Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KELOMPOK II

AL ISLAM KEMUHAMMADIYAAN
HAL-HAL YANG DAPAT MEMBATALKAN DUA KALIMAT SYAHADAT

DOSEN :
Dra. NURAINI AZIZ, M. PD.I

NAMA KELOMPOK :

MUH. REZA NURFADILA (105731128318)

MUH. ARISALDI (105731126318)


SUKRI HASRIANTO (
MUH. ARHAM HIDAYATULLA (

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
201
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan makalah
tentang HAL YANG DAPAT MEMBATALKAN DUA KALIMAT SYAHADAT
ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga Saya berterima
kasih pada Ibu Dra. NURANI AZIS, M. Pd.I selaku Dosen mata kuliah Al Islam
dan Kemuhammadiyahan III UNISMUH Makassar yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai BATALNYA DUA KALIMAT
SYAHADAT. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, Kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi Kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya Kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Makassar, November 2019

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATAPENGANTAR ........................................................................................... i
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 1

BAB 11 PEMBAHASAN .................................................................................... 2


2.1 Pengertian batalnya 2 kalimat syahadat .................................................... 2
2.2 Dalil tentang batalnya 2 kalimat syahadat ................................................ 4

BAB 111 PENUTUP............................................................................................ 7

3.1 Simpulan ................................................................................................... 7


3.2 Saran .......................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 8

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing lagi di telinga
manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa menemani hidup
manusia. Syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman seseorang. Tanpa
syahadat dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka, maka tiada pula
islam dalam kehidupan manusia.

Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam.


Syahadat ibarat ruh, sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad
tersebut akan mati jika ruh tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat
adalah sebuah perkara yang menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah,
mengapa Syahadat ini menjadi salah satu bagian yang primer bagi umat islam.

Di dalam agama islam, kedua kalimat Syahadat tersebut merupakan


sebuah rangkaian utuh yang harus diimani secara menyeluruh. Haram bagi
umat islam untuk hanya mengimani salah satunya saja. Haram bagi umat
islam untuk hanya mengakui Allah saja namun tidak mengakui Rasulullah
Muhammad saw, begitu juga sebaliknya. Agar umat islam dapat
memaksimalkan kualitas Syahadat dalam kehidupannya, maka terlebih dahulu
mereka haruslah mengetahui mengenai makna yang terkandung dalam dua
kalimat tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang yang telah ada, maka rumusan masalah yang terkait
adalah :
1. Jelaskan Pengertian hal yang dapat membatalkan dua kaliamat
syahadat?
2. Dalil tentang batalnya dua kalimat syahadat?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui hal yang dapat membatalkan 2 kalimat syahadat
2. Untuk mengetahui dalil tentang dua kalimat syahadat

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Batalnya Dua Kalimat Syahadat


Sebelum kita melangka lebih jauh kita harus mengatahu apa itu dua
kalimat syahadat. syahadat adalah memberikan persaksian, memberikan
ikrar setia dan memberikan pengakuan.

Batalnya dua kalimat syahadat adalah seorang meyakini bahwa ada


selain Allah yang berhak diibadahi, atau meyakini bahwa ada selain Allah
yang memiliki hak membuat syari’at tanpa seidzin Allah swt, memiliki hak
untuk menghalalkan yang dharamkan atau mengharamkan yang dihalalkan
syari’at, merubah batasan-batasan syari’at, taat atau berwala kepada oang-
orang kafir atau thoghut (sembahan-sembahan selain Allah swt).

2.2 Dalil Batalnya Dua Kalimat Syahadat

Pertama:

Diantara sepuluh hal yang membatalkan keislaman tersebut adalah


mempersekutukan Allah (Subhanahu wa Ta’ala) ( syirik ) dalam beribadah.

Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman:

‫ اآلية‬،‫ إن هللا ال يغفر أن يشرك به ويغفر ما دون ذلك لمن يشاء[ سورة النساء‬: 116

“ Sesungguhnya Allah (Subhanahu wa Ta’ala) tidak mengampuni dosa


syirik(menyekutukan ) kepadaNya, tetapi mengampuni dosa selain itu,
kepada orang – orang yang dikehendakinya “.( Annisa’ ayat : 116)

Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman:

72 : ‫إنه من يشرك باهلل فقد حرم هللا عليه الجنة ومأواه النار وما للظالمين من أنصار[ سورة المائدة‬.

“ sesungguhnya orang yang mempersekutukan Allah, niscaya Allah akan


mengharamkan surga baginya, dan tempat tinggalnya (kelak) adalah
neraka, dan tiada seorang penolong pun bagi orang – orang zhalim” .( Al-
Maidah : 72).

2
Dan di antara perbuatan kemusyrikan tersebut adalah ; meminta do’a dan
pertolongan kepada orang- orang yang telah mati, bernadzar dan
menyembelih korban untuk mereka.

Kedua:

Menjadikan sesuatu sebagai perantara antara dirinya dengan Allah


(Subhanahu wa Ta’ala), meminta do’a dan syafaat serta bertawakkal (
berserah diri ) kepada perantara tersebut.

Orang yang melakukan hal itu, menurut ijma’ ulama ( kesepakatan)


para ulama, adalah kafir.

Ketiga :

Tidak menganggap kafir orang- orang musyrik, atau ragu atas


kekafiran mereka, atau membenarkan konsep mereka. Orang yang
demikian ini adalah kafir.

Keempat:

Berkeyakinan bahwa tuntunan selain tuntunan Nabi Muhammad


(Shalallahu ‘alaihi Wassalam) lebih sempurna, atau berkeyakinan bahwa
hukum selain dari beliau lebih baik, seperti ; mereka yang mengutamakan
aturan – aturan thaghut (aturan aturan manusia yang melampaui batas serta
menyimpang dari hukum Allah ), dan mengesampingkan hukum Rasulullah
(Shalallahu ‘alaihi Wassalam) , maka orang yang berkeyakinan demikian
adalah kafir.

Kelima :

Membenci sesuatu yang telah ditetapkan oleh Rasulullah


(Shalallahu ‘alaihi Wassalam) , meskipun ia sendiri mengamalkannya.
Orang yang sedemikian ini adalah kafir. Karena Allah (Subhanahu wa
Ta’ala) telah berfirman :

9 : ‫ اآلية‬,‫ذلك بأنهم كرهوا ما أنزل هللا فأحبط أعمالهم [ سورة محمد‬.

3
Demikian itu adalah dikarenakan mereka benci terhadap apa yang di
turunkan oleh Allah (Subhanahu wa Ta’ala), maka Allah (Subhanahu wa
Ta’ala) menghapuskan (pahala ) segala amal perbuatan mereka”. (
Muhammad : 9).

Keenam:

Memperolok–olok sesuatu dari ajaran Rasulullah (Shalallahu


‘alaihi Wassalam), atau memperolok – olok pahala maupun siksaan yang
telah menjadi ketetapan agama Allah (Subhanahu wa Ta’ala), maka orang
yang demikian menjadi kafir, karena Allah (Subhanahu wa Ta’ala) telah
berfirman :

: ‫ اآلية‬،‫قل أباهلل وآياته ورسوله كنتم تستهزئون ال تعتذروا قد كفرتم بعد إيمانكم [ سورة التوبة‬
65-66.

“ katakanlah ( wahai Muhammad ) terhadap Allah kah dan ayat –


ayat Nya serta RasulNya kalian memperolok – olok ? tiada arti kalian
meminta maaf, karena kamutelah kafir setelah beriman “ . (At- Taubah :
65- 66).

Ketujuh :

Sihir di antaranya adalah ilmu guna-guna yang merobah kecintaan


seorang suami terhadap istrinya menjadi kebencian, atau yang menjadikan
seseorang mencintai orang lain, atau sesuatu yang di bencinya dengan cara
syaitani.dan orang yang melakukan hal itu adalah kafir, karena Allah
(Subhanahu wa Ta’ala) telah berfirman :

102 : ‫ اآلية‬،‫وما يعلمان من أحد حتى يقوال إنما نحن فتنة فال تكفر[ سورة البقرة‬.

” Sedang kedua malaikat itu tidak mengajarkan (suatu sihir) kepada


seorangpun, sebelum mengatakan: sesungguhnya kami hanya cobaan
bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir “.( Al-Baqarah : 102.)

Kedelapan:

4
Membantu dan menolong orang-orang musyrik untuk memusuhi
kaum muslimin. Allah (Subhanahu wa Ta’ala) berfirman:

51 : ‫ اآلية‬،‫ومن يتولّهم منكم فإنه منهم إن هللا ال يهدي القوم الظالمين [ سورة المائة‬.

“ Dan barang siapa diantara kamu mengambil mereka (Yahudi dan


Nasrani ) menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang tersebut termasuk
golongan mereka. sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang – orang yang zhalim” .( Al- Maidah: 51).

Kesembilan:

Berkeyakinan bahwa sebagian manusia diperbolehkan tidak


mengikuti syari’at Nabi Muhammad (Shalallahu ‘alaihi Wassalam) , maka
yang berkeyakinan seperti ini adalah kafir. Allah (Subhanahu wa Ta’ala)
berfirman :

85 :‫ومن يبتغ غير اإلسالم دينا فلن يقبل منه وهو في اآلخرة من الخاسرين [ سورة آل عمران‬.

“Barang siapa menghendaki suatu agama selain Islam, maka tidak


akan diterima agama itu dari padanya, dan ia di akhirat tergolong orang-
orang yang merugi”.( Ali- Imran: 85).

Kesepuluh :

Berpaling dari ِِAgama Allah (Subhanahu wa Ta’ala); dengan


tanpa mempelajari dan tanpa melaksanakan ajarannya. Allah (Subhanahu
wa Ta’ala) berfirman :

( 22 : ‫ومن أظلم ممن ذكر بآيات ربه ثم أعرض عنها إنَّا من المجرمين منتقمون[ سورة السجدة‬.

“ Tiada yang lebih zhalim dari pada orang yang telah mendapatkan
peringatan melalui ayat – ayat Tuhannya, kemudian ia berpaling dari
padanya. Sesungguhnya kami minimpakan pembalasan kepada orang yang
berdosa “. ( As- Sajadah : 22).

Dalam hal- hal yang membatalkan keislaman ini , tak ada perbedaan
hukum antara yang main-main, yang sungguh- sungguh ( yang sengaja
melanggar ) ataupun yang takut, kecuali orang yang di paksa. Semua itu

5
merupakan hal- hal yang paling berbahaya dan paling sering terjadi. Maka
setiap muslim hendaknya menghindari dan takut darinya. Kita berlindung
kepada Allah (Subhanahu wa Ta’ala) dari hal- hal yang mendatangkan
kemurkaan Nya dan kepedihan siksaanNya. Semoga shalawat dan salam
dilimpahkan kepada makhluk Nya yang terbaik, para keluarga dan para
sahabat beliau. Dengan ini maka habis dan selesai kata-katanya.
Rahimahullah.

BAB III
PENUTUP

6
A. Simpulan
Jadi kesimpulannya, yang dapat kita ambil dari pembahasan diatas adalah
marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada allah swt
dan menjauhi segala larangannya, dan barang siapa yang persekutukan
ALLAH swt maka di wajibbkan baginya untuk bersyahadat kembali

B. Saran
Setelah kita mempelajari tentang hal yang dapat membatalkan 2 kalimat
syahadat kita perlu menanamkan kapada diri kita nilai keislaman agar kita
tidak empercayai hal2 yang musyrik

DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.eramuslim.com/ustadz-menjawab/batal-syahadat.htm#.XcmFLdIzbIU

7
2. https://anam5758blog.wordpress.com/2016/11/30/makalah-fiqh-tentang-syahadat/
3. https://qurandansunnah.wordpress.com/2009/10/31/10-sepuluh-hal-pembatal-
keislaman-kita/
4. https://assunnah-qatar.com/artikel/aqidah/587-10-hal-yang-membatalkan-
keislaman.html

Anda mungkin juga menyukai