Oleh :
SIGIT BENI HARTO
11030005
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Kredit
Kata kredit berasal dari bahasa latin credere yang berarti percaya atau to believe atau to
trust. Oleh kaena itu dasar pemikiran persetujuan pemberian kredit oleh suatu lembaga keuangan
atau bank kepada seseorang atau badan usaha berlandaskan kepercayaan (Tjoekam,1999).
Sedang dalam pengertian nasional sesuai UU No.7 Tahun 1992 yang dikutip dalam Tjoekam
(1999) tentang perbankan, kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetjuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak
lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan.
Pengertian kredit menurut Undang-Undang nomor 10 tahun 1998 yang dkutip dalam
(Kasmir,2002) adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,
berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian
bunga.
Menurut Rivai, et al (2013: 198) pengertian kredit adalah merupakan penyerahan barang,
jasa atau uang dari satu pihak (kreditor/atau pemberi pinjaman), atas dasar kepercayaan kepada
pihak lain (debitur atau pengutang/borrower) dengan janji membayar dari penerima kredit
kepada pemberi kredit pada tanggal yang telah disepakati kedua belah pihak.
Menurut Rivai, et al (2013: 217), dalam melakukan analisis kredit dapat menggunakan
prinsip 5C, yaitu:
1. Character adalah keadaan watak/sifat debitur, baik dalam kehidupan pribadi
maupun dalam lingkungan usaha. Kegunaan dari penilaian terhadap karakter ini adalah
unuk mengetahui sampai sejauh mana iktikad/kemauan debitur untuk memenuhi
kewajibannya sesuai dengan perjanjian yang telah ditetapkan.
2. Capital adalah jumlah dana/modal sendiri yang dimiliki oleh calon debitur.
Kemampuan capital ini tidak selalu harus berupa uang tunai, namun juga dalam bentuk
barang modal seperti tanah, bangunan, mesin-mesin.
3. Capacity adalah kemampuan calon debitur dalam menjalankan usahanya guna
memperoleh laba yang diharapkan. Penilaian ini berfungsi untuk mengetahui/mengukur
kemampuan calon debitur dalam mengembalikan atau melunasi utang-utangnya secara
tepat waktu, dari usaha yang diperolehnya. Pengukuran capacity dapat dilakukan
menggunakan pendekatan historis yaitu menilai past performance apakah menunjukkan
perkembangan dari waktu ke waktu. Selain itu pengukuran capacity dapat dilakukan
dengan menilai latar belakang pendidikan para pengurus (pemilik usaha).
4. Collateral adalah barang-barang yang diserahkan debitur sebagai agunan terhadap
kredit yang diterimanya. Salah satu penilaiannya dapat dilihat dari segi ekonomis yaitu
nilai ekonomis dari barang-barang yang akan diagunkan.
5. Condition of Economy
Condition of Economy adalah situasi dan kondisi politik, sosial, ekonomi, dan budaya
yang mempengaruhi usaha calon debitur di kemudian hari.
2. Unsur-Unsur Kredit
Menurut Moh.Tjoekam (1999), dalam pengertian kredit tersebut
diatas terkandung unsur-unsur kredit itu sendiri, yaitu unsur:
a. Waktu,
yang menyatakan bahwa ada jarak antara saat persetujuan
pemberian kredit dan pelunasannya.
b. Kepercayaan,
yang melandasi pemberian kredit oleh pihak kreditur kepada pihak debitur, bahwa
setelah jangka waktu tertentu debitur akan mengembalikannya sesuai kesepakatan
yang disetujui oleh kedua
pihak.
b. Penyerahan,
yang menyatakan bahwa pihak kreditur menyerahkan
nilai ekonomi kepada debitur yang harus dikembalikannya setelah
jatuh tempo.
c. Risiko,
yang menyatakan adanya risiko yang mungkin timbul
sepanjang jarak antara saat memberikan dan pelunasannya.
d. Persetujuan atau perjanjian,
yang menyatakan bahwa antara kreditur
dan debitur terdapat suatu persetujuan dan dibuktikan dengan suatu
perjanjian.
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini akan diteliti hubungan antara variabel tingkat suku bunga,
pelayanan, prosedur penyaluran kredit, jangka waktu pengembalian dan jaminan terhadap
keputusan nasabah dalam mengambil kredit. Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan,
diketahui bahwa variabel-variabel tersebut mempunyai pengaruh terhadap keputusan nasabah
dalam mengambil kredit. Kerangka pemikiran dalam melakukan penelitian ini
secara sistematis digambarkan sebagai berikut:
Modal (X1)
Jaminan (X2)
Konsumtif (X4)
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya (Sugiyono,1994). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat
yang pernah mengambil kredit di bank.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sejumlah
100 orang yang pernah mengambil kredit di bank.
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel Dependen merupakan variabel di pengaruhi atau yang menjadi akibat,
karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
keputusan pengambilan kredit oleh nasabah (Y) yang diukur dengan
menggunakan skala likert.
2. Variabel Independen merupakan variabel bebas. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah:
a. Modal (X1)
pengertian modal adalah pinjaman jangka panjang yang dimiliki oleh perusahaan,
atau pun setiap hal yang ada di bagian kanan neraca perusahaan selain kewajiban
saat ini. (Lawrence J. Gitman,2007)
b. Jaminan (X2)
Jaminan Yaitu benda bergerak ataupun tidak bergerak yang dapat diserahkaan
oleh debitur kepada kreditur (Widiyono,2009)
c. Investasi (X3)
Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh
tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut.(Abdul Halim,
2008).
d. Konsumtif (X4)
Perilaku membeli barang atau jasa yang berlebihan, walaupun tidak dibutuhkan
(Moningka, 2006).
Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan skala likert. Skal
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomene sosial. Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Jawaban setiap
instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif dan diberi skor sebagai berikut:
Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data primer yaitu data yang
diperoleh langsung dari sumbernya (Kusdiyanto, 1997). Data diperoleh dari hasil kuesioner,
merupakan suatu usaha mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan
tertulis untuk dijawab secara tertulis pula oleh responden (Kusdiyanto,1997). Dalam penelitian
ini jawaban diperoleh dari masyarakat yang pernah mengambil kredit di bank.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan mengajukan kuesioner
kepada responden untuk memberikan penilaian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan nasabah dalam mengambil kredit. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi
linier berganda (Multiple Regression Analysis).Analisis regresi linier berganda ini
digunakan untuk menguji pengaruh variabel tingkat suku bunga, pelayanan, prosedur penyaluran
kredit, jangka waktu pengembalian dan jaminan terhadap keputusan nasabah dalam mengambil
kredit.