Anda di halaman 1dari 16

Laporan Observasi

Strategi Pemasaran Bank BNI Syariah KK Jatinangor

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajeman Pemasaran Bank Syariah

Dosen Pengampu :
Ir. Arif Budiraharja, S.P., M.Ag

Disusun oleh :
Imas Nurul Fuadiah ( 1133020096)
Kelas : IV/Muamalah/HPS- B

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM


UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
TAHUN AKADEMIK 2015 M / 1436 H

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Taufiq-Nya kepada kita, sehingga kita bisa melaksanakan aktifitas kita
dalam keadaan sehat walafiyat. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan
kepada junjungan kita yang telah merubah tatanan sosial dari alam yang penuh
dengan ketergersangan ilmu menuju alam yang penuh cahaya ilmu yakni agama
Islam. Makalah ini merupakan hasil observasi pada sebuah bank Syariah yang berada
di jatinangor dan diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajeman
Pemasaran Bank Syariah.
Saya menyadari bahwa makalah yang Saya buat jauh dari kesempurnaan serta
banyak sekali kesalahan. Untuk itu diperlukan kritik dan saran yang tertulis ataupun
lisan agar saya bisa mengembangkan ilmu pengetahuannya, khususnya ilmu
pengetahuan dibidang Perbankan Syariah. Serta dapat memberikan semua manfaat
yang dapat membantu dalam mengatur hidup kita menjadi lebih baik dan lebih
berwawasan.
Semoga makalah yang saya buat dapat menambah pengetahuan, sekaligus
bertambahnya keberkahan ilmu, khususnya mengenai Perankan Syariah.

Bandung, 3 mei 2015

Penulis

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bank merupakan lembaga keuangan yang dibangun atas dasar kepercayaan.
Bank dalam pendanaan operasionalnya sebagian besar berasal dari masyarakat yang
kelebihan dana. Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 pasal 1 ayat 1 tentang
Perbankan Syariah, Perbankan Syariah adalah segala sesuatu yang menyangkut
tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan
usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegitan usahanya. Bank Syariah
adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat
Syariah.
Bank syariah menyediakan beberapa produk untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat dan tuntutan jaman yang semakin canggih dengan adanya teknologi
modern sekaligus persaingan di dunia global. Selain itu, produk-produk tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan penyimpanan
kekayaan, sehingga dibutuhkan jasa perbankan untuk memenuhinya. Untuk itu setiap
bank perlu menguasai pasar dan melakukan strategi pemasaran yang sangat baik demi
menarik perhatian para nasabah yang akan menggunakan jasa dari bank tersebut, baik
dalam hal penyimpanan, pembiayaan ataupun jasa lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, kami melakukan kegiatan observasi dengan
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana strategi pemasaran yang digunakan di BNI Syariah KK Jatinangor?
2. Produk apa yang banyak diminati oleh nasabah pada BNI Syariah KK
Jatinangor?
3. Adakah produk di BNI Syariah KK Jatinangor yang berbeda dengan Bank
Syariah lainnya?

1
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin kami peroleh dari kegiatan observasi ini diantaranya
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui profil BNI Syariah KK Jatinangor.
2. Untuk mengetahui struktur organisasi BNI Syariah KK Jatinangor.
3. Untuk mengetahui strategi apa yang diambil oleh BNI Syariah KK Jatinangor
dalam mempertahankan produknya untuk bersaing dengan lembaga keuangan
lainnya.

D. Metode Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BNI Syariah KK Jatinangor. Jl. Raya
Jatinangor No.100, Sumedang Jawa Barat
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di BNI Syariah KK Jatinangor dengan
rancangan waktu sebagai berikut:
1) Masa persiapan dilakukan pada tanggal 30 April 2015 dengan
rangkaian mempersiapkan surat izin observasi.
2) Masa Observasi dilakukan pada tanggal 5 Mei 2015 dengan rangkaian
observasi dengan BNI Syariah KK Jatinangor.
c. Metode Pengumpulan Data
Di dalam peyusunan penulisan ilmiah ini penulis memerlukan sumber-
sumber data. Untuk mempermudah penelitian ini peneliti menggunkan
beberapa metode pengumpulan data, diantaranya adalah:
1) Observasi
Dalam penelitian ini observasi akan dilakukan dengan cara peneliti
langsung terjun kelapangan tepatnya di Kantor BNI Syariah KK
Jatinangor. Jl. Raya Jatinangor No.100, Sumedangn awa Barat.

2
2) Wawancara
Dalam metode wawancara ini peneliti akan melakukan wawancara
kepada pihak pihak yang langsung berkaitan yaitu: Ibu Regina PM sebagai
Cash Office Manager di BNI Syariah KK Jatinangor.
3) Tinjauan Pustaka
Penulis mencari sumber-sumber yang berkaitan dengan pengetahuan
berbahasa dari beberapa buku sumber dan beberapa situs di internet .

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan
Nama Bank : BNI Syariah Kantor Kas Jatinangor
Alamat : Jl. Raya Jatinangor No.100, Kec Jatinangor
Sumedang, Jawa Barat - 45363
Situs Web : www.bnisyariah.co.id
Telepon : (022) 7796301
Kode Bank : 427
Nomer Kode : 8087
Perusahaan : BANK BNI SYARIAH
Layanan : - Kantor Kas
- Kantor Kas Syariah

B. Sejarah BNI Syariah


Pada krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan sistem perbankan
syariah. Prinsip Syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu adil, transparan dan maslahat
mampu menjawab kebutuhan masyarakat terhadap sistem perbankan yang lebih adil.
Dengan berlandaskan pada Undang-undang No.10 Tahun 1998, pada tanggal tanggal
29 April 2000 didirikan Unit Usaha Syariah (UUS) BNI dengan 5 kantor cabang di
Yogyakarta, Malang, Pekalongan, Jepara dan Banjarmasin. Selanjutnya UUS BNI
terus berkembang menjadi 28 Kantor Cabang dan 31 Kantor Cabang Pembantu.
Disamping itu nasabah juga dapat menikmati layanan syariah di Kantor
Cabang BNI Konvensional (office channelling) dengan lebih kurang 1500 outlet
yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di dalam pelaksanaan operasional
perbankan, BNI Syariah tetap memperhatikan kepatuhan terhadap aspek syariah.
Dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang saat ini diketuai oleh KH.Maruf

4
Amin, semua produk BNI Syariah telah melalui pengujian dari DPS sehingga telah
memenuhi aturan syariah.
Berdasarkan Keputusan Gubernur Bank Indonesia Nomor
12/41/KEP.GBI/2010 tanggal 21 Mei 2010 mengenai pemberian izin usaha kepada
PT Bank BNI Syariah. Dan di dalam Corporate Plan UUS BNI tahun 2000
ditetapkan bahwa status UUS bersifat temporer dan akan dilakukan spin off tahun
2009. Rencana tersebut terlaksana pada tanggal 19 Juni 2010 dengan beroperasinya
BNI Syariah sebagai Bank Umum Syariah (BUS). Realisasi waktu spin off bulan
Juni 2010 tidak terlepas dari faktor eksternal berupa aspek regulasi yang kondusif
yaitu dengan diterbitkannya UU No.19 tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah
Negara (SBSN) dan UU No.21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Disamping
itu, komitmen Pemerintah terhadap pengembangan perbankan syariah semakin kuat
dan kesadaran terhadap keunggulan produk perbankan syariah juga semakin
meningkat.
Juni 2014 jumlah cabang BNI Syariah mencapai 65 Kantor Cabang, 161
Kantor Cabang Pembantu, 17 Kantor Kas, 22 Mobil Layanan Gerak dan 20 Payment
Point. Dan BNI Syariah Kantor Kas Jatinangor berdiri pada pertengahan tahun 2013.

C. Visi dan Misi


Visi BNI Syariah adalah Menjadi bank syariah pilihan masyarakat yang unggul
dalam layanan dan kinerja
Misi BNI Syariah
1. Memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dan peduli pada kelestarian
lingkungan.
2. Memberikan solusi bagi masyarakat untuk kebutuhan jasa perbankan syariah.
3. Memberikan nilai investasi yang optimal bagi investor.
4. Menciptakan wahana terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan
berprestasi bagi pegawai sebagai perwujudan ibadah.
5. Menjadi acuan tata kelola perusahaan yang amanah.

5
D. Struktur Organisasi BNI Syariah Kantor Kas Jatinangor

Pemimpin Kantor Kas

Regina PM

Customer Service Teller Pemasaran

Syarah Fauzian Desi Solehati Melati

Satpam Office Boy

Idrus Tatang

E. Produk BNI Syariah


1. Produk Penghimpunan Dana
a. Tabungan iB Hasanah
Tabungan dengan berbagi fasilitas transaksi e-banking seperti internet
Bangking, SMS Banking dan lain-lain.
b. Tabungan iB Prima Hasanah
Tabungan iB Hasanah Prima (BNI Syariah Tabungan Prima) ialah adalah
tabungan dengan akad Mudharabah yang memberikan berbagai fasilitas serta
kemudahan bagi Nasabah segmen high networth individuals secara
perorangan dalam mata uang rupiah dan bagi hasil yang lebih kompetitif.
c. Tabungan iB Bisnis Hasanah
Tabungan iB Bisnis Hasanah adalah tabungan dengan akad Mudharabah
yang dilengkapi dengan detil mutasi debet dan kredit pada buku tabungan dan
bagi hasil yang lebih kompetitif dalam mata uang rupiah.

6
d. Tabungan iB Bitullah Hasanah
Tabungan iB Baitullah Hasanah adalah tabungan dengan akad
Mudharabah atau Wadiah yang dipergunakan sebagai sarana untuk
mendapatkan kepastian porsi berangkat menunaikan ibadah Haji
(Reguler/Khusus) dan merencanakan ibadah Umrah sesuai keinginan
penabung dengan sistem setoran bebas atau bulanan dalam mata uang Rupiah
dan USD.

e. Tabungan iB Tapenas Hasanah


Tabungan iB Tapenas Hasanah adalah: Tabungan berjangka bagi
nasabah perorangan untuk investasi dana pendidikan ataupun perencanaan
lainnya dengan manfaat asuransi.

d. Tabungan iB Tunas Hasanah


BNI Syariah Tabungan Anak (Tabungan iB Tunas Hasanah) adalah
tabungan dengan akad Wadiah yang diperuntukkan bagi anak-anak dan
pelajar yang berusia di bawah 17 tahun.

e. Giro iB Hasanah
Giro iB Hasanah adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang dikelola
berdasarkan prinsip Syariah dengan alat pembayaran berupa cek dan Bilyet
Giro

f. Deposito iB Hasanah
Simpanan berjangka dalam mata uang rupiah (IDR) ditujukan untuk
investasi dan dapat dicairkan pada saat jatuh tempo.

7
2. Produk Penyaluran Dana
Produk penyaluranan dana pada bank BNI Syariah yaitu:
a. Produk Pembiaayaan Produktif
1) Tunas Usaha iB Hasanah
Tunas Usaha iB Hasanah adalah pembiayaan modal kerja dan atau
investasi yang diberikan untuk usaha produktif yang feasible namun belum
bankable dengan prinsip syariah dalam rangka mendukung pelaksanaan
Instruksi Presiden Nomor 6 tahun 2007.

2) Wirausaha iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan produktif yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan pembiayaan usaha-usaha produktif (modal kerja dan investasi)
yang tidak bertentangan dengan syariah dan ketentuan peraturan
perundangan yang berlaku.

3) Gadai Emas iB Hasanah


Gadai Emas iB Hasanah atau juga disebut pembiayaan rahn adalah
penyerahan hak penguasa secara fisik atas barang berharga berupa emas
(lantakan atau perhiasan beserta aksesorisnya) dari nasabah kepada bank.
Sebagai agunan atas pembiayaan yang diterima

4) Usaha Kecil iB Hasanah


Usaha Kecil iB Hasanah adalah pembiayaan syariah yang digunakan
untuk tujuan produktif (modal kerja maupun investasi) kepada pengusaha
kecil berdasarkan prinsip-prinsip pembiayaan syariah.

b. Produk Pembiayaan Konsumtif


1) Griya iB Hasanah

8
BNI Syariah KPR Syariah (Griya iB Hasanah) adalah fasilitas
pembiayaan konsumtif yang diberikan kepada anggota masyarakat untuk
membeli, membangun, merenovasi rumah (termasuk ruko, rusun, rukan,
apartemen dan sejenisnya), dan membeli tanah kavling siap bangun.

2) Flexi iB Hasanah
Flexi iB Hasanah adalah pembiayaan konsumtif bagi
pegawai/karyawan suatu perusahaan/lembaga/instansi untuk pembelian
barang dan penggunaan jasa yang tidak bertentangan dengan UU/Hukum
yang berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan oleh Syariah
Islam.

3) Multiguna iB Hasanah
Multiguna iB Hasanah adalah fasilitas pembiayaan konsumtif yang
diberikan kepada anggota masyarakat untuk membeli barang kebutuhan
konsumtif dengan agunan berupa barang yang dibiayai (apabila bernilai
material) atau fixed asset yang ditujukan untuk kalangan profesional dan
pegawai aktif yang memiliki sumber pembayaran kembali dari
penghasilan tetap dan tidak bertentangan dengan UU/ Hukum yang
berlaku serta tidak termasuk kategori yang diharamkan Syariah Islam.

4) Pembiayaan Emas iB Hasanah


Fasilitas pembiayaan yang diberikan untuk membeli emas logam
mulia dalam bentuk batangan yang diangsur secara pokok setiap bulannya
melalui akad murabahah (jual beli).
5) Talang haji iB Hasanah
Fasilitas pembiayaan konsumtif yang diajukan kepada nasabah untuk
memenuhi kebutuhan biaya setoran awal Biaya Penyelenggaraan Ibadah

9
Haji (BPIH) yang ditentukan oleh Kementrian Agama, untuk
mendapatkan nomor seat porsi haji dengan menggunakan akad ijarah

F. Strategi Pemasaran BNI Syariah


1. Strategi Produk
Strategi produk yang dilakukan oleh BNI Syariah ini harus disesuaikan
dengan target market yang ditentukan baik dalam produk tabungan maupun
pembiayaan. Konsumen yang memperoleh kepuasan atas produk yang dibelinya
dengan kualitas yang baik, kelebihan dari BNI ini teknologinya sangat canggih
karena telah bekerjasama dengan BNI Konvensional dalam hal teknologi dan
memiliki jaringan yang sangat luas, dalam produk tabungan nasabah bisa
menabung di BNI konvensional terdekat, jika BNI Syariah tidak tersedia di
wilayahnya, selain itu juga nasabah bisa melakukan tarikan tunai di ATM BNI
konvensional.

2. Strategi Harga
Strategi harga yang diterapkan oleh BNI Syariah ini yakni Kepuasan
nasabah berhubungan erat dengan kendala produk jasa bank yang ditawarkan dan
pelayanan yang diberikan bank. Dalam hal ini, kualitas merupakan jaminan
terbaik kesetiaan nasabah. Kualitas yang lebih tinggi menghasilkan kepuasan
nasabah yang lebih tinggi juga, sekaligus mendukung harga lebih tinggi dan
sering juga biaya yang lebih rendah.

3. Strategi Lokasi
BNI Syariah KK Jatinangor memilih lokasi di tempat tersebut karena
terdapat potensi yang sangat baik serta kawasan tersebut merupakan kawasan
pendidikan dan ramai juga lebih mudah jika ingin mengadakan promosi seperti
mendatangi kampus-kampus yang ada di sekitar jatinangor, selain itu juga
kawasan tersebut memiliki banyak peluang bagi yang ingin membuka usaha dan

10
lebih mudah melakukan pembiayaan kepada nasabah, serta jika dilihat dari resiko
nya relatif kecil karena kawasan tersebut sangat ramai.

4. Strategi Promosi
Strategi promosi yang dilakukan BNI Syariah Kantor Kas Jatinangor
yaitu menggunakan system jemput bola yakni terjun langsung kepada
masyarakat, seperti :
1) Mengadakan talk show dan mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh kantor
cabang Pusat.
2) Iklan di koran dan Radio
3) Ikut serta dalam pameran-pameran/open table
4) Hadiah untuk tabungan Hasanah
5) Sosialisasi di kampus-kampus, sekolah-sekolah dan instansi tertentu

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

Promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini


merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan yaitu baik produk,
harga dan lokasi. Dalam kegiatan ini setiap bank berusaha untuk mempromosikan
seluruh dan jasa yang dimilikinya baik langsung maupun tidak langsung. Tanpa
promosi jangan diharapkan nasabah dapat menngenal bank. Oleh karena itu, promosi
merupakan sarana yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan
nasabahnya. Salah satu tujuan promosi bank adalah menginformasikan segala jenis
produk yang ditawarkan dan berusaha menarik calon nasabah yang baru.

12
LAMPIRAN

Teller BNI Syariah KK Jatinangor

13
DAFTAR PUSTAKA

www.bnisyariah.co.id

14

Anda mungkin juga menyukai