Muhammadiyahan 3
Disusun Oleh :
Kelompok 1
TAHUN 2023/1444 H
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan hidayahnya
kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah Berdirinya
Muhammadiyah, Gerakan, dan Spirit Ali-Imron 104”. ini dengan baik,
meskipun terdapat banyak kekurangan dan kesalahan didalamnya.
Serta kami juga berterima kasih kepada Bapak Supala, M.Ag. selaku
Dosen mata kuliah Al-Islam Ke-Muhammadiyahan 3 yang telah memberikan
tugas ini kepada kami. Kami sangat berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk
para pembaca dan menambah wawasan serta pengetahuan kita semua mengenai
“Sejarah Berdirinya Muhammadiyah, Gerakan, dan Spirit Ali-Imron 104 ”.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................2
C. Tujuan Masalah......................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia.
Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW, sehingga
Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi
pengikut Nabi Muhammad SAW. Muhammadiyah memiliki arti pengikut
Nabi Muhammad. Tujuan utama Muhammadiyah adalah mengembalikan
seluruh penyimpangan yang terjadi dalam proses dakwah. Penyimpangan ini
sering menyebabkan ajaran Islam bercampur-baur dengan kebiasaan di daerah
tertentu dengan alasan adaptasi. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat
membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan
terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat
pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan
manusia dalam segala aspeknya.
Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada
perintah-perintah Al-Qur'an, di antaranya surat Ali 'Imran ayat 104 yang
berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut para
tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam
menjalankan dakwah Islam secara teorganisasi, umat yang bergerak, yang
juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir
ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan
amalusaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung
makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya. Dengan
disusunnya Perencanaan pembelajaran juga dapat membantu agar pendidik
dapat konsisten terhadap kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Dan
juga diharapkan dapat membantu pendidik dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Karena Pada kenyataannya, perencanaan
pembelajaran yang telah disusun oleh pendidik nyatanya masih banyak yang
belum mampu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
1
Jika dilihat dari konteks sejarah, kelahiran Muhammadiyah (tanggal 8
Dzulhijjah 1330 H. atau tanggal 18 Nopember 1912 M.) benar-benar terjadi
pada saat yang tepat, yakni pada saat dunia Islam sedang semangat untuk
bangkit dari keterpurukan. Hampir seluruh negara-negara Islam di dunia
sedang mengalami ketertindasan dalam penjajahan, termasuk Indonesia yang
pada saat itu dijajah oleh Belanda. Ada dua faktor utama pendorong geliat
ummat Islam Indonesia, yakni keinginan untuk merdeka, dan keinginan
meningkatkan kualitas ummat Islam Indonesia sebagaimana gema
kebangkitan Islam di dunia yang sedang membahana. Tidak dapat disangkal
bahwa Islam merupakan komponen penting yang turut membentuk dan
mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu. Perjuangan
umat Islam merupakan suatu proses ke arah pembentukan pola tatanan baru
dalam dinamika kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara.
2
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Berdirinya Muhamadiyah ?
2. Bagaimana Perkembangan Pergerakan Muhammadiyah?
3. Apa Yang Di Maksud Dari Penjelasan Tafsir Surat Ali-Imron Ayat 104 ?
4. Apa Landasan Gerakan Spirit Muhammadiyah ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui Sejarah Gerakan Muhammadiyah.
2. Untuk mengetahui Perkembangan Pergerakan Muhammadiyah.
3. Untuk mengetahui Tafsir dari Surat Ali-Imron ayat 104.
4. Untuk mengetahui Landasan Gerakan Spirit Muhammadiyah.
3
BAB II
PEMBAHASAN
6
B. Perkembangan Pergerakan Muhammadiyah.
Muhammadiyah yang pada langkah awalnya merupakan suatu organisasi
yang berupaya melakukan pembaharuan kualitatif akhirnya menimbulkan
dampak kuantitatif yakni banyak menimbulkan dampak sosial. Hal ini
disebabkan Muhammadiyahdari gerakan pemurnian telah menciptakan
lembaga-lembaga dan tradisi-tradisi baru dengan dukungan organisasi modern.
Usaha-usaha yang dilakukan disamping dalam bidang pendidikan
yakni lebih banyak menekankan pada pemurnian tauhid dan ibadah dalam
Islam.Dalam konsep praktis, agar dakwah Islam diera informasi sekarang
tetap relevan,efektif, dan produktif,M.Amin Rais menawarkan lima
pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan dalam bukunya moralitas politik
Muhammadiyah, yaitu:
a. Perlu ada pengkaderan yang serius untuk memproduksi juru-
juru dakwah dengan pembagian kerja yang rapi. Ilmu dakwah
tidak cukup mendukung proses dakwah, melainkan perlu didukung
oleh oleh berbagai penguasaan dalam teknologi informasi yang
mutakhir.
b. Setiap organisasi Islam yang berminat dalam tugas-tugas dakwah
perlu membangun laboratorium dakwah.
c. Proses dakwah tidak lagi terbatas pada dakwah bi al-lisan, tapi
harus diperluas dengan dakwah bi al-hal, bi al-khitabah(lewat
tulisan), bi al-hikmah (dalam arti politik) bi al-
iqtishhadiyah(ekonomi), dan sebagainya.
d. Media massa cetak dan terutama media elektronik harus
dipikirkan sekarang sebagai media dakwah
e. Merebut remaja Indonesia adalah tugas dakwah jangka panjang.
Lima dokrtrin yang senantiasa dipegang teguh oleh warga
Muhammadiyah ini mengantarkan Muhammadiyah dalam
melaksanakan pergerakannya telah banyak menuai keberhasilan
meski belum mencapai hasil yang ideal mengingat kondisi
masyarakat yang dihadapi sekarang berbeda dengan kondisi
masyarakat ketika Muhammadiyah didirikan. Untuk itu lima
langkah yang digagas oleh Dr.Amin Rais tersebut adalah merupakan
7
suatu solusi dalam menghadapi kondisi umat dewasa ini.
C. Tafsir Ibnu Katsir Mengenai ‘Amr, dan Nahyi Pada Surat ‘Ali- Imran
Ayat 104:
ٱ ٱ ٱ ٱ
َو ْلَتُكن ِّم نْمُك ُأَّم ٌة َيْد ُعوَن ىَل ْلَخِرْي َو َيْأُم ُر وَن ِب ْلَم ْع ُر وِف َو َيَهْنْو َن َع ِن ْلُم نَكِر ۚ َو ُأ۟و َٰٓلِئَك ُمُه ْلُم ْفِلُح وَن
ِإ
Artinya: “bahwasanya hendaklah ada dari kalian sejumlah orang
yang bertugas untuk menegakkan perintah Allah, yaitu dengan menyeru orang-
orang untuk berbuat kebajikan dan melarang perbuatan yang mungkar; mereka
adalah golongan orang-orang yang beruntung”. Prinsip perbedaan individu.
Ibnu katsir menjelaskan maksud dari ayat tersebut dengan beberapa hadis
dan riwayat dari para sahabat atau tabiin yang menunjukkan bahwa orang yang
bertugas untuk mengajak kepada perintah Allah ialah orang-orang tiap-tiap
muslim, walaupun terdapat pendapat dari al-adahak yang mengatakan bahwa
yang mengajak kepada kebaikan ialah orang-orang tertentu (Al-Basri, 1999, p.
91), sebagaimana al-dahak mengatakan :
Artinya “mereka adalah para sahabat yang terpilih, para mujahidin yang
terpilih, dan para ulama.
Ibnu katsir, perpendapat bahwa tiap muslim mempunyai kewajiab untuk
mengajak kepada kebaikan dan menolak kepada keburukan, hal tersebut
berdasarkan maksud dari riwayat nabi Muhammad Saw :
"اْلَخُرْي اِّتَباِع: َو ْلَتُكْن ِم ْنْمُك ُأَّم ٌة َيْد ُعوَن ِإ ىَل اْلَخِرْي َّمُث َقاَل: َقَر َأ َر ُس وُل اِهَّلل َص ىَّل اُهَّلل َعَلْي ِه َو َس َمَّل: َقاَل َأُبو َجْع َفٍر اْلَباِق ُر
"الُقرآِن َو ُس َّنيِت
Artinya: “Abu Ja'far Al-Baqir meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw.
membacakan firman- Nya: Dan hendaklah ada di antara kalian segolongan
umat yang menyeru kepada kebajikan. (Ali Imran: 104) Kemudian beliau
bersabda: Yang dimaksud dengan kebajikan ini ialah mengikuti Al-Qur'an dan
sunnahku”. Mengikuti al-Qur’an dan Sunnah ini menunjukkan adanya
kawajiban tiap muslim untuk mengajak kepada kebaikan.
8
Adapun Quraish Shihab menjelaskan surat Ali-Imran ayat 104 dalam
tafsirnya tafsirnya, dalam perdakwah terdapat perbedaan pendapat yakni
berdakwah itu merupakan sebagian umat dan berpendapat seluruh umat. Hal
tersebut nampak terlihat dari penjelasan Quraish Shihab dengan menjelaskan
istilah kata minkum, terdapat ulama yang memahaminya dengan artian
“...sebagian” sehingga berimplikasi ( )منكمsebagai perintah berdakwah yang
tertuju tidak semua orang dapat berdakwah. Sebagian lagi berpendapat bahwa
istilah kata ( ) منكمminkum, mempunyai dua makna perintah yang pertama
kepada seluruh umat untuk membentuk kelompok yang didalamnya bertugas
mengajak kepada kepada perbuatan ma’ruf dan melarang perbuatan munkar,
makna kedua ialah dalam umat terdapat satu kelompok yang mengajak kepada
perbuatan ma’ruf dan menolak perbuatan munkar.
9
Perbedaan tersebut menurut Quraish Shihab merupakan isyarat bahwa nilai
kebaikan yang terkandung mempunyai perbdaan, seperti nilai kebaikan pada
istilah kata( )الخيرal-khair dan ( )المعروفal-ma’ruf. Isitlah kata( )الخيرAl-khair
bermakna keuniversalan nilai kebaikan yang diajarkan oleh Alquran dan
Sunnah. Berbeda dengan isitalah ( )المعروفal-ma’ruf bermakna nilai kebaikan
yang tekandung hanya dalam pandangan umum suatu masyarakat yang sejalan
dengan al-khair. Adapun al-munkar merupakan suatu nilai keburukan yang
dilakukan masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai Ilahi. Sehingga ayat
ini mempunyai penekanan perlunya mengajak kepada kebaikan,
memerintahkan yang ma’ruf dan mencegah terhadap kemunkaran. (Shihab,
n.d., secs. 174–175)
1
0
D. Landasan Mengenai Gerakan Spirit Muhammadiyah
1
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi di atas adalah bahwa Gerakan Spirit
Muhammadiyah didirikan dengan landasan yang kuat dalam Islam, seperti
tauhid, ijtihad, amal shalih, pendidikan, kemandirian, dan toleransi.
Muhammadiyah berusaha menciptakan umat Islam yang berpendidikan,
mandiri, dan berakhlak mulia, serta berkontribusi dalam pembangunan
masyarakat dan negara. Gerakan ini juga menekankan pentingnya keselarasan
antara nilai-nilai agama dan perkembangan zaman.
1
2
DAFTAR PUSTAKA
Chodijah, S., Rostandi, U. D., & Solihin, S. (2020). Penafsiran'Amr dan Nahyi
dalam surat Ali Imran ayat 104. Digital Library UIN Sunan
Gunung Djati Bandung.
Kuntowijoyo, Paradigma Islam ; Interpretasi Untuk Aksi, Bandung; Mizan, 1998
Muhammad Said, Nurhidayat, Dakwah & Efek Globalisasi Informasi,
Makassar: Aluddin University Press, 2011
Muhammadiyah. (n.d.). Sejarah Singkat Muhammadiyah. Muhammadiyah.
Retrieved October 19, 2023, from https://muhammadiyah.or.id/sejarah-
singkat-muhammadiyah/
Pasha, Mustafa Kamal Pasha dan Darban, Ahmad Adaby, Muhammadiyah
Sebagai Gerakan Islam, Yogyakarta: Pustaka SM, 2009
Nashir, Haedar, Muhammadiyah Gerakan Pembaruan, Yogyakarta; Suara
Muhammadiyah, 2010
1
3
1
4