BAB I
PENDAHULUAN
Sandang, Pangan dan Papan. Seperti kita ketahui bahwa kebutuhan pangan yang
juga berarti sembako adalah salah satu kebutuhan yang sangat dibutuhkan
manusia. Dimana pada saat ini telah terdapat banyak sekali toko sembako yang
semakin bersaing.
Dengan keadaan seperti ini, tentu saja tidak menutup kemungkinan para
Tingkat persaingan dalam dunia bisnis menuntut setiap pemasar untuk mampu
karena itu, sudah menjadi keharusan bagi suatu pengusaha atau pedagang untuk
atau pengusaha untuk memiliki strategi pemasaran yang baik dan handal,
kegiatan promosi itu berarti bahwa ada upaya peningkatan penjualan pada
meningkatnya kegiatan Jual – Beli. Kegiatan jual beli ini konsumen ataupun
pelanggan dapat saling melengkapi satu sama lain dengan cara tukar menukar
1
Ahmad asad bar,” Tinjauan fiqh muamalah terhadap pelaksanaan jual beli toko di pasar desa catur
tunggal kecamatan mesuji makmur kabupaten ogan komering ilir”. Skirpsi ,(Palembang : Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Fatah 2015), hal 1.
2
Daryanto, “Manajemen Pemasaran”: Sari Kuliah ( Bandung: PT Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera, 2011).
3
mendistibusikan barang dan jasa yang memuaskan baik kepada pembeli yang ada
atau syariah marketing adalah strategi bisnis, yang harus memayungi seluruh
pertukaran nilai, dari seorang produsen, atau satu perusahaan, atau perorangan,
untuk tetap dalam koridor yang adil dan benar. Landasan atau aturan-aturan inilah
yang menjadi suatu syariah atau hukum dalam melakukan bisnis.6 Seorang
3
Suindrawati, ”Strategi pemasaran islami dalam meningkatkan penjualan toko Jesy Busana Muslim,
Bapangan Mendenrejo Blora”. http://eprints.walisongo.ac.id/(diakses , 25 Agustus 2016).
4
Basu Swastha, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty Offset, 2008, h. 5
5
Ibid h.343
6
Hermawan Kertajaya, Syariah Marketing, Bandung: Mizan Pustaka, 2006, h. 27
4
muslim yang baik, dalam transaksi muamalahnya, terutama dalam hal pemasaran,
kejujuran, transparasi, etika dan moralitas, sebagaimana dalam firman Allah surat
produknya pada pelanggan. Strategi bertujuan untuk “how to win the market”
yang bersifat dinamis, yang diwarnai dengan adanya perubahan dari waktu ke
waktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dengan kata lain,
7
Al-Qu’an Digital, Al-Qur’an in Word Indonesia Versi 1.3, QS An-Nahl:90..
8
Ibid Manajemen ..., h. 352
5
aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu
atas analisis lingkungan dan internal perusahaan melalui analisis keunggulan dan
berada pada tahap yang tidak baik, dimana perusahaan-perusahaan yang bersaing
dalam satu industri bahkan lintas industri, memiliki akses yang relatif sama
perubahan yang berjalan begitu cepat dan tidak selalu diprediksikan dengan
internal perusahaan.10
Toko Sembako “AMA” merupakan salah satu toko sembako yang ada di
kota Cirebon. Toko ini sudah berdiri sejak tahun 2013. Letak tepatnya berada di
Jalan Nyi Ageng Matra Blok Desa Rt/Rw 16/04 Desa Tegalwangi Kecamatan
Weru Kabupaten Cirebon. Toko ini menjual berbagai macam sembako seperti
beras, minyak, gula pasir, pulsa dan sebagainya. Toko ini juga menjual berbagai
macam kebutuhan sehari hari seperti sabun, sampo, Pasta gigi dan sebagainya.
9
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran: Dasar Konsep dan Strategi, Jakarta: Rajawali Pers, 2013,
h. 168-169
10
Ismail Sholihin, Manajemen Strategik, Jakarta: Erlangga, 2012, h. 128
6
Biasanya suatu badan usaha itu memiliki satu persepsi gerak langkah dari semua
komponen badan usaha dalam rangka implementasi strategi induk dan strategi
dicapai.11
sangatlah menguntungkan bagi badan usaha untuk dapat tetap bersaing dan
sehingga menjadi sebuah titik tolak yang kuat untuk badan usaha dalam
posisinya dari para pesaing yang ada.12 Dalam laporan keuangannya pun di
11
Prof.Dr.Sondang P. Siagian,MPA,Manajemen stratejik,(Jakarta : PT Bumi Aksara ,2012) hal
32
12
Giatno,”Analisis penerapan strategi pemasaran dalam Upaya meningkatkan penjualan batikDi
batik putra laweyan”, http://eprints.ums.ac.id/35642/( diakses, 22 Agustus 2016).
7
B. Identifikasi Masalah
konsumen.
diaplikasikan
2. Objek penelitian ini hanya dibatasi untuk para Marketer Toko AMA
Tegalwangi ?
8
D. Rumusan Masalah
Kabupaten Cirebon?
3. Hal-hal apa saja yang menjadi hambatan pemasaran syariah dan bagaimana
solusinya?
E. Tujuan Penelitian
3 Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang menjadi hambatan pemasaran syariah
dan solusinya.
F. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
2. Kegunaan Praktis
b. Bagi karyawan
Konvensional.
c. Bagi penelitian
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoritik
a. Pengertian Strategi
militer. Dalam kaitannya dengan kegiatan kemiliteran itu kata strategi diartikan
Menurut Siti Khotijah, strategi adalah sasaran dan tujuan jangka panjang
sebuah perusahaan, dan arah tindakan serta alokasi sumber daya yang
Sasaran menunjukan apa yang ingin dicapai oleh suatu unit bisnis;
disimpulkan bahwa strategi adalah pilihan rencana dan cara yang sistematis
13
Siswanto Sutojo, Manajemen Pemasaran untuk Eksekutif Non-Pemasaran (Jakarta: Damar Mulia
Pustaka, 2009), h. 1.
14
Siti khotijah, Smart Strategy of “Marketing” Persaingan Pasar Global (Bandung: Alfabeta, 2004).
h. 6.
11
dari suatu perusahaan, organisasi atau unit bisnis tertentu dalam mencapai
b. Pengertian Marketing
barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada
adalah sebagai salah satu area fungsional dari sebuah bisnis, berbeda dari
pertukaran produk yang bernilai dengan pihak lain.16 Dari pendapat beberapa
ahli di atas maka dapat disimpulkan marketing atau pemasaran adalah suatu
upaya yang mengusahakan agar produk yang dipasarkan dapat diterima dan
15
Muhammad Firdaus, dkk., Dasar & Strategi Pemasaran Syariah (Jakarta: Renaisan, 2005), h.12.
16
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran Edisi 1 (Jakarta: Ikrar Mandiriabadi, 2002), h. 9.
12
proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dari satu inisiator kepada
pemasaran syariah adalah bahwa dalam seluruh proses, baik proses penciptaan,
proses penawaran maupun proses perubahan nilai (value), tidak boleh ada hal-
Islam.18 Dari definisi para ahli di atas tentang pemasaran syariah maka dapat
perubahan values dan seluruh prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip
memasarkan produk tertentu dalam mencapai tujuan dan sasaran yang sudah
17
Bayanuloh, op. cit., h. 1.
18
Firdaus, op. cit., h.16.
13
Rasulullah. Oleh karena itu marketing syariah menjadi penting bagi para
sembilan macam etika (akhlaq) yang harus dimiliki oleh seorang tenaga
pemasaran, yaitu:19
kejujuran serta transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak
19
Herry Sutanto dan Khaerul Umam, Manajemen Pemasaran Bank Syariah (Bandung: Pustaka Setia,
2013), h. 67.
20
Bayanuloh, op. cit., 22.
14
a. Teistis (Rabbaniyyah)
Salah satu ciri khas syariah marketing yang tidak dimiliki dalam
pemasaran konvensional yang dikenal selama ini adalah sifatnya yang religius
(dinniyah). Kondisi ini tercipta tidak karena keterpaksaan, tetapi dari kesadaran
syariat Islam yang teistis atau bersifat Ketuahanan ini adalah hukum yang
paling adil, paling sempurna, paling selaras dengan bentuk kebaikan, paling
b. Etis (Akhlaqiyyah)
etika) dalam seluruh aspek kegiatannya, karena nilai-nilai moral dan etika
adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua agama.
c. Realistis (Al-Waqi’iyyah)
kontemporer, hal ini didasarkan pada kaidah fikih yaitu memudahkan urusan
15
dan menghapus bahaya. Inilah yang membedakan syariat Islam dengan yang
lainnya.
d. Humanistis (Al-Insaniyyah)
panduan syariah.
barang apa yang disenangi oleh penduduk dan diserap oleh pasar setempat.
dapat menyenangkan hati Khadijah, yang saat itu belum menjadi istrinya.
21
Buchari Alma, Manajemen Bisnis Syariah (Bandung: Alfabeta, 2014), h. 358.
16
b. Positioning
barang asli yang memang original dan sesuai dengan kebutuhan dan
keinginan pelanggan.
1) Produk (Product)
2) Harga (Price)
3) Lokasi/Distribusi (Place)
sehingga kaum produsen tidak bisa lepas dari ikatan penyalur. Rasulullah
jatuh, dan lebih baik barang itu dijual kepada mereka yang mencegah,
4) Promosi (Promotion)
oleh Rasulullah.
18
domain hukum (syariah) yang terkait dengan benar-salah, dan domain etik
Salah satu ajaran agama terkait ekonomi adalah membantu pihak yang
dianjurkan untuk memberi solusi kepada pihak yang memiliki utang dapat
22
Erni Trisnawati Sule, dan Muhammad Hasanudin, Manajemen Bisnis Syariah (Bandung: Refika
Aditama, 2016), h. 53.
23
Al-Quran Digital, Al-Qur’an in Word Indonesia Versi 1.3, QS. Al-Baqarah Ayat 280.
19
lain dapat dilakukan melalui zakat, hibah, infaq, sedekah atau aqad tabarru’
lainnya.
Dalam hal aqad ijarah, terdapat dua ajaran yang terkait dengan akhlak,
yaitu ajaran tentang ta’jil (bersegera) dalam pembayaran upah (ujrah), mu’jir
Terdapat tiga domain penting, yaitu etik terkait penjualan, etik terkait
yang tinggi; dan d) pembeli tidak banyak bercakap (bicara) pada saat
24
Sule, op. cit., h. 54.
25
Ibid., h. 56.
20
(berkata).
semua pihak.
yang berkecukupan.
washfi).
pembeli (musytari).
menyembunyikan kecacatannya.
calon pembeli dengan harga lebih tinggi oleh pihak yang tidak
26
Ibid., h. 57.
23
e. Etika kontemporer
Sekedar memulai, pada bagian ini dijelaskan prinsip tatakelola yang baik
27
Ibid., h.58.
24
peraturan perundang-undangan.
sehat.
dan pengaruh atau tekanan pihak manapun yang tidak sesuai dengan
tertentu.28
satu aturan hidup yang khas, yang telah memberikan aturan-aturan yang
jelas dan rinci tentang hukum dan etika persaingan, serta telah disesuaikan
adanya persaingan-persaingan yang tidak sehat. Ada tiga unsur yang harus
berikut:29
roda yang dikuasai sesuai dengan cara dan metode yang telah dimiliki.
Bagi seorang muslim, bisnis merupakan salah satu bagian dari bekerja dengan
Bisnis adalah salah satu jalan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT,
para pesaing. Hal itu tidak dibenarkan, karena keyakinan akan rezeki
hanya datang dari Allah SWT. Para pebisnis diharuskan untuk senantiasa
28
Ibid.
29
Johan Arifin, Etika Bisnis Islam (Semarang: Walisongo Pers, 2009), h. 97.
26
b. Cara bersaing
Oleh karena itu, bisnis tidak bisa dilepaskan dari hukum-hukum serta
hukum Islam, dan harus ditinggalkan. Persaingan yang harus tetap dijalankan
yaitu bersaing secara sehat dan tidak saling menjatuhkan barang atau
produk yang diperjual belikan oleh para pesaing. Dalam hal berbisnis
5. Persaingan Usaha
struktur pasar yang lazim cenderung akan menjadi satu dengan sejumlah kecil
27
penjual besar (mungkin hanya satu) menghadapi sejumlah besar pembeli kecil.
tangan mungkin diperlukan dalam pasar seperti itu untuk mencegah atau
supremasi kekuatan pasar cenderung akan menganggap ketiga hal itu dengan
pasar yang muncul, yang menawarkan pandangan lain dari dilema ini.30
berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan seperti konsumen,
negatif, yaitu tidak ada sama sekali paksaan dari pihak negara dan tidak dapat
barang dan jasa mulai dari produsen hingga ke tangan konsumen. Dalam hal ini
30
Frank Fishwick, Strategi Persaingan (Jakarta: Elex Media Komputindo, 1995), h. 36.
28
(marketing); mulai dari apa yang dipasarkan, siapa yang memasarkan, hingga
b. Interest, timbulnya minat untuk mengetahui lebih lanjut tentang barang dan
c. Desire, yaitu keinginan yang muncul setelah tertarik dengan barang dan jasa
timbul perasaan puas atau tidak puas oleh konsumen setelah menggunakan
atau memakai barang dan jasa yang sebelumnya dibeli. Hal ini merupakan
31
Lukman Nurhisam, Etika Marketing Syariah, Iqtishadia Jurnal Ekonomi dan Perbankan
Syariah, 2017, 175.
29
nilai guna suatu barang dan jasa. Berikut ada beberapa kegunaan yang timbul
a. Kegunaan waktu (time utility), berarti nilai dari suatu barang dan jasa akan
dari daerah kelebihan barang dan jasa (surplus) ke daerah yang kekurangan
(deficit).
teradi kegunaan waktu maupun kegunaan tempat tetapi jika tidak teradi
(marketing).
sangat diharapkan akan membeli produk barang dan jasa dengan perasaan
dari pemasaran (marketing). Sebab jika konsumen tidak merasa puas atas
barang dan jasa yang dibeli, maka pembelian tidak akan pernah terjadi,
kerugian bagi produsen atau perusahaan yang menjual barang dan jasa.
30
6. Penjualan
a. Pegertian Penjualan
penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang
mengetahui hasil produk yang dihasikan. Penjualan adalah suatu transfer hak
pemasaran.32
lain”33.
32
Winardi, Kamus Ekonomi, Alumni, Bandung, 1982, hal. 97
33
Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Erlangga, Jakarta , 2008, hal. 8.
31
kesatuan usaha transfer hak atas benda-benda yang diarahkan pada usaha
keuntungan.
b. Jenis-Jenis Penjualan
satu atau lebih calon konsumen untuk membeli barang atau jasa
komunikasi tatapmuka.
surat kabar, majalah, radio, televisi, papan iklan, brosur dan lain-
lain.35
34
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, hal. 5.
35
Murti Sumarni, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Pelanggan, 2003, hal. 321
32
1) Trade Selling
2) Missionary Selling
3) Technical Selling
5) Responsive Selling
Swatha, yaitu:
pemberian saran dan nasihat kepada pembeli akhir dari barang dan
jasa.
33
atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak,
36
Basu Swastha, dan Irawan, Manajemen Penjualan, Liberty, Yogyakarta, 1998, hal. 47
34
b) Harga produk.
2) Kondisi Pasar
diperhatikan adalah:
a) Jenis pasarnya.
c) Daya belinya.
d) Frekuensi pembelian.
d. Modal
Akan lebih sulit bagi penjualan barangnya apabila barang yang dijual
e. Faktor lain.
bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi
perusahaan kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih
jarang dilakukan.
promosi lainnya.
f. Tingkat Penjualan
37
Robin Lent dan Genevieve Tour, 88 Strategi Penjualan Eksklusif, PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2008, hal. 5
36
dilakukan dengan dua cara, yaitu didasarkan jumlah unit produk yang
terjual dan didasarkan pada nilai produk yang terjual (omzet penjualan).
Volume penjualan yang diukur berdasarkan unit produk yang terjual, yaitu
sedangkan nilai produk yang terjual (omzet penjualan), yaitu jumlah nilai
ini pengukuran volume penjualan didasarkan pada jumlah unit produk yang
terjual.39
38
Murti Sumarni , Op. Cit, hal. 243
39
Basu Swastha, dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta,
2000, hal. 67
37
1) Kualitas barang.
sehingga mereka bisa berpaling kepada barang lain yang mutunya lebih
2) Selera konsumen
orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta
dipenuhi,3. dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain,
jangan mengurangi timbangan. Ini adalah salah satu dari bentuk pelayanan
terhadap pelanggan.
7 .Toko
Toko kelontong atau disebut dengan toserba mini adalah sejenis UKM
berupa toko kecil yang sifatnya umum dan mudah untuk diakses oleh kalangan
agak ramai, sekitar stasiun pengisian bahan bakar (SPBU), atau biasanya di
sekitar dan didalam stasiun stasiun kereta api. Toko kelontong seringkali
internalnya, yang mana para pemebli tidak bisa mengambil barang yang
mereka inginkan sendiri karena alasan tempat dan rak-rak yang terbatas dan
lokasi tempat barang yang diinginkan oleh konsumen hanya pemilik dan
pengelola toko sendiri saja yang tahu, tidak sama seperti swalayan swalayan
modern yang para konsumennya dapat mengambil barang-barang apa saja yang
Kata dari kelontong mempunyai sejarah yang sangat tua. Kata ini merujuk
terhadap alat bunyi-bunyian yang selalu dibawa oleh para pedagang keliling
mini bertangkai dan pada kedua sisinya diberikan tali pendek dengan biji yang
bulat pada masing-masing ujunngya. Tambur mini ini biasanya terbuat dari
kaleng, kulit samak, atau kertas semen. Dengan digerak-gerakkan ke kiri dan
40
ke kanan pada tangkainya, maka biji bulat ini akan terus menabuh tambur ini
segera mendengar dan tahu bahwa seorang penjaja barang dagangan keliling
berbungi kelontong-kelontong ini. Pada masa itu sang penjual barang dagangan
Barang dagangan yang umumnya dijual oleh toko kelontong pada negara
Telepon Prabaya, Kopi/Cafe, Es, Coklat Cair, Twinkies, Slim Jim, Hot Dog, Es
Krim, Permen dan Permen Karet, Lip Balm, Keripik, Pretzel, Berondong
Jagung, Beef Jerky, Donat, Peta, Majalah, Surat Kabar, Mainan Anak-Anak,
barang-barang seperti :
a. Alat Tulis Kantor (ATK), contohnya : pulpen, buku, pensil, staples, cutter,
b. Aneka Kertas, seperti contoh : kertas folio, A3,A4, HVS kertas kado, buram,
contohnya : aneka pasta gigi, sabun mandi, sabun cuci, shampo, pembersih
wajah, tempat sabun, cebuk (alat mengambil air sewaktu mandi), sikat gigi
c. Aneka obat-obatan.
d. Aneka kosmetik.
yang sudah ada, pada umumna peneliti akan memulai penelitian dengan cara
menggali dari apa yang telah di teliti oleh pakar peneliti sebelumnya. Berdasarkan
pemanfaatkan terhadap apa ang telah di temukan dan dikemukakan oleh peneliti
serta mengidentifikasi hal-hal yang sudah ada maupun yang belum ada. Beberapa
42
referensi yang telah ada dan berkaitan dengan judul skripsi yang di angkat sebagai
berikut :
2. Peneliti yang dilakukan oleh Meri Belani (2019) “Strategi Merketing Syariah
Pada Penjualan Produk Obat Generik Berlogo Studi PT. Mahakam Beta
3. Penelitian yang dilakukan oleh Eriza Yolanda Maldina, tahun 2016, dengan
menerapkan teori dan konsep strategi pemasaran Islami, dan telah menjalankan
konten Islami yang terdiri atas tiga hal pokok, yaitu; penerapan karakteristik
40
Eriza Yolanda Maldina, “Strategi Pemasaran Islami dalam Meningkatkan Penjualan pada
Butik Calista”, Skripsi pada UIN Raden Fatah Palembang, (Palembang:_, 2016,), h. 61, tidak
dipublikasikan.
43
Realistis, Humanistis. Etika bisnis Islami yang diterapkan toko Jesy Busana
Muslim yaitu produk yang halal dan thoyyib, produk yang berguna dan
bernilai tambah tinggi, dan jumlah yang berskala ekonomi dan sosial, produk
41
Suindrawati, ”Strategi Pemasaran Islami dalam Menigkatkan Penjualan”, Skripsi pada
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, (Semarang:_,2015,), h. 86, tidak dipublikasikan.
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
bertempat di Jalan Nyi Ageng Matra Blok Desa Rt/Rw 16/04 Desa Tegalwangi
penulis memilih tempat penelitian ini, dikarenakan ingin menambah wawasan dan
syariah.
B. Metode Penelitian
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode kualitatif deskriptif. Yaitu
yang aktual. Dan data-datanya berasal dari naskah wawancara, foto, dokumen
pribadi, catatan atau memo, dan dokumen resmi lainya.42 Data-data yang sudah
42
Lexy J Moleong, Metode penelitian kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016, cet-35 hal
11
45
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasanya maupun dalam
perisitilahanya.43
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
Teknik analisis data yang dipakai dalam menganalisa data kualitatif yaitu
dengan analisis teori strategi pemsaran syariah. Kemudian data yang diperoleh
dari hasil observasi dan wawancara dengan pihak Toko AMA Tegalwangi di
analisis desktiptif, yaitu menggambarkan dat-data dan informasi sesuai fakta yang
43
Lexy J Moleong, Metode penelitian kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016, cet-35 hal 4
44
Ibid, hal 247-248
46
Riset lapangan ini bermaksud untuk mendapat data primer dilakukan sebagai
dengan Ibu Ama Maryamah selaku pemilik Toko AMA, dan pembeli atau
Riset ini dimaksudkan untuk mendapatkan acuan teori dalam melengkapi data
yang ada, dengan cara membaca buku-buku teks, mempelajari literature dan
catatan, yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini,
agar yang diperoleh benar-benar memiliki landasan teori dan acuan yang
jelas.
diperoleh data detail dengan waktu yang relatif lama. Menurut Sugiyono
dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data”.
dipergunakan untuk memperoleh data dan informasi yang saling menunjang dan
1. Wawancara/ Interview
dengan satu tujuan yang telah ditetapkan. Metode wawancara identik dengan
interview, secara sederhana dapat dimaknai sebagai dialog yang dilakukan oleh
Sebagai informasi kunci (key informan) adalah Branch Manager, dan Collection
Head, serta berbagai pihak yang terkait dengan pembiayaan kredit berdasarkan
syariah.
yaitu:
diwawancarai.
b. Interview Terpimpin
45
S. Nasution, Metode Research, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), h. 135.
48
Penulis menggunakan cara ini karena untuk mendapatkan data yang relevan dan
dengan orang yang di interview. Interview ini penulis gunakan sebagai teknik
2. Observasi
dan pencatatan secara sistematik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu
gejala atau gejala-gejala pada obyek penelitian”. Adanya observasi peneliti dapat
mengetahui kegiatan jual beli yang terjadi di Toko AMA Cirebon, dalam
46
Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian Pendekatan dan Praktek, (Bina Aksara , Jakarta , 1989) .
h.97
49
dibandingkan dengan tekhnik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain.47 Observasi
penelitian ini dilakukan dengan cara partisipan maupun non partisipan. Untuk
Menurut Sanjaya Instrumen penelitian adalah alat yang dapat digunakan untuk
yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji,
47
SutrisnoHadi, Metodologi Research, Jilid III ( Yogyakarta: Andi, 1995) h. 145.
48
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, Bandung: Alfabeta, 2009, cet-8 hal
270
50
sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan uji keabsahan data. Adapun uji
1. Credibility
penelitian yang disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan
a. Perpanjangan Pengamatan.
yang telah diperoleh. Data yang diperoleh setelah dicek kembali ke lapangan
benar atau tidak, ada perubahan atau masih tetap. Setelah dicek kembali ke
b. Meningkatkan kecermatan/ketekunan.
telah dikumpulkan, dibuat, dan disajikan sudah benar atau belum. Untuk
cara demikian, maka peneliti akan semakin cermat dalam membuat laporan
c. Triangulasi.
1. Triangulasi Sumber.
sumber data.
49
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&B, Bandung: Alfabeta, 2009, cet-8 hal
270
52
2. Triangulasi Teknik.
3. Triangulasi Waktu
waktu atau situasi yang berbeda. Bila hasil uji menghasilkan data
Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda
atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan. Bila tidak ada
lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti masih
53
2. Transferability
sumbernya .Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih
dapat diterapkan/dipakai dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer sangat
konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer masih
dapat dipertanggungjawabkan.
3. Dependability/Reliabilitas.
yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama akan
50
Sugiyono, 2007:275
51
Sugiyono, 2007:275
54
memperoleh hasil yang sama pula. Pengujian dependability dilakukan dengan cara
aktivitas yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Misalnya bisa
memilih sumber data, melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan data,
4. Confirmability.
disepakati oleh lebih banyak orang. Penelitian kualitatif uji confirmability berarti
menguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah dilakukan.
Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan,
Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda antara
data yang diperoleh oleh peneliti dengan data yang terjadi sesungguhnya pada
dipertanggungjawabkan.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Toko Sembako “AMA” merupakan salah satu toko sembako yang ada di
kota Cirebon. Toko ini sudah berdiri sejak tahun 2013. Letak tepatnya berada
di Jalan Nyi Ageng Matra Blok Desa Rt/Rw 16/04 Desa Tegalwangi
sembako seperti beras, minyak, gula pasir dan sebagainya. Toko ini juga
menjual berbagai macam kebutuhan sehari hari seperti sabun, sampo, pasta
gigi, pulsa handphone dan sebagainya. Biasanya suatu badan usaha itu
memiliki satu persepsi gerak langkah dari semua komponen badan usaha dalam
bercita cita ingin membuka toko sembako seperti retail retail modern seperti (
membuka toko sembako yang mampu bersaing di era ini dengan harga
52
Prof.Dr.Sondang P. Siagian,MPA,Manajemen stratejik,(Jakarta : PT Bumi Aksara ,2012) hal
32
56
a. Modal awal
adalah dari pemilik perusahaan dalam hal ini adalah Ibu Ama Maryamah
sendiri. Ibu Ama Maryamah tidak membuat perusahaan ini dalam bentuk
ini. Berawal bulan april 2013 dengan modal kan niat yang tinggi dan uang
sebesar 1.500.000,- tuan samsul membuka warung kecil kecilan dan pertama
dan Ibu Ama tidak menyerah sampai di situ, Ibu Ama terus berfikir dan
Ibu Ama selaku pemilik Toko Menuturkan pula Asal nama AMA itu
berdasarkan nama Sendiri Karena Menurut Ibu Ama kenapa Toko tersebut
diberi nama Toko Ama Dalam pengucapan yang simple Tidak terlalu ribet dan
barang yang telah diproduksi oleh pihak ketiga (produsen). Jadi Toko AMA
kepada masyarakat.
Toko AMA sangat selektif dalam memilih barang yang akan dijualnya
kembali. Hal ini karena Toko AMA sendiri adalah toko lumayan lengkap yang
menjual barang-barang yang haram, seperti: minuman keras, alkohol, bir, alat
kontrasepsi, dan segala hal yang diharamkan oleh agama Islam. Toko AMA
kembali yaitu: untuk makanan harus bersetifikat halal dari MUI dan untuk
obat-obatan dan kosmetik harus tercantum label Halal dari LPPOM MUI. Hal
ini dilakukan untuk membuat image Toko AMA menjadi toko serba ada yang
Islami.
yaitu:53.
goreng, telur, gula pasir, kopi, kecap, teh, air mineral, minuman
53
AMA, Dokumentasi, Cirebon, 15 Juni 2019.
58
4) Agen Pulsa : Perdana handphone, kouta data, isi ulang pulsa, token,
dan lain-lain.
7) Bensin.
didirikannya Toko AMA selain untuk mencari keuntungan, juga sebagai sarana
bawah yang berada di sekitar toko untuk memenuhi kebutuhan hidup dan
harga yang relatif murah dan terjangkau, hal ini bertujuan merangkul
digunakan pada usaha di sektor penjualan atau perdagangan seperti ini. Melihat
dari tujuannya di atas Toko AMA tidak hanya mementingkan duniawi saja,
tetapi juga kepentingan akhiratnya. Tentu hal ini sesuai dengan ajaran Islam
54
Ama Maryamah, Hasil Wawancara, Cirebon, 10 Juni 2019.
59
bahwa hidup itu harus seimbang antara dunia dan akhirat, konsep seperti ini
a. Visi
kejujuran.
b. Misi
B. Pembahasan
Kabupaten Cirebon.
Pemilik Toko AMA pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 09:00 WIB sampai
dengan selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra
55
Toko AMA, Dokumentasi, Cirebon, 15 Juni 2019.
60
Cirebon Menyatakan :
pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 10:00 WIB sampai dengan selesai di Toko
AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa Tegalwangi RT.16
wewancarai pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 11:00 WIB sampai dengan
selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa
Cirebon Menyatakan :
wewancarai pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 11:45 WIB sampai dengan
selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa
Cirebon Menyatakan :
pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 12:00 WIB sampai dengan selesai di Toko
AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa Tegalwangi RT.16
Toko AMA Desa Tegalwangi Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon pada saat
terjadi saling banting harga dan sudah tidak peduli lagi tentang halal dan
ada keterbukaan mengenai harga barang dan hadiah barang dan pembelinya
pun tidak begitu ramai, Pelayanannya juga masih kurang prima, toko pun
Toko AMA jadi balik lagi dan tidak jadi belanja. Pelanggan juga jarang di beri
Pemilik Toko AMA pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 09:00 WIB sampai
dengan selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra
Cirebon Menyatakan :
ditawarkan sesuai dengan kualitas barang sehingga tidak pernah lagi ada
istilah banting harga untuk menarik konsumen sedangkan barang yang
dijual tidak sebanding kualitasnya dengan harga yang ditawarkan dalam
berbagai aspek berbisnis seperti dalam aspek Product (Produk), Place
(Saluran Distribusi), Promotion (Promosi), Price (Harga) dan saya juga
menerapkan sifat sifat terpuji Rasulullah seperti Teistis ( Rabbaniyah ),
Etis (Aklaqiyyah), Realistis (Al-Waqi’yyah), Humanistis (Al-Insaniyyah)
di Toko saya ”56
Sedangkan menurut Pemaparan Solekha selaku Karyawan Toko AMA
pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 10:00 WIB sampai dengan selesai di Toko
AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa Tegalwangi RT.16
wewancarai pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 11:00 WIB sampai dengan
selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa
Cirebon Menyatakan :
56
Ibid
57
Solekha, Hasil Wawancara, 10 Juni 2019
64
wewancarai pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 11:45 WIB sampai dengan
selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa
Cirebon Menyatakan :
pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 12:00 WIB sampai dengan selesai di Toko
AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa Tegalwangi RT.16
58
Suteni, Hasil Wawancara, 10 Juni 2019
65
seperti : Ketika toko akan tutup atau libur selalu diberi pemberitahuan terlebih
bersikap ramah dan siap dalam memberikan pelayanan yang terbaik dengan
sesuai konsep 7S, yaitu: Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun, Siap dan Siaga.
Harga yang ditawarkan terjangkau dan sesuai dengan kualitas barang, sering
terdapat diskon atau potongan harga dan juga adanya keterbukaan mengenai
kenaikan harga ataupun hadiah barang, dan juga menerapkan sifat sifat terpuji
berbagai aspek berbisnis seperti dalam aspek Product (Produk), Place (Saluran
bagaimana solusinya
Pemilik Toko AMA pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 09:00 WIB sampai
dengan selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra
Cirebon Menyatakan :
66
pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 10:00 WIB sampai dengan selesai di Toko
AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa Tegalwangi RT.16
wewancarai pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 11:00 WIB sampai dengan
selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa
Cirebon Menyatakan :
wewancarai pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 11:45 WIB sampai dengan
selesai di Toko AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa
Cirebon Menyatakan :
“Hal yang menjadi hambatan bagi saya selaku pelanggan toko salah
satunya adalah masih kurang terbiasa dengan jadwal buka tutup toko,
saya terkadang lupa kalau diwaktu sholat toko AMA selalu tutup,
sedangkan solusinya itu sendiri adalah dengan membiasakan diri”
pada hari senin, 10 Juni 2019 pukul 12:00 WIB sampai dengan selesai di Toko
AMA yang beralamatkan di jalan Nyi Ageng Mantra Desa Tegalwangi RT.16
menerimanya masyarakat dengan Toko yang sering tutup karena waktu sholat,
pelayanan prima kepada para pelanggan, Harga yang sangat tidak stabil dan
menghadapi persaingan harga dengan toko toko lain yang sering banting harga
demi menarik konsumen, perasaan pelanggan yang tidak pernah puas dengan
sekitar perlu diberi pengertian dan pembiasaan untuk dapat memahami dan
dengan menutup Toko saat waktu sholat tiba. Karyawan harus diberi pelatihan
prima kepada pelanggan, Lebih cermat dan update dalam menganalisis harga
dipasaran sehingga bisa memberikan harga yang terbaik dan sesuai dengan
69
mutu barang, sekali kali diadakan piknik agar karyawan tidak jenuh dalam
BAB V
PENUTUP
A Kesimpulan
Cirebon sering terjadi saling banting harga dan sudah tidak peduli lagi tentang
halal dan haram, pelayananya pun masih kurang bagus , karyawannya judes-
judes, tidak ada keterbukaan mengenai harga barang dan hadiah barang dan
pembelinya pun tidak begitu ramai, Pelayanannya juga masih kurang prima,
toko pun sering tutup tanpa pemberitahuan sehingga konsumen yang ingin
belanja di Toko AMA jadi balik lagi dan tidak jadi belanja. Pelanggan juga
seperti : Ketika toko akan tutup atau libur selalu diberi pemberitahuan terlebih
bersikap ramah dan siap dalam memberikan pelayanan yang terbaik dengan
sesuai konsep 7S, yaitu: Salam, Senyum, Sapa, Sopan, Santun, Siap dan Siaga.
Harga yang ditawarkan terjangkau dan sesuai dengan kualitas barang, sering
terdapat diskon atau potongan harga dan juga adanya keterbukaan mengenai
71
kenaikan harga ataupun hadiah barang, dan juga menerapkan sifat sifat terpuji
menerimanya masyarakat dengan Toko yang sering tutup karena waktu sholat,
pelayanan prima kepada para pelanggan, Harga yang sangat tidak stabil dan
menghadapi persaingan harga dengan toko toko lain yang sering banting harga
demi menarik konsumen, perasaan pelanggan yang tidak pernah puas dengan
adalah : masyarakat sekitar perlu diberi pengertian dan pembiasaan untuk dapat
satunya adalah dengan menutup Toko saat waktu sholat tiba. Karyawan harus
terbaik dan sesuai dengan mutu barang, sekali kali diadakan piknik agar
B. Saran
dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Toko AMA, Toko AMA harus
syariah meskipun ada beberapa hambatan dan kendala, karena dengan tetap
menciptakan perubahan yang besar dalam bisnis salah satunya adalah dengan
meningkatnya omzet dan juga usaha dagang yang jauh lebih berkah.
73
DAFTAR PUSTAKA
Liberty, 2000
2016
Muhammad Firdaus, dkk., Dasar & Strategi Pemasaran Syariah Jakarta: Renaisan,
2005
Aksara, 2012
74
Aksara , 2012
Robin Lent dan Genevieve Tour, 88 Strategi Penjualan Eksklusif, Jakarta, PT.
Alfabeta, 2004
Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002
2009
Aksara, 1989
Ahmad asad bar,” Tinjauan fiqh muamalah terhadap pelaksanaan jual beli toko di
komering ilir”. Skirpsi (Palembang : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN