Anda di halaman 1dari 10

PROFIL PERUSAHAAN

Berdiri sejak 1957, kami hadir di tengah masyarakat Indonesia dan tumbuh menjadi salah satu
bank terbesar di Indonesia. Selama hampir 60 tahun kami tak pernah berhenti menawarkan
beragam solusi perbankan yang menjawab kebutuhan finansial nasabah dari berbagai kalangan.

Melalui beragam produk dan layanan yang berkualitas dan tepat sasaran, solusi finansial BCA
mendukung perencanaan keuangan pribadi dan perkembangan nasabah bisnis. Didukung oleh
kekuatan jaringan antar cabang, luasnya jaringan ATM, serta jaringan perbankan elektronik
lainnya, siapa saja dapat menikmati kemudahan dan kenyamanan bertransaksi yang ditawarkan
BCA.

Sesuai dengan komitmen “Senantiasa di Sisi Anda”, kami akan terus berupaya menjaga
kepercayaan dan harapan nasabah serta para pemangku kepentingan. Memenangkan kepercayaan
untuk memberikan solusi terbaik bagi kebutuhan finansial para nasabah adalah suatu kehormatan
dan kebanggaan bagi BCA.

Sejarah BCA

BCA secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV.
Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah
krisis moneter yang terjadi di tahun 1997.

Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia.
Namun, secara khusus, kondisi ini memengaruhi aliran dana tunai di BCA dan bahkan sempat
mengancam kelanjutannya. Banyak nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana
mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan
Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih BCA di tahun 1998.

Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, BCA berhasil pulih kembali
dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat
sebelum krisis. Aset BCA mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp
53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan BCA diserahkan
oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000.
Selanjutnya, BCA mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan publik. Penawaran
Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55% yang berasal
dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30%
dari seluruh saham BCA. Penawaran saham kedua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001,
dengan BPPN mendivestasikan 10% lagi dari saham miliknya di BCA.

Dalam tahun 2002, BPPN melepas 51% dari sahamnya di BCA melalui tender penempatan
privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender
tersebut. Saat ini, BCA terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan
penuh pada regulasi, pengelolaan risiko secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai
bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

VISI & MISI

VISI

"Menjadi Perusahaan terkemuka dalam industri pembiayaan di Indonesia yang memberikan


NILAI TERBAIK kepada para stakeholders"

Perusahaan Terkemuka

Terkemuka” berarti menjadi yang terdepan dalam memberikan nilai yang unggul dan
berkelanjutan dalam jangka panjang kepada para stakeholders, sebagaimana dijabarkan dalam
pernyataan misi kami.

Industri Pembiayaan di Indonesia

BCA Finance memfokuskan diri pada industri multifinance, sekalipun portofolio pembiayaan
saat ini didominasi oleh pembiayaan untuk mobil. BCA Finance akan mendiversifikasi produk-
produknya untuk mempertahankan tingkat perrtumbuhannya.

Memberikan NILAI TERBAIK Kepada Para Stakeholder.


MISI

1. Kami memberikan NILAI TERBAIK untuk memuaskan para pelanggan sebagai pilihan
utama mereka dengan memberikan produk dan jasa yang berkualitas tinggi, inovatif, dan
handal.
2. Kami memberikan NILAI TERBAIK kepada para rekan distribusi dengan
mengembangkan hubungan saling percaya dan partnership menang-menang yang
terfokus pada pertumbuhan yang berkesinambungan.
3. Kami memberikan NILAI TERBAIK kepada para pemegang saham dan kreditur dengan
menciptakan pertumbuhan keuangan dan tingkat pengembalian yang dapat dipertahankan
dalam jangka panjang dengan tingkat risiko yang dapat diterima.
4. Kami memahami tanggung jawab sosial kami sebagai korporat dan memberikan NILAI
TERBAIK kepada masyarakat dengan secara aktif berkontribusi terhadap kesejahteraan
mereka.
5. Kami yakin bahwa hasil-hasil yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang untuk para
stakeholders hanya dapat dicapai dengan memberikan NILAI TERBAIK kepada orang-
orang kami dengan merekrut, mengembangkan dan memberikan imbalan kepada orang-
orang yang berkompetensi tinggi dan menciptakan iklim kerja yang kondusif di mana
orang-orang dapat bertumbuh dan berinovasi.
6. Kami memberikan NILAI TERBAIK kepada para supplier dengan memperlakukan
mereka secara fair dan prinsip "menang-menang".
STRUKTUR ORGANISASI
ANALISIS SWOT

Kekuatan

1. Tim manajemen yang profesional.

2. Sumber daya manusia nya yang terlatih.

3. Rangkaian produk dan jasa yang inovatif.

4. Pemanfaatan teknologi mutakhir secara tepat.

5. Jaringan yang luas dari kantor cabang dan kantor cabang pembantu di seluruh Indonesia.

Kelemahan

1. Layanan perbankan BCA perlu disempurnakan.

2. Konsentrasi alokasi kredit BCA lebih tefokus pada korporasi perusahaan menengah
keatas.

3. BCA belum menjadi bank pilihan utama bagi sebagian masyarakat Indonesia.

Peluang

1. Sejalan dengan tekad pemerintah yang terus mengembangkan perekonomian Indonesia.

2. Kecenderungan pola hidup masyarakat yang konsumtif.

3. Kecepatan kemajuan teknologi informasi sangat mendukung komitmen BCA.

Ancaman

1. Masyarakat cenderung meminati layanan perbankan yang simple.

2. Tingkat inflasi yang terus meningkat mengurangi minat masyarakat untuk menyimpan di
bank.

3. Pemberlakuan penghapusan program penjaminan.

4. Ketidakpastian kondisi politik.


5. Persaingan perbankan yang ketat.

Strategi Tingkat Perusahaan

empat strategi utama, yaitu operational excellence, competitive price, prudent acquisition, dan
mutual relationship :

1. operational excellence → menjamin efisiensi biaya dengan produktifitas dan efektifitas


yang tinggi.BCA Finance menyadari sepenuhnya bahwa pengelolaan biaya operasional
juga merupakan faktor yang ikut menentukan tingkat suku bunga untuk tetap sangat
kompetitif. Dengan operasional bisnis yang excellence/ handal, seluruh stakeholder dan
konsumen merasa puas, produktivitas dan efektifitas tinggi, sehingga biaya menjadi
sangat efisien dan pada akhirnya akan sangat menopang strategi Most Competitive Price
yang dijalankan.
2. competitive price → didukung oleh struktur pendanaan dengan tingkat suku bunga yang
kompetitif.BCA Finance selalu memfokuskan diri pada penyediaan dana pembiayaan
dengan tingkat suku bunga yang sangat kompetitif, baik berasal dari induk Perusahaan
yaitu PT BCA,Tbk maupun dari berbagai sumber dana lainnya. BCA Finance senantiasa
memonitor dan mengantisipasi pergerakan suku bunga dan ketersediaan dana di pasar.
3. prudent acquisition → analisa calon konsumen yang tajam dari dua channel penjualan
yang handal. Penerapan manajemen resiko yang menyeluruh sejak analisa portofolio,
analisa calon konsumen, pembentukan komite kredit, hingga pemilihan channel yang
berkualitas yaitu delaer/showroom dengan reputasi yang baik dan cabang-cabang BCA
merupakan jaminan terhadap kualitas aset dengan tingkat pengembalian yang tinggi
4. mutual relationship → mengandalkan semua pihak dalam menjamin daya tahan
pertumbuhan.BCA Finance selalu menyatakan bahwa pertumbuhan yang telah terjadi
selama ini bukan semata-mata hanya hasil dari BCA Finance sendiri tetapi merupakan
hasil dan dukungan dari seluruh stakeholder, mitra usaha dan konsumen. Untuk itu BCA
Finance tidak pernahragu untuk memberikan seluruh kemampuannya untuk menjaga
hubungan baik dan meningkatkan kepercayaan melalui layanan yang memuaskan seluruh
stakeholder, mitra usaha dan konsumen.
Strategi Tingkat Bisnis

kerja sama strategis antara perbankan dan fintech maupun melalui tanggung jawab perusahaan
untuk menjalankan usaha sesuai dengan regulasi, ketentuan, dan etika bisnis.

Kerjasama serta mengikuti regulasi itu dilakukan untuk menjamin adanya stabilitas dan
peningkatan nilai tambah bagi kesinambungan dan keberlanjutan ekonomi nasional.

BCA dapat menawarkan kemudahan dan nilai tambah kepada nasabah yang juga menjadi
pelanggan pada market fintech di Indonesia.

Transformasi digital seperti internet banking, mobile banking BCA, Flazz BCA, e-wallet
Sakuku, dan fitur-fitur OneKlik BCA, QRku, Keyboard BCA, dan Rekening Online
memampukan nasabah BCA untuk dapat mengakses sumber keuangan dan melakukan transaksi
sesuai kebutuhan dengan terhubung langsung pada jasa layanan yang diberikan fintech.

1. Apa kelemahan dan keunggulan perbankan dibandingkan fintech ?


Keunggulan perbankan
 Menghimpun dana dari Masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan
dengan itu.
 Memberi kredit
 menerbitkan surat pengakuan hutang
 Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk kepentingan dan
atas nama perintah nasabahnya
 Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan
nasabah.
 Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari, atau meminjamkan dana kepada
bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan
wessel unjuk, cek atau sarana lainnya.
 Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan
dengan atau antar pihak ketiga
 menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
 melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
kontrak.

Kelemahan Perbankan

 Pertumbuhan Kredit Perbankan yang Masih Rendah.


untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dalam waktu lima
tahun kedepan, diperlukan pertumbuhan kredit perbankan yang cukup besar.
Sementara itu, kemampuan permodalan perbankan Indonesia saat ini
mengindikasikan bahwa pertumbuhan kredit yang cukup tinggi tersebut sulit
dicapai jika perbankan nasional tidak memperbaiki kondisi permodalan. Selain
hambatan dalam hal permodalan bank, penyaluran kredit dalam banyak hal juga
terhambat oleh keengganan sebagian bank untuk menyalurkan kredit karena
kemampuan manajemen risiko dan core banking skills yang relatif belum baik,
dan biaya operasional yang relatif tinggi.
 Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan perbankan yang dinilai
oleh masyarakat masih kurang
Kurangnya pemenuhan kebutuhan masyarakat atas pelayanan perbankan ditandai
dengan seringnya terdengar keluhan dari masyarakat mengenai kurangnya akses
terhadap kredit dan tingginya suku bunga kredit serta masih banyaknya praktik
penyediaan jasa keuangan informal. Pandangan masyarakat semacam ini cukup
beralasan, karena walaupun kredit korporasi dan UKM sudah mulai tumbuh,
tingkat penetrasi kredit masih relatif rendah. Selain itu , meningkatnya
kompleksitas jasa dan produk keuangan sebagai akibat dari globalisasi sektor
keuangan juga memerlukan respon yang memadai dari berbagai pihak yang
terkait. Hal ini semakin penting mengingat masyarakat pengguna jasa keuangan
khususnya perbankan semakin menuntut kualitas pelayanan dan akses perbankan
yang semakin tinggi.
 Pengawasan bank yang masih rendah
pengawasan bank merupakan bidang yang sangat dinamis dan luas cakupannya,
maka peningkatakan kualitas pengawasan merupakan upaya yang patut
dilaksanakan secara terus-menerus oleh bank Indonesia maupun oleh lembaga
lainnya seperti OJK pada saatnya nanti
 Perkembangan Teknologi Informasi yang masih kurang.
kemajuan teknologi informasi ikut menambah tantangan yang dihadapi oleh
perbankan. Perbankan teknologi informasi menyebabkan semakin pesatnya
perkembangan jenis dan kompleksitas produk dan jasa bank sehingga risiko-
risiko yang muncul menjadi lebih besar dan bervariasi. Disamping itu, persaingan
industry perbankan yang cenderung bersifat global juga menyebabkan persaingan
antar bank menjadi semakin ketat sehingga bank-bank nasional harus mampu
beroperasi secara lebih efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi.
2. Fitur apa saja yang dimiliki oleh BCA untuk bertahan dari serangan fintech ?
 mobile banking BCA
 layanan internet banking, Flazz BCA, e-wallet Sakuku,
 melalui fitur antara lain VIRA BCA, Webchat BCA, OneKlik BCA, QRku,
Keyboard BCA, dan Buka Rekening Online
 financial technology yang menggunakan jasa BCA ketika menghimpun dana.
Dan Fintech membuka rekening koran. sehingga ada new business dan mereka
menaruh dalam bentuk tabungan atau giro.

3. Bagaimana cara BCA untuk mengatasi fitur pay later di beberapa aplikasi ?
Dengan adanya kartu kredit fitur pay later belum dipandang sebagai pesaing yang perlu
ditakutkan oleh BCA. Namun, bukan tanpa persiapan, BCA pun sudah menggulirkan
beragam program untuk pengguna kartu kredit yang terus bergulir setiap tahun. Semisal,
adanya hadiah atau reward setiap transaksi, hingga cicilan 0% dengan menggunakan
kartu kredit BCA.
MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI
BANK CENTRAL ASIA

Disusun Oleh:
1. Lita Sulistyo (17310025)
2. Intan Nio K (17310003)
3. Redita Kusumawati (17310004)
4. Ana Meylinda (17310038)
Kelompok : 7

S1 AKUNTANSI A
STIE SURAKARTA

Anda mungkin juga menyukai