“KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH”
Disusun untuk memenuhi tugas pada Mata Kuliah Studi Islam III
Dosen Pengampu
Disusun Oleh
Olanda
NPM. 20010008
FAKULTAS TEKNIK
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Kepribadian Muhammadiyah”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas
yang diberikan dalam Mata Kuliah Studi Islam III di Universitas Muhammadiyah
Lampung. Dalam penulisan makalah ini, penulis mengharapkan agar makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan wawasan para pembacanya. Namun, penulis
juga merasa masih banyak kekurangan, mengingat akan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
skriptualis (tekstual), yang kelak menjadi akar fundamentalisme (al-
ushuliyyah) di Timur Tengah (Syafiq A. Mughni, 1998).
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dalam siding pleno PP Muhammadiyah tanggal 29 April 1963 rancangan
tersebut disahkan dengan nama “Kepribadian Muhammadiyah”. Alasan
disusunnya Kepribadian Muhammadiyah sebagai berikut:
a) Munculnya zaman demokrasi terpimpin (zaman
nasakom/pemerintah nasakom) tgl 5 juli 1959 (Dekrit Presiden
Soekarno)-Supersemar 1966.
b) Partai Masyumi dan PSI (Partai Sosialis Indonesia) menolak sistem
demokrasi terpimpin dan menolak masuk kabinet karena bersanding
dengan PKI.
c) Tanggal 17 Agustus 1960, Soekarno membubarkan Masyumi
dengan Keppres No.200 tahun 1960. Tanggal 13 September 1960
Masyumi membubarkan diri.
d) Sebelum Masyumi bubar, banyak tokoh Muhammadiyah yang akif
dalam partai tersebut, seperti KH. Fakih Usman sebagai wakil ketua
DPP Masyumi.
e) Tahun 1961, Pimpinanan Pusat Muhammadiyah menyelenggarakan
kursus kepemimpinan di Yogyakarta yang dihadiri oleh seluruh
pimpinan Muhammadiyah seluruh Indonesia.
f) Adanya spirit untuk menegakkan ajaran Islam melalui jalur dakwah,
tidak berpolitik praktis.
4
d) Sifat dakwah Muhammmadiyah?
5
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama islam ditengah-
tengah masyarakat adalahkewajiban sebagai ibadah kepada
Allah dan ihsan kepada sesama manusia.
5. Ittiba’ kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad saw.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi.
d) Sifat Muhammadiyah
Memperhatikan uraian tentang: (a) Apakah Muhammadiyah
itu? (b) Dasar Amal Usaha Muhammadiyah dan (c) Pedoman Amal
Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah,wajib memiliki dan
memelihara sifat-sifat berikut:
1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
2. Memperbanyak kawan dan dan memelihara ukhuwah
Islamiyah.
3. Lapang dada, luas pandangan, dengan memegang
perdamateguh ajaran Islam.
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
5. Mengindahkan segala hukum,Undang-Undang, Peraturan
serta dasar dan falsafah Negara yang sah.
6. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta
menjadi contoh tauladan yang baik.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah
dan pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
6
8. Kerjasama dengan golongan Islam manapun dalam usaha
mensyi’arkan dan mengamalkan ajaran agama Islam serta
membela kepetingannya.
9. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan
lain dalam memelihara dan membangun Negara untuk
mencapai masyarakat adil dan makmur yang diridhoi oleh
Allah swt.
10. Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar organisasi
dengan bijak.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kepribadian Muhammadiyah merupakan penegasan diri bahwa
Muhammadiyah bukan berdakwah melalui partai politik, bukan pula dengan
jalan ketatanegaraan, melainkan dengan pembentukan masyarakat, tanpa
memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasai sejak zaman
Belanda, Jepang sampai kemerdekaan sekarang ini.
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam,
dakwah amar ma’ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi
kepribadian Muhammadiyah. Dengan melaksanakan Dakwah Islam dan
Amar Ma’ruf Nahi Munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai,
Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, yaitu:
“Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai
tujuan tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah
dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang dan lapangan
dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah”.
8
DAFTAR PUSTAKA