Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

‫الحمد هلل الَذي بنعمة اإليمان واإلسالم‬

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Allah yang Maha Esa, karena berkat nikmat
dan karunia-Nya maka saya bisa menyelesaikan tugas karya tulis ini.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul:

“MUQADDIMAH ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA


MUHAMMADIYAH”

Melalui kata pengantar ini penulis terlebih dahulu ingin meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga
Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Sukabumi, 07 Desember 2017

"Penulis’’

1
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan 4

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Muqodimah Anggaran Dasar 5
Muhammadiayah
2.2 Identitas dan Asas Kemuhammadiyahan 7
2.3 Keanggotaan Muhammadiyah 7
2.4 Keorganisasian Muhammadiyah 8

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

‫رضيت باهلل ربا وبا االسالم دين وبمحمد ص م نبيا ورسول‬

Bahwa sesunguhnya Islam adalah satu-satunya agama tauhid yang haq di sisi Allah
dengan berprinsip pada aqidah tauhid dan membawa misi sebagai hudan rahmatan lil’alamin
(petunjuk dan rahmat bagi sekalian alam). Oleh sebab itu, Islam harus ditegakan dan
dilaksanakan dalam kehidupan bersama ditengah-tengah masyarakat. Hal tersebut merupakan
sunnatullah bagi manusia, khususnya umat islam sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di
muka bumi ini.
Hidup bermasyarakat itu adalah sunnah (hukum qudratiradat) Allah atas kehidupan
manusia di dunia ini. Masyarakat yang sejahtera, aman damai, makmur dan bahagia hanyalah
dapat diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong-royong, bertolong-
tolongan dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari pengaruh
syaitan dan hawa nafsu.
Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh sekalian Nabi yang bijaksana dan
berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum dalam masyarakat yang utama dan sebaik-
baiknya. Menjunjung tinggi hukum Allah lebih daripada hukum yang
manapun juga, adalah kewajiban mutlak bagi tiap-tiap orang yang mengaku ber-Tuhan
kepada Allah.
Agama Islam adalah Agama Allah yang dibawa oleh sekalian Nabi,sejak Nabi Adam
sampai Nabi Muhammad saw, dan diajarkan kepada umatnya masing-masing untuk
mendapatkan hidup bahagia Dunia dan Akhirat. Syahdan, untuk menciptakan masyarakat
yang bahagia dan sentausa sebagai yang tersebut di atas itu, tiap-tiap orang, terutama
umat Islam, umat yang percaya akan Allah dan Hari Kemudian, wajiblah mengikuti jejak
sekalian Nabi yang suci: beribadah kepada Allah dan berusaha segiat-giatnya mengumpulkan
segala kekuatan untuk menjelmakan masyarakat itu di dunia ini, dengan niat yang murni-
tulus dan ikhlas karena Allah sematamata dan hanya mengharapkan karunia Allah dan ridha-
Nya belaka, serta mempunyai rasa tanggung jawab di hadirat Allah atas segala perbuatannya.

3
1.1 Latar Belakang
Bahwa sesunguhnya Islam adalah satu-satunya agama tauhid yang haq di sisi Allah
dengan berprinsip pada aqidah tauhid dan membawa misi sebagai hudan rahmatan lil’alamin
(petunjuk dan rahmat bagi sekalian alam). Oleh sebab itu, Islam harus ditegakan dan
dilaksanakan dalam kehidupan bersama ditengah-tengah masyarakat. Hal tersebut merupakan
sunnatullah bagi manusia, khususnya umat islam sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya di
muka bumi ini.
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan Dakwah Islam Amar Ma’ruf Nahi
Mungkar dan Tajdid, adalah salah satu kreasi manusia Muslim dalam upaya menggerakan
dan membimbing umat agar mampu melaksanakan fungsi dan perannya. Dalam rangka
kelangsungan hakikat dan misinya, Muhammadiyah memerlukan tumbuhnya kader pelopor,
pelangsung dan penyempurna cita-cita sekaligus sebagai stabilisator, dinamisator, dan
gerakan perjuangannya.
Maka pada 29 Syawal 1384 H. bertepatan dengan tanggal 14 Maret 1964 M. didirikan
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu organisasi otonom
Muhammadiyah, yang merupakan wadah perjuangan untuk menghimpun, menggerakan dan
membina potensi mahasiswa Islam guna meningkatkan peran dan tanggung jawabnya sebagai
kader persyarikatan, kader umat dan kader bangsa, sehingga tumbuh kader-kader yang
memiliki kerangka berpikir ilmu amaliyah dan kader amal ilmiah sesuai dengan Keperibadian
Muhammadiyah, Kesemuanya itu dilaksanakan secara bersama dengan menjungjung tinggi
musyawarah atas dasar iman dan taqwa serta hanya mengharap ridha Allah SWT.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ?
2. Bagaimana Identitas dan Asas kemuhammadiyahan ?
3. Bagaimana keanggotaan Muhammadiyah?
4. Bagaimana keorganisasian Muhammadiyah ?
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah
ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu Muqodimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
2. Untuk mengetahui bagaimana identitas dan Asas dalam kemuhammadiyahan
3. Untuk mengetahui bagaimana keanggotaan dan dan penerapan keorganisasian
Muhammadiyah

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Muqaddimah dalam Anggaran Dasar Muhammadiyah


Muqddimah Anggaran Dasr Muhammadiyah disusun secara formal setelah
Muhammadiyah melancarkan aktivitas dan usaha selama 38 tahun. KH. Ahmad Dahlan
mendirikan Muhammadiyah mengacu kepad Al0Quran meskipun belum tertuang dalam
tulisan. Hal seperti ini tidak dapat dipertahankan sebab kepemimpinan akan terus berganti
ditambah lagi adanya tuntutan kepastian cita-cita Muhammadiyah. Hal itu mendorong
Ki Bagus HadiKusumo untuk merumuskan secara tertulis Muqaddimah Anggara Dasar
Muhammadiyah.
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah mengandung 7 pilar pendirian yaitu :
1.Pokok Pikiran Pertama
Hidup Manusia harus berdasarkan Tauhid ( mengesakan ) Allah SWT, ber-Tuhan
beribadah serta tunduk hanya kepada Allah. Pokok pikiran tersebut dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar sebagai berikut :
“ Amma ba’du, bahwa sesungguhnya ke Tuhanan itu adalah Hak Allah semata-mata,
bertuhan serta tunduk dan taat kepada Allah adalah satu-satunya ketentuan yang wajib
atas tiap mahluk-mahluknya, terutama manusia”
2. Pokok Pikiran Kedua
Hidup manusia itu bermasyarakat, pokok pikiran tersebut dirumuskan sebagai berikut:
“ Hidup bermasyarakat itu adalah itu adalah sunnah Allah atas hidup manusia di
dunia ini “
3.Pokok Pikiran Ketiga
Hanya hukum Allah yang sebenar-benarnya yang dapat dijadikan sendi untuk
membentuk pribadi yang utama dan mengatur ketertiban hidup bermasyarakat dalam
menuju kebahagiaan yang haqiqi, didunia dan akhirat.
4.Pokok Pikiran Keempat
Berjuang menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam untuk mewujudkan
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, adalah wajib sebagaimana ibadah kepada Allah.
5.Pokok Pikiran kelima

5
Perjuangan mengakkan dan menjunjung tinggi agama Islam yang sebenar-benarnya,
hanyalah akan dapat berhasil bila dengan mengikuti jejak perjuangan para Nabi terutama
perjuangan Nabi besar Muhammad SAW.
6. Pokok Pikiran Keenam
Perjuangan mewujudkan pikiran-pikiran tersebut hanyalah akan dapat dilaksanakan
dengan sebaik-baiknya dan berhasil, bila dengan cara berorganisasi. Organisasi adalah
satu-satunya alat atau cara perjuangan sebaik-baiknya seperi mengacu pada firman Allah
dalam surat Al-Imran ayat 24.
“ Dan hendaklah diantara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepad kebajikan,
menyuruh yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung”
7. Pokok pikiran ketujuh
“ Kesemua itu perlu untuk menunaikan kewajiban mengamalkan perintah-perintah
Allah dan mengikuti sunnah Rasul-Nya Nabi Muhammad SAW guna mendapat karunia
dan ridhonya di dunia dan akhirat” dan “ Suatu negara yang indah, bersih, suci dan
makmur dibawah lindungan Allah yang Maha Pengampun”
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada hakekatnya merupakan
suatu kesimpulan dari perintah dan ajaran Al-Quran dan As-snnah tentang pengabdian
manusia kepad Allah SWT. Muqaddimah AD Muhammadiyah merupakan jiwa, nafas
dan semangat pengabdian dan perjuangan kedalam tubuh dan segala gerak organisasinya,
yang harus dijadikan asas dan pusat tujuan perjuangan Muhammadiyah.

2.2 Identitas dan Asas Kemuhammadiyahan


Pasal 4
Identitas dan Asas
1. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam, Da’wah Amar Ma’ruf Nahi Munkar dan
Tajdid, bersumber pada Al-Qur‘an dan As-Sunnah.
2. Muhammadiyah berasas Islam.

Muahmmadiayah adalah Gerakan Islam, dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan Tajdid
yang bersumber pada Al-Quran dan As-sunnah. Kelahiran Muhammadiyah tidak lain karena
diilhami, dimotivasi dan disemangati oleh ajaran-ajaran Al-Quran .
Apa yang digerakan oleh Muhammadiyah tidak ada motif lain kecuali semata-mata
untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran Islam dalm kehidupan yang rill dan konkrit.

6
Gerakan Muhammadiyah hendak berusaha untuk menampilkan wajah Islam dalam wujud
yang nyata, yang dpat dihayati, dirasakan dan dinikmati oleh umat sebagai rahmatan lil
alamin. Oleh alasan tersebut Muhammadiyah disebut sebagai gerakan Islam.

2.3 Keanggotaan Muhammadiyah


Keanggotaan Muhammadiyah secara resmi diatur dalam Anggaran Dasar
Muhammadiyah Bab IV, pasal 8.
Pasal 8
Anggota serta Hak dan Kewajiban
1. Anggota Muhammadiyah terdiri atas:
 Anggota Biasa ialah warga negara Indonesia beragama Islam.
 Anggota Luar Biasa ialah orang Islam bukan warga negara Indonesia.
 Anggota Kehormatan ialah perorangan beragama Islam yang berjasa terhadap
Muhammadiyah dan atau karena kewibawaan dan keahliannya bersedia membantu
Muhammadiyah.
 Hak dan kewajiban serta peraturan lain tentang keanggotaan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga.
Anggota biasa harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
 Warga Negara Indonesia beragama islam
 Laki-laki atau perempuan berumur 17 tahun atua sudah menikah
 Menyetujui maksud dan tujuan Muhammadiyah
 Siap mendukung dan melaksanakan usaha-usaha Muhammadiyah
 Mendagtarkan diri dan membayar uang pangkal
Anggota Luar Biasa adalah :
 seorang yang bukan warga negara Indonesia, beragama Islam
 Setuju dengan maksud dan tujuan Muhammadiyah serta bersedia mendukung
amal usahanya.
Anggota Kehormatan adalah :
 Seseorang yang beragama Islam
 Berjasa terhadap Muhammadiyah
 Karena kewibawaan dan keahlian diperlukan atau bersedia membantu
Muhammadiyah .

7
2.4 Keorganisasian Muhammadiyah
Pasal 9
Susunan Organisasi
Susunan organisasi Muhammadiyah terdiri atas:
1. Ranting ialah kesatuan anggota dalam satu tempat atau kawasan
2. Cabang ialah kesatuan Ranting dalam satu tempat
3. Daerah ialah kesatuan Cabang dalam satu Kota atau Kabupaten
4. Wilayah ialah kesatuan Daerah dalam satu Propinsi
5. Pusat ialah kesatuan Wilayah dalam Negara

Sususunan dan penetapan organisasi Muhammadiyah diatur dalam AD Muhammadiyah


Bab V pasal 9, terdiri atas :
1. Ranting (ART Muhammadiyah , Pasal 5 )
Ialah kesatuan anggota dalam suatu tempat atau kawasan yang terdiri atas
sekurang-kurangnya 15 orang yang berfungsi melakukan pembinaan dan
pemberdayaan anggota.
2. Cabang ( ART Muhammadiyah , Pasal 6)
Ialah kesatuan Ranting dalm satu tempat yang terdiri atas sekurang-kurangnya
tiga ranting. Pengesahan pendirian cabang dan ketentuan luas lingkungan ditetapkan
oleh pimpinan wilayah atas usul ranting setelah memperhatikan pertimbangan
pimpinan daerah.
3. Daerah (ART Muhammadiah , Pasal 7)
Iaalah kesatuan cabang dalam satu kota atau Kabupaten yang terdiri atas
sekurang-kurangnya tiga cabang setelah memperhatikan pertimbangan pimpinan
wilayah.
4. Wilayah (ART Muhammadiyah, Pasal 8)
Ialah kesatuan daerah dalam satu Propinsi yang terdiri atas sekurang-
kurangnya tiga daerah. Pengesahan pendirian wilayah ditetapkan oleh pimpnan pusat
atas usul daerah yang bersangkutan.
5. Pusat (ART Muhammadiyah, Pasal 9)
Ialah kesatuan wilayah dalam Negara Republik Indonesia

8
Memasuki abad kedua, Muhammadiyah dihadapkan dihadapkan pad tugas dan
tantangan yang semakin berat, bukan hanya karena makin kompleksnya perkembangan
masyarakat yang menuntut berbagai penyesuaian, namun juga kemunculan banyaknya
organisasi Islam baru yang mengharuskan Muhammadiyah memperbaharui strategi dakwah
dan perjuangannya. Slah satu tantangan tersebut adalah penataan dakwah dan perjuanagan
cabang dan ranting. Cabang dan ranting adlah level yang paling bawah.
Seharusnya cabang dan ranting berperan sebagai ujung tombak dalam kinerja
organisasi. Pertama, cabang dan ranting merupakan ujung tombak dalam rekrutmen anggota
dan kaderisasi. Kedua, cabang dan ranting merupakan ujung tombak dalam dakwah
kegamaan. Ketiga, Cabang dan ranting merupakan ujung tombak dalam ukhuwah dalam
organisasi lain. Keempat, cabang dan ranting merupakan ujung tombak dalam kuantitas
dalam berorganisasi.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah didirikan tahun 1942 oleh
ketua pengurus besar Muhammadiyah sampai 1953 yaitu Ki Bagus H
Hadikusuma dengan bantuan sahabtanya.
 Latar belakang Muqaddimah AD Muahmmadiyah yaitu adanya kekaburan
dalam Muhammadiyah sebagai akibat dari proses kehidupannya sesudah lebih
dari 30 tahun yang ditandai :
a) Terdesaknya pertumbuhna dan perkembangan jiwa Muhammadiyah
oleh perkembangan lahiriah
b) Masuknya pengaruh dari luar yang tidak sesuai yang sudah menjadi
kuat.

10
DAFTAR PUSTAKA
 Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah, 2005 Suara
Muhammadiyah
 http://Pimpinancabangmuaraapadang.wordpress.com/
 Tahfidz –Mukhtamar,pdf

11

Anda mungkin juga menyukai