Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr,wb.
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Sholawat serta salam tetap
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
jahiliyah menuju zaman yang terang benerang ini yaitu Dinnul Islam.
Makalah ini dibuat guna untuk menyelesaikan tugas kelompok Manajemen
Bisnis Syariah. Kami sangat menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang
mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu kami senantiasa terbuka untuk
memerima pembaca dalam memberikan saran serta kritik yang dapat membangun
kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
sekalian.
Wassalamu’alaikum wr,wb.

Semarang, 09 Mei 2019

Penyusun

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 1


BAB I
PENDAHULUAN
A. Kata Pengantar
Pemasaran adalah kegiatan pokok yang perlu dilakukan perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa yang berguna untuk kelangsungan perusahaanya. Inti
dari perusahaan adalah pemasaran produknya yang dimana langsung berhubungan
dengan konsumen. Maka pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia
yang berlangsung dalam kaitanya dengan pasar.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan di dalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun
produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus
dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan
bisnis. Pesaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi
harus dijadikan pelajaran untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengrtian manajemen pemasaran?
2. Bagaimana bauran pemasaran ( marketing mix)?
3. Bagaimana strategi pemasaran?
4. Apa tujuan dan fungsi manajemen pemasaran?
5. Bagaimana manajemen pemasaran dalam Islam?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian manajemen pemasaran.
2. Untuk mengetahui bauran pemasaran.
3. Untuk mengetahui strategi pemasaran.
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi manajemen pemasaran
5. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pemasaran dalam Islam.

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Pemasaran


Pemasaran secara umum merupakan studi tentang proses pertukaran yaitu,
bagaimana transaksi dimulai, dimotivasikan dan dikonsumsikan. Pemasaran
dapat pula disebut sebagai penciptaan dan pemberian suatu standar hidup. 1
Pengertian pemasaran dalam arti sempit oleh pengusaha sering diartikan sebagai
pendistribusian, termasuk kegiatan yang dibutuhkan untuk menempatkan produk
yang berwujud pada tangan konsumen, rumah tangga, dan pemakai industri.
Pengertian tidak mencakup kegiatan mengubah bentuk barang. Akan tetapi,
pengertian tentang pemasaran sebenarnya lebih luas dari kegiatan tersebut. Dari
pandangan lain, pemasaran diartikan sebagai kegiatan penciptaan dan penyerahan
tingka kesejahteraan hidup kepada anggota masyarakat. Adapun definisi
manajemen pemasaran menurut beberapa ahli:

1. Menurut Kotler, manajemen pemasaran diartikan“sebagai suatu seni dan ilmu


memilih pasar sasaran dan mendapatkannya, menjaga dan menumbuhkan
pelanggan dengan menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggang yang ung ul”.
2. AB. Santoso menjelaskan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan
managerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain”.
3. American Marketing Association, pemasaran diartikan sebagai hasil prestasi
kerja kegiatan usaha yang langsung berkaitan dengan mengalirnya barang atau
jasa dari produsen ke konsumen. 2

1
Sunarni Murti, Manajemen Pemasaran Bank, (Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2002),
hlm. 5.
2
Assauri Sofjan, Manajemen Pemasaran, (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hlm 4.

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 3


Dalam hal ini Manajemen Pemasaran dapat digunakan sebagai alat bantu agar
dapat mempengaruhi tingkat permintaan, pemilihan waktu dan sifat permintaan
sedemikian rupa sehingga organisasi dapat mencapai tujuannya.

Manajemen Pemasaran dapat di definisikan sebagai analisis, perencanan,


pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan,
membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran (target buyer’s) untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional.

Jika dapat disebut secara singkat, sebenarnya manajemen pemasaran tidak lain
adalah menajemen permintaan (Demand Management). Dari definisi tersebut
dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Pemasaran merupakan suatu proses menejerial yang memanifestasikan


sendiri dalam program yang dirumuskan secara seksama untuk
memperoleh tanggapan yang diinginkan
2. Pemasaran berupaya untuk menciptakan pertukaran nilai secara sukarela.
Disini pemasaran berusaha mendapatkan tanggapan dari pihak lain dengan
cara merumuskan seperangkat manfaat yang cukup menarik bagi pasar
sasaran untuk mendapatkan pertukaran secara sukarela
3. Pemasaran bertujuan untuk membantu perusahaan dalam menjaga
kelangsungan hidupnya secara sehat. Suatu perencanaan pemasaran yang
efektif menghendaki agar sesuatu perencanaan haruslah benar-benar
spesifik dalam menetapkan sasaran-sasarannya.3

B. Bauran Pemasaran (Marketing Mix)


Bauran pemasaran atau marketing mix adalah konsep pemasaran dengan
customer oriented yang menggunakan variabel-variabel pemasaran yang dapat
dikontrol, digunakan oleh pemasar untuk mencapai tujuan pemasaran atau target
pasar yang dituju.

Adapun elemen-elemen nya adalah:


3
Ibid, hlm 11

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 4


a. Produk (product).
b. Harga ( Price ).
c. Promosi (promotion).
d. Distribusi (Placement).4
Perpaduan antara 4 macam ini merupakan senjata pengusaha dalam
memasarkan produknya. Senjata tersebutlah yang dinamakan bauran pemasaran
tadi. Bauran pemasaran atau marketing mix tersebut merupakan alat yang dapat
dipergunakan oleh pengusaha atau mempengaruhi konsumenya.
Pengusaha dapat mempengaruhi konsumenya melalui produk yang
ditawarkan, yaitu dengan membuat produk sedemikian rupa sehingga dapat
menarik perhatian konsumen. Misalnya dengan membuat bungkus yang bagus dan
exlusif.
Disamping itu, pengusaha dapat mencantumkan harga yang rendah serta
pemberian discount/ potongan harga, mencantumkan harga obral serta harga cuci
gudang dan sebagainya. Dengan cara menetapkan harga macam ini akan menarik
perhatian serta mendorong konsumen untuk segera melakukan transaksi
pembelian agar tidak terlewatkan kesempatan yang terbatas waktunya bagi
berlakunya harga obral tersebut.
Cara distribusi yang memenuhi kebutuhan konsumen juga dapat diterapkan
agar dapat menarik para konsumen agar membeli produk yang ditawarkan.
Misalnya saja untuk barang kebutuhan sehari-hari distribusinya dibuat sedekat
mungkin dengan konsumen agar kebutuhan sehari-harinya yang biasanya
memiliki sifat frekuensi pembelian yang tinggi dengan jumlah kebutuhan yang
kecil-kecil itu dapat segera terpenuhi.
Cara lainya lagi adalah dengan melakukan promosi, guna memperkenalkan
produk tersebut sehingga konsumen mengenal produk tersebut. Ataupun bagi
yang sudah kenal dapat lebih menyenangi produk tersebut. Bahkan bagi yang
sudah agak lupa, dapat kembali mengenal produk tersebut.

4
Indriyo Gitasudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta: BPEE-Yogyakarta, 2014),
hlm. 150.

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 5


Adapun bauran pemasaran tersebut sebagai alat bagi pengusaha untuk
mempengaruhi konsumen agar konsumenya dapat menjadi kenal kemudian
menyenangi lalu melakukan transaksi pembelian dan akhirnya menjadi puas
terhadap produk tersebut. Bauran pemasaran dapat digambarkan dalam skema
sebagai berikut:

C. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen
pasar yang dijadikan target oleh seorang pengusaha. Oleh karena itu, strategi
pemasaran merupakan kombinasi dari bauran pemasaran yang akan diterapkan
oleh pengusaha untuk melayani pasarnya. Adapun strategi pemasaran yang dapat
digunakan suatu perusahaan yaitu:
1. Pengusaha yang mensegmentasikan pasar, melakukan segmentasi pasar
disebut segmenter. Pengusaha dapat mengelompokan konsumen yang
berbeda-beda dan kemudian melayani pasar. Dalam strategi ini berarti
pengusaha menyajikan produk yang berbeda, dengan harga yang berbeda,
serta promosi dan distribusi yang berbeda terhadap segmen pasar yang
berbeda. Cara inilah yang sering disebut differentiated marketing. Dalam hal
ini pengusaha memberikan perlakuan penyajian, penyampaian, dan pelayanan
yang berbeda terhadap segmen pasar yang berbeda. Contohnya, pelayanan
haji ada ONH plus ada yang ONH biasa.

5
Muhammad Anwar Fathani, “Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Hukum Islam”,
Jurnal Hukum dan Syariah, vol. 9 No. 1, 2018, hal 131-132.

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 6


2. Strategi lain yang dapat dilakuakan pengusaha yang tergolong segmenter
dalam menghadapi segmen pasar yaitu strategi konsentrasi. Merupkan strategi
yang hanya memilih dan menentukan satu segmen pasar sebagai sasaranya
untuk dilayani dengan segenap sumber daya serta marketing mix atau bauran
pemasaranya. Sebagai contoh dari strategi ini adalah pengusaha pakaian
wanita (Boutique).
3. Pengusaha yang tidak melakukan segmentasi pasar, yang berarti
menggabungkan semua segmen yang ada dalam pasar yang dihadapinya itu.
Oleh karena itu biasanya disebut sebagai pengusaha yang combiner. Disini
tidak ada pengelompokan dan tidak mencari sasaran pada sekelompok
segmen tertentu tetapi dia bergerak dalam pasar umum (masyarakat) yang
sangat heterogen. Jadi, dalam hal ini perusahaan berpandangan bahwa semua
konsumen adalah sama. Tindakan semacam ini disebut undifferentiated
marketing atau pemasaran serba sama. Contohnya, supermarket, department
store, universitas.6

D. Tugas, Fungsi, dan Tujuan Manajemen Pemasaran


Manager pemasaran bertugas membantu perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Adapun tugas-tugas manajer perusahaan yaitu:
1. Perencanaan terhadap kegiatan pemasaran.
2. Pengorganisasian personalia.
3. Menggiatkan pelaksanaan kegiatan pemasaran.
4. Pengendalian kegiatan pemasaran.
Secara ringkas tugas tersebut merupakan tugas-tugas manajerial yang
meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. Tugas
yang paling awal adalah perencanaan, dengan perencanaan yang baik maka akan
diperoleh pedoman kerja bagi para pelaksana pemasaran dalam mencapai
sasaranya.

6
Thamrin Abdullah dan francis Tantri, Manajemen PemasaranI, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2012), hlm. 69=70.

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 7


Adapun proses perencanaan yang harus dilakukan oleh manajer pemasaran
untuk menyusun program kerja yang strategis dan operasional tersebut meliputi
berbagai pemikiran atau analisis atau analisis yang secara skematis dalam gambar
sebagai berikut:

Pengorganisasian, pelaksanaan, dan upaya pengendalian pemasaran.


Pengorganisasian berarti membentuk struktur, personalia pemasaran, dan
menetapkan tugas secara jelas serta terkoordinir. Selain itu bagaimana personalia
itu dilatih, diarahkan, dimotivasi, dan dievaluasi. Manajer perusahaan juga
menganalisa secara berkala profitabilitas nyata dari berbagai produk, kelompok
pelanggan, saluran distribusi.7
Sebuah bisnis atau perusahaan yang sedang berkembang wajib memahami
manajemen pemasaran yang baik, apalagi di era seperti ini dimana banyak
kompetitor yang berlomba-lomba memasarkan produknya. Perusahaan wajib
menjalankan manajemen pemasaran dan melibatkanya sebagai salah satu strategi
penting untuk mencapai tujuan, manajemen pemasaran memiliki fungsi sebagai
berikut:
a. Fungsi Pertukaran
Di sini fungsi pertukaran pada manajemen pemasaran terbagi menjadi dua
fungsi utama, yakni fungsi pembelian dan fungsi penjualan. Lebih lanjut, fungsi
pembelian berarti peran manajemen pemasaran berfungsi sebagai proses timbal
balik dari aktivitas penjualan.

7
Ibid,. hlm. 147-148.

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 8


Dengan begitu, diperlukan strategi khusus terutama pemahaman mengenai
kegiatan yang dapat menarik konsumen untuk membeli. Sedangkan fungsi
penjualan termasuk dalam aktivitas untuk mempertemukan penjual dan pembeli
yang bisa dilakukan secara langsung maupun melalui perantara
b. Fungsi Fisis
Fungsi fisis manajemen pemasaran terfokus pada kegunaan waktu, lokasi dan
bentuk yang perlu dipertimbangkan pada suatu produk ketika suatu produk akan
diangkut, diproses dan disimpan hingga sampai ketangan konsumen. Jika tidak
dipertimbangkan dan direncanakan dengan baik, bisa jadi perusahaan akan
mengalami kerugian besar akibat penanganan produk yang tidak berstandar.
c. Fungsi Penyediaan Sarana.
Manajemen pemasaran juga memiliki fungsi sebagai penyediaan sarana
karena akan berkaitan dengan segala kegiatan yang mampu melancarkan
operasional pemasaran. Fungsi penyediaan sarana mencakup segala proses
pengumpulan, komunikasi, penyortiran sesuai standar dan pembiayaan.
Tujuan Manajemen Pemasaran
Secara umum ada 6 Tujuan Manajemen Pemasaran, diantaranya adalah:
a. Membangun permintaan
Penjualan hanya bisa terjadi bila ada permintaan dari konsumen. Untuk
membangun permintaan tersebut maka dibutuhkan berbagai upaya pemasaran
untuk menimbulkan ketertarikan dan rasa penasaran konsumen terhadap
barang.
b. Membangun kepuasan konsumen
Tidak cukup hanya mendapatkan permintaan dari konsumen untuk mencapai
target perusahaan. Tujuan selanjutnya adalah untuk membangun kepuasan
konsumen dengan cara memahami kebutuhan/ keinginan konsumen, serta
mengetahui bagaimana produk dapat memenuhi kebutuhan/ keinginan
tersebut.
c. Mendapatkan market share
Tujuan manajemen pemasaran berikutnya adalah untuk mendapatkan progres
positif dari marketshare produk. Pasar ibarat sebuah kue, dan setiap potongan

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 9


kue merupakan gambaran market share. Semua perusahaan mengharapkan
terjadi peningkatan dan perluasan market share atau penjualan. Walaupun
terkadang hanya memiliki target untuk mempertahankan market share yang
sudah diperoleh.
d. Mendapatkan keuntungan
Target akhir semua perusahaan adalah mendapatkan keuntungan. Dan setiap
perusahaan menetapkan nominal keuntungan yang berbeda sebagai ukuran
keberhasilannya. Mencapai nominal keuntungan tersebut merupakan salah
satu tujuan manajemen pemasaran. Bagaimana perusahaan bisa menjual
dengan nilai margin optimal bisa menghasilkan tingkat penjualan yang
maksimal.
e. Mendapatkan pencitraan sesuai harapan
Selain untuk mendapatkan keuntungan, tujuannya adalah untuk mendapatkan
pencitraan sesuai dengan harapan. Citra yang baik terhadap produk dan
perusahaan akan memberikan efek positif bagi perusahaan, baik dari sisi
konsumen, mitra, investor, dan tenaga kerja.
f. Menjaga kelangsungan usaha
Pemasaran adalah ujung tombak perusahaan untuk mencapai target penjualan,
kepuasan dan target keuntungan. Itulah alasannya mengapa kelangsungan
perusahaan juga menjadi bagian dari tujuan manajemen pemasaran.8

E. Manajemen Pemasaran Dalam Islam


Manajemen Pemasaran syariah dalah suatu ilmu memilih pasar sasaran guna
mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,
menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai yang unggul kepada pelanggan
dengan berorientasi pada ketentuan-ketentuan syariah.
Islam menghalalkan umatnya berniaga. Bahkan Rasulullah adalah seorang
saudagar sangat terpandang pada zamannya. Sejak muda beliau dikenal sebagai
pedagang jujur. 

8
https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/pengertian-manajemen-pemasaran/

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 10


Sepanjang perjalanan sejarah, kaum Muslimin merupakan simbol sebuah
amanah dan di bidang perdagangan, mereka berjalan di atas adab islamiah.

‫ر هَّللا َ َكثِيرًا‬Oَ ‫م اآْل ِخ َر َو َذ َك‬Oَ ْ‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِي َرسُو ِل هَّللا ِ ُأ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكانَ يَرْ جُو هَّللا َ َو ْاليَو‬
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan
yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.(Q.S Al-Ahzab-21).
Adapun karakteristik syariah marketing yang dapat menjadi panduan bagi
pemasar sebagai berikut:
1. Teistis (rabbaniyah)
ini di maksudkan bahwa sumber utama etika dalam islam adalah
kepercayaan total dan murni terhadap kesatuan (keesaan) Tuhan.
2. seseorang Syari’ah marketer meyakini hukum syari’ah yang paling benar.
teistis atau bersifat ketuhanan ini adalah yang paling adil, paling
sempurna, paling selaras dengan segala bentuk kebaikan, paling banyak
mencegah segala bentuk kerusakan, paling mampu mewujudkan kebenaran,
memusnahkan kebatilan dan menyebarluaskan kemaslahatan.
3. Etis (akhlasiyyah)
keistimewaan lain dari Syari’ah marketer selain karena teistis
(rubbaniyyah) juga karena ia sangat mengedepankan masalah akhlaq
(moral, etika) dalam seluruh aspek kegiatannya, karena nilai-nilai moral
dan etika adalah nilai yang bersifat universal, yang diajarkan oleh semua
agama.
4. Realistis (al-waqiyyah)
Syari’ah marketer adalah konsep pemasaran yang fleksibel,
sebagaimana keluasan dan keluwesan Syari’ah Islamiyyah yang
melandasinya. Syari’ah marketer adalah para pemasar professional dengan
penampilan yang bersih, rapi dan bersahaja, apapun model atau gaya
berpakaian yang dikenakan, bekerja dengan mengedepankan nilai-nilai
religious, kesalehan, aspek moral dan kejujuran aktifitas pemasaran.

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 11


Syari’ah Marketing harus bertumpu pada empat prinsip dasar:
a. Ketuhanan (Rubbaniyyah).
Dihati yang paling dalam, seorang Syari’ah marketer meyakini bahwa
Allah SWT. Selalu dekat dan mengewasinya ketika dia sedang
melaksanakan segala macam bentuk bisnis dan dia yakin segala hal sekecil
apapun nanti akan diminta pertanggung jawabannya.
b. Menjunjung tinggi akhlak mulia/ Etis (Akhlaqiyah).
Syari’ah marketer sangat mengedepankan masalah akhlak (moral, etika)
dalam seluruh aspek kegiatannya.Beberapa kasus korupsi di negara kita
menunjukan bahwa nilai dan moral sudah tidak lagi menjadi pedoman
dalam berbisnis. Segala cara dihalalkan asalkan bisa mendapatkan
keuntungan finansial yang sebesar-besarnya.
c. Mewaspadai keadaan pasar yang selalu berubah/Realitas (Waqi’iyah).
Syari’ah marketing bukanlah konsep yang eksklusif, fanatik, anti-
modernitas, dan kaku. Syari’ah marketing adalah konsep pemasaran yang
fleksibel dan luwes dalam bersikap dan bergaul. Sangat memahami bahwa
dalam situasi pergaulan lingkungan yang sangat hetrogen, dengan beragam
suku, agama, dan ras, ada ajaran yang diberikan oleh Allah SWT dan
dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW untuk bersikap lebih bersahabat,
santun, dan simpatik terhadap saudara-saudaranya dari umat lain.
d. Selalu berorientasi untuk memartabatkan manusia (Al-Insaniyyah).
Syari’at Islam adalah Syariah yang humanistis. Syariat Islam diciptakan
untuk manusia sesuai dengan kapasitasnya tanpa menghiraukan ras, warna,
kulit, kebangsaan dan status. Dengan memiliki nilai ini, manusia menjadi
terkontrol dan seimbang bukan karena manusia yang serakah, yang
menghalalkan segala cara untuk meraih keuntungan yang sebesar-besarnya,
bukan menjadi manusia yang bisa bahagia di atas penderitaan orang lain.
Hal inilah yang membuat syari’ah memiliki sifat universal.9

9
https://perpuskampus.com/pengertian-konsep-dan-strategi-pemasaran-syariah/

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 12


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Pemasaran dapat di definisikan sebagai analisis, perencanan,
pelaksanaan dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan,
membentuk dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan
pembeli sasaran (target buyer’s) untuk mencapai tujuan-tujuan organisasional.
Manajemen pemasaran dilakukan oleh seorang manajer, Tugas manajer
pemasaran yaitu secara ringkas tugas tersebut merupakan tugas-tugas manajerial
yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
Adapun tujuan dari manajemen pemasaran itu sendiri adalah membangun
permintaan, menciptakan kepuasan konsumen, mendapatkan keuntungan,
mendapatkan pencitraan sesuai harapan, dan menjaga kelangsungan bisnis.

Adapun Manajemen Pemasaran syariah dalah suatu ilmu memilih pasar


sasaran guna mendapatkan, menjaga, dan menumbuhkan pelanggan dengan
menciptakan, menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai yang unggul kepada
pelanggan dengan berorientasi pada ketentuan-ketentuan syariah. Ada beberapa
karakteristik pemasaran syariah yaitu:

1. teistis (rabbaniyah).
2. Meyakini bahwa hukum syariah yang paling benar.
3. Etis (akhlasiyah).
4. Realistis (al-waqiyyah).

B. Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan, dalam penyusunan makalah
ini, tetapi kenyataanya masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini
yang perlu diperbaiki. Hal ini dikarenakan masih kurangnya pengetahuan penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat
diharapkan untuk perbaikan kedepanya.

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 13


DAFTAR PUSTAKA
Murti, Sunarni . 2002. Manajemen Pemasaran Bank.Yogyakarta: Liberti
Yogyakarta.

Sofian, Assauri. 2013. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Gitasudarmo, Indriyo .2014. Manajemen Pemasaran.Yogyakarta: BPEE-


Yogyakarta.

Fathani. Muhammad Anwar. 2018. “Konsep Pemasaran Dalam Perspektif Hukum


Islam”, Jurnal Hukum dan Syariah, vol. 9 No. 1.

Abdullah, Thamrin dan francis Tantri. 2012. Manajemen PemasaranI. Jakarta:


PT. RajaGrafindoPersada.

https://www.maxmanroe.com/vid/marketing/pengertian-manajemen-pemasaran/

https://perpuskampus.com/pengertian-konsep-dan-strategi-pemasaran-syariah/

Manajemen Pemasaran dalam Islam | 14

Anda mungkin juga menyukai