Anda di halaman 1dari 60

MANAJEMEN KAS,PIUTANG &

PERSEDIAAN
1. MANAJEMEN KAS
PENGERTIAN KAS
 Kas dapat diartikan sebagai nilai uang
kontan yang ada dalam perusahaan beserta
pos-pos lain yang dalam waktu dekat dapat
diuangkan sebagai alat pembayaran
kebutuhan finansial, yang mempunyai sifat
paling tinggi likuiditasnya.
 Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik
yang ada ditangan perusahaan (Cash in
hand) atau ada di bank (bank), Cek,
demand deposit, money order (kas bon) dll.
MOTIF MEMEGANG KAS
1. Motif Transaksi,
Kas diperlukan untuk memenuhi kebutuhan transaksi. seperti
membayar upah tenaga kerja, membeli bahan baku, membayar
biaya listrik dan lain sebagainya.
2. Motif Berjaga-jaga,
Kas diperlukan untuk berjaga-jaga menghadapi ketidakpastian
dimasa mendatang.
3. Motif Kebutuhan di Masa Mendatang,
Kas diperlukan untuk kebutuhan pada saat mendatang.
4. Motif Saldo Kas Minimal
Berupa dana minimum yang diputuskan untuk tetap berada
di Bank dan untuk itu perusahaan tidak perlu membayar
jasa pelayanan tertentu kepada Bank.
MANAJEMEN KAS
 Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva.
Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan
pengawasan terhadap posisi kas.

 Tujuan Manajemen Kas


1. Penyediaan kas yang cukup untuk operasi jangka-pendek dan jangka
panjang.
2. Penggunaan dana perusahaan secara efektif pada setiap waktu.
3. Penetapan tanggung jawab untuk penerimaan kas dan pemberian
perlindungan yang cukup sampai dana disimpan.
4. Penyelenggaraan pengendalian untuk menjamin bahwa pembayaran-
pembayaran hanya dilakukan untuk tujuan yang sah.
5. Pemeliharaansaldo bank yang cukup, bilamana, cocok, untuk
mendukung hubungan yang layak dengan bank komersial.
6. Penyelenggaraan catatan-catatan kas yang cukup.
TUGAS MANAJEMEN KAS
1. Mempercepat Pengeluaran 2. Memperlambat Pengeluaran
Kas Kas

Meningkatan Cash Availability

3. Mengoptimalkan cash
availability

Saldo Kas Optimal


Tugas Manajemen
Kas…

1. MEMPERCEPAT PEMASUKAN KAS


Penjualan kas
Potongan kas (Cash Discount)
Desentralisasi pusat
penerimaan pembayaran
Lock-Box System
Tugas Manajemen
Kas…

2. MEMPERLAMBAT PENGELUARAN KAS


 Pembelian dengan kredit
 Memanfaatkan Float
 Menggunakan Draft/ Kas Bon
 Pembayaran secara sentral
 Cek dibayar pada hari tertentu
Tugas Manajemen
Kas…
3. MENGOPTIMALKAN CASH AVAILABILITY
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya
persediaan kas :
Perimbangan antara cash inflow dan cash outflow

Penyimpangan terhadap aliran kas yang diperkirakan

Adanya hubungan financial yang baik dengan bank-bank

Penganggaran kas
MENENTUKAN SALDO KAS OPTIMAL

Model Baumol

Model Miller-Orr
THE BAUMOL MODEL
 William Baumol (1952) mengidentifikasikan bahwa
kebutuhan akan kas dalam perusahaan mirip dengan
pemakaian persediaan. Apabila perusahaan memiliki saldo
kas yang tinggi, perusahaan akan mengalami kehilangan
kesempatan untuk menginvestasikan dana tersebut pada
kesempatan investasi yang lain yang lebih menguntungkan
(sebaliknya).

 Total Biaya Transaksi yang akan diminimalkan untuk


memperoleh saldo kas optimal ada 2 item yaitu :
1. Biaya Simpan
2. Biaya Transaksi
The Baumol Model

Biaya Total = Biaya Simpan + Biaya Transaksi


TC = (C/2)i + (T/C)b
C = [(2 x b x T) : i]1/2

Dimana : C = Saldo Kas Optimal (yang akan dicari)


i = Tingkat Bunga
T = Total Kebutuhan kas dalam satu periode
b = biaya order kas
The Baumol Model
Grafik Pola Konsumsi Kas :

C = Pengeluaran
C
= Saldo Kas rata-rata =
C 2

opportunity cost dari


C memegangC adalah  𝐶
𝑥𝑖
2
2 2

1 2 Time
3
The Baumol Model
C T
Total cost   K   F
2 C
C
Opportunity K
Costs 2

T
Trading costs F
C
C* Size of cash balance

Saldo kas yang optimal diperoleh di mana opportunity costs = trading costs
2T
C 
*
F
K
The Baumol Model
Contoh :

Kebutuhan kas perusahaan selama satu bulan Rp. 20 juta.


Perusahaan memperoleh kas dengan menjual surat berharga.

Biaya transaksi perolehan kas adalah Rp. 10 ribu, sedangkan tingkat

bunga adalah 18% per tahun, atau 1,5% per bulan.

Hitunglah saldo kas optimalnya, berapa kali order pengisian kas nya

dalam sebulan dan total cost.


The Baumol Model
Diketahui :

T = Rp. 20 juta.
b = Rp. 10 ribu,
i = 18% per tahun, atau 1,5% per bulan.

Ditanya ; C..?

Jawab :

a) Saldo Kas Optimal

C = [(2 x b x T) : i]1/2
C = [(2 x 10.000 x 20.000.000)/0,015)]1/2
= Rp. 5.163.978

maka saldo kas yang optimal adalah Rp. 5.163.978.


The Baumol Model
b) Banyaknya order pengisian kas dalam sebulan.
= T/C
= 20 juta / 5,163 juta
= 3,9 kali ≈ 4 kali
c) Total Cost
TC = (C/2)i + (T/C)b
TC = [(5.163.978/2) x 0,015] + [(20.000.000/5.163.978) x 10.000]
TC = 38.730 + 38.730
TC = 77.460
THE MILLER-ORR MODEL
 Perusahaan membiarkan saldo kas untuk bergerak secara
acak di antara batas kendali atas dan bawah.

Saldo
Kas Ketika saldo kas menyentuh batas
$ H kendali atas, H, kas diinvestasikan
di tempat lain untuk mencapai
target saldo kas Z.

Z
Ketika kas menyentuh batas
kendali bawah, L, investasi dijual
L untuk memperoleh kas agar
mencapai target saldo kas.

Time
The Miller-Orr Model
Rumus :
z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3

h =3z
C =4z/3

Keterangan :
z = batas bawah yang akan dicari
h = batas atas
b = biaya transaksi (tetap) pembelian/penjualan surat berharga
σ2 = varians aliran kas bersih harian
i = tingkat bunga harian pada surat berharga
C = rata-rata saldo kas
The Miller-Orr Model
Contoh 2:

Penyimpangan aliran kas bersih harian adalah Rp.


2.000, tingkat bunga adalah 10%per tahun, biaya
transaksi pembelian surat berharga adalah Rp.
100.000.
Berapa batas bawah dan atas?
The Miller-Orr Model
Diketahui :
b = 100.000
i = 10% per tahun
Ditanya : z dan h..?

Jawab :
Tingkat bunga harian, dengan mengasumsikan satu tahun ada 365 hari.
i = 0,1 / 365 = 0,000274

Varians aliran kas bersih harian:


σ2 = (2.000)2 = Rp. 4.000.000
The Miller-Orr Model
Batas bawah (z) :
z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3

z = [3 x 100.000 x 4.000.000 / (4 x 0,000274)]1/3


Z = Rp. 103.068

Batas atas ( h) :
h =3z
h = 103.068 x 3
h = Rp. 309.204

Rata-rata saldo kas adalah


C =4z/3
C = (4 x Rp. 103.068)/3
C = Rp. 137.424
The Miller-Orr Model
Contoh 3 :
Misalkan ditetapkan batas minimal kas adalah Rp. 100.000, sehingga saldo kas
tidak akan pernah menyentuh nilai 0.
Berapa nilai z, h dan C nya?

Diketahui :
L = 100.000

Jawab :
z = (3 b σ2 / 4 i ) 1/3 + L
z = Rp. 103.068 + Rp. 100.000 = Rp. 203.068
h = Rp. 309.204 + Rp. 100.000) = Rp. 409.204
C = ((4 x Rp. 203.068) – (Rp. 100.000)) / 3
= Rp. 237.424
2. MANAJEMEN
PIUTANG
BAHASAN :

A Faktor yang mempengaruhi


Piutang dagang

B Kebijakan pemberian

piutang

C Monitoring posisi piutang


dagang
A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PIUTANG
DAGANG

1. Kenapa ●
Piutang dagang muncul ketika penjualan terjadi,
tetapi perusahaan belum menerima kas.
Perusaha ●
Piutang dapat menyebabkan peningkatan biaya
yang berkaitan dengan piutang yaitu biaya

an kesempatan karena dana tertanam dalam


investasi piutang dan biaya piutang tidak
terbayar.
Mempuny ●
Kebijakan piutang yang baik adalah kebijakan yg
bisa mengoptimalkan trade-off keuntungan dan
ai resiko (kerugian)dari piutang tersebut.. Pada
akhirnya pembeli melunasi utangnya sehingga

Piutang piutang akan segera terbayar


Faktor yang
mempengaruhi…
2. Siklus Piutang Dagang

Tingkat piutang suatu perusahaan dalm suatu periode dapat


dipecah dalam dua hal :
1. Besarnya piutang rata-rata
2. Rata-rata lamanya periode pengumpulan piutang.

Contoh,
Jika suatu perusahaan mempunyai penjualan kredit rata-rata
harian Rp. 1jt, kemudian lamanya periode pengumpulan piutang
adalah 30 hari, maka piutang perusahaan pada saat perusahaan
sudah mulai stabil adalah :

Piutang = 30 hari x Rp 1 jt = Rp 30jt


Faktor yang
mempengaruhi…
3. Faktor yang mempengaruhi besarnya piutang

 Permintaan thdp produk


 Karakteristik industri
Faktor  Karakteristik produk
eksternal  Karakteristik proses produksi
 Faktor Kompetisi
 Faktor Musiman
PIUTANG

Faktor Kebijakan promosi & iklan


internal Kebijakan piutang
B. KEBIJAKAN PEMBERIAN KREDIT
Merupakan trade off
antara tambahan
keuntungan (penjualan)
dan tambahan biaya.
Tambahan biaya

Analisis Pemberian Kredit :
berasal dari jangka ●
Analisis Kuantitatif Manfaat dan
waktu kredit, potongan Biaya
kas yang ditawarkan, ●
Analisis Kualitatif Pemberian Kredit
dan kualitas langganan
(yang akan terlihat dari
piutang yang tidak
terbayar)
Kebijakan Kredit…

Analisis Kuantitatif manfaat dan Biaya

Contoh 4.
PT Dinar saat ini menjual dengan tunai. Penjualan saat ini
adalah 100 jt. Perusahaan mempertimbangkan pemberian
kredit untuk meningkatkan penjualan. Penggunaan kredit
diperkirakan akan meningkatkan penjualan sebesar 20 jt.
Harga produk adalah Rp.1.000, sedangkan biaya variabel
sebesar Rp 750. Tingkat keuntungan yang disyaratkan adalah
20% sblm Pajak. Rata-rata pengumpulan piutang adalah 2
bulan.
Bagaimana analisis atas pemberian kredit tersebut ?
Apakah pemberian kredit tersebut layak dilakukan?
Kebijakan Kredit…
Jawab :
Analisis Pemberian Kredit nya sebagai berikut :

I. Tambahan Keuntungan :
Tambahan Penjualan = Rp 20.000.000
Tambahan Keuntungan = 25% x Rp20.000.000
= Rp 5.000.000
II. Tambahan Biaya :
Tambahan piutang = Rp120jt/6 = Rp 20jta
Tambahan investasi pada piutang = 0,75 x Rp 20jta
= Rp 15 jta
Keuntungan yang disyaratkan = 20% x Rp 15jta
= Rp 3 Juta

Keterangan :
1) [(1.000 – 750) / 1000] x 100% = 25%  Margin Kontribusi
2) Rata-rata pengumpulan piutang = 2 bulan, maka setahun
= 6x
Kebijakan Kredit…

Kesimpulan :
 Margin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan
keuntungan dan biaya.
 Tambahan tingkat keuntungan sebesar Rp 5.000.000 lebih
besar dibandingkan dengan tambahan biaya sebesar Rp
3.000.000, maka keputusan pemberian kredit layak
dilakukan.
Kebijakan Kredit…

Contoh 5.
Misalkan PT Dinar memberikan alternatif pelonggaran periode
pengumpulan piutang menjadi 3 bulan (dengan kenaikan penjualan
20%) dan 4 bulan (dengan kenaikan penjualan 30%).
Bagaimana analisis kebijakan kredit tersebut ?

Alternatif 1 Alternatif 2
Diketahui : Tambahan Penjualan 20,000,000 30,000,000
Rata-rata periode
3 bulan 4 bulan
pengumpulan piutang

Piutang tidak terbayar 1% 3%


Perputaran piutang dalam
4 kali 3 kali
setahun

(= 12 bulan/rata periode
pengumpulan piutang)
Kebijakan Kredit…

Evaluasi kredit Alternatif 1 dan alternatif 2


Keterangan Alternatif 1 Alternatif 2
A. Tambahan Keuntungan
Tambahan Penjualan Rp 20.000.000 Rp 30.000.000
Tambahan Keuntungan = 25% x Rp 20 juta = 25% x Rp 30 juta
= Rp 5.000.000 = Rp 7.500.000

B Tambahan Biaya
1 Tingkat Piutang Rp 140 juta / 4 Rp 150 juta / 3
= Rp 35.000.000 = Rp 50.000.000
Investasi pada piutang = 75% x Rp 35 juta = 75% x Rp 50 juta
= Rp 26.250.000 = Rp 37.500.000
Tambahan investasi pada piutang = Rp 26,25 jt - 15 jt = Rp 37,5 jt - 15 jt
= Rp 11.250.000 = Rp 22.500.000
Tambahan tingkat keuntungan yang
= 20% x Rp 11.250.000 = 20% x Rp 22.500.000
disyaratkan
= Rp 2.250.000 = Rp 4.500.000
2 Piutang yang tidak terbayar = 1% x Rp 140 jt = 3% x Rp 150 jt
= Rp 1.400.000 = Rp 4.500.000

3 Total tambahan biaya (1 + 2) = Rp 2.250.000 + 1.400.000 = Rp 4.500.000 + 4.500.000


= Rp 3.650.000 = Rp 9.000.000

C Keuntungan bersih
(= tambahan keuntungan - tambahan biaya) = Rp 5 jt - 3.650.000 = Rp 7,5 jt - 9.000.000
= Rp 1.350.000 = (-) Rp 1.500.000
Kesimpulan :

Berdasarkan tabel diatas dilihat bahwa pelonggaran kredit pada alternative 1 memberikan
tambahan keuntungan yang positif yaitu Rp 1.350.000. Sedangkan alternative 2
memberikan tambahan keuntungan yang negative yaitu (-) 1.500.000.

Jadi pelonggaran kredit alternative 1 yang layak untuk


diterima.
Contoh 6.

PT Dinar akan menjalankan pelonggaran kredit


alternatif 1, tetapi merencanakan memberikan
potongan kas dengan term 2/10 – n/90.
PT Dinar memperkirakan 37,5% pelanggannya
akan memanfaatkan potongan tersebut pada hari
ke-10, sementara sisanya pada hari ke 90.
Berikan evaluasi terhadap pemberian potongan kas
tersebut.
Jawab :
2/10 – n/90 => potongan 2% jika pelanggan membayar dalam
jangka waktu maksimal10 hari sejak pembelian, dengan jatuh
tempo dalam jangka waktu 90 hari.

Rata-rata periode pengumpulan piutang sbb :


= (37,5% x 10 hari) + (62,5% x 90 hari)
= 60 hari
Perbandingan antara Penjualan kredit alternative 1 dan dgn
potongan kas 2% sbb
Penjualan Kredit Penjualan Kredit
Keterangan
Alternatif 1 Potongan Kas 2%
Penjualan Rp 140 juta Rp 140 juta
Tambahan penjualan 0 0
Rata-rata periode pengumpulan piutang 90 hari 60 hari
Perputaran piutang 12/3 = 4x 12/2 = 6x
Piutang tidak terbayar 1% 1%
Evaluasi pemberian potongan kas 2% sebagai berikut :
I. Tambahan Keuntungan
Tambahan penjualan = 0
Kesimpulan :
Tambahan Keuntungan = 0 Penghematan dari
penurunan investasi
II. Penghematan Biaya sebesar Rp 1.750.500
A. Penurunan Biaya Investasi Piutang LEBIH BESAR dari biaya
1 Tingkat Piutang Baru = 140 jt/6 = Rp 23.333.333
Investasi pada piutang = 75% x Rp 23.333.333
potongan kas sebesar Rp
= Rp 17.497.500 1.050.000. Selain itu
2 Tingkat piutang saat ini = 140 jt/4 = Rp 35 jt masih ada tambahan
Investasi pada piutang = 75% x Rp 35 jt keuntungan sebesar Rp
= Rp 26.250.000 700.000 maka tawaran
3 Penurunan invstasi piutang = Rp 26.250.000 - 17.497.500
potongan kas 2% layak
= Rp 8.752.500
Penghematan keuntungan = 20% x Rp 8.752.500 dilakukan
yang disyaratkan = Rp 1.750.500

B Tambahan biaya potongan kas


Potongan Kas = 2% x 37,5% x Rp 140 jt
= Rp 1.050.000

III Keuntungan Bersih = Rp 1.750.500 - 1.050.000


= Rp 700.000
Kebijakan Kredit…

Analisis Kualitatif KEBIJAKAN KREDIT

1 2 3

Mencari informasi

Evaluasi tentang debitur ●
Analisis 5C
melalui : Character
debitur ●
Laporan Keu


Capacity
potensial ●
Bank ●
Capital

Asosiasi perdagangan
(layak kredit ●
Pengalaman

Collateral
atau tidak) perusahaan ●
Conditions

Informasi lainnya
c. Pengendalian piutang

Cara ●
Rata-rata periode
mengaw piutang
asi ●
Aging schedule
piutang

Payment pattern
approach
:
c.Pengendalian
Piutang…
1. Rata-rata Periode Pengumpulan Piutang

 Adalah periode dari penjualan kredit terjadi sampai dibayarkan.


 Tujuannya untuk melihat seberapa lama piutang dagang
terbayar.
Contoh :
2/10 – n/30, diperkirakan pelanggan yang menggunakan term ini
sebanyak 60%; 30% nya akan membayar di hari 30 dan sisanya
pada hari 60 maka rata-rata pengumpulan piutang (PRP) :
PRP = (60% x 10) + (30% x 30) + (10% x 60)
PRP = 25 hari
c.Pengendalian
Piutang…
Jika :
Total piutang perusahaan = Rp 8.000.000
Penjualan harian rata-rata = Rp 228.571
Rata-rata industry dalam pengumpulan piutang 40 hari
Maka :
PRP = Total Piutang________
Penjualan harian rata-rata
PRP = 8.000.000
228.571
PRP = 35 hari
Kesimpulan :
Jika dibandingkan dengan rata2 industry (40 hari), PRP perusahaan
(35hr) cukup baik bagi perusahaan.
Tapi juga dibandingkan dengan kebijakan perusahaan yang mematok
2/10 – n/30 (PRP = 25 hari), maka PRP 35 hari menunjukkan
kelambatan
Pengendalian Piutang…

2. Aging Schedule

 Aging schedule memberikan informasi piutang dagang berdasarkan umur


dari masing-masing rekening piutang dagang.
 Contoh table aging schedule :
 Schedule
Umur Nilai Piutang Persentase
Rekening(Hari) Dagang
tersebut
0-10 30.000.000 60% menunjukkan
bahwa 90%
11-30 15.000.000 30%
pelanggan
31-45 0 0 membayar pada
46-60 5.000.000 10% hari ke-30 atau
kurang.
61-90 0 0
 Hanya sekitar
Diatas 90 0 0 10% yang tidak
      mengindahkan
kebijakan kredit
Total Piutang
perusahaan.
Dagang 50.000.000 100%
Pengendalian Piutang…

3. Payment Pattern Approach

 Manajer keuangan harus slalu memonitor posisi piutang dagang secara


konstan.
 Duacara diatas (periode pengumpulan piutang dan skedul umur)
mempunyai kelemahan yaitu tidak memperhitungkan penjualan musiman.
 Periode pengumpulan piutang dihitung sebagai berikut.

PPR = piutang dagang / perputaran piutang


= piutang dagang / (penjualan / 360)
 Piutang dagang pada titik tertentu mencerminkan penjualan dimasa lalu
(misal, satu atau dua bulan yang lalu). Sedangkan penjualan
mencerminkan transaksi slama 12 tahun terakhir(penjualan tahunan).
 Untuk menghilangkan pengaruh musiman, payment pattern approach
(pendekatan pola pembayaran)bisa digunakan.
Contoh 7 :
PT Dinar mempunyai pola penjualan sebagai berikut :

Total
Bulan Penjualan Piutang 1 Piutang 2 Piutang 3
Piutang
Januari 100 80 80
Februari 110 88 50 138
Maret 110 88 55 10 153
April 100 80 55 11 146
Mei 110 88 50 11 149
Juni 100 80 55 10 145
Juli 200 160 50 11 221
Agustus 220 176 100 10 286
September 210 168 110 20 298
Oktober 120 96 105 22 223
Nopember 110 88 60 21 169
Desember 100 80 55 12 147

Buatlah tabel periode piutang dengan data bulanan, triwulan & tengah
tahun
Jawab
Periode Piutang dengan Data bulanan, triwulanan & tengah tahun
Total Triwulan 6 Bulanan
Bulan Penjualan PPR =100+110+1
Piutang Penjualan PPR Penjualan PPR
Januari 100 80 24.00 10
Februari 110 138 37.64
Maret 110 153 41.73 320 43.03
April 100 146 43.80 320 41.06
Mei 110 149 40.64 320 41.91
Juni 100 145 43.50 310 42.10 630 41.43
Juli 200 221 33.15 410 48.51 730 54.49
Agustus 220 286 39.00 520 49.50 840 61.29
September 210 298 42.57 630 42.57 940 57.06
Oktober 120 223 55.75 550 36.49 960 41.81
Nopember 110 169 46.09 440 34.57 960 31.69

=169/ =169/ =169/


(110/30) (440/90) (960/180)
Contoh 10
Pola pembayaran dari pelanggan PT. Dinar :
 20% pelanggan membayar pada bulan yang sama dengan bulan
penjualan
 30% dibayar pada satu bulan berikutnya
 40% dibayar pada 2 bulan berikutnya
 10% dibayar pada 3 bulan berikutnya.

Buatlah tabel Aging Schedule dan tabel Pola Pembayaran PT Dinar.


Jawab :
Tabel Aging Schedule PT Dinar.
Jangka Maret Juni September Oktober Nopember
Waktu Piutang % Piutang % Piutang % Piutang % Piutang %
0-30 88 58 80 55 168 56 96 43 88 52
31-60 55 36 55 38 110 37 105 47 60 36
61-90 10 7 10 7 20 7 22 10 21 12
>90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
153 100 145 100 298 100 223 100 169 100
Perhitungan Piutang Bulan Maret :
0-30 = (100%-20%) x penjualan maret = 80% x 110 = 88
31-60 = (100%-20%-30%)xpenjualan feb = 50% x 110 = 55
61-90 = (100%-20%-30%-40%)xpenjualan jan =10%x100 = 10
>90 = (100%-20%-30%-40%-10%)xpenjualan des =0
Tabel Pendekatan Pola Pembayaran.
Triw ulan Penjualan Piutang %
Triwulan 1
Januari 100 10 10
Fe bruari 110 55 50
Mare t 110 88 80
153 140

Triwulan 2
April 100 10 10
Me i 110 55 50
Juni 100 80 80
145 140

Triwulan 3
Juli 200 20 10
Agustus 220 110 50
Se pte mbe r 210 168 80
298 140

Triwulan 4
Oktobe r 120 12 10
Nope mbe r 110 55 50
De se mbe r 100 80 80
147 140
3.MANAJEMEN
PERSEDIAAN
BAHASAN

A Tipe, Manfaat & Biaya


Penentuan tingkat
B

persediaan yang optimal

Sistem Pengendalian
C

Persediaan
A. Tipe, manfaat & biaya

 Tipe Persediaan
1. Persediaan Bahan Mentah
2. Persediaan Setengah Jadi
3. Persediaan Barang Jadi
 Manfaat investasi pada persediaan
1. Memanfaatkan diskon kuantitas
2. Menghindari kekurangan bahan
3. Manfaat pemasaran
4. Spekulasi
 Biaya yang berkaitan dengan persediaan
1. Biaya Investasi
2. Biaya Penyimpanan
3. Biaya order
B. Penentuan Saldo Persediaan Optimal
Model Economic Order Quantity (EOQ)
 Persediaan yang berlebihan akan memakan biaya
terlalu banyak, persediaan yang terlalu kecil bisa
menyebabkan perusahaan kehilangan kesempatan
menjual (memperoleh profit).
 Model EOQ akan mencari Q optimal yaitu Q yang bisa
meminimalkan total biaya persediaan.
 Total Biaya Persediaan ada 2 :
1. Biaya Pemesanan
2. Biaya Penyimpanan
Total Biaya = Biaya Simpan + Biaya Pesan
TC= (Q/2)C + (S/Q)O

Qoptimal (Q*) dicari dengan rumus :


Q* = [(2OS)/C]1/2

Dimana :
TC = Total Biaya
Q = Kuantitas persediaan yang dipesan
Q/2 = Persediaan rata-rata
C = Biaya Simpan
S = Total kebutuhan persediaan per periode
O = Biaya pemesanan
Contoh 8 :
Total penjualan setahun adalah 100.000 unit. Biaya simpan Rp 20 per unit persediaan.
Biaya pesan Rp 10.000 per pesan
Carilah persediaan optimal dan total biaya.

Jawab :
Diketahui : S = 100.000 unit
C = Rp 20
O = Rp 10.000

Q* = [(2OS)/C]1/2
Q* = [(2x10.000x100.000)/20]1/2
Q* = 10.000 unit
TC = (Q/2)C + (S/Q)O
TC = [(10.000/2)20] + (100.000/10.000) x 10.000
TC = 100.000 + 100.000
TC = 200.000
Misal perusahaan melakukan pemesanan persediaan
10x setahun. Persediaan rata-ratanya 5000 unit.
Dibutuhkan waktu 5 hari dari pesanan dikirimkan
sampai datang (leadtime).
Maka :
Periode perputaran persediaan = 360 hari/ 10x = 36
hari
Tingkat konsumsi persediaan = 10.000/36 = 278 unit
per hari.
Perusahaan harus order kembali pada saat persediaan
pada tingkat = 278 unit x 5 hari = 1.390.
Grafik lead time, Reorder Point dan Konsumsi persediaan

Jumlah Unit

10.00 Q optimal
0

5.000 Persediaan Rata-


rata

1.390

Hari
0 3 3
1 6
Lead
Time
C. Sistem Pengendalian Persediaan

1. Metode ABC
Menggolongkan persediaan berdasarkan nilai dan kuantitas.
2. Just in Time
Bertujuan untuk meminimalkan tingkat persediaan.
3. Sistem pengendalian dengan komputer
TERIMA

Anda mungkin juga menyukai