Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Tentang
MATAN KEYAKINAN DAN CITA-CITA HIDUP MUHAMMADIYAH
(MKCHM)

OLEH

KELOMPOK VII

KETUA : RENI KURNIATI (105731129818)


ANGGOTA : NURWINDA (105731126418)
WA ASMA YANTI (105731130218)
JURUSAN : AKUNTANSI
KELAS : AK.18G

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan segala bentuk kenikmatannya kepada kita semua sehingga penulisan ini dapat
terselesaikan sesuai dengan wktu yang diharapkan. Dan tak lupa pula penulis mengirimkan
salam dan shalawat atas junjungan kita Nabiullah Muhammad saw. Sebagai rahmatan
lil’alamin.

Penulisan makalah ini merupakan bentuk kewajiban dan penyempurnaan nilai


terhadap kami selaku siswa dan pengembangan nilai-nilai keagamaan melaluimata pelajaran
kemuhammadiyahan

Tugas hubungan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah dengan


Akidah Islam ini kami tulis dan kami susun dengan segenap keikhlasan yang kami
kumpulkan disela-sela waktu yang sangat sempit.

Dan ucapan terima kasih kepada dosen AIK kami yang telah memberikan banyak arahan dan
bimbingan kepada kami menjadi mahasiswa yang berahlak berlandaskan aturan Islam

Penyusunan makalah ini belum sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun.

Makassar, 03 Desember 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan ..................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................... 2

A. Pengertian ............................................................................................................... 2
B. Fungsi Dan Hakikat ................................................................................................ 2
C. Sejarah..................................................................................................................... 2
D. Fungsi dan Hakikat ................................................................................................. 4
E. Fungsi dan Misi....................................................................................................... 6

BAB III PENUTUP ............................................................................................................ 7

A. Kesimpulan ............................................................................................................. 7
B. Saran ....................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Setiap yang hidup pasti memiliki sebuah cita-cita, bahkan kita hidup ini harus
memiliki sebuah cita-cita, dengan cita-cita kita hidup, dengan cita-cita pula kita
berambisi. Tetapi cita-cita tanpa sebuah keyakinan adalah sebuah mimpi belaka.
Cita-cita diiringi dengan keyakinan akan memberikan kita semangat dalam mengejar
cita-cita kita itu.

Matan “Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah” diputuskan oleh Tanwir


Muhammadiyah tahun 1969 di Ponorogo dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar
Muhammadiyah ke 37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian oleh pimpinan pusat
Muhammadiyah Matan ini diubah dan disempurnakan, khususnya pada segi
peristilahannya berdasarkan amanat dan kuasa Tanwir Muhammadiyah tahun 1970.

Maka dari itu makalah kami kali ini akan mengangkat topik Matan Kehidupan Cita-
cita Hidup Muhammadiyah, agar kita bisa mengerti bagaimana cita-cita hidup
Muhammadiyah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Matan, Keyakinan, dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?


2. Bagaimana Sejarah Matan, Keyakinan, dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
3. Apa Fungsi dan Hakikat Matan, Keyakinan, dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah?
4. Bagaimana Sistematika dan Pedoman untuk Memahami Rumusan MKCH?
5. Apa Fungsi dan Misi Muhammadiyah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Matan, Keyakinan, dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
2. Untuk mengetahui bagaimana Sejarah Matan, Keyakinan, dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah
3. Untuk mengetahui apa Fungsi dan Hakikat Matan, Keyakinan, dan Cita-Cita Hidup
Muhammadiyah
4. Untuk mengetahui bagaimana Sistematika dan Pedoman untuk Memahami Rumusan
MKCH
5. Untuk mengetahui apa Fungsi dan Misi Muhammadiyah

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Matan, Keyakinan, dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah

MKCHM adalah sebuah teks dan putusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh
sidang Tanwir. Berisi tentang matan atau teks keyakinan dan cita-cita persyarikatan.

B. Sejarah Perumusan MKCHM

MKCHM diputuskan oleh sidang Tanwir Muhammadiyah Tahun 1969 di Ponorogo.


Keputusan Tersebut dalam rangka melaksanakan amanat Muktamar Muhammadiyah ke-
37 tahun 1968 di Yogyakarta. Kemudian Matan ini diubah dan disempurnakan oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Khususnya dari segi peristilahan berdasarkan amanat
dan kuasa Tanwir Muhammadiyah tahun 1970.

Muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta bertema Tajdid Muhammadiyah.


Agenda Tajdid Muhammadiyah dalam muktamar tersebut adalah mengadakan
pembaruan dalam berbagai bidang antara lain:

1. Ideologi (keyakinan dan cita-cita hidup).


2. Khittah perjuangan.
3. Gerak dan amal usaha
4. Organisasi.
5. Sasaran (tajdid).

Perlu diketahui bahwa muktamar ini adalah yang pertama kali digelar memasuki
zaman orde baru. Pada waktu itu tokoh-tokoh Muhammadiyah melakukan
semacammuhasabah, otokritik. Dalam muktamar itulah dirasakan perlu melakukan
koreksi total. Salah satu tekad itu adalah tajdid dalam bidang ideologi. Walhasil,
terbentuk salah satu keputusan muktamar yang dikenal dengan “Keyakinan dan Cita-
Cita Hidup Muhammadiyah”

C. Fungsi dan Hakikat MKCHM


1. Fungsi MKCHM
MKCHM berfungsi sebagai petunjuk arah menuju cita-cita yang diperjuangkan.
Fungsi MKCM dari sudut isinya adalah penegasan tentang kedudukan manusia di
hadapan Allah dan diantara manusia sendiri, yaitu:

2
a) Manusia berfungsi sebagai hamba
b) Manusia berfungsi sebagai khalifah di muka bumi.
2. Hakikat MKCHM
MKCHM berhubungan erat dengan pandangan idiologis. Rumusan ideologi
tersebut merupakan hasil Tanwir Ponorogo tahun 1968 sebagai kelanjutan dan amanat
muktamar ke-37 tahun 1968 di Yogyakarta. Pengertian ideologi di sini adalah
“Keyakinan Hidup” (H.M. Djindar Tamimy, 1968: 6). Oleh karena itu, ideologi
Muhammadiyah dapat disimpulkan sebagai “seperangkat pemikiran dan sistem
perjuangan untuk mewujudkan cita-cita”, atau “sistem paham dan perjuangan untuk
mewujudkan cita-cita”, yaitu “paham Islam dan sistem gerakan Muhammadiyah”.
Namun demikian, MKCHM sebagai materi ideologi didukung pula dengan
putusan-putusan organisasi lainnya yang menjadi pedoman resmi dalam
Muhammadiyah. Aspek ideologi tersebut contohnya dapat ditemukan dalam substansi
Muqoddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian, Khittah, Pedoman
Hidup Islami Warga Muhammadiyah, dan Persyarikatan Pikiran Muhammadiyah
Jelang Satu Abad.
3. Rumusan/Teks MKCH
a) Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al Quran dan Sunnah, bercita-cita dan
bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridloi Allah,
untuk melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah
di muka bumi.
b) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan
seterusnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat
Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup
materil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.
c) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan: a) Al Quran, kitab
Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW, b) Sunnah Rasul,
penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Quran yang diberikan oleh Nabi
Muhammad SAW, dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
d) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang yaitu:

3
 Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegakanya aqidah Islam yang murni
bersioh dari gejala-gejala syirik, bid’ah dan khurafat tanpa mengabaikan
toleransi menurut ajaran Islam.
 Akhlaq Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya akhlaq mulia, berpedoman
Al Quran dan Sunnah tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
 Ibadah Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan
Nabi Muhammad SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
 Muamalah Duniawiyah Muhamamdiyah bekerja untuk terlaksananya
mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)
berdasarkan ajaran agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini
sebagai ibadah kepada Allah SWT.
e) Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan UUD 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu
Negara yang adil dan makmur dan diridloi Allah, “Baldatun Thayyibatun Wa
Rabbun Ghafur” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di Ponorogo).

Catatan: Rumusan matan di atas telah mendapat perubahan dan perbaikan oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah yaitu.

a) Atas kuasa Tanwir tahun 1970 di Yogyakarta.


b) Disesuaikan dengan keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-41 di Surakarta
D. Sistematika dan Pedoman untuk Memahami Rumusan MKCHM
1. Sistematika

Ada 5 angka rumusan MKCHM yang dibagi menjadi 3 kelompok:

Kelompok Kesatu: Mengandung pokok-pokok yang bersifat ideologi (terdiri dari poin
Nomor 1) dan 2) yang berbunyi.

a) Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’rug nahi munkar,
beraqdah Islam dan bersumber Al Quran dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja untuk
terwujudnya masyarakat utama, adil dan makmur yang diridloi Allah SWT untuk
melaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka
bumi.

4
b) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa dalam Islam adalah agama Allah yang
diwahyukan kepada para Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Isa dan
seterusnya sampai Nabi Muhammad SAW sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada
umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan
spiritual, duniawi dan ukhrawi.

Kelompok Kedua: Mengandung pokok-pokok persoalan mengenai paham agama


menurut Muhammadiyah (terdiri atas poin Nomor 3 dan 4) yang berbunyi:

a) Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:


 Al Quran : Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
 Sunnah Rasul : Penjelasan dan pelaksanaan ajaran-ajaran Al Quran yang
diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan menggunakan akal pikiran
sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
b) Muhammadiyah bekerja untuk melaksanakan ajaran-ajaran Islam yang meliputi
bidang-bidang sebagai berikut:
 Aqidah Muhammadiyah bekerja untuk tegakanya aqidah Islam yang murni
bersioh dari gejala-gejala syirik, bid’ah dan khurafat tanpa mengabaikan
toleransi menurut ajaran Islam.
 Akhlaq Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya akhlaq mulia, berpedoman Al
Quran dan Sunnah tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
 Ibadah Muhamamdiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan Nabi
Muhammad SAW tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
 Muamalah Duniawiyah Muhamamdiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat
duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) berdasarkan ajaran
agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada
Allah SWT.

Kelompok Ketiga: Mengandung persoalan mengenai fungsi dan misi


Muhammadiyah dalam masyarakat Negara Republik Indonesia termuat dalam poin
5) yang berbunyi:

 Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah


mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar
pada Pancasila dan UUD 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu

5
Negara yang adil dan makmur dan diridloi Allah, “Baldatun Thayyibatun Wa
Rabbun Ghafur”.
2. Memahami KCHM
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah (KCHM) memuat hal-hal sebagai
berikut:
 Ideologi
 Paham Agama
 Ijtihad
 Kesatuan Ajaran
E. Fungsi dan Misi Muhammadiyah

Berdasarkan keyakinan dan cita-cita hidup yang bersumberkan ajaran Islam yang
murni seperti tesrebut di atas, Muhammadiyah menyadari kewajibannya, berjuang dan
mengajak segenap golongan dan lapisan bangsa Indonesia untuk mengatu dan
membangun tanah air dan Negara Indonesia sehingga merupakan masyakarat dan Negara
adil dan makmur, sejahtera bahagia, material dan spiritual yang diridloi Allah SWT.

Mengingat perkembangan sejarah semua yang ingin dilaksanakan Muhammadiyah


dari keyakinan dan cita-citanya, adalah hal yang wajar. Pola perjuangan Muhammadiyah
menggunakan da’wah Islam Amar Ma’ruf Nahi Munkar dalam arti dan proporsi yang
sebenar-benarnya sebagai jalan satu-satunya. Lebih lanjut untuk mengetahui tentang itu
dapat dilihat dan dipahami dalam Khittah Perjuangan Muhammadiyah.

6
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai usaha Muhammadiyah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama


Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan makmur yang diridhai Allah SWT.
Maka Muhammadiyah melaksanakan usaha berupa matan keyakinan dan cita-cita hidup
Muhammadiyah. Salah satunya Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-
ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang seperti : Aqidah, ibadah. dan muamalah
duniawiyah.

B. Saran

Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam penulisan makalah ini terdapat
begitu banyak kekurangan. Selain itu, penulis juga menyarankan setelah membaca
makalah ini kita semua dapat lebih memahami tentang aqidah Islam dan matan
keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah.

7
DAFTAR PUSTAKA

www.muhammadiyah.or.id

http://guruilmu.wordpress.com/2011/08/15/matan-keyakinan-dan-cita-cita-hidup-
muhammadiyah/

Kamal Pasha, Musthafa, Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Pustaka Pelajar Offet,
Jogjakarta, 2000

Hambali, Hamdan, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah, 2006

Anda mungkin juga menyukai