Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

LANDASAN NORMATIF ORGANISASI MUHAMMADIYAH


(AIK – II)

Disusun Oleh :

Kelompok 4

1. Mutiara Zulqoidah : 211014283207060


2. Ardian Al Aziz : 211014283207046

Dosen Pengampu :

Rita Zunarti, S.Th.I.,M.Ag

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MUARA BUNGO


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PRODI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMASI
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada kami, serta salawat dan salam penulis ucapkan kepada Nabi
Muhammad SAW. Alhamdulillah. Makalah AIK-II dengan judul “Landasan Normatif Dalam
Organisasi Muhammadiyahr” yang berada pada tangan pembaca dapat terselesaikan dengan
baik.

Tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dan menyusun makalah kami ini, yang namanya tidak bisa kami sebut satu persatu, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dengan selesainya tugas makalah ini, kami mengharapkan
dapat memberikan pengetahuan dan wawasan bagi pembaca dimasa yang akan datang, dan
juga sebagai bahan referensi bagi mereka yang membutuhkan informasi mengenai “AIK-II”
ini.

Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini untuk masa yang akan datang.

Muara Bungo, 5 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..........................................................................................


KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Pengertian Landasan Normatif ................................................................ 3
B. Pembagian Landasan Normatif ................................................................ 3
C. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah ......... 6
D. Pedoman Hidup Islam Muhammadiyah ................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 8


A. Kesimpulan .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia yang
memiliki ciri khas tersendiri. Berbagai macam aliran dan pemahaman tentang Islam
banyak ditemui dalam masyarakat muslim di Indonesia. Berbagai persyarikatan dan
gerakan dakwah ikut pula mewarnai keberagaman kehidupan beragama. Ada beberapa
organisasi massa Islam (ormas Islam) yang cukup dikenal di Indonesia, antara lain
Muhammadiyah, Nahdhatul Ulama, Mathlaul Anwar, dan Persatuan Islam (Persis).
Muhammadiyah dicetuskan oleh seorang ulama yang berpikiran luas dan cerdas
K.H. Ahmad Dahlan dan secara resmi didirikan pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H / 18
November 1912 M di Yogyakarta. Kondisi umat yang sangat memprihatinkan saat itu
membuat K.H. Ahmad Dahlan terpanggil untuk membuat sebuah gerakan dakwah yang
menyerukan kepada amar ma’ruf nahi munkar. K.H Ahmad Dahlan berusaha
mengembalikan umat kepada ajaran Al-Quran dan Al-Hadits.
Muhammadiyah sebagai salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia memiliki
posisi dan peranan yang cukup strategis, baik sebelum Indonesia merdeka maupun
setelah kemerdekaan hingga saat ini. Muhammadiyah bukan saja dikenal sebagai
gerakan dakwah semata, namun dikenal pula sebagai gerakan Tajdid (pembaharuan)
dan gerakan kebangsaan (nasional). Muhammadiyah dalam kancah nasional
memberikan kontribusi yang sangat signifikan terutama dalam bidang pendidikan.
Lembaga pendidikan yang dikelola Muhammadiyah banyak tersebar di seluruh
nusantara.
Muhammadiyah merupakan gerakan umat Islam yang lahir di Yogyakarta 18
November 1912. Yang perkembangannya, terutama sejak tahun 1920 menunjukkan
grafik meningkat. Dengan melihat perkembangan Muhammadiyah ini ada sebagian
yang menyebutkan sejarah Indonesia 1925 – 1945 adalah sejarah Muhammadiyah.
Pernyataan ini menyatakan betapa besar peranan gerakan Muhammadiyah atau kader-
kader Muhammadiyah dalam dinamika sejarah umat dan bangsa ini. Dalam aspek sosial
gerakan Muhammadiyah banyak memberikan kontribusi perkembangan umat dan
bangsa. Misalnya Muhammadiyah mempelopori pendirian panti asuhan dan rumah
sakit. Dilihat aspek pengembangan pikiran dan keagamaan, Muhammadiyah pun
berada di garda depan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Landasan Normatif Muhammadiyah ?
2. Bagaimana Pembagian Landasan Muhammadiyah ?
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ?
4. Seperti Apa Kepribadian Muhammadiyah Matan Keyakinan Dan Cita-Cita Hidup
(MKCH) Muhammadiyah ?
5. Apa Pedoman Hidup Islami Muhammadiyah ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Dari Landasan Normatif Muhammadiyah.
2. Untuk Mengetahui Bagaimana Pembagian Landasan Muhammadiyah.
3. Utnuk Mengetahui Bagaimana Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah.
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Muhammadiyah MKCH Muhammadiyah.
5. Untuk Mengetahui Apasaja Pedoman Hidup Islam Muhammadiyah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Landasan Normatif


Menurut KBBI landasan normatif adalah prinsip berpegang teguh pada norma,
menurut norma atau kaidah yang berlaku. Muhammadiyah memiliki landasan normatif
yang memberikan aturan dan panduan dasar dalam melaksanakan kiprahnya. Landasan
normatif tersebut terdiri atas Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah,
Kepribadian Muhammadiyah, Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah,
Pedoman Hidup Islami Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam bukan sekedar organisasi yang dalam
pengertian administrasi yang bersifat teknis. Sebagai gerakan Islam Muhammadiyah
merupakan suatu gerakan agama (religious movements), yang didalamnya terkandung
sistem keyakinan (belief system), pengetahuan (knowledge), organisasi (organization),
dan praktik-praktik aktivitas (practices activity) yang mengarah pada tujuan yang
dicita-citakan.

B. Pembagian Landasan Normatif


1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah (MADM)
Muqaddimah anggaran dasar merupakan sebuah ideologi yang terkait dengan
pandangan dasar Muhammadiyah. Muqaddimah yang dicetuskan oleh Ki Bagus
Hadikusumo pada tahun 1942, dirumuskan kembali dan mendapatkan
penyempurnaan redaksional dalam sidang tanwir 1951
Merupakan rumusan konsepsi yang bersumberkan Al-Qur’an dan Al-Sunnah
tentang pengabdian manusia kepada Allah, amal, dan perjuangan setiap muslim.
MADM ini menjiwai dan menghembuskan semangat pengabdian dan perjuangan
ke dalam tubuh dan seluruh gerak organisasi Muhammadiyah. Dengan demikian
MADM juga menjiwai Anggaran Dasar Muhammadiyah. Hidup bermasyarakat itu
adalah Sunnah (hukum qudrat-iradat) Allah atas kehidupan manusia di dunia ini.
Masyarakat yang sejahtera, aman, damai, makmur dan bahagia hanya dapat
diwujudkan di atas keadilan, kejujuran, persaudaraan dan gotong royong, tolong
menolong, dengan bersendikan hukum Allah yang sebenar-benarnya, lepas dari
pengaruh syaitan dan hawa nafsu. Agama Allah yang dibawa dan diajarkan oleh

3
sekalian Nabi yang bijaksana dan berjiwa suci, adalah satu-satunya pokok hukum
dan masyarakat yang utama dan sebaik-baiknya.
Untuk melaksanakan terwujudnya masyarakat yang demikian itu, maka dengan
berkat dan rahmat Allah didorong oleh firman Allah dalam Al-Qur’an:

ٌ۬
َ‫ع ِن ٱ ۡل ُمنك ِ َۚر َوأ ُ ْولَـٮكَ هُ ُم ٱ ۡل ُم ۡف ِلحُون‬
َ َ‫وف َو َي ۡن َه ۡون‬ ُ ‫َو ۡلتَكُن ِ ِّمنكُ ۡم أ ُ َّمة َي ۡدعُونَ ِإلَى ٱ ۡلخ َۡي ِر َو َي ۡأ ُم ُرونَ ِبٱ ۡل َم‬
ِ ‫عۡر‬

Adakanlah dari kamu sekalian, golongan yang mengajak kepada ke-Islaman,


menyuruh kepada kebaikan dan mencegah daripada keburukan. Mereka itulah
golongan yang beruntung berbahagia ” (QS Ali-Imran:104)

Dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah terdapat 7 (tujuh) pokok


pikiran yang merupakan rumusan konsepsi dari Al-Qur’an dan Al-Sunnah. Tujuh
pokok pikiran tersebut adalah:
a. Hidup manusia harus berdasar Tauhid Allah, bertuhan dan beribadah
serta tunduk dan taat hanya kepada Allah.
b. Hidup bermasyarakat merupakan sunnatullah.
c. Hanya dengan hukum Allah tata kehidupan sosial dapat berjalan dan
berkembang secara positif.
d. Penempatan Islam sebagai sumber hukum tertinggi merupakan
kewajiban manusia.
e. Agama Islam adalah agama seluruh utusan Allah yang mana
pengamalannya dengan ittiba’Rasul.
f. Organisasi merupakan alat realisasi ajaran Islam dalam hidup
sosialTujuan dan cita-cita hidup Muhammadiyah adalah terwujudnya
masyarakat utama, adil, makmur yang diridhai Allah SWT.

2. Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian adalah ciri dan sifat-sifat khas Muhammadiyah yang merupakan
manifestasi dari jiwa dan semangat Muhammadiyah, yang mewarnai setiap gerak
dan langkah perjuangan Muhammadiyah harus dimiliki dan dipelihara oleh setiap
warga Muhammadiyah. Mengacu pada Keputusan Muktamar ke-35, Kepribadian
Muhammadiyah memuat 4 hal yaitu pemahaman tentang Muhammadiyah, Dasar
Amal Usaha Muhammadiyah, Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan
Muhammadiyah, dan Sifat Muhammadiyah.

4
a. Tentang Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah persyarikatan yang merupakan Gerakan Islam.
Maksud gerakannya adalah Dakwah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar
yang ditujukan kepada dua bidang yakni perseorangan dan masyarakat .
Dakwah dan Amar Ma'ruf nahi Munkar pada bidang pertama terbagi kepada
dua golongan yaitu kepada yang telah Islam bersifat pembaharuan (tajdid)
dengan mengembalikan kepada ajaran Islam yang asli dan murni, dan yang
kedua kepada yang belum Islam, bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk
agama Islam. Adapun da'wah Islam dan Amar Ma'ruf nahi Munkar bidang
kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat kebaikan dan bimbingan serta
peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan dengan dasar taqwa dan
mengharap keridlaan Allah semata-mata.
b. Dasar Amal Usaha Muhammadiyah
Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan, kebaikan
dan kebahagiaan luas-merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak
dan amal usahanya atas prinsip-prinsip yang tersimpul dalam Muqaddimah
Anggaran Dasar.
c. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah
Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang diusahakan
dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan
Rasul-Nya, bergerak membangun di segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai Allah”
d. Sifat Muhammadiyah
Selain dari beberapa hal yang telah diuraikan tentang kepribadian
Muhammadiyah tersebut, ada beberapa sifat yang menjadi ciri gerakan
Muhammadiyah, diantaranya adalah:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran
Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.

5
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta
dasar dan falsafah negara yang sah.
6. Amar ma'ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh teladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan
pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam.
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela
kepentingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain
dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah SWT.
10. Bersifat adil serta kolektif ke dalam dan keluar dengan bijaksana.

C. Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup (MKCH) Muhammadiyah


Rumusan Matan dan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (ideologi)
ditetapkan dalam sidang Tanwir tahun 1969 di Ponorogo dan direvisi pada tahun 1970
tepatnya pada sidang Tanwir di Yogyakarta. Rumusan tersebut antara lain:
a. Muhammadiyah adalah Gerakan Islam dan Dakwah Amar Ma'ruf Nahi
Munkar, beraqidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan Sunnah,
bercita-cita dan bekerja untuk terwujudnya masyarakat utama, adil, makmur
yang diridhai Allah SWT, untuk malaksanakan fungsi dan misi manusia
sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.
b. Muhammdiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang
diwahyukan kepada Rasul-Nya, sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa
dan seterusnya sampai kepada Nabi penutup Muhammad SAW, sebagai
hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan
menjamin kesejahteraan hidup materil dan spritual, duniawi dan ukhrawi.
c. Muhammadiyah dalam mengamalkan Islam berdasarkan:
1. Al-Qur'an: Kitab Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad
SAW.
2. Sunnah Rasul: Penjelasan dan palaksanaan ajaran-ajaran Al-Qur'an
yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW dengan menggunakan akal
fikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
6
d. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang-bidang Aqidah, Akhlaq, Ibadah, dan Muammalah.
1. Aqidah. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang
murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa
mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
2. Akhlak. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak
mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah
rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
3. Ibadah. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang
dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari
manusia.
4. Muamalah Duniawiyah. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya
mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat)
dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam
bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
e. Muhammadiyah mengajak segenap lapisan bangsa Indonesia yang telah
mendapat karunia Allah berupa tanah air yang mempunyai sumber-sumber
kekayaan, kemerdekaan bangsa dan Negara Republik Indonesia yang
berdasar pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, untuk berusaha
bersama-sama menjadikan suatu negara yang adil dan makmur dan diridhoi
Allah SWT:

َ ‫ق َر ِبِّكُ ْم َوا ْشكُ ُر ْوا لَهٗ ۗبَ ْلدَة‬


‫ط ِيِّبَة‬ ِ ‫ع ْن يَّ ِمي ٍْن َّو ِش َما ٍل ەۗ كُلُ ْوا ِم ْن ِ ِّر ْز‬
َ ‫ي َم ْس َكنِ ِه ْم ايَة ۚ َجنَّت ِن‬ َ ‫لَقَدْ َكانَ ِل‬
ْ ِ‫سبَ ٍا ف‬
‫غفُ ْور‬
َ ٌّ‫َّو َرب‬
Sungguh, bagi kaum Saba’ ada tanda (kebesaran Tuhan) di tempat
kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah
kiri, (kepada mereka dikatakan), “Makanlah olehmu dari rezeki yang
(dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kepada-Nya. (Negerimu)
adalah negeri yang baik (nyaman) sedang (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang
Maha Pengampun.” (QS Saba’ : 15)

D. Pedoman Hidup Islam Muhammadiyah


Pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan
norma Islami yang bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah untuk menjadi pola bagi
tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga

7
tercermin kepribadian Islami menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya.
Pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah merupakan pedoman untuk
menjalani kehidupan dalam lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi,
mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara,
melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
mengembangkan seni dan budaya yang menunjukkan perilaku uswah hasanah (teladan
yang baik).
Landasan dan sumber pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah ialah Al-
Quran dan Sunnah Nabi yang merupakan pengembangan dan pengayaan dari
pemikiran-pemikiran formal (baku) dalam Muhammadiyah seperti Matan Keyakinan
dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah,
Matan Kepribadian Muhammadiyah, Khittah Perjuangan Muhammadiyah, serta hasil-
hasil Keputusan Majelis Tarjih.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah memiliki beberapa sifat/kriteria antara
lain:
1. Mengandung hal-hal yang pokok/prinsip dan penting dalam bentuk acuan nilai
dan norma.
2. Bersifat pengayaan dalam arti memberi banyak khazanah untuk membentuk
keluhuran dan kemulian ruhani dan tindakan.
3. Aktual, yakni memiliki keterkaitan dengan tuntutan dan kepentingan kehidupan
sehari-hari.
4. Memberikan arah bagi tindakan individu maupun kolektif yang bersifat
keteladanan.
5. Ideal, yakni dapat menjadi panduan umum untuk kehidupan sehari-hari yang
bersifat pokok dan utama.
6. Rabbani, artinya mengandung ajaran-ajaran dan pesan-pesan yang bersifat
akhlaqi yang membuahkan kesalihan.
7. Taisir, yakni panduan yang mudah difahami dan diamalkan oleh setiap muslim
khususnya warga Muhammadiyah.
Dari beberapa uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tujuan utama dari
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah adalah terbentuknya perilaku individu
dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan yang
baik (uswah hasanah) menuju terwujudnya Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Landasan ideal Muhammadiyah meliputi Al-Quran dan As-Sunnah, paham
agama (Muqaddimah Anggaran Dasar dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup
Muhammadiyah), Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, Kepribadian, Khittah,
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah, dan pemikiran formal lainnya.
Sedangkan tujuan gerakan Muhammadiyah ialah mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
Muhammadiyah juga memiliki landasan normatif yang memberikan aturan dan
panduan dasar dalam melaksanakan kiprahnya. Landasan normatif tersebut terdiri atas
Mukadimah Anggaran Dasar Muhammadiyah, Kepribadian Muhammadiyah, Matan
Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah, Pedoman Hidup Islami
Muhammadiyah.

9
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama Republik Indonesia, Al Quran dan Terjemahan.

http://www.muhammadiyah.or.id

Halil, Harmadi (2013). Makalah AIK “Landasan Normatif Muhammadiyah”. Sulawesi


Selatan: Blog n Roll.

10

Anda mungkin juga menyukai