Disusun oleh:
Emi Fasifka
(202101030021)
Atinya: “Dan katakanlah : bekerjalah kamu, maka allah dan rasulnya serta orang –
orang mu’minin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan kembali kepada Allah yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata lalu diberitahukannNya kepada kamu apa yang telah
kamu kerjakan.”. (At- Taubah Ayat (9: 105).
Dalam penelitian ini, objek yang digunakan adalah Bisnis Kuliner Gudeg
Bisnis Kuliner Gudeg adalah salah satu rumah makan penyedia makanan dan berbagai
macam jenis lauk yang sudah berdiri sejak tahun 1985. Warung makan yang
beralamatkan di Sleman DI Yogyakarta.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah diatas masalah yang sering dihadapi pada
dunia usaha adalah masalah modal yang sangat terbatas. Kurangnya modal akan
mengakibatkan kegiatan usaha terhambat, begitu juga yang dialami oleh para pedagang
kecil terutama daerah pedesaan maka rumusan permasalahan penelitian berikut ini
adalah Bagaimana analisis Ekonomi Islam terhadap strategi pengembangan bisnis di Sleman
DI Yogyakarta?
a. Kegunaan Teoritis
b. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi dan referensi mengenai
penerapan strategi pengembangan bisnis kuliner Gudeg di Sleman DI Yogyakarta.
Bab II
b. Kuliner Gudeg
Gudeg adalah hidangan khas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terbuat dari nangka muda
yang dimasak dengan santan. Perlu waktu berjam-jam untuk membuat hidangan ini. Di Jawa Tengah,
ada legenda yang mengaitkan asal-usul gudeg dengan berdirinya Kesultanan Mataram pada akhir
abad ke-16. Dikisahkan bahwa pada saat itu pejuang yang membuka hutan untuk pembangunan ibu
kota negara baru di wilayah Yogyakarta saat ini tidak mendapat pasokan makanan yang memadai.
Sementara itu hanya pohon nangka dan kelapa yang tumbuh subur di hutan tersebut. Saat masih
muda buah nangka keras, dan tidak dapat dimakan mentah, mereka pun merebus buah nangka muda
dalam santan dalam panci logam besar dan mengaduknya dengan papan kayu. Proses memasak
seperti ini dalam bahasa jawa sehari-hari disebut hangudek (jw. Hangudek) "mengaduk". Dari kata
inilah menurut legenda, menjadi asal mula nama makanan yang ditemukan oleh prajurit Mataram
tersebut, "Gudeg".
Gudeg dibuat dari daging buah nangka yang masih mentah. Berbeda dengan daging buah nangka
matang, yang lembut, kuning cerah, berminyak, dan rasanya sangat manis, nangka mentah memiliki
konsistensi padat dan agak kering, bergetah, berwarna keputihan atau krem ringan, dan tidak bisa
dimakan mentah. Setelah kulitnya dikupas, nangka muda dipotong kecil-kecil dan direbus terlebih
dahulu dalam air mendidih sampai lunak. Setelah itu, potongan nangka dituangkan dengan santan
sering dicampur dengan air kelapa, dibumbui dengan bumbu tertentu dan direbus lama biasanya
selama 4–6 jam.
Warna gudeg dihasilkan terutama oleh bumbu rempah-rempah yang digunakan. Rempah-rempah ini
juga memberikan cita rasa utama rasa gudeg, karena daging mentah nangka muda sebenarnya tidak
memiliki rasa khusus. Gudeg hadir dalam berbagai warna, mulai dari hampir putih atau krem muda
hingga merah tua atau cokelat. Variasi warna hidangan hidangan ini menjadi julukan jenis gudeg
tersebut, gudeg putih dan gudeg merah. Variasi gudeg putih disiapkan dengan rempah-rempah yang
tidak terlalu mengubah warna produk asli: lumbang, ketumbar, lengkuas, jahe, bawang
merah, bawang putih, lada hitam. Pada gudeg merah, rempah-rempah dan bumbu lain ditambahkan
selain bumbu di atas, yang memberi warna lebih gelap pada bubur nangka yang dihasilkan. Pewarna
merah biasanya dari daun jati dan Moringa oleifera, biasanya juga ditambahkan terasi, yang memberi
nuansa warna merah-kecokelatan. Selain itu, di Indonesia modern, teh celup terkadang dimasukkan ke
dalam hidangan selama proses perebusan untuk memberikan warna gelap dan rasa asam yang lebih
pekat pada gudeg. Teh ini kemudian diangkat sesudah hidangan matang. Dalam semua jenis gudeg
baik gudeg kering dan basah, atau gudeg merah dan putih biasanya ditambahkan gula aren, sebagai
pemanis. Rasa manis inilah yang menjadi cita rasa khas gudeg.[4][6][7]
1. Motivasi Fisiologis
Allah telah memberikan ciri-ciri khusus pada setiap makhluk sesuai
denga fungsi-fungsinya. Diantara ciri-ciri khusus terpenting dalam tabiat penciptaan
hewan dan manusia adalah motivasi fisiologis. Studi-studi fisiologis menjelaskan adanya
kecenderungan alami dalam tubuh manusia untuk menjaga keseimbangan
secara permanen. Bia keseimbangan itu lenyap maka timbul motivasi untuk melakukan
aktivitas yang bertujuan mengembalikan keseimbangan tubuh seperti semula. Motivasi
fisiologis diantaranya sebagai berikut:
a. Motivasi menjaga diri
b. Motivasi menjaga kelangsungan hidup
3. Harga
Sudah pasti orang menginginkan barang yang bagus dengan harga yang lebih murah
atau bersaing. Jadi harga di sini lebih diartikan sebagai akibat,atau dengan kata lain harga 20 yang
tinggi adalah akibat dari kualitas produk tersebut yang bagus, atau harga yang tinggi sebagi akibat
dari kualitas pelayanan yang bagus.
Kerangka penelitian merupakan konsep pada penelitian yang saling berhubungan. Yang
mana penggambaran antara variabel yang satu dengan penggambaran yang lain dapat terkoneksi
secara detail dan juga sistematis. Selain itu, kerangka penelitian perlu dirangkai dan dilakukan agar
penelitian bisa lebih mudah dipahami.Hal ini karena nantinya di dalam sebuah laporan penelitian
harus disampaikan secara runtut dan juga sesuai dengan jalurnya, sehingga dibutuhkan kerangka
penelitian untuk proses pembuatannya. Oleh sebab itu, sebelum membuat tahap penelitian harus
lebih dulu dibuat kerangka penelitian.Fungsi lainnya dari kerangka penelitian adalah agar
persiapan pada penelitian lebih matang. Selain itu, pada kerangka penelitian juga bisa dibuat
bagaimana agar informasi dan juga kedalaman yang terdapat pada penelitian tetap bisa terjaga
dengan baik. Kerangka penelitian juga menjadi suatu konsep penelitian yang dapat mengaitkan
visualisasi dari suatu variabel dengan visualisasi lainnya. Sehingga penelitian tersebut bisa berjalan
secara sistematis dan dapat diterima oleh seluruh pihak atau seluruh kalangan. Sehingga, penting
membuat kerangka penelitian sebelum melanjutkan ke tahap penelitian.Kerangka penelitian juga
dapat diartikan sebagai alur akal berpikir yang menghubungkan antara teori dan juga suatu konsep
dengan berbagai variabel penelitian yang kemudian diidentifikasi menjadi masalah yang krusial.
Manfaat dari kerangka penelitian ini adalah agar dapat menghasilkan hipotesis atau kesimpulan.
Kerangka pemikiran teoritis di atas akan diterapkan dalam kerangka konseptual sesuai dengan
penelitian yang akan diteliti yaitu ” ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS
KULINER RUMAH MAKAN GUDEG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM DI
YOGYAKARTA”
Analisis
Bab III