Anda di halaman 1dari 30

Makalah Marketing

(Managemen Pemasaran)
Posted in Makalah by clarajanuary
MARKETING
(MANAJEMEN PEMASARAN)
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu Tugas dalam Menempuh
Mata Kuliah Pengantar Manajemen, Oleh Dosen Pembina
Drs. H. Jaka Permana, M.M., M.Pd.
Disusun Kelompok IX:
1. Clara Ikamara Pramadia Putri

125020077

2. Selvi Aftiani

125020072

3. Sofia Novita Dewi

125020073

4. Tias Pratiwi
5. Praditta Cahya Saputra

125020062
125020096

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI AKUNTANSI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012

LEMBAR PENGESAHAN
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH DOSEN MATA KULIAH:

Bandung,

Nopember 2012

Dosen Mata kuliah Pengantar Manajemen

Drs. H. Jaka Permana, M.M., M.Pd.


NIPY. 151 100 64

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan hidayahNya
kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Manajemen Marketing. Makalah ini
diajukan guna memenuhi nilai mata kuliah Pengantar Manajemen. Tidak lupa, kami ucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca makalah ini. Harapan kami semoga makalah
ini bermanfaat dan menjadikan sumber pengetahuan bagi para pembaca.
Bandung, November 2012
Penulis

DAFTAR ISI
LEMBAR
PENGESAHAN.. i

KATA
PENGANTAR
.. ii
DAFTAR
ISI
. iii
BAB I
PENDAHULUAN
.. 1
1.1 Latar
Belakang
.. 1
1.2 Pokok
Pembahasan
.. 1
BAB II KAJIAN
TEORITIS 2
2.1 Teori menurut para
ahli.. 3
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Pemasaran. 4
3.2 Tingkat
Pemasaran
6
3.3 Tujuan
Pemasaran
. 6
3.4 Fungsi
Marketing
.. 7
3.5 Saluran
Pemasaran
15

3.6 Manajemen
Pemasaran.. 19
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
.. 25
4.2
Saran
26
DAFTAR
PUSTAKA
27
LAMPIRAN
.. 28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang

Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa
maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu
perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang
dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan
dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.
Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya
perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran
pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan
pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh
konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk
menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada
saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa
bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat
memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya.
Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan
produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap tujuan perusahaan.

1.2

Pokok Pembahasan

Dalam penyusunan makalah ini, kami merumuskan beberapa masalah yang berhubungan dengan
pembahasan antara lain:
1. Pengertian Pemasaran
2. Tingkat Pemasaran
3. Tujuan Pemasaran
4. Fungsi Marketing
5. Saluran Pemasaran
6. Manajemen Pemasaran
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Teori Menurut Para Ahli
Pengertian manajemen pemasaran menurut American Marketing Association adalah
sebagai berikut: Manajemen Pemasaran adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
operasi pemasaran total, termasuk tujuan perumusan tujuan pemasaran, kebijakan pemasaran,
program pemasaran dan strategi pemasaran, yang ditujukan untuk menciptakan pertukaran yang
dapat memenuhi tujuan individu maupun organisasi.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip Kotler/Armstrong (2002:14), terjemahan
Wilhelmus W. Bakowatun menyebutkan bahwa : Manajemen pemasaran adalah analisis,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas program yang dirancang untuk menciptakan,
membangun, dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan pembeli sasaran
dengan maksud untuk mencapai sasaran organisasi
Pengertian manajemen pemasaran menurut Buchari Alma (2004:130), yaitu: Manajemen
Pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran
perusahaan ataupun bagian dipemasaran.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Lupiyo Adi (2006:6) dikatakan bahwa :
Manajemen pemasaran adalah suatu analisis, perencana, pelaksanaan serta kontrol programprogram yang telah direncanakan dalam hubungannya dengan pertukaran-pertukaran yang
diinginkan terhadap konsumen yang dituju untuk memperoleh keuntungan pribadi maupun
bersama.

Pengertian manajemen pemasaran menurut Philip William J. Shultz (dalam buku Prof. Dr.
H. Buchari Alma, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, cetakan-7, 2005, p130),
Manajemen pemasaran adalah merencanakan, pengarahan, dan pengawasan seluruh kegiatan
pemasaran perusahaan ataupun bagian dari perusahaan.
Pengertian manajemen pemasaran dalam buku Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku
Konsumen (Dharmmesta & Handoko, 1982) adalah salah satu kegiatan-kegiatan pokok yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaannya, untuk
berkembang, dan untuk mendapatkan laba. Proses pemasaran itu dimulai jauh sejak sebelum
barang-barang diproduksi, dan tidak berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran perusahaan
harus juga memberikan kepuasan kepada konsumen jika menginginkan usahanya berjalan terus,
atau konsumen mempunyai pandangan yang lebih baik terhadap perusahaan (Dharmmesta &
Handoko, 1982).
Pengertian manajemen pemasaran menurut John W. Mullins, Marketing management is the
process of analyzing, implementing, coordinating, and controlling programs, involving the
conception, pricing, promotion, and distributions of products, services and ideas designed to
create and maintain beneficial exchanges with target market for the purpose of achieving
organizational objectives.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Peter R. Dickson, Marketing management is the
many and variate organizational activities involved in understanding what consumer want and
how they behave.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Swastha (1995 : 5) : penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program-program yang bertujuan menimbulkan
pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Sofyan Assauri (2004) Manajemen Pemasaran
merupakan kegiatan menganalisis, merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
semua kegiatan yang terkait dengan perancangan dan peluncuran produk, pengkomunikasian,
promosi dan pendistribusian produk tersebut, rnenetapkan harga dan mentransaksikannya,
dengan tujuan agar dapat memuaskan konsumennya dan sekaligus dapat mencapai tujuan
organisasi perusahaan jangka panjang.
Pengertian manajemen pemasaran menurut Winardi, mengemukakan manajemen
pemasaran adalah proses pengambilan keputusan, perencanaan, pengawasan aspek-aspek
pemasaran sesuatu perusahaan sehubungan dengan konsep pemasaran, di dalam sistem
pemasaran.
Pengertian manajemen pemasaran menurut William J. Stanton adalah penganalisaan,
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan
pertukaran dengan pasar yang dituju, dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi.
Pengertian manajemen pemasaran dalam buku Marketing management: A strategic
approach with a global orientation (Boyd, Walker, Larreche, 1998) adalah suatu proses

analisis, perencanaan, implementasi, koordinasi dan pengendalian program pemasaran yang


meliputi kebijakan produk, harga, promosi, dan distribusi dari produk, jasa, dan ide yang
ditawarkan untuk menciptakan dan meningkatkan pertukaran manfaat dengan pasar sasaran
dalam upaya pencapaian tujuan organisasi (Boyd, Walker, Larreche, 1998, p.16).
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian Pemasaran
Istilah pemasaran dalam bahasa Inggris dikenal dengan nama marketing. Asal kata pemasaran
adalah pasar=market. Apa yang dipasarkan itu, ialah barang dan jasa. Memasarkan barang tidak
berarti hanya menawarkan barang atau menjual tetapi lebih luas dari itu. Didalamnya tercakup
berbagai kegiatan seperti membeli, menjual, dengan segala macam cara, mengangkut barang,
menyimpan, mensortir dan sebagainya.
1. Charles F. Philips Ph.D and Delbert J. Duncan Ph.D. dalam bukunya Marketing
Principles and Methods artinya marketing yang oleh para pedagang diartikan sama
dengan distribusi dimaksudkan segala kegiatan untuk menyampaikan barang-barang ke
tangan konsumen (rumah tangga) dan ke konsumen industri.
2. Maynard and Beckman dalam bukunya Principles of Marketing artinya marketing berarti
segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dan sektor produksi ke sektor
konsumsi.
3. Paul D. Converse and Fred M. Jones (1958) dalam Indroduction ti Marketing. Produksi
diartikan sebagai pekerjaan menciptakan barang, sedangkan marketing ialah pekerjaan
memindahkan barang-barang ke tangan konsumen.
4. William J. Shultz (1961) dalam bukunya Outlines of Marketing. Marketing atau
distribusi adalah usaha kegiatan yang menyalurkan barang dan jasa dan produsen dan
konsumen.
5. Rayburn B Tousley, Ph. D., Eugene Clark, Ph.D., Fred E. Clark,Ph.E (1962) dalam
bukunya Principles of Marketing. Marketing terdiri dari usaha yang mempengaruhi
pemindahan pemilikan barang dan jasa termasuk distribusinya.
6. Paul D. Convers Harvey W. Huege, and Robert V. Mitchell dalam bukunya Elements of
Marketing. Marketing didefinisikan sebagai kegiatan membeli dan menjual, dan termasuk
didalamnya kegiatan menyalurkan barang dan jasa antara produsen dan konsumen.
7. Hermawan Kertajaya(2001) definisi pemasaran telah berkembang pesat dari dulu sampai
sekarang yang dirumuskan sebagai berikut:
~

Pemasaran adalah menghubungkan penjual dengan pembeli potensial

~ Pemasaran adalah menjual barang, dan barang tersebut tidak kembali ke orang yang
menjualnya
~

Pemasaran adalah memberikan sebuah standar kehidupan

~ Tahun 1953 Brech mendefinisikan pemasaran suatu proses dalam menentukan permintaan
konsumen akan barang dan jasa, memotivasi penjualan, mendistribusikan ke konsumen akhir,
dengan keuntungan sebagai imbalannya.
~ Tahun 1954 Peter Drucker menyatakan pemasaran bukanlah sekedar perluasan penjualan,
pemasaran meliputi keseluruhan bisnis, dan harus dilihat dari sudut pelanggan.
~ Tahun 60-an, 70-an, 80-an sekolah pemasaran telah berkembang dan menerbitkan berbagai
buku teks.
~ Tahun 1972 Kotler pemasaran adalah sekumpulan aktivitas manusia yang ditujukan untuk
memfasilitasi dan melaksanakan pertukaran.
~ Tahun 1976 Baker pemasaran berkaitan dengan penciptaan dan pemeliharaan hubungan
yang saling menguntungkan. Pemasaran adalah fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan
dan keinginan yang tidak terpenuhi saat ini.
~ Tahun 1985 AMA (American Marketing Association) menyatakan pemasaran adalah proses
perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang,
jasa dan ide dapat memuaskan pelanggan dan tujuan perusahaan.
~ Tahun 1977 The Chartered Institute of Marketing pemasaran adalah proses manajemen
untuk mengidentifikasi, mengantisipasi, dan memuaskan palanggan secara menguntungkan.
~ MAANZ (Marketing Association of Australia and New Zealand) pemasaran adalah aktivitas
yang memfasilitasi dan mempelancar suatu hubungan pertukaran yang saling memuaskan
melalui penciptaan, pendistribusian, promosi penentuan harga, barang, jasa dan ide.
~ Hermawan Kertajaya pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan
proses penciptaan, penawaran dan perubahan values dan satu inisiator kepada stakeholdernya.
Lebih jauh dijelaskan berbagai istilah yang terdapat dalam definisi tersebut adalah strategi,
bisnis, mengarahkan, menciptakan, menawarkan, mempertukarkan, inisiator, dan stakkeholders.
1. Philip Kotler dalam bukunya MarketingManagement marketing adalah proses dimana
seseorang atau kelompok dapat memenuhi need dan want melalui penciptaan, penawaran
dan pertukaran barang dan jasa.
Yang perlu mendapat perhatian dan batasan-batasan diatas adalah batasan marketing yang
menyangkut adanya place, time, and possession utility. Jadi yang paling penting harus diingat

disini ialah bahwa marketing itu pertama-tama harus berhubungan dengan adanya pemindahan
hak milik secara memuaskan.
3.2 Tingkat Pemasaran
Jika kita perhatikan struktur sebuah perusahaan maka ada tingkatan-tingkatan tertentu yang
masing-masing memiliki penekanan pada tugas pemasarannya.
Pada tingkat pimpinan pemasaran adalah penekanan pada analisis struktur pasar, orientasi
dan dukungan pelanggan, serta memposisikan perusahaan dalam mengawasi rantai nilai (value
chain). Dalam sebuah lembaga atau perusahaan banyak bagian-bagian atau departemen yang
menghasilkan nilai bagi pelanggan, misalnya bagian pembelian bahan baku, bagian produksi,
bagian keuangan, bagian urusan langganan dan sebagainya. Aktivitas mereka ini harus dibina
atau diarahkan agar lebih memuaskan pada pelanggan.
Pada tingkat bisnis atau SBU (Strategic Business Unit) pemasaran adalah untuk segmentasi
pasar dan targeting pasar. Unit bisnis harus lebih menekankan pada karakteristik produk yang
akan dipasarkan dan lebih mengenai needs, wants dan konsumen.
Pada tingkat Operasional ini berarti marketing in action, para petugas harus melaksanakan
berbagai taktik marketing mix, mencari kombinasi dan bauran yang paling maksimal, apakah
akan lebih menekankan pada product, price, place, atau promotion dan sebagainya.
3.3 Tujuan Pemasaran
Philip dan Duncan menyatakan bahwa menurut a Birds Eye View of the Marketing Task
digambarkan apabila kita naik pesawat maka kita akan melihat ke bawah, ada petani dan
pedagang-pedagang yang baru saja mengadakan jual bell, menaikan hasil pertaniannya ke truktruk untuk diangkut ke toko-toko. Disamping itu tampak pula pabrik-pabrik yang menghasilkan
bahan-bahan baku, onderdil dan bermacam-macam barang seperti mobil, motor, alat-alat listrik,
mesin-mesin dan sebagainya, yang sedang dikirim untuk dijual ke grosir-grosir atau pedagangpedagang eceran diseluruh negara itu danjuga untuk dikirim keluar negeri.
Memang usaha marketing ini tidak saja meliputi negara-negara yang maju (berkembang) tetapi
juga meliputi negara-negara belum maju. Negara berkembang merupakan negara yang sudah
maju dalam industri barang-barang dan jasa yang ditawarkan ke pasar, saling bersaingan.
3.4 Fungsi Marketing
Fungsi-fungsi marketing yang dinyatakan oleh:

William J.Shultz yaitu A marketing function is a major specialized business activity or


a group a closely related business operations, involved to their consumer or users.
Artinya funngsi-fungsi marketing merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam
bisnis, yang terlibat dalam pergerakan barang jasa dan produsen sampai ke tanagn
konsumen.

Paul D.Converse, Huegy and Mitchel yaitu A marketing function is an ac, operation, or
service performed inthe process of distributing goods or services. Artinya fungsi
marketing adalah suatu kegiatan, pelaksanaan atau pelayanan yang diusahakan dalam
rangka mendistribusikan barang dan jasa. Pelaksanaan ini bisa diusahakan satu atau
beberapa kali diantara produsen dan konsumen.

Rayburn D. Tousley cs yaitu A marketing function is a major specialized activity


performed in marketing. Artinya suatu kegiatan khusus dalam marketing.

1. Function of exchange (fungsi pertukaran), yaitu:


1. Selling penjualan
2. Buying pembelian
3. Function of physical (fungsi secara fisik), yaitu:
1. Transportation pengangkutan
2. Storage penyimpangan
3. Faciliting function (fungsi yang memberikan fasilitas), yaitu:
1. Financing permodalan
2. Risk taking resiko
3. Market information informasi pasar meliputi pengumpulan
komunikasi dan penafsirannya
4. Standardization

Paul D. Converse, Huegy and Mitchell, sebelum menyebutkan beberapa macam fungsi
marketing dikatakannya bahwa marketing itu terdiri dari 2 gerakan yaitu:

1. Physical movement pergerakan secara fisik


2. Movement of ownership perpindahan hak milik
Untuk memindahkan barang dan saluran-saluran distribusi sampai ke tangan konsumen,
diperlukan adanya jasa fasilitas, seperti pembukuan, permodalan dan sebagainya. Oleh karena itu
fungsi-fungsi marketing terdiri dari:
1. Movement Ownership buying and selling (creating possession utility) = Gerakan
pemilikan pembelian dan penjualan (menciptakan kegunaan milik).

1. Determining needs (menentukan kebutuhan)


2. Creating or stimulating demand (menciptakan dan mendorong permintaan)
3. Finding buyers and sellers (menentukan penjual dan pembeli)
4. Negotiating prices and terms (perjanjian harga dan cara penyerahan)
5. Advice (adjusting goods and services to need of buyers) = memberi advice
(menyesuaikan barang dan layanan kebutuhan sesuai dengan kebutuhan
konsumen)
6. Standardizing
7. Transfening tittle (pemindahan milik)
8. Movement of goods (creating place and time utility)
1. Transporting (penyangkutan)
2. Storing (penyimpanan)
3. Packing (pengepakan)
4. Dividing (pembagian)
5. Grading (inspecting and testing as distinct from standardizing)
peningkatan mutu
6. Assembling (order)
9. Market management
1. Formulating policies (memformulasikan kebijaksanaan)
2. Providing organization (menyiapkan organisasi)
3. Providing equipment (menyiapkan peralatan)
4. Supervising (pengawasan)
5. Financing (providing capital, accepting credit, making collections)
permodalan
6. Risking (resiko)

7. Securing information (especially by accounting and research) mencari


informasi

Duddy and Revzan mengemukakan adanya 8 fungsi dalam marketing yaitu:

1. Pembelian
2. Penjualan
3. Pengangkutan
4. Penyimpanan
5. Standarisasi
6. Pembiayaan
7. Perhubungan
8. Menanggung resiko

Steinhoff dalam The World of Business Library Vol.2 menyatakan bahwa We can
identify at least 10 marketing functions:

1. Buying
2. Selling
3. Transporting
4. Storing
5. Financing
6. Standardizing
7. Grading
8. Risk bearing
9. Pricing
10. Obtaining market information (mencari informasi pasar)

Dr.Panglaykim dan Drs. Hazil dalam bukunya Marketing Suatu Pengantar sebagai
berikut:

1. Merchandising
2. Buying
3. Selling
4. Grading and standardization
5. Storage and warehousing (penyimpanan dan penggudangan)
6. Transportasi (pengangkutan)
7. Finacing (pembelanjaan)
8. Communication (komunikasi)
9. Risk taking (pengambilan resiko)
1.
Merchandising
Merchandising adalah kebijaksanaan kaum produsen untuk mendekatkan hasil produksinya
kepada selera konsumen. Timbulnya mer,chandising disebabkan oleh dua faktor, yaitu:
1)

Faktor distantiering (jarak jauh)

Pada waktu dulu (ekonomi tertutup) dimana si produsen sama dengan konsumen tidak
mengalami kesulitan dalam menyalurkan barang. Tetapi setelah zaman makin maju maka jarak
geografis semakin jauh, dimana produsen tidak kenal kepada konsumen dan sebaliknya.
2)

Faktor mass production

Akibat adanya kemajuan teknologi, produksi dilakukan secara masal. Hash produksi membanjiri
pasaran sehingga produsen berusaha untuk mendapatkan konsumennya.
Paul D. Converse, Huegy and Mitchel menyatakan merchandising adalah perencanaan yang
berkenaan dengan memasarkan barang atau jasa yang tepat pada tempatnya yang tepat, waktu
yang tepat, jumlah yang tepat dan dengan harga yang tepat.
Duddy and Revzan mendefinisikan merchandising may be define as that function of marketing
which emphasize the use of strategy by either sellers of buyers other than ultimate customeror
both working together, incoordination in order to secure the advantages of innovation.
Untuk merchandising ini ada beberapa cara yang dapat dilakukan atau menurut Pangklaykim
mencakup:
1)

Product strategy and service, yang termasuk dalam strategi product ini adalah:

1. Product development yaitu menciptakan barang baru yang sesuai dengan selera para
konsumen.
2. Product specialization versus product diversification adalah policy didalam memproduksi
bermacam-macam barang atau mengusahakan barang-barang yang bersifat spesialisasi.
3. Product branding maksudnya memberi merek kepada barang-barang. Tujuan ini antara
lain adalah untuk identifikasi dan untuk proteksi terhadap barang-barang merek lain.
4. Product packaging and labeling misalnya menciptakan pembungkusan-pembungkusan
atau kaleng-kaleng yang mudah dibuka. Memberi warna-warna yang menarik pada
minuman. Misalnya warna minuman lemon yang menarik selera konsumen.
5. Product guarantees and service misalnya membeli barang-barang dengan garansi, kalau
rusak bisa diperbaiki lagi.
2)
Struktur organisasi dan service, organisasi adalah organisasi penjualan, metode penjualan
dan service yang diusahakan agar dapat menarik para konsumen. Misalnya ada apotik-apotik
yang memberikan service mengantarkan obat kerumah-rumah.
3) Teknik memperbesar penjualan adalah penting peranan yang diberikan oleh reklame dan
alat-alat sales promotion lainnya.
4)
Siasat penetapan harga cara ini banyak kita jumpai dalam praktek misalnya toko-toko yang
menetapkan harga-harga murah untuk barang yang dikenal oleh umum, mencari keuntungan dan
penjualan barang yang kurang dikenal oleh umum.
2.

Buying

Jika merchandising memberikan overall plan, maka pembelian merupakan langkah pertama
untuk suksesnya penjualan kelak. Penjualan akan berhasil baik, bila pembelian dilakukan dengan
baik. Dengan demikian akan diperoleh laba. Bila pembelian salah dilakukan maka menjualnya
susah, akibatnya laba nihil. Misalnya mengadakan pembelian terigu diluar negeri, bila salah
dalam pemilihan kualitet dan transportnya bisa mengakibatkan kerusakan pada terigu tersebut
seperti busuk, membantu dan sebagainya. Dapat dikemukakan bahwa ada 3 aspek dalam
pembelian, yaitu:
1. Menentukan kebutuhan
2. Mencari penjual yang memilki barang-barang yang sesuai dengan kebutuhan pembeli.
3. Penyelesaian tentang harga dan syarat-syarat lain, dengan demikian akan tercapailah
maksud apa yang dikatakan Good selling begins with good buying (penjual yang
berhasil dimulai dengan pembelian yang baik). Barang yang baik akan laku dengan
sendirinya.
3.
Penjualan

Fungsi penjualan merupakan top function dan pada usaha dimana ditentukan selisih antara input
dan output. Dapat dikatakan bahwa bahwa profit adalah element atau alat untuk mengukur
efisiensi dan juga untuk mengukur risk bearing.
4.

Grading and Standardization

Standar terdiri dari suatu daftar pengkhususan mutu atau sifat bahwa suatu produk memenuhi
grade tertentu. Grading adalah suatu tindakan untuk memisahkan atau meriksa barang-barang
menurut pengkhususan yang telah ditetapkan untuk menentukan gradenya. Grading merupakan
suatu tindakan fisik dan barang-barang.
Standar memungkinkan pembeli dan penjual mengetahui dengan tepat dan suatu barang.
Misalnya kita kenal standar kualitas kopi, karet untuk ekspor. Untuk mencapal masing-masing
kualitas dilakukan grading, mungkin dengan cara diproses, disortir, dimasak dan sebagainya.
Keuntungan-keuntungan grading yaitu:
1. Grading menurunkan biaya marketing karena mutu barang sudah diketahui dan tidak
perlu dijelaskan lagi.
2. Menghemat waktu pembeli dan penjual.
3. Grading mengurangi resiko.
4. Harga bisa menjadi turun.
Kerugian-kerugian grading yaitu:
1. Tidak mungkin mengup-grade produk secara tepat.
2. Suatu grade kadang-kadang belum cukup untuk mengurangi sifat suatu produk dengan
tepat.
3. Kadang-kadang grading dilakukan kurang jujur karena kurangnya inspector/ tenaga
pengawas.
4. Konsumen sering tidak mengetahui arti grade.
5. Grade sering untuk menjadi teap/ tidak flexible sehingga tidak memungkinkan
perubahan-perubahan untuk kemajuan produk.
6. Menyulitkan penjual untuk inengclaim produknya lebih baik dari produk-produk lain.
5.

Storage and Warehousing

Fungsi storage ini menciptakan time utility yaitu untuk mendekatkan waktu produksi dan waktu
konsumsi. Fungsi ini dapat dilakukan oleh:
-

Perusahaan produk sendiri

Perusahaan pengangkutan

Perusahaan penyimpanan

Lembaga-lembaga niaga sendiri

Fungsi storage ini harus ada disebabkan oleh hal sebagai berikut:
1. Barang diproduksi menurut musim sedangkan konsumsi berlaku terus menerus. Misalnya
beras.
1. Konsumsi berlaku pada suatu musim saja sedangkan produksi berlangsung sepanjang
masa. Misalnya payung.
2. Untuk menghindarkan price flutuation dan kadang-kadang dipakai untuk spekulasi.
1. Mengingat bahwa pembelian-pembelian yang terlalu kecil itu tidaklah ekonomis
maka dibelilah dalam partai-partai lebih besar, daripada yang dibutuhkan agar
terdapat penghematan-penghematan harga pengangkutan dan price reduction.
2. Karena sifat dan barang memerlukan storage yang khusus. Misalnya ikan dan
daging yang memerlukan suatu alat pengangkutan yang khusus agar tidak lekas
busuk.
3. Adanya sifat dan barang yang bertambah lama disimpan bertambah naik nilainya.
Misalnya wine yang sebelum dijual biasanya disimpan dulu dalam kelder-kelder
istimewa untuk memperolah increasesof quality (tambahan atau peningkatan
mutu).
6.

Pengangkutan

Fungsi pengangkutan ini memberikan place utility dan time utility sehingga fungsi pengangkutan
ini merupakan suatu jasa yang ditemukan centre produktif, karena dengan pengangkutan itu
secara geografis dapatlah ditentukan centre produksi dan centre konsumsi. Pengangkut ini ada
bermacam-macam yaitu:

Kereta api

Pengangkutan sungai dan laut

Pengangkutan motor dan bukan motor

Pengangkutan pipa

Pengangkutan udara

Pengangkutan pos

7.

Pembelanjaan (Financing)

Pembelanjaan dimaksudkan bagaimana usaha memperoleh modal untuk membelanjai usahausaha dalam marketing, moadal untuk bidang marketing ini di investasi mendirikan pabrikpabrik. Dalam hal ini pembelanjaan dan lembaga-lembaga marketing bisa memakai cara :
Leveranciers credit atau afnemers credit (kredit penua) atau (kredit pembeli). Untuk untuk
menjual barang lembaga marketing tidak perlu selalu memakai sistem cash atau carry, tapi
dengan syarat seperti 2/10 net 30.
Maksudnya pembayaran yang di lakukan dalam tempo 10 hari setelah pembelian di beri korting
2% , tetapi lewat 10 hari samapi 30 hari korting tidak diberi lagi. Dan lewat 30 hari pihak
pembeli di bebani bunga sesuai dengan tingkat bunga umum.
8.

Fungsi kointinikasi

Dalam rangka memperoleh informasi yang cepat dan tepat pada masa sekarang ini, maka fungsi
komunikasi tidak bisa di abaikan. Para pengusaha terutama yang bergerak dalam bidang
marketing, harus selalu menggunakan komunikasi dua arah yaitu arah bolak-balik antara
pengusaha dan konsumen. Pengusaha harus mendapat informasi dan konsumen misalnya melalui
riset,wawancara, dan konsumen mendapat informasi melalui surat kabar, radio dan media masa
lainnya. Kita harus mencoba mnggunakan jalur komunikasi dengan teknologi yang makin
canggih, dan yang penting harus di jaga sampai timbul misskomunikasi.
9.

Risk taking

Dalam marketing ini kita dapat di jumpai unsur lag of time, yaitu waktu yang di butuhkan untuk
memyampaikan barang dan produsen ke konsumen. Adanya lag of time, maka pengusaha dalam
sektor dagang inhaerent dengan penanggungan resiko. Resiko dalam lapangan dagang ada
bermacam-macam, antara lain :

Resiko secara physis

Resiko karena pencurian

Resiko karena kematian orang yang mempunyai fungsi strategi

Resiko dalam credit extension, misalnya kredit tidak dibayar oleh debitur

Resiko karena marketing situation

Penanggung resiko di oleh pengusaha bisa di kurangin denagan cara :

Mengurangi kemungkinan timbulnya resiko

Shift or risk (menggeser resiko)

Mengurangi kemungkinan timbulnya resiko dapat di usahakan dengan jalan Good management,
yaitu :

Mengurangi resiko kebakaran dengan gudang fire proot

Mengurangi pencurian di toko pemakaian cermin atau teralis

Dengan sistem pembukuan yang baik

Shift of risk atau memindahkan resiko dapat di lakukan dengan cara :

Asuransi

Sistem produksi sell and make (dijual dulu baru di buat/ sistem pesenan) resiko disini
pembukuan yang baik

Sub contracting, yaitu kontaktor yang pertama mengontrakkan lagi kepada kontraktor
yang lain

Hedging (pasar berjangka)

3.5

Saluran Pemasaran

Salah satu definisi saluran pemasaran di nyatakan oleh koteler (2000:490): saluran pemasaran
adalah lembaga yang saling berkait untuk menjadikan produk atau jasa siap di gunakan di
konsumsi. Jadi adalah tugas saluran pemasaran untuk memindahkan barang dan produsen ke
konsumen.
Saluran pemasaran ini sangat pengting bagi produsen, sebab produsen tidak akan sanggup
menyalurkan hasil produksinya sampai ke tangan konsumen. Produsen tidak mungkin
melaksanakan sendiri penyaluran hasil produknya, karena tidak efesien, modal investasi besar,
pengawasan lebih sulit, banyak personil, dan sebagainya. Mereka sulit menjangkau daerah
geografis yang begitu luas.
Bagi produsen menggunakan saluran pemasaran bebas akan sangat bermanfaat , karena saluran
pemasaran ini akan berfungsi sebagai :

Pemberi informasi tentang keadaan lapangan, adaya saing, penerimaan konsumen, selera
konsumen.

Penyalur dapat mengadakan promosi yang turut membantu kelancaran pemasaran, atau
produsen menyelenggarakan promosi sendiri, yang sangat membantu usaha penyalur.

Negoisasi, dilakukan oleh penyalur dengan pihak konsumen, tentang harga, sistem
penyaluran.

Pembiayaan dilakukan sendiri oleh penyalur dan dalam beberapa hal dapat bekerjasama
dengan produsen dengan penyediaan kredit perdagangan.

Unsur resiko di pikul sendiri oleh pihak penyalur, kecuali ada perjanjian khusus, dalam
hal barang kadaluarsa, barang rusak.

Sistem penggudangan barang di laksanakan oleh pihak penyalur.

Sistem transportasi, di bawa langsung oleh pihak penyalur atau di antar sesuai dengan
perjanjian antara produsen dan penyalur.

TIGA STRATEGI DISTRIBUSI


EKSLUSIF

SELEKTIF

INTENSIF

Pemilihan saluran distribusi, ini digunakan oleh barang-barang khusus, untuk konsumen tertentu.
Hanya konsumen tertentu yang datang berbelanja ke penyalur ekslusif, dan jumlahnya sangat
terbatas pada suatu daerah, misalnya penyalur mobil mercy dan BMW.
Penyaluran selektif, yaitu penyaluran yang telah di pilih beradasarkan kriteria tertentu, seperti
besarnya modal, bangunan, gudang, kendaraan. Biasanya digunakan untuk barang-barang seperti
televisi, mesin,cuci,kalkus dan AC.
Penyaluran intesif, ini di gunakan barang-barang yang banyak dikonsumsi seperti odol,sikat gigi,
alat tulis.
Produsen memiliki banyak kekuasaan untuk memaksa saluran pemasaran mau bekerja sama.
Kekuasaan produsen adalah sebagai berikut (Kotlet 2000:501):
1. Coercive power (kekuasaan memaksa). Jika agen/ saluran pemasaran bekerja kurang
baik, maka pihak produsen dapat memaksa mereka, dengan ancaman akan menghentikan
pengiriman barang. Jelas ini sangat merugikan pihak penyalur, sedangakn produsen dapat
mencari penyalur lain.
2. Reward power (kekuasaan penghargaan). Produsen dapat memberi penghargaan kepada
penyalur dalam setiap kegiatan yang di lakukan atau pada peristiwa-peristiwa tertentu.
Kelemahan Reward ini, ialah kegiatan yang di lakukan oleh penyalur selalu ada udang
dibalik batu, yaitu selalu mengharapkan imbalan.

3. Legitimate power (kekuatan sah). Kekuatan sah ini seperti tercantum di dalan kontrak
kerjasama. Di dalam kontrak jelas di sebut apa hak dan kewajiban masing-masing pihak.
Misalnya dalam perjanjian wara laba, jelas apa hak franchisee dan apa hak serta
kewajiban franchisor.
4. Expert power (kekuatan sah). Produsen memiliki keahlian tertentu yang dapat
meningkatkan kemajuan perusahaan. Keahliian ini sangat di perlukan oleh pihak
penyalur, oleh sebab itu penyalur sangat tergantung kepada produsen. Misalnya produsen
memiliki peralatan canggih untuk memudahkan pekerjaan , atau produsen seorang ahli
teknik.
5. Referent power (kekuatan referent). Produsen sudah mempunyai nama besar, terkenal
dan semua orrang ingin menjadi penyalurnya. Penyalur yang sudah resmi di angkat akan
memiliki prestise tersendiri dan akan tetap bekerja sama dengannya dan memelihara
hubungan sebaik mungkin.
Ada beberapa cara untuk memotivasi penyalur agar bekerja lebih giat :
Memberi margin lebih tinggi dengan tambahan diskon.
Mengadakan transaksi khusus dengan keuntungan ekstra.
Bonus pajangan, karena mencoba mendisplay rak barang lebih baik.
Kontes pajangan atau kontes penjualan. Beberapa penyaluran di lokasi tertentu atau di kota
tertentu di perlombakan dan pemenang mendapat hadiah.
Untuk penyaluran barang-barang dan produsen ke konsumen ada beberapa cara :
1. Penyaluran langsung dari produsen ke konsumen.
Ada produsen atau industri kerajinan rumah, menyalurkan barang langsung ke konsumen. Hal ini
sulit di lakukan pada industri-industri besar.
1. Penyaluran semi langsung.
Dalam hal ini ada juag perantara, yaitu menggunakan saluran perdagangan eceran.
1. Penyaluran tak langsung, melalui lebih dan satu perantara.
Dalam gambar bentuk saluran tersebut sebagai berikut :
P
PB

PE

Langsung

PE

K
Semi langsung

Tak langsung
Dalam rangka meningkatnya efisiensi perusahaan, adakalanya di adakan integrasi, antara
berbagai lembaga penyaluran. Misalnya integrasi antara produsen dengan perdagangan eceran.
Integrasi yang di prakasai oleh lembaga bagian atas ke bagian bawah, di sebut backward
intergration, dan sebaliknya dan bawah ke atas. Forward intergration dapat terjadi karena
produsen memiliki perdagangan besar, dan juga dapat memiliki perdagangan eceran sendiri.
Strategi ini di pakai karena pertimbangan efisiensi, atau karena ingin lebih aman dalam
menyalurkan produknya, ingin lebih cepat menyalurkan tidak tergantung pada lembaga lain.
Jadi sifat dan saluran pemasaran ini tidak statis. Mereka bahkan lebih dinamis, menyesuaikan
dengan keadaan yang berkembang, sehingga muncul Vertical marketing system, Horizontal
marketing system dan multichannel marketing systems.
1. Vertical marketing systems ini mencakup lembaga produsen, grosir dan pengecer sebagai satu
kesatuan, dan salah satunya di angkat sebagai koordinator/ pemimpin oleh produsen, grosir atau
pengecer. Tujuan dan sistem ini ialah untuk mengurangi konflik yang mungkin timbul di antara
ketiga lembaga tersebut, terutama apabila masing-masing lembaga mengutamakan keuntungan
sendiri-sendiri sehingga menyulitkan lembaga lainnya.
2. Horizontal marketing system, dalam hal ini satu penyalur mengajak jenis usaha lain untuk
bekerjasama menghadapi peluang pasar yang muncul. Misalnya jaringan toko swalayan
mengajak dunia perbankan agar membuka kantor banknya di dalam toko, kerjasama ini lebih
merupakan joint venture karena kekhawatiran salah satu pihak, kekurangan modal, personil dan
kurang pengalaman. Kerjasama ini dapat di lakukan untuk sementara atau untuk permanen ini
juga di kenal dengan istilah symbiotic marketing.
3. Multichannel marketing systems ini dilakukan karena pesatnya perkembangan konsumen,
meliputi daerah tempat tinggal yang terpencar, selera, segmentasi, produsen perlu membuka
kesempatan untuk memperbanyak channels of distributionnya.
3.6
3.6.1

Manajemen Pemasaran
Pengertian Manajemen Pemasaran

Istilah marketing manajemen dirimuskan sebagai berikut: Marketing management is the analysis,
planing, implementation, and control of programs desaidned to create, build, and maintain
beneficial exchanges with target buyers for the purpose of achieving organizational objectives.

Artinya; manajemen pemasaran adalah kegiatan analisis, merencanakan, mengimplementasi, dan


mengawasi segala kegiatan , guna memeperoleh tingkat pertukaran yang menguntungkan dengan
memebeli sasaran dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Secsrs ringkas ia menyatakan bahwa manajemen pemasaran ialah prosesd untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas dan kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh individu atau perusahaan.
Logika dan definisi diatas, apabila seseorangatau perusahaan, ingin memperbaiki pemasaranya,
maka ia harus melakukan kegiatan pemasaran itu sebaik mungkin.
Pengertian ini menekankan implikasi:
1. Definisi di atas menekankan adanya efektivitas dan efisiensi. Efektifitas artinya
memaksimalkan hasil yang hendak di capai yang telah ditetapkan lebih dulu, sedangkan
efisiensi adalah meminimalkan pengeluaran atau biaya yang digunakan untuk mencapai
hasil tersebut.
2. Manajemen pemasaran ini merupakan suatu proses. Penekanan pada efisiensi dan
efektivitas erat hubungan dengan pengertian produktivitas.ada pendapat yang
menyatakan bahwa produktivitas adalah merupakan kombinasi antara efektifitas dan
efesiensi(Paul Mali, 1978:7). Jika orang ingin menentukan produktivitas, maka ia harus
mengetahui hasil yang dicapai dan sumber-sumber apa yang telah di gunakan dan
mendapatkan hasil yang semaksimal mungkin, inilah efisiensi dan efektivitas.
Dengan demikian proses manajemen pemasaran akan lebih meningkatkan efesiensi dan
efektivitas. Berikut akan dikekemukakan lagi satu definisi singkat dari Wiliam J. Stanton (1981 :
14) marketing manajemen is I the marketing concept in action. Definisi ini mempunyai
implikasi:
1. Kegiatan pemasaran pada sebuah perusahaan, harus dikoordinasi, dikelola dengan sebaikbaiknya
2. Manajer pemasaran,harus memainkan peranan penting dalam perencanaan perusahaan.
3.6.2

Manajemen Penjualan

Shultz membedakan marketing manajemen dengan sales manajement. Sales manajement is the
planning, direction and control of the personal selling activities of the busines. Jadi manajemen
penjualan ini khusus merencanakan, mengarahkan, dan mengawasi penjual pada sebuah
perusahaan.
Ungkapan berikut sudah sering kali kita baca: salesman is made not born. Banyak orang
dinyatakan akan berhasil menjual barang apabila dibina oleh sales manajer bukan karena
pembawaan bakat. Kegiatan para penjual ini dapat di perbaiki dengan cara:
1. Mencari orang yang tepat untuk melakukan penjualan adalah tugas manajer penjualan
untuk menetapkan atau memilih orang yang akan diangkat sebagai penjual di

perusahaannya. Hal ini sangat tergantung kepada pekerjaan yang harus dilakukan,
keadaan produk, konsumen yang dituju dan sebagainya. Pilihan dapat dilakukan terhadap
keadaan fisik,kepribadian, asoek osikologis, dan unsur sikap dan penjual
2. Mengadakan latihan pada perusahaan besar latihan memerlukan waktu sekitar 18 bulan
untuk penjual baru. Dan bagi penjual yang sudah lama pun perlu pula diadakan
penyegaran dalam bentuk pelatihan lain
3. Menyediakan perlengkapan penjualan, seperti ada sampel barang yang akan dijual,
model, atau bahan ilustrasi. Alat-alat ini akan digunakan oleh para penjualan pada waktu
berkunjung ke konsumen dan memeperlihatkan contoh-contoh tersebut, atau
memebagikan contoh barang tersebut secara cumaa-Cuma.
4. Menetapkan daerah-daerah penjualan, tapi tidak terlalu sempit dan jangan pula terlalu
luas dilihat dari segi keterjangkauannya dan segi waktu dan biaya.
5. Menetapkan balas jasa bagi para penjual, apakah dengan sistem komisi, atau bonus, atau
sistem gaji dengan jaminan hari tua.
6. Memberikan supervisi bagi para penjual.kecuali bagi para penjual yang bertugas dalam
toko, maka bagi penjual yang bergerak diluar maka manajer penjualan, sekali-kali harus
turun ke lapangan mengecek kegiatan yang dilakukan oleh para penjualnya, dia harus
mengunjungi langsung konsumen atau toko yang menjadi sasaran produksi.
7. Memelihara moral para penjual. Masalah ini sangat sulit karena para penjual banyak
bergerak diluar. Mereka mudah terpengaruh oleh aspek-aspek negatif dan lingkungan
kemungkinan penyelewengan mudah terjadi. Oleh sebab itu manajer penjual harus
berusaha membina mental, moral para penjual ini dengan cara selalu mengadakan
pendekatan secara pribadi, hubungan secara tertulis (laporan) secara teratur tiap minggu
atau tiap bulan dan mengadakan pertemuan atau rapat-rapat khusus.
Semua kegiatan yang dilakukan dalam manajemen penjualan ini sangat erat hubungannya
dengan manajemen pemasaran. Namun kegiatan manajeme pemasaran lebih luas lagi yang
mencakup antara lain: merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi
kegiatan yang berhubungan dengan produk, pembelian, kebijaksanaan harga, promosi, penjualan,
riset, penggudangan, pengangkutan, pemberian kredit, mencari permodalan, manajemen resiko,
mencari daerah penjualan, saluran distribusi dan sebagainya guna mencapai tujuan perusahaan.
Pada perusahaan kecil kegiatan manajemen pemasaran ini dapat dilakukan oleh pemilik sendiri
tapi makin besar perusahaan maka makin banyak pula orang yang harus diperbantukan pada
kegiatan manajemen pemasaran ini.
3.6.3
Kekuatan Luar yang Mempengaruhi Organisasi Perusahaan
1.
Organisasi
Organisasi perusahaan ini berhubungan dengan suppliers (pemasok=penjual) barang-barang ke
perusahaan. Artinya perusahaan membeli barang-barang dan pihak penjual untuk diolah kembali

dalam pabrik atau untuk dijual kembali pada usaha pertokoan. Dalam hubungan antara suppliers
dan perusahaan ini bekerjalah segala fungsi-fungsi yang terdapat dalam marketing. Setelah
barang-barang diolah atau tidak diolah dalam organisasi barang tersebut diteruskan ke konsumen
akhir melalui berbagai perusahaan tidak bisa terlepas dan pengaruh kekuatan luar yaitu pengaruh
keadaan ekonomi, situasi pemerintah dan pengaruh sosial budaya.
2.
Sistem Ekonomi
Pengaruh dari sistem ekonomi dapat berupa kebijaksanaan umum dalam bidang perekonomian
yang dilakukan oleh pemerintah. Misal munculnya peraturan-peraturan baru yang mengatur dan
berpengaruh terhadap harga, jumlah barang di pasar, pembatasan impor-ekspor dan sebagainya.
Semua kebijaksanaan ini akan mempengaruhi dunia perusahaan. Kemudian ada pula pengaruh
teknologi yang sangat membantu kemudahan dalam produksi dan teknis kegiatan marketing
seperti menggunakan alat komunikasi canggih, menggunakan sistem komputer untuk prosesing
data perusahaan dan sebagainya.
Akhirnya ada sistem persaingan, tidak bisa diabaikan oleh organisasi perusahaan. Hal ini
menuntut manajemen perusahaan selalu berfikir, mencari teknik-teknik baru agar dapat menarik
perhatian langganan dengan kebijaksanaan harga dan pelayanan.
3.
Sistem Pemerintah
Sistem pemerintah sangat mempengaruhi kagiatan dunia perusahaan karena pemerintah melalui
kegiatan partai politik dapat merubah atau menciptakan peraturan baru. Ataupun melalui
kelompok-kelompok yang berpengaruh dalam pemerintahan atau melalui wakil-wakil rakyat di
DPR pula melakukan tekanan-tekanan yang mendorong suatu kebijaksanaan baru sehingga
muncullah peraturan, perundang-undangan baru yang sah dan harus ditaati.
4.
Sistem Sosial Budaya
Iklim sosial budaya yang berlaku disuatu masyarakat sangat mempengaruhi kehidupan dunia
perusahaan. Adanya sikap dan nilai-nilai tertentu, adanya kebiasaan dan larangan, adanya mode,
selera yang dipengaruhi oleh tingkatan pendidikan masyarakatnya, tingkat kebutuhan dan
kemampuan masyarakat semuanya mempengaruhi kegiatan perusahaan.
Masyarakat yang sudah memiliki banyak orang terdidik akan berbeda perilaku dan pola
konsumsinya dari masyarakat yang kebanyakan penduduknya terdiri dari orang-orang yang tidak
bersekolah.
3.6.4 Perbedaan Penjualan dengan Pemasaran
Perbedaan antara penjualan (selling) dan pemasaran (marketing) adalah:
Selling :
1. Menekankan kegiatan pada produk.
2. Perusahaan mula-mula membuat produk kemudian berusaha menjualnya.

3. Manajemen disini berorientasi pada bagaimana tercapainya volume penjualan sebesarbesarnya.


4. Rencana biasanya berjangka pendek dengan kata lain sekarang, harus dipasarkan
sekarang.
Marketing :
1. Menekankan pada apa yang diinginkan oleh konsumen.
2. Perusahaan mula-mula meneliti apa keinginnan konsumen, kemudian merancang
bagaimana membuat produk tersebut agar memuaskan selera konsumen.
3. Manajemen berorientasi pada profit dalam arti laba total buak laba per unit barang.
4. Rencana dibuat jangka panjang yaitu memikirkan pertumbuhan perusahaan dimasa yang
akan datang.

3.6.5 Tugas Manajemen Pemasaran


Manajemen pemasaran atau marketing management berasal dari dua kata management dan
marketing yaitu dua ilmu yang terpisah kemudian dipadukan dalam satu kegiatan. Artinya
fungsi-fungsi yang ada dalam kedua ilmu tersebut digabung dalam bentuk suatu kerjasama.
Henri Fayol mengidentifikasi adanya lima fungsi yaitu POC3, sebagai berikut:
1. Planning
2. Organizing
3. Commanding
4. Coordinating
5. Controlling
Luther Gulick menyatakan adanya tujuan unsur yaitu POSDCORB:
1. Planning
2. Organising
3. Staffing

4. Directing
5. Coordinating
6. Reporting
7. Budgetting
Persatuan Administrasi Sekolah Amerika Serikat mengemukakan fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1. Planning
2. Allocating
3. Stimulating
4. Coordinating
5. Evaluating
Masih banyak penulis lain menngemukakan fungsi-fungsi manajemen yang dapat dibandingkan,
diantaranya menurut:

Gregg

Litchileld

Campbell

Decision making
Planning

Decision making
Progamming

Decision making
Progamming

Organising

Communicating

Stimulating

Communicating

Controlling

Coordinating

Influencing

Reppraising

Appraising

Coordinating
Evaluating

Fungsi-fungsi manajemen yang dikemukan oleh G.R. Terry dengan istilah POAC:
1. Planning

2. Organizing
3. Actuating
4. Controlling
Dari fungsi-fungsi manajemen yang dikemukakan oleh Terry dapat dilihat contoh penerapan
didalam marketing. Misalnya untuk pelaksanaan marketing suatu produk perusahaan perlu
diadakan planning terlebih dahulu. Planning ini dibuat berdasarkan data yang ada di perusahaan.
Misalnya planning daerah pemasaran, planning tentang harga, planning strategi yang akan
digunakan. Kemudian disusun organisasi yang jelas dan efisien sehingga dengan jelas diketahui
siapa yang bertanggung jawab, kepada siapa harus dipertanggung jawabkan, bagaimana
koordinasi dalam perusahaan. Jadi disini diperlukan suatu struktur yang jelas sehingga tidak
terjadi saling lempar tanggung jawab seandainya terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam
pekerjaan.
Actuating yaitu melaksanakan pekerjaan, bagaimana cara kerja, kemana harus pergi, kapan dan
sebagainya. Agar pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan mulus maka para pekerja perlu diberi
insentif. Dengan demikian harus ditetapkan secara jelas tentang gaji, honor, uang lelah, uang
komisi penjualan, dan sebagainya.
Fungsi terakhirnya adalah perlu adanya kontrol dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Kontrol
harus dilakukan sedini mungkin agar tidak terjadi kesalahan yang berlarut-larut. Jika terjadi
penyimpangan dan planning yang telah ditetapkan maka perlu diambil tindakan pencegahan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa untuk dapat
memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu manajemen pemasaran harus
mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh perusahaan sebelum menentukan strategi apa
yang yang cocok digunakan untuk menghadapi situasi tersebut.
Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di
dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga,
promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan
program pemasaran dari suatu perusahaan.
Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat
merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada
konsumen.

Perencanaan produk yang dihasilkan oleh perusahaan harus benar- benar sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Selain itu, produk yang dihasilkan harus mencerminkan kualitas yang
baik. Hal tersebut agar sesuai dengan tujuan perusahaan yang mana produk yang dihasilkan
dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan konsumen dan dapat memuaskan konsumen. Karena
produk merupakan titik sentral dari kegiatan pemasaran, keberhasilan suatu perusahaan dapat
diketahui dari respon yang ditunjukkan oleh konsumen.
Pada situasi persaingan dan perubahan yang bergerak begitu cepat ini perusahaan ditekan oleh
faktor-aktor eksternal seperti perubahan teknologi, ekonomi, sosial kultural dan pasar. Di sisi
lain, secara internal perusahaan menghadapi perubahan organisasi yang tak kalah peliknya,
seperti masalah budaya perusahaan, struktur, karyawan, pemegang saham. Dalam situasi seperti
ini konsep pemasaran tidak lagi cukup hanya berbicara tentang penjualan, periklanan atau
bahkan konsep bauran pemasaran 4P (product, place, pricing, dan promotion).
Pemasaran harus dilihat sebagai suatu konsep bisnis strategi (strategic business concept). Artinya
pemasaran tidak lagi sekadar marketing as it is, melainkan harus diintegrasikan dengan strategi
perusahaan secara keseluruhan.
4.2

Saran

Penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasar yang professional dan memiliki
kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah manajemen pemasaran anda sebagai bagian penting
dalam perusahaan demi mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.
Pada pembahasan ini menjelaskan pengertian pemasaran dari berbagai pandangan para ahli,
termasuk juga tujuan dan fungsi marketing. Dengan demikian diharapkan mahasiswa khususnya
dan masyarakat pada umumnya menjadi paham tentang bagaimana melakukan kegiatan
persaingan pemasaran manajemen marketing.
Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga apa yang disajikan memberikan ilmu dan
informasi. Selanjutnya kesempurnaan makalah ini penulis mohon saran dan kritik guna
memperbaiki kesalahan dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA
Drs.H. Permana Jaka, M.M., M.Pd. 2012. Pengantar Manajemen. Bandung. Sarwayasa Print
Kumpulan Makalah Manajemen. 2012, 25 Juni. Marketing Mix. (http://yuzmanfirmansyah.blogspot.com/2010/06/marketing-mix.html, 29 Oktober 2012 12.35wib )
Ambrie Klan Blogspot. 2011, 25 Juni. Makalah Manajemen Pemasaran.
(http://briaklau22.blogspot.com/2011/06/makalah-manajemen-pemasaran.html, 2 Nopember
2012 15.25 wib)

(http://mbegedut.blogspot.com/2012/06/pengertian-manajemen-pemasaran-menurut.html, 4
Nopember 2012 19.30 wib)

LAMPIRAN
1. Studi Kasus
-

Apakah Double Benefit Positioning cukup baik dan efektif menurut anda? Jelaskan!

Double Benefit Positioning merupakan cara menempatkan merek dibenak konsumen atas
dasar manfaatnya yang ganda. Ada beberapa pertimbangan, mengapa suatu merek produk atau
perusahaan menggunakan double benefit positioning. Pertama, karena double benefit positioning
merupakan stategi alternatif untuk mengalahkan pesaing yang hanya menawarkan atau
memposisikan satu manfaat saja (single benefit positioning). Kedua, double benefit positioning
bisa menciptakan peluang pasar yang selama ini kosong. Menurut pendapat saya, dengan
semakin banyaknya produk yang beredar dan mungkin dengan satu manfaat saja yang
ditawarkan, memberikan kejenuhan terhadap konsumen, maka double benefit positioning ini
boleh-boleh saja digunakan dalam memasarkan produk karena lebih khas. Menurut saya, double
benefit positioning ini cukup baik dan efektif bagi perusahaan dalam menawarkan produknya.
Tetapi, double benefit positioning ini akan baik dan efektif jika perusahaan menawarkan
produknya dengan manfaat ganda yang memiliki hubungan dekat (related). Maksudnya adalah,
kedua manfaat yang ditawarkan saling terkait. Seperti contoh kasus pada no.a yaitu iklan obat flu
yang juga menawarkan manfaat ganda yaitu juga sebagai obat batuk. Menurut saya, sesuai
dengan teori double benefit positioning diatas, pada contoh kasus no.a ini termasuk double
benefit positioning yang cukup baik dan efektif karena manfaat ganda yang ditawarkan memiliki
hubungan yang dekat atau saling terkait. Yaitu manfaat sebagai obat flu dan batuk.
Apakah Double Benefit Positioning tidak menimbulkan over positioning yang
menyebabkan customer menjadi tidak percaya karena terlalu berlebihan?
Double benefit positioning memang dapat menimbulkan over positioning yang dapat
menyebabkan konsumen menjadi tidak percaya lagi karena terlalu berlebihan, itu terjadi karena
double benefit positioning yang dilakukan gagal atau tidak berhasil akibat tidak memperhatikan
teori dari double benefit itu sendiri. Dalam kasus pada no.b yaitu iklan minuman energi, produk
ini terlalu berlebihan (over positioning), karena manfaat ganda yang ditawarkan tidak saling
terkait atau hubungannya tidak dekat. Kedua manfaat yang ditawarkan terlalu jauh, maka
pasarpun akan menilai tidak logis, terhadap double benefit positioning ini. Yaitu dimana manfaat
dari minuman energi yang berkhasiat untuk menambah energi pada tubuh yang lelah juga
dikaitkan dengan nutrisi untuk otak yang lelah. Menurut saya, kedua manfaat ini tidak ada
hubungan dekat atau tidak terkait sama sekali. Disini perusahaan khususnya bagi marketer, harus
dapat sebisa mungkin meyakinkan konsumen dengan manfaat ganda yang ditawarkan dalam
kenyataan yang sebenarnya atau dengan bukti yang menunjang. Dalam hal ini iklan juga
berpengaruh dalam menunjang double benefit positioning.

- Setuju atau tidak setuju produk sudah diproduksi, tugas anda adalah memikirkan bagaimana
cara memasarkan produk tersebut ?
=> Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya pemasaran,
bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan lingkungan yang
diharapkan dan kondisi persaingan. Untuk cara pemasaran produk baru seperti indomie vegan ini
menurut pendapat saya, strategi pemasaran yang digunakan adalah strategi kebutuhan selektif
yang didalamnya terdapat strategi dengan cara menjaring pelanggan baru (acquisition strategier)
karena pelanggan baru yang akan dijaring adalah pasar segmen baru, yaitu para vegetarian, yakni
yang harus dilakukan adalah, diantaranya :
1. Mengambil posisi berhadapan (head to heads positioning)
2. Mengambil posisi berbeda (differentiated position)
(1) Maksudnya adalah promosi secara langsung kepada calon pelanggan.
(2) Untuk diferensiasinya, yaitu harga yang ditawarkan berbeda dari pesaing yang ada, yakni
lebih murah.
Disamping itu juga iklan yang mengandung pernyataan posisi yang kuat merupakan pemasaran
yang penting karena konsumen butuh informasi yang jelas mengenai produk indomie vegan ini
serta kemasan dari produk indomie vegan juga harus menarik agar pemasaran menjadi efektif.

Anda mungkin juga menyukai