Anda di halaman 1dari 14

ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No.

2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)


TANGGUNG JAWAB YURIDIS ANALIS KREDIT TERHADAP


PENENTUAN REKOMENDASI PENCAIRAN KREDIT NASABAH PADA
PT. BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG DENPASAR

Anak Agung Sagung Ngurah Indradewi


Program Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum, Dwijenda University
E-mail : sagungindradewi@gmail.com

Abstrak
Berkembangnya jasa perbankan yang ditawarkan oleh Bank, minat masyarakat
terhadap kredit semakin berkembang. Sejalan dengan hal tersebut, resiko
dengan adanya kredit semakin bertambah. Sebagai contoh resiko adalah
adanya kredit fiktif, kredit macet dan kredit bermasalah. Pihak yang
bertanggung jawab atas adanya masalah kredit tersebut salah satunya adalah
analis kredit. Jenis Penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian hukum
Empiris yaitu suatu metode penelitian hukum dalam artian nyata dengan
meneliti bagaimana bekerjanya hukum di lingkungan masyarakat. Rumusan
masalah, dari penelitian ini adalah Bagaimanakah mekanisme analis kredit
dalam memberikan rekomendasi pencairan kredit nasabah dan Bagaimanakah
tanggung jawab Yuridis analis kredit dalam penentuan pencairan kredit pada
PT. Bank Tabungan Negara Cabang Denpasar. Tujuan penelitian ini yaitu
untuk memahami mekanisme analis kredit dalam memberikan rekomendasi
pencairan kredit nasabah dan mengetahui tentang Tanggungjawab hukum
analisis kredit dalam penentuan pencairan kredit pada PT.Bank Tabungan
Negara cabang Denpasar. Simpulan dari penelitian ini adalah keputusan untuk
merekomendasikan pencairan permohonan suatu kredit harus melalui
ketentuan dan syarat-syarat tertentu. Mekanisme pemberian suatu
rekomendasi pemberian kredit merupakan suatu pertahanan bank untuk
mencegah terjadinya kredit bermasalah , mekanisme dapat dilihat dari : RPC (
Repayment Capacity) yaitu metode sebagai penilaian atas kemampuan calon
Debitur dalam membayar kembali pinjaman pada saat harus dilunasi dan
untuk mengetahui besar plafon kredit yang seharusnya diberikan pada
nasabah dan juga menerapkan BI Checking untuk memberikan pencairan
kredit. Dan juga berdasarkan dari analisis 5C atau analisis watak, kemampuan,
modal, kondisi atau prospek usaha dan jaminan. Seorang analis kredit harus
sangat cermat dan teliti dalam melakukan analisis.

Kata Kunci : Kredit, Analis Kredit.

Abstract
The development of banking services offered by banks, the public interest in credit is
growing. In line with this, the risk with credit increases. An example of risk is the
presence of fictitious loans, bad loans and problem loans. One party responsible for the
existence of credit problems is a credit analyst. This type of research is a type of
Empirical legal research that is a legal research method in the real sense by examining

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 413


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

how law works in the community. The formulation of the problem, from this study is
How is the mechanism of credit analysts in providing recommendations for customer
credit disbursement and How is the legal responsibility of credit analysts in
determining credit disbursement at PT. Bank Tabungan Negara Denpasar Branch. The
purpose of this study is to understand the mechanism of credit analysts in providing
recommendations for customer credit disbursement and to know about the legal
responsibilities of credit analysis in determining the credit disbursement at the Bank
Tabungan Negara Denpasar branch. The conclusion of this research is the decision to
recommend that a credit application be disbursed through certain terms and conditions.
The mechanism for granting a recommendation for granting credit is a bank defense to
prevent the occurrence of problem loans, the mechanism can be seen from: RPC
(Repayment Capacity) which is a method as an assessment of the ability of prospective
Debtors to repay loans when they have to be paid off and to find out the credit ceiling
that should be given to customers and also applies BI Checking to provide credit
disbursements. And also based on the analysis of 5C or analysis of character, ability,
capital, conditions or business prospects and guarantees. A credit analyst must be very
careful and thorough in conducting analysis.

Keywords: Credit, Credit Analyst.

Pendahuluan Kredit adalah penyediaan uang


Bank adalah badan usaha atau tagihan yang dapat
yang menghimpun dana dari dipersamakan dengan itu,
masyarakat dalam bentuk simpanan berdasarkan persetujuan dan
dan menyalurkannya kepada kesepakatan pinjam meminjam
masyarakat dalam bentuk kredit antara bank dengan pihak lain yang
dan atau bentuk-bentuk lainnya mewajibkan pihak peminjam untuk
dalam rangka meningkatkan taraf melunasi utangnya setelah jangka
hidup orang banyak”. Fungsi utama waktu tertentu dengan pemberian
bank yang kemudian ditegaskan bung.
dalam pasal 3 Undang-undang Memberikan kredit atau
Republik Indonesia Nomor 10 pembiayaan berdasarkan prinsip
Tahun 1998 tentang Perbankan, syariah, Bank Umum wajib
fungsi utama perbankan Indonesia mempunyai keyakinan berdasarkan
adalah sebagai penghimpun dan analisis yang mendalam atas itikad
penyalur dana masyarakat. Fungsi dan kemampuan nasabah debitur
perbankan pada umumnya, selain untuk melunasi utangnya atau
menghimpun dana (menerima mengembalikan pembiayaan
simpanan), bank juga menyalurkan dimaksud dengan yang
dana tersebut dalam bentuk diperjanjikan.
pemberian pinjaman uang kredit. Analisis secara ekonomi yang
Bank adalah perantara pihak-pihak digunakan oleh bank terhadap calon
yang memiliki kelebihan dana debitur yaitu dengan menggunakan
dengan pihak-pihak yang prinsip yang telah dikenal dalam
kekurangan dan memerlukan dana. dunia perbankan sebagai “Prinsip
5C” dan “Prinsip 4 P”. Prinsip 5C

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 414


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

terdiri dari character, capital, capacity, terjadi apabila Credit Officer tersebut
collateral dan condition. Sedangkan yang dalam hal ini adalah seorang
Prinsip 4 P, terdiri dari Personality, analis kredit dihadapkan dengan
Purpose, Payment dan Prospect. Asas- permohonan kredit yang
asas perkreditan yang sehat, yaitu : sebenarnya dengan alasan
1. Bank tidak diperkenankan pengajuan yang masuk akal namun
memberikan kredit tanpa nasabahnya mengajukan jaminan
surat perjanjian tertulis. yang fiktif atau tidak ada, atau
2. Bank tidak diperkenankan apabila tidak terjadi jaminan itu
memberikan kredit kepada fiktif yang diajukan dalam
usaha yang sejak semula permohonan kredit ini palsu atau
telah diperhitungkan kurang dipalsukan oleh nasabah. Sehingga
sehat dan akan memberikan yang terjadi adalah pelolosan
kerugian; berbagai kredit yang jaminannya
3. Bank tidak diperkenankan tidak diketahui benar atau salah,
memberikan kredit untuk ada atau tidak ada oleh analis kredit
pembelian saham, dan modal sebagai Credit Officer dari suatu
kerja dalam rangka kegiatan bank. Keputusan yang diambil oleh
jual beli saham; seorang analis kredit dalam
4. Bank tidak diperkenankan meloloskan suatu permohonan
memberikan kredit kredit yang dilakukan dalam
melampaui batas maksimum prinsip kehati – hatian sekalipun
pemberian kredit (legal dan telah mematuhi berbagai
lending limit). ketentuan perundang – undangan
Analis kredit dapat yang telah berlaku tidak selalu
meloloskan permohonan kredit membuahkan hasil yang
tanpa melihat kualitas dari jaminan diharapkan manakala permohonan
ataupun terkadang kredit tanpa kredit tersebut telah berjalan namun
jaminan sama sekali. Dalam yang terjadi adalah dengan jaminan
pengambilan berbagai keputusan, yang kurang berkualitas tadi
seorang analis kredit sebagai Credit menyebabkan lolosnya kredit yang
Officer dari sebuah bank menguntungkan satu pihak dan
dihadapkan pada sebuah keputusan tidak menguntungkan pihak bank.
yang harus diambil dengan sikap Beberapa fakta memaparkan
hati – hati dengan penuh bahwa pegawai bank dinilai
kecermatan. Hal ini berdasarkan terbukti melanggar prinsip kehati-
naluri seorang manusia dan dari hatian dan asas kecermatan dalam
pertimbangan pribadinya, Maka perbankan. Analis kredit juga
dapat saya simpulkan, kualitas dari dinilai tidak melakukan
pertimbangannya dalam mengambil kewajibannya sebagai analis kredit,
keputusan berasal dari kualitas di antaranya memeriksa data
berpikirnya, pengetahuan akan pemohon kredit dan melakukan
bidang yang ia geluti dan pengecekan ke lokasi usaha dan
pengalaman sebagai Credit Officer lokasi jaminan. Analis kredit juga
yang berpengalaman dan handal. dapat tertipu dengan tipu muslihat
Bagaimana dan apa yang nasabah yang berniat tidak baik

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 415


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

dengan mengajukan berbagai data sekunder yang kemudian


jaminan palsu dan jaminan yang dilanjutkan dengan penelitian
sebenarnya tidak ada untuk dapat terhadap data primer di lapangan.
diloloskan permohonan kreditnya Data yang digunakan adalah
oleh bank. sebagai berikut (1) Data Primer
Berdasarkan latar belakang merupakan keterangan atau fakta
permasalahan diatas akan yang diperoleh secara langsung dari
dijelaskan secara rinci dalam lapangan, sumber data primer pada
pembahasan selanjutnya dan dapat penelitian ini adalah pejabat dan
diambil suatu rumusan masalah, para nasabah yang mengajukan
yaitu : penjaminan kredit di PT. Bank
1. Bagaimanakah Tabungan Negara kantor Cabang
mekanisme analis kredit Denpasar. (2) Data Sekunder dalam
dalam memberikan penelitian ini diperoleh dari kajian
rekomendasi pencairan terhadap peraturan perundang-
kredit nasabah pada undangan terkait, literatur, dan
PT.Bank Tabungan karya ilmiah serta artikel yang
Negara kantor Cabang terkait dengan permasalahan.
Denpasar? Pengumpulan data yang
2. Bagaimanakah Tanggung dilakukan dalam penelitian ini
jawab hukum analis adalah teknik pengumpulan data
kredit dalam penentuan dengan cara Interview (wawancara)
pencairan kredit pada PT. yaitu suatu teknik pengumpulan
Ban Tabungan Negara data yang dilakukan dengan tanya
kantor cabang Denpasar ? jawab langsung pada pihak-pihak
terkait dalam hal ini wawancara
Metode dengan Kepala Unit Kredit PT. Bank
Metode Penelitian yang Tabungan Negara Kantor Cabang
dipakai adalah metode penelitian Denpasar, Bagian Kredit dan Analis
hukum Empiris yaitu suatu metode Credit Regional. Teknik observasi,
penelitian hukum yang berfungsi yaitu pengamatan langsung
untuk melihat hukum dalam artian maupun tidak langsung yang
nyata dan meneliti bagaimana digunakan sebagai bahan rujukan
bekerjanya hukum di lingkungan yang terkait dengan proses
masyarakat. Dikarenakan dalam pengajuan atau pencairan kredit
penelitian ini meneliti orang dalam dan juga studi kepustakaan (library
hubungan hidup di masyarakat research), yaitu pengumpulan data
maka Jenis penelitian hukum berupa peraturan perundang-
empiris dapat dikatakan sebagai undangan literatur, karya ilmiah
penelitian hukum sosiologis. dan artikel yang terkait dengan
Penelitian hukum yang diambil dari permasalahan.
fakta-fakta yang ada di dalam suatu Pengolahan dan Analisa data
masyarakat, badan hukum atau yang digunakan peneliti adalah
badan pemerintah.dalam hal ini analisis data Descriptive Qualitative
penelitian dilakukan dengan yaitu menganalisis dengan
berawal dari penelitian terhadap menguraikan gejala atau fenomena

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 416


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

dan fakta-fakta yang didapat dari sebagai berikut :


lapangan secara obyektif untuk a. Mempunyai feasibility study,
menjawab permasalahan dalam yang dalam penyusunannya
penelitian ini. melibatkan konsultan pada
bidang tersebut. Feasibility study
Hasil Dan Pembahasan adalah study kelayakan
A. Mekanisme Analis Kredit mengenai proyek.
Dalam Menentukan b. Mempunyai dokumen
rekomendasi pencairan Kredit administrasi dan izin – izin
Nasabah usaha, misalnya akta
analis kredit adalah ahli perusahaan, NPWP, SIUP dan
keuangan yang menguasai dalam lain – lain.
mengevaluasi dalam bidang c. Maksimum jangka waktu kredit
perkreditan secara individual dan adalah 15 tahun dan masa
bisnis. Analis Kredit adalah tenggang waktu (grace period)
seseorang yang mampu maksimum 4 tahun.
menentukan peminjam mana yang d. Agunan utama adalah usaha
mememenuhi kewajibannya dan yang dibiayai. Debitur
membayar kembali pinjamannya, menyerahkan agunan tambahan
dengan cara mempelajari sejarah jika menurut penilaian bank
keuangan dari si peminjam dan diperlukan. Dalam hal ini akan
menentukan bahwa kondisi pasar melibatkan pejabat penilai
saat itu memungkinkan untuk (appraisal) independen untuk
terjadinya suatu peminjaman atau menentukan nilai agunan.
terjadinya suatu pembayaran e. Maksimum pembiayaan bank
kembali. adalah 65% (enam puluh lima
Analis kredit selain memiliki persen) dan self financing
keahlian dalam menganalisis suatu adalah sebesar 35% (tiga puluh
bahan keuangan, mereka juga lima persen).
menggunakan perbandingan angka f. Penarikan atau pencairan kredit
ketika menganalis sejarah di bidang biasanya didasarkan atas dasar
keuangan dari debitur yang yang prestasi proyek. Dalam hal ini
akan meminjam uang di bank. biasanya melibatkan konsultan
Analis kredit berfokus pada pengawas independen untuk
bagaimana kondisi keuangan si menentukan progres proyek.
debitur dan membandingkannya g. Pencairan biasanya
dengan kondisi keuangan debitur dipindahbukukan ke rekening
lainnya. Contohnya, seorang analis giro.
kredit yang bekerja di bank akan h. Rencana angsuran ditetapkan
menganalisa kondisi keuangan atas dasar cash flow yang
perusahaan yang akan meminjam disusun berdasarkan analisis
uang di bank tersebut sebelum dalam feasibility study.
menyetujui suatu permintaan i. Pelunasan sesuai dengan jangka
pinjaman di bank atau kredit. waktu yang telah ditetapkan.
Memberikan kredit pada nasabah, Tugas dan tanggung jawab
harus memenuhi persyaratan seorang yang memegang jabatan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 417


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

sebagai Credit Analyst (CA) antara tindak lanjuti lagi


lain adalah: pemenuhannya) seperti yang
1. Mendukung Pertumbuhan sudah dijelaskan pada Undang-
portofolio berkualitas dengan Undang Republik Indonesia
bertanggung jawab terhadap Nomor 10 Tahun 1998 Tentang
kualitas kredit inisiasi yang Perbankan (Lembaran Negara
diproses dan dikelola. Republik Indonesia Tahun 1998
2. Memeriksa kelayakan dokumen Nomor 182, Tambahan
persyaratan kredit calon debitur Lembaran Negara Republik
beserta kekuatan legalitas Indonesia Nomor 3790), Ps. 29.
dokumen persyaratan kredit Resiko Kredit atau credit risk
calon debitur. menurut Susilo, dkk adalah risiko
3. Melakukan kunjungan langsung yang dihadapi bank karena
ke lapangan atau survey ke menyalurkan dananya dalam
calon debitur terhadap aplikasi bentuk pinjaman kepada
kredit baru (new to bank), masyarakat. Risiko tersebut timbul
tambahan (top up), karena adanya ketidakpastian
pengulangan (restructur). tentang pembayaran kembali
4. Melakukan proses perjanjian pinjaman oleh debitur. Sebab-sebab
kredit dan pengikatan jaminan ketidakpastian ada beberapa faktor
dengan benar, melakukan antara lain :
proses pencairan kredit serta a) Faktor manusia (human
melakukan filling kredit sesuai uncertainties).
dengan ketentuan yang ada. Misalnya adanya malas,
5. Melakukan early detection tidak jujur, sakit, dan lain
ketika kualitas kredit yang di sebagainya.
kelolanya mengalami b) Faktor ekonomis (economic
pemburukan yang berlebihan uncertainties).
dalam waktu singkat, karena Misalnya karena adanya
debitur mempunyai aging > 30 perubahan harga, penurunan
hari pada angsuran 1 sampai permintaan, menurunnya
dengan 6 dan melakukan daya beli perubahan tingkat
maintenance untuk bunga dan lain sebagainya.
perbaikannya. c) Faktor alam (act of good).
6. Menindak lanjuti pending Misalnya banjir, tanah longsor,
document credit dan jaminan gempa bumi, kemarau
yang melewati batas waktu panjang, dan lain sebagainya.
penyerahan dokumen kredit Mekanisme atau prosedur
dan jaminan kepihak yang seorang analis dalam memberikan
bertugas sesuai ketentuan, baik rekomendasi pemberian sebuah
yang belum diserahkan oleh kredit terhadap nasabah antara lain
petugas maupun yang masih : Analisis kredit, Keputusan kredit,
berada di pihak ketiga (seperti Pencairan kredit, Pengawasan
Notaris, Dinas Pasar, termasuk kredit dan Pelunasan kredit.
membuat berita acara apabila Analisis kredit adalah pekerjaan
ada dokumen yang tidak bisa di yang meliputi mempersiapkan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 418


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

pekerjaan dari segala aspek untuk d. Analisis kondisi atau prospek


mengetahui kelayakan suatu usaha (Condition)
permohonan kredit dan menyusun Analisis ini bertujuan untuk
laporan analisis yang diperlukan mengetahui prospektif atau
sebagai bahan pertimbangan dalam tidaknya suatu usaha yang
keputusan kredit. akan dibiayai.
Berdasarkan wawancara Bedasarkan Wawancara
dengan Denny Syahroni sebagai dengan Komang Anggita Verdiana,
Kepala Unit Kredit ( Branch sebagai Consumer Loan Sales Officer
Consumer Loan Unit Head) tanggal pada tgl 27 Mei 2020
27 Mei 2020 Analisis kredit yang menyampaikan bahwa Mekanisme
dilakukan petugas bank dalam hal Analis kredit dalam memberikan
ini pejabat yang berwenang adalah Rekomendasi pencairan Kredit
Credit Analyst meliputi analisis 5C dilihat dari :
ya itu analisis watak, kemampuan, a. RPC ( Repayment Capacity)
modal, kondisi atau prospek usaha yaitu metode sebagai
dan jaminan. Analisis-analisis penilaian atas kemampuan
tersebut secara rinci, sebagai berikut calon Debitur dalam
: membayar kembali pinjaman
a. Analisis watak calon nasabah pada saat harus dilunasi dan
(Character) untuk mengetahui besar
Analisis watak bertujuan plafon kredit yang
untuk mendapatkan gambaran seharusnya diberikan pada
akan kemauan membayar nasabah.
kembali pinjaman dari calon b. Menerapankan BI Checking
nasabah. untuk memberikan
b Analisis kemampuan dan pencairan kredit.
modal (Capital and Capacity) Bahwa BI checking
Analisis ini bertujuan untuk merupakan sebuah istilah
mengukur tingkat dari output yang dihasilkan
kemampuan calon nasabah oleh Sistem Informasi
dalam melakukan pembayaran Debitur (SID). Sebutan resmi
kembali kredit dari usaha yang untk BI Checking adalah
akan dibiayai, mencakup Informasi Debitur
aspek manajemen, aspek Individual/IDI Historis. IDI
produksi, aspek pemasaran, Historis ini meliputi
aspek personalia, dan aspek informasi seluruh
finansial. penyediaan dana dengan
c. Analisis agunan (Collaterall) kondisi bermasalah dan
Analisis agunan bertujuan lancar mulai dari Rp.1 ke
untuk mengetahui besarnya atas. Singkatnya, BI Checking
nilai agunan (barang jaminan) jadi penentu kelayakan calon
yang digunakan sebagai alat debitur.
pengaman bagi bank apabila Keputusan kredit adalah
kredit yang diberikan menjadi setiap tindakan untuk mengambil
bermasalah. keputusan berupa menolak,

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 419


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

menyetujui dan atau mengusulkan dokumendokumen yang


permohonan kredit kepada pejabat sesuai dengan kebutuhan
yang lebih tinggi (Thomas Suyatno, pencairan kredit.
dkk, 76; 1997). Masih dari sumber 5. Besarnya kredit harus sesuai
yang sama dijelaskan bahwa setiap dengan perbandingan yang
keputusan tersebut harus disepakati antara dana yang
memperhatikan penilaian syarat- bersumber dari calon nasabah
syarat umum yang tercantum dalam dan dari bank.
laporan pemeriksaan dan analisis Pengawasan kredit meliputi
kredit. Keputusan persetujuan berbagai aspek atau kegiatan yaitu
kredit mencakup beberapa hal, sebagai berikut:
antara lain : 1. Adanya administrasi kredit
a. Jumlah uang yang diterima yang memadai dan
b. Jangka waktu kredit menggunakan cara-cara
c. Biaya-biaya yang harus dibayar mutakhir.
Pencairan kredit dapat 2. Keharusan bagi nasabah kredit
dilakukan setelah instruksi untuk menyampaikan laporan
pencairan kredit ditandatangani secara berkala atas jenis-jenis
oleh pejabat yang berwenang. laporan yang telah disepakati
Syarat untuk menerbitkan intruksi dalam perjanjian kredit,
pencairan kredit adalah adanya misalnya laporan produksi,
surat perjanjian yang sah, semua laporan penjualan, laporan
dokumen yang ditetapkan dalam utang dan piutang
putusan kredit telah lengkap dan perusahaan.
sah serta telah memberikan 3. Keharusan bagi petugas bank
perlindungan bagi bank, serta (account officier) untuk
semua biaya yang berkaitan dengan melakukan kunjungan ke
pemberian kredit telah dilunasi perusahaan yang dibiayai
nasabah. Hal senada juga bank.
diungkapkan oleh Lukman 4. Adanya konsultasi yang
Dendawijaya (81; 2001) bahwa terstruktur antara pihak bank
pencairan kredit hanya dapat dengan nasabah, terutama jika
dilakukan bank setelah calon nasabah mengalami kesulitan
nasabah memenuhi berbagai dalam bisnisnya.
persyaratan yang telah ditentukan, 5. Adanya suatu sistem
yang pada umumnya meliputi hal- peringatan (warning system).
hal sebagai berikut: Pelunasan kredit adalah
1. Perjanjian kredit sudah dipenuhinya semua kewajiban
ditandatangani. utang nasabah terhadap bank
2. Penarikan kredit sudah sesuai sehingga ikatan perjanjian kredit
dengan kebutuhan proyek. terhapus. Dalam teori prosedur
3. Penarikan kredit sudah sesuai pemberian kredit dijelaskan bahwa
dengan jadwal pembangunan pada tahap pelunasan kredit,
proyek. agunan yang semula dipegang dan
4. Permohonan pencairan kredit dikuasai bank seluruhnya harus
didukung oleh dikembalikan kepada nasabah.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 420


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Tahap pelunasan kredit adalah yang dilakukan oleh orang dalam


tahap dimana nasabah telah perlu mendapat perhatian khusus.
membayar angsuran pokok beserta Terjadinya suatu tindak pidana di
bunganya sehingga ikatan bidang perbankan yang dilakukan
perjanjian kredit terhapus. oleh orang dalam terdapat beberapa
Undang- Undang yang dapat dan
B. Tanggung Jawab Hukum analis biasanya diterapkan yaitu :
Kredit Dalam Penentuan 1) Kitab Undang-Undang
Pencairan Kredit pada Bank. Hukum Pidana. Ketentuan
Seseorang yang telah KUHP yang biasa dipakai
melakukan suatu perbuatan pidana misalnya Pasal 263
dan disertai dengan suatu unsur (pemalsuan) Pasal 372
kesalahan maka telah dianggap (penggelapan), 374
terjadi tindak pidana dan kemudian (penggelapan dalam jabatan),
terpenuhilah unsur– unsur Pasal 378 (penipuan), Pasal
pertanggung jawaban pidananya. 362 (pencurian), dan lain-lain.
Menurut Barda Nawawi Arief, 2) Undang–Undang
harus dipastikan terlebih dahulu Pemberantasan Tindak
siapa yang dapat Pidana Korupsi No. 31 Tahun
dipertanggungjawabkan maka baru 1999 jo Undang-Undang
ada pertanggungjawaban pidana. Nomor 30 Tahun 2001.
Masalah ini menyangkut seorang Ketentuan Undang-Undang
subyek tindak pidana yang Korupsi biasanya diterapkan
dirumuskan oleh pembuat undang– terhadap kasus yang
undang untuk tindak pidana yang menimpa bank pemerintah
berhubungan dengan Undang-Undang ini
pertanggungjawaban pidana. dipergunakan untuk
Pengertian subyek tindak pidana memudahkan menjerat
meliputi dua hal yaitu tentang siapa pelaku, mengenakan
yang melakukan dan siapa yang hukuman yang berat dan
mempertanggungjawabkan, tetapi memperoleh uang pengganti
pada akhirnya semua bergantung atas kerugian negara.
pada sistem perumusan 3) Undang-Undang Republik
pertanggungjawaban yang Indonesia Nomor 10 Tahun
ditempuh oleh Undang– Undang. 1998 Tentang Perbankan.
Menurut Keputusan Menteri Ketentuan dalam undang-
Kehakiman Republik Indonesia No. undang ini biasanya
: M01.PW.07.03 Tahun 1982 tanggal diterapkan apabila
4 Februari 1982 tentang Pedoman Komisaris, Direksi, Pegawai
Pelaksanaan Kitab Undang-undang dan pihak terafiliasi dengan
Hukum Acara Pidana, tindak bank (“orang dalam”) atau
pidana perbankan termasuk dalam orang yang mengaku
tindak pidana khusus (sebagai menjalankan usaha bank
penjelasan dari Pasal 284 KUHAP). sendiri sebagai pelakunya.
Kaitannya dengan tindak pidana di Jenis-jenis tindak pidana di
bidang perbankan ini kejahatan Bidang Perbankan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 421


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

disebutkan dalam Undang- banyak doktrin yang berbeda–beda


Undang No. 10 Tahun 1998 muncul dari para ahli hukum.
tentang Perbankan Hazewinkel – Suringa menyebut
(selanjutnya disebut Undang- bahwa rumusan umum dari
Undang Perbankan) terdapat “strafbaar feit” ialah “suatu perilaku
tiga belas macam tindak manusia yang pada suatu saat
pidana yang diatur mulai tertentu telah ditolak di dalam
dari Pasal 46 sampai dengan sesuatu pergaulan hidup tertentu
Pasal 50A. dan dianggap sebagai perilaku yang
Ketiga belas tindak pidana harus ditiadakan oleh hukum
itu dapat digolongkan ke dalam pidana dengan mempergunakan
empat macam: sarana–sarana yang bersfat
a) Tindak pidana yang berkaitan memaksa yang terdapat di
dengana perizinan, diatur dalamnya”.
dalam Pasal 46. Menurut Pompe “strafbaar
b) Tindak pidana yang feit” dapat berarti, “suatu
berkaitan dengan rahasia pelanggaran norma (gangguan
bank, diatur dalam Pasal 47 terhadap tertib hukum) yang
ayat (1) ayat (2) dan Pasal 47 dengan sengaja ataupun tidak
A. sengaja telah dilakukan oleh
c) Tindak pidana yang berkaitan seorang pelaku, di mana penjatuhan
dengan pengawasan dan hukuman terhadap pelaku tersebut
pembinaan bank diatur adalah perlu demi terpeliharanya
dalam pasal 48 ayat (1) dan tertib hukum dan terjaminnya
ayat (2). kepentingan umum”.
d) Tindak pidana yang Moeljatno dan Roeslan Saleh
berkaitan dengan usaha bank memakai istilah perbuatan pidana
diatur dalam pasal 49 ayat (1) meskipun tidak untuk
huruf a,b dan c, ayat (2) huruf menerjemahkan strafbaar feit itu.
a dan b, Pasal 50 dan Pasal Utrecht menyalin istilah strafbaar feit
50A. menjadi peristiwa pidana.
Perkataan “feit” dalam Menjabarkan suatu rumusan delik
bahasa Belanda diartikan sebagai kedalam unsur-unsurnya, maka
“sebagian dari suatu kenyataan” akan dijumpai suatu perbuatan atau
atau “ een gedeelte van de tindakan manusia, dengan tindakan
werkrlijkheid”, sedangkan “strafbaar itu seseorang telah melakukan suatu
feit” dapat diterjemahkan sebagai tindakan yang terlarang oleh
“sebagian dari suatu kenyataan undang-undang. Setiap tindak
yang dapat dihukum”, oleh pidana yang terdapat di dalam
karenanya kita akan mengetahui Kitab Undang-undang Hukum
bahwa yang dapat dihukum itu Pidana (KUHP) pada umumnya
sebenarnya adalah manusia sebagai dapat dijabarkan ke dalam unsur-
pribadi dan bukan kenyataan. unsur yang terdiri dari unsur
Berbagai pendapat para ahli subjektif dan unsur objektif.
muncul dari penjelasan apa yang Unsur subjektif adalah unsur
dimaksud dengan strafbaar feit itu, -unsur yang melekat pada diri si

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 422


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

pelaku atau yang berhubungan mempercayakan dananya


dengan diri si pelaku, dan termasuk kepada bank.”
ke dalamnya yaitu segala sesuatu Wawancara tanggal 27 Mei
yang terkandung di dalam hatinya. 2020 dengan Jules Herbert Rigona
Sedangkan unsur objektif adalah Hasibuan sebagai Analis Credit
unsur-unsur yang ada Regional menyatakan bahwa
hubungannya dengan keadaan- Kualitas kredit suatu bank sangat
keadaan, yaitu di dalam keadaan- bergantung dari kualitas analisis
keadaan di mana tindakan-tindakan kreditnya. Pemeriksaan kelayakan
dari si pelaku itu harus di lakukan. dokumen persyaratan kredit calon
Seorang ahli hukum, Simons, debitur beserta kekuatan legalitas
merumuskan unsur-unsur tindak dokumen persyaratan kredit calon
pidana sebagai berikut: Debitur, dilakukan dengan
1.Diancam dengan pidana oleh kunjungan langsung ke lapangan
hukum atau survey ke calon Debitur
2.Bertentangan dengan hukum terhadap aplikasi kredit baru dan
3.Dilakukan oleh orang yang meninjau mengenai jaminan yang
bersalah akan dijaminkan oleh nasabah
4.Orang itu dipandang pemohon kredit atau debitur
bertanggung jawab atas merupakan kewajiban Analis Kredit
perbuatannya. secara umum.
Sesuai dengan Pasal 29 ayat Berdasarkan ketentuan Pasal
(2) dan (3) dari Undang Undang 2 Undang–Undang Nomor 10
Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan,
Tahun 1998 Tentang Perbankan Perbankan Indonesia dalam
yaitu : melakukan usahanya berasaskan
Ayat (2) : “Bank wajib demokrasi ekonomi dengan harus
memelihara tingkat kesehatan menerapkan prinsip kehati-hatian
bank sesuai dengan untuk memelihara kesehatan bank
kecukupan modal, kualitas di berbagai kegiatan usahanya.
asset, kualitas manajemen, Pasal 263 KUHP yang
likuiditas, rentabilitas, mengatur tentang pemalsuan surat-
solvabilitas, dan aspek lain surat diancam pidana penjara
yang berhubungan dengan paling lama 6 tahun dan Pasal 264
usaha bank, dan wajib KUHP diancam pidana penjara
melakukan kegiatan usaha paling lama 8 tahun. Selain itu
dengan prinsip kehati–hatian.” dapat dikenakan juga Pasal 372
Dan ayat (3) : “ Dalam KUHP dan Pasal 374 KUHP yang
memberikan kredit atau mengatur tentang penggelapan
pembiayaan berdasarkan yang dapat diancam pidana penjara
prinsip syariah dan melakukan paling lama 4 tahun sampai dengan
kegiatan usaha lainnya, bank 5 tahun. Penipuan yang dilakukan
wajib menempuh cara–cara nasabah, dapat diberlakukan Pasal
yang tidak merugikan bank 378 KUHP dengan ancaman pidana
dan kepentingan nasabah yang penjara maksimal 4 tahun.

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 423


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Wawancara Tgl 27 Mei 2020 pengendalian Risiko, serta


dengan Branch Consumer Loan Unit sistem informasi Manajemen
Head dengan Denny Syahrioni Risiko; dan sistem
Seorang analis kredit harus mampu pengendalian intern yang
menerapkan prinsip kehati–hatian menyeluruh. Pengawasan aktif
dalam segala tindakan yang ia komisaris dan direksi bank
lakukan karena tindakan yang ia meliputi pengawasan yang
lakukan tidak hanya menyangkut efektif terhadap risiko yang
dengan reputasi dia sebagai analis terkait dengan aktivitas bank,
kredit namun pula kesehatan bank termasuk penetapan
juga dipertaruhkan. Suatu bank akuntabilitas, kebijakan dan
tidak hanya satu nasabah yang proses pengendalian untuk
mempercayakan tabungannya mengelola risiko tersebut.
untuk disimpan di bank namun juga b) Pasal 10 ayat (1) dan (2)
ratusan mungkin ribuan nasabah mengenai kewajiban bank
yang mempercayakan dananya untuk melakukan proses
tersimpan di bank dengan aman. identifikasi, pengukuran,
Dana kredit berasal dari penyaluran pemantauan dan pengendalian
uang–uang nasabah pada bank dan Risiko terhadap seluruh
berputar kembali menjadi uang faktor-faktor Risiko (risk
yang dipakai bank untuk factors) yang bersifat material.
melakukan kegiatan usahanya yang
lain sebagai contoh, kredit. Penutup
Pokok-pokok peraturan a. Simpulan
mengenai penerapan manajemen 1. Mekanisme analis kredit
risiko untuk mencegah terjadinya dalam memberikan suatu
perbuatan melawan hukum oleh keputusan untuk
pihak terafiliasi di dalam Peraturan merekomendasikan
Bank Indonesia tentang Manajemen pencairan permohonan
risiko antara lain : suatu kredit harus melalui
a) Pasal 2 ayat (1) dan (2) ketentuan dan syarat-syarat
mengenai kewajiban bank tertentu. Mekanisme
untuk menerapkan rekomendasi pemberian
Manajemen Risiko secara kredit merupakan suatu
efektif, baik untuk Bank secara pertahanan bank untuk
individual maupun untuk mencegah terjadinya kredit
Bank secara konsolidasi bermasalah. Mekanisme itu
dengan Perusahaan Anak. berdasarkan dari analisis 5C
Penerapan tersebut mencakup atau analisis watak,
pengawasan aktif Dewan kemampuan, modal, kondisi
Komisaris dan Direksi ; atau prospek usaha dan
kecukupan kebijakan, jaminan, dan juga PT.Bank
prosedur, dan penetapan limit Tabungan Negara kantor
manajemen risiko; kecukupan cabang Denpasar
proses identifikasi, menerapan Metode RPC (
pengukuran, pemantauan, dan

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 424


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Repayment Capacity ) dan mekanisme dengan


BI Checking. memperhatikan ketentuan
2. Tanggung jawab hukum dan syarat-syarat yang
analis kredit dalam berlaku, mengingat sering
penentuan pencairan kredit terjadinya kredit macet
pada PT. Bank Tabungan atau bermasalah maka
Negara kantor cabang pihak bank harus benar-
Denpasar yaitu seorang benar cermat dan teliti
analis kredit harus sangat dalam menganalisis .
cermat dan teliti dalam 2. Saran bagi Analis Kredit
melakukan analisis Disarankan agar seorang
terhadap para calon analis benar-benar cermat
nasabah, tanggung jawab dan teliti dalam
hukum analis kredit dalam melaksanakan analisis
memberikan rekomendasi karena analis kredit adalah
pencairan telah diatur seorang yang
dalam Undang-undang merekomendasikan
Nomor 10 Tahun 1998 pasal pencairan suatu kredit.
49 tentang perbankan, Kelengkapan dan
dimana jika seorang analis kebenaran data harus
kredit tidak melakukan benar-benar diperiksa
tugasnya sesuai dengan supaya tidak terjadi
aturan atau ketentuan bank, rekayasa data. Seorang
dalam hal ini analis kredit analis kredit juga
melakukan manipulasi data bertanggung jawab dalam
yang menyebabkan lolosnya pelolosan kredit jadi
suatu permohonan kredit jangan pernah
maka bisa diancam pasal 49 memanipulasi data
ayat (1) ancaman hukuman kreditur karena itu
pidana penjara sekurang- merupakan sebuah
kurangnya 5 (lima) tahun tindakan yang bisa di
dan paling lama 15 (lima pidana sesuai dengan
belas) tahun serta denda Undang-undang Nomor 10
sekurang- kurangnya Rp Tahun 1998 pasal 49 ayat 1.
10.000.000.000,00 (sepuluh
miliar rupiah) dan paling Daftar Pustaka
banyak Rp Andi Hamzah, Azas-
200.000.000.000,00 (dua Azas Hukum Pidana Edisi Revis
ratus miliar rupiah). i, Rineka Cipta, Jakarta, 2008.
Bintoro Cahyo Nugroho, “Tabungan
b. Saran Sebagai Jaminan Kredit”,
1. Saran bagi PT. Bank Skripsi, Fakultas Hukum
Tabungan Neara Kantor Cabang Universitas Airlangga,
Denpasar. Surabaya, 2007.
Disarankan agar pihak Buku Ajar Hukum Pidana
bank selalu mengikuti Perbankan Fakultas Hukum

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 425


ISSN : 2356-4164 (Cetak) Vol. 6 No. 2, Agustus 2020 ISSN : 2407-4276 (Online)

Universitas Airlangga Tahun Indonesia, Jakarta, 2011.


2006. Sentosa Sembiring, Hukum
Dwidja Prajitno, Perbankan Edisi Revisi,
Kebijakan Legislasi tentang Sif Mandar Maju, Bandung,
at Pertanggungjawaban Pidana 2012.
Korporasi di Indonesia, Utomo, Sentosa Sembiring, Hukum
Bandung, 2004. Perbankan Edisi Revisi,
E.C.W. Neloe, PemberianKredit Bank Mandar Maju, Bandung,
MenjadiTindakPidanaKorupsi, 2012.
Verbum Publising, Jakarta, Subekti, Jaminan – Jaminan Untuk
2012. Pemberian Kredit Menurut
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasi Hukum Indonesia,
onal Indonesia, Kencana Prena PT. Citra Aditya Bakti, Bandu
da Media Group, Jakarta, 201 ng, 2007.
0. Susilo, S.Y dkk, Bank
Noel ChabannelTohir, Panduan danLembagaKeuanganLainnya,
LengkapMenjadi Account SalembaEmpat,Jakarta,
Officer, Elex Media 2008.
Komputindo, Jakarta, 2013.
Ramlan Ginting, Pengaturan
Pemberian Kredit Bank Umum,
Diskusi Hukum Aspek
Hukum Perbankan, Perdata,
dan PidanaTerhadap
Pemberian Fasilitas Kredit
Dalam Praktek Perbankan di

Jurnal Komunikasi Hukum (JKH) Universitas Pendidikan Ganesha 426

Anda mungkin juga menyukai