Hadist
Meliyana (1398861)
JURUSAN TARBIYAH
PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
T.A 2016
KATA PENGANTAR
Pertama-tama dan yang paling utama marilah kita panjatkan puji syukur
kehadirat Allah Swt yang telah memberi taufiq dan hidayahnya kepada kita semua
dan khususnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Hadist. Solawat serta salam tetap tercurah kepada nabi besar Muhammad
Saw yang kita nanti-nantikan syafaatnya di Yaumul akhir nanti. Dan semoga kita
termasuk dari umatnya yang akan mendapat syafaatnya.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bpk. Bahudji selaku dosen
pengampu mata kuliah hadist yang telah memberikan bimbingannya kepada kami
sehingga bisa terselesaikannya yaitu dengan pokok bahasan pendidikan pada masa
awal kemerdekaan. dan seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian makalah
ini kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan.
Oleh karena itu, saran dan bimbingan dari para pembaca yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini di masa yang
akan datang, dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Metro,….Mei 2016
Penyusun
KELOMPOK X
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 2
A. Kesimpulan............................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama Islam adalah agama yang sangat memperhatikan penegakan Amar
Ma’ruf dan Nahi Munkar. Amar Ma’ruf Nahi Munkar merupakan pilar dasar dari
pilar-pilar akhlak yang mulia lagi agung. Kewajiban menegakkan kedua hal itu
adalah merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa ditawar bagi siapa saja
yang mempunyai kekuatan dan kemampuan melakukannya.
Sesungguhnya diantara peran-peran terpenting dan sebaik-baiknya amalan
yang mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala, adalah saling menasehati,
mengarahkan kepada kebaikan, nasehat-menasehati dalam kebenaran dan
kesabaran. At-Tahdzir (memberikan peringatan) terhadap yang bertentangan
dengan hal tersebut, dan segala yang dapat menimbulkan kemurkaan Allah Azza
wa Jalla, serta yang menjauhkan dari rahmat-Nya. Perkara al-amru bil ma’ruf wan
nahyu ‘anil munkar (menyuruh berbuat yang ma’ruf dan melarang kemungkaran)
menempati kedudukan yang agung.
Al Qur'an al karim telah menjadikan rahasia kebaikan yang menjadikan
umat Islam istimewa adalah karena ia mengajak kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran, dan beriman kepada Allah: “Kamu adalah umat yang terbaik yang
dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari
yang munkar, dan beriman kepada Allah”. (QS. Ali Imran: 110)
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Amar Ma’ruf Nahi Munkar?
2. Apa Hadis Tentang Ajakan Kepada Amar Ma’ruf Nahi Mungkar?
3. Apa Hadist Tentang Keutamaan Mengajak Kepada Kebaikan?
4. Apa Dampak Negatif Ketidak Pedulian Terhadap Amar Maruf Nahi
Mungkar?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian amar ma’ruf nahi munkar
2. Untuk mengetahui Hadis Tentang Ajakan Kepada Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar
3. Untuk mengetahui akan Hadist Tentang Keutamaan Mengajak Kepada
Kebaikan
4. Untuk mengetahui Dampak Negatif Ketidak Pedulian Terhadap Amar
Maruf Nahi Mungkar
BAB II
PEMBAHASAN
1 http://aksarasindo.blogspot.co.id/2015/02/makalah-amar-maruf-nahi-munkar.html
2 Ahmad Iwudh Abduh, Mutiara Hadis Qudsi, (Bandung: Mizan Pustaka, 2006), hlm. 224
3 Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddiqey, Al-Islam, (Semarang: PT. Pustaka Rizki Putra,
2001) hlm.348
“Dan hendaklah diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada
kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar dan
merekalah termasuk orang-orang yang beruntung”(Ali Imran: 104)
Dalam ayat 104 di atas, Allah menganjurkan kepada orang-orang islam,
hendaklah diantara mereka ada orang-orang yang aktif berdakwah di jalan Allah,
yaitu memberikan penjelasan-pnjelasan tentang ajaran-ajaran agama yang harus di
laksanakan dan di berikan penerangan tentang larangan-larangan Allah bagi
orang-orang islam. Tumbuhnya amar makruf nahi mungkar di kalangan umat
islam akan menjamin kebahagiaan hidup mereka baik di dunia maupun di akhirat.
ُأج ْو ِر ِه ْم َش ْيًأ َو َم ْن ِ َ ِه دى كَا َن لَه ِمن الَْأل ج ِر ِمثْ ل ُأج و ِر من تَبِعَه الَ يْن ُقص َذال
ُ ك م ْن ُ َ ُ َْ ُْ ُ ْ َ ُ ً ُ
ِ َك ِمن ا
.ثَام ِه ْم َش ْيًأ ِ ِ ِ ِِ ٍ ِإ
ُ ض الَلَة ك اَ َن َعلَْي ه م َن اِإل مْثِ مثْ ُل اثَام َم ْن تَبِعَهُ الَ َيْن ُق
ْ َ ص َذال َ ىل
َ َدعَا
)( رواه مسلم ومالك وأبو داود والرتمذى
Artinya: “abu hurairoh r.a berkata, Rasulullah saw. Bersabda, barang
siapa yang mengajak kepada kebaikan, maka baginya pahala seperti orang –
orang yang mengikutinya tanpa dikurangi dari mereka sedikitpun, dan barang
siapa mengajak kepada kesesatan, maka baginya dosa sebagaimana dosanya
orang yang mengikuti tanpa dikurangi dari mereka sedikitpun. ( H.R Muslim, Abu
Dawud dan Tirmdzi ).4
Hadis di atas menjelaskan bahwa orang yang mengajak kepada kebaikan
akan mendapat pahala sebesar pahala orang yang mengerjakan ajakannya tanpa
dikurangi sedikitpun. Begitu pula orang yang mengajak kepada kesesatan akan
mendapat dosa sebesar dosa orang yang mengerjakan ajakannya tanpa dikurangi
sedikitpun.
ش َع ْن ُم ْو َس ى بْ ِن َعْب ِد
ِ َألع َم ِ ِ
ْ َْد َثنَا َج ِر ْي ُر بْ ُن َعْب د احْلَ ِمْي د َع ِن ا
َّ َر ٍب ح
ْ َدثَيِن ُز َهْي ُر بْ ُن ح
َّ ح
:ال ِ اهلل ب ِن ي ِزي َد وَأيِب الضُّحى عن عب ِد الرَّمْح ِن ب ِن ِهالَ ٍل اَلْعب ِسي عن ج ِري ِر ب ِن عب ِد
َ َاهلل ق ِ
َْ ْ ْ َ ْ َ ِّ َْ ْ َ َْ ْ َ َ َ َْ ْ
َف ف ََرَأى ُس وء ُّ ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم َعلَْي ِه ُم
ُ الص ْو ِ ِ ِ ْ ْجاء نَاس ِمن ا
َ َألعَراب ِإىَل َر ُس ْول اهلل َ ٌ ََ
ِ ِهِل
ك يِفَ الص َدقَِة فََأبْطَُئ ْوا َعْن هُ َحىَّت ُرِئ َي َذل
َّ َّاس َعلَى
َ ث الن
َّ َأص َابْت ُه ْم َحاجَ ةٌ فَ َح
َ حَا ْم قَ ْد
تَابعُ ْوا َحىَّت ٍ ِ ِ ٍ ِقَال مُثَّ ِإ َّن رجالً ِمن اَْألنْص ا ِر جَاء ب َ َو ْج ِه ِه
َ َر مُثَّ َت
ُ ص َّرة م ْن َورق مُثَّ جَاءَ آخ ُ َ َ َ َُ
ًصلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َم ْن َس َّن يِف اِْإل ْس الَِم ُس نَّة ِ َ الس ُر ْو ُر يِف َو ْج ِه ِه َف َق
َ ال َر ُس ْو ُل اهلل ُّ فَ عُ ِر
ِ ِ حس نَةً َفع ِم ل هِبَا بع َده ُكتِب لَه ِمثْ ل َأج ِر من ع ِم ل هِبَا والَ يْن ُق
ٌُأج ْو ِره ْم َش ْيء
ُ ص م ْن
ُ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ ُ َ ُ َْ َ ُ َ َ
ُأج ْو ِر ِه ْم ِ َ ِمن دعا ِإىَل ه ًدى َكا َن لَه ِمن اَْألج ِر ِمثْل ُأجو ِر من تَبِعه الَ يْن ُقص َذل
ُ ك م ْن ُ َ َُ ْ َ ُْ ُ ْ َ ُ ُ ََ َْ
ك ِم ْن ِ شي ا ومن دعا ِإىَل ضالَلٍَة َكا َن علَي ِه ِمن اِْإل مْثِ ِمثْل آثَ ِام من تَبِعه الَ يْن ُق
َ ص َذل
ُ َ َُ ْ َ ُ َ َْ َ َ َ ْ َ َ َ ًْئ
آثَ ِام ِه ْم َشْيًئا
قال عنه اهلل رضي هريرة أيب عن: من له كان هدى لىإ دعا من وسلم عليه صلى اهلل رسول قال
5 https://mromi.wordpress.com/2012/07/19/orang-yang-mengajak-kepada-kebaikan-akan-mendapat-pahala-sebanyak-pahala-yang-diperoleh-orang-
orang-yang-mengikutinya.
األمث من عليه كان ضاللة إىل دعا ومن شيأ أجورهم من ذلك الينقص اتبعه من أجور مثل ألجر ا
()والرتمذي وأبوداود ومالك مسلم أخرجه.شيأ اثامهم من الينقص اتبعه من أثام مثل
عليكم انفس كم ال يض ركم من ضل اذا اهت ديتم ) واين مسعت ان رس ول اهلل صلى اهلل
يقول ان الناس اذا راوا الظا مل فلم يا خذوا على يديه او شك ان يعمهم عليه وسلم
وال ذي نفس ي بي ده: عن حذيف ة رض ي اهلل عن ه عن الن يب ص لي اهلل علي ه وس لم ق ال
لت اءمرن ب املعروف ولتنه ون عن املنك ر او ليوش كن اهلل ان يبعث عليكم عقاب ا من ه مث
6 Ali Usman Dahlan. Hadits Qudsy Pola Pembinaan Akhlak Muslim.Bandung: CV. Diponegoro.
Hal 373
kemudian kamu berdoa, maka tidak diterima doa dari kamu”.(Riwayat Imam
Tirmizi)7
Berhak mendapatkan laknat
Di antara hukuman orang yang mengabaikan amar ma’ruf dan nahi munkar
adalah berhak mendapatkan laknat, yakni terusir dari rahmat Allah sebagaimana
yang telah menimpa Bani Israil ketika mengabaikan amar ma’ruf dan nahy
munkar. Abu Daud meriwayatkan dalam kitab Sunannya dengan sanadnya dari
Abdullah bin Mas'ud ia berkata: Rasulullah bersabda: "Pertama kerusakan yang
terjadi pada Bani Israil, yaitu seseorang jika bertemu kawannya sedang berbuat
kejahatan ditegur: wahai fulan, bertaqwalah pada Allah dan tinggalkan perbuatan
yang kamu lakukan, karena perbuatan itu tidak halal bagimu, kemudian pada esok
harinya bertemu lagi sedang berbuat itu juga, tetapi ia tidak menegurnya, bahkan
ia telah menjadi teman makan minum dan duduk-duduknya. Maka ketika
demikian keadaan mereka, Allah berfirman :
ذال ك مبا,لعن ال ذين كف روامن ب ين اس رائيل على لس ان داود وعيس ى ابن م رمي
ل بئس ماك انوا, ك انو ال يتن اهون عن منك ر فعل وه.عص وا وم ا ك انوا يعت دون
.يفعلون
Artinya: Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan
Daud dan Isa putra Maryam. yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan
selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan
munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu
mereka perbuat itu.( Al Ma’idah : 78-79)
Timbulnya perpecahan
Sudah merupakan aksiomatis bahwa kemungkaran yang paling berat dan
dan paling keji dapat menjauhkan syari’at Allah dari realitas kehidupan dan
ditinggalkannya hukum-hukumNya dalam kehidupan manusia. Apabila hal ini
terjadi dan orang-orang diam, tidak mengingkari dan tidak mencegahnya, maka
7 Drs.H. Abdul Hamid Ritonga, MA. Hadis Seputar Islam dan Tata Kehidupan. Citapustaka Media
Perintis, Bandung.2009 Hal 201
Allah akan menanamkan perpecahan dan permusuhan di kalangan mereka
sehingga mereka saling melakukan pembunuhan dan menumpahkan darah.
Pemusnahan mental
Sebagai kehormatan kepada Nabi Muhammad saw, Allah tidak
memusnahkan umat beliau secara fisik sebagaimana yang telah menimpa umat-
umat terdahulu seperti kaum Nabi Hud, Shalih, Nuh, Luth dan Syu’aib yang telah
mendustakan para Nabi dan mendurhakai perintah Allah. Tetapi bisa saja Allah
membinasakan umat Muhammad secara mental. Maksudnya umat ini tidak
dimusnahkan fisiknya, tetap dalam keadaan hidup, sekalipun melakukan dosa dan
maksiat yang menyebabkan. kehancuran dan kebinasaan, namun walaupun
jumlahnya banyak, kekayaannya melimpah ruah, di sisi Allah tidak ada nilainya
sama sekali, musuh-musuhnya tidak merasa takut, serta kawan-kawannya tidak
merasa hormat . Inilah yang diberitakan Rasulullah saw. ketika umat ini takut
mengatakan yang hak dan tidak mencegah orang yang berbuat zalim.8
8 Imam Ghazali, Mukasyafatul Qulub, Terj. Fatihuddin Abul Yasin, Surabaya: Terbit Terang. 1990.
Hal 86
BAB III
Kesimpulan
Tiada kata yang pantas kita ucapkan kecuali rasa syukur kepada Sang
Pencipta, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyelesaikan makalah ini. Dari uraian di atas dapat kita simpulkan sebagai
berikut:
Memerintahkan suatu kebajikan dan melarang suatu kemungkaran (Amar
Ma’ruf Nahi Mugkar) adalah perintah agama, karena itu ia wajib
dilaksanakan oleh setiap umat manusia sesuai dengan kemampuan dan
kekuatannya.
Islam adalah agama yang berdimensi individual dan sosial, maka sebelum
memperbaiki orang lain seorang Muslim dituntut berintrospeksi dan berbenah
diri, sebab cara Amar Ma’ruf yang baik adalah yang diiringi dengan
keteladanan.
Menyampaikan Amar Ma’ruf Nahi Mungkar disandarkan kepada keihklasan
karena mengharap ridho Allah semata.
DAFTAR PUSTAKA
mendapat-pahala-sebanyak-pahala-yang-diperoleh-orang-orang-yang-mengikutinya.