MANAJEMEN PIUTANG
A. PENGERTIAN PIUTANG
Menurut Subramanyam dan John J.Wild (2010) Pengertian
Piutang adalah :
Nilai jatuh tempo yang berasala dari penjualan barang atau jasa
atau dari pemberia pinjaman uang. Piutang mencakup nilai jatuh
tempo yang berasal dari aktivitas seperti sewa dan bung.
B. TUJUAN PIUTANG
1. Merangsang minat para langganan
2. Menaikkan volume penjualan
3. Meningkatkan laba bersih perusahaan
4. Strategi memenangkan persaingan memperbesar market
share
C. SEBAB-SEBAB PIUTANG BERSIFAT BAD DEBT
1. Persyaratan Penjualan
Dalam penjualan produknya perusahaan akan memutuskan
apakah memutuskan untuk menjual produknya secara tunai
atau menjualnya secara kredit.
2. Analisa Kredit
Dalam pemberian kredit, suatu perusahaan harus dapat
menentukan seberapa besar usahanya untuk dapat
memisahkan antara pelanggan yang akan membayar dan
pelanggan yang tidak membayar
3. Kebijakan Penagihan
Setelah kredit diberikan,perusahaan akan menghadapi
persoalan bagaimana penagihan dilakukan
E. CARA MEMPERKECIL RESIKO BAD DEBT
Dimana:
4. Prestasi.
Prestasi yang dimiliki oleh kreditur untuk diberikan
kepada debitur. Biasanya bentuk objek dari kredit
tersebut tidak selalu dalam bentuk uang tetapi juga
boleh dalam bentuk barang atau jasa
e. Adanya Kreditur.
Kreditur yang dimaksud di sini adalah pihak yang memiliki
uang (money), barang (goods) atau jasa (service) untuk
dipinjamkan kepada pihak lain dengan harapan dari hasil
pinjaman itu akan diperoleh keuntungan dalam bentuk
bunga (interest) sebagai balas jasa dari uang,barang atau
jasa yang telah dipinjam tersebut.
f. Adanya Debitur.
Debitur yang dimaksud adalah pihak yang memerlukan uang
(money) barang(goods) atau jasa(service) dan berkomitmen
untuk mampu mengembalikannya tepat sesuai dengan
waktu yang disepakati serta bersedia menanggung berbagai
resiko jika melakukan keterlambatan sesuai dengan
ketentuan administrasi dalam kesepakatan perjanjian
yang tertera di perjanjian penjualan kredit
H. JENIS KREDIT DAN JANGKA WAKTUNYA
Prinsip 5C yaitu :
1. Character, aspek ini menggambarkan keinginan
atau kemauan para pembeli untuk memenuhi
kewajiban-kewajibannya sesuai dengan persyaratan
yang sudah ditetapkan oleh penjual.
Pola-pola pembayaran utang pada masa lalu dapat
dijadikan pedoman yang sangat berguna dalam
menilai karakter seorang calon pelanggan
2. Capacity, menggambarkan kemampuan seorang langganan
untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya. Suatu
estimasi yang dianggap cukup baik dapat diperoleh dengan
menilai posisi liuiditas dan proyeksi cash flow dari calon
pelanggan.
MANAJEMEN KAS
A. PENGERTIAN KAS
Penganggaran kas
H. MANFAAT POKOK JUMLAH KAS YANG MEMADAI
2.Dalam analisa kredit curent rasio dan acid test rasio merupakan
tolak ukur yang pokok,
Perusahaan akan lebih dipercaya oleh bank atau lembaga kredit
lainnya.
Rumus :
Savety level of Cash Balance:
Jumlah hari yang diinginkan X Rata-rata harian
pengeluaran kas
I. KAS MNIMUM
Contoh 1:
Perusahan Maju Jaya menetapkan bahwa
safety level of cash harus cukup untuk menutup pengeluaran selama 7
hari. Pengeluaran kas rata-rata sehari berjumlah Rp. 600.000,00
Jadi, Safety level of cash Balance = 7 x Rp. 600.000,00
= Rp. 4.200.000,00
Contoh 2:
Selama 3 hari puncak dalam bulan Agustus pengeluaran kas
perusahaan Maju Jaya berturut-turut Rp. 750.000,00, Rp. 800.000,00,
Rp. 850.000,00.
Rata-rata pengeluaran kas = Rp. 800.000,00
Bilamana jumlah hari yang diinginkan pada periode puncak adalah 5
hari. Maka safety level of cash Balance pada periode puncak
perusahaan Maju Jaya adalah 5 x Rp. 800.000,00 = Rp. 4.000.000,00
J. MENENTUKAN SALDO KAS OPTIMAL
(MODEL BAUMOL)
Total biaya transaksi yang akan diminimalkan untuk memperoleh
saldo kas optimal terdiri dari dua item:
Biaya Simpan
Biaya Transaksi
Biaya Total = Biaya Simpan + Biaya Transaksi
TC = (C/2) i + (T/C) b
C = [(2 x b x T) : i]1/2
Keterangan:
C = saldo kas optimal yang akan kita cari
i = tingkat bunga
T = total kebutuhan kas dalam satu periode
b = biaya order kas
Model Persediaan untuk Kas (Model Baumol)
Misalkan: Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan
Rp. 20 juta. Perusahaan memperoleh kas dengan
menjual surat berharga. Biaya transaksi perolehan kas
adalah Rp. 10 ribu, sedangkan tingkat bunga adalah
18% per tahun, atau 1,5% per bulan. Saldo kas dapat
dihitung sebagai berikut:
Batas atas dalam gambar tersebut ditunjukkan oleh garis h dan batas
bawah oleh titik 0.
Perbaikan model Boumol 1966
Model MILLER dan ORR
Keterangan:
z = batas bawah yang akan dicari
h = batas atas
b = biaya transaksi (tetap) pembelian/penjualan surat
berharga
σ2 = varians aliran kas bersih harian
i = tingkat bunga harian pada surat berharga
C = rata-rata saldo kas
Contoh:
Formula:
z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3 + L
PERTEMUAN 11
Jumlah Investasi
Payback Period =
Proceeds Tahunan
CONTOH :
Surplus...........................................................Rp.1.500.000,-
Maka :
t=2
b= Rp.7.200.000,-
c= Rp.6.700.000,-
d= Rp.8.700.000,-
Sehingga :
PP = 2+{ (7.200.000 - 6.700.000) / (8.700.000 – 6.700.000)}
PP = 2 +( 500.000/2.000.000)
PP = 2 + 0,25
PP = 2 tahun 3 bulan
Kelebihan Payback Period : sederhana dan mudah dalam
perhitungannya.
Kelemahannya:
Atau :
Usulan proyek ini lebih baik ditolak, karena NPV nya bernilai
negatif.
Contoh kasus Arus kas Berbeda:
1% 1,869,600 452,800
Basis 13%
Selisih PV dengan
Selisih bunga Selisih PV Investasi awal
12% 114,239 111,926
111,926
13% 112,500
1% 2,313 -574
• Basis 12 %
IRR = 12 + (Rp. 1.740.000 / Rp. 2.315.000) x 1 %
IRR = 12 % + 0,75 %
IRR = 12,75 %
• Basis 13 %
IRR = 13 % + (RP -575.000 / Rp. 2.315.000 ) x 1 %
IRR = 13 % + ( - 0,248 %)
IRR = 12,75 %
Kelemahan :
Contoh :
DALAM RUPIAH
FC
Rumus : BEP =
1 - VC
S
Dimana : VC = Biaya variabel
S = Volume penjualan
Contoh : menggunakan data pada point 1 berapa besarnya BEP
dalam rupiah?
E. EFEK PERUBAHAN HARGA JUAL PER UNIT DAN
JUMLAH BIAYA TETAP TERHADAP BEP
Sales Sales
20.000 unit Rp.200.000 8.000 unit Rp.200.000 Rp. 400.000
VC:60% Rp.120.000 VC:40% Rp. 80.000 Rp. 200.000
FC Rp. 40.000 FC Rp. 80.000 Rp. 120.000
Biaya total Rp.160.000 Biaya total Rp.160.000 Rp. 320.000
Keuntungan Keuntungan
Operasi Rp. 40.000 Operasi Rp. 40.000 Rp. 80.000
Rumus:
FC + Keuntungan
Sales Minimal =
1 – VC/S
Contoh:
MANAJEMEN KEUANGAN
INTERNASIONAL
A. PENGERTIAN MANAJEMEN KEUANGAN
INTERNASIONAL
1. Accounting/translation exposure
Melakukan kebijakan untuk mengkonversi aktiva dan pasiva
perusahaan dalam bentuk valas yang jangka panjang
kedalam bentuk mata uang domestik negara yang
berkangkutan.
Tujuan penerapan accounting/translation exposure adalah
untuk konsolidasi dan pelaporan
2. Transaction Exposure
Melakukan kebijakan berupa perlakuan pendapatan
dan biaya dalam valas dalam tahun buku yang akan
datang dan selanjutnya melakukan analisa
pengaruhnya terhadap laba bersih atas potensi
kemungkinan timbulnya perubahan-perubahan dalam
kurs mata uang asing
1. Future Contract
Kontrak standar antara dua pihak untuk membeli (Long
position) atau menjual (short position) suatu asset dengan
harga tertentu (delivery price) penyerahan di masa depan
melalui mekanisme bursa yang terorganisasi.
2. Option Contract
Kontrak yang memberikan hak(bukan kewajiban) kepada
pemegang kontrak itu untuk membeli (call options) atau
menjual (put options) suatu asset tertentu dengan harga
tertentu (strike price/exercise price atau harga patokan)
dalam jangka waktu tertentu.
Menurut Husein Umar(2001), Options Contract adalah hak
untuk membeli (call) atau menjua l(put) suatu valas pada
harga yang konstan perunit untuk suatu periode tertentu
sampai jatuh temponya.
M. KONSEP NILAI TUKAR DALAM MANAJEMEN
KEUANGAN INTERNASIONAL