Anda di halaman 1dari 9

ISNA ADE KARTIKA

ABT 6A
MANAJEMEN STRATEGI
ANALISA VISI DAN MISI PERUSAHAAN
BANK MANDIRI SYARIAH
Visi
Memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia.
Misi

Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan di atas rata-rata industri yang


berkesinambungan.
Mengutamakan penghimpunan dana murah dan penyaluran pembiayaan pada segmen
UMKM.
Mengembangkan manajemen talenta dan lingkungan kerja yang sehat.
Meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan.
Mengembangkan nilai-nilai syariah universal

ANALISIS
Menurut analisis saya mengenai visi dari Bank Mandiri Syariah, yaitu dalam visi bank
mandiri syariah memiliki penyataan yang cukup singkat namun jelas serta tersisipkan makna
atau memberikan sebuah gambaran tentang masa depan yang akan memeberikan semangat
untuk konsumen, stakeholder dan pegawainya, serta jelas menggambarkan siapa atau sebagai
apa perusahaan ini, lalu apa yang dilakukan dan kemana arah perusahaan ini. Kemudian isi
dari visi bank mandiri juga dapat menggugah emosi positif untuk pegawainya untuk bekerja
lebih baik dalam mencapai tujuannya. Namun kelemahannya visi diatas tidak mengandung
kriteria measurable yaitu visi tersebut kurang bisa dapat diukur seberapa besar kinerja yang
harus dihasilkan untuk mencapai tujuan sehingga pegawai bisa mengetahui apakah visi
tersebut sudah bisa dicapai atau belum. Kemudian visi tersebut tidak menjelaskan seberapa
luas perusahaan tersebut harus memimpin pengembangan peradaban ekonomi yang mulia
tersebut,
Sedangkan menurut analisis saya mengenai misi dari Bank Mandiri Syariah, yaitu
sangat jelas menyebutkan siapa konsumen dari bank mandiri syariah yaitu industry,
masyarakat serta segmen UMKN. Kemudian kegunaan produk dan jasa juga disebutkan
dalam misi. Dilihat dari semua misi bank mandir syariah, bisa digambarkan teknologi dalam
perusahaan ini sudah canggih. Pada poin ke tiga dan empat dalam misi bank mandir syariah
jelas focus pada keberlangsungan hidup konsumennya serta berkomitmen terhadap
pertumbuhan dan kondisi keuangan yang sehat. Misi perusahaan ini juga mengandung filosofi
dan konsep diri dimana misi tersebut mengandung keyakinan serta memiliki kompetensi
khusus perusahaan dalam mewujudkan visinya. Kemudian misi perusahaan ini juga terfokus
pada citra public karena menyebutkan misi yang mengandung masalah social, komunitas dan
lingkungan hidup. Namun tidak menyebutkan makna yang berfokus pada karyawan. Dari
semua misi yang sudah disebutkan diatas cukup luas cakupannya untuk meuwjudkan visinya,
menginspirasi bagi karyawan serta konsumenya, sangat menunjukkan tanggungjawab moral,

serta tak lekang oleh waktu. Namun lagi-lagi kekurangannya tidak menyebutkan lokasi atau
pasar secara geografis dimanakah perusahaan bersaing.
KELEMAHAN (W)
1. Jabatan rangkap dalam
struktur
2. Sulit mendapatkan SDM
yang berkompeten dalam
bidang perbankan syariah
3. Belum meratanya
penyebaran kantor bank
syariah mandiri di seluruh
provinsi.
4. Belum adanya pelayanan
produk (ATM) bersama
secara menyeluruh dengan
bank-bank lain di
Indonesia
5. Image di masyarakat BSM
sebagai bank yang
EKSTERNAL
diperuntukkan hanya untuk
orang islam
PELUANG (O)
Strategi SO:
Strategi WO:
1. Menambah kantor cabang
1. Menjalin kerjasama dengan
1. Pertumbuhan
mandiri
syariah
di
povinsibank-bank lain baik itu
Perbankan Syariah
provinsi yang berpotensial.
konvensional maupun
2. Pertumbuhan
Mempertahankan dan
syariah untuk
teknologi yang
meningkatkan variasi produk
pengembangan ATM link.
sangat pesat dalam
dengan penerapan teknologi- 2. Melakukan sosialisasi di
bidang IT
teknologi terbaru.
berbagai media tentang
3. Masyarakat
2. Memperkuat image di
prinsip perbankan mandiri
masyarakat dengan
syariah sehingga dapat
Indonesia yang
menekankan prinsip ekonomi
menarik nasabah sebanyakmayoritas
syariah.
banyaknya tidak hanya
beragama islam
3. Meningkatkan kualitas
dikalangan umat islam
4. Masih sedikit
pelayanan kepada nasabah
saja.
pesaing
dengan menyuguhkan
3. Meningkatkan kualitas dan
pelayanan yang profesional
kuantitas sumber daya
oleh tenaga-tenaga yang
manusia yang berkompeten
profesional pula
di bidang ekonomi
perbankan syariah.
4. Menigkatkan fasilitasfasilitas yang berbasis
teknologi sehingga dapat
memudahkan akses bagi
nasabah.
5. Meningkatkan kualitas dan
frekuensi pelatihan BSM
INTERNAL

KEKUATAN (S)
1. Dewan Perusahaan, terdiri
dari dewan komisaris dan
dewan pengawas
2. Sumber Daya Manusia BSM
profesional dan sepenuhnya
mengerti operasional
perbankan syariah
3. Jaringan Pemasaran tersebar
di 20 provinsi di tanah air
4. Produk dan jasa yang
ditawarkan sangat bervariasi
5. Identitas Merek BSM
melekat sebagai bank syariah
yang adil dan menentramkan
6. Dukungan modal dari PT.
Bank Mandiri yang besa

ANCAMAN (T)
Strategi ST:
1.
Pemanfaatan
dan
1. Pesaing
pengalokasian modal dengan
mempunyai
tepat yang digunakan untuk
teknologi yang
pengembangan teknologi
lebih canggih
seoptimal mungkin.
2. Banyaknya produk 2. Mempertahankan ciri khas
yang sejenis yang
produk dengan berbasis
menawarkan
ekonomi perbankan syariah
3. Mengembangkan variasi
banyak
produk dengan cara
keunggulan
benchmarking
3. Banyaknya pilihan
produk dari
perbankan lain
4. Kekuatan nasabah
untuk memilih
bank lain cukup
tinggi
5. Pesaing dari dalam
negri tidak hanya
terdiri dari bankbank konvensional
tapi juga bank
syariah yang lain
IFAS (Internal Strategic Factors Summary)
Faktor Strategis Internal
Kekuatan:
1. Dewan Perusahaan, terdiri dari dewan komisaris
dan dewan pengawas
2. Sumber Daya Manusia BSM profesional dan
sepenuhnya mengerti operasional perbankan
syariah
3. Jaringan Pemasaran tersebar di 20 provinsi di
tanah air
4. Produk dan jasa yang ditawarkan sangat
bervariasi
5. Identitas Merek BSM melekat sebagai bank
syariah yang adil dan menentramkan
6. Dukungan modal dari PT. Bank Mandiri yang
besar
Jumlah

(Training Centre BSM)


sehingga dapat memenuhi
kebutuhan SDM.
Strategi WT:
1. Mengadakan Programprogram untuk
meningkatkan kompetensi
karyawan syariah mandiri
daLam bidang IT
2. Mempererat kerjasama
dengan penanam modal
dan bank-bank lain
3. Melakukan strategi
promosi yang lebih
gencar disemua media
untuk meningkatkan
pangsa pasar

Bobot Rating

Terbobot

0,15

0,60

0,15
0,05

4
3

0,6
0,15

0,05
0,05

3
2

0,15
0,10

0,15

0,6
2,2

0,1

0,20

0,15
0,05

2
2

0,30
0,10

Kelemahan:
1. Adanya direktur yang memegang jabatan
rangkap yang berbeda bidangnya
2. Sulit mendapatkan SDM yang berkompeten
dalam bidang perbankan syariah
3. Belum meratanya penyebaran kantor bank
syariah mandiri di seluruh provinsi.
4. Belum adanya pelayanan produk (ATM)
bersama secara menyeluruh dengan bank-bank
lain di Indonesia
5. Image di masyarakat BSM sebagai bank yang
diperuntukkan hanya untuk orang islam
Jumlah

0,05

0,10

0,05

0,10
0,8

TOTAL
EFAS (External Strategic Factors Summary)

1.00

Faktor Strategis Eksternal


Peluang:

Bobot

Rating

Terbobot

0,2
0,1
0,05
0,1

4
3
3
4

0,80
0,30
0,15
0,40
1,65

0,1
0,15
0,05
0,1

1
2
3
2

0,1
0,3
0,15
0,2

0,15

0,15

1. Pertumbuhan Perbankan Syariah


2. Pertumbuhan teknologi yang sangat pesat dalam
bidang IT
3. Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama
islam
4. Masih sedikit pesaing.
Jumlah
Ancaman:
1. Pesaing mempunyai teknologi yang lebih
canggih
2. Banyaknya produk yang sejenis yang
menawarkan banyak keunggulan
3. Banyaknya pilihan produk dari perbankan lain
4. Kekuatan nasabah untuk memilih bank lain
cukup tinggi
5. Pesaing dari dalam negri tidak hanya terdiri dari
bank-bank konvensional tapi juga bank syariah
yang lain
Jumlah
TOTAL
DIAGRAM SWOT

3,00

0,9

1.00

2,55

Dari Analisis SWOT,EFAS, dan IFAS yang dilakukan sebelumnya diatas, dapat digambarkan
posisi Bank Mandiri Syariah dalam persaingan bisnis saat ini melalui diagram SWOT diagram
berikut ini:
Perhitungan EFAS: Peluang: 1,65 & Ancaman: 0,9

Titik Y (eksternal) = Peluang Ancaman


= 1,65 0,9 = 0,75
Perhitungan IFAS: Kekuatan: 2,2 & Kelemahan : 0,8
Titik X internal = Kekuatan Kelemahan
= 2,2 0,8 = 1,4
Posisi perusahaan pada SWOT diagram dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Dari hasil
perhitungan dapat dilihat bahwa posisi perusahaan terletak pada titik (1,4 , 0,75). Untuk lebih
jelasnya, posisi perusahaan pada SWOT diagram dapat dilihat pada gambar berikut.

ANALISIS LINGKUNGAN INDUSTRI


Salah satu tonggak kemajuan perbankan syariah adalah bagaimana bank syariah dapat
meningkatkan pertumbuhannya, bagaimana cara bank dapat meningkatkan labanya agar
semakin tumbuh berkembang, sehingga dapat meningkatkan aset perbankan syariah secara
nasional.
Dari sisi aset, dibandingkan dengan total aset perbankan nasional, aset perbankan
syariah masih terlalu kecil. Namun masyarakat sudah cukup mengenal perbankan syariah
yang ini diharapkan agar menjadi pendorong bagi perkembangan perbankan nasional ke masa
mendatang.

1. Persaingan Sesama Pesaing Dalam Industry yang Sama


Perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia telah menjadi tolak ukur keberhasilan
eksistensi ekonomi syariah. Dengan tingkat keuntungan sangat tinggi dari bisnis Bank Syariah
tersebut akan memicu persaingan yang semakin ketat diantara Bank-Bank Syariah yang ada
saat ini.
2. Ancaman Masuknya Pendatang Baru
Industri Perbankan Syariah saat ini mengalami pertumbuhan yang signifikan, baik
secara nasional maupun regional. Pertumbuhan Perbankan Syariah yang cukup pesat saat ini
dapat mengindikasikan kesadaran masyarakat terhadap Perbankan Syariah semakin tinggi.
Sehingga tidak sedikit masyarakat yang beralih dari Bank Konvensional ke Bank Syariah.
Perkembangan bisnis Bank Syariah ke Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang
cukup baik disebabkan oleh salah satu faktor yaitu dukungan permintaan Islamic Product
yang solid dari mayoritas penduduk muslim di Indonesia. Hal inilah yang memberikan
harapan besar bagi pelaku Bank Syariah di Indonesia sekaligus diprekdisikan akan
menciptakan persaingan ketat dibidang keuangan Syariah itu sendiri dalam beberapa tahun ke
depan.
Tingkat keuntungan yang sangat tinggi dari bisnis Bank Syariah tersebut tentu saja
akan memicu persaingan yang semakin ketat diantara Bank Syariah yang ada saat ini.
Beberapa Bank besar seperti BCA, Bank Danamon, dan BNI sudah intens memasuki bisnis
Bank Syariah pada tahun ini. Sementara Bank asing ternama juga memasuki wilayah Syariah
di Indonesia seperti Standart Chartered, HSBC, dan CIMB Niaga.
3. Ancaman Barang Subtitusi
Ancaman barang subtitusi bagi industry perbankan nasional berasal dari produk pasar
modal, lembaga pembiayaan, dan reksa dana yang akan meningkat pesat. Seperti produk Bank
Syariah Mandiri:

Pembiayaan dana pensiun yang juga disediakan oleh PT Taspen yang bergerak
dibidang asuransi, THT, dan dana pensiun PNS.
Pembiayaan umroh yang juga disediakan oleh Bank Muamalat (Muamalat Umroh).
BSM Gadai Emas yang juga disediakan oleh Pegadaian.

Bank Indonesia telah menekankan pentingnya inovasi produk Perbankan Syariah


karena permintaan pasar pembiayaan dengan akad murabahah saat ini cukup tinggi dan
sisanya mudharabah. Ini dikarenakan produk murabahah tidak lagi dikenakan pajak dan lebih
mudah dicari kesepakatannya. Murabahah merupakan perjanjian transaksi dengan cara jual
beli sedangkan akad Mudharabah merupakan perjanjian dengan prinsip bagi hasil. Perbankan
Syariah sebaiknya berani menjadi bank yang spesifi, focus terhadap sektor tertentu.
Contohnya: BSM pembiayaan muamalat dan BRI Syariah Gadai Emasnya.
4. Produk Pengganti
Produk pengganti pada bank konvensional cenderung lebih memberikan keuntungan
pada pihak bank namun pada bank syariah mandiri memikirkan keuntungan kedua
belah pihak.

Banyaknya produk yang sejenis yang menawarkan banyak keunggulan,misalnya


dengan penawaran hadiah yang lebih menarik.

Strategi manajemen perusahaan:

Menjalin kerjasama dengan bank-bank lain baik itu konvensional maupun syariah
untuk pengembangan ATM link.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang berkompeten di
bidang ekonomi perbankan syariah.
Meningkatkan kualitas dan frekuensi pelatihan BSM (Training Centre BSM) sehingga
dapat memenuhi

5. Pesaing
Bank yang bergerak dengan konsep syariah saat ini masih sedikit sehingga persaingan
belum ketat. Pesaing dalam negri yang terdiri dari bank-bank konvensional dan bank syariah
yang lain. Strategi manajeman perusahaan:

Menambah kantor cabang mandiri syariah di povinsi-provinsi yang berpotensial.


Mempertahankan dan meningkatkan variasi produk dengan penerapan teknologiteknologi terbaru.
Memperkuat image di masyarakat dengan menekankan prinsip ekonomi syariah.
Mempertahankan dan meningkatkan performansi keuangan untuk mendukung
pertumbuhan bank di masa yang akan datang.
Mempertahankan performansi keuangan untuk dapat memenagkan persaingan.

6. Konsumen/Nasabah
Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam merupakan pasar potensial
yang sangat besar.
Nasabah tidak lagi melihat bank syariah sebagai bank yang dikhususkan untuk orang
islam.
Banyaknya pilihan produk dari perbankan lain menimbulkan kekuatan nasabah untuk
memilih.
Strategi manajemen perusahaan:

Melakukan sosialisasi di berbagai media tentang prinsip perbankan mandiri syariah


sehingga dapat menarik nasabah sebanyak-banyaknya tidak hanya dikalangan umat
islam saja
Menigkatkan fasilitas-fasilitas yang berbasis teknologi sehingga dapat memudahkan
akses bagi nasabah.
Membentuk tim customer Care untuk mengembangkan performansi bank syariah
Meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah dengan menyuguhkan pelayanan
yang profesional oleh tenaga-tenaga yang profesional pula.

ANALISIS STRATEGI FUNGSIONAL

Fomulasi Strategi BANK SYARIAH MANDIRI


1. Strategi secara umum
Pada perbankan syariah diperlukan sebuah strategi yang memanfaatkan sinergi dari
masing-masing pesaing agar permasalahan perkembangan teknologi informasi yang sangat
cepat dapat diantisipasi dengan membentuk sebuah kelompok penggunaan teknologi bersama.
Dengan demikian, kompetitor tidak lagi menjadi pesaing dalam arti sempit, tetapi menjadi
mitra dalam persaingan. Alternatif seperti itu dapat dimasukkan dalam kategori koopetisi
(coopetition) yang sedang menjadi trend strategi baru bagi para pebisnis. Bagi sebuah bank
syariah, sebagai lembaga bisnis islami, dalam melakukan strategi koopetasi dapat saja
bergabung dengan semua bank-bank yang telah atau akan memiliki teknologi informasi yang
up to date dan distribution channel yang paling luas. Di samping itu, dapat pula
memanfaatkan layanan bersama yang dipersiapkan oleh pihak ketiga yang khusus mengelola
peluang-peluang tersebut dengan menyediakan sebuah fasilitas penghubung.
Sinergi yang dilakukan sebuah bank syariah dengan para pesaing dalam strategi
koopetisi, dapat dilakukan pada semua pelayanan perbankan terpadu. Hal minimal yang harus
dapat dilayani dengan adanya sinergi tersebut adalah seorang nasabah sebuah bank syariah
dapat menyetor dan menarik serta mentransfer dana dari dan ke rekening yang dimiliki dari
seluruh bank yang diajak besinergi. Langkah berikutnya bisa melayani pemberian pembiayaan
bersama (hal ini hanya bisa dilakukan dengan sesama bank atau unit pelayanan syariah).
Kemudian, diharapkan semua layanan perbankan dapat dijangkau nasabah sebuah bank
syariah, meskipun tidak dilakukan secara langsung pada infrastuktur yang dimiliki langsung
oleh bank syariah tersebut. Melalui sinergi IT para perbankan diharapkan dapat memajukan
dunia perbankan syariah di Indonesia menuju terciptanya perbankan syariah yang lebih baik
lagi.
2. Strategi IT
Strategi Teknologi Informasi Bank Syariah Mandiri menghadapi lingkungan yang
terus berubah dan persaingan yang semakin kompetitif adalah Mengembangkan Teknologi
Informasi yang mampu mengakomodir pengembangan produk dan penciptaan pelayanan
yang prima
Untuk mewujudkan strategi tersebut Bank Syariah Mandiri telah dicapai target
pengembangan Teknologi Informasi sebagai berikut:

Upgrading mesin
Pengembangan aplikasi core banking sehingga memenuhi kebutuhan perbankan
Syariah dan pengembangan produk di masa yang akan datang, yang saat ini masih
terus dilakukan pengembangan
Rekonfigurasi infrastruktur jaringan LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide
Area Network) untuk menunjang pengembangan produk dan pelayanan nasabah Bank
Syariah Mandiri
Pembuatan situs web perusahaan dengan alamat www.syariahmandiri.co.id sebagai
salah satu media informasi dan komunikasi serta edukasi kepada nasabah dan calon
nasabah

Delivery services kepada nasabah untuk pembayaran SISKOHAT yaitu Sistem


Komputerisasi Haji Terpadu dimana nasabah dapat melakukan pembayaran ongkos
naik haji secara online
Pengembangan Network Delivery Service yaitu transaksi via Anjungan Tunai Mandiri
yang bersinergi dengan jaringan ATM Bank Mandiri
Penerapan RTGS (Real Time Gross Settlement) software sebagai fasilitas sistem
pembayaran antar bank melalui Bank Indonesia yang efisien, efektif, aman dan
handal.

Anda mungkin juga menyukai