Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH AIK

“konsep walimah”

Dosen pembimbing:

Dr. ABBAS, Lc.,MA

Disusun oleh:

HASRIANI ARSYAD

HERVINA

RIKA AYUDINA

AK18G

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.

Kami ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Al


Islam Kemuhammadiyahan V yang telah  membimbing kami dalam
pembuatan  makalah ini, kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-
teman mahasiswa yang juga sudah memberi kontribusi baik langsung maupun
tidak langsung dalam pembuatan makalah ini. 

Harapan kami melalui makalah ini mampu memberikan ilmu pengetahuan 


kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,
karena itu kritik dan saran pembaca kami harapkan guna pembuatan makalah yang
lebih baik diwaktu yang akan datang. 

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Bantaeng, 22 Oktober 2020

penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1

C. Tujuan...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian Walimah......................................................................................3

B. Dasar Hukum................................................................................................3

C. Waktu Terbaik Walimah Nikah....................................................................4

D. Adab yang Harus Dijaga dalam Walimah.....................................................4

E. Macam-macam Halangan yang Membolehkan Tidak Memenuhi Undangan


Pernikahan............................................................................................................5

F. Hal Hal Diperbolehkannya Tidak Menghadiri Undangan Walimah............6

G. Syarat-syarat Wajib Menghadiri Undangan..................................................6

H. Hukum Amplop dalam Walimah..................................................................7

I. Hikmah Walimah..........................................................................................7

BAB III PENUTUP.................................................................................................8

A. Kesimpulan...................................................................................................8

B. Saran..............................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang syumul (universal). Agama yang mencakup


semua sisi kehidupan , tidak ada satu masalahpum dalam kehidupan ini yang
tidak dijelaskan. Dan tidak ada satupun masalah yang tidak disentuh nilai
islam, walaupun masalah tersebut nampak kecil dan sepele. Itulah islam,
agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam.
Dalam masalah perkawinan, islam telah berbicara banyak, dimulai
bagaimana cara mencari kriteria bakal calon pendamping hidup hingga
bagaimana cara memperlakukannya dikala resmi menjadi penyejuk hati.
Islam memiliki tuntunannya, begitu pula islam mengajarkan bagaimana cara
mewujudkan sebuah pesta pernikahan yang meriah. Namun tetap mendapat
berkah dan tidak melanggar tuntunan Rosulullah SAW. Demikiam halnya
dengan pernikahan yang sederhana namun tetap penuh pesona.
Brdasarkan berbagai perkembangan dimasyarakat, walimah berubah
menjadi bermacam macam, baik jenis maupun cara penyelenggaraannya.
Dapat kita ketahui bahwa banyak sekali walimah yang tak hanya sebuah
resepsi berlebihan , mewah namun hanya dengan membuang buang uang
semata. Bahkan tak jarang walimah secara tidak langsung cukup membebani
bagi yang menyelenggarakannya, namun tuntunan social harus dilakukan ini
tentu tidak masalah bagi orang orang yang berkecukupan, tetapi bagi seorang
yang hidupnya pas pasan tentu ini sangat merepotkan. Namun karena
disebabkan gengsi social maupun karena factor adat,sehingga mereka tetap
memaksakan diri untuk melaksanakannya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari walimah?


2. Bagaimana dasar hukum dari walimah?
3. Kapan waktu terbaik untuk menyelenggarakan walimah pernikahan?
4. Bagaimana adab yang harus dijaga dalam walimah?

1
5. Apasajakan macam macam halangan yang membolehkan tidak
menghadiri undangan walimah?
6. Apasajakah hal hal halangan yang membolehkan tidak menghadiri
undangan walimah?
7. Bagaimana syarat syarat wajib menghadiri undangan walimah?
8. Bagaimana hukum member amplop dalam walimah nikah?
9. Apakah hikmah diadakannya walimah?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian walimah.


2. Mengetahui dasar hukum walimah.
3. Mengetahui kapan waktu yang terbaik untuk menyelengarakan
walimah pernikahan.
4. Mengetahui adab yang harus dijaga dalam walimah.
5. Mengetahui macam macam halangan yang memperbolehkan tidak
menghadiri undangan walimah.
6. Mengetahui hal hal yang diperbolehkan tidak menghadiri undangan
walimah.
7. Mengetahui syarat syarat wajib menghadiri walimah.
8. Untuk mengetahui hukum aplop dalam walimah.
9. Mengetahui hikmah diadakannya walimah

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Walimah

Walimah berasal dari kata Al walmu, sinonimnya adalah Al ijtma artinya


“berkumpul” yang menurut Al azhary adalah karena kedua suami istri itu
berkumpul atau pada saat yang sama banyak orang berkumpul.
Adapun yang dimaksud dengan walimah itu sendiri adalah makanan yang
disediakan dalam pesta (hajat atau kenduri) atau makan yang disediakan
untuk para undangan. Dalam pengertian masyarakat kita, walimah tidak
terletak pada keramainnya walaupun tentunya tidak terlepas dari hidangan.
Sedangkan walimah dalam literature arab secara arti kata berarti jamuan
yang khusus untuk perkawinan dan tidak digunakan untuk perhelatan
diluar pernikahan. Berdasarkan pendapat ahli diatas untuk selain kesempatan
perkawinan tidak digunakan kata walimah meskipun juga dihidangkan
makanan. Sedangkan definisi yang terkenal dikalangan ulama, walimah
diartikan dengan perhelatan dalam rangka menysukuri nikmat Allah SWT.
Atas telah terlaksanannya akad perkawinan dengan menghidangkan makanan.

D. Dasar Hukum

Jumhur ulama sepakat bahwa mengadakan walimah itu hukumnya sunah


muakkad. Hal ini berdasarkan hadis Rosulullah Saw:

“ dari Anas, ia berkata “Rosulullah Saw belum pernah mengadakan walimah


untuk istri istrinya , seperti beliau mengadakan walimah untuk Zainab ,
Beliou mengadakan walimah untuknya dengan seekor kambing” (HR.
Bukhari dan Muslim).

Dari anas bin Malik ra. Bahwa sannyaNabi Muhammad melihat abdulrahman
bin Auf berwajah pucat. Lalu beliau bersabda : “kena apa ini? Dia menjawab
(Abdurahman Bin Auf ) mejawab “wahai Rosulullah sesungguhnya saya telah
minikah dengan wanita memakai mas kawin emas sebasar biji kurma. Beliau

3
(Rosulullah) bersabda, “semoga Allah member barokah kepadamu. Adakah
walimah walaupun dengan menyembelih seekor kambing”. “dari buraidah ia
berkata “ ketika Ali melamar Fatimah , Rosulullah Saw.
Bersabda”sesunguhnya untuk pesta perkawinan harus ada walimahnya “ (HR
Ahmad)

E. Waktu Terbaik Walimah Nikah

Pada umumnya pelaksanaan walimah pernikahan bersama sama


dengan akad nikah, namun ada juga yang melaksanakannya jauh sesudah
akad nikah dilaksanakan. Biasanya jarak antara pinangan dan walimah
dari akad tidak terlalu lama. Sebaiknya memang diusahakan demikian agar
tidak menyebabkan kebosanan akibat hadirnya pihak ketiga , yang tidak
mustahil menyebabkan perpisahan.
Pada umumnya waktu jarak antara khitbah dan walimah dipergunakan
sebagai persiapan menyambut walimah itu sendiri yang ada bersamaan
berlangsungnya akad nikah, persiapan ini berupa persiapan materi atau non
materi, keleluasaan, hiburan dan iklim pada saat walimah.

F. Adab yang Harus Dijaga dalam Walimah

1. Mengundang orang yang shlalih.


2. Mengundang orang orang fakir dan kaya secara bersamaan.
Rasulullah mengingatkan kita agar tidak meninggalkan orang orang
fakir dan hanya memanggil orang pang kaya. Diriwayatkan dari Abu
Hurairah RA, ia berkata “(hidangan ) walimah yang paling buruk
adalah walimah yang hanya mengundang orang kaya , sementara orang
miskin tidak di undang. Barang siapa tidak memenuhi undangan , maka
ia durhaka kepada Allah dan Rosul-Nya” (HR. Albukhari dan Muslim)
3. Hendaknya walimah dilaksanakan dalam tiga hari.
Setelah diukhul (bercampur) karena perbuatan inilah yang dinukil dari
Rosulullah, “Dari Annas Ra. Ia bertutur, nabi menikahi shafiyah dan
menjadikan pemerekaannya sebagai maharnya dan mengadakan
walimah selama tiga hari.

4
4. Memenuhi undangan walimah.
Memenuhi undangan walimah hukumnya wajib, berdasarkan sabda
Rosul SAW.
“Apabila salah seorang dari kalian diundang ke walimah maka
hendahnya dating “ (HR. Al Bukhari)
5. Mendoakan kedua mempelai.
Para tamu dianjurkan untuk memberikan ucapan selamat kepada
kedua mempelai, hal ini berdasarkan keterangan hadist yang
diriwayatkan dari khurairah , apabila seorang menikah Rosulullah
SWA, mendoakan.
“Semoga Allah memberkahi milikmu, memberkahi dirimu, dan
mengumpulkan kalian berdua dalam kebaiakan’(HR. Abu Daud)
6. Memenuhi undangan sekalipun sedang puasa.
Apabila seseorang diundang menghadiri sebuah walimah sedangkan ia
sedang berpuasa, mka ia wajib memenuhi undangan itu, namu ia boleh
memilih antara membatalkan atau meneruskan puasa. Dalam kitab
fahrul qorib dijelaskan bahwa mendatangi walimah adalah wajib yakni
fardu ain menurut pendapat yang lebih sah, kecuali apabila ada uzur
yakni ada hal yang mencegah untuk mendatangi walimah.
Orang yang diundang pada hari kedua disunahkan memenuhi
undangan tersebut dan orang yang diundang pada hari ketiga lebih
utama tidak memenuhi undangan tersebut. Jika seorang muslim
diundang pada perayaan nikah orang kafir, ia tidak harus memenuhi
undangan itu sedangkan ada pendapat lain yang mengatakan harus
memenuhi undangan itu.

G. Macam-macam Halangan yang Membolehkan Tidak Memenuhi


Undangan Pernikahan.

1. Apabila undangan hanya dikhususkan bagi kaum hartawan, tidak


mencakup kaum fakir miskin.
2. Apabila kedatangannya itu semata mata menginginkan sesuatu dari si
pengundang atau karena takut kepadanya, misalnya seorang

5
pejabat,Negara yang ditakuti atau yang diarapkan memenuhi
kepentingan yang tidak halal.
3. Apabila seseorang telah menerima undangan dari orang lain
sebelumnya.
4. Apabiala jarak menuju ketempat undangan terlalu jauh dan tidak ada
kendaraan yang memadai, atau biyayayang harus dikeluarkan cukup
emberatkan, atau perjalanan ke tempat undangan sangat melelahkan
atau kurang aman.
5. Apabila ada halangan lain, misalnya sedang menderita sakit. Atau
menjaga keluarga yang sedang sakit dan sebagainnya.

H. Hal Hal Diperbolehkannya Tidak Menghadiri Undangan Walimah

1. Jika ia diundang ke tempat di dalamnya disuguhkan dan digelar


praktek kemungkinan seperti minuman keras, music, dan sejenisnya.
2. Pengundang hanya khusus mengudang orang orang kaya, dan
meniadakan orang orang miskin dalam daftar undangannya.
3. Pengundang termasuk orang yang tidak sungkan sungkan untuk makan
(makan yang haram), dan biasa berkubang dalam hal hal subhat.
4. Jjika jamuan tersebut beresiko meninggalkan melaksanakan shalat
jumat, atau karena hujan deras, jalanan berlumpur, khawatir terhadap
serangan musuh, khawatir karena keamanan harta dan sebagainnya.

I. Syarat-syarat Wajib Menghadiri Undangan.

Al-Hafizd berkata dalam kitab Fathul Bari bahwa syarat udangan


yang wajib didatangi adalah:

1. Pengundang sudah mukalaf, merdeka dan sehat akal.


2. Undangan tidak hanya dikhususkan kepada orang yang tanpa
melibatkan orang miskin.
3. Tidak hanya tetuju kepada orang yang disenangi dan orang yang
terhormat.
4. Pengundang beragama islam.

6
5. Khususnya hari pertama walimah.
6. Belum didahului oleh undangan lain. Jika da ungdangan lain
sebelumnya, yang pertama wajib didahulukan.
7. Tidak ada kemungkaran yang menghalangi kehadirannya,
8. Orang yang diundang tidak berhalangan.

J. Hukum Amplop dalam Walimah

Dalam kenyataannya, hal yang perlu kita kritisi adalah sikap


mengharapkan adanya hadiah baik berupa kado, angpau atau amplop berisi
uang dari para tamu yang hadir. Seolah olah diselenggarakannya acara
walimah semata mata mengharapkan bantuan finansial dari hadiah dan
amplop tersebut.

Sayang hal itu terjadi sudah turun temurun sehingga selah olah
berlaku hukum bahwa siapa yang tidak punya uang untuk amplop yang
diserahkan kepada petugas penerima tamu di depan , maka tidak boleh
datang menghadiri acara pesta pernikahan. Dan kalau menghadiri acara
walimah tanpa membawa uang seolah olah dianggap kurang sopan dan
tidak tahu diri.

K. Hikmah Walimah.

1. Merupakan rasa syukur kepada Allah Swt.


2. Tanda penyerahan anak gadis kepada suami dari kedua orang tuannya.
3. Sebagai tanda resmi akad nikah.
4. Sebagai tanda mulai hidup baru bagi suamu-sitri.
5. Sebagai realisasi arti sosiologi dari akad nikah.
6. Sebagai pengumuman bagi masyarakat, bahwa antara mempelai telah
resmi manjadi suami istri, sehingga masyarakat tidak curiga terhadap
prilaku yang dilakukan oleh kedua mempelai.

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Walimah berasal dari kata al salam yang bermakna dengan arti


aljamuyakni berkumpul. Sedangkan nikah berasal dari kata nakala, yang
artinya menikah. Upacara nikah yang disebut walimah,merupakan ibadah
yang disyariatkan oleh islam.

Dalam sebuah pernikahan sebaiknya dilaksanakan sebuah walimah,


karena hukumnya tidah hanya sunah mustajab, tetapi sunah muakadah.
Jadi, orang yang menikah mwmbuat walimah yang sesuai dengan
kemampuannya. Dan wajib hukumnnya menghadiri undangan walimah,
kecuali ada udzur yang syari.

Selain itu adapula alas an syari lain yang mengharuskan seseorang


tidak perlu menghadiri undangan walimah tersebut , misalnya jika jamuan
tersebut beresiko meninggalkan shalat jumat, hujan deras, jalanan
berlumpur, khawatit terhadap serangan musuh, khawatir terhadap keamaan
harta dan sebagainnya.

L. Saran

Semoga dengan adanya makalah mengenai walimah dalam


pernikahan, orang lain bias membacanya dan mengamalkannya sesuai
ketentuan agama islam. Salain itu makalah ini jauh dari kesempurnaan,
maka dari itu saya mohon saran yang dapat meningkatkan dan
membangun dalam penyempurnaan makalah ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Bagir, Muhammad, 2008, fiqih praktis 2, Bandung: karisma

Sabiq, Sayyid, 2006. Fiqih sunnah, Jakarta: Darul Fath.

Wahyudi, Ahmad Taufik, 2015, fikih XI/kementrian agama, Jakarta:

Jawas, Yazid bin Abdul Qodir, 2013, Panduan keluarga sakinah, : Pustaka imam
syafii

Anda mungkin juga menyukai