Anda di halaman 1dari 8

Lex Privatum, Vol. III/No.

3/Jul-Sep/2015

ASPEK-ASPEK PENILAIAN DALAM PEMBERIAN Kata Kunci: Aspek-aspek penilaian, pemberian


KREDIT BANK1 kredit.
Oleh : Claudio Yosia Tumbel2
PENDAHULUAN
ABSTRAK A. Latar Belakang
Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk Suatu bank hanya dapat melakukan kegiatan
mengetahui apa saja aspek-aspek penilaian dan mengembangkan banknya, apabila
dalam pemberian kredit dan bagaimana proses masyarakat percaya untuk menempatkan
pemberian kredit bank. Dengan menggunakan uangnya dalam produk-produk perbankan yang
metode penelitian yuridis normatif, maka dapat ada pada bank tersebut. Berdasarkan
disimpulkan: 1. Penilaian kredit oleh bank dapat kepercayaan tersebut bank dapat memobilisasi
dilakukan dengan berbagai cara untuk dana dari masyarakat untuk ditempatkan
mendapatkan keyakinan tentang nasabahnya dibanknya dan menyalurkan kembali dalam
seperti melalui prosedur penilaian yang bentuk kredit serta memberikan jasa-jasa
sungguh-sungguh. Dalam melakukan penilaian perbankan.3 Dalam operasionalnya sebuah
tersebut biasanya kriteria-kriteria penilaian bank diperlukan seperangkat peraturan yang
yang umum dan harus dilakukan oleh bank memberikan batasan-batasan bagi para pihak
untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar dalam transaksi perbankan.Transaksi
layak untuk diberikan, dilakukan analisis 5 C perbankan terdiri atas transaksi di bidang
yaitu Character, Capacity, capital, condition of pendanaan dan transaksi di bidang perkreditan.
economic; dan penilaian suatu kredit dengan Transaksi bidang perkreditan memberikan
analisis 7 P yaitu personality, party, purpose, peranan bagi bank sebagai lembaga penyedia
prospect, payment, profitability, protection; dan dana bagi para debitur.
melakukan penilaian dengan analisis 3 R yaitu Dewasa ini kehidupan ekonomi modern
returns, repayment, risk bearing ability. adalah prestasi uang, maka transaksi kredit
Penilaian dengan seluruh aspek yang ada menyangkut uang sebagai alat kredit yang
dikenal dengan studi kelayakan. Penilaian menjadi pembahasan.Kredit berfungsi
dengan model ini biasanya digunakan untuk kooperatif antara si pemberi kredit dan si
proyek-proyek yang bernilai besar dan jangka penerima kredit atau antara kreditur dan
waktu yang panjang. Aspek-aspek penilaian debitur, mereka, menarik keuntungan dansaling
kredit bank antara lain adalah aspek menanggung resiko.4 Pemberian kredit tanpa
yuridis/hukum, aspek pasar dan pemasaran, dianalisis terlebih dulu akan sangat
aspek keuangan, aspek teknis/operasi, aspek membahayakan bank. Nasabah dalam hal ini
manajemen, aspek sosial ekonomi, dan aspek dengan mudah memberikan data-data fiktif,
amdal. 2. Proses pemberian kredit oleh satu sehingga mungkin saja kredit sebenarnya tidak
bank dengan bank lain tak jauh berbeda. layak, tetapi masalah diberikan. Kemudian jika
Kalaupun ada perbedaan hanya dari salah dalam menganalisis, maka kredit yang
persyaratan dan ukuran penilaian dari masing- disalurkan yang sebenarnya tidak layak menjadi
masing bank dengan mempertimbangkan dan layak sehingga akan berakibat sulit untuk
memperhitungkan unsur-unsur persaingan atau ditagih alias macet. Namun faktor salah analisis
kompetisi. Proses pemberian kredit suatu bank ini bukanlah merupakan penyebab utama kredit
secara umum dapat melalui pengajuan macet.Penyebab lainnya mungkin disebabkan
permohonan, penelitian berkas kredit, oleh bencana alam yang memang tidak dapat
wawancara awal, on the spot, wawancara dihindari oleh nasabah.Misalnya kebanjiran
kedua, keputusan kredit, persetujuan kredit,
realisasi kredit dan penyaluran atau penarikan
dana.
3
Johannes Ibrahim, Cross Default dan Cross Collateral
Sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah,PT Refika
1
Artikel Skripsi. Dosen Pembimbing : Said Aneke. R, SH, Aditama, Bandung, 2004, hal 1.
4
MH; Hengky A. Korompis, SH, MH H.R Daeng Naja, Hukum Kredit dan Bank Garansi The
2
Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, NIM. Bankers Hand Book, PT Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005,
110711285 hal 124.

44
Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

atau gempa bumi atau dapat pula kesalahan PEMBAHASAN


dalam pengelolaan usaha yang dibiayai. A. Aspek-Aspek Penilaian Dalam Pemberian
Dalam praktek dunia perbankan, pemberian Kredit
fasilitas kredit oleh bank kepada nasabahnya Aspek-aspek penilaian dalam pemberian
akan dimulai dan diajukannya permohonan kredit bank adalah sebagai berikut:
atau aplikasi oleh nasabah. Aplikasi yang 1. Aspek Hukum/Yuridis
diajukan nasabah harus dilengkapi dengan data yang dinilai dalam aspek ini adalah masalah
yang dikehendaki bank.5 Selanjutnya legalitas badan usaha serta izin-izin yang
berdasarkan data tersebut bank akan dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit.
menganalisis sesuai dengan ketentuan dan Penilaian dimulai dari meneliti keabsahan dan
prosedur untuk sampai kepada satu keputusan, kesempurnaan akte pendirian perusahaan,
disetujui atau tidak permohonan kredit yang sehingga dapat diketahui siapa-siap pemiliknya
diajukan itu. Dengan tingkat persaingan dan besarnya modal masing-masing pemilik.
sekarang, setiap bank berupaya untuk Kemudian juga diteliti keabsahannya dari
memberikan pelayanan yang cepat kepada dokumen atau surat-surat penting lainnya
nasabahnya, termasuk dalam menentukan seperti:
jangka waktu lamanya suatu permohonan a. Surat izin usaha industri (S.I.U.I) untuk
kredit harus dihapus. sektor industri.
Berkaitan dengan jangka waktu pemutusan b. Surat izin usaha perdagangan (S.I.U.P) untuk
kredit, ada bank yang menentukan pemutusan sektor perdagangan.
dua minggu, satu minggu, bahkan ada yang c. Tanda daftar perusahaan (TDP).
beberapa hari. Jika suatu permohonan kredit d. Nomor pokok wajib pajak (NPWP).
disetujui oleh manajemen bank, umumnya e. Keabsahan surat-surat yang dijaminkan
bank akan memberitahukan secara formal misalnya sertifikat tanah dan sertifikat
kepada nasabah. Proses pemberitahuan itu deposito.
kemudian disebut dengan surat keputusan f. Serta dokumen-dokumen yang dianggap
kredit (SKK). SKK ini merupakan awal hubungan penting lainnya seperti KTP.6
hukum antara bank dengan nasabah dalam Aspek ini dalam analisis kredit mempunyai
kaitannya dengan suatu fasilitas kredit yang posisi penting dan strategis, karena aspek
diminta. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, hukum kurang diperhatikan dan belum
maka penulis tertarik untuk mengangkat judul sempurna akan melemahkan posisi aspek-aspek
^ •‰ l-aspek Penilaian Dalam Pemberian lain, walaupun feasibility-nya sudah cukup.
<Œ ]š vl_ Misal, antara bank dan applicanttelah dibuat
perjanjian kredit, tetapi aspek hukum kurang
B. Perumusan Masalah sempurna, maka perjanjian kredit tersebut
1. Apa saja aspek-aspek penilaian dalam dapat gugur atau tidak berfungsi, yang
pemberian kredit? kemudian dapat merugikan bank sendiri dalam
2. Bagaimana proses pemberian kredit bank? menyelesaikan kredit tersebut.

C. Metode Penulisan 2. Aspek Pasar dan Pemasaran


Metode yang digunakan dalam penulisan Dalam aspek ini yang kita nilai adalah besar
skripsi ini adalah metode penelitian kecilnya permintaan terhadap produk yang
kepustakaan (Library research), yaitu suatu dihasilkan sekarang ini dan dimasa yang akan
metode penelitian yang digunakan dengan jalan datang, sehingga diketahui prospek pemasaran
mempelajari buku-buku literatur, Peraturan produk tersebut. Yang perlu diteliti dalam aspek
perundang-undangan, juga bahan-bahan kuliah ini adalah:
yang digunakan dalam pembahasan ini guna a. Hasil penjualan atau produksi minimal tiga
mendukung materi pokok dalam skripsi ini. bulan yang lalu atau tiga tahun yang lalu.

5
Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek-Aspek Operasi
6
Bank Umum,Bumi Aksara, Jakarta 1999. Kasmir, Op-Cit, hal 120-121.

45
Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

b. Rencana penjualan dan produksi minimal 3 h) Hasil penjualan tiga tahun sebelumnya
bulan atau tiga tahun yang akan datang. menunjukan peningkatan, penurunan, atau
c. Peta kekuatan pesaing yang ada seperti stabil.
market share yang diketahui. i) Analisi pasar, terutama mengenai jenis
d. Prospek produk secara keseluruhan.7 sistem pemasaran, yang berkembang saat
ini.8
Marketing and business development harus
menjadi pusat pemikiran manajemen usaha 3. Aspek keuangan
karena aspek ini merupakan salah satu variable Aspek yang dinilai adalah sumber-sumber
yang dominan, yang mempengaruhi peran dana yang dimiliki untuk membiayai usahanya
cashflow yang menjamin kelangsungan hidup dan bagaimana penggunaan dana tersebut.
perusahaan. Oleh karena itu, aspek ini harus Disamping itu hendaknya dibuatkan cash flow
mendapat perhatian maksimal dari manajemen keuangan perusahaan.
perusahaan. Bank harus memperhatikan target Dari cash flow ini akan terlihat pendapatan
market dengan variabel-variabel dominan, yang dan biaya-biaya sehingga dapat dinilai layak
mempengaruhinya, yaitu: atau tidak usaha tersebut, termasuk
a) Produk life cycle keuntungan yang diharapkan. Penilaian bank
Dengan perkembangan teknologi yang dari segi aspek keuangan biasanya mencakup
pesat, barang dan jasa dengan cepat pula antara lain:
menjadi usang (ketinggalan mode, daya a) Rasio likuiditas
tahan, ada substitusi dari barang serupa b) Rasio solvabilitas
dengan harga barang berbeda, jumlah c) Rasio remabilitas
produksi cepat meningkat melebihi d) payback period
kebutuhan timbul daerah penghasil baru e) Net Present Value (NPV)
yang menghasilkan persaingan, dan lain- f) Profitability index (PI)
lain), g) Internal Rate of Return (IRR)
b) Potential market h) Dan Break Even Point (BEP)9
Market size, profit and risk, jumlah
kebutuhan product/service, managerial skill, 4. Aspek teknis/Operasi
delivery system, quantity/quality, product Merupakan aspek yang membahas masalah
pricing, costumer, dan lain-lain. yang berkaitan dengan produksi, lokasi dan lay
c) Wilayah pemasaran produk calon nasabah out, seperti kapasitas mesin yang digunakan.
dan barang substitusi serta pesaing pasar. Masalah lokasi usaha seperti kantor pusat,
d) Terkait dengan poin diatas, market share cabang atau pergudangan.Demikian pula
dan kelompok konsumen sebagai pemakai dengan masalah lay out mesin-mesin termasuk
langsung atau sebagai pemakai tidak jenis mesin dan teknologi yang digunakan.10
langsung yang akan memproses lagi. Dalam aspek produksi/tenis, yang perlu
e) Rencana penjualan, pola pemasaran diketahui oleh bank dalam analisis kredit dalam
(langsung atau melalui distributor atau sektor pertanian, perkebunan, perhutanan,
agen) dan syarat pembayaran (tunai, kredit, perikanan yaitu sebagai berikut:
konsinyasi/barter). a) Rencana produksi atau pembelian. Jenis
f) Perbandingan jumlah barang atau jasa yang produksi atau pembelian, kualitas atau
dijual dengan syarat pembayaran tunai, kuantitas produksi pembelian, tempat
kredit, barter, dan konsinyasi. Begitu pula penimbunan, jangka waktu, harga pokok
perbandingan penjualan langsung, melalui produksi atau pembelian dan lain-lain.
perantara atau agen. b) Proses produksi: plant pabrik atau lahan,
g) Sarana penunjang, seperti kondisi jalan, bahan baku atau bibit, lama proses,
jembatan, sungai dan alat transportasi dari produk final, produk semi-final, atau bahan
dan ke lokasi perusahaan.
8
H. Moh. Tjoekam, Op.Cit,hal 116-117.
9
Kasmir, Op.Cit,hal 122.
7 10
Kasmir, Op.Cit,hal 121. KasmirOp.Cit,hal 122.

46
Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

baku industri hilir dan cara penggudangan b. Family system atau manajemen terbuka
hasil, dan lain-lain. (hubungan famili),
c) Bahan baku atau pembantu: lokal atau c. Hubungan pengurus dengan karyawan,
impor, jenis, ukuran, jumlah, daya tahan perusahaan lain, instansi, bank, lingkungan,
dan lain-lain. dan lain-lain.
d) Tenaga kerja dan sumbernya: jumlah, d. Administrasi perusahaan dan pengurus
keahlian, dalam atau diluar negeri, sulit perusahaan, bank, referensi, dan lain-lain.
atau mudah mendapatkannya, dan lain-
lain. 6. Aspek sosial/ekonomi
e) Teknisi atau suku cadang atau Aspek sosial ekonomi adalah menganalisis
pengadaannya: lokal atau impor, sulit atau dampaknya yang ditimbulkan akibat adanya
mudah pengadaannya, dan lain-lain. proyek terhadap perekonomian masyarakat
f) Tambahan alat produksi atau pembelian: dan sosial masyarakat secara umum, seperti:
cara-cara pengadaan dan pembelian, dan a. Mengurangi ekspor barang atau sebaliknya
lain-lain. mengurangi ketergantungan terhadap
g) Realisasi tonase atau kg: berapa unit atau impor,
ukuran panjang km/m, dan lain-lain.11 b. Mengurangi pengangguran,
c. Meningkatkan pendapatan masyarakat,
Umumnya aspek produksi atau teknis ini d. Tersedianya sarana dan prasarana,
ditangani oleh seorang atau tim ahli e. Membuka isolasi daerah tertentu.
(multidisiplin) terutama mengenai plant Dalam kehidupan individual tidak terlepas
location, building (disesuaikan dengan jenis sama sekali dari kehidupan sosial/ekonomi
barang dan jasa yang akan diproduksi, plant masyarakat, karena masing-masing saling
layout, mesin-mesin in set dan proses produksi mempengaruhi. Dengan demikian, kehidupan
itu sendiri (urutan, operation standard dan sosial/ekonomi masyarakat akan
desain pelaksanaan serta pengawasan).12 mempengaruhi pula kehidupan perusahaan.14

5. Aspek manajemen 7. Aspek Analisi Mengenai Dampak


Aspek ini digunakan untuk menilai struktur Lingkungan (AMDAL)
organisasi perusahaan, sumber daya manusia Amdal terhadap lingkungan baik darat, air,
yang dimiliki serta latar belakang pendidikan udara termasuk kesehatan manusia apabila
dan pengalaman sumberdaya manusianya. proyek tersebut dijalankan. Analisis ini
Pengalaman perusahaan dalam mengelola dilakukan secara mendalam sebelum kredit
berbagai proyek yang ada juga menjadi tersebut disalurkan, sehingga proyek yang
pertimbangan lain.13 dibiayai tidak akan mengalami pencemaran
Para analisis kredit harus mengetahui sejauh lingkungan disekitarnya. Pencemaran yang
mana kemampuan manajemen (planning skill, sering terjadi antara lain terhadap:
organizing skill, controlling skill, staffing skill, a. Kesehatan manusia terganggu.
dan communication skill) dalam memadukan b. Tanah/darat menjadi gersang, erosi.
sumber daya (market, man, money, material, c. Air menjadi limbah berbau busuk, berubah
machine dan method) untuk mencapai warna atau rasa, dan menyebabkan banjir.
objective dan goals perusahaan. Sumber d. Udara mengakibatkan polusi, berdebu,
informasi dari managerial and technical skill bising, dan panas.
bagi para analis kredit dapat berasal dari: e. Merubah tatanan adat istiadat setempat.15
a. Riwat hidup (cv) masing anggota
manajemen, seperti nama, pendidikan, Analisi mengenai dampak lingkungan
pengalaman dalam bidang usaha, merupakan masalah yang sangat mahal dan
hubungan antar individu pengurus. sulit dihadapi masyarakat, karena bahan yang
terserap oleh udara dan terlarut dalam air
11
H. Moh. Tjoekam, Op.Cit,hal 120.
12 14
Ibid,hal 121. H. Moh. Tjoekam, Op.Cit, hal 152.
13 15
Kasmir, Op. Cit,hal 122. Kasmir, Op.Cit,hal 123.

47
Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

(laut/sungai) telah memperburuk kualitas udara e. anggunan atau jaminan kredit


dan air. Limbah polusi itu sangat berbahaya, Permohonan atau aplikasi kredit tersebut
yang telah meracuni daratan, udara dan lautan dilampirkan dengan dokumen-dokumen
atau sungai. pendukung yang dipersyaratkan yaitu:
Lebih menakutkan lagi adalah a. Akta pendirian perusahaan.
pengembangan tenaga nuklir sebagai sumber b. Identitas (KTP).
energi yang telah menimbulkan suatu jenis c. Para pengurus.
polusi baru, dimana pencemaran radioaktif d. Tanda daftar perusahaan (TDP).
dalam bentuk limbah cair nuklir dapat e. Nomor pokok wajib pajak (NPWP).
menimbulkan kanker dan bahaya lainnya. f. Neraca dan laporan rugi laba tiga tahun
terakhir.
B. Proses Pemberian Kredit Bank g. Fotokopi sertifikat yang dijadikan jaminan.
Prosedur pemberian kredit maksudnya Sedangkan untuk permohonan atau
adalah tahap-tahap yang harus dilalui sebelum aplikasi kredit bagi perseorangan adalah
sesuatu kredit diputuskan untuk dikucurkan. sebagai berikut:
Tujuannya adalah untuk mempermudah bank a. Mengisi aplikasi kredit yang telah
dalam menilai kelayakan suatu permohonan disediakan oleh bank.
kredit. Penilaian terhadap tujuan dari penilaian b. Tujuan dan manfaat kredit.
kredit dan pengaruh pemberian kredit terhadap c. Besarnya kredit dan jangka waktu
pengembangan perekonomian lebih bersifat pelunasan kredit.
kualitatif. Bentuk penilaian seperti ini dapat d. Cara pengembalian kredit.
dilakukan dengan melihat: pertama, riwayat e. Angunan/jaminan kredit (kalau diperlukan).
hidup nasabah, kedua ketergantungan Permohonan/aplikasi kredit tersebut
perusahaan terhadap jasa konsultan, ketiga dilengkapi dengan melampirkkan semua
keterbukaan atau kejujuran, keempat adanya dokumen pendukung yang dipersyaratkan,
keinginan dari debitur untuk mempercepat yaitu:
proses kredit, kelima permohonan/pemberian a. Fotokopi Identitas (KTP) yang
kredit yang tidak sesuai dengan kebutuhan bersangkutan.
yang sesungguhnya dan keenam persoalan b. Kartu Keluarga.
manajemen.16 c. Slip gaji yang bersangkutan.
Proses pemberian kredit oleh bank secara Permohonan kredit dilakukan oleh nasabah
umum akan dijelaskan berikut ini: atau calon nasabah dengan tujuan
1. Pengajuan Permohonan/Aplikasi Kredit mendapatkan kredit sesuai dengan yang
Bahwa untuk memperoleh kredit dari bank, dibutuhkan. Permohonan ini harus dilakukan
maka tahap pertama yang dilakukan adalah secara tertulis dan ditujukan ke pihak bank.
mengajukan permohonan/aplikasi kredit pada Permohonan ii menjelaskan kebutuhan
bank yang bersangkutan. Permohonan/aplikasi pinjaman yang diinginkan serta jenis
kredit tersebut harus dilampirkan dengan pembiayaan yang diharapkan.18
dokumen-dokumen yang dipersyaratkan.17 Permohonan kredit ini juga merupakan
Dalam pengajuan permohonan/aplikasi langkah awal hubungan antara pihak bank
kredit oleh perusahaan sekurang-kurangnya dengan nasabah. Dengan adanya permohonan
memuat hal-hal sebagai berikut: tersebut, bank dapat segera melakukan
a. Profil perusahaan beserta pengurusnya penilaian atas calon nasabah baik kondisi usaha
b. Tujuan dan manfaat kredit maupun karakteristik pribadinya. Bank
c. besarnya kredit dan jangka waktu umumnya akan melakukan penilaian mendasar
pelunasan kredit pada langkah awal ini. Penilaian itu memuat
d. cara pengembalian kredit informasi mengenai bisnis yang akan dibiayai
dan kemampuan serta kemauan calon nasabah
16
Julius R. Latumaerissa, Mengenal Aspek-Aspek Operasi
18
Bank Umum, Bumi Aksara, Jakarta, 1999, hal. 46. Ade Arthesa dan Edia Handiman,Bank dan Lembaga
17
Hermansyah,Hukum Perbankan Nasional Keuangan bukan Bank, PT Indeks kelompok Gramedia,
Indonesia,Kencana, Jakarta, 2005, hal 68. Yogyakarta, 2006, hal 170.

48
Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

dalam menjalankan usaha tersebut. Informasi dikelola secara professional, mempunyai


bisnis ini juga dapat dilakukan melalui kemampuan melunasi kredit dari sumber dana
keterangan dari pesaing, pembeli, pemasok dan yang normal, prospek masa depan bidang
pihak terkait lainnya. usahanya cerah, dan dalam hal-hal tertentu
Permohonan fasilitas kredit mencakup: didukung jaminan yang cukup.21
a) Permohonan baru untuk mendapat suatu Sedangkan apabila ternyata berkas aplikasi
jenis fasilitas kredit. kredit yang diajukan tersebut belum lengkap
b) Permohonan tambahan suatu kredit yang dan belum memenuhi persyaratan yang
sedang berjalan. ditentukan, maka bank akan meminta kepada
c) Permohonan perpanjangan atau pembaruan pemohon kredit untuk melengkapinya.
masa laku kredit yang telah berakhir jangka Penelitian berkas pinjaman tujuannya untuk
waktunya. mengetahui apakah berkas yang diajukan sudah
d) Permohonan-permohonan lainnya untuk lengkap sesuai persyaratan dan sudah benar,
perubahan syarat-syarat fasilitas kredit yang termasuk menyelidiki keabsahan berkas.
sedang berjalan, antara lain penukaran
jaminan, perubahan/pengunduran jadwal 3. Wawancara awal
angsuran dan lain sebagainya.19 Wawancara awal merupakan penyidikan
kepada calon nasabah dengan langsung
Setiap berkas permohonan kredit dari berhadapan dengan calon peminjam.
nasabah terdiri atas: Tujuannya adalah untuk meyakinkan bank
a) Surat-surat permohonan nasabah yang apakah berkas-berkas tersebut sesuai dan
ditandatangani secara lengkap dan sah. lengkap seperti dengan yang bank inginkan.
b) Daftar isian yang disediakan oleh bank yang Wawancara ini juga untuk mengetahui
secara sebenarnya dan lengkap diisi oleh keinginan dan kebutuhan nasabah yang
nasabah. sebenarnya.22
c) Daftar lampiran lainnya yang diperlukan Hendaknya dalam wawancara ini di buat
menurut jenis fasilitas kredit. serilek mungkin sehingga diharapkan hasil
Setiap surat permohonan kredit yang wawancara sehingga diharapkan hasil
diterima harus dicatat dalam register khusus wawancara akan sesuai dengan tujuan yang
yang disediakan. Permohonan dinyatakan diharapkan. Berikan si debitur berbicara lebih
lengkap bila telah memenuhi persyaratan yang banyak sehingga bank memperoleh informasi
ditentukan untuk pengajuan kredit sedang yang lebih banyak pula.
dalam proses, maka berkas-berkas
permohonan harus dipelihara dalam berkas 4. On the Spot
permohonan. On the spot merupakan kegiatan
pemeriksaan kelapangan dengan meninjau
2. Penelitian Berkas Kredit berbagai objek yang akan dijadikan usaha atau
Setelah permohonan/aplikasi kredit tersebut jaminan. Kemudian hasil On the spot
diterima oleh bank, maka bank akan melakukan dicocokkan dengan wawancara hasil 1. Pada
penelitian secara mendalam dan mendetail saat melakukan on the spot hendaknya jangan
terhadap berkas aplikasi kredit yang diajukan.20 diberitahu kepada nasabah. Sehingga apa yang
Apabila dari hasil penelitian yang dilakukan itu, kita lihat dilapangan sesuai dengan kondisi yang
bank berpendapat bahwa berkas aplikasi sebenarnya.
tersebut telah lengkap yang memenuhi syarat,
maka bank akan melakukan tahap selanjutnya 5. Wawancara kedua
yaitupenilaian kekayaan kredit. Kredit hanya Wawancara kedua merupakan kegiatan
diberikan kepada debitur yang jujur usahanya perbaikan berkas, jika mungkin ada

19 21
Thomas Suyatno dan tim penyusun, Dasar-Dasar Siswanto Sutojo, Strategi Manajemen Kredit Bank Umum
Perkreditan Edisi Keempat, PT Gramedia Pustaka Utama, Konsep, Teknik dan Kasus, PT Damar Mulia Pustaka,
Jakarta, 2003, hal 69. Jakarta, 2000, hal. 31.
20 22
Hermansyah,Op. Cit,hal 69. Kasmir, Op.Cit,hal 126.

49
Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

kekurangan-kekurangan pada saat setelah perbankan ini sangat berpengaruh terhadap


dilakukan on the spot dilapangan. Catatan yang kemajuan ekonomi negara.23 Likuiditas yang
ada pada permohonan dan pada saat disalurkan kepada para pengusaha merupakan
wawancara awal dicocokkan dengan saat on the faktor penentu kelancaran produksi dan
spot apakah ada kesesuaian dan mengandung perdagangan yang secara keseluruhan
suatu kebenaran. menimbulkan peningkatan pendapatan dan
kemakmuran suatu bangsa. Perjanjian kredit
6. Keputusan atas permohonan kredit adalah perjanjian pokok (prinsipil) yang bersifat
Keputusan kredit dalam hal ini adalah untuk riil. Sebagai perjanjian prinsipil maka perjanjian
menentukan apakah kredit akan diberikan atau jaminan adalah assessor-nya. Ada dan
ditolak, jika diterima maka dipersiapkan berakhirnya perjanjian jaminan bergantung
administrasinya. Biasanya keputusan kredit pada perjanjian pokok. Arti riil ialah bahwa
yang akan diumumkan mencakup: terjadinya perjanjian kredit ditentukan oleh
a) Jumlah uang yang diterima penyerahan uang kepada nasabah debitur.24
b) Jangka waktu kredit
c) Biaya-biaya yang harus dibayar PENUTUP
d) Waktu pencairan kredit A. Kesimpulan
Keputusan kredit biasanya merupakan 1. Penilaian kredit oleh bank dapat dilakukan
keputusan tim. Begitu pula bagi kredit yang dengan berbagai cara untuk mendapatkan
ditolak maka hendaknya dikirim surat keyakinan tentang nasabahnya seperti
penolakan sesuai dengan alasan masing- melalui prosedur penilaian yang sungguh-
masing. sungguh. Dalam melakukan penilaian
tersebut biasanya kriteria-kriteria penilaian
7. Persetujuan Permohonan Kredit yang umum dan harus dilakukan oleh bank
Persetujuan permohonan kredit adalah untuk mendapatkan nasabah yang benar-
keputusan bank untuk mengabulkan sebagian benar layak untuk diberikan, dilakukan
atau seluruh permohonan kredit dari calon analisis 5 C yaitu Character, Capacity,
nasabah. Untuk melindungi kepentingan bank capital, condition of economic; dan
dalam pelaksanaan persetujuan tersebut, maka penilaian suatu kredit dengan analisis 7 P
biasanya ditegaskan terlebih dulu syarat-syarat yaitu personality, party, purpose, prospect,
fasilitas kredit dan prosedur yang harus payment, profitability, protection; dan
ditempuh oleh nasabah. melakukan penilaian dengan analisis 3 R
yaitu returns, repayment, risk bearing
8. Realisasi kredit ability. Penilaian dengan seluruh aspek yang
Realisasi kredit diberikan setelah ada dikenal dengan studi kelayakan.
penandatangananakad kredit dan surat-surat Penilaian dengan model ini biasanya
yang diperlukan dengan membuka rekening digunakan untuk proyek-proyek yang
giro atau tabungan di bank yang bersangkutan. bernilai besar dan jangka waktu yang
panjang. Aspek-aspek penilaian kredit bank
9. Penyaluran/penarikan dana antara lain adalah aspek yuridis/hukum,
Penyaluran atau penarikan dana adalah aspek pasar dan pemasaran, aspek
pencairan atau pengambilan uang dari rekening keuangan, aspek teknis/operasi, aspek
sebagai realisasi dari pemberian kredit dan manajemen, aspek sosial ekonomi, dan
dapat diambil sesuai ketentuan dan tujuan aspek amdal.
kredit yaitu sekaligus atau secara bertahap. 2. Proses pemberian kredit oleh satu bank
Operasi bank dibidang pemberian fasilitas dengan bank lain tak jauh berbeda.
kredit adalah fungsi utama dari bisnis Kalaupun ada perbedaan hanya dari
perbankan, yakni fungsi menyalurkan dana persyaratan dan ukuran penilaian dari
kepada mereka yang memerlukannya setelah
menerima pengumpulan dana dari deposan 23
GunartoSuhardi, Usaha Perbankan Dalam Perspektif
penyimpan dana. Secara makro fungsi Hukum, Kanisius, Yogyakarta, 2003, hal. 75.
24
Hermansyah, Op Cit, hal. 71.

50
Lex Privatum, Vol. III/No. 3/Jul-Sep/2015

masing-masing bank dengan Kasmir., Dasar-Dasar Perbankan, PT Raja


mempertimbangkan dan memperhitungkan Grafindo Persada, Jakarta, 2002.
unsur-unsur persaingan atau kompetisi. Latumaerissa, Julius R., Mengenal Aspek-Aspek
Proses pemberian kredit suatu bank secara Operasi Bank Umum, Bumi Aksara, Jakarta,
umum dapat melalui pengajuan 1999.
permohonan, penelitian berkas kredit, Sembiring, Sentosa., Hukum Perbankan, CV
wawancara awal, on the spot, wawancara Mandar Maju, Bandung, 2000.
kedua, keputusan kredit, persetujuan kredit, Subagyo dan Tim Penyusun., Bank dan
realisasi kredit dan penyaluran atau Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian
penarikan dana. penerbitan STIE YKPN, Yogyakarta 1997.
Suhardi, Gunarto., Usaha Perbankan dalam
B. Saran Perspektif Hukum, Penerbit Kanisius,
1. Bank dalam memutuskan suatu persetujuan Yogyakarta, 2003.
pemberian kredit hendaknya melakukan Sutarno., Aspek-Aspek Hukum Perkreditan Pada
seleksi terhadap calon debiturnya dengan Bank, Alfabeta, Bandung, 2003.
benar dan teliti sesuai dengan aspek-aspek Sutojo, Siswanto., Strategi Manajemen Kredit
penilaian bank dalam memberikan kredit Bank Umum, PT Damar Mulia Pustaka,
agar supaya terhindar dari berbagai masalah Jakarta, 2000.
seperti kredit macet. Suyatno, Thomas dan Tim Penyusun,
2. Nasabah jika ingin mengajukan permohonan Kelembagaan Perbankan Edisi Ketiga, PT
kredit kepada bank harus benar-benar Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
sesuai dengan prosedur yang telah ______ Dasar-Dasar Perkreditan Edisi Keempat,
ditetapkan oleh bank. Lengkapi dan pahami PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003.
itu agar supaya kredit boleh mendapat Tjoekam, H. Moh., Perkreditan Bisnis Inti Bank
persetujuan dari pihak bank. Komersil, PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 1999.
Untung, H. Budi., Kredit Perbankan di
DAFTAR PUSTAKA Indonesia, Andi, Yogyakarta, 2005.
Afiff, Faisal., Strategi dan Operasional Bank, PT Usman, Rachmadi., Penyelesaian Pengaduan
Eresco, Bandung, 1996. Nasabah Dan Mediasi Perbankan, CV
Arthesa, Ade dan EdiaHandiman., Bank dan Mandar Maju, Bandung, 2011.
Lembaga Keuangan Non Bank, PT Indek Widjanarto, Hukum Dan Ketentuan Perbankan
Kelompok Gramedia, Yogyakarta,, 2006. di Indonesia, PT Pustaka Utama Grafiti,
DaengNaja, H.R., Hukum Kredit dan Bank Jakarta, 2003.
Garansi, PT Citra Aditya Bakti, Bandung,
2005.
Gazali, Djoni S dan RachmadiUsman., Hukum
Perbankan, Sinar Grafika, Jakarta, 2010.
Harun, Badriyah., Penyelesaian Sengketa Kredit
Bermasalah, Penerbit Pustaka Yustisia,
Yogyakarta, 2010.
Hermansyah., Hukum Perbankan Nasional
Indonesia, Kencana, 2008.
Ibrahim, Johanness., Cross Default dan Cross
Collateral Sebagai Upaya Penyelesaian
Kredit Bermasalah, PT. RefikaAditama,
Bandung, 2004.
Imaniyati, Neni Sri., Pengantar Hukum
Perbankan Indonesia, PT RefikaAditama,
Bandung 2010.

51

Anda mungkin juga menyukai