BAB I
PENDAHULUAN
Pendekatan yang terbaik adalah mengembangkan suatu model ilmiah dari sistem
berikut, pengukuran yang menyeluruh mengenai faktor-faktor seperti kesempatan
dan risiko yang digunakan untuk meramal atau membandingkan hasil keputusan-
keputusan strategis atau pengendalian-pengendalian yang bersifat alternatif.
1.2 Rumusan Masalah
a) Bagaimana penjelasan singkat tentang operasionalisasi usaha kecil?
b) Bagaimana sasaran pokok dalam industri kecil?
c) Bagaimana sistem produksi dalam perusahaan kecil?
d) Bagaimana pengelolaan keuangan perusahaan kecil?
e) Bagaimana perusahaan kecil dalam mengatur SDM?
f) Bagaimana tentang pemasaran dalam perusahaan kecil?
1.3 Tujuan
a) Mengetahui penjelasan singkat tentang operasionalisasi usaha kecil.
b) Mengetahui sasaran pokok dalam industri kecil.
c) Mengetahui sistem produksi dalam perusahaan kecil.
d) Mengetahui pengelolaan keuangan perusahaan kecil.
e) Mengetahui perusahaan kecil dalam mengatur SDM.
f) Mengetahui tentang pemasaran dalam perusahaan kecil.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menjamin pertumbuhan
Sedangkan sasaran lain yang juga menentukan mati hidup perusahaan
antara lain :
Sasaran pemasaran, berapa luas pasar dan jumlah yang dipasarkan selama
periode tertentu.
Sasaran karyawan, apa dan berapa karyawan yang ditambah, bagaimana
meningkatkan kemampuan karyawan.
Sasaran peralatan, alat-alat apa yang harus dibeli, diperbaiki dan
dimanfaatkan.
2.3 Perusahaan Kecil Dalam Produksi
Menurut Sumayang (2003) manajemen produksi menyangkut aktivitas-
aktivitas yang melibatkan perencanaan, organisasi, pengarahan, pengendalian dan
evaluasi keseluruhan proses dalam menciptakan barang-barang dan jasa secara
tepat waktu, tepat mutu dan tepat jumlah. Pada Perusahaan Industri kecil terdapat
hal-hal yang harus diperhatikan dalam produksi, yaitu :
a. Lokasi Perusahaan
Penentuan lokasi yang tepat akan mempengaruhi kemampuan perusahaan
dalam; melayani konsumen, mendapatkan bahan-bahan mentah yang cukup,
mendapatkan tenaga kerja dengan mudah, dan memungkinkan diadakannya
perluasan usaha.
b. Pengaturan dan penyusunan pabrik
Desain Fasilitas, Desain fasilitas produksi perlu direncanakan dengan baik,
karena fasilitas produksi yang baik dan teratur para karyawan dapat
bekerja dengan tenang, sementara aliran produksi dari mulai bahan mentah
sampai barang jadi dapat berlangsung dengan lancar dan teratur.
Penentuan Layout Pabrik, Perencanaan layout merupakan salah satu tahap
dalam perencanaan suatu fasilitas yang bertujuan untuk mengembangkan
suatu sistem produksi yang efektif dan efisien. Tujuan penyusunan layout
pada dasarnya untuk mencapai pemanfaatan peralatan pabrik yang
optimal, penggunaan jumlah tenaga kerja yang minimum, kebutuhan
persediaan yang rendah dan biaya produksi dan investasi modal yang
5
rendah, sedangkan jenis layout terdiri dari process layout, product layout,
dan fixed position layout, atau kombinasi dari ketiga jenis layout tersebut.
c. Pengendalian produksi dan bahan baku
Proses Perencanaan Produksi, Perencanaan produksi merupakan
penentuan tujuan pokok (tujuan utama) organisasi beserta cara-cara untuk
mencapai tujuan tersebut. Kegiatan produksi dapat dilakukan dengan tiga macam
pendekatan yaitu; Pendekatan perkembangan yang menguntungkan (Profitable
Growth Approach), Pendekatan SWOT dan Pendekatan Sistem. Urutan proses
produksi harus dituangkan dalam sebuah dokumen yang disebut Rout Sheet
(Operation Sheet), yang dituangkan dalam bentuk gambar-gambar dan desain
produk, yang kemudian dianalisa bagaimana hubungannya antar komponen yang
ada dan bagaimana proses pemasangan (assemblingnya).
Proses Produksi, jenis proses produksi secara garis besar dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu proses produksi terus menerus (Continuous processes)
dan proses produksi yang terputus-putus (Intermittent Process).
Proyeksi Kebutuhan, Langkah yang paling awal dalam perencanaan adalah
mencoba untuk mengetahui pertumbuhan maupun perkembangan kebutuhan
masyarakat.
Menurut Mulyadi. N, (2010) pengendalian persediaan memiliki empat
manfaat dan manajemen operasional perusahaan, yakni:
Menjamin kelangsungan produksi/operasioal perusahaan,
Memaksimalkan penjualan,
Memberikan perlindungan terhadap kekayaan perusahaan,
Meminimalkan investasi dalam bentuk persediaan.
Pemeliharaan Fasilitas, Fungsi pemeliharaan dan penanganan bahan
merupakan dua fungsi pelayanan yang sangat penting dalam kegiatan produksi.
Pemeliharaan fasilitas produksi jika dilaksanakan secara teratur akan beroperasi
secara efektif. Tanggung jawab pemeliharaan fasilitas biasanya ditugaskan kepada
teknisi pabrik, yang berada di bawah kepala teknisi. Jenis-jenis pemeliharaan
yaitu pemeliharaan preventif, perbaikan dan pemeliharaan kondisional (Haming,
2007).
6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam upaya menindaklanjuti penerapan manajemen produksi dan operasi
tersebut maka industri yang berbasis industri kecil khususnya perlu dikembangkan
dengan baik sejalan dengan berhasilnya berbagai pengembangan produk-produk
industri serta dipengaruhi oleh kontinuitas pengadaan dari berbagai sumber bahan
baku untuk industri. Pemberdayaan industri kecil secara khusus memerlukan
dukungan secara terpadu dari berbagai sektor, sektor pertanian, kehutanan dan
pertambangan sebagai penghasil bahan baku, sektor industri dan perdagangan,
sektor keuangan dan berbagai sektor lainnya. Pengembangan usaha Industri Skala
Kecil diarahkan untuk meningkatkan kegiatan ekonomi di pedesaan dalam rangka
peningkatan pendapatan petani/pengusaha kecil dan memenuhi kebutuhan pasar
dalam negeri dan ekspor.
3.2 Saran
Dari penjelasan artikel di atas, penulis dapat memberikan saran jika setiap
kali ingin membuka usaha dengan modal kecil hendaklah melihat kondisi pasar
terlebih dahulu, usahakan untuk tidak banyak menyimpan bahan yang tersedia
agar modalnya dapat diputar dengan cepat.
11
DAFTAR PUSTAKA