Anda di halaman 1dari 16

Manajemen kredit dan persediaan

ANGGOTA KELOMPOK :

 Aurelia Salsabilla (1701025148)


 Fahreza Syach (1701025136)
 Nursanti (1701025153)
 Ade Alfian (1701035072)
 Chrystian M.D (1701035101)
 Sajid Zuhair (1701035089)
 Veren Aprilliani (1701035085)
KREDIT DAN PIUTANG
Apa sih kredit dan
piutang itu??

Piutang merupakan klaim


Kredit adalah kemampuan untuk terhadap pihak lain, apakah klaim
melaksanakan suatu pembelian tersebut berupa uang, barang atau
atau mengadakan suatu pinjaman jasa, untuk maksud akuntansi
dengan suatu janji, pembayaran istilah dipergunakan dalam arti
akan dilaksanakan pada jangka yang lebih sempit yaitu
waktu yang telah disepakati merupakan klaim yang diharapkan
akan diselesaikan dengan uang
Komponen kebijakan kredit

Menentukan bagaimana perusahaan menjual barang atau


jasanya. Apakah dilakukan secara tunai atau kredit. Jika
Syarat penjualan dilakukan secara kredit, syarat penjualan harus menentukan
secara spesifik jangka waktu kredit, potongan tunai dan
periode potongan, serta jenis kredit.

Dalam pemberian kredit, perusahaan menentukan berapa


banyak upaya yang dilakukan untuk dapat membedakan antara
Analisis kredit pelanggan yang akan membayar dan pelanggan yang tidak
membayar. Aspek yang dianalisis biasanya berdasarkan pada
five C’s of credit yaitu character, capacity, capital, colleteral,
dan condition.

Setelah kredit diberikan, perusahaan mempunyai masalah yang


Kebijakan penagihan piutang potensial dalam pengumpulan kas. Untuk itu, perusahaan harus
menentukan kebijakan penagihan piutang.
Investasi dalam piutang

Investasi dalam piutang bagi suatu perusahaan tergantung


pada jumlah penjualan kredit dan rata-rata periode
pengumpulan piutang (average collection period atau
APC). Sebagai contoh, jika ACP perusahaan adalah 30
hari, dan penjualan secara kredit Rp. 1.000.000 per hari,
maka piutang perusahaan adalah : 30 x Rp. 1.000.000 =
Rp. 30.000.000 secara rata-rata.
Account receivable = average daily sales x ACP
Dengan demikian investasi perusahaan dalam piutang
tergantung pada faktor-faktor yang memengaruhi penjualan
secara kredit dan jangka waktu pengumpulan piutang.
Syarat penjualan kredit

Jangka waktu kredit adalah waktu saat penjualan dilakukan


Jangka waktu Kredit sampai dengan pelanggan harus melunasi semua utangnya.
Jangka waktu kredit sangat bervariasi antar industri, tetapi
biasanya antara 30 hari sampai 120 hari.

Potongan tunai merupakan bagian dari syarat penjualan yang


diberikan kepada pelanggan yang membayar dalam periode
potongan. Hal ini untuk mendorong pelanggan membayar
Potongan Tunai lebih cepat dari jangka waktu kredit. Potongan tunai akan
berdampak pada berkurangnya jumlah piutang di satu sisi dan
perusahaan harus membandingkannya dengan besarnya biaya
potongan disisi yang lain.

Kebanyakan kredit dagang yang ditawarkan merupakan open


account. Hal ini berarti bukti formal kredit adalah berupa
invoice yang dikirim bersamaan dengan pengiriman barang
Jenis Kredit dan ditandatangani oleh pembeli sebagai bukti barang telah
diterima. Setelah itu penjual dan pembeli mencatat di masing-
masing rekeningnya.
Analisis kebijakan kredit

1. Efek Kebijakan Kredit

1. Dampak terhadap penjualan (revenue effects)


Jika perusahaan memberikan kredit, akan terjadi penundaan penerimaan kas
karena pelanggan memperoleh keuntungan dari penawaran kredit. Namun demikian
perusahaan dapat membebankan harga yang lebih tinggi jika perusahaan
memberikan kredit dan pemberian kredit juga dapat meningkatkan jumlah barang
yang dijual. Sehingga, pemberian kredit diharapkan dapat meningkatkan penjualan.

2. Dampak terhadap biaya (cost effect)


Selain mengalami penundaan penerimaan atas penjualan kredit, perusahaan
juga segera menanggung biaya atas penjualan . perusahaan menjual secara tunai atau
kredit, perusahaan harus tetap membeli atau memproduksi barang yang dijual.
Analisis kebijakan kredit

1. Efek Kebijakan Kredit

3. Biaya atas utang.


Ketika perusahaan memberikan kredit, perusahaan harus merencanakan
pembelanjaan atas piutang yang dihasilkan. Sebagai konsekuensinya, biaya
pinjaman jangka pendek perusahaan menjadi faktor yang penting dipertimbangkan
dalam pemberian kredit.

4. Kemungkinan tidak membayar.


Jika perusahaan menjual secara kredit, ada kemungkinan sebagian dari pembeli
tidak membayar. Hal ini tidak akan terjadi jika perusahaan menjual secara tunai.

5. Potongan tunai.
Ketika perusahaan menawarkan potongan tunai sebagai bagian dari
syarat kredit, sejumlah pelanggan akan memilih untuk membayar lebih awal untuk
memperoleh potongan.
.
Analisis kebijakan kredit
2. Mengevaluasi usulan
kebijakan kredit

Contoh perusahaan Lokus, yang mengevaluasi permintaan dari sejumlah pelanggan untuk
mengubah kebijakan kredit sekarang, menjadi net 30 hari. Untuk menganalisis perlu
dijelaskan notasi yang digunakan sebagai berikut :
Keterangan :
P : Harga per unit
v : Biaya variabel per unit
Q : Jumlah unit produk yang dijual per bulan sekarang
Q’ : Jumlah unit produk yang dijual pada kebijakan baru
R : Tingkat keuntungan yang disyaratkan per bulan

Untuk menjelaskan perhitungan NPV akibat perubahan kebijakan kredit perusahaan


CITRA berikut ini adalah informasi terkait dengan perusahaan CITRA :
P : Rp 50
v : Rp 20
Q : 100
Q’ : 110
Analisis kebijakan kredit
2. Mengevaluasi usulan
kebijakan kredit

Jika tingkat keuntungan yang disyaratkan 2% per bulan, apakah perubahan


kebijakan kredit perusahaan CITRA menguntungkan? Perusahaan saat ini
bekerja di bawah kapasitas normal, sehingga peningkatan produksi dan
penjualan tidak berdampak pada biaya tetap.

Penjualan perusahaan CITRA sekarang setiap bulan = P x Q = Rp. 5.000 dan


biaya variabel setiap bulan adalah = v x Q = Rp 2.000

Arus kas dari kebijakan lama : (P – v) Q’


: (Rp 50 – Rp 20) x 100 = Rp 3.000
Analisis kebijakan kredit
2. Mengevaluasi usulan
kebijakan kredit

Jika perusahaan CITRA mengubah kebijakan kreditnya, menjadi net 30 hari, maka
kuantitas barang yang dijual meningkat menjadi Q’ = 110. Penjualan tiap bulan
menjadi P x Q’ dan biaya variabel menjadi v x Q’. Arus kas kebijakan baru akan
menjadi :
Arus kas dari kebijakan lama = (P - v) Q’
= (Rp 50 – Rp 20) x 110 = Rp 3.300

Icremental arus kas = (P - v) (Q-Q’)


= (Rp 50 – Rp 20) (110 – 100) = Rp 300

Nilai sekarang dari arus kas incremental adalah :


PV : {(P - v) (Q’ – Q)}/R
: {(Rp 50 – Rp 20) (110 – 100)}/0,02
: Rp 300/0,02 = Rp 15.000
Kebijakan pengumpulan putang
1. Pemantauan Piutang

Agar pelanggan selalu membayar kewajibannya tepat waktu, kebanyakan perusahaan


akan memantau piutang telah jatuh tempoh. Pertama, perusahaan perlu memperhatikan
ACP dari waktu ke waktu. Jika terjadi peningkatan, ACP perlu mendapatkan perhatian
yang lebih serius dari perusahaan. Kedua, perusahaan dapat menyusun agin schedule,
sebagai salah satu alat untuk memantau piutang. Dalam hal ini piutang dapat
diklasifikasikan dalam hal umur.

Tabel. Aging Schedule

Umur Piutang Presentase Terhadap Total


Piutang
0 – 10 Hari Rp. 50.000.000. 50%
11 – 60 Hari Rp. 25.000.000. 25%
61 – 80 Hari Rp. 20.000.000. 20%
Lebih Dari 60 Hari Rp. 5.000.000. 5%
Total Rp. 100.000.000. 100%
Kebijakan pengumpulan putang

2. Upaya Pengumpulan Piutang

Dalam upaya pengumpulan piutang, perusahaan biasanya menempuh


langkah-langkah sebagai berikut :

1. Mengirim surat pemberitahuan kepada pelanggan tentang telah jatuh


temponya piutang.
2. Perusahaan menghubungi pelanggan melalui telepon.
3. Menugaskan kepada tenaga penagih untuk melakukan penagih
piutang.
4. Melakukan upaya hukum untuk melakukan penagihan.
Manajemen persediaan
1. Jenis Dan Pentingnya
Persediaan

Jenis persediaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan sangat tergantung pada
bidang usaha dari masing-masing perusahaan. Pada perusahaan manufaktur
jenis persediaan yang dimiliki dapat dikelompokkan menjadi persediaan bahan
baku, barang dalam proses, barang jadi, dan suku cadang sedangkan
perusahaan dagang persediaannya berupa berbagai macam barang dagang.

Manajemen persediaan penting untuk mengukur kelancaran produksi dan


penjualan. Pengawasan atas persediaan pada umumnya tidak secara langsung
berada di bawah manajer keuangan tetapi berada di bawah pengawasan
manajer produksi atau manajer pemasaran. Namun demikian, manajer
keuangan masih mempunyai kepentingan terhadap besar kecilnya tingkat
persediaan karena manajer keuangan mempunyai tanggung jawab untuk
mengendalikan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan secara keseluruhan. Di samping itu, manajemen persediaan
mempunyai pengaruh terhadap siklus perputaran kas.
Manajemen persediaan
2. Biaya Persediaan

1. Biaya penyimpanan (carrying costs) yang terdiri atas biaya modal atas dana yang
terkait pada persediaan , biaya penyimpanan dan penanganan persediaan, biaya
asuransi, pajak atas persediaan, penyusutan. Pada umumnya biaya ini berubah
sejalan dengan perubahan jumlah persediaan rata-rata yang disimpan.
Total biaya penyimpanan persediaan = C x P x Q/2
2. Biaya pemesanan (ordering cost), yang terdiri atas : biaya pengiriman order, biaya
pengiriman barang, dan penanganannya. Biaya pemesanan jumlahnya tetap pada
setiap kali pemesanan dilakukan. Dengan kata lain total biaya pemesanan persediaan
dalam satu tahun adalah sama dengan biaya pemesanan setiap pesan dikali frekuensi
pemesanan dalam setu tahun.
Total biaya pemesanan dalam satu tahun = F x S/Q
3. Biaya kehabisan persediaan (cost of running short), yang terdiri dari kerugian
penjua, kehilangan goodwill pelanggan, biaya akibat kemacetan jadwal produksi.
Semakin kecil jumlah persediaan semakin besar biaya kehabisan persediaan, dan
sebaliknya dengan asumsi faktor lainnya tetap.
Manajemen persediaan
3. Metode Penilaian
Persediaan

Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :

1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga
barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu
masuk.

2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas
harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada
masing-masing harga.

3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa
barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk.
Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian
barang yang terdahulu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai