Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

LANDASAN NORMATIF MUHAMMADIYAH

Oleh :
Aidil Akbar

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MUARA BUNGO
2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena kami masih di berikan waktu
untuk menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dan penulis juga berterima kasih kepada
Dosen Pembimbing dimana dengan disusunnya laporan ini akan membuat kami lebih
mengetahui bagaimana yang dimaksudkan dalam Makalah ini.
Adapun judul yang penulis bahas dalam makalah ini ialah “LANDASAN NORMATIF
MUHAMMADIYAH” dan penulis sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka apa bila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan
makalah ini, dengan senang hati penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini, terima kasih.

Bungo, 11 November 2022

Penulis

Aidil Akbar

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
Bab II Pembahasan...........................................................................................................................4
1. Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammadiyah..........................................................................4
A. Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah..............4
B. Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.................................4
C. Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah....5
D. Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammyadiah...................................6
E. Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah..................................................7
2. KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH..............................................................................................10
A. SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.................................................10
B. MEMAHAMI KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.................................................................11
C. SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.............................................................................12
3. Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah.......................................................15
Bab III Penutup...............................................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................................17
B. Saran..................................................................................................................................17
Daftar Pustaka................................................................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”. Maksud
geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang:
perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang yang
pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid),
yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua kepada yang
belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah dan amar
ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan
peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa
dan mengharap keridlaan Allah semata.
Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang merupakan
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin
diwujudkan dan Cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai
ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah dan
proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan tujuannya
Serta muhammadiyah juga berperan dalam wilayah sosial, Muhammadiyah telah
banyak berperan dalam kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan
didirikannya Rumah Sakit, sedangkan dalam konteks pembangunan pendidikan bangsa,
Muhammadiyah mampu menunjukkan komitmennya sejak awal melalui pendidikan. Gerakan
pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah ialah wujud komitmen Muhammadiyah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa
Indonesia.

1
Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai
perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa
lain.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan
yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman
amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya.

B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berkut.
1. Bagaimana Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
2. Bagaimana Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
3. Apa saja Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
4. Bagaimana Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammadiyah?
5. Apa saja Kandungan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
6. Apa Kepribadian Muhammadiyah itu?
7. Sifat Kepribadian Muhammadiyah ?
8. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah ?

C.    Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah

2
4. Untuk Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammadiyah
5. Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah
6. Untuk mengetahui Kepribadian Muhammadiyah
7. Untuk mengetahui Sifat Kepribadian Muhammadiyah
8. Untuk mengetahui Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah
Muhammadiyah

3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammadiyah

A.    Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Muhammadiyah berdiri pada tanggal 8 Zulhijjah 1330 H dan mendapatkan status
berbadan hukum. Sebagai suatu organisasi sudah semestinya ketika akan mencatatkan diri
menjadi sebuah badan hukum harus memenuhi berbagai syarat antara lain harus ada anggaran
dasar. Syarat adanya anggaran dasar pada saat itu masih sederhana,yaitu hanya memuat
batang tubuh saja belum ada pembukaan.
Ditinjau dari segi ilmu hukum, mukaddimah anggaran dasar menempati kedudukan yang
lebih tinggi. Mukaddimah anggaran dasar memuat pokok-pokok pikiran yang sangat
fundamental, yang didalamnya tertuang suatu pandangan hidup, tujuan hidup, serta cara dan
alat untuk mencapai suatu tujuan hidup yang di cita-citakan.
Perumusan mukaddimah anggaran dasar muhammadiyah baru terealisasi pada masa
muhammadiyah di bawah kepemimpinan Ki Bagus Hadikusumo
( 1942-1953). Setelah melewati empat periode kepemimpinan.
1.    Periode K.H. Ahmad Dahlan (1912-1923)
2.    Periode K.H. Ahmad Ibrahim (1923-1934)
3.    Periode K.H. Hisyam (1934-1936)
4.    Periode K.H. Mas Mansur (1936-1942)

B.     Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah di susun secara formal setelah
muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. Tetapi bukan berarti
sebelum itu muhammadiyah belum memiliki jiwa semangat, dan nafsu perjuangan secara pasti.
Sebab K.H. Ahmad Dahlan dalam mendirikan Muhammadiyah mengacu kepada Al-Qur’an
meskipun belum tertuang dalam tulisan. Hal seperti di atas tidak dapat dipertahankan sebab
kepemimpinan akan terus berganti di tambah lagi adanya tuntutan kepastian terhadap cita-cita

4
Muhammadiyah. Hal itu yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk merumuskan secara
tertulis Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Hasil rumusan Ki Bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamar Darurat tahun
1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar Muhammadiyah ke-31 tahun 1950 di
Yogyakarta Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah kembali diajukan dan disahkan
secara resmi. Akan tetapi muncul konsep lain yang di buat oleh Prof. Dr. Hamka dkk. Yang isinya
menitikberatkan pada peranan dan sumbangsih Muhammadiyah dalam mengisi kemerdekaan
dan pembangunan negara. Pada sidang tanwir pada tahun 1951, meneliti dan melihat
Muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah konsep Ki Bagus Hadikusumo dengan
penyempurnaan susunan redaksi. Tim penyempurna meliputi:
1.  Prof. Dr Hamka
2.  Prof. Mr Kasman Singodimejo
3.  KH Farid Ma’ruf
4.  Zein Jambek

C.    Faktor-faktor yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah


Faktor-faktor yang melata belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
yaitu:
a.       Belum adanya rumusan formal tentang dasar dan cita-cita perjuangan Muhammadiyah.
K.H. Ahmad Dahlan membangun persyarikatan Muhammadiyah bukan didasari pada
suatu materi yang dirumuskan secara rinci , sistematik dan ilmiah. Apa yang beliau temukan
dalam Al-Qur’an dan Al-Hadist langsung beliau amalkan dan ajarkan. Akan tetapi, setelah
Muhammadiyah berkembang luas mengakibatkan mereka semakin jauh dari sumber gagasan
dan ide yang menjadi landasan pijak Muhammadiyah.
b.      Kehidupan rohani warga Muhammadiyah menampakkan gejala menurun akibat pengaruh
kehidupan duniawi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi terus berkembang dengan pesatnya. Banyak hal yang
baru bermunculan mencengangkan semua orang termasuk warga Muhammadiyah, budaya
asing masuk melalui sarana teknologi seperti media cetak ( koran dan majalah) dan elektronik

5
seperti film , radio ,dan televisi. Perkembangan hidup duniawi menjadi semakin tak terkendali
dan menanamkan pengaruh lebih dominan kepada masyarakat Muhammadiyah.
c.       Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran luar , yang langsung atau tidak langsung
bersinggungan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah
Dari perkembangan zaman maka pengaruh luar masuk berwujud seperti cara pikir, sikap
hidup dan falsafah asing. Disinilah letak pentingnya adanya rumusan resmi dari Muhammadiyah
yang dapat dijadikan pegangan bagi mereka agar tidak terombang-ambing oleh keadaan.
d.      Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Ki Bagus Hadikusumo merupakan salah seorang yang terlibat langsung dalam
penyusunan UUD 1945 termasuk pembukaannya. Dari pengalaman itu beliau menyadari
pentingnya Pembukaan UUD. Namun betapa kagetnya beliau ketika menyadari
bahwa  Anggaran Dasar Muhammadiyah baru terdiri dari batang tubuh berupa pasal-pasal,
namun belum memiliki mukaddimah padahal di dalam mukaddimah itulah terdapat fondasi
atau roh muhammadiyah.

D.    Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar  Muhammyadiah


1.      Hakekat Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan suatu
kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-Sunah tentang pengabdian dan manusia
kepada Allah SWT, amal dan perjuangan bagi setiap umat muslim yang sadar akan
kedudukannya selaku hamba dan Khalifah dimuka bumi.
2.      Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan jiwa,nafas dan semangat
pengabdian dan perjuangan ke dalam tubuh dan segala gerak organisasinya, yang harus
dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.

6
E.     Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah
Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian ialah:
1.      Pokok Pikiran Pertama
Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan beribadah
serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata, ber-Tuhan
dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib
atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”

2.      Pokok Pikiran Kedua


Hidup manusia itu bermasyarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudrat iradah) Allah atas hidup manusia di
dunia ini.”

3.      Pokok Pikiran Ketiga


Hanya hukum Allah yang sebenara-benarnyalah satu-satunya yang dapat dijadikan sendi
untuk membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bersama
(bermasyarakat) dalam menuju hidup bahagia dan sejahtera yang haqiqi, didunia dan akhirat.
Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanyalah dapat diwujudkan
diatas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, bertolong-tolongan dengan
bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh syaitan dan hawa nafsu”

4.      Pokok Pikiran Keempat


Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib, sebagai ibadah kepada Allah berbuat

7
ihs dan islah kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga adalah kewajiban
mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah. Agama Islam adalah Agama
Allah yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan
kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat. ”

5.      Pokok Pikiran Kelima


Perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya,
hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak (ittiba) perjuangan para Nabi
terutama perjuangan Nabi Besar Muhammad SAW. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Syahdan, untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sentosa sebagaimana yang
tersebut diatas, tiap-tiap orang terutama ummat islam, yang percaya kepada Allah dan Hari
Kemudian, wajiblah mengikuti jejak sekalian Nabi yang suci itu, beribadat kepada Allah dan
berusaha segiat-giatnya mengumpulkan segala kekuatan dan menggunakannya untuk
menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni tulus dan ikhlas karena Allah
semata-mata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-Nya belaka serta mempunyai
rasa tanggung jawab dihadirat Allah atas segala perbuatannya, lagi pula harus sabar dan
tawakkal bertabah hati menghadapi segala kesukaran atau kesulitan yang menimpa
dirinya,dengan penuh pengharapan akan perlindungan dan pertolongan Allah Yang Maha
Kuasa.”

6.      Pokok Pikiran Keenam


Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah satu-
satunya alat atau cara perjuangan yag sebaik-baiknya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :

8
“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat rahmat
Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Qur’an :

Q.S ALI IMRAN 104


            ْ‫وف َويَْأ ُمرُونَ ْل َخ ْي ِر ا ِإلَى يَ ْدعُونَ ُأ َّمةٌ ِم ْن ُك ْم َو ْلتَ ُكن‬ ِ ‫َويَ ْن َه ْونَ ِبا ْل َم ْع ُر‬
                                                    ‫َن‬ ِ ‫ا ْل ُم ْفلِ ُحونَ ُه ُم َوُأولَِئكَ ا ْل ُم ْن َك ِر ع‬
 “Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh(berbuat) yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar[217]; dan mereka itulah
orang-orang yang beruntung.”

7.      Pokok Pikiran Ketujuh


Pokok pikiran / prinsip / pendirian seperti yang diuraikan dan diterangkan di muka itu,
adalah yang dapat untuk melaksanakan ideloginya terutama untuk mencapai tujuan yang
menjadi cita-citanya, ialah terwujudnya masyarakat adil dan makmur lahir batin yang di ridhai
Allah, ialah Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Pokok pikiran tersebut dirumuskan
dalam Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut :
“kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah Allah dan
mengikuti Sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia dan ridhonya di
dunia dan akhirat untuk mencapai masyarakat yang sentosa dan bahagia, disertai nikmat dan
rahmat Allah yang melimpah-limpah, sehingga merupakan:
“suatu negara yang indah, bersih, suci dan makmur dibawah lindungan Tuhan yang Maha
Pengampun”

Maka dengan Muhammadiyah ini, mudah-mudahan ummat Islam dapatlah diantar ke


pintu gerbang surga “Jannatun Na’im dengan keridhaan Allah Rahman dan Rahim.

9
2. KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
A. SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Term “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu persyarikatan
Muhammadiyah dipimpin oleh Kolonoel M. Yunus Anis pada Periode 1959-1962. Namun, sejak
semula term ini bersala dari uraian KH. Faqih Usman, sewaktu memberikan uraian dalam suatu
latihan yang diadakan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada sat itu
lamarhum KH. Faqih Usman menjelaskan bahasa yang ebrjudul “Apa Sih Muhammadiyah itu?”.
Kemudian oleh pimpinan PUsat (PP) dimusyawarahkan bersama-sama. Pimpinan
Muhammadiyah Wilayah (PMW) jawa timur (M. Saleh Ibrahim). Kemudian turut membahasa
pula kasman singodimejo di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih Usman.
Dengan demikian, rumusan “Kepribadian Muhammadiyah” ini secara yuridis telah
disahkan pada muktamar tersebut.

1. Apakah Kepribadian Muhammadiyah Itu ?

Pengertian kepribadian itu sendiri menurut ilmu jiwa umum di maksudkan sebagai nilai-nilai
karakteristik, watak, sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seorang atau suatu
persyarikatan. Jadi, dengan kepribadian Muhammadiyah itu, kita dapat mengenal nilai
karakteristik Muhammadiyah, watak dan sikap muhammadiyah, sifat-sifat muhammadiyah,
keyakinan dan cita-cita muhammadiyah. Secara ilustratif,

2. Dasar Dan Amal Usaha Muhammadiyah

Dalam perjuangan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat islam


yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan dan kebaikan serta kebahagiaan luas-merata,
Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya pada prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar yaitu :

1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat ke pada Allah.

2. Hidup manusia bermasyarakat.

10
3. Memathui ajaran-ajaran agama islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasarn kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia
akhir.

4. Menegakkan dan menujung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah kewajiban
seabgai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan.

5. Ittiba’ pada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.

6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban organisasi

B. MEMAHAMI KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Memahami kepribadian muyhammadiyah berarti memahami varian-varian esensial dari


persyarikatan Muhammadiyah. Artinya, dengan memahami kepribadian Muhammadiyah, kita
sebenarnya telah memahami persyarikatan Muhammadiyah secara holistic pada konteks ini
ketika memahami kepribadian muhammadiyah, maka :

1. Ia telah memahami apa sebenarnya Muhammadiyah. Di sinilah urgensi kepribadian


Muhammadiyah, agar seluruh warga Muhammadiyah memahami Muhammadiyah
dengan sebenar-benarnya.

2. Karena Muhammadiyah secara organisasi, sebagai suatu peryarikatan yang beraqidah


Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah, maka perlu pula dipahami, Islam
yang bagaiamanakah yang hendak ditegakkan dan dijunjung tinggi.

3. Kemudian dengan sifat-sifat dan cara-cara yang kita contoh atau kita ambil dari
bagaimana sejarah dakwah Rasulullah yang mula-mula dilaksanakan, itu pulalah yang
kita jadikan sifat gerak dakwah Muhammadiyah, dengan kita sesuaikan pada keadaan
dan kenyataan yang kita ahadapiaa.

11
C. SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

Memilik beberapa hal atau aspek yang ada korelasinya dengan sifat dasar kepribadian
merupakan suatu hal yang lazim. Beberapa aspek tersebut. Sifat-sifat muhammadiyah antara
lain :

1. Beramal dan berjuan untuk perdamaian dan kesejahteraan

Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain.
Sebaliknya, muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain
tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara
baik tanpa di pengarhui perasaan aneh.

Peradaban kedamaian dan kesejahteraan harus berdasarkan pada iman dan amal salih,
tauhid yang bersih dan ibadah yang benar. Kalau umat yang lain mampu mencapai kejayaan
peradaban materinya, islam tidak boleh silau dengan itu dan harus membantu peradaban yang
lebih tinggi dan melintasi zaman dan tempat.

2. Memperbanyak Kawan Dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah

Setiap warga muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan dainya,
harus memegang teguh sifat ini untuk memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah
islamiyah, inilah pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh
dai-dai muhammadiyah dengan gaya sejuk penuh senyum, bukan dakwah yang agitatif
menebar kebencian ke sana kemari.

3. Lapang Dada, Luas Pandang Dan Memegang Teguh Ajaran Islam

12
Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam
masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia.
Tanpa sikap lapang dada, kehidupan akan goncang, dan prinsip Mmeperbanyak kawan tentu
berubah menjadi Memperbanyak musuh. Namun, betapapun dalam berlapang dada, kita tidak
boleh kehilangan identitas seabgai warga Muhammadiyah yang harus tetap meemgang teuh
ajaran Islam. Dengan demikian, sikap kita bebeas, tetapi tetap terkendali.

Pribadi peradaban yang ketiga adalah memiliki kelapangan dada. Ini adalah tingkatan
ukhuwah paling dasar, yang akan mengangarkan kepada tingkatan tertinggi yaitu itsar
(memeingkan kepentingan orang lain, melebihi dari kepentingan diri sendiri).

4. Bersifat Keagamaan dan Kemasyarakatan

Sifat kegamaan dan kemasyarakatan sudah merupakan sifat Muhammadiyah sejak lahir.
Sifat ini tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa? Muhammadiyah
sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama di turunkan oleh Allah melalui paa nabi-Nya
juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat adalah lahan bagi
segala aktivitas perjuangan Muhamadiyah.

5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang falsafah

Muhamadiyah sebagai satu organisasi mempunyai sejumlah anggota. Anggotanya


adalah warga dari suatu Negara hukum. Hukum Negara mempunyai kekuatan mengikat bagi
senepa warga negaranya. Ini adalah kenyataan, jadi Muhammadiyah mengindahkan semua itu.

6. Amar Maruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.

Pribadi peradaban yang ke enam adalah selalu beramar ma’ruf nahi munkar dalam setiap
aspek hidupan. Bahwkan juga mampu menjadi teladan (uswah hasanah) bagi semua
masyarakat. Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma’ruf dan bernahi munkar, yakni
menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang di maksud kemunkaran ilah semua
kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya amar

13
ma’ruf dan nahi munkar, tidak aka nada kebikan yang dapat di tegakkan, dan tidak aka nada
kejatahan yang dapat diberantas.

7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan perkembangan sesuai
dengan ajaran islam

Kapan pun dan dimana pun, pribadi peradaban utama Muhammadiyah memang harus
selalu aktif dalam perkembangan masyarakat. Sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan
kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan muhammadiyah dalam
perkembangan masyarakat tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat.

8. Kerjasama dengan golongan lain mana pun, dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan
ajaran islam serta membel kepentingannya.

Menyiarkan islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam bukan hanya tugas
Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam, karena itu, Muhammadiyah perlu
menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama, tidak muham kita
melaksanakan tugas yang berat ini.

9. Membantu pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam memelihara Negara
dan membangnunnya unutk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang di ridhai

10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana
Pribadi utama adalah pribadi yang mampu berbuat adil. Adil adalah mampu meletakkan
sesuatu pada tempat dan waktunya. Allah SWT. Sangat banyak memberikan perintah untuk
sellau berbuat adil, bahkan dalam berbagai kata dan bentuk kalimatnya dalam sega aspek
hidupan.

14
3. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah

1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada
Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual,
duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh
Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang:
a. ‘Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-
gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut
ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman
kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia
c. Ibadah

15
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW,
tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia
dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara
yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
“BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di
Ponorogo)

16
BAB III
PENUTUP

A. SARAN

Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf
nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian Muhammadiyah.
Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, yaitu:
“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus
berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di
segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai
Allah”

B. SARAN
Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca agar dapat
memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan pembaca dapat
menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan karya ilmiah ataupun
sejenisny

17
DAFTRA PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/10-kepribadian-muhammadiyah-dan-latar-belakang-
yang-membentuknya-1xQX8FGCN8q/2

https://muhammadiyah.or.id

http://inafauzia95.blogspot.com/2014/10/makalah-muqaddimah-anggaran-dasar.html

18

Anda mungkin juga menyukai