Anda di halaman 1dari 9

Makalah Kemuhammadiyahan III

“KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH”

Di Susun Oleh : Kelompok 8

ARMAIDHA (105281101020)

NURHALISA K (105281101120)

PUTRI RAHMADANI (105281104320)

BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021 M / 1443 H


Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi wabarakatuh

Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam makalah ini, kami mendapat bantuan,
dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak yang tidak biasa kami sebutkan satu persatu.
Atas bantuan dan dukungan kami ucapkan terima kasih. Semoga dukungan dan bimbingan
semua mendapat balasan yang berlipat ganda, serta makalah ini bermanfaat. Tak ada gading
yang tak retak. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar makalah ini
lebih sempurna.

Makassar, 24 Desember 2021


Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL…………….............................................................................................
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
BAB II : PEMBAHASAN……….........................................................................
A. SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
B. MEMAHAMI KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
C. SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
D. MATAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH

BAB III : PENUTUP.............................................................................................


A. KESIMPULAN
B. SARAN
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tonggak berdirinya Muhammadiyah awalnya dimulai dari pembacaan kritis
terhadap realitas di sekitar. Banyaknya ketidakadilan dan kebodohan serta pudarnya
pemahaman terhadap islam menggugah KH. Ahmad Dahlan untuk mengupayakan
purifikasi dalam mempertahankan ortodoksi ajaran Islam dan berorientasi pada
Gerakan moral, dakwah, dan social. Hal ini ditunjukkan misi “amar ma’ruf nahi
munkar” dan selalu berlandaskan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Di wilayah social, Muhammadiyah telah banyak berperan dalam kesejahteraan
dan pengentasan kemiskinan. Terbukti dengan didirikannya Rumah Sakit, sedangkan
dalam konteks pembangunan Pendidikan bangsa, Muhammadiyah mampu
menunjukkan komitmennya sejak awal melalui Pendidikan. Gerakan Pendidikan yang
dilakukan Muhammadiyah ialah wujud komitmen Muhammadiyah untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberikan pencerahan mental kepada bangsa
Indonesia.
Secara leksikal, ‘kepribadian’ berasal dari kata ‘pribadi’ yang berarti manusia
sebagai perseorangan. ‘kepribadian’ (dengan imbuhan ke-an) berarti sifat hakiki yang
tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang membedakan dirinya dengan
orang lain atau bangsa lain. Dengan demikian yang dimaksud dengan Kepribadian
Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat Muhammadiyah serta
apa yang menjadi dasar dan pedoman amal usaha dan perjuangannya, serta sifat-sifat
yang dimilikinya.
B. Rumusan masalah
1. Apa kepribadian Muhammadiyah itu?
2. Sifat kepribadian Muhammadiyah?
3. Matan kepribadian Muhammadiyah?
BAB II

PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERUMUSAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Term “Kepribadian Muhammadiyah” ini timbul pada waktu persyarikatan
Muhammadiyah dipimpin oleh Kolonel M. Yunus Anis pada periode 1959-1962.
Namun sejak semula term ini bermasalah dari uraian KH. Faqih Usman, sewaktu
memberikan uraian dalam suatu Latihan yang diadakan Madrasah Mu’allimin
Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat itu almarhum KH. Faqih Usman menjelaskan
Bahasa yang berjudul “apasih Muhammadiyah itu?” kemudian oleh pimpinan pusat
dimusyawarahkan Bersama-sama. Pimpinan Muhammadiyah wilayah jawa timur (M.
Saleh Ibrahim) kemudian turut membahas pula kasma singodimejo disamping
pembawa Prakarsa sendiri KH. Faqih Usman.
Dengan demikian rumusan “kepribadian Muhammadiyah” ini secara yuridis telah
disahkan pada muktamar tersebut.
Pengertian kepribadian itu sendiri menurut ilmu jiwa umum di maksudkan sebagai
nilai-nilai karakteristik, watak, sikap, dan sifat serta keyakinan dan sikap
Muhammadiyah, sifat-sifat Muhammadiyah, keyakinan dan cita-cita Muhammadiyah.
Secara ilustratif, dasar dan amal usaha Muhammadiyah.
Dalam perjuan melaksanakan usaha menuju tujuan terwujudnya masyarakat islam
yang sebenar-benarnya, dimana kesejahteraan dan kebaikan serta kebahagiaan luas-
merata, Muhammadiyah mendasarkan segala gerak dan amal usahanya pada prinsip-
prinsip yang tersimpul dalam muqaddimah anggaran dasar.

B. MEMAHAMI KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


Memahami kepribadian Muhammadiyah berarti memahami varian-varian esensial
dari prsyarikatan Muhammadiyah. Artinya, dengan memamhami kepribadian
Muhammadiyah, kita sebenarnya telah memahami persyarikatan Muhammadiyah
secara holistic pada konteks ini Ketika memahami kepribadian Muhammadiyah
dengan sebenar-benarnya. Muhammdiyah disini sebagai urgensi kepribadian
Muhammadiyah agar seluruh warga Muhammadiyah memahami Muhammadiyah
dengan sebenar-benarnya. Karna Muhammadiyah secara organisasi, sebagai suatu
persyarikatan yang beraqidah islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan as-Sunnah.
Kemudian dengan sifat-sifat dan cara-cara yang kita contoh atau kita ambil dari
bagaimana sejarah dakwah Rasulullah yang mula-mula dilaksanakan, itu pulalah yang
kita jadikan sifat gerak dakwah Muhammadiyah, dengan kita sesuaikan pada keadaan
dan kenyataan yang kita hadapi.

C. SIFAT KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


1. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan, Muhammadiyah tidak
boleh mencela dan mendengki golongan lain. Sebaliknya Muhammadiyah harus
tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain tanpa mengabaikan hak
untuk membela diri kalua perlu, dan itu pun harus dilakukan secara baik tanpa di
pengaruhi perasaan aneh. Peradaban kedamaian dan kesejahteraan harus
berdasarkan pada iman dan amal salih, tauhid yang bersih dan ibadah yang benar.
Kalua umat yang lain mampu mencapai kejayaan peradaban materinya, islam
tidak boleh silau dengan itu dan harus membantu peradaban yang lebih tinggi dan
melintasi zaman dan tempat.
2. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah. Setiap warga
Muhammadiyah, siapapun orangnya, termasuk pemimpin dan dainya, harus
memegang teguh sifat ini untuk memperbanya kawan dan mengamalkan ukhuwah
Islamiyah pada umumnya ceramah dan kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan
oleh dai-dai Muhammadiyah dengan gaya sejuk penuh senyum, bukan dakwah
yang agitative menebar kebencian kesana kemari.
3. Lapang dada, luas pandang dan memegang teguh ajaran islam
Lapang dada atau toleransi adalah tingkatan ukhuwah paling dasar, yang akan
menganggarkan kepada tingkatan tertinggi yaitu itsar (mementingkan kepentingan
orang lain, melebihi kepentingan diri sendiri).
4. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan
Muhammadiyah sejak lahir mengembangkan misi agama, sedang agama yang
diturunkan oleh Allah melalui para nabi-Nya juga masyarakat, yakni untuk
memperbaiki masyarakat.
5. Mengindahkan segala hukum, undang-undang falsafah
Hukum negara mempunyai kekuatan mengikat bagi warga negaranya. Ini adalah
kenyataan, jadi Muhammadiyah mengindahkan semua itu.
6. Amar maruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan
yang baik.
Pribadi peradaban yang ke enam adalah selalu beramar ma’ruf nahi munkar dalam
setiap aspek kehidupan. Bahkan juga mampu menjadi teladan (uswatun hasanah)
bagi semua masyarakat.
7. Aktif dalam perkembangan masyarakat
Dengan maksud memang harus selalu aktif dalam perkembangan masyarakat
sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan kehilangan peran dan akan ketinggalan
oleh sejarah.
8. Kerja sama dengan golongan lain
Dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan ajaran islam serta membela
kepentingannya, maksudnya perlu menjalin kerja sama antargolongan umat islam,
karna jika tanpa kerja sama Muhammadiyah tidak akan melaksanakan tugas yang
berat ini.
9. Membantu pemerintah serta kerja sama dengan golongan lain memelihara negaea
dan membangunnya untuk mencapai masyarakat masyarakat yang adil dan
Makmur yang di ridhai.
10. Bersifat adil dan korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana
Adil mampu meletakkan sesuatu pada tempat dan waktunya. Allah swt,
memberikan perintah untuk selalu berbuat adil bahkan berbagai kata dan untuk
bentuk kalimatnya dalam aspek kehidupan.

D. MATAN KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH


Muhammadiyah merupakan Gerakan islam, maksud gerakannya yakni dakwah amar
maruf nahi munkar, sebuah Gerakan yang menjalankan tugas amar maruf nahi
munkar, organisasi politik. Sehingga dalam amalnya Muhammadiyah tidak akan
terkait dengan politik praktis. Tujuan utama Gerakan Muhammadiyah pada
masyarakat adalah pola yang bersifat perbaikan. Bimbingan dan peringatan.
Masyarakat ini meliputi state partai politik dan civil society. Artinya dakwah kepada
masyarakat bersifat perbaikan : memperbaiki segala sesuatu yang kurang tepat, aqidah
atau ibadahnya yang bersifat taqlid. Dari penjelasan tersebut bahwa persyarikatan
Muhammadiyah sangat ketat dalam mengamalkan dan mengejawantahkan nilai-nilai
normative islam yang tekandung dalam Al-Qur’an dan al-Hadits.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Muhammadiyah hadir dengan kepribadiannya yaitu Gerakan islam dakwah amar
maruf nahi munkar dan Gerakan tajdid, inilah yang menjadi kepribadian
Muhammadiyah. Dengan melaksanakan dakwah amar maruf nahi munkar degan
caranya masing-masing uang sesuai, Muhammadiyah menggerakkan masyarakat
menuju tujuannya yakni “ terwujudnya masyarakat islam yang sebenar-benarnya”
bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk mencapai tujuan
tunggalnya, harus berpedoman : “berpegang teguh akan ajaran Allah dan Rasul-
Nya, bergerak dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang di ridhai
Allah”
B. SARAN
Setelah membaca makalah ini diharapkan para pembaca agar dapat memahami
kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan juga menerapkan ilmu
yang didapat dalam makalah penulisan karya ilmiah ataupun sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA
Haedar Nashir, dkk. 2009.
Manhaj Gerakan Muhammadiyah. Yogyakarta, Suara Muhammadiyah.
Khozin dan Imam Syaukani (edi). 200. Pembaharuan islam :
konsep,pemikiran dan Gerakan, UMM-Press.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah 1989. Kepribadian Muhammadiyah, PP
Muhammadiyah, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai