Anda di halaman 1dari 3

KREDIT

Nama/ NIM Kelompok 2 :


Elvina Zala /
Jackline D. N. Kasangke / 19303044
Geriyano Franklin Ruata /
Dosen Mata Kuliah :
Enci. Agnes R. Rooroh, M.Si, M.Pd

PRODI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MANADO
2022

“KREDIT”
A. Analisis Perkreditan
Analisi kredit atau penilaian kredit adalah suatu proses yang dimaksudkan untuk menganalisis atau
menilai suatu permohonan kredit zyang diajukan oleh calon debitur kredit sehingga dapat memberikan
keyakinan kepada pihak bank bahwa proyek yang akan dibiayai dengan kredit bank cukup layak
(feasible).
Dengan adanya analisis kredit, dapat dicegah secara dini kemungkinan terjadinya default oleh calon
debitur. Default adalah kegagalan nasabah dalam memenuhi kewajibannya untuk melunasi kredit yang
diterimanya (angsuran pokok) beserta bunga yang sudah disepakati dan sudah diperjanjikan
bersama,misalnya berdasarkan akad kredit yang dibuat berdasarkan notaries publik.
1. Aspek Hukum
Analisis pada aspek ini bertujuan untuk meneliti ketentuan legalitas dari perusahaan atau badan
hukum yang akan memperoleh bantuan kredit atau pembiayaan dari bank.
Analisis ini meliputi berbagai sub-aspek, sebagai berikut;
• Badan usaha, meliputi Bentuk Usaha, nama badan usaha, pemegang saham, anggaran dasar
perusahaan, penanggung jawab perusahaan, status usaha, bidang usaga, dan domisili.
• Izin-izin yang harus dimiliki, meliputi persetujuan prinsip,izin penggunaan tanah, izin
gangguan, izin bangunan, izin usaha perdagangan.
• Perjanjian-perjanjian, meiputi perjanjian dalam manajemen, perjanjian lisensi produk,
perjanjian penyediaan bahan bakum perjanjian dagang barang atau jasa, perjanjian
pengalihan saham.

2. Aspek Pasar dan Pemasaran


Analisi pada aspek ini bertujuan untuk meneliti kemungkinan pangsa pasar yang dapat diraih
bagi produk atau jasa yang di produksi dari proyek yang dibiayai dengan kredit bank serta
meneliti strategi pemasaran apa yang digunakan oleh investor atau pengelola proyek agar
perusahaan atau proyek dapat memenangkan persaingan yang cukup kompetitif.
Analisis ini meliputi berbagai sub-aspek sebagai berikut;
• Luas dan bentuk pasar;
• Pangsa pasar;
• Saingan usaha;
• Rencana pemasaran.
3. Aspek Keuangan
Analisis pada aspek ini bertujuan untuk menilai kemampuan dan kecakapan dari manajemen
pengelola proyek atau manajemen perusahaan di bidang keuangan.
Analisis meliputi berbagai sub aspek sebagai berikut;
• Penilaian data keuangan proyek;
• Sumber pembiayaan;
• Kemampuan proyek;
• Penilaian data keuangan perusahaan atau bisnis yang sudah beroprasi.
4. Aspek Ekonomi Sosial
Analisis pada aspek ini bertujuan untuk menilai sejauh mana proyek yang akan dibangun dan
dibiayai dengan kredit bank memiliki value added yang tinggi dilihat dari sudut pandang sosial
maupun makro ekonomis.
Analisis ini meliputi sub-aspek sebagai berikut;
• Kesempatan kerja;
• Penggunaan bahan baku local;
• Menghasilkan devisa;
• Penghematan devisa;
• Penerimaan pajak bagi negara;
• Subsidi dari negara;
• Tax holiday
• Backward and forward integration; • Pemerataan usaha versus konglomerasi;
• Dampang lingkungan.
B. Arti Penting Kredit
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melaksanakan dengan jumlah bunga sebagai imbalan. Pengertian kredit sendiri
mempunyai dimensi yang beraneka ragam, dimulai dari arti “kredit” yang berasal dari bahasa Yunani
“credere” yang berarti “kepercayaan” karena itu dasar kredit adalah kepercayaan. Dengan demikian
seseorang memperoleh kredit pada dasarnya adalah memperoleh kepercayaan.
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha untuk
meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu yang
ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah “penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah
jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia
akan dikenakan bunga tagihan.
Dalam arti luas, kredit merupakan kemampuan untuk melaksanakan suatu pemberian atau
mengadakan suatu pinjaman dengan suatu janji pembayarannya akan dilakukan pada suatu jangka
waktu yang disepakati. Menurut UU RI NO.7 Tahun 1992 tentang perbankan menyatakan bahwa
Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan
persetujuan atau kesepakatan pinjammeminjam atara bank dengan pihak lain, yang mewajibkan
pihak pinjam meminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan sejumlah
bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

C. Perhitungan Kebutuhan Kredit


Terkadang sering kali nasabah mengajukan kredit dengan jumlah tertentu yang tidak sesuai dengan
kebutuhan yang sebenarnya. Tidak jarang pula bank menolak memberikan jumlah yang diinginkan
oleh nasabah dengan alas an memang jumlah yang dibutuhkan melebihi dari yang diminta. Untuk itu,
dalam hal memutuskan kredit pihak perbankan memerlukan suatu perhitungan agar kebutuhan yang
diinginkan sesuai dengan kebutuhan yang sesungguhnya. Alas an mengapa perlunya penilaian
kebutuhan suatu kredit, sebagai berikut :
a. Agar jumlah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
b. Agar kebutuhan kredit sesuai dengan kemampuan nasabah untuk membayar angsuran
c. Kebutuhan kredit disesuaikan dengan jumlah nilai jaminan yang diberikan
d. Sesuai kebijakan bank dan kebijakan pemerintah
Untuk menentukan jumlah kredit yang sesungguhnya dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu;
1. Nilai jaminan
2. Penghasilan nasabah (gaji)
3. Jumlah biaya yang akan dikeluarkan nasabah untuk pembiayaan usahanya
4. Studi kelayakan
5. Analisi rasio
6. Cara lainnya

Anda mungkin juga menyukai