Anda di halaman 1dari 43

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dalam dunia pemasaran saat ini terjadi begitu cepat
sehingga menimbulkan persaingan yang juga semakin ketat, karena setiap
perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat meningkatkan pangsa pasar
dan meraih konsumen baru. Perusahaan harus dapat menentukan strategi
pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi
persaingan. sehingga tujuan dari perusahaan tersebut dapat tercapai.1
Semua perusahaan baik yang bergerak dalam bidang jasa maupun
penyiapan produk pasti memiliki tujuan untuk tetap berkembang dan
berjalan dengan baik untuk dapat mempertahankan dan meningkatkan
keuntungan atau laba operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan
apabila perusahaan mampu mempertahankan dan meningkatkan penjualan
produk atau jasa yang mereka hasilkan. Dengan menerapkan strategi
pemasaran yang efektif melalui pemanfaatan peluang yang ada untuk
meningkatkan penjualan diharapkan dapat mempertahankan dan
meningkatkan posisi perusahaan di pasar. Pelaksanaan strategi pemasaran
saat ini sangat penting untuk mendukung peningkatan laba.2
Penerapan pemasaran berarti melakukan usaha-usaha untuk
mengetahui apa yang dibutuhkan oleh konsumen dan berusaha membuat
suatu produk atau jasa yang dihasilkan dapat memuaskan kebutuhan-
kebutuhan tersebut serta melakukan usaha-usaha untuk menyakinkan
konsumen tersebut bahwa produk atau jasa yang dihasilkan sesuai yang
dibutuhkan. Di sisi lain, keinginan konsumen berbeda-beda dan sangat
cepat berubah, karena adanya faktor-faktor penyebab antara lain kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi, pertumbuhan ekonomi, perkembangan
kebudayaan dan kebijakan pemerintah. Agar perusahaan tetap mampu

1
Buchari Alma, Manejemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Cetakan keenam)
(Bandung: Alfabeta, 2004),h. 176.
2
Anwari Masatip, dkk. “Analisis Strategi Pemasaran pada Hotel Inna Parapat dalam
Situasi Pandemi Covid-19”. Jurnal Akademi Pariwisata Medan, No. 92, (25 Maret 2018), h. 14

1
bersaing dengan perusahaan lain yang mengeluarkan produk sejenis dan
produk subsitusi, maka manajemen perusahaan harus mampu mengolah
perusahaannya dengan baik. Supaya konsumen atau pelanggan yang ada
tidak beralih kepada perusahaan lain. Perusahaan dituntut untuk lebih
memahami segala kebutuhan dan keinginan konsumen atau perusahaan
harus mampu menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan
konsumen.3
Pemasaran dalam Islam adalah bentuk muamalah yang dibenarkan
dalam Islam, sepanjang dalam segala proses transaksinya terpelihara dari
hal-hal terlarang oleh ketentuan syariah. Sedangkan menurut Kertajaya
dan Syakir Sula, syariah marketing adalah sebuah disiplin bisnis strategis
yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value
dari suatu inisiator kepada stakeholders-nya, yang dalam keseluruhan
prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah (bisnis)
dalam Islam.4
Pemasaran dilakukan untuk memperkenalkan dan memasarkan
suatu produk sehingga dibutuhkan pula landasan norma dan moralitas
dalam proses pemasaran pada para konsumen. Ketika suatu bisnis
dilakukan oleh seorang produsen yang menetapkan etika bisnis Islam yaitu
dengan tidak mengandung unsur kebathilan, kedzaliman dan keterpaksaan
maka keloyalitasan konsumen terhadap produk dapat dengan baik
tercipta.5 Hal ini susuai dengan firman Allah SWT dalam QS.An-Nisa’(4)
29 sebagai berikut:

‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنو۟ا اَل َتْأُك ُلٓو ۟ا َأْم َٰو َلُك م َبْيَنُك م ِبٱْلَٰب ِط ِل ِإٓاَّل َأن َتُك وَن ِتَٰج َر ًة َعن َتَر‬
٢٩ ‫اٍض ِّم نُك ْم ۚ َو اَل َتْقُتُلٓو ۟ا َأنُفَس ُك ْم ۚ ِإَّن ٱَهَّلل َك اَن ِبُك ْم َر ِح يًم ا‬
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan

3
Anwari Masatip, dkk. “Analisis Strategi Pemasaran pada Hotel Inna Parapat dalam
Situasi Pandemi Covid-19”. Jurnal Akademi Pariwisata Medan, No. 92, (25 Maret 2018), h. 43
4
Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, 26
5
Hasan Aedy, Teori dan aplikasi Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta:Alfabeta,2016), h.112.

2
perniagaan yang Berlaku dengan suka sama-suka di membunuh dirimu
[287]; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”.6
Dari ayat diatas maka disimpulkan bahwa Allah SWT melarang
dalam memperoleh harta dengan jalan yang bathil, akan tetapi Allah SWT
menganjurkan dengan jalan perniagaan yang berlaku suka sama suka
diantara dua pihak yang terlibat dalam aktifitas perniagaan dan maksud
dari larangan membunuh sendiri mencangkup juga larangan membunuh
orang lain sebab membunuh orang lain berat membunuh diri sendiri,
karena umat merupakan suatu kesatuan. Begitu pula pada strategi
pemasaran produk kecantikan yang menggunakan etika bisnis dengan baik
dan maksimal dalam proses pemasaran dan transaksinya akan dapat
meningkatkan volume penjualan dari produk-produk yang dipasarkan.7
Penjualan merupakan suatu aktivitas yang amat penting dalam
melakukan suatu usaha, karena pencapaian tujuan usaha tergantung pada
penjualannya. Penjualan berkedudukan sebagai titik final dalam
pemasaran. Mulai dari perkenalan produk, memahami dan mempengaruhi
perilaku konsumen, sehingga akan terjadi penjualan. Jika penjualan suatu
perusahaan terus meningkat dan tercapai sesuai target, maka kelangsungan
hidup perusahaan di masa yang akan datang bisa dipertahankan dan
mampu bersaing dengan perusahaan lain. Akan tetapi, melihat persaingan
usaha di era modern saat ini sangatlah kompetitif. Yang mana, agar
mampu bersaing suatu perusahaan harus benar-benar melaksanakan
strategi pemasaran secara efektif dan efisien.
Beras adalah suatu komoditas terpenting dikehidupan masyarakat
Indonesia. Beras selain sebagai bahan makanan pokok mayoritas warga
Indonesia, beras juga bisa menjadi bahan pembuatan kue tradisional
maupun modern. Adapun daerah-daerah tertentu di Indonesia yang
awalnya makanan pokok mereka bukan beras melainkan seperti sagu,
jagung dan lain-lain. Tetapi seiring berjalannya waktu mereka sudah

6
AL-Qur’an QS.An-Nisa Ayat 29
7
Muhammad.Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi, (Jakarta:AMZAH, 2013), h.32

3
terbiasa dengan mengkonsumsi nasi dalam kehidupan sehari-hari, dimana
daerah tersebut yaitu Papua,Maluku dan sebagainya. Seiring berjalannya
waktu jumlah penduduk terus meningkat diikuti dengan meningkatnya
kesejahteraan masyarakat. Jadi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
masyarakat maka pemerintah diminta untuk menyuplai pangan nasional.
Sebenarnya pengadaan produk beras untuk memenuhi kebutuhan pangan
nasional bukan sematamata dilakukan oleh pemerintah melalui bulog dan
dolog. Melainkan dapat pula melalui perusahaan swasta maupun milik
pemerintah.8
PT. Tunas Nabati Andalan Adalah Perusahaan Yang Didirikan
Pada Tahun 2015 Dengan Fokus Pada Perdagangan TBS (Tandan Buah
Segar) Di Bengkulu Dan Kalimantan Barat. Baru baru pada tahun 2021
PT. Tunas Nabati Andalan mendirikan usaha pabrik beras yang
mempunyai 2 kantor cabang marketing serta 5 unit penggilingan padi.
Khususnya, bagi daerah kantor cabang Mukomuko menaungi lima unit
penggilingan padi. Kegiatan produksi beras oleh PT. Tunas Nabati
Andalan cabang Mukomuko dilaksanakan dari UPP Sidrap, UPP
Bulukumba, UPP Bone, UPP Pinrang dan UPP Polmas.9
PT. Tunas Nabati Andalan cabang Mukomuko menjual beras hasil
produksi sendiri dengan merk Cap Mikih. Produk ini adalah produk asli
oleh PT. Tunas Nabati Andalan yang terbanyak digemari oleh para
konsumen dan konsumen tetapnya di daerah Kota Mukomuko. Beras
produksi oleh PT. Tunas Nabati Andalan telah terkenal oleh banyak
masyarakat dan sudah banyak digunakan oleh restauran-restauran di kota
Mukomuko, sehingga masyarakat tidak ragu dengan kualitas produk PT.
Tunas Nabati Andalan agar memenuhi keperluan pembeli keseharian.
Layanan yang disajikan Persero mempunyai nilai baik untuk pembelinya
karena disetiap kegiatan membeli produk beras oleh konsumennya pihak
8
Domas Galih Patria, Rice Science and Technology (Ilmu dan Teknologi Beras), (Malang:
Literasi Nusantara abadi, 2021), h.05

9
https://tunasnabatiandalan.web.indotrading.com/about (di akses 01 Juli 2023)

4
Tunas Nabati Andalan melakukan pengantaran langsung terhadap
konsumennya apabila konsumen ingin diantarkan.10

Berdasarkan latar belakang permasalahan, penulis tertarik


melakukan analisis yang akan disusun dalam tugas akhir (Skripsi) dengan
judul: “ANALISIS PRINSIP PEMASARAN SYARIAH PADA
PENJUALAN PRODUK BERAS CAP MIKIH” (Studi Kasus PT.
Tunas Nabati Andalan Mukomuko)”
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Implementasi Prinsip Pemasaran Syariah yang diterapkan
PT. Tunas Nabati Andalan dalam penjualan produknya?
2. Apa saja Kendala dalam menerapkan prinsip pemasaran syariah
produk beras pada PT. Tunas Nabati Andalan dalam penjualan
produknya?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian pada hakikatnya merupakan harapan atau sesuatu
yang hendak dicapai yang dapat dijadikan arahan atas apa yang harus
dilakukan dalam penelitian, adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan Prinsip Pemasaran Syariah pada PT.
Tunas Nabati Andalan dalam penjualan produknya.
2. Untuk mengetahui Strategi Pemasaran yang diterapkan PT. Tunas
Nabati Andalan dalam meningkatkan Penjualan.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mendukung dan menghambat
penerapan Prinsip Pemasaran Syariah pada penjualan produk Beras
Cap Mikih.
D. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah referensi dan
secara umum dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bagi
pembaca dan khususnya bagi penulis tentang strategi pemasaran.

10
Wawancara kepada Bapak David, asistan manajer PT. Tunas Nabati Andalan , pada 20
Juni 2023

5
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi masyarakat sebagai bahan untuk diimplementasikan
penyusunan strategi perusahan.
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang
bermanfaat dan dapat dijadikan masukan dalam melaksanakan
kegiatan-kegiatan perusahaan.
c. Bagi penulis penelitian ini akan sangat bermanfaat berkenaan
dengan fokus program studi yang di ambil sebagai mahasiswa
Universitas Islam Negeri Fatmawati Soekarno Bengkulu, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam, dalam mengetahui dan menemukan
ilmu baru dalam mengembangkan usaha mikro maupun makro.
E. Penelitian Terdahulu
Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Radami Karmansyah
dengan judul “Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Layananan Grabfood Di
Kecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Saat Pandemi Covid-19”. Hasil
penelitian ini menunjukan ada pengaruh promosi dan kualitas pelayanan
terhadap keputusan konsumen dalam menggunakana layanan grabfood di
kecamatan Ilir Barat I Palembang saat pandemi Covid-19. 11 Persamaan
penilitian terdahulu dengan penulis yaitu sama-sama membahas mengenai
bisnis strategi pemasaran, perbedaan penilitian yaitu penelitian terdahulu
menggunakan metode penelitian kuantitatif sedangkan penulis
menggunakan metode penelitian kualitatif serta objek yang berbeda.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Feni Mariana Sidik dengan
judul “Analisis Strategi Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan Ditinjau
Dari Etika Bisnis Islam (Studi Pada Klinik Natasha Skin Center Enggal
Bandar Lampung)”. Hasil yang dilakukan dapat diketahui bahwa strategi
yang digunakan oleh klinik Natasha Skin Center Enggal Bandar Lampung
adalah dengan memberikan produk yang berkualitas dengan harga yang
11
Radami Karmansyah, “Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
Konsumen Dalam Menggunakan Layananan Grabfood Di Kecamatan Ilir Barat I Palembang
Pada Saat Pandemi Covid-19”. skripsi, 2020

6
terjangkau sehingga tidak kalah saing dengan klinik kecantikan lainnya
serta promosi, pelayanan dan tempat/lokasi yang strategis dan nyaman
merupakan faktor pendukung dari tingkat penjualan. 12 Persamaan
penilitian terdahulu dengan penulis yaitu sama-sama membahas mengenai
strategi pemasaran dan tingkat penjualan, perbedaan penilitian yaitu
penelitian terdahulu menggunakan metode penelitian kuantitatif sedangkan
penulis menggunakan metode penelitian kualitatif serta objek yang
berbeda.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Dr. Neetu Sharma dengan
judul “Marketing Strategy On Different Stages Plc And Its Marketing
Implications On Fmcg Products”. Tujuan penelitian ini adalah sejumlah
variasi model siklus hidup industri digunakan untuk mengarahkan fokus
aktivitas pemasaran. Launch Engineering membantu bisnis FMCG
menjadi lebih produktif, meningkatkan pencitraan merk, memperluas
komunikasi, mengontrol biro iklan, dan menyempurnakan manajemen
kategori. Sasaran yang terkait dengan strategi, persaingan, produk, harga
promosi, dan distribusi akan berbeda untuk berbagai tahapan siklus hidup
produk.13
Keempat, Penelitian Ades Astika berjudul “Pengaruh Strategi
Pemasaran Berbasis Syariah Terhadap Minat Konsumen Untuk Membeli
Produk Pada Zoya Palembang.” Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana pengaruh strategi pemasaran berbasis syariah
terhadap minat konsumen untuk membeli produk pada Zoya Palembang.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pengaruh strategi pemasaran
berbasis syariah terhadap minat konsumen untuk membeli produk Zoya
berdasarkan hasil uji persamaan regresi hasil ini menunjukkan bahwa
strategi pemasaran berbasis syariah berpengaruh terhadap minat konsumen

12
Feni Mariana Sidik. “Analisis Strategi Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan Ditinjau
Dari Etika Bisnis Islam (Studi Pada Klinik Natasha Skin Center Enggal Bandar
Lampung)”.skripsi, 2018
13
Dr. Neetu Sharma.“Marketing Strategy On Different Stages Plc And Its Marketing
Implications On Fmcg Products”. Jurnal International Marketing, No. 143, ( 11 September 2018),
h. 14

7
dan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara strategi
pemasaran berbasis Syariah terhadap minat konsumen pada Zoya
Palembang. Perbedaan penelitian terdahulu dengan yang sekarang adalah
metode yang digunakan yaitu metode kuantitatif sedangkan untuk
penelitian yang sedang peneliti lakukan saat ini adalah menggunakan
metode kualitatif.14
F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
penelitian lapangan. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis
pendekatan penelitian bersifat kualitatif, yang dimaksud dengan
kualitatif dalam penelitian ini adalah penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan
instrumen kunci. Yang bertujuan untuk mendeskripsikan secara apa
adanya, sistematis faktual, atau mencoba menggambarkan fenomena
secara detail.15
2. Waktu dan Lokasi Penelitian
a. Waktu Penelitian
Waktu yang dilakukan selama penelitian di PT. Tunas Nabati
Andalan dari tanggal 11 Juli 2023 sampai dengan selesai.
Tabel 1.1
Jadwal kegiatan penelitian
2023-2024
Keterangan
Jul Agust Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr
t
Penyusunan
Proposal
Perizinan

14
Ades Astika berjudul “Pengaruh Strategi Pemasaran Berbasis Syariah Terhadap Minat
Konsumen Untuk Membeli Produk Pada Zoya Palembang.”. Skripsi 2020
15
Sugiyono, Statistik Nonparametris Untuk Penelitian, (Bandung, CV Alfabeta, 2013), h.
80

8
Penelitian
Pengumpulan
Data

Penyusunan
Laporan
Penelitian
Jadwal kegiatan
b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di PT. Tunas Nabati Andalan.
Alasan peneliti memilih PT. Tunas Nabati Andalan karena
penulis menemukan masalah yang terkait.
3. Subjek atau Informasi Penelitian
Dalam penelitian ini subjek atau informasi yang dibutuhkan dalam
mencari informasi yaitu sebanyak 6 informan. Diantaranya, pemilik, 3
pegawai, dan 2 pelanggan.

4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data


Adapun sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah sumber data primer dan sumber data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diambil dari sumber pertama yang
ada di lapangan. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari
lapangan atau lokasi penelitian yaitu PT. Tunas Nabati Andalan
melalui wawancara yang dilakukan secara langsung kepada
pemilik, karyawan dan pelanggan.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
setelah data primer. Dilihat dari segi sumber data, bahan
tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas
sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen
pribadi dan dokumen resmi.

9
Adapun data yang termasuk dat sekunder dalam penelitian ini
adalah data yang berasal dari dokumen-dokumen yang berkenaan
dengan prosedur pelaksanaan terkait dengan bukti, catatan atau
laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data
dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan.
Teknik pengumpulan Data
a. Observasi
Observasi adalah penelitian secara langsung kelapangan untuk
mendapatkan informasi dan mengetahui permasalahan yang
diteliti. Pada penelitian ini, penelitian akan melakukan observasi
langsung untuk melihat keadaan yang sesungguhnya pada PT.
Tunas Nabati Andalan.
b. Wawancara
Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yang
memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Wawancara dilakukan
kepada beberapa informan, seperti pemilik, karyawan dan
pelanggan PT. Tunas Nabati Andalan.
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah kegiatan untuk merekam dan menyimpan
berbagai data penting yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan
dokumentasi pada penelitian di gunakan untuk mendapatka
gambar atau foto pada saat melakukan penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif
yaitu mendeskriptifkan data yang diperoleh dilapangan yang telah
penulis kumpulkan selanjutnya akan dianalisa. Analisis data dilakukan
dengan teknik sebagai berikut, yaitu reduksi data, proses mendata
semua hasil penelitian baik secara observasi maupun hasil dari
wawancara serta data akan diuraikan sesuai dengan rumusan masalah.

10
Kemudian penyajian data merupakan suatu proses
pengorganisasian data sehingga mudah dianalisis dan disimpulkan.
Penyajian data dalam penelitian ini berbentuk uraian narasi serta dapat
diselingi dengan gambar, skema, matriks, tabel, rumus, dan lain-lain
yang didapat saat penelitian di PT. Tunas Nabati Andalan.
Setelah itu melakukan penarikan kesimpulan dari pernyataan umum
ke pernyataan khusus menggunakan metode deduktif.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Prinsip
Pemasaran Syariah Pada Penjualan Produk Beras Cap Mikih” (Studi
Kasus PT. Tunas Nabati Andalan Mukomuko)” dijelaskan sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan Merupakan bentuk ringkasan dari


keseluruhan isi penelitian dan gambaran permasalahan yang
diangkat.Berisi latar belakang, rumusan masalah, pembatasan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.Bab ini
juga berisi penilitian terdahulu.
Bab II Tinjauan Pustaka Dalam bab ini membahas mengenai
penjabaran teori yang digunakan dalam penelitian.
Bab III Metode Penelitian Bab ini mengurai tentang lokasi
penelitian, jenis penelitian, informan, desain penelitian, analisis, dan
bentuk wawancara.
Bab IV Pembahasan Bab ini berisi tentang penguraian data hasil
wawancara yang telah dilakukan dan penerapan hasil analisis.
Bab V Penutup Bab ini berisi tentang ksimpulan dari hasil analisis
data, keterbatasan penelitian serta saran untuk mengembangkan bagi
peniliti selanjutnya.

11
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Pengertian Pemasaran Syariah
Istilah pasar mengandung pengertian yang beraneka ragam. Ada
yang mendefinisikannya sebagai tempat pertemuan antara penjual dan
pembeli, barang atau jasa yang ditawarkan untuk dijual, dan terjadinya
pemindahan kepemilikan. Selain itu ada juga definisi yang mengatakan
bahwa pasar adalah permintaan yang dibuat oleh sekelompok pembeli
potensial terhadap suatu barang dan jasa. Pengertian pengertian tersebut
masih bersifat umum dan biasanya ditinjau dari sudut pandang ekonomika.
Sedangkan pengertian yang lebih spesifik dan dari sudut pandang
pemasaran adalah bahwa pasar terdiri dari atas semua pelanggan potensial
yang memiliki kebutuhan atau keinginan tertentu yang mungkin bersedia
dan sanggup untuk melibatkan diri dalam proses pertukaran guna
memuaskan kebutuhan atau keinginan.16
Dalam pandangan Islam, yang menjadi tolak ukur dalam menilai
kepuasan konsumen adalah standar syariah. Pandangan syariah adalah
tingkat perbanding anantara harapan terhadap nilai produk atau jasa yang
seharusnya sesuai syariah dengan kenyataan yang diterima. Allah SWT
berfirman dalam Q.S. Al-Zalzalah ayat 7-8:Artinya: mengerjakan
kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan
barang siapa yang mengerjakan kejahatan sebesar. Dari kutipan arti ayat
tersebut dapat kita pahami bahwa segala sesuatu yang kita lakukan akan
mendapat perhitungandari Allah SWT, baik yang berhubungan dengan
manusia maupun dengan Allah. Bahkan dalam bentuk bermuamalat
dengan manusia, kita dianjurkan untuk berlaku sesuai dengan
syariat.Sebagai pedoman untuk mengetahui tingkat kepuasan oleh
konsumen, maka sebuah perusahaan harus melihat kinerja perusahaannya
yang berkaitan dengan:17
16
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Marketing Syariah, (Bandung: Mizan,
2006),h.24
17
Muhammad Syakir Sula, Marketing Bahlul, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008), h. 5.

12
1. Sifat Jujur
Sebuah perusahaan harus menanamkan sifat jujur kepada seluruh
personel yang terlibat dalam perusahaan tersebut. Hal ini berdasarkan
pada Sabda Nabi SAW: artinya: “Muslim itu adalah saudara muslim.
Tidak boleh bagi seorang muslim, apabila ia berdagang dengan
saudaranya dan menemukan cacat, kecuali diterangkannya. (HR.
Ahmad dan Thobrani).
2. Sifat Amanah
Amanah adalah mengembalikan hak apa saja kepada pemiliknya,
tidak mengambil sesuatu melebihihaknya dan tidak mengurangi hak
orang lain, baik berupa harga ataupun yang lainnya. Dalam berdagang
dikenal istilah “menjual dengan amanah” artinya penjual menjelaskan
ciri-ciri kualitas dan harga barang dagangan kepada pembeli tanpa
melebih-lebihkannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka sebuah
perusahaan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada
konsumen, antara lain dengan cara menjelaskan apa saja yang
berkaitan dengan barang atau jasa yang akan dijualnya kepada
konsumen. Dengan demikian konsumen dapat mengerti dan tidak ragu
dalam memilih barang atau jasa tersebut.
3. Benar
Berdusta dalam berdagang sangat dikecam dalam Islam, terlebih
lagi jika disertai dengan sumpah palsu atas nama Allah swt. Dalam
hadits dari hakim bin Hazm RA bahwa Rosulullah saw bersabdah:
penjual dan pembeli bebas memilih selama belum putus transaksi, jika
keduanya bersikap benar dan menjelaskan kekurangan barang yang
diperdagangkan maka keduanya mendapatkan berkah dari itu dan
berbohong maka jika mereka mendapatkan laba, hilanglah berkah jual
beli itu jual belinya. Namun, jika keduanya saling menutupi aib barang
dagangan.
Perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan yang terbaik
sehingga tidak merasa terdzalimi oleh kualitas pelayanan yang kita

13
berikan secara menyeluruh. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan
secara menyeluruh dan berkesinambungan untuk meningkatkan
kualitas pelayanan.18
Pengertian pemasaran dalam pemasaran syariah
Sebuah perusahaan tentu harus menjadi perusahaan yang
sustainable, perusahaan yang mampubertahan dan sukses, tidak hanya
pada saat ini, tetapi juga di masa mendatang. Untuk menggambarkan
pekerjaan hidup sebuah perusahaan, peneliti menggunakan model
sustainability loop yang diadaptasi dari model yang di buat oleh david
hurst pada bukunya, crisis and renewalz. Pada sustainabilityloop ini
bisa di lihat bahwa perusahaan menjalani fase-fase kehidupan layaknya
manusia. Perbedaan manusia mahluk ciptaan tuhan, perusahaan yang
hanyalah buatan manusia punya pilihan, apakah akan di pertahankan
untuk tetap hidup atau tidak? Jika perusahaan ingin tetap hidup,
pimimpan perusahaan itu harus melakukan tindakan creative
destruction sebelum krisis menghadang, misalnya dengan menjual
beberapa anak perusahaan, melakukan pemutusan hubungan kerja
(PHK), atau melakukan perubahan strategi bisnis secara mendasar.
Setelah melakukan creative destruction ini, perusahaan memulai
kembali siklus hidupnya. Satu infinity loop berakhir, loop kedua pun
langsung di mulai. Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang
dapat menjalankan loopnya secara continue agar dapat tetap bertahan
hidup dalam pasar yang terus berubah.19
Saat ini, sistem ekonomi syariah kembali berkembang dan menjadi
alternative bagi masyarakat yang sudah jenuh dengan system
kapitalisme yang mengutamakan kekayaan pribadi dan berdampak
pada ketidak merataan distribusi kekayaan. Beberapa perusahaan yang
jeli mulai menyikapi perusahaan global yang sedang terjadi dengan

18
Sudirman Suparman, Syariah AL-Islamiyah (Bandung: Citapustaka Media perintis,
2012), h. 3-4.
19
Sunarji Harahap, Manajemen Pemasaran Pendekatan Integratif (Medan: FEBI UINSU
press,2016), h.16.

14
menerapkan system ekonomi syariah. Sistem ekonomi syariah
memang baru bangkit kembali dan di kenal luas pada era 1970-an
tetapi sebenarnya prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya
bukanlah hal baru. Larangan terhadap riba bukanhal yang baru ada
sejak munculnya agama islam melainkan bahkan sudah di sebut pula
dalam kitab Injil. Oleh karena niat dan tujuan yang ingin di capai.
Ketika perusahaan melakukan kegiatan pemasaranya, niat yang ada
adalah mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. Namun, dalam
prinsipnya syariah, kegiatan pemasaran ini harus di landasi dengan
semangat ibadah kepada tuhan YME, berusaha semaksimal mungkin
dengau tujuan untuk kesejahteraan bersama, bukan untuk kepentingan
golongan apalagi kepentingan sendiri.Untuk menjadi perusahaan
berbaris syariah , budaya perusahaaan tentulah harus berdasarkan nilai-
nilai islam. Institusinya pun harus mengimplementasikan prinsip-
prinsip syariah. Values atau nilai-nilai islam ini memegang peranan
penting untuk membentuk kepribadian suatu institusi. Maka,
diperlukan prinsip prinsip pemasaran syariah syariah sebagai
investaasi values, atau nilai nilai islam dalam memegang peranan
penting pada kpribadian sebuah institusi berbasis syariah.20
Dipilihnya 17 prinsip syariah marketing sebagai objek penelitian
karena bagaiamana menjadi sebuah perusahaan pemasaran (marketing
company) berbasiskan syariah. Maka harus memenuhi 17 prinsip.
Prinsip ini membawa pengertian kepada pelaksanaan perusahaan yang
menyeluruh. Perusahaan menganjurkan bahwa sistem pemasaran
(Marketing system) hendaklah berusaha kepada terbentuknya sebuah
perusahaan yang sustainability loop, yaitu sebagai berikut:21

Prinsip 1 : information technology allows us to be transparent

20
Muhammad Syakir Sula dan Hermawan Kartajaya, Syariah Marketing, (Bandung: Mizan,
2006),h. 25-26.
21
Sudirman Suparman, Syariah AL-Islamiyah (Bandung: Citapustaka Media perintis,
2012),h. 17

15
(change).
Prinsip 2 : be respectful to your competitors (competitor)
Prinsip 3: the emergence of customers global paradox (customer).
Prinsip 4 : develop A spiritual-based organization (company).
Prinsip5 : view market universally (segmentation).
Prinsip 6 (targeting).
Prinsip 7 : build A belief system (positioning).
Prinsp 8 : differ yourself with A good package of content and
context (differentiation).
Prinsip 9 : be honest with your 4 ps (marketing-mix).
Prinsip 10 : partice a relationship-based selling (selling).
Prinsip 11 : use A spiritual brand character (brand).
Prinsip 12 : services should have the ability to transform (service).
Prinsp13 : practice A reliable business process (process).
Prinsip14 : create value to your stakeholders (scorecard).
Prinsip 15 : create A noble cause (inspiratio).
Prinsip 16 : develop an ethical corporate culture (culture).
Prinsip 17 : measurement mustbe clear and transparent (institution)

B. Tujuan Pemasaran Syariah


Manusia diberikan amanah oleh Allah Swt untuk mengelola bumi
beserta isinya. Oleh karena itu, kepercayaan dari Allah Swt harus
dimanfaatkan dengan baik hingga mendatangkan ke-maslahat-an disemua
aspek kehidupan termasuk praktik pemasaran. Dalam kenyataannya,
banyak cara yang berbeda-beda dalam memanfaatkan kepercayaan yang
diberikan oleh Allah Swt. Akan tetapi prinsip yang dijunjung tinggi harus
memenuhi prinsip sebagai berikut: 1) sesuai dengan prinsip-prinsip hukum
atau syariat Islam; dan 2) memenuhi tujuan sosial dan ekonomi dalam
masyarakat Islam.
Memperkuat tentang tujuan pemasaran sebagaimana yang
dimaksudkan, maka menurut Arkam dalam buku Pemasaran Syariah

16
kerangan Asnawi dan Asnan Fanani berpendapat bahwa pada dasarnya
mempopulasikan tujuan pemasaran Islam merupakan tantangan, namun
karena tujuannya baik maka apapun yang dilakukan harus selaras dengan
prinsip-prinsip hukum Islam. untuk itu tujuan pemasaran dalam Islam
antara lain:
1. Memformulasikan dan membawa teori pemasaran menuju dunia baru
sebagai bagian dari disiplin pemasaran moderen sesuai dengan ajaran
Islam.
2. Implementasi pemasaran syariah harus mampu menjadi bagian dari
upaya untuk mewujudkan keadilan sosial.

Sebagaimana tujuan yang ditetapkan diatas, maka akan menemukan


gagasan bahwa ajaran agama dapat digunakan sebagai alat pemasaran.
Gagasan ini penting untuk dipertimbangkan karna apabila mengelami
kegagalan dalam mengatasi berbagai masalah maka akan menciptakan
keraguan mengenai apakah ajaran agama harus memisahkan diri dari
aspek bisnis atau merupakan bagian dari dinamisasi ilmu yang mampu
menjadi rujukan dalam setiap pengambilan keputusan bisnis serta
membantu dalam menyelesaikan persoalan bisnis di zaman sekarang.22
C. Prinsip Pemasaran Syariah
Dalam islam peningkatan spiritualitas manusia merupakan unsur
penting dari kesejahteraan manusia dan usaha apapun yang dilakukan
untuk mencapai tujuan kiranya bertentangan dengan ajaran Islam akan
berakhir dengan kegagalan dan kerusakan. Prinsip-prinsip bisnis dalam
Islam menurut Ismanto dalam buku yang sama yaitu Pemasaran syariah
karangan Nur asnawi dan Asnan Fanani yaitu meliputi prinsip kesatuan
(Tauhid), prinsip kebolehan (Ibahah), prinsip keadilan (al”Adl), prinsip
kehendak bebas (Al Hurriyah), prinsip pertanggung jawaban, prinsip
kebajikan dan kejujuran, prinsip kerelaan (Ar-ridha), prinsip kemanfaatan
dan prinsip haramnya riba. Prinsip tersebut diuraikan sebagai berikut:

22
Nur Asnawi dan M. Asnan Fanani, Pemasaran Syariah, (Depok: Rajawali Pres, 2017), h.
122-123.

17
1. Prinsip Kesatuan (tauhid)
Prinsip ini adalah prinsip yang utama, kegiatan apapun yang
dilakukan manusia harus didasarkan pada nilai-nilai Tauhid. Prinsip
ini akan melahirkan tekad bagi pelakubisnis atau pemasaran untuk
tidak berlaku diskriminasi pada semua pelaku bisnis sebagaimana QS
Al-Hujurat [49]:13, tidak melakukan praktik bisnis yang terlarang
karena takut akan pengawasan Allah Swt dan menghindari sifat
serakah dan gemar melakukan penimbunan karena kekayaan adalah
amanah Allah dan hanya milik Allah Swt.
2. Prinsip Kebolehan (Ibahah)
Prinsip ini memberikan kebebasan bagi pelaku pemasaran
untuk melakukan kegiatan bisnis apapun, kecuali jika terdapat dalil
yang tegas melarangnya. Prinsip ini berhubungan dengan kehalalan
dalam melakukan transaksi baik secara proses maupun secara objek
yang ditransaksikan. Dalam prinsip ini dinamisasi kebutuhan manusia
diakomodir. Manusia sebagai pelaku bisnis diberikan kebebasan
dalam melakukan aktivitas bisnis dan berhubungan atara yang satu
dengan yang lainnya. Namun demikian perlu diketahui bahwa apapun
bentuk transaksinya pada dasarnya diperbolehkan oleh islam kecuali
ada dalil syar‟i yang secara tegas melarangnya. Dalam melarang
kegiatan pemasaran ini ada beberapa hal yang harus dipedomani bagi
kegiatan bisnis yang dilarang, antara lain dilarang karna barang atau
zatnya sudah jelas dilarang untuk diperdagangkan, bentuk usaha yang
memang dilarang dan cara-cara bisnis yang memang tegas dilarang.
3. Prinsip Keadilan (Al‟Adl)
Prinsip ini menekankan pada pentingnya pelaku pemasaran
untuk melakukan aktivitasnya lebih mengutamakan pada
kemanfaatan. Islam memberikan kebebasan dalam melakukan
transaksi, tetapi nilai keadilan, aturan agama dan etika tetap harus
dipegang secara kuat. Keadilan menekankan pemahaman tentang
memperbolehkan sesuatu sesuai dengan halnya. Oleh karena itu,

18
transaksi yang dilakukan untuk memenuhi rasa keadilan harus
transparan, jujur, wajar, dan tidak berlebihan. Dengan prinsip keadilan
maka keseimbangan akan terwujud dan keseimbangan ini merupakan
landasan dasar dalam mengembangkan harta melalui kegiatan
pemasaran. Keseimbangan akan melahirkan harmonisasi dalam
sirkulasi harta. Harta tidak menumpuk pada salah satu pihak saja,
justru harta akan didistribusikan secara merata sesuai dengan
proposisinya sehingga dapat menjadi media untuk menuju
penyempurnaan jiwa (khalifatullah).
4. Prinsip Kehendak Bebas (Al-Hurriyah)
Kehendak merukakan keinginan fitrah manusia. Kebebasan
adalah konstribusi yang diberikan Islam kepada manusia. Berdasarkan
prinsip ini manusia sebagai pelaku pemasar diberikan wewenang
untuk melakukan kegiatan bisnis dengan cara melakukan janji,
sehingga implikasinya adalah menepatinya maupun sisi lain yang
terkadang juga mengingkarinya. Sebagaimana firman Allah Swt: (QS
An-Nahl [16]: 91) .
“Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah
meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai
saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah
mengetahui apa yang kamu perbuat”.

5. Prinsip Pertanggung Jawaban


Kebebasan mutlak adalah sangat mustahil dalam dunia ini.
Dalam Islam sebuah perbuatan manusia akan dimintai
pertanggungjawaban di akhirat kelak, termasuk kegiatan bisnis yang
dilakukan manusia. Prinsip pertanggung jawaban ini akan merubah
perhitungan dalam perspektif ekonomi dan bisnis. Hal ini dikarnakan
segala sesuatu dituntut untuk terus mengacu pada prinsip keadilan.

19
Pada tataran praktisnya pelaku bisnis harus menghitung margin secara
benar, mengambil keuntungan secara wajar, memberikan upah secara
benar, sistem sharing melalui alat secara sah, melarang semua
transaksi yang mengandung unsur gharar, tadhlis, ihtikhar, ba‟i najasy
serta praktik penipuan dan spekulasi.
6. Prinsip Kebajikan dan Kejujuran
Kebenaran dalam pelaksanaan bisnis meliputi niat, sikap,
prilaku proses, akad, transaksi, penetapan margin dan keuntungan.
Realisasi dalam prinsip kebajikan ini mendorong para pelaku bisnis
untuk bersikap terbuka dan ramah. Islam sangat menjaga dan
melakukan preventif terhadap kemungkinan adanya wanprestasi dalan
praktek bisnis. Al-Qur’an menekankan dengan tegas agar praktik
pemasaran tidak dilakukan dengan cara yang batil, merusak dan
dzalim. Sebaliknya praktik pemasaran dituntut untuk menjunjung
tinggi kejujuran. Sikap jujur merupakan aset peting dan
menguntungkan secara jangka panjang bagi pelaku bisnis.
Kepercayaan akan mendorong bertambahnya relasi bisnis serta
mendorong bertambahnya nilai transaksi kegiatan bisnis yang pada
akhirnya akan meningkatkan profitabilitas secara kesinambungan.
7. Prinsip Kerelaan (Ar-Ridha)
Prinsip ini mengedepankan pada kejelasan semua pelaku
bisnis. Praktik bisnis yang ditekankan dalam Islam harus dilakukan
rela sama rela tanpa adanya paksaan dan intimidasi. Kaidah sama-
sama rela (antharaddin minkum) merupakan unsur penting dalam
melakukan perjanjian akad (ijab dan Kabul). Prinsip kerelaan ini
merupakan dasar penerimaan objek transaksi yang jelas, bersifat halal
dan tidak bertantangan dengan ajaran Islam. Penerapan prinsip
kerelaan diletakkan setelah prinsip kehalalan objek yang
diteransaksikan telah memenuhi. Dalam aplikasinya, jika pelaku
pemasaran berinteraksi atas dasar antharaddin minkum maka secara
syar‟i akan sah dan berimplikasi pada ke-maslahat-an transaksi jual

20
beli itu sendiri dan juga ke-maslahat-an pasca transaksi yang
dilakukan dua belah pihak.
8. Prinsip Kemanfaatan
Islam mengutamakan prinsip ini. Dengan adanya aturan yang
tegas dari Allah, pastinya Allah sangat menyukai kemanfaatan dari
pada kemudharat-an. Kemanfaatan akan melahirkan kesejahteraan
manusia pada umumnya dan keseimbangan pada seluruh dimensi
alam. Penerapan prinsip manfaat dalam kegiatan pemasaran berkaitan
dengan objek transaksi bisnis. Objek yang ditransaksikan dalam bisnis
tidak hanya berlabael halal tetapi juga meberikan manfaat bagi
konsumen (halalal-thayiban). Jika terdapat objek transaksi yang
memenuhi syarat kehalalan tetapi mendatangkan kerusakan maka juga
dilarang oleh Islam.
9. Prinsip Haramnya Riba
Prinsip ini merupakan salah satu implementasi dari prinsip
keadilan praktik riba ini dalam aktivitas ekonomi terdapat unsur
dzalim didalamnya. Artinya praktik riba ini ada pihak yang
menzhalimi dan terdzalimi, persoalan riba tidak hanya menyangkut
masalah ekonomi tetapi juga menyangkut moral. Oleh karena itu
Islam memberikan solusi dengan menerapkan prinsip mudharabah dan
musyarakah dalam menjalankan bisnis dan investasi. Dengan
demikian, melalui akad yang dilaksanakan melalui mekanisme secara
Islam akan memperhitungkan pula profit dan loss sharing juga.
Melalui akad yang disepakati secara suka rela dari kedua belah pihak
akan menerima juga ketentuan dan pembagian yang berkenaan dengan
resiko kerugian dan keuntungan yang dihasilkan.23
D. Kerangka Konseptual

PERUSAHAAN
23
Nur Asnawi dan M. Asnan Fanani, Pemasaran Syariah, (Depok: Rajawali Pres, 2017), h.
142-146

21
PEMASARAN
22
BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Singkat Pt. Tunas Nabati Andalan Mukomuko


PT. Tunas Nabati Andalan adalah perusahaan yang didirikan pada
tahun 2015 dengan fokus pada perdagangan TBS (Tandan Buah Segar) di
Bengkulu dan Kalimantan Barat. PT. Tunas Nabati Andalan adalah salah
satu pemasok utama di kedua provinsi yang bermitra dengan salah satu
konglomerat terkemuka di Indonesia. Disusul dengan pendirian Pada
tahun 2021 PT. Tunas Nabati Andalan membuka bidang usaha baru yaitu
memproduksi beras cap Mikih, dan mendapat respon yang cukup positif
dari masyarakat.
B. Visi dan Misi Pt. Tunas Nabati Andalan Mukomuko
1. Visi
Menjadi perusahaan yang terkemuka di Indonesia di bidang pengolahan
Tandan Buah Segar dan Produksi Bahan pokok (Beras) dengan kualitas
yang utama.
2. Misi
a. Membangun perusahan terpercaya yang mampu melebihi harapan
pelanggan.
b. Meningkatkan kompetinsi melalui perbaikan skill, attitude dengan
melakukan pelatihan yang rutin.
c. Melakukan inivasi secara berkala baik dalam produk maupun
tenknologi kecantikan.
d. Meningkatkan kerjasama antara divisi.
e. Menciptakan nilai tambah dengan integritas tinggi. Menjadi
perusahaan yang terkemuka di Indonesia di bidang pengolahan
Tandan Buah Segar dan Produksi Bahan pokok (Beras) dengan
kualitas yang utama.

23
C. Struktur organisai Pt. Tunas Nabati Andalan Mukomuko

Table 1.2
Struktur Organisasi PT. Tunas Nabati Andalan Mukomuko

KOMISARIS

DIREKTUR
UTAMA

MANAJER MANAJER MANAJER


OPERASIONAL PROYEK PEMASARAN

KEUANGAN SITEMANAJER BUSINESS DIVISION

PROYEK

1. Komisaris
Komisaris bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan membawahi direktur. Adapun tugas dan wewenangnya
adalah sebagai berikut :
a. Mengawasi segala tindakan direksi dan menjaga agar tindakan
direksi tidak merugikan perusahaannya, agar dewan direksi
melaksanakan semua keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.
b. Dewan Komisaris berhak memberhentikan dewan direksi apabila
tindakannya merugikan perusahaan.

24
c. Pemberhentian tugas sementara itu harus diberitahukan kepada
yang bersangkutan disertai dengan alasan–alasan yang
menyebabkan tindakan itu.
d. Dewan Komisaris berhak untuk memberikan kekuasaan sementara
kepada seorang atau lebih diantara mereka atas tanggungan
mereka bersama–sama.
2. Direktur
Merupakan puncak pimpinan yang bertanggung jawab atas
keseluruhan penyelenggaraan aktifitas perusahaan. Tugas dan
tanggung jawabnya adalah:
a. Melakukan pengawasan terhadap jalannya organisasi perusahaan.
b. Menentukan kebijaksanaan–kebijaksanaan secara umum yang
menyangkut tentang pengambilan keputusan mengenai kebijakan–
kebijakan perusahaan.
c. Membuat rencana–rencana perusahaan baik jangka pendek
maupun jangka panjang.
d. Mengkoordinir semua kegiatan yang ada dalam perusahaan.
Memberikan persetujuan kepada manajer, dalam hal pembelian,
menjual dan memindahkan hak milik atas harta tetap kepada pihak
lain.
3. Manajer Operasional
a. Tanggung Jawab
1) Melakukan pelaksanaan dan pengendalian kegiatan
2) Melakukan pengelolaan sumberdaya perusahaan
3) Melakukan pengembangan manajemen dan teknologi
b. Mewakili direksi untuk kepentingan perusahaan di wilayah
usahanya serta melakukan koordinasi dan pengawasan kepada unit
perusahaan yang berada di wilayahnya.
c. Mengembangkan perusahaan yang memasarkan kemampuan
perusahaan di bidang konstruksi dalam lingkungan wilayah
usahanya.

25
d. Melaksanakan setiap kesepakatan yang telah disetujui bersama
antara direksi dan pemberian tugas dan proyek–proyek yang
dilaksanakan.
e. Menyampaikan laporan kegiatan secara berkala termasuk kegiatan
proyek.
f. Melakukan pertanggung jawaban perhitungan rugi laba proyek
4. Manajer Pemasaran
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Mengkoordinir pekerjaan bawahannya sehubungan dengan
pemasaran, urusan kredit pemilikan rumah serta penjualan dan
penagihan.
b. Merencanakan promosi dan penjualan serta strategi pemasaran
perusahaan.
c. Mengikuti perkembangan dunia property, menganalisis pasar dan
mengontrol hasil penjualan.
d. Menyusun dan membuat target dan rencana perusahaan
e. Memberikan informasi mengenai kebijaksanaan perusahaan
kepada bawahannya.
5. Business Division
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Pembuatan laporan rencana pemasaran serta biaya yang
berhubungan dengan pemasaran.
b. Menata, menyimpan, menjaga dan memelihara semua dokumen
yang berhubungan dengan pemasaran, urusan KPR, penjualan dan
penagihan.
c. Bertindak dan atas nama perusahaan untuk berhubungan dengan
pihak luar dalam bidang pemasaran, urusan KPR, penjualan dan
penagihan.
6. Keuangan
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut ;
a. Menyusun dan mengatur masalah administrasi perusahaan.

26
b. Membimbing dan mengawasi penyelenggaraan administrasi dan
tata usaha.
c. Memberikan saran–saran dan masukan–masukan kepada direktur
perusahaan, diminta atau tidak dalam bidang administrasi dan tata
usaha.
d. Mencatat semua transaksi–transaksi keuangan dalam buku jurnal
dan buku besar.
7. Sitemanajer
Mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut :
a. Unit pelaksana ini langsung terjun ke lapangan untuk
melaksanakan proyek yang telah direncanakan.
b. enunjuk orang–orang yang sesuai dengan kebutuhan untuk ikut
dalam kegiatan pelaksanaan tersebut.
c. Mempertanggung jawabkan pelaksanaan proyek.

27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penilitian
Setelah melakukan penelitian dengan pemilik, karyawan dan
pelangan PT. Tunas Nabati Andalan Mukomuko, berikut adalah data
informan:

Tabel 1.3
Data Informan Penelitian

No Nama Jabatan

1 Ah yhang, SE.MM Direktur

2 Adi Putra, SE Manajer Marketting

3 Prasetyo, SE Marketting

4 Bela Nopita, SE Administrasi

5 Jaka Okta, SE Business Division

6 Deffis Pratama, A.P Pedagang (warung)

7 Rino Efendi Pedagang ( Warung)

8 Chatarina Anggun Tifasya Pelanggan

9 Random Kecamatan Air Dikit Pelanggan

(sumber: Hasil penelitian wawancara dengan Pemilik, karyawan, dan pasien


PT.Tunas Nabati Andalan)

Dengan data informan tersebut maka diperoleh data-data yang


sesuai dengan rumusan masalah. Berikut adalah hasil penelitian yang
diuraikan sebagai berikut:
1. Bagaimana Implementasi Prinsip Pemasaran Syariah yang diterapkan
PT. Tunas Nabati Andalan dalam penjualan produknya?
Dalam islam peningkatan spiritualitas manusia merupakan unsur
penting dari kesejahteraan manusia dan usaha apapun yang dilakukan

28
untuk mencapai tujuan kiranya bertentangan dengan ajaran Islam akan
berakhir dengan kegagalan dan kerusakan.
a. Prinsip Kesatuan (tauhid)
Prinsip ini adalah prinsip yang utama, kegiatan apapun
yang dilakukan manusia harus didasarkan pada nilai-nilai
Tauhid. Prinsip ini akan melahirkan tekad bagi pelaku bisnis
atau pemasaran untuk tidak berlaku diskriminasi pada semua
pelaku bisnis sebagaimana QS Al-Hujurat [49]:13, tidak
melakukan praktik bisnis yang terlarang karena takut akan
pengawasan Allah Swt dan menghindari sifat serakah dan
gemar melakukan penimbunan karena kekayaan adalah amanah
Allah dan hanya milik Allah Swt.
Bapak Ah Yhang selaku Direktur PT. Tunas Nabati
Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“Tauhid atau ketuhanan menjadi nilai yang paling
mendasar dalam setiap kegiatan bisnis Perusahaan ini termasuk
dalam fungsi pemasaran. Nilai tauhid melahirkan prinsip
integrasi. Prinsip ini menjadikan produsen akan melakukan
pemasaran yang bermoral demi tercapainya keridhoan dan
keberkahan. Perekrutan karyawan disini menerapkan syarat
atau ketentuan khusus, dan memiliki niat kerja yang baik serta
sungguh-sungguh.”24

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa


pihak perusahaan atau pemilik usaha menjalankan prinsip
tauhid, terlihat dari kebijakan perusahan dalam kegiatan bisnis
yang bermoral demi tercapainya Keberkahan.
b. Prinsip Kebolehan
Prinsip ini memberikan kebebasan bagi pelaku pemasaran
untuk melakukan kegiatan bisnis apapun, kecuali jika terdapat
dalil yang tegas melarangnya. Prinsip ini berhubungan dengan

24
Wawancara Bapak Ah Yhang, Direktur PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023

29
kehalalan dalam melakukan transaksi baik secara proses
maupun secara objek yang ditransaksikan.
Bapak Adi Putra selaku Manajer Marketing PT. Tunas
Nabati Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“Dalam Memasarkan produk yang baik kualitasnya dapat
menciptakan kepuasan konsumen dengan produk yang
dibelinya. Dengan sikap ini seorang penjual akan mendapat
berkah dalam bisnisnya dan akan diminati oleh konsumen.
Produk disini juga harus berlabel halal sebelum dipasarkan itu
adalah yang paling utama.”25

Hal di atas senada dengan pelanggan PT. Tunas Nabati


Andalan Mukomuko, ibu Chatarina Anggun Tifasya
mengatakan bahwa :
“Produk yang dipasarkan kepada kami konsumen sangat
berkualitas, bersih dan Halal. Beras yang kami konsumsi juga
bersih dan halus. selama Perusahan Nabati memproduksi dan
memasarkan Beras Cap mikih kami sangat beryukur dan tidak
susah mencari makanan pokok seperti beras.”26

Dari wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa


prinsip kebolehan sudah efisien ditetapkan perusahaan demi
kualitas yang baik sehingga Konsumen merasa puas dan
percaya atas produk yang dipasarkan.
c. Prinsip Keadalian
Transaksi yang dilakukan untuk memenuhi rasa keadilan
harus transparan, jujur, wajar, dan tidak berlebihan. Dengan
prinsip keadilan maka keseimbangan akan terwujud dan
keseimbangan ini merupakan landasan dasar dalam
mengembangkan harta melalui kegiatan pemasaran.
Bapak Adi Putra selaku Manajer Marketing PT. Tunas
Nabati Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:

25
Wawancara Bapak Adi Putra, Manajer Marketing PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari
Kamis 18 Oktober 2023
26
Wawancara Ibu Chatarina, Pelanggan PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023

30
“Dari prinsip ini, kami berpatokan dengan harga pasar, dari
harga bahan, pengolahan, dan beberapa program yang
dijalankan. Hal ini juga demi memproduksi beras juga harus
teliti, dari harga gabas yang kami terima yang sering naik
turun, bbm yang selalu naik, kami selalu memasok bahan
dengan perhitungan yang baik demi produksi yang efisien. Ini
semua mengingat harga beras yang dipasarkan harus stabil.
maksimal perbulan kami memasarkan sebanyak 6 Ton Beras
sesuai jumlah target pemasaran.”27

Hal ini senada dengan Bapak Prasetyo selaku Marketing


PT. Tunas Nabati Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“Dari letak menetapkan Harga, kami selalu berpatokan
dengan harga pasar, hal ini berhubungan dengan harga Gabas
yang kami terima. hal ini mengingat kesanggupan masyarakat
untuk membeli. Penerapan ini sesuai dengan kebijakan
Perusahaan.”28

Dari wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa


prinsip Keadilan di PT. Tunas Nabati Andalan dilakukan sesuai
harga pasar dan kebijakan perusahaan itu sendiri. Perusahaan
sudah menerapkannya sesuai dengan Kebijkannya demi
ketetapan harga beras yang dipasarakan.
d. Prinsip Kehendak Bebas
Berdasarkan prinsip ini manusia sebagai pelaku pemasar
diberikan wewenang untuk melakukan kegiatan bisnis dengan
cara melakukan janji, sehingga implikasinya adalah
menepatinya maupun sisi lain yang terkadang juga
mengingkarinya.
Bapak Jaka Okta selaku Business Division PT. Tunas
Nabati Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“Implementasi konsep kehendak bebas yang dilakukan oleh
perusahaan ini mengenai memberikan kebebasan pembeli
untuk membeli maupun tidak membeli barang dagangan

27
Wawancara Bapak Adi Putra, Manajer Marketing PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari
Kamis 18 Oktober 2023
28
Wawancara Bapak Prasetyo, Marketing PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023

31
ditunjukkan oleh perusahan sesuai dengan konsep kehendak
bebas. Perjanjian dengan setiap Pedagang yang memasarkan
produk kami pun penetapan harga disetiap Warung sesuai
dengan Harga jual yang telah ditentukan untuk setiap warung
kepada Konsumen.”29

Bapak Rino selaku Pedagang (warung) Menjelaskan


bahwa:
“kami selaku pedagang yang memasarkan beras cap mikih
ini tidak memaksa pelanggan untuk membeli. Penetapan harga
jual sudah ditentukan oleh Perusahan. Barang yang kami stok
diwarung ini pun kami beli dengan harga yang sama dengan
pedagang lainnya. Sehingga tidak ada kesalahpahaman antara
kami sesama pedagang kecil.”

Selanjutnya Ibu Eka Aprianti selaku Pelanggan juga


menjelaskan:
“kami sebagai Pelanggan membeli beras cap mikih dengan
harga yang sama diwarung manapun. Belum pernah ketemu
harga lebih rendah atau lebih tinggi dari harga pasar dan
memberikan harga yang sama kepada semua pembeli.”30

Dari wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa


prinsip Kehendak Bebas di PT. Tunas Nabati Andalan
dilakukan dengan efisien, sesuai dari hasil wawancara dari
beberapa Informan. Dengan ini, perusahaan sangat teliti
tentang pemasaran dari Pabrik ke warung sampai ke
Konsumen.
e. Prinsip pertanggung Jawaban
Pada tataran praktisnya pelaku bisnis harus menghitung
margin secara benar, mengambil keuntungan secara wajar,
memberikan upah secara benar, sistem sharing melalui alat
secara sah, melarang semua transaksi yang mengandung unsur

29
Wawancara Bapak Jaka Okta, Business Division PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari
Kamis 18 Oktober 2023
30
Wawancara Eka Aprianti, Pelanggan PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023

32
gharar, tadhlis, ihtikhar, ba‟i najasy serta praktik penipuan dan
spekulasi.
Ibu Bela Nopita selaku Administrasi PT. Tunas Nabati
Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“PT. Tunas Nabati Andalan sangat mengedepankan
pekerjanya, hitungan gaji sesuai dengan ketetapan yang
ditetapkan Pemerintah, Jam Kerja, Kualitas Kerja dan Hak
sebagai Karyawan. Perusahaan juga tidak melebihi jam kerja
karyawan dan hari kerjanya. Perusahaan ini juga
mengedepankan Kualitas produk, kesempurnaan Produk selalu
di cek dengan detail sebelum dipasarkan supaya produksi dan
pemasaran seimbang dengan permintaan pelanggan.”31

Hal ini senada dengan penjelasan dari Bapak Prasetyo


selaku Marketing PT. Tunas Nabati Andalan Mukomuko
Menjelaskan bahwa:
“Gaji kami selalu tepat waktu sesuai dengan Kontrak Kerja,
tidak ada pemotongan selama Izin tidak masuk kerja karena
setiap bulan ada 4 Hari libur diluar Tanggal merah. Produk
yang dipasarkan harus di cek secara berkala demi Kualitas
produk, kualitas produk sangat dikedepankan diperusahaan ini,
sehingga kami harap Konsumen puas dengan Beras yang kami
pasarkan”.32

Dari wawancara diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa


prinsip Tanggung Jawab di PT. Tunas Nabati Andalan
dilakukan secara disiplin dan sesuai Kontrak kerja yang
ditetapkan perusahaan baik pekerja ataupun hasil produksinya.
f. Prinsip Kebajikan dan Kejujuran
Realisasi dalam prinsip kebajikan ini mendorong para
pelaku bisnis untuk bersikap terbuka dan ramah. Islam sangat
menjaga dan melakukan preventif terhadap kemungkinan
adanya wanprestasi dalam praktek bisnis. Al-Qur’an

31
Wawancara Ibu Bella, Administrasi PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023
32
Wawancara Bapak Prasetyo, Marketing PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023

33
menekankan dengan tegas agar praktik pemasaran tidak
dilakukan dengan cara yang batil, merusak dan dzalim.
Bapak Ah Yhang selaku Direktur PT. Tunas Nabati
Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“PT. Tunas Nabati Andalan menerapkan beberapa
kebijakan salah satunya kebijakan tentang keterbukaan
terhadap proses pembelian bahan, kinerja karyawan,
pemasaran, kualitas produk dan laporan alur perusahaan.
perusahan juga menerapkan kedisiplinan dalam pelayanan
terhadap konsumen, ketransparanan barang yang dipasarkan.”33

Selanjutnya Prasetyo selaku Marketting juga menjelaskan:


“Perusahaan menerapkan kebijakan untuk mengecek
kembali produk yang akan dipasarkan agar tidak adanya
kecacatan produk, sistem akad dengan pihak warung juga
sesuai perjanjian, tidak ada penambahan harga apabila produk
dititipkan dulu diwarung, 7 hari kemudian harus meunaskan
pembayaran”34

Dari wawancara di atas, prinsip kebajiakan dan kejujuran


sangat diharuskan dan dilaksanakan dengan baik oleh
perusahaan demi kelancaran serta menjaga nama baik
perusaaan. hal ini tampak dari wawancara informan diatas.
g. Prinsip Kerelaan
Prinsip kerelaan ini merupakan dasar penerimaan objek
transaksi yang jelas, bersifat halal dan tidak bertantangan
dengan ajaran Islam. Penerapan prinsip kerelaan diletakkan
setelah prinsip kehalalan objek yang diteransaksikan telah
memenuhi. Dalam aplikasinya, jika pelaku pemasaran
berinteraksi atas dasar antharaddin minkum maka secara syar‟i
akan sah dan berimplikasi pada ke-maslahat-an transaksi jual
beli itu sendiri dan juga ke-maslahat-an pasca transaksi yang
dilakukan dua belah pihak.

33
Wawancara Bapak Ah Yhan, Direktur PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023
34
Wawancara Bapak Prasetyo, Marketing PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023

34
Bapak Adi Putra selaku Manajer Marketing PT. Tunas
Nabati Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“PT. Tunas Nabati Andalan dari awal memproduksi sudah
melakukan registrasi produk untuk kehalalan di LPPOM MUI,
selain guna untuk produk layak jual dan di konsumsi, hal ini
juga penting untuk masyarakat Mukomuko yang mayoritas
Islam.”35

Dari wawancara diatas, produk beras dari PT. Tunas Nabati


Andalan sangat sigap melakukan prinsip ini, nyatanya produk
sebeum di pasarkan perusahaan telap melakukan cek kehalalan
terlebih dahulu.
h. Prinsip Kemanfaatan
Kemanfaatan akan melahirkan kesejahteraan manusia pada
umumnya dan keseimbangan pada seluruh dimensi alam.
Penerapan prinsip manfaat dalam kegiatan pemasaran berkaitan
dengan objek transaksi bisnis.
Bapak Prasetyo selaku Marketing PT. Tunas Nabati
Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“Selain Berlabel Halal, produk beras di perusahaan kami
juga harus bermanfaat bagi konsumen. dengan menjaga
kualitas beras kami melihat kembali bahan yang akan
diproduksi seperti terhindar dari hama, kecacatan padi, warna
padi, padi yang di olah harus benar benar berumur cukup dan
jenis padi yang bagus. sehingga produk yang dihasikan
diharapkan memuaskan konsumen.”36

Dari wawancara diatas, peniliti mengambil kesimpulan


bahwa perusahaan sangat mengkepentingkan kualitas
produknya. Sehingga tercapainya prinsip kemanfaatan ini
dengan baik.

35
Wawancara Bapak Adi Putra, Manajer Marketing PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari
Kamis 18 Oktober 2023
36
Wawancara Bapak Prastyo, Marketing PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023

35
i. Prinsip Terhindar dari Riba
Prinsip ini merupakan salah satu implementasi dari prinsip
keadilan praktik riba ini dalam aktivitas ekonomi terdapat
unsur dzalim didalamnya. Artinya praktik riba ini ada pihak
yang menzhalimi dan terdzalimi, persoalan riba tidak hanya
menyangkut masalah ekonomi tetapi juga menyangkut moral.
Bapak Adi Putra selaku Manajer Marketing PT. Tunas
Nabati Andalan Mukomuko Menjelaskan bahwa:
“Perusahaan kami sangat tidak mengjurkan praktik riba,
baik dari pembelian padi, penjualan beras, hutang maupun
piutang. Setiap Penitipan barang di warung atau toko, pihak
perusahaan tidak menambahkan harga saat pelunasan.” 37

Dari wawancara diatas PT, Tunas Nabati Andalan telah


melaksanakan prinsip ini sesuai dengan ajaran Islam. Hal ini
tampak di praktik pemasaran yang mereka lakukan.

2. Apa saja Kendala dalam menerapkan prinsip pemasaran syariah


produk beras pada PT. Tunas Nabati Andalan dalam penjualan
produknya?
Dalam sebuah praktik atau penerapan strategi atau prinsip
pemasaran tidak selalu mulus. Ada banyak sekali hal yang bisa
membuat sebuah strategi pemasaran bisa gagal. Perencanaan strategi
pemasaran sering tidak diperhatikan oleh para wirausahawan. Mereka
melakukan distribusi pemasaran produk miliknya tidak berdasarkan
aspek-aspek pemasaran tertentu dan tanpa direncanakan terlebih
dahulu. Sehinga para pelaku usaha harus merencakan dulu konsep
yang harus diterapkan dalam pemasaran produk.
Bapak Ah Yhang selaku Direktur PT. Tunas Nabati Andalan
Mukomuko Menjelaskan bahwa:

37
Wawancara Bapak Adi Putra, Manajer Marketing PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari
Kamis 18 Oktober 2023

36
“Prinsip Pemasaran PT. Tunas Nabati Andalan selama ini sangat
berpedoman dengan unsur ke Islaman. Awalnya sangat kesusahan
dikarenakan banyaknya unsur umum yang menghambat, kondisi pasar
yang berjalan dengan pemasaran Ekonomi Umum seperti praktik
penitipan beras di pasar lokal yang menambahkan harga secara
individu kekonsumen. Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, karena
kami melakukan perjanjian kontrak dengan Toko ataupun warung di
pasar lokal agar tidak adanya penambahan harga jual ke konsumen.
Alhamduliah Prinsip pemasaran secara Islam sudah sangat efisien
diterapkan. Sehingga tidak adanya unsur Riba ataupun merugikan
Konsumen.”38

Dari wawancara diatas, peneliti menyimpulkan bahwa PT. Tunas


Nabati memiliki kendala yang sangat berat terlihat dari hasil
wawancara produk yang dititipkan di pasaran itu sangat mudah di
naikan harga oleh si pemilik warung ataupun toko, sehingga dapat
merugikan konsumen. Tetapi Perusahaan sangat sigap meng evaluasi
kejanggalan tersebut dengan melakukan kontrak dengan pemilik
warung atau Toko di pasar lokal.
B. Pembahasan
Sistem ekonomi syariah memang baru bangkit kembali dan di
kenal luas pada era 1970-an tetapi sebenarnya prinsip-prinsip yang
terkandung di dalamnya bukanlah hal baru. Larangan terhadap riba
bukanhal yang baru ada sejak munculnya agama islam melainkan bahkan
sudah di sebut pula dalam kitab Injil. Oleh karena niat dan tujuan yang
ingin di capai.
Aktivitas pemasaran merupakan hal yang penting dilakukan oleh
PT. Tunas Nabati Andalan Keberhasilan suatu perusahaan berdasarkan
keahlian dalam mengendalikan prinsip pemasaran yang dimiliki. Prinsip
pemasaran memiliki alat yang sifatnya dapat dikendalikan yang lebih
dikenal dengan bauran pemasaran.
1. Prinsip Pemasaran Syariah PT. Tunas Nabati Andalan
a. Prinsip Kesatuan ( Tauhid)

38
Wawancara Bapak Ah Yhang, Direktur PT.Tunas Nabati Andalan, pada hari Kamis 18
Oktober 2023

37
Berdasarkan Penelitian lapangan, PT. Tunas Nabati Andalan
menjalankan prinsip tauhid, terlihat dari kebijakan perusahan
dalam kegiatan bisnis yang bermoral demi tercapainya
Keberkahan.
PT. Tunas Nabati Andalan dalam prinsip Tauhid menjadi
nilai yang paling mendasar dalam setiap kegiatan bisnis
Perusahaan ini termasuk dalam fungsi pemasaran. Nilai tauhid

melahirkan prinsip integrasi. Prinsip ini menjadikan produsen


akan melakukan pemasaran yang bermoral demi tercapainya
keridhoan dan keberkahan. Perekrutan karyawan disini
menerapkan syarat atau ketentuan khusus, dan memiliki niat kerja
yang baik serta sungguh-sungguh.
b. Prinsip Kebolehan
Berdasarkan Penelitian lapangan, PT. Tunas Nabati Andalan
menerapkan prinsip kebolehan sudah sangat efisien terlihat dari
hasil wawancara dimana perusahaan mengutamankan kepuasan
konsumen dengan kualitas produk yang baik.
Dengan menerapkan prinsip ini perusahaan menjadikan
prinsip ini yang paling penting, sehingga tercapainya kepuasan
konsumen dan tujuan dari perusahaan itu sendiri.
c. Prinsip Keadilan
Berdasarkan Penelitian lapangan, PT. Tunas Nabati Andalan
sudah menerapkan prinsip keadilan dengan baik. Perusahaan
berpatokan dengan harga pasar, dari harga bahan, pengolahan, dan
beberapa program yang dijalankan. Dari letak menetapkan Harga,
perusahaan selalu berpatokan dengan harga pasar, hal ini
berhubungan dengan harga Gabas yang diterima. hal ini
mengingat kesanggupan masyarakat untuk membeli. Penerapan ini
sesuai dengan kebijakan Perusahaan.
Menurut Peneliti pada prinsip keadilan sudah sempurna
diterapkan dapat disimpulakan dari hasil paparan diatas.

38
Perusahaan mempunyai kebijakan sendiri dalam pemilihan bahan,
penetapan harga dan program yang dijalankan sesuai dengan
prinsip syariah.
d. Kehendak Bebas
Berdasarkan Penelitian lapangan, PT. Tunas Nabati Andalan
sudah menerapkan prinsip Kehendak bebas, Implementasi konsep
kehendak bebas yang dilakukan oleh perusahaan ini mengenai
memberikan kebebasan pembeli untuk membeli maupun tidak
membeli barang dagangan ditunjukkan oleh perusahan sesuai
dengan konsep kehendak bebas.
Perjanjian dengan setiap Pedagang yang memasarkan produk
perusahaan menetapkan harga disetiap Warung sesuai dengan
Harga jual yang telah ditentukan untuk setiap warung kepada
Konsumen. Dari Pemaparan wawancara dapat disimpulkan bahwa
prinsip Kehendak Bebas di PT. Tunas Nabati Andalan dilakukan
dengan efisien, sesuai dari hasil wawancara dari beberapa
Informan.
e. Prinsip Pertanggung Jawaban
Berdasarkan Penelitian lapangan, PT. Tunas Nabati Andalan
sudah menerapkan Prinsip Pertanggung Jawaban, PT. Tunas
Nabati Andalan sangat mengedepankan pekerjanya, hitungan gaji
sesuai dengan ketetapan yang ditetapkan Pemerintah, Jam Kerja,
Kualitas Kerja dan Hak sebagai Karyawan. Perusahaan juga tidak
melebihi jam kerja karyawan dan hari kerjanya.
PT. Tunas Nabati Andalan juga mengedepankan Kualitas
produk, kesempurnaan Produk selalu di cek dengan detail sebelum
dipasarkan supaya produksi dan pemasaran seimbang dengan
permintaan pelanggan. Dapat disimpulkan bahwa prinsip ini
sangat efektif diterapkan dalam prinsip pemasaran perusahaan.

39
f. Prinsip Kebajikan dan Kejujuran
Berdasarkan Penelitian lapangan PT. Tunas Nabati Andalan
sudah menerapkan Prinsip Kebajikan dan Kejujuran, PT. Tunas
Nabati Andalan menerapkan beberapa kebijakan salah satunya
kebijakan tentang keterbukaan terhadap proses pembelian bahan,
kinerja karyawan, pemasaran, kualitas produk dan laporan alur
perusahaan. perusahan juga menerapkan kedisiplinan dalam
pelayanan terhadap konsumen, ketransparanan barang yang
dipasarkan.
Penerapan prinsip ini sudah berlaku dari awal untuk
pemasaran sehingga prinsip ini menjadi bahan patokan bagi
pekerja. Peneliti menyimpulkan bahwa prinsip ini sangat benar
benar diterapkan oleh perusahaan.
g. Prinsip Kerelaan
Berdasarkan Penelitian lapangan PT. Tunas Nabati Andalan
sudah menerapkan Prinsip Kerelaan, PT. Tunas Nabati Andalan
dari awal memproduksi sudah melakukan registrasi produk untuk
kehalalan di LPPOM MUI, selain guna untuk produk layak jual
dan di konsumsi, hal ini juga penting untuk masyarakat
Mukomuko yang mayoritas Islam.
Peneliti Menyimpulkan bahwa perusahaan sudah sangat
efektif menerapkan dan menjalankan psinsip ini, terlihat dari hasil
wawancara dengan informan.
h. Prinsip Kemanfaatan
Berdasarkan Penelitian lapangan PT. Tunas Nabati Andalan
sudah menerapkan Prinsip Kemanfaatan, perusahaan menjaga
kualitas beras kami melihat kembali bahan yang akan diproduksi
seperti terhindar dari hama, kecacatan padi, warna padi, padi yang
di olah harus benar benar berumur cukup dan jenis padi yang
bagus. sehingga produk yang dihasikan diharapkan memuaskan
konsumen.

40
Dari pemaparan diatas Penenliti menyimpulkan perusahaan
telah menerapkan prinsip kemanfaatan sehingga produk yang
dipasarkan bermanfaat bagi konsumen.
i. Prinsip Terhindar dari Riba
Berdasarkan Penelitian lapangan PT. Tunas Nabati Andalan
sudah menerapkan Prinsip terhindar dari riba, PT. Tunas Nabati
Andalan sangat tidak mengjurkan praktik riba, baik dari pembelian
padi, penjualan beras, hutang maupun piutang. Setiap Penitipan
barang di warung atau toko, pihak perusahaan tidak menambahkan
harga saat pelunasan.
Sudah dipastikan bahwa perusahaan sudah menerapkan
prinsip ini terlihat dari pemaparan dari informan yang sangat
mengkepentingkan haramnya riba.
2. Kendala dalam menerapkan prinsip pemasaran syariah produk beras
pada PT. Tunas Nabati Andalan dalam penjualan produknya.
Berdasarkan Penelitian lapangan PT. Tunas Nabati Andalan
Awalnya sangat kesusahan dikarenakan banyaknya unsur umum yang
menghambat, kondisi pasar yang berjalan dengan pemasaran Ekonomi
Umum seperti praktik penitipan beras di pasar lokal yang
menambahkan harga secara individu kekonsumen.
Tetapi hal itu tidak berlangsung lama, karena kami melakukan
perjanjian kontrak dengan Toko ataupun warung di pasar lokal agar
tidak adanya penambahan harga jual ke konsumen. Alhamduliah
Prinsip pemasaran secara Islam sudah sangat efisien diterapkan.
Sehingga tidak adanya unsur Riba ataupun merugikan Konsumen.
Dari pemaparan diatas Peneliti menyimpulkan bahwa ada
beberapa kendala dalam penerapan prinsip pemasaran syariah yaitu
penambahan secara diam diam yang dilakukan oleh pihak warung atau
toko saat penjualan beras, tetapi pihak perusahaan pastinya menindak
lanjuti halctersebut agar tidak adanya kesenjangan harga di setiap toko
ataupun warung.

41
DAFTAR PUSAKA

Ades Astika berjudul “Pengaruh Strategi Pemasaran Berbasis Syariah Terhadap

Minat Konsumen Untuk Membeli Produk Pada Zoya Palembang.”.

Skripsi 2020

AL-Qur’an QS.An-Nisa Ayat 29

Anwari Masatip, dkk. “Analisis Strategi Pemasaran pada Hotel Inna Parapat

dalam Situasi Pandemi Covid-19”. Jurnal Akademi Pariwisata Medan,

No. 92, (25 Maret 2018)

Anwari Masatip, dkk. “Analisis Strategi Pemasaran pada Hotel Inna Parapat

dalam Situasi Pandemi Covid-19”. Jurnal Akademi Pariwisata Medan,

No. 92, (25 Maret 2018),

Buchari Alma, Manejemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, (Cetakan keenam)

(Bandung: Alfabeta, 2004),

Domas Galih Patria, Rice Science and Technology (Ilmu dan Teknologi Beras),

(Malang: Literasi Nusantara abadi, 2021)

Dr. Neetu Sharma.“Marketing Strategy On Different Stages Plc And Its

Marketing Implications On Fmcg Products”. Jurnal International

Marketing, No. 143, ( 11 September 2018)

Feni Mariana Sidik. “Analisis Strategi Pemasaran Terhadap Tingkat Penjualan

Ditinjau Dari Etika Bisnis Islam (Studi Pada Klinik Natasha Skin Center

Enggal Bandar Lampung)”.skripsi, 2018

Hasan Aedy, Teori dan aplikasi Etika Bisnis Islam, (Yogyakarta:Alfabeta,2016)

42
Hermawan Kartajaya dan Muhammad Syakir Sula, Marketing Syariah, (Bandung:

Mizan, 2006)

Hermawan Kertajaya dan Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing, 26

https://tunasnabatiandalan.web.indotrading.com/about (di akses 01 Juli 2023)

Muhammad Syakir Sula dan Hermawan Kartajaya, Syariah Marketing, (Bandung:

Mizan, 2006),

Muhammad Syakir Sula, Marketing Bahlul, (Jakarta: Raja Grafindo, 2008)

Muhammad.Amin Suma, Tafsir Ayat Ekonomi, (Jakarta:AMZAH, 2013)

Nur Asnawi dan M. Asnan Fanani, Pemasaran Syariah, (Depok: Rajawali Pres,

2017)

Radami Karmansyah, “Pengaruh Promosi Dan Kualitas Pelayanan Terhadap

Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Layananan Grabfood Di

Kecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Saat Pandemi Covid-19”.

skripsi, 2020

Sudirman Suparman, Syariah AL-Islamiyah (Bandung: Citapustaka Media

perintis, 2012)

Sudirman Suparman, Syariah AL-Islamiyah (Bandung: Citapustaka Media

perintis, 2012)

Sunarji Harahap, Manajemen Pemasaran Pendekatan Integratif (Medan: FEBI

UINSU press,2016)

Wawancara kepada Bapak David, asistan manajer PT. Tunas Nabati Andalan ,

pada 20 Juni 2023

43

Anda mungkin juga menyukai