Anda di halaman 1dari 17

4 MANAJEMEN PIUTANG

Pendahuluan
Piutang dan kebijakan kredit
Opportunity cost & cash discount
Penyesuaian termin kredit
Perputaran piutang
Tujuan instruksional khusus

1. Megerti dan memahami piutang dan kebija-


kan kredit
2. Memahami dan mengerti opportunity cost
dan cash discount
3. Memahami dan dapat mengaplikasikan kebi-
jakan kredit
4. Memahami kinerja piutang
Pendahuluan

Piutang merupakan klaim perusahaan pada


persediaan yang telah dijual kepada pelanggan
secara kredit.

Persediaan Piutang Kas

Perusahaan menggunakan kas untuk membeli


atau memproduksi item dari persediaan, yang
kemudian dijual secara kredit kepada kustomer
setelah beberapa waktu melalui kebijakan kredit
piutang tersebut dikumpulkan menjadi kas
Piutang dan kebijakan kredit

Kebanyakan perusahaan inves pada piutang


cukup besar, hal ini disebabkan perusahaan
meningkatkan penjualannya dengan cara mem
beri kredit pada pelanggannya. Disatu sisi kredit
akan sangat menarik pelanggan untuk membeli
produk, berarti dapat mendorong naiknya
volume penjualan yang berarti pula
meningkatkan laba, tetapi disisi lain hal ini
dapat pula meningkatkan risiko tidak tertagih
nya piutang.
Tiga keputusan sebelum memberikan
kredit

1. Standar kredit apa yang harus digunakan


untuk mengevaluasi kustomer
2. Termin kredit bagaimana yang harus diguna
kan perusahaan untuk menjual produknya
kepada kustomer.
3. Bagaimana perusahaan harus menghimpun
piutang
Standar kredit

Standar kredit adalah kriteria perusahaan yang


digunakan untuk menentukan apakah kustomer
layak diberi kredit atau tidak dan apakah
kustomer yang ada perlu diberi kredit lebih
lanjut. Oleh karena itu perusahaan akan sampai
pada kondisi berikut:
1. Memberi kredit sesuai dengan permintaan
2. Memberi kredit kurang dari permintaan
3. Mempertimbangkan kembali pemberian
kredit setelah mengalami beberapa waktu
Lima C dari kredit

Manajer keuangan sering menggunakan 5 C


dari kredit untuk menentukan apakah pemohon
kredit memenuhi standar kredit perusahaan
atau tidak . 5 C tersebut adalah :
1. Character (moral dari peminjam)
2. Capacity (Kemampuan membayar)
3. Capital (equity dari peminjam)
4. Collateral (Aset yang menjadi jaminan)
5. Condition (iklim ekonomi secara umum)
Termin kredit

Kredit termin merupakan termin penjualan


yakni suatu kondisi dimana kustomer harus
setuju agar kredit dapat diberikan.
Beberapa termin kredit mendorong kustomer
untuk membayar lebih awal dengan
mendapatkan potongan tunai. Termin lain
adalah beberapa hari setelah pembelian
pembeli dengan kredit harus membayar tunai
atau diberi waktu hingga akhir bulan untuk
membayar hutangnya.
Opportunity cost dan cash discount

Perusahaan menciptakan kesempatan (dan


opportunity cost) untuk pelanggannya ketika
perusahaan menawarkan potongan tunai untuk
pembayaran yang lebih awal. Contoh, PT. X
menggunakan termin kredit 2/10 - n/30
Termin ini memberikan informasi kepada
kustomer bahwa bila mereka membayar
sampai dengan hari ke 10 setelah pembelian,
maka akan mendapatkan potongan 2% dari
harga beli dan dia boleh membayar sampai
dengan hari ke 30
Perhitungan opportunity cost

Contoh, seorang pelanggan membeli produk


Rp.100 dengan termin kredit 2/10-n/30,
Tunjukkan bahwa pelanggan akan mengguna
kan masa diskon atau tidak.
Bila pelanggan membayar dalam masa diskon
maka dia hanya akan membayar Rp.98 (100 -
2%x100), dan dia akan membayar Rp.100 bila
pembayaran dilakukan setelah periode diskon
yakni selama 20 hari terakhir (30-10). Dari
kondisi ini, maka opportunity costnya adalah:
Opportunity cost yang dimaksud adalah
kesempatan yang hilang selama 20 hari ke
depan karena uang kasnya telah dipakai untuk
membayar pada periode diskon.

Opportunity cost untuk 20 hari =2/98


= 0.0204 atau 2.04%
jumlah 20 hari periode dalam satu tahun adalah
= 365/20 = 18.25
Opportunity cost tahunan = 0.0204x18.25
= 0.372 atau 37.2%
Secara umum perhitungan tersebut dapat
diformulasikan dengan rumus sebagai berikut:

Opportunity cost = (D/1-D)X 365/n


D : cash discount yang ditunjukkan dalam
decimal
n : jumlah hari selama periode antara batas
akhir periode diskon dengan periode akhir
pembayaran
Penyesuaian termin kredit
Opportunity cost untuk pelanggan karena hilangnya
kesempatan menggunakan uang karena telah
digunakan untuk membayar lebih awal (untuk
mendapatkan potongan tunai) mempengaruhi perilaku
pembayaran mereka. Perilaku tersebut akan sebagai
berikut:
1. Bila opportunity cost karena hilangnya
kesempatan lebih besar dari tingkat bunga pinjaman
kustomer (r) atau OC > r, maka kustomer akan
membayar lebih awal
2. Bila sebaliknya OC < r , maka kustomer
membayar akhir
Keputusan perubahan termin kredit
Untuk meminimisasi investasi pada piutang,
manajer keuangan harus yakin bahwa
opportunity cost dari termin kredit yang diberi
kan pada pelanggan adalah lebih besar dari
tingkat bunga secara umum.
Contoh, Misalnya termin kredit 1/10-n/40
memiliki opportunity cost 12.3%, bila tingkat
bunga Bank meningkat menjadi 15%, kemudian
manajer keuangan ingin merubah termin kredit
menjadi 1.5/10-n/40. Apakah perubahan
tersebut mendorong pelanggan membayar lebih
awal
Perputaran piutang

Jumlah rupiah dari penjualan kredit per-rupiah


piutang dapat membantu manajer keuangan
untuk memantau keseimbangan antara
opportunity cost dari termin kredit dengan
tingkat bunga pinjaman pelanggan. Rasio ini
disebut dengan Account receivable turnover
atau perputaran piutang. Bila pelanggan
menghentikan untuk membayar pada periode
diskon karena mereka menganggap bahwa
OC<r maka perputaran piutang menjadi rendah
Rata-rata periode pengumpulan piutang

ACP atau average collection period adalah


rata-rata waktu yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang. Manajer keuangan
dapat menggunakan kedua rasio tersebut
untuk menilai cara alternatif termin kredit.
Analisis ini mungkin tidak cukup memadai
untuk menilai piutang, perputaran piutang
yang rendah dan rata-rata pengumpulan
piutang yang panjang dibanding dengan
termin kredit yang memberitahukan bahwa
upaya peningkatan pengumpulan piutang
sangat diperlukan
Aging schedule

Merupakan klasifikasi jangka waktu piutang


yang tidak tertagih
Contoh
Jw (hari) Jumlah Nilai Proporsi
0-30 122 397.598 0.603
31-45 38 104.918 0.159
46-60 19 79.819 0.121
61-75 11 21.802 0.033
76-90 6 13.400 0.020
>90 8 41.613 0.064

Anda mungkin juga menyukai