Anda di halaman 1dari 11

TAFSIR Q.

S AL-MAIDAH AYAT 2 TENTANG TA’AWUN DALAM


KEBAIKAN DAN KETAKWAAN

Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Tafsir Dakwah


Dosen Pengampu: Dr. Achmad Luthfi, M.SI.

Disusun oleh Kelompok 8:


1. Azmatun Solikha (2284130116)
2. Siti Khafidotul Millah (2284130124)
3. Dinda Khoirunnisa (2284130139)

KELAS 3D
JURUSAN BIMBINGAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. yang tiada nikmat kecuali atas nikmat dari-
Nya, tiada kasih sayang manapun yang menandingi atas Rahmat-Nya, dan tiada
kekuasaan manapun kecuali kuasa-Nya atas segala penciptaan langit dan seisi
bumi-Nya. Hanya kepada-Nya kita berlindung dan senantiasa mengharapkan
Ridha-Nya. Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada sang suri
tauladan, penuntun kita hingga akhir zaman, yakni Nabi Muhammad SAW,
keluarga beliau, sahabatnya yang dimuliakan oleh Allah SWT, kelak diakhir
zaman semoga kita semua mendapatkan syafa’at-Nya. Aamiin.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Achmad Luthfi,
M.SI. selaku Dosen pengampu Mata Kuliah Tafsir Dakwah yang membimbing
kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan
tentang "Tafsir Q.S Al-Maidah Ayat 2 Tentang Ta'awun Dalam Kebaikan Dan
Ketakwaan". Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman
maupun Dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.

Cirebon, 3 November 2023

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................... iii

BAB I..................................................................................................................................................... iv

PENDAHULUAN .................................................................................................................................. iv

A.Latar Belakang................................................................................................................................ iv

B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... iv

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................................................ iv

BAB II .................................................................................................................................................... 1

PEMBAHASAN...................................................................................................................................... 1

A. Kajian Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 2........................................................................... 1

B. Kandungan Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 2 ............................................................................. 2

C. Asbabun Nuzul Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 2 ....................................................................... 3

D. Pelajaran yang dapat diambil dari Surah Al-Maidah Ayat 2 ............................................................. 4

E. Implikasi Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 2 dalam Konteks Tolong Menolong dalam Kebaikan .. 5

BAB III ................................................................................................................................................... 6

PENUTUP............................................................................................................................................... 6

A. Kesimpulan ................................................................................................................................... 6

B. Saran ............................................................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................................. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Perintah bekerjasama dalam mengerjakan kebaikan dan takwa, adalah


termasuk pokok-pokok petunjuk sosial dalam al-Qur’an. Karena, Allah SWT
mewajibkan kepada manusia agar saling memberi bantuan satu sama lain
dalam mengerjakan apa saja yang berguna bagi umat manusia, baik pribadi
maupun kelompok, baik dalam perkara agama maupun dunia, juga dalam
melakukan setiap perbuatan takwa, yang dengan itu mereka mencegah
terjadinya kerusakan dan bahaya yang mengancam keselamatan mereka.
Tolong-menolong yang dilakukan tidak hanya dalam lingkup yang kecil
seperti antara dua orang tapi juga dalam sebuah perkumpulan yang besar
termasuk dalam lembaga pendidikan. Allah SWT menyeru manusia untuk
berkerjasama dalam kebaikan dan melarang melakukan keburukan yang
menambah dosa atau pun permusuhan. Sekalipun disakiti dengan perbuatan
jahat, seluruh ummat dianjurkan membalasnya dengan kebaikan agar terhindar
dari permusuhan dan pertikaian. Untuk itu sangat diperlukan rasa memiliki
satu sama lain, saling menghormati dan mengahargai demi tegaknya
kerjasama yang solid.
B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana tafsir dakwah dalam Qs. Al-Maidah ayat 2?


2. Apa isi kandungan QS. Al-Maidah ayat 2?
3. Bagaimana Asbabun Nuzul QS. Al-Maidah ayat 2?
4. Pelajaran apa yang dapat diambil dari QS. Al-Maidah ayat 2?
5. Bagaimana Implikasi QS. Al-Maidah ayat 2 dalam konteks tolong
menolong dalam kebaikan?
C. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Tafsir Dakwah yang


diampu oleh bapak Dr. Achmad Lutfi, M.SI.
2. Untuk mempelajari lebih lanjut terkait QS. Al-Maidah ayat 2 dalam
konteks tolong menolong dalam kebaikan

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 2

Al-Qur’an Surat Al-Maidah ayat 2:

ۤ
‫شعَ ۤا ِٕى َر ت ُ ِح ُّل ْوا َل ا َمنُ ْو ا الَّ ِذيْنَ ٰٓياَيُّ َها‬ َ ‫ْي َو َل ْال َح َر‬
َّ ‫ام ال‬
ِ ٰ ‫ش ْه َر َو َل‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫ام ْالبَيْتَ ا ِميْنَ َو َ ٰٓل ْالقَ َ َۤل ِٕىدَ َو َل ْال َهد‬َ ‫ْال َح َر‬
َ‫ض ًَل يَ ْبتَغُ ْون‬ ْ َ‫طاد ُْو ا َحلَ ْلت ُ ْم َواِذ َاۗ َو ِر ضْ َوانًا َّربِ ِه ْم ِم ْن ف‬َ ‫ص‬ ْ ‫ل فَا‬ ۗ َ ‫شنَانُ َيجْ ِر َمنَّ ُك ْم َو‬ َ ‫صد ُّْو ُك ْم ا َ ْن قَ ْوم‬ َ ‫َع ِن‬
‫ْوالتَّق ْال ِب ِر َعلَى َوت َ َع َاونُ ْوا ت َ ْعتَد ُْوا ا َ ْن ْال َح َر ِام ْال َمس ِْج ِد‬ َ ْ ‫ال ْث ِم َعلَى ت َ َع َاونُ ْوا َو َل وى‬ ِ ْ ‫َوات َّ ُقوا َو ْال ُعد َْوا ِن‬
َ ٰ ۗ‫ّللا ا َِّن‬
‫ّللا‬ َ ٰ ُ ‫ش ِد ْيد‬ ِ ‫ْال ِعقَا‬
َ ‫ب‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syiar-
syiar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan
(mengganggu) binatangbinatang hadya dan binatang-binatang galaid, dan
jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang
mereka mencari karunia dan keridaan dari Tuhannya; dan apabila kalian
telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan jangan sekali-
kali kebencian (kalian) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-
halangi kalian dari Mesjidil Haram, mendorong kalian berbuat aniaya
(kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kalian dalam (mengerjakan)
kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran.Dan bertakwalah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah
amat berat siksaan-Nya.”

Penafsiran ayat di atas menurut Ibnu Katsir bahwa: “Allah SWT.


memerintahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman untuk saling
menolong dalam berbuat kebaikan yaitu kebajikan dan meninggalkan hal-hal
yang mungkar: hai ini dinamakan ketakwaan. Allah SWT. melarang mereka
bantu-membantu dalam kebatilan serta tolong-menolong dalam perbuatan
dosa dan hal-hal yang diharamkan”. Sedangkan tafsir Surat Al Maidah ayat 2
menurut Tafsir Almaraghi dapat dijelaskan bahwa: “Perintah bertolong-
menolong dalam mengerjakan kebaikan dan takwa, adalah adalah termasuk
pokok-pokok petunjuk sosial dalam Al-Qur’an (Abu, Ahmadi, & Uhbiyati,
1
2015). Karena, Allah SWT mewajibkan kepada manusia agar saling
memberi bantuan satu sama lain dalam mengerjakan apa saja yang berguna
bagi umat manusia, baik pribadi maupun kelompok, baik dalam perkara
agama maupun dunia, juga dalam melakukan perbuatan takwa, yang dengan
itu mereka mencegah terjadinya kerusakan dan bahaya yang mengancam
keselamatan mereka”.
Allah SWT berfirman mengenai perintah untuk saling tolong-menolong
dalam kebajikan dan takwa. Sebaliknya Allah SWT melarang tolong-
menolong dan saling membantu dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Makna
Al birr (‫) البر‬adalah segala perintah dan larangan syariat atau setiap sesuatu
yang hati merasa tenang dan nyaman terhadapnya. Al Itsm (‫)اإلثم‬adalah setiap
hal yang dilarang syariat atau sesuatu yang hati gusar terhadapnya, tidak mau
ada orang lain melihat dan mengetahuinya. Sedangkan Al udwan (‫)العدوان‬
adalah pelanggaran terhadap hak orang lain (Ghazali, 2013).
Makna kandungan ayat ini adalah hendaklah kaum muslimin dan
muslimat bertakwa kepada Allah SWT, karena Takwa yang berarti menjalani
perintah Allah SWT dan menjauhi larangan dari Allah SWT di sini dapat
menjadikan jalan bagi manusia untuk mencapai kunci keselamatan dari
adzab-Nya sekaligus kunci dalam keberhasilan.

B. Kandungan Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 2

Surat al-maidah ayat 2 mengajarkan kepada umat islam kebaikan yang


dikerjakan secara bersama akan berdampak lebih besar pula. Sebab,
pekerjaan yang dilakerjakan dengan gotong royong mempunyai spirit
kebersamaan yang kuat, hingga dampaknya tersebut semakin cepat
menyebar luas. Surat Al Maidah ayat 2 juga menegaskan bahwa sikap saling
tolong menolong merupakan pondasi dalam membangun kerukunan
hubungan antar entitas masyarakat. Karena, tolong menolong mencerminkan
segala perilaku yang memberi manfaat pada orang lain. Yakni, saling
membantu untuk meringankan beban orang lain dengan melakukan suatu
tindakan nyata.
Surat Al Maidah ayat 2 di atas menegaskan bahwa sikap saling tolong
menolong yang dibenarkan dalam Islam adalah menolong dalam kebaikan

2
dan ketakwaan. Tolong-menolong dalam hal kemungkaran dan keburukan
tidak diperkenankan dalam Islam.
Islam mengajarkan bahwa kemarahan dan kebencian itu mutlak hak diri
setiap manusia, namun ajaran tersebut memberi kewajiban agar dengan
adanya kemarahan dan kebencian tersebut tidak memicu perbuatan
menganiaya ataupun menindas yang lainnya. Karena dengan tidak membalas
suatu kejahatan yang dilakukan orang lain sama halnya dengan menutup
kesalahan orang lain. Karena sejatinya dalam ajaran Islam yang dibawa
Rasulullah SAW mengajarkan agar setiap individu untuk saling memberi
pertolongan dalam kebaikan bukan keburukan, menutup cela orang lain
bukan mengumbar-ngumbarnya (Rukiyati, 2019).

C. Asbabun Nuzul Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 2

Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul oleh Jalal al-Din al-Suyuti, Surat Al

Maidah ayat 2 diturunkan oleh Allah sebagai jawaban atas suatu peristiwa

yang tengah terjadi. Surah Al-Maidah ayat 2 ini diturunkan pada saat

Rasulullah bersama para sahabat dicegah oleh kaum kafir Quraisy pergi ke

Baitullah, saat itu mereka berada di Hudaibiyah. Lalu, para sahabat melihat

dari arah Timur ada sekumpulan kaum musyrik juga hendak pergi ke

Baitullah.

Kemudian para sahabat berkata,“kita cegah mereka (orang-orang

musyrik dari Timur) sebagaimana mereka (kaum kafir Quraisy) mencegah

kita untuk pergi ke Baitullah”. Untuk mengatasi problematika tersebut maka

turunlah ayat ini untuk menegaskan tidak diperbolehkannya melakukan balas

dendam belaka. Akan tetapi hendaknya kita kaum muslimin bersikap tolong

menolong meskipun kepada orang yang telah berbuat jahat pada kita

(Puspitasari, 2022).

3
D. Pelajaran yang dapat diambil dari Surah Al-Maidah Ayat 2

Al-qur’an surat Al-Maidah ayat 2 ini juga berbicara mengenai beberapa

ajaran tolong-menolong dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, serta

sangat melarang tolong menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Di

antara pelajaran yang dapat dipetik adalah (Ma'arif, 2011):

1) Larangan untuk membenci

Larangan untuk membenci maksudnya adalah, sebagaimana kita ketahui

bahwa rasa tidak suka pada sesuatu hal dapat mengahalangi kita dalam

berbuat kabajikan. Begitu pun dalam hal tidak menyenangi sesuatu

karena menaruh dendam, sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Alangkah

baiknya memaafkan apapun tindakan tersebut dan membalasnya dengan

kebaikan.

2) Anjuran Gotong Royong atau Kerjasama

Dalam surat Al-Maidah ayat 2 juga menyarankan bahwa hidup tolong-

menolong dan membantu dalam kebaikan. Islam sangat menganjurkan

perbuatan gotong royong (tolong menolong) dalam kebaikan dan

melarang keras tolong menolong dalam melakukan kejahatan. Apabila

seseorang melakukan kebaikan karena Allah maka wajib kita

menolongnya.

3) Bertakwa kepada Allah SWT di mana pun dan kapan pun tanpa

memandang keadaan. Artinya bila ketakwaan sudah melekat di dalam

hati kaum muslimin dan muslimat maka dapat dipastikan ia akan selamat

dunia dan akhirat.

4
E. Implikasi Al-Qur’an Surat Al-Maidah Ayat 2 dalam Konteks Tolong

Menolong dalam Kebaikan

Menurut pendapat (Maasawet E.K, 2010) perbuatan tolong menolong

dalam kebaikan ini sudah sepatutnya dilakukan dalam kehidupan

bermasyarakat. Sebagaimana manusia adalah makhluk social yang sangat

bergantung pada orang lain. Butuh berinteraksi, bermuamalah dengan orang

lain, manusia tidak bisa hidup sendiri. Dalam berinteraksi baik di lingkungan

masyarakat maupun dalam sebuah lembaga pendidikan tentu sangat

dibutuhkan kerjasama dan gotong royong yang baik untuk mencapai suatu

tujuan bersama. Jelas ini sangat lugas Allah sampaikan dalam penggalan

surah AL-Maidah ini, yang artinya,”…dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam

berbuat dosa dan permusuhan…” Kemudian, apabila berselisih selama

berinteraksi dan bermuamalah antara sesama, tetap dianjurkan membalasnya

dengan kebaikan.

Islam memandang perbedaan itu adalah rahmat (kasih sayang)

“ikhtilafurrahmah”. Namun tetap harus saling menghargai. Maka hal ini juga

ada kaitannya dengan semboyan Negara kita Bhinneka Tunggal Ika, walau

berbeda-beda tetap satu jua. Dimana luasnya hamparan bumi Indonesia,

dengan jutaan penduduk, berbagai agama dan suku, tetap hidup

berdampingan, saling menghargai, menghormati, serta menolong demi

keutuhan bangsa dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Baik

dalam tatanan masyarakat dan lembaga-lembaga pendidikan, harus

mengedepankan kerjasama yang baik demi suksesnya satu peradaban.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Surah Al-Maidah ayat 2 ini mengandung makna bahwa berkerjasama


dalam kebaikan dan melarang melakukan keburukan yang menambah dosa
atau pun permusuhan. Sekalipun kita disakiti dengan perbuatan jahat, seluruh
ummat dianjurkan membalasnya dengan kabaikan agar terhindar dari
permusuhan dan pertikaian. Untuk itu sangat diperlukan rasa memiliki satu
sama lain, saling menghormati dan mengahargai demi tegaknya kerjasama
yang solid. Apapun rintangan dan hambatan dapat diselesaikan bila bersama-
sama. Itulah Islam agama yang cinta damai dan menyejukkan ummatnya.
Bentuk kemitraan di lembaga pendidikan dapat berupa: kerjasama dalam
membantu fasilitas, menyediakan beasiswa, jalinan kemitraan antar perguruan
tinggi untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa, uji kompetensi, dan bakat
minat dalam rangka meningkatkan kompetensi dan mengembangkan
kreativitas siswa.

B. Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari
tulisan maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon diberikan
sarannya agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan dalam
memahami bahasan yang disajikan

6
DAFTAR PUSTAKA

Abu, Ahmadi, & Uhbiyati, N. (2015). Ilmu pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Ghazali, M. (2013, Januari). Optimalisasi Peran Lembaga Pendidikan Untuk

Mencerdaskan Bangsa. Jurnal Al-Ta’dib, Vol.6 No.1.

Ma'arif, S. D. (2011, April). Pendidikan Agama Islam Bacaan Surah Al-Maidah Ayat 2:

Arti & Makna Tentang Tolong-Menolong. Retrieved from Anak Lapar dan

Burung Nasar: https://tirto.id/bacaan-surah-al-maidah-ayat-2-arti-makna-

tentang-tolong-menolong-gbFT

Maasawet E.K. (2010). Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Snowballing Pada

Sekolah Multietnis Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Sains Biologi Siswa

SMP Samarinda. Jurnal Pendidikan Biologi, Vol.1 No.1.

Puspitasari, M. (2022). Kerjasama dalam Lembaga Pendidikan Berdasarkan Tafsir Al-

qur'an Surat Al-Maidah Ayat 2. Jurnal Inovasi Penelitian Pendidikan dan

Pembelajaran, Vol.2 No.3, 217-218.

Rukiyati, E. (2019). Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia. Bandung: Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai