Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KEPRIBADIAN MUHAMMADIYAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Al-Islam
Kemuhammadiyahan

Dosen Pengampu :

Asfal Fuad, M.Pd.

Disusun oleh :

1. Umi Hani Fuadiah (202102080004)


2. Mutiara Puspa Anggraini (202102080012)

PRODI PENDIDIKAN SARJANA DAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN
PEKALONGAN 2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT, pencipta alam semesta, yang
karenan-Nya terlepas simpul kesulitan, yang dari-Nya diperoleh jalan keluar
menuju jalan keselamatan, yang telah menganugerahkan Rahmat serta Inayah-Nya
kepada kami sehingga makalah kami dengan judul pembahasan “Kepribadian
Muhammadiyah” ini dapat terselesaikan walaupun masih jauh dari kesempurnaan.
Semoga shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada hambah-Nya yang diutus
sebagai rahmat bagi sekalian alam, sang revolusioner sejati yang telah
mengantarkan kita dari pengetahuan klasik sampai kepada pengetahuan modern
yaitu Baginda Nabi besar Muhammad SAW.

Makalah ini diajukan dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok
pada mata kuliah “Al-Islam Kemuhammadiyahan”. Makalah ini tidak akan pernah
terwujud tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Maka dari itu, kami
menghaturkan banyak terima kasih kepada semua pihak. Tidak ada manusia yang
sempurna, begitu pula dengan makalah ini, masih banyak kekurangan-kekurangan
yang terdapat didalamnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritikan
dari semua pihak yang sifatnya membangun guna penyempurnaan makalah ini.

Pekalongan, 22 Maret 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3
A. Apakah Muhammadiyah itu?.................................................................................3
B. Dasar dan Amal Usaha Muhammadiyah................................................................3
C. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah.......................................4
D. Sifat Muhammadiyah.............................................................................................4
E. Sejarah Dirumuskan "Kepribadian Muhammadiyah"............................................5
F. Apakah Kepribadian Muhammadiyah itu?.............................................................6
G. Memahami “Kepribadian Muhammadiyah”..........................................................8
BAB III PENUTUP...........................................................................................................9
A. Kesimpulan.............................................................................................................9
B. Saran.......................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Latar belakang yang mewarnai dilahirkanya Kepribadian
Muhammadiyah adalah masuknya pemikiran dan cara-cara politik dalam
mengelola dan menggerakan Muhammadiyah setelah Masyumi (Majelis
Syuro Muslimin Indonesia) dibubarkan dan orang-orang Muhammadiyah
yang berkecimpung di Partai Politik Islam tersebut kembali ke
Muhammadiyah.
Muhammadiyah sebagai organisasi dan gerakan sosial keagamaan
didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan (1868-1923) pada awal abad kedua
puluh, tepatnya pada 8 Dzulhijjah 1330 H, bersesuaian dengan tanggal 18
Nopember 1912. Pendirian organisasi ini, antara lain, dipengaruhi oleh
gerakan tajdîd (reformasi, pembaruan pemikiran Islam) yang digelorakan
oleh Muhammad ibn „Abd al-Wahhab (1703-1792) di Arab Saudi,
Muhammad „Abduh (1849-1905), Muhammad Rasyîd Ridhâ (1865-1935)
di Mesir, dan lain-lain. Masing-masing tokoh tersebut memiliki corak
pemikiran yang khas, berbeda satu dengan yang lain.
Jika Muhammad ibn Abd al-Wahhâb menekankan pemurnian
akidah, sehingga gerakannya lebih bersifat puritan (purifikasi), maka
Muhammad Abduh lebih menekankan pemanfaatan budaya modern dan
menempuh jalur pendidikan, dan karena itu, gerakannya lebih bersifat
modernis dan populis. Sementara itu, Rasyîd Ridhâ menekankan
pentingnya keterikatan pada teks-teks al-Qurân dalam kerangka
pemahaman Islam, yang dikenal dengan al-Rujû‟ ilâ alQur‟ân wa al-
Sunnah (kembali kepada al-Qur‟an dan al-Sunnah). Oleh karena itu,
gerakannya lebih bersifat skriptualis (tekstual), yang kelak menjadi akar
fundamentalisme (al-ushûliyyah) di Timur Tengah (Syafiq A. Mughni,
1998).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Muhammadiyah itu?
2. Apa saja Dasar dan Amal Usaha Muhammadiyah?
3. Apa saja Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah?
4. Apa saja Sifat Muhammadiyah?
5. Bagaimana Sejarah Dirumuskan "Kepribadian Muhammadiyah"?
6. Apakah Kepribadian Muhammadiyah itu?
7. Bagaimana memahami “Kepribadian Muhammadiyah”?

C. Tujuan
1. Mengetahui Apakah Muhammadiyah itu.
2. Mengetahui Dasar dan Amal Usaha Muhammadiyah.
3. Mengetahui Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah.
4. Mengetahui Sifat Muhammadiyah.
5. Mengetahui Sejarah Dirumuskan "Kepribadian Muhammadiyah".
6. Mengetahui Kepribadian Muhammadiyah itu.
7. Memahami “Kepribadian Muhammadiyah”.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apakah Muhammadiyah itu?


Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan
“Gerakan Islam”. Maksud gerakannya ialah, “Da’wah Islam & amar
ma'ruf nahi munkar” yang ditujukan kepada dua bidang: perseorangan
dan masyarakat. Da’wah dan amar ma'ruf nahi munkar pada bidang yang
pertama terbagi kepada dua golongan: kepada yang telah Islam bersifat
Pembaruan (tajdid), yaitu mengembalikan kepada ajaran-ajaran Islam
yang asli murni; dan yang kedua kepada yang belum Islam bersifat
seruan dan ajakan untuk memeluk agama Islam. Adapun da’wah dan
amar ma'ruf nahi munkar yang kedua, ialah kepada masyarakat, bersifat
perbaikan, bimbingan dan peringatan. Kesemuanya itu dilaksanakan
bersama dengan bermusyawarah atas dasar taqwa dan mengharap
keridlaan Allah semata. Dengan melaksanakan da’wah dan amar ma'ruf
nahi munkar dengan caranya masing-masing yang sesuai,
Muhammadiyah menggerakkan masyarakat menuju tujuannya, ialah
“terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”.

B. Dasar dan Amal Usaha Muhammadiyah


Dalam perjuangan melaksanakan usahanya menuju tujuan
terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya, dimana
kesejahteraan, kebaikan dan kebahagiaan luas merata, Muhammadiyah
mendasarkan segala gerak dan usahanya atas prinsip-prinsip yang
tersimpul dalam Muqaddimah Anggaran Dasar, yaitu:
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah dan taat kepada
Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran Islam dengan keyakinan bahwa ajaran
Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban
bersama untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam
masyarakat adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan
ikhsan kepada kemanusiaan.
5. Ittiba' kepada langkah perjuangan Nabi Muhammad saw.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangan dengan ketertiban
organisasi.

C. Pedoman Amal Usaha dan Perjuangan Muhammadiyah


Menilik dasar prinsip tersebut di atas, maka apapun yang
diusahakan dan bagaimanapun cara perjuangan Muhammadiyah untuk
mencapai tujuan tunggalnya harus berpedoman: “Berpegang teguh akan
ajaran Allah dan Rasul-Nya, bergerak membangun disegenap bidang dan
lapangan dengan menggunakan cara serta menempuh jalan yang diridlai
Allah.

D. Sifat Muhammadiyah
Menilik:
1. Apakah Muhammadiyah itu;
2. Dasar amal usaha Muhammadiyah;
3. Pedoman amal usaha dan perjuangan Muhammadiyah;
Maka Muhammadiyah memiliki dan wajib memelihara sifatnya,
terutama yang terjalin di bawah ini:
a. Beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
b. Memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah.
c. Lapang dada, luas pandangan dengan memegang teguh ajaran
Islam.
d. Bersifat keagamaan dan kemasyarakatan.
e. Mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan serta
falsafah Negara yang sah.
f. Amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi
contoh teladan yang baik.
g. Aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud islah dan
pembangunan sesuai dengan ajaran Islam.
h. Kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha
menyiarkan dan mengamalkan ajaran Islam serta membela
kepentingannya.
i. Membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain
dalam memelihara dan membangun Negara untuk mencapai
masyarakat adil dan makmur yang diridlai Allah.
j. Bersifat adil serta korektif kedalam dan keluar dengan bijaksana.
(Keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-35)

E. Sejarah Dirumuskan "Kepribadian Muhammadiyah"


“Kepribadian Muhammadiyah” ini timbulnya pada waktu
Muhammadiyah dipimpin oleh Bpk. Kolonel H.M. Junus Anis, ialah
periode 1959–1962. “Kepribadian Muhammadiyah” ini semula berasal
dari uraian Bpk. K.H. Faqih Usman, sewaktu beliau memberikan uraian
dalam suatu latihan yang diadakan oleh PP. Muhammadiyah di Madrasah
Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta. Pada saat itu almarhum K.H.
Faqih Usman menjelaskan “Apa sih Muhammadiyah itu?”

Kemudian oleh PP di musyawarahkan bersama-sama pimpinan


Muhammadiyah Jawa Timur (H. M. Saleh Ibrahim), Jawa Tengah (R.
Darsono) dan Jawa Barat (H. Adang Afandi). Sesudah itu disempurnakan
oleh suatu team yang antara lain terdiri dari; K.R. Muh. Wardan; Prof.
KH. Farid Ma'ruf; M. Djarnawi Hadikusuma; M. Djindar Tamimy;
kemudian terus membahas pula Prof. H. Kasman Singodimejo, SH.
disamping pembawa prakarsa sendiri Bapak KH. Faqih Usman. Setelah
rumusan itu sudah agak sempurna, maka diketengahkan dalam sidang
Tanwir menjelang Muktamar ke-35 itulah “Kepribadian
Muhammadiyah” mendapatkan pengesahan setelah mengalami usulan-
usulan penyempurnaan.

Dengan demikian maka rumusan “Kepribadian Muhammadiyah”


yang sekarang ini adalah merupakan hasil yang telah disempurnakan
dalam Muktamar setengah abad ke-35 pada tahun 1962, akhir periode
pimpinan H. M. Junus Anis.

F. Apakah Kepribadian Muhammadiyah itu?


Sesungguhnya Kepribadian Muhammadiyah itu merupakan
ungkapan dari kepribadian yang memang sudah ada pada
Muhammadiyah sejak lama berdiri. KH. Faqih Usman pada saat itu
hanyalah mengkosntantir, mengidharkan apa yang telah ada. Jadi bukan
merupakan hal-hal yang baru dalam Muhammadiyah. Adapun mereka
yang menganggap bahwa Kepribadian Muhammadiyah sebagai perkara
baru, hanyalah karena mereka mendapati Muhammadiyah dalam keadaan
yang tidak sebenarnya.

KH. Faqih Usman sebagai seorang yang telah lama berkecimpung


dalam Muhammadiyah, sudah memahami benar apa seseungguhnya
sifat-sifat khusus/ciri-ciri khas dari Muhammadiyah itu. Karena itu,
kepada mereka yang tidak berlaku sewajarnya dalam Muhammadiyah,
beliaupun dapat memahami dengan jelas. Yang dirasakan benar oleh
almarhum bahwa Muhammadiyah itu sebagai Gerakan Islam berdasar
Islam, menuju terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya
bukan dengan jalan politik, bukan dengan jalan ketatanegaraan,
melainkan dengan melalui pembentukan masyarakat, tanpa
memperdulikan bagaimana struktur politik yang menguasainya. Zaman
penjajahan Belanda, zaman militerisme Jepang, dan sampai dengan
zaman kemerdekaan Republik Indonesia. Muhammadiyah tidak buta
politik, Muhammadiyah tidak takut politik. Tapi Muhammadiyah bukan
partai politik. Muhammadiyah tidak mencapuri soal-soal politik; tetapi
apabila soal-soal politik memasuki Muhammadiyah, ataupun soal-soal
politik itu mendesak-desak urusan agama Islam maka terpaksalah
Muhammadiyah bertindak menurut kemampuanya dan menurut irama
dan nada Muhammadiyah.

Sejak partai politik Islam Masyumi dibubarkan oleh Presiden


Sukarno, maka warga Muhammadiyah yang selam ini berjuang didalam
medan politik praktis, merekapun masuk kembali dalam Muhammadiyah.
Merekapun berjuang dan beramal dalam Muhammadiyah dengan masih
membawa cara dan lagu-lagu berpolitik cara partai. Oleh alm KH. Faqih
Usman dan PP Muhammadiyah pada saat itu, cara-cara yang demikian
dirasakan sebagai cara-cara yang dapat merusak nada dan lagu
Muhammadiyah. Muhammadiyah telah mempunyai cara perjuangan
yang khas Muhammadiyah bukan bergerak untuk Muhammadiyah
sebagai golongan, Muhammadiyah bergerak dan berjuang untuk
tegaknya Islam, untuk kemenangan kalimah Allah untuk terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Hanya saja Islam yang
digerakkan oleh Muhammdiyah adalah Islam yang sadajah, Islam yang
lugu/apa adanya, Islam yang menurut al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah
saw. dan menjalankan dengan menggunakan akal pikiran yang sesuai
dengan ruh Islam.

Dengan demikian, diperlukan untuk dipahamkan kepada para


warga Muhammadiyah, apakah sebenarnya Muhammadiyah, dan
bagaimana cara membawa/menyebar luaskannya. Menyebarkan faham
Muhammadiyah itu pada hakikatnya menyebarkan Islam yang sebenar-
benarnya dan karena itu cara-caranya perlu mengikuti bagaimana
Rasulullah saw. Menyebar-luaskan Islam pada mula-mula
pertumbuhannya.
G. Memahami “Kepribadian Muhammadiyah”
Memahami Kepribadian Muhammadiyah berarti:
1. Memahamai apa sebenarnya Muhammadiyah.
2. Karena Muhammadiyah ini sebagai organisasi, sebagai suatu
persyarikatan yang berasaskan Islam maka perlu pula difahami Islam
yang bagaimanakah yang hendak ditegakkan dan dijunjung tinggi itu,
mengingat telah banyaknya kekaburan-kekaburan dalam Islam di
Indonseia ini. Dan ini pulalah yang hendak dipergunakan mendasari
atau menjiwai segala amal usaha Muhammadiyah sebagai organisasi.
3. Kemudian dengan sifat-sifat yang kita contoh atau kita ambil dari
bagaimana sejarah da'wah Rasulullah yang mula-mula dilaksanakan,
itu pulalah yang kita jadikan sifat-sifat gerak dakwah Muhammadiyah,
dengan kita sesuaikan pada keadaan dan kenyataan-kenyataan yang
kita hadapi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan
beberapa haldiantaranya sebagai berikut :
1. Hidup manusia harus berdasar tauhid, ibadah, dan taat kepada Allah.
2. Hidup manusia bermasyarakat.
3. Mematuhi ajaran-ajaran agama Islam dengan berkeyakinan bahwa
ajaran Islam itu satu-satunya landasan kepribadian dan ketertiban
bersama untuk kebahagiaan dunia akhirat.
4. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam dalam masyarakat
adalah kewajiban sebagai ibadah kepada Allah dan ikhsan kepada
kemanusiaan.
5. Ittiba’ kepada langkah dan perjuangan Nabi Muhammad SAW.
6. Melancarkan amal usaha dan perjuangannya dengan ketertiban
organisasi

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saran, kritik yang membangun sangat penulis harapkan
agar kedepannya penulis dapat membuat makalah dengan baik dan
benar.
DAFTAR PUSTAKA

Drs.H. Hambali,Hamdan, Ideologi dan Strategi Muhammadiyah, Yogyakarta: Suara


Muhammadiyah 7, 2011
Djindar Tamimy dan Djarnawi Hadikusuma, Penjelasan Anggaran Dasar dan
Kepribadian Muhammadiyah, Yogyakarta: P.T Persatuan,
Haedar Nashir, Meneguhkan Ideologi Gerakan Muhammadiyah: UMM Press. 2006
Khozin dan Syaukani, Pembaruan Islam Konsep,Pemikiran, dan Gerakan:UMM Press.
2000

Anda mungkin juga menyukai