Oleh :
Aidil Akbar
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MUARA BUNGO
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena kami masih di berikan waktu
untuk menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Dan penulis juga berterima kasih kepada
Dosen Pembimbing dimana dengan disusunnya laporan ini akan membuat kami lebih
mengetahui bagaimana yang dimaksudkan dalam Makalah ini.
Adapun judul yang penulis bahas dalam makalah ini ialah “LANDASAN NORMATIF
MUHAMMADIYAH” dan penulis sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, maka apa bila terdapat kesalahan ataupun kekurangan dalam penulisan
makalah ini, dengan senang hati penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca untuk
memperbaiki dan menyempurnakan makalah ini, terima kasih.
Penulis
Aidil Akbar
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan...........................................................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................2
Bab II Pembahasan...........................................................................................................................4
1. Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah..........................................................................4
A. Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah..............4
B. Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.................................4
C. Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah....5
D. Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammyadiah...................................6
E. Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah..................................................7
2. KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH..............................................................................................10
A. SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.................................................10
B. MEMAHAMI KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.................................................................11
C. SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH.............................................................................12
3. Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah.......................................................15
Bab III Penutup...............................................................................................................................17
A. Kesimpulan.........................................................................................................................17
B. Saran..................................................................................................................................17
Daftar Pustaka................................................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam”. Maksud
geraknya ialah, “Da’wah Islam & amar ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang:
perseorangan dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang yang
pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid),
yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam yang asli murni; dan yang kedua kepada yang
belum Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah dan amar
ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbingan dan
peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa
dan mengharap keridlaan Allah semata.
Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan ideologi Muhammadiyah yang merupakan
pandangan Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang ingin
diwujudkan dan Cara-cara yang dipergunakan untuk mewujudkan cita-cita tersebut sebagai
ideologi, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala gerak dan usaha Muhammadiyah dan
proses penyusunan sistem kerjasama yang dilakukan untuk mewujudkan tujuannya
Serta muhammadiyah juga berperan dalam wilayah sosial, Muhammadiyah telah
banyak berperan dalam kesejahteraan dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan
didirikannya Rumah Sakit, sedangkan dalam konteks pembangunan pendidikan bangsa,
Muhammadiyah mampu menunjukkan komitmennya sejak awal melalui pendidikan. Gerakan
pendidikan yang dilakukan Muhammadiyah ialah wujud komitmen Muhammadiyah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa
Indonesia.
1
Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia sebagai
perseorangan. ‘Kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang tercermin pada
sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan orang lain atau bangsa
lain.
Dengan demikian, yang dimaksud dengan Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan
yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah, serta apa yang menjadi dasar dan pedoman
amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat yang dimilikinya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berkut.
1. Bagaimana Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
2. Bagaimana Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
3. Apa saja Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah?
4. Bagaimana Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
5. Apa saja Kandungan Muqadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah?
6. Apa Kepribadian Muhammadiyah itu?
7. Sifat Kepribadian Muhammadiyah ?
8. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah
ini adalah:
1. Untuk Mengetahui Sejarah Sebelum Terbentuknya Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2. Untuk Mengetahui Sejarah Perumusan Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
3. Untuk Mengetahui Faktor-Faktor Yang Melatar Belakangi Mukaddimah Anggaran Dasar
Muhammadiyah
2
4. Untuk Mengetahui Hakikat Dan Fungsi Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
5. Untuk mengetahui Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah
6. Untuk mengetahui Kepribadian Muhammadiyah
7. Untuk mengetahui Sifat Kepribadian Muhammadiyah
8. Untuk mengetahui Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah
Muhammadiyah
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
4
Muhammadiyah. Hal itu yang mendorong Ki Bagus Hadikusumo untuk merumuskan secara
tertulis Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
Hasil rumusan Ki Bagus pertama kali di perkenalkan dalam Muktamar Darurat tahun
1946 di Yogyakarta. Selanjutnya dalam Muktamar Muhammadiyah ke-31 tahun 1950 di
Yogyakarta Mukaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah kembali diajukan dan disahkan
secara resmi. Akan tetapi muncul konsep lain yang di buat oleh Prof. Dr. Hamka dkk. Yang isinya
menitikberatkan pada peranan dan sumbangsih Muhammadiyah dalam mengisi kemerdekaan
dan pembangunan negara. Pada sidang tanwir pada tahun 1951, meneliti dan melihat
Muhammadiyah jauh ke depan. Akhirnya di pakailah konsep Ki Bagus Hadikusumo dengan
penyempurnaan susunan redaksi. Tim penyempurna meliputi:
1. Prof. Dr Hamka
2. Prof. Mr Kasman Singodimejo
3. KH Farid Ma’ruf
4. Zein Jambek
5
seperti film , radio ,dan televisi. Perkembangan hidup duniawi menjadi semakin tak terkendali
dan menanamkan pengaruh lebih dominan kepada masyarakat Muhammadiyah.
c. Makin kuatnya berbagai pengaruh alam pikiran luar , yang langsung atau tidak langsung
bersinggungan dengan faham dan keyakinan hidup Muhammadiyah
Dari perkembangan zaman maka pengaruh luar masuk berwujud seperti cara pikir, sikap
hidup dan falsafah asing. Disinilah letak pentingnya adanya rumusan resmi dari Muhammadiyah
yang dapat dijadikan pegangan bagi mereka agar tidak terombang-ambing oleh keadaan.
d. Dorongan disusunnya Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Ki Bagus Hadikusumo merupakan salah seorang yang terlibat langsung dalam
penyusunan UUD 1945 termasuk pembukaannya. Dari pengalaman itu beliau menyadari
pentingnya Pembukaan UUD. Namun betapa kagetnya beliau ketika menyadari
bahwa Anggaran Dasar Muhammadiyah baru terdiri dari batang tubuh berupa pasal-pasal,
namun belum memiliki mukaddimah padahal di dalam mukaddimah itulah terdapat fondasi
atau roh muhammadiyah.
6
E. Kandungan Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah
Muqadimah Anggara Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar. Pendirian ialah:
1. Pokok Pikiran Pertama
Hidup manusia harus berdasarkan Tauhid (Mengesakan) Allah; ber-Tuhan beribadah
serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
“Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke-Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata, ber-Tuhan
dan beribadah serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib
atas tiap-tiap makhluk, terutama manusia.”
7
ihs dan islah kepada manusia atau mayarakat. Pokok pikiran tersebut dirumuskan dalam
Muqaddimah Anggaran Dasar sebagai berikut:
“menjunjung tinggi hukum Allah lebih dari pada hukum yang manapun juga adalah kewajiban
mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku bertuhan kepada Allah. Agama Islam adalah Agama
Allah yang dibawa oleh Nabi, sejak Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW dan diajarkan
kepada umatnya masing-masing untuk mendapatkan hidup bahagia dunia dan akhirat. ”
8
“untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan berkat rahmat
Allah dan didorong oleh Firman Allah dalam Al-Qur’an :
9
2. KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
A. SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Term “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu persyarikatan
Muhammadiyah dipimpin oleh Kolonoel M. Yunus Anis pada Periode 1959-1962. Namun, sejak
semula term ini bersala dari uraian KH. Faqih Usman, sewaktu memberikan uraian dalam suatu
latihan yang diadakan Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada sat itu
lamarhum KH. Faqih Usman menjelaskan bahasa yang ebrjudul “Apa Sih Muhammadiyah itu?”.
Kemudian oleh pimpinan PUsat (PP) dimusyawarahkan bersama-sama. Pimpinan
Muhammadiyah Wilayah (PMW) jawa timur (M. Saleh Ibrahim). Kemudian turut membahasa
pula kasman singodimejo di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih Usman.
Dengan demikian, rumusan “Kepribadian Muhammadiyah” ini secara yuridis telah
disahkan pada muktamar tersebut.
Pengertian kepribadian itu sendiri menurut ilmu jiwa umum di maksudkan sebagai nilai-nilai
karakteristik, watak, sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seorang atau suatu
persyarikatan. Jadi, dengan kepribadian Muhammadiyah itu, kita dapat mengenal nilai
karakteristik Muhammadiyah, watak dan sikap muhammadiyah, sifat-sifat muhammadiyah,
keyakinan dan cita-cita muhammadiyah. Secara ilustratif,
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat ke pada Allah.
10
3. Memathui ajaran-ajaran agama islam dengan berkeyakinan bahwa ajaran Islam itu
satu-satunya landasarn kepribadian dan ketertiban bersama untuk kebahagiaan dunia
akhir.
4. Menegakkan dan menujung tinggi agama islam dalam masyarakat adalah kewajiban
seabgai ibadah kepada Allah dan ihsan kepada kemanusiaan.
3. Kemudian dengan sifat-sifat dan cara-cara yang kita contoh atau kita ambil dari
bagaimana sejarah dakwah Rasulullah yang mula-mula dilaksanakan, itu pulalah yang
kita jadikan sifat gerak dakwah Muhammadiyah, dengan kita sesuaikan pada keadaan
dan kenyataan yang kita ahadapiaa.
11
C. SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Memilik beberapa hal atau aspek yang ada korelasinya dengan sifat dasar kepribadian
merupakan suatu hal yang lazim. Beberapa aspek tersebut. Sifat-sifat muhammadiyah antara
lain :
Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain.
Sebaliknya, muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain
tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara
baik tanpa di pengarhui perasaan aneh.
Peradaban kedamaian dan kesejahteraan harus berdasarkan pada iman dan amal salih,
tauhid yang bersih dan ibadah yang benar. Kalau umat yang lain mampu mencapai kejayaan
peradaban materinya, islam tidak boleh silau dengan itu dan harus membantu peradaban yang
lebih tinggi dan melintasi zaman dan tempat.
Setiap warga muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan dainya,
harus memegang teguh sifat ini untuk memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah
islamiyah, inilah pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh
dai-dai muhammadiyah dengan gaya sejuk penuh senyum, bukan dakwah yang agitatif
menebar kebencian ke sana kemari.
12
Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam
masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia.
Tanpa sikap lapang dada, kehidupan akan goncang, dan prinsip Mmeperbanyak kawan tentu
berubah menjadi Memperbanyak musuh. Namun, betapapun dalam berlapang dada, kita tidak
boleh kehilangan identitas seabgai warga Muhammadiyah yang harus tetap meemgang teuh
ajaran Islam. Dengan demikian, sikap kita bebeas, tetapi tetap terkendali.
Pribadi peradaban yang ketiga adalah memiliki kelapangan dada. Ini adalah tingkatan
ukhuwah paling dasar, yang akan mengangarkan kepada tingkatan tertinggi yaitu itsar
(memeingkan kepentingan orang lain, melebihi dari kepentingan diri sendiri).
Sifat kegamaan dan kemasyarakatan sudah merupakan sifat Muhammadiyah sejak lahir.
Sifat ini tidak mungkin terlepas dari jiwa dan raga Muhammadiyah. Mengapa? Muhammadiyah
sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama di turunkan oleh Allah melalui paa nabi-Nya
juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat adalah lahan bagi
segala aktivitas perjuangan Muhamadiyah.
6. Amar Maruf Nahi Munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik.
Pribadi peradaban yang ke enam adalah selalu beramar ma’ruf nahi munkar dalam setiap
aspek hidupan. Bahwkan juga mampu menjadi teladan (uswah hasanah) bagi semua
masyarakat. Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma’ruf dan bernahi munkar, yakni
menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang di maksud kemunkaran ilah semua
kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya amar
13
ma’ruf dan nahi munkar, tidak aka nada kebikan yang dapat di tegakkan, dan tidak aka nada
kejatahan yang dapat diberantas.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan perkembangan sesuai
dengan ajaran islam
Kapan pun dan dimana pun, pribadi peradaban utama Muhammadiyah memang harus
selalu aktif dalam perkembangan masyarakat. Sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan
kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan muhammadiyah dalam
perkembangan masyarakat tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat.
8. Kerjasama dengan golongan lain mana pun, dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan
ajaran islam serta membel kepentingannya.
Menyiarkan islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam bukan hanya tugas
Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam, karena itu, Muhammadiyah perlu
menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama, tidak muham kita
melaksanakan tugas yang berat ini.
9. Membantu pemerintah serta kerjasama dengan golongan lain dalam memelihara Negara
dan membangnunnya unutk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang di ridhai
10. Bersifat adil serta korektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana
Pribadi utama adalah pribadi yang mampu berbuat adil. Adil adalah mampu meletakkan
sesuatu pada tempat dan waktunya. Allah SWT. Sangat banyak memberikan perintah untuk
sellau berbuat adil, bahkan dalam berbagai kata dan bentuk kalimatnya dalam sega aspek
hidupan.
14
3. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar,
beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah, bercita-cita dan bekerja
untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT, untuk
malaksanakan fungsi dan misi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
2. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada
Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada
Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat
manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual,
duniawi dan ukhrawi.
3. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
a. Al-Qur’an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW;
b. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur’an yang diberikan oleh
Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal fikiran sesuai dengan jiwa ajaran
Islam.
4. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-
bidang:
a. ‘Aqidah
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-
gejala kemusyrikan, bid’ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut
ajaran Islam.
b. Akhlak
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman
kepada ajaran-ajaran Al-Qur’an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai
ciptaan manusia
c. Ibadah
15
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW,
tanpa tambahan dan perubahan dari manusia.
d. Muamalah Duniawiyah
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu’amalat duniawiyah (pengolahan dunia
dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua
kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
5. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah mendapat
karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber kekayaan,
kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang berdasar pada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha bersama-sama menjadikan suatu negara
yang adil dan makmur dan diridhoi Allah SWT:
“BALDATUN THAYYIBATUB WA ROBBUN GHOFUR” (Keputusan Tanwir Tahun 1969 di
Ponorogo)
16
BAB III
PENUTUP
A. SARAN
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf
nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi kepribadian Muhammadiyah.
Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan caranya masing-
masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, yaitu:
“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan tunggalnya, harus
berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun di
segenap bidang dan lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai
Allah”
B. SARAN
Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca agar dapat
memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan pembaca dapat
menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan karya ilmiah ataupun
sejenisny
17
DAFTRA PUSTAKA
https://kumparan.com/berita-hari-ini/10-kepribadian-muhammadiyah-dan-latar-belakang-
yang-membentuknya-1xQX8FGCN8q/2
https://muhammadiyah.or.id
http://inafauzia95.blogspot.com/2014/10/makalah-muqaddimah-anggaran-dasar.html
18