Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MEDIA PEMBELAJARAN

“KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH DAN KHITTAH PERJUANGAN


MUHAMMADIYAH”

Dosen pembimbing:Adi Wijaya, M.Hi.

Disusun oleh:
Kelompok 5:
Pemateri:
1.SEVALDI BATIAN (112022121)
2.M. ALDI ALFAUZAN (112022148)
3.
4.
5.
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
TAHUN PEMBELAJARAN:2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “KEPRIBADIAN
MUHAMMADIYAH DAN KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH”
tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Kemuhammadiyahan. Tujuan disusunnya makalah ini agar pembaca dapat
memperluas ilmu dan pengetahuan tentang “KEPRIBADIAN
MUHAMMADIYAH DAN KHITTAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH”.
Ucapan terimakasih kamu aturkan kepada Dosen pengampu mata kuliah
Kemuhammdiyahan, teman – teman, dan semua pihak yang telah membantu
terselesaikannya makalah ini, terutama pertolongan Allah SWT yang
memberikan kami kesehatan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat waktu.
Dengan segala kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun, agar kami dapat menyusun makalah lebih baik lagi.
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan
masyarakat umum.

Palembang, 4 Okteber 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Cover…………………………………………………………………………….... i
KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii
BAB I LATAR BELAKANG ...................................................................................................... 1
1.1. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................... 2
1.3. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI ..................................................................................................... 3
2.1. Latar belakang Sejarah perumusan Kepribadian Muhammadiyah ..................... 3
2.2. Matan rumusan kepribadian Muhammadiyah ................................................... 4
2.3. Hakikat Muhamadiyah ........................................................................................ 4
2.4. Muhammadiyah dan Masyarakat ....................................................................... 5
2.5. Muhammadiyah dan politik ................................................................................ 5
2.6. Muhammadiyah dan ukhuwah Islamiyah ........................................................... 6
2.7. Dasar program Muhammadiyah ......................................................................... 6
BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 7
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 7
3.2 SARAN ................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 8

iii
BAB I
LATAR BELAKANG

1.1. PENDAHULUAN
Kesinambungan sebuah organisasi selain didukung oleh banyak faktor
seperti sumber daya manusia yang selalu siap(regenerasi) untuk meneruskan
langkah dan segala seluruh visi dan misi yang telah ada beserta (AD/ART)
sebuah organisasi, perhatian terhadap kemampuanfinansial, kemampuan
beradaptasi dengan dinamisasi zaman dan segala problematika yang ada di
dalamnya atau yang sedang berlangsung serta yang tak kalah pentingnya
adalah kepercayaan dari calon anggota terlebih lagi loyalitas serta dedikasi
dari anggota dan jajaran pengurus yang sudah lama berada adalah bukti
konkrit dari hal ini.
Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi yang keberadaannya sudah
sejak lama bahkan ikut berperan serta dalam perjuangan juga sebagai sebuah
gerakan yang dahulunya hanya memfokuskan pada penyebaran agama hal ini
tidak dapat disepelekan begitu saja. KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri
Muhammadiyah tidak hanya menyuruh kepada kebaikan dan mencegah
kemungkaran semata. Akan tetapi disamping itu Muhammadiyah sebagai
gerakan sekaligus organisasi juga turut membantu bangsa ini agar bisa
terlepas dari cenkraman penjajah. Ditinjau dari struktur konsepsinya, pada
hakekatnya perjuangan muhammadiyah merupakan operasionalisasi strategis
dari khittah perjuangan muhammadiyah. Karena KhittahPerjuangan
Muhammadiyah dapat dikatakan dgan sebagai pola dasar dari strategi
perjuangan muhammadiyah. Sedangkan dilihat dari substansinya, Khittah
Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai teori perjuangan, yakni
sebagai kerangka berfikir untuk memahami dan memecahkan persoalan yang
dihadapu Muhammadiyah sesuai dengan gerakannya dalam konteks situasi
dan kondisi yang dihadapi

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Latar belakang Sejarah perumusan Kepribadian Muhammadiyah
2. Matan rumusan kepribadian Muhammadiyah
3. Hakikat Muhammadiyah
4. Muhammadiyah dan Masyarakat
5. Muhammadiyah dan Politik
6. Muhammadiyah dan Ukhuwah Islamiyah4
7. Dasar Program Muhammadiyah.
1.3. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dalam membahas materi ini tujuan yang dapat diambil yaitu:
1. Untuk mengetahui perumusan Kepribadian Muhammadiyah
2. Untuk mengetahui Isi kepribadian Muhammadiyah.
3.Untuk mengetahui hakikat kemuhamadiyahan
4.Mengetahui hubungan muhamadiyah dan Masyarakat
5. Mengetahui hubungan muhamadiyah dan politik
6. Mengetahui hubungan muhamadiyah dan Ukhuwah Islamiyah4
7. Untuk mengetahui dasar program muhammadiyah

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Latar belakang Sejarah perumusan Kepribadian Muhammadiyah


Kepribadian muhhamadiyah merupakan salah satu dari beberapa
rumusan resmi persyarikatan yang disahkan oleh Muktamar Muhammadiyah
ke-35 tahun 1962 di Jakarta (Muktamar setengah abad).Gagasana perumusan
Kepribadian Muhammadiyah ini timbul pada waktu Muhammadiyah
dipimpin oleh Bapak Kolonel H.M. Yunus Anis, ialah pada periode 1959-
1962.“Kepribadian Muhammadiyah” ini semula berasal dari uraian Bapak H.
Faqih Usman, sewaktu beliau memberikan uraian dalam suatu latihan yang
diadakan Madrasah Mu’allimin MuhammadiyahYogyakarta.
Pada saat itu almarhum KH. Faqih Usman menjelaskan bahasan yang
berjudul:
“Apa sih Muhammadiyah itu?”
Kemudian oleh Pimpinan Pusat dimusyawarahkan bersama-sama
Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Jawa Timur (HM. Saleh Ibrahim), Jawa
Tengah (R. Darsono), dan Jawa Barat (H. Adang Afandi).
Sesudah itu disempurnakan oleh suatu Tim yang antara lain, terdiri dari:
KH. Moh.Wardan, Prof. KH. Farid Ma’ruf, M. Djarnawi Hadikusuma, M.
Djindar Tamimy; kemudian turut membahas pula Prof.H.Kasman
Singodimejo SH. di samping pembawa prakarsa sendiri KH. Faqih
Usman.Setelah urusan itu sudah agak sempurna, maka diketengahkan dalam
Sidang Tanwir menjelang Muktamar ke 35.Dan di Muktamar ke-35 itulah
“Kepribadian Muhammadiyah” disahkan setelah mengalami usul-usul
penyempurnaan.
Dengan demikian maka rumusan “Kepribadian Muhammadiyah” ini
adalah merupakan hasil yang telah disempurnakan dalam Muktamar ke-35
pada akhir periode pimpinan HM. Yunus Anis.

3
2.2. Matan rumusan kepribadian Muhammadiyah

Fungsi kepribadian muhammadiyah adalah untuk menjadi landasan,


pedoman dan pegangan para pemimpin, aktifis dan anggota muhammadiyah
dalam menjalankan roda organisasi, gerakan dan amal usaha agar tidak
terombang ambing oleh pengaruh luar dan tetap istiqomah kepada cita cita
dan perjuangan muhammadiyah serta cara memperjuangkan cita citanya.
Artinya tidak terpengaruh oleh paham paham agama lain, ideology
ideology lain, aliran aliran agama lain, isme-isme, gerakan gerakan politik,
gaya hidup, kebudayaan dan peradaban non muslim serta cara berfikir non
muslim (sekuler, liberal dsb)

2.3. Hakikat Muhamadiyah


Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya
dinamik dari dalamataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar,
telah menyebabkan perubahantertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh
segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidangsosial, ekonomi, politik dan
kebudayaan, yang menyangkut perubahan strukturil dan perubahan pada
sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Muhammadiyah sebagai gerakan, dalam mengikuti perkembangan dan
perubahan itu,senantiasa mempunyai kepentingan untuk melaksanakan amar
ma'ruf nahi-mungkar, sertamenyelenggarakan gerakan dan amal usaha yang
sesuai dengan lapangan yang dipilihnyaialah masyarakat, sebagai usaha
Muhammadiyah untuk mencapai tujuannya: "menegakkandan menjunjung
tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil dan
makmuryang diridlai Allah SWT.
Dalam melaksanakan usaha tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas
prinsip gerakannya,seperti yang dimaksud di dalam Matan Keyakinan Cita-
cita Hidup Muhammadiyah.Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah
itu senantiasa menjadi landasan gerakanMuhammadiyah, juga bagi gerakan
dan amal usaha dan hubungannya dengan kehidupanmasyarakat dan
ketatanegaraan, serta dalam bekerjasama dengan golongan Islam lainnya.

4
2.4. Muhammadiyah dan Masyarakat
Sesuai dengan khittahnya, Muhammadiyah sebagai Persyarikatan
memilih dan menempatkan dirisebagai Gerakan Islam amar-ma'ruf nahi
mungkar dalam masyarakat, dengan maksud yangterutama ialah membentuk
keluarga dan masyarakat sejahtera sesuai dengan Dakwah Jamaah.
Di samping itu Muhammadiyah menyelenggarakan amal-usaha seperti
tersebut padaAnggaran Dasar Pasal 4, dan senantiasa berikhtiar untuk
meningkatkan mutunyaPenyelenggaraan amal-usaha, tersebut merupakan
sebagian ikhtiar Muhammadiyah untukmencapai Keyakinan dan Cita-Cita
Hidup yang bersumberkan ajaran Islam dan bagi usahauntuk terwujudnya
masyarakat utama, adil dan makmur yang diridlai Allah
SWT.
2.5. Muhammadiyah dan politik
Dalam bidang politik Muhammadiyah berusaha sesuai dengan
khittahnya: dengan dakwah amarma ma'ruf nahi mungkar dalam arti dan
proporsi yang sebenar-benarnya, Muhammadiyah harus dapat membuktikan
secara teoritis konsepsionil, secara operasionil dan secara kongkritriil, bahwa
ajaran Islam mampu mengatur masyarakat dalam Negara Republik Indonesia
yang berdasar Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 menjadi masyarakat
yang adil danmakmur serta sejahtera, bahagia, materiil dan spirituil yang
diridlai Allah SWT. Dalam melaksanakan usaha itu, Muhammadiyah tetap
berpegang teguh pada kepribadiannya
Usaha Muhammadiyah dalam bidang politik tersebut merupakan
bagian gerakannya dalammasyarakat, dan dilaksanakan berdasarkan landasan
dan peraturan yang berlaku dalamMuhammadiyah.Dalam hubungan ini
Muktamar Muhammadiyah ke-38 telah menegaskan bahwa:Muhammadiyah
adalah Gerakan Dakwah Islam yang beramal dalam segala bidang
kehidupanmanusia dan masyarakat, tidak mempunyai hubungan organisatoris
dengan dan tidakmerupakan afiliasi dari sesuatu Partai Politik atau Organisasi
apapunSetiap anggota Muhammadiyah sesuai dengan hak asasinya dapat
tidak memasuki ataumemasuki organisasi lain, sepanjang tidak menyimpang

5
dari Anggaran Dasar, AnggaranRumah Tangga dan ketentuan-ketentuan
yang berlaku dalam Persyarikatan Muhammadiyah.
2.6. Muhammadiyah dan ukhuwah Islamiyah
Sesuai dengan kepribadiannya, Muhammadiyah akan bekerjasama
dengan golongan Islammanapun juga dalam usaha menyiarkan dan
mengamalkan Agama Islam serta membelakepentingannya.Dalam
melakukan kerjasama tersebut, Muhammadiyah tidak
bermaksudmenggabungkan dan mensubordinasikan organisasinya dengan
organisasi atau institusilainnya.
2.7. Dasar program Muhammadiyah
Berdasarkan landasan serta pendirian tersebut di atas dan dengan
memperhatikan kemampuandan potensi Muhammadiyah dan bagiannya,
perlu ditetapkan langkah kebijaksanaan sebagai berikut:Memulihkan kembali
Muhammadiyah sebagai Persyarikatan yang menghimpun sebagiananggota
masyarakat, terdiri dari muslimin dan muslimat yang beriman teguh, ta'at
beribaclah, berakhlaq mulia, dan menjadi teladan yang baik di tengah-tengah
masyarakat.Meningkatkan pengertian dan kematangan anggota
Muhammadiyah tentang hak dankewajibannya sebagai warga negara, dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia danmeningkatkan kepekaan sosialnya
terhadap persoalan-persoalan dan kesulitan hidupmasyarakatMenepatkan
kedudukan Persyarikatan Muhammadiyah sebagai gerakan untuk
melaksanakandakwah amar-ma'ruf nahi-mungkar ke segenap penjuru dan
lapisan masyarakat serta di segala bidang kehidupan di Negara Republik
Indonesia yang berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Kepribadian Muhammadiyah merupakan penegasan diri bahwa
Muhammadiyah bukan berdakwah melalui partai politik, bukan pula dengan
jalan ketatanegaraan, melainkan dengan pembentukan masyarakat, tanpa
memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasaisejak zaman
Belanda, Jepang sampai kemerdekaan sekarang ini.
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu gerakan Islam,
dakwah amar ma‟ruf nahi munkar, dan gerakan tajdid. Inilah yang menjadi
kepribadian Muhammadiyah. Denganmelaksan.
akan Dakwah Islam dan Amar Ma‟ruf Nahi Munkar dengan caranya masing
-masingyang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju
tujuannya, yaitu: “Terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar - benarnya”.
Bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, harus berpedoman: “Berpegang teguh akan ajaran Allah dan
Rasul-Nya, bergerakmembangun di segenap bidang dan lapangan dengan
menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridhai Allah”.
3.2 SARAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan para pembaca agar dapat
memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu
diharapkan pembaca dapatmenerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini
dalam makalah ini.

7
DAFTAR PUSTAKA

A.Daliman, Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di


Indonesia,Yogyakarta,Ombak,2012.
Falahuddin, S.Ag.,M.Ag.,dkk. Kuliah Kemuhammadiyahan:
MuhammadiyahTinjauanHistoris, Ideologis, Organisatoris, dan Kiprah
Gerakan/Falahuddin, dkk./Lembaga Pengkajiandan Pengalaman Islam
(LP21)Universitas Muhammadiyah Mataram,2015
A Daliman, Islamisasi dan Perkembangan Kerajaan-Kerajaan Islam di
Indonesia,Yogyakarta, Ombak, 2012
Asjmuni Abdurrahma, Manhaj Tarjih Muhammadiyah: Metode dan Aplikasi
,Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.
Abdul Munir MulKH.an, Islam Murni Dalam Masyarakat Petani,
Yogyakarta: YayasanBentang Budaya, 2000.
Amir Hamzan Wiryosukarto, Pembahsan Pendidikan dan Pengajaran Islam,
Jember:UNMUH, 1985.
AKH.mad Tufik, Dimyati Huda, Binti Maunah, Sejarah Pemikiran dan
TokohModernisme Islam, Jakarta, Paramadina, 2015.

Anda mungkin juga menyukai