Anda di halaman 1dari 16

Menentukan Target Saldo Kas

 The Baumol Model


 The Miller-Orr Model
 Faktor lain yang mempengaruhi target saldo kas
Biaya Memegang Kas

Costs in dollars of Biaya perdagangan (trading cost)


holding cash meningkat ketika perusahaan harus
menjual sekuritas untuk memenuhi
kebutuhan kas.
Total cost of holding cash

Opportunity
Costs
Pendapatan dari invstasi hilang
ketika memegang kas

Trading costs

C* Size of cash balance


The Baumol Model

William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa kebutuhan akan


kas dalam perusahaan mirip dengan pemakaian persediaan. Apabila
perusahaan memiliki saldo kas yang tinggi, perusahaan akan
mengalami kehilangan kesempatan untuk menginvestasikan dana
tersebut pada kesempatan investasi yang lain yang lebih
menguntungkan (sebaliknya).
The Baumol Model

F = fixed cost dari menjual sekuritas untuk memperoleh kas


T = Total jumlah kas baru yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, adalah tingkat bunga.
Jika kita mulai dari $C,
mengeluarkan pada tingkat
C yang konstan tiap periode dan
mengganti kas dengan $C
ketika kekurangan kas, rata-rata
C saldo kas adalah: .C
2 2
opportunity cost dari
C
memegang C adalah K
1 2 3
Time 2 2
The Baumol Model

F = fixed cost dari menjual sekuritas untuk memperoleh kas


T = Total jumlah kas baru yang dibutuhkan
K = opportunity cost memegang kas, adalah tingkat bunga.
Dengan kita mentransfer
C sejumlah $C tiap periode,
kita terkena trading cost
sebesar F tiap periode. Jika
C kita butuh T secara total
2 dalam periode yang
direncanakan, kita akan
membayar $F, T ÷ C kali.

1 2 3 Time trading cost adalah T  F


C
The Baumol Model

C T
Total cost   K   F
2 C
C
Opportunity Costs K
2

T
Trading costs F
C
C* Size of cash balance
Saldo kas yang optimal diperoleh di mana opportunity costs sama
dengan trading costs
2T
C 
*
F
K
The Baumol Model

Saldo kas optimal diperoleh pada saat opportunity


costs sama dengan trading costs
Opportunity Costs = Trading Costs
C T
K  F
2 C

Kalikan kedua sisi dengan C


C2 T F
K T F C  2
2

2 K
2TF
C 
*

K
Contoh Soal : The Baumol Model
Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp 20 juta.
Perusahaan memperoleh kas dengan menjual surat
berharga. Biaya transaksi perolehan kas adalah Rp10 ribu.
Sedangkan biaya beban tetap atau bagi hasil adalah
berkisar 18% per tahun, atau 1,5% per bulan.

Jumlah saldo kas


C = (2 bT / i)
= [(2 x 10.000 x 20.000.000) / 0,015]
= 5.163.978
Jika perusahaan menambahkan “saldo kas basi” sebesar
Rp. 5.000.000, Maka saldo kas baru sebesar Rp. 5.163.978
+ Rp. 5.000.000,- = Rp. 10.163.978,00,-
The Miller-Orr Model

Miller dan Orr mengasumsikan bahwa aliran kas masuk dan keluar tidak
konstan (berfluktuasi). Miller dan Orr menentukan batas pengendalian
atas dan batas pengendalian bahwa serta saldo kas yang ditargetkan.

Asumsi Miller dan Orr


1. Aliran kas harian random dan sulit diramalkan
2. Transfer dari dank e sekuritas epat
3. Tren musiman dan siklis tidak dipertimbangkan
4. Biaya pembelian dan penjualan sekuritas tetap
5. Struktur termin tingkat bunga flat dan tingkat bunga tidak berubah
The Miller-Orr Model

 Perusahaan membiarkan saldo kas untuk bergerak secara acak di


antara batas kendali atas dan bawah.

$ Ketika saldo kas menyentuh batas kendali atas, H, kas


diinvestasikan di tempat lain untuk mencapai target saldo
kas Z.
H
Ketika kas menyentuh
batas kendali bawah,
L, investasi dijual
untuk memperoleh
Z kas agar mencapai
target saldo kas.

Time
The Miller-Orr Model: Matematika

 Dengan L, yang ditetapkan oleh perusahaan, the Miller-Orr model


menyelesaikan untuk Z dan H
2
3 Fσ H *  3Z *  2 L
Z*  3 L
4K

Di mana s2 adalah varians dari arus kas harian bersih.


•Rata-rata saldo kas pada Miller-Orr model adalah:

4Z *  L
Average cash balance 
3
Implikasi dari the Miller-Orr Model

 Untuk menggunakan model Miller-Orr , manajer harus


melakukan empat hal:
1. Tentukan batas kendali bawah dari saldo kas
2. Estimasi standar deviasi dari arus kas harian
3. Tentukan tingkat bunga
4. Estimasi trading costs dari membeli dan menjual sekuritas.

 Model mengklarifikasi isu mengenai manajemen kas:


 titik Z, berhubungan positif dengan trading costs, F, dan berhubungan
negatif dengan tingkat bunga K.
 Z dan rata-rata saldo kas berhubungan positif terhadap variabilitas arus
kas.
Contoh Soal : the Miller-Orr Model

Deviasi aliran kas bersih harian Rp 2.000,00. Biaya modal 10 per tahun. Biaya transaksi
pembelian dan penjualan surat berharga sebesar Rp 100.000,-
Satu tahun 365 hari. Biaya modal per hari 0.1/365 =0.000274
Rumus
Z = (3 b σ2 /4 i)1/3
h=3Z
C = 4 Z/3
Keterangan:
Z = batas bawah yang akan dicari
b = biaya transaksi (tetap) pembelian / penjualan surat berharga
h = batas atas
σ2 =VARIAN ALIRAN KAS BERSIH HARIAN
C = rata rata saldo kas
Contoh Soal : the Miller-Orr Model

 Jawab
 Z =[ 3 x 100.000 x 4.000.000/(4 x 0.000274) ] 1/3
 Z = 103.071,00
 h = Rp 103.071,00 x 3 = Rp 309.213,00,-
 C = (4 x Rp 103.071) / 3 = Rp 137.428
Perbandingan antara Model

Perbedaan pokok antara model-model diatas terletak pada. Model Baumol dan Miller-Orr
menekankan pada biaya-biaya yang timbul karena transfer dari kas ke portofolio investasi,
dan sebaliknya. Kedua model ini mengabaikan alternative meminjam dan memusatkan
pada pencairan surat berharga dalam rangka menutup pengeluaran kas.
Faktor Lain yang Mempengaruhi Target Saldo Kas

 pinjaman
 Melakukan pinjaman sepertinya lebih mahal dibandingkan menjual surat
berharga
 Kebutuhan untuk meminjam akan tergantung pada keinginan manajemen
untuk memegang saldo kas.

 Saldo Kompensasi
 Perusahaan mempunyai kas di bank sebagai kompensasi untuk pelayanan
bank.
 Perusahaan besar memiliki ribuan accounts dengan beberapa lusin bank—
kadang hal ini membuat lebih masuk akan untuk membiarkan kas daripada
mengelola tiap account secara harian.

Anda mungkin juga menyukai