Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-
NYA, serta-merta atas izin-NYA, saya dapat menyelesaikan makalah tentang manajemen
pemasaran.

Melalui tulisan makalah yang singkat dan pendek ini, semoga kita dapat lebih memahami
tentang manajemen pemasaran dengan baik. Mungkin melalui makalah ini saya juga dapat
menyadari bahwa saya perlu mengenal lebih mendalam tentang ilmu manajemen pemasaran.
Tidak hanya sampai disitu, kita pun diharapkan dapat menerapkan dalam praktiknya.

Makalah tentang manajemen pemasaran ini dapat diselesaikan karena bantuan pihak-
pihak yang berperan dalam pembuatan makalah ini, maka dari itu saya mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak. Ucapan terimakasih tak luput juga saya sampaikan kepada penulis lain,
sebab makalah ini juga mengacu pada tulisan-tulisan makalah lain yang dijadikan sebagai
referensinya, serta-merta kepada pengarang-pengarang buku sebagai panduan proses pembuatan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Saya juga mengucapkan mohon
maaf atas kesalahan dan kekurangan, karena saya menyadari masih banyak yang harus di
perbaiki dan dibenarkan.
DAFTAR ISI

Kata pengantar

Daftar isi

Bab I:

Latar belakang

Rumusan masalah

Tujuan penulisan

Bab II:

Pengertian

Konsep awal pemasaran

Kekuatan pemasaran

Rencana pemasaran

Bab III :

Kesimpulan

Saran

Daftar pustaka
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai
pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk
bisa bertahan di dalam pangsa pasar. Oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.
Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian manajemen pemasaran?
2. Bagaimana konsep awal pemasaran?
3. Apa kekuatan pemasaran?
4. Bagaimana rencana pemasaran?
1.3. TUJUAN
Penulisan makalah manajemen pemasaran ini bertujuan untuk mengkaji lebih jauh
tentang manajemen pemasaran.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN
American marketing association memberikan definisi formal, bahwa pemasaran adalah
suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang
menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Karena kita memandang manajemen
pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan serta
menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai
pelanggan yang unggul.

Kita dapat membedakan definisi sosial dengan definisi manajerial dari pemasaran.
definisi sosial menunjukkan peran yang dimainkan pemasaran dalam masyarakat. Dalam hal ini,
pemasaran didefinisikan sebagai proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Para manajer
terkadang menganggap pemasaran sebagai seni menjual produk.

2.2. KONSEP AWAL PEMASARAN

Berdasarkan sumber kekuatan pemasaran yang utama, kemampuan baru konsumen, dan
kemampuan baru perusahaan, para pemasar semakin mampu beroperasi secara konsisten dengan
konsep pemasaran holistik. Maka dari itu perlu di tinjau gagasan gagasan pemasaran awalnya.
Konsep dan gagasan awal tersebut adalah sebagai berikut:

1. Konsep Produksi
Konsep produksi merupakan suatu konsep tertua dalam bisnis. Berdasarkan
teorinya, konsep ini menyatakan bahwa konsumen lebih menyukai produk yang
tersedia dalam jumlah banyak dan tidak mahal. Para manajer dari bisnis yang
berorientasi pada produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang
tinggi, biaya rendah dan distribusi massal. Pemasar menggunakan konsep produksi
ketika suatu perusahaan ingin memperluas pasar.
2. Konsep Produk
Dalam teori konsep produk, mengatakan bahwa konsumen menyukai produk yang
menawarkan kualitas, kinerja atau fitur inovatif terbaik. Manajer dari organisasi ini
berfokus untuk membuat produk yang unggul dan senantiasa memutakhirkannya.
Namun, terkadang konsep ini seringkali tidak mempertimbangkan hal lain, yang juga
hal penting untuk di perhatikan. Suatu produk baru tidak akan sukses jika tidak di
dukung oleh harga, distribusi iklan dan penjualan yang tepat.
3. Konsep Penjualan
Teori konsep penjualan mengatakan bahwa konsumen dan bisnis, jika di biarkan
tidak akan membeli cukup banyak produk organisasi. Karenanya, organisasi tersebut
harus melakukan upaya penjualan dan promosi agresif. Konsep penjualan dinyatakan
dalam pemikiran Sergio Zyman, mantan wakil presiden pemasaan dari coca-cola,
yang mengatakan tujuan pemasaran adalah menjual lebih banyak barang ke lebih
banyak orang secara lebih sering untuk menghasilkan lebih banyak uang dan pada
gilirannya menghasilkan lebih banyak laba.
Konsep penjualan ini di praktikkan paling agresif untuk barang barang yang
tidak di cari , yaitu barang barang yang biasanya tidak terpikirkan untuk di beli
konsumen, seperti asuransi, ensiklopedia, dan peti mati. Kebanyakan perusahaan juga
mempraktikan konsep penjualan ketika mengalami kelebihan kapasitas. Tujuannya
adalah menjual apa yang mereka buat, alih alih membuat apa yang di inginkan
pasar. Namun, pemasaran mengasumsikan bahwa pelanggan yang terbujuk untuk
membeli suatu produk akan menyukai produk tersebut, dan ternyata tidak, mereka
bukan hanya tidak akan mengembalikannya atau menjelek jelekkan produk tersebut
atau mengeluh kepada organisasi konsumen, melainkan malah membeli lagi.
4. Konsep Pemasaran
Konsep ini muncul pada pertengahan tahun 1950-an. Alih alih memegang
filosofi membuat dan menjual yang berpusat pada produk, bisnis beralih ke filosofi
merasakan dan merespon yang berpusat pada pelanggan. Tugas pemasaran
bukanlah mencari pelanggan yang tepat untuk produk anda, melainkan menemukan
produk yang tepat untuk pelanggan anda. Konsep pemasaran beranggapan bahwa
kunci untuk mencapai tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif daripada pesaing
dalam menciptakan, menghantarkan dan mengomunikasikan nilai pelanggan yang
lebih baik kepada pasar sasaran yang di pilih.
Perbedaan antara konsep penjualan dengan pemasaran adalah:
Penjualan berfokus pada kebutuhan menjual, sedangkan pemasar berfokus
pada kebutuhan pembeli.
Penjualan didasari oleh kebutuhan penjual untuk mengubah produknya
menjadi uang, sedangkan pemasaran didasari gagasan untuk memuaskan
kebutuhan pelanggan melalui produk dan hal hal yang berhubungan
dengan menciptakan , menghantarkan dan akhirnya menkonsumsikannya.

Beberapa pakar telah menegemukakan bahwa perusahaan perusahaan yang


menganut konsep pemasaran mencapai kinerja yang lebih baik. Hal ini pertama
tama di tunjukkan oleh perusahaan yang mempraktikan orientasi pasar efektif, artinya
memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan yang dinyatakan. Hal ini berartikan
bahwa perusahaan hanya mengembangkan inovasi yang sangat mendasar. Namun, hal
lain juga mengatakan bahwa inovasi tingkat tinggi lebih maju dimungkinkan jika
fokus di letakkan pada kebutuhan laten pelanggan. Hal ini merupakan orientasi
pemasaran proaktif. Perusahaan yang mempraktikan orientasi pemasaran reaktif dan
proaktif, mengimplementasikan orientasi pasar total dan mungkin menjadi
perusahaan yang tersukses.

5. Konsep Pemasaran Holistik


Trend dan kekuatan yang menentukan abad ini mengarahkan perusahaan
perusahaan bisnis pada serangkaian kepercayaan dan praktik baru. Para pemasar
terbaik masa kini memahami kebutuhan untuk memiliki pendekatan yang lebih
lengkap dan kohesif yang melampaui penerapan tradisional dari konsep pemasaran.
kebenaran dan kesalahan menjelaskan di mana perusahaan melakukan kesalahan dan
bagaimana cara memperbaikinya, dalam pemasaran mereka.
Konsep pemasaran holistik di dasarkan atas pengembangan desain dan
pengimplementasian program pemasaran, proses dan aktivitas aktivitas yang
menyadari keluasan dan sifat saling ketergantungan. Pemasaran holistik menyadari
bahwa segala hal berarti dalam pemasaran dan bahwa perspektif yang luas dan
terintegrasi sering kali di perlukan.
Jadi, pemasaran holistik adalah suatu pendekatan yang berusaha menyadari dan
mendamaikan ruang lingkup dan kompleksitas aktivitas pemasaran. ada empat
komponen luas yang mencakup dan mencirikan konsep pemasaran holistik yaitu,
pemasaran hubungan ,pemasaran terintegrasi, pemasaran internal dan pemasaran
kinerja.

2.3. KEKUATAN UTAMA PEMASARAN


Salah satu tantangan terbesar dalam manajemen adalah ketidakpastian masa depan. Tanpa
terkecuali manajemen pemasaran. semakin lama dunia akan semakin berkembang, maka
manajemen pun harus mengikuti perkembangan itu. Terutama dalam pemasaran, hingga abad ini,
banyak sekali trend baru yang berkembang dalam teori manajemen pemasaran. selain mengulas
tentang pemasaran, teori tersebut dapat menggambarkan kekuatan kekuatan pemasaran.
kekuatan kekuatan pemasaran tersebut menciptakan perilaku baru, peluang baru, dan tantangan
baru.

Secara garis besar, sumber kekuatan dalam pemasaran tersebut yaitu :

1. Teknologi Informasi Jaringan.


Revolusi dalam dunia digital telah menciptakan era informasi yang berkembang.
Era industri di tandai dengan produksi massal dan konsumsi massal, toko toko di
penuhi dengan barang, iklan ada di mana mana, dan respon yang agresif. Era informasi
menjanjikan tingkat produksi yang lebih akurat, komunikasi yang lebih tepat sasaran dan
penetapan harga yang relevan.
2. Globalisasi
Kemajuan teknologi dalam transportasi, pengiriman barang, dan komunikasi telah
mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya negara lain, dan juga
mempermudah konsumen untuk membeli produk dan jasa dari pemasar negara lain.
3. Deregulasi
Banyak negara yang telah melakukan deregulasi terhadap industri untuk
menciptakan persaingan dan peluang pertumbuhan yang lebih besar. Contohnya saja di
negara Amerika serikat, undang undang yang membatasi jasa finansial, telekomunikasi,
dan listrik telah di longgarkan demi menumbuhkan persaingan.
4. Privatisasi
Banyak negara yang telah mengubah perusahaan menjadi perusahaan swasta demi
meningkatkan efisiensinya.
5. Persaingan Yang Meningkat
Produsen merek menghadapi persaingan yang semakin ketat dari merek domestik
dan asing. Akibatnya biaya promosi meningkat dan margin keuntungan mengecil. Hal ini
semakin diperparah oleh perusahaan perusahaan eceran kuat yang membatasi raknya
dan juga menggelar merek mereka sendiri untuk bersaing dengan merek nasional. Banyak
merek kuat yang memperluas mereknya ke kategori produk yang masih berhubungan dan
menciptakan mega merek dengan jangkauan dan reputasi yang lebih besar.
6. Konvergensi Industri
Batas batas industri mengabur dengan sangat cepat karena perusahaan
perusahaan menyadari adanya peluag di persinggungan antara dua industri atau lebih.
Industri komputer da elektronik konsumen telah menyatu ketika raksasa dunia komputer
seperti Dell, gateway, da Hewlett-packard mengeluarkan produk produk hiburan, mulai
dari pemutar MP3, hingga TV plasma dan Camcorder. Pilihan ke teknologi digital di
dorong oleh konvergensi besar besaran ini.
7. Resistensi Konsumen
Berdasarkan surveinya, sebagian besar konsumen mengaku menghindari produk
yang mereka anggap berlebihan dalam pemasarannya. Contohnya, perekam video Digital
seperti Tivo yang semakin populer memudahkan konsumen untuk melewatkan iklan di
TV. Hal ini mencerminkan keinginan mereka untuk menghindari pemasaran.
8. Transformasi Eceran
Pengecer kecil menyerah pada pengecer pengecer raksasa dan pembunuh
kategori. Pengecer berbasis toko menghadapi persaingan dengan pengecer berbasis
katalog, seperti perusahaan direct-mail, surat kabar, majalah, dan iklan TV yang langsung
ke pelanggan, TV home Shopping , serta E-commerce di internet. Untuk menjawab
tantangan tersebut, pengecer memasukkan unsur hiburan ke dalam toko mereka, seperti
warung kopi, kuliah, demo, dan pertunjukan. Mereka memasarkan pengalaman alih
alih koleksi produk.
9. Disintermediasi
Kesuksesan luar biasa dari perusahaan perusahaan dot-com awal, seperti AOL,
Amazon, Yahoo!, Ebay, E*TRADE dan lain lain yang menciptakan disintermediasi
dalam pengiriman barang dan jasa dengan menjembatani alirang barang tradisional
melalui saluran distribusi, menimbulkan ketakutan bagi banyak perusahaan manufaktur
dan pengecer mapan. Untuk menjawab hal ini, banyak perusahaan tradisional melakukan
reintermediasi dan menjadi pengecer dengan konsep bata dan Klik, yaitu
menambahkan layanan online dalam penawaran yang sudah ada. Banyak pesaing bata
dan Klik menjadi penantang yang lebih kuat di bandingkan perusahaan yang
mengandalkan layanan online (hanya Klik), karena perusahaan perusahaan tersebut
memiliki sumber daya yang lebih besar untuk di kelola dan merek yang lebih mapan.

2.4. RENCANA PEMASARAN


Kegagalan rencana pemasaran saat ini yang paling sering dinyatakan disebabkan
kurangnya realisme, tidak adanya analisis yang cukup kompetitif dan berfokus hanya pada
jangka pendek. Lalu apa saja isi dari rencana pemasaran tersebut, mungkin uraian berikut bisa
memberikan gambaran.

1. Rangkuman Eksekutif Dan Daftar Isi

Rencan pemasaran harus dibuka dengan rangkuman singkat tujuan utama dan
rekomendasi manajemen senior. Daftar isi menggarisbawahi sisa rencana tersebut serta
semua prinsip pendukung dan rincian operasional.

2. Analisis Situasi

Bagian ini menampilkan data latar belakang relevan tentang penjualan, biaya,
pasar, pesaing, dan berbagai kekuatan dalam lingkungan makro. Bagaimana
mendefinisikan pasar, seberapa besarkah pasar tersebut, dan seberapa cepatkah pasar
tersebut tumbuh?, apakah tren yang relevan?, apa penawaran produk dan apa isu penting
yang dihadapi?, perusahaan akan menggunakan semua informasi ini untuk melaksanakan
analisis kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman.

3. Strategi Pemasaran

Di sini manajer produk mendefinisikan misi, tujuan pemasaran dan keuangan,


serta kelompok dan kebutuhan yang ingin dipuaskan oleh penawaran pasar. Kemudian
manajer menentukan positioning kompetitif lini produk, yang akan menginformasikan
rencana pemasaran untuk mencapai tujuan rencana. Semua ini memerlukan masukan dari
bidang lain, seperti pembelian, manufaktur, penjualan, keuangan, dan sumber daya
manusia.

4. Proyeksi Keuangan

Proyeksi keuangan meliputi peramalan penjualan, peramalan pengeluaran, dan


analisis titik impas. Di sisi lain pendapatan, proyeksi memperlihatkan volume penjualan
yang diramalkan berdasarkan bulan dan kategori produk. Di sisi pengeluaran proyeksi
memperlihatkan perkiraan biaya pemasaran, dibagi menjadi kategori yang lebih tepat.
Analisis titik impas memperlihatkan berapa banyak unit yang harus dijual perusahaan
setiap bulannya untuk menutup biaya tetap bulannya dan rata-rata biaya variabel per unit.

5. Kendali Implementasi

Bagian terakhir rencana pemasaran menggarisbawahi kendali untuk mengamati dan


menyesuaikan implementasi rencana. Umumnya bagian ini menyebutkan tujuan dan
anggaran setiap bulan atau kuartal, jadi manajemen dapat meninjau hasil setiap priode
dan mengambil tindakan korektif yang diperlukan. Perusahaan juga perlu menetapkan
sejumlah ukuran internal dan eksternal yang berbeda untuk menilai proses dan
menyarankan kemungkinan modifikasi. Beberapa organisasi memasukan rencana darurat
yang menggarisbawahi langkah-langkah yang akan mengambil manajemen dalam
merespon perkembangan lingkungan khusus, seperti perang harga atau serangan.

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Inti dari pemasaran adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan
sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan
dengan cara yang menguntungkan.

Berdasarkan sumber kekuatan pemasaran yang utama, kemampuan baru konsumen, dan
kemampuan baru perusahaan, para pemasar semakin mampu beroperasi secara konsisten dengan
konsep pemasaran holistik. Maka dari itu perlu di tinjau gagasan gagasan pemasaran awalnya.

Terutama dalam pemasaran, hingga abad ini, banyak sekali trend baru yang berkembang
dalam teori manajemen pemasaran. selain mengulas tentang pemasaran, teori tersebut dapat
menggambarkan kekuatan kekuatan pemasaran. kekuatan kekuatan pemasaran tersebut
menciptakan perilaku baru, peluang baru, dan tantangan baru.
Kegagalan rencana pemasaran saat ini yang paling sering dinyatakan disebabkan
kurangnya realisme, tidak adanya analisis yang cukup kompetitif dan berfokus hanya pada
jangka pendek. Lalu apa saja isi dari rencana pemasaran tersebut, mungkin uraian berikut bisa
memberikan gambaran.

3.2. SARAN DAN KRITIK

Manajemen pemasaran bukanlah hal asing lagi bagi setiap orang. Marketing merupakan
ilmu yang sudah sangat dikenal dalam masyarakat luas. Namun, dikenal bukan berarti mereka
dapat mengetahui secara mendetail tentang ilmu pemasaran tersebut. padahal ilmu tentang
pemasaran ini adalah sesuatu yang sangat penting.

Dengan demikian, ada baiknya ilmu tentang pemasaran dapat dikenal lebih mendalam
lagi dan juga lebih luas. Kita dapat menggunakan berbagai sumber sebagai referensinya.

DAFTAR PUSTAKA

Kothler Philip, Kevin Lane Keller,Manajemen Pemasaran, Jakarta : Indeks, 2007.

Anda mungkin juga menyukai