“KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH”
ARMAIDHA (105281101020)
NURHALISA K (105281101120)
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam makalah ini, kami mendapat bantuan,
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang tidak biasa kami sebutkan satu persatu.
Atas bantuan dan dukungan kami ucapkan terima kasih. Semoga dukungan dan bimbingan
semua mendapat balasan yang berlipat ganda, serta makalah ini bermanfaat. Tak ada gading
yang tak retak. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini
lebih sempurna.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan kritis
terhadap realitas di sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan serta pudarnya
pemahaman terhadap islam menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk mengupayakan
purifikasi dalam mempertahankan ortodoksi ajaran Islam dan berorientasi pada
Gerakan moral, dakwah, dan social. Hal ini ditunjukkan misi “amar ma’ruf nahi
munkar” dan selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Di wilayah social, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam kesejahteraan
dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya Rumah Sakit, sedangkan
dalam konteks pembangunan Pendidikan bangsa, Muhammadiyah mampu
menunjukkan komitmennya sejak awal melalui Pendidikan. Gerakan Pendidikan yang
dilakukan Muhammadiyah ialah wujud komitmen Muhammadiyah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa
Indonesia.
Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia
sebagai perseorangan. ‘kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang
tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan
orang lain atau bangsa lain. Dengan demikian yang dimaksud dengan Kepribadian
Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah serta
apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat
yang dimilikinya.
B. Rumusan masalah
1. Apa kepribadian Muhammadiyah itu?
2. Sifat kepribadian Muhammadiyah?
3. Matan kepribadian Muhammadiyah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Term “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu persyarikatan
Muhammadiyah dipimpin oleh Kolonel M. Yunus Anis pada periode 1959-1962.
Namun sejak semula term ini bermasalah dari uraian KH. Faqih Usman, sewaktu
memberikan uraian dalam suatu Latihan yang diadakan Madrasah Mu’allimin
Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat itu almarhum KH. Faqih Usman menjelaskan
Bahasa yang berjudul “apasih Muhammadiyah itu?” kemudian oleh pimpinan pusat
dimusyawarahkan Bersama-sama. Pimpinan Muhammadiyah wilayah jawa timur (M.
Saleh Ibrahim) kemudian turut membahas pula kasma singodimejo disamping
pembawa Prakarsa sendiri KH. Faqih Usman.
Dengan demikian rumusan “kepribadian Muhammadiyah” ini secara yuridis telah
disahkan pada muktamar tersebut.
Pengertian kepribadian itu sendiri menurut ilmu jiwa umum di maksudkan sebagai
nilai-nilai karakteristik, watak, sikap, dan sifat serta keyakinan dan sikap
Muhammadiyah, sifat-sifat Muhammadiyah, keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah.
Secara ilustratif, dasar dan amal usaha Muhammadiyah.
Dalam perjuan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat islam
yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan dan kebaikan serta kebahagiaan luas-
merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya pada prinsip-
prinsip yang tersimpul dalam muqaddimah anggaran dasar.