Anda di halaman 1dari 22

Prinsip Dasar Kebijakan Kredit


 Peranan Kredit bagi kehidupan bank
 Rata-rata jumlah harta bank umum yang tersalur pada
kredit 60-70 persen.
 Dampak kredit macet, menjadi sumber terjadinya krisis
ekonomi 1998.
 Thailand, kredit bermasalah USD 35 milyar
Korea sel. 65 milyar, Ind 106,4 milyar rp.
 Thn 1997, pangsa kredit pada bank umum di Ind. 80,7 %.
 a) Kredit Konsumtif
 Kredit yang bertujuan untuk memperoleh
barang-barang atau kebutuhan lainnya guna Jenis-jenis
memenuhi keputusan dalam konsumsi. Kredit
berdasa
 b) Kredit Produktif
rkan
 Kredit yang bertujuan untuk memperlancar
jalannya proses produksi, mulai dari saat tujuann
pengumpulan bahan mentah, pengolahan, ya
sampai pada proses penjualan barang-barang
yang sudah jadi.
 a) Short Term Credit (kredit jangka pendek)
 Adalah kredit yang berjangka waktu
maksimum satu tahun

 b) Intermediate Term Credit (kredit jangka


waktu menengah)
 Adalah suatu bentuk kredit yang berjangka Jenis-jenis Kredit
waktu dari satu sampai tiga tahun berdasarka
 c) Long Term Credit (kredit jangka Panjang)
n Jangka
 Adalah suatu bentuk kredit yang berjangka Waktunya
waktu lebih dari tiga tahun

 d) Demand loan atau call loan


 Suatu bentuk kredit yang setiap waktu dapat
diminta kembali
 a. sektor Pertanian, Perburuhan, dan Sarana
Pertanian

 b. sektor Pertambangan

 c. sektor Perindustrian
Jenis Kredit
 d. sektor Listrik, Gas, dan Air Menurut
Sektor
 e. sektor Konstruksi
Ekonomi
 f. sektor Perdagangan, Restoran, dan Hotel

 g. sektor Jasa-jasa Sosial Masyarakat

 h. sektor lain-lain
Prosedur Pemberian Kredit

Proses pemberian dan penilaian kredit secara umum


antar bank tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan
mungkin hanya terletak dari bagaimana cara-cara bank tersebut
menilai serta persyaratan yang diterapkan dengan
pertimbangan masing-masing bank.
Secara umum proses pemberian kredit oleh badan
hukum :
1. Pengajuan berkas-berkas
Pemohon kredit mengajukan permohonan kredit yang
dituangkan dalam pengajuan proposal.
2. Penyelidikan Berkas Pinjaman
Untuk mengetahui apakah berkas sudah lengkap sesuai
persyaratan termasuk menyelidiki keabsahan berkas.
3. Wawancara Awal
Merupakan penyidikan kepada calon peminjam dengan
langsung berhadapan calon peminjam.
4. On The Spot
Kegiatan pemeriksaan ke lapangan dengan meninjau
berbagai objek ang akan dijadikan usaha atau jaminan.
5. Wawancara II
Merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada
kekurangan setelah on the spot.
6. Keputusan Kredit
Untuk menentukan apakah kredit diterima atau ditolak.
Keputusan kredit biasanya merupakan keputusan tim.
7. Penandatanganan Akad Kredit/ Perjanjian Lainnya
Calon nasabah menandatangani akad kredit, mengikat
jaminan dengan hipotik dan surat perjanjian atau
pernyataan yang dianggap perlu baik penandatanganan
langsung atau dengan melalui notaris.
8. Realisasi Kredit
9. Penyaluran/ Penarikan Dana
ISTILAH PADA
KREDIT
 Commitment fee
 Biaya yang dikenakan karena debitur belum menarik
seluruh dana kredit yang disediakan.
 Preambul
 Pencantuman nama, alamat perusahaan debitur yang
mengadakan perjanjian kredit, dan kapan dimana
perjanjian kredit ditandatangani
 Representations and warranties
 Jaminan kebenaran dari debitur mengenai laporan
keuangan, perusahaan secara hukum, perjanjian lainnya
 Covenants
 Jaminan debitur selama jangka waktu kredit tidak
melakukan hal khusus yang dicantumkan dalam
perjanjian
 Affirmative covenants
 Memuat kesanggupan debitur melakukan hal demi
kepentingan kreditur
 Negative covenants / restrictive clauses
 Kesanggupan debitur tidak melakukan sesuatu hal selama
masa perjanjian kredit
 Event of default
 Hal yang bilamana terjadi menyebabkan debitur
dinyatakan tidak memenuhi janji, sehingga perjanjian
menjadi batal.
 Debitur wajib membayar sisa saldo kredit terhutang.
Analisis Permohonan Kredit
Analisis 7P

1. Personality
Menilai nasabah dari segi kepribadiannya
juga tindakan dalam menghadapi masalah dan
menyelesaikannya.
2. Party
Mengklasifikasikan nasabah ke dalam
klasifikasi tertentu .
3. Purpose
Untuk mengetahui tujuan nasabah dalam
mengambil kredit termasuk jenis kredit yang
diinginkan nasabah.
4. Prospect
Menilai usaha nasabah di masa akan datang
menguntungkan atau tidak.
5. Payment
Ukuran bagaimana cara nasabah
mengembalikan kredit yang telah diambil
atau dari sumber mana saja dana untuk
pengembalian kredit.
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana
kemampuan nasabah dalam mencari laba.
7. Protection
Bagaimana menjaga agar kredit yang
diberikan mendapatkan jaminan perlindungan
sehingga kredit yang diberikan benar-benar
aman.
1) Character
Penilaian character ini dapat mengetahui sejauh
mana tingkat kejujuran dan tekad baik calon
debitur yaitu kemauan untuk memenuhi
kewajiban-kewajiban dari calon debitur.

2) Capacity Prinsip-prinsip
Penilaian capacity untuk melihat kemampuan Perkreditan
dalam melunasi kewajibannya dari kegiatan usaha
yang dilakukan atau kegiatan usaha yang akan
dilakukan yang dibiayai dengan kredit dari bank.
5C
3) Capital
Penilaian terhadap prinsip capital tidak hanya
melihat besar kecilnya modal yang dimiliki oleh
calon debitur tetapi juga bagaimana distribusi
modal itu ditempatkan.
4) Collateral
Adalah jaminan fisik harta benda yg bernilai uang &
mempunyai harga stabil & mudah dijual. Jika peminjam
tidak mampu membayar hutangnya, maka tindakan akhir
yg dilakukan oleh bank adalah melaksanakan haknya atas
collateral yg diikat secara yuridis utk menjamin
hutangnya pada bank.
Prinsip-prinsip
Perkreditan
5) Condition of Economy
Penilaian situasi & kondisi politik/sosial/ekonomi, &
kondisi pd sektor usaha calon debitur. Maksudnya agar
bank dapat memperkecil risiko yg mungkin timbul oleh
5C
kondisi ekonomi, keadaan perdagangan & persaingan di
lingkungan sektor usaha calon debitur dapat diketahui.
Analisis 3 R
1. Return
Yaitu penilaian atas hasil yang akan dicapai oleh
perusahaan calon peminjam setelah mendapatkan kredit,
apakah hasil tersebut cukup untuk menutup hasil pinjaman
serta sekaligus
memungkinkan pula usahanya untuk berkembang terus.

2. Repayment
Sebagai kelanjutan dari return diatas, yang kemudian
diperhitungkan kemampuan, jadwal serta jangka waktu
pengembalian kembali kredit.

3. Risk Bearing Activity


Yaitu sejauh mana ketahanan suatu perusahaan calon
peminjam untuk menanggung resiko kegagalan andaikata
terjadi suatu hal dikemudian hari yang tidak diinginkan.

12/17/23
• Lancar (L)

• Dalam Perhatian Khusus (DPK)

• Kurang Lancar (KL)


Kualitas
Kredit
• Diragukan (D)

• Macet (M)
Kredit lancar yaitu kredit yang pengembalian
pokok pinjaman dan pembayaran bunganya tepat
waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada
tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. Kriteria
Kredit lancar mempunyai kriteria sbb : Kredit
1) Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat
waktu. Lancar
2) Memiliki mutasi rekening yang aktif.
3) Bagian dari kredit yang dijamin dengan uang (L)
tunai.
Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman
atau pembayaran bunganya terdapat tunggakan
telah melampaui 90 hari sampai 180 hari dari
waktu yang telah disepakati.
Kriteria
Kredit kurang lancar mempunyai kriteria sebagai
berikut :
Kredit
1) Terdapat tunggakan angsuran pokok dan bunga
yang telah melampaui 90 hari.
Kurang
2) Frekuensi mutasi rendah.
3) Terjadi pelnggaran terhadap kontrak yang telah
Lancar
dijanjikan lebih dari 90 hari.
4) Terjadi mutasi masalah keuangan yang dihadapi
(KL)
debitur.
5) Dokumentasi pinjaman lemah
Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman
dan pembayaran bunganya terdapat tunggakan
yang telah melampaui 180 hari sampai 270 hari dari
waktu yang disepakati.
Kriteria
Kredit diragukan memiliki kriteria sebagai berikut :
1) Terdapat tunggakan angusran pokok atau bunga
Kredit
yang telah melampaui 180 hari.
2) Terjadinya wanprestasi lebih dari 180 hari.
Diragukan
3) Terjadi cerukan yang bersifat permanen.
4) Terjadi kapitalisasi bunga.
(D)
5) Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk
perjanjian maupun pengikat pinjaman.
Yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan
pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah
melampaui 270 hari.
Kriteria
Kredit macet mempunyai kriteria sebagai berikut :
1) Terdapat tunggakan angsuran pokok yang telah
Kredit
melampaui 270 hari.
2) Kerugian operasional dituntut dengan pinjaman
Macet
baru.
3) Jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai wajar, baik
(M)
dari segi hukum maupun dari segi kondisi pasar.
UPAYA PENYELAMATAN
KREDIT MACET

1. RESCHEDULING
a. Memperpanjang jangka waktu kredit
b. Memperpanjang jangka waktu angsuran
2. RECONDITIONING
a. Kapitalisasi bunga
b. Penundaan pembayaran bunga
c. Penurunan suku bunga
d. Pembebasan bunga
3. RESTRUCTURING
a. Menambah jumlah kredit
b. Menambah equity
4. KOMBINASI
5. PENYITAAN JAMINAN

Anda mungkin juga menyukai