DISUSUN :
NAMA : TAFSIRUDDIN
SEMESTER : IV (Empat)
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HUBBULWATHAN DURI
TAHUN 2021
BAB I
0
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara besar didunia dengan jumlah penduduk yang
lebih dari 250 juta jiwa. Namun, suatu kesalahan sistem membuat Indonesia menjadi pasar yang
besar bagi negara lain. Hal ini disebabkan oleh pola pikir masyarakat yang merasa lebih baik
menjadi pegawai negeri sipil, tentara, polisi, atau pekerjaan lain yang bergaji tetap. Pola pikir
diatas tidak terlepas dari perilaku pejabat-pejabat negara yang ‘doyan’ pelesiran ke luar negeri
dengan anggaran APBN atau APBD, bahkan banyak sekali pejabat negara yang kaya mendadak
setelah memiliki kekuasaan tertentu. Hal itu menimbulkan pandangan yang buruk terhadap
masyarakat dan menimbulkan keinginan kuat dari masyarakat untuk menjadi PNS saja.
Sedikitnya para pelaku bisnis khususnya yang berbasis UMKM di Indonesia telah
melemahkan sistem perekonomian negara kita. Seperti yang kita ketahui bahwa, perekonomian
suatu negara di pengaruhi oleh perkenomian daerahnya, dan daerah sangat bergantung terhadap
UMKM. Melihat hal itu, pemerintahan jokowi sekarang ini yang sangat visoner merasa bahwa
UMKM merupakan suatu hal yang penting dan harus ditingkatkan.
Kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini hampir dikatakan sangat mendukung untuk
membangun pengusaha-pengusaha baru dalam UMKM. Misalnya saja kebijakan ekonomi ke 12
yang baru-baru ini dikeluarkan. Salah satu diantaranya adalah pengurusan ijin yang dipermudah
dan dipercepat sehingga, dapat mengurangi biaya dan waktu.
Hal itu dapat mengurangi tantangan dalam usaha mikro kecil dan menengah dan secara
sekaligus juga meningkatkan peluang untuk berusaha. Oleh karena itu, banyak pengamat
ekonomi yang mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara maju dalam beberapa tahun ke
depan lagi. Hal ini disebabkan dukungan besar pemerintah serta meningkatnya kemauan
masyarakat dalam berbisnis.
Untuk itu makalah ini ditulis agar pembaca dapat mengetahui beberapa tantangan serta
peluang dalam membangun sebuah bisnis UMKM.
2.1. Pengertian UMKM
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) setiap negara berbeda, karena dalam
penentuan UMKM itu sangat bergantung terhadap nilai dari aset dan omzet usaha itu sendiri
yang secara langsung berarti bergantung terhadap standard kehidupan negara tersebut. Di
Indonesia sendiri, berdasarkan UU no 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil dan menengah
menyebutkan bahwa :
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha perorangan dengan
kriteria aset maksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan kriteria aset 50 juta
sampai 500 juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 miliar.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan kriteria aset 500 juta
sampai 10 miliar dan omzet sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar.
Dan masih banyak pengertian mengenai UMKM yang dipakai oleh instansi-instansi di
Indonesia.
5
Sebut saja lembaga kursus bahasa inggris International Language Program(ILP), Ganesha
Operation, atau menjadi lembaga pendidikan satu-satunya di suatu bidang ilmu seperti Robot
Robotics School.
d) Usaha Otomotif
Bagi pembaca yang tertarik dengan mesin-mesin maka, bisnis yang satu ini akan cukup mudah
dilakukan. Karena, penjualan kendaraan di Indonesia yang sangat tinggi maka sudah sangat jelas
bahwa Indonesia juga membutuhkan orang-orang dengan kemampuan untuk merawat kendaraan
tersebut. Contohnya saja ASTRA yang kemudian bekerja sama dengan Honda.
e) Usaha Agrobisnis
Masih banyak hasil pertanian didaerah yang dapat diolah menjadi bahan baku produksi atau
menjadi pedagang hasil pertanian itu sendiri. Contoh sederhana adalah Istana Kripik yang
merupakan hasil olahan dari singkong, ubi jalar, dll menjadi satu-satunya penyedia kripik
dengan kualitas tinggi di medan. Dengan omzet yang mencapai ratusan juta rupiah.
f) Usaha Teknologi Internet
Bidang ini memang erat kaitannya dengan orang-orang yang berasal dari disiplin ilmu yang
sama atau setidaknya berkaitan yaitu ilmu komputer, teknologi informasi atau ahli dalam
membangun sebuah perusahan StartUp. Contoh yang paling terkenal adalah Bukalapak.com,
Olx.co.id, Traveloka dan masih banyak lagi.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah suatu jenis usaha kerakyatan yang
dibedakan berdasarkan aset dan omzet dari usaha tersebut. Berikut ini adalah perbedaanya:
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik perorangan atau badan usaha perorangan dengan
kriteria aset maksimal sebesar 50 juta dan omzet sebesar 300 juta.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan kriteria aset 50 juta sampai 500
juta dan omzet sebesar 300 juta sampai dengan 2,5 miliar.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh perorangan atau badan
usaha yang bukan merupakan bagian dari perusahaan lain, dengan kriteria aset 500 juta
sampai 10 miliar dan omzet sebesar 2,5 miliar sampai dengan 50 miliar.
Dalam perkembangannya pemerintah berperan sebagai pencipta iklim usaha yang dapat
meningkatkan semangat dan motivasi masyarakat melalui kemudahan-kemudahan dalam
memabangun serta mengembangkan bisnis UMKM di Indonesia. Seperti contoh penetapan
kebijakan ekonomi jilid ke-12 yang mempermudah UMKM di Indonesia.
B. Saran
Sebaiknya pembaca memiliki lebih banyak referensi dalam mencari ide usaha yang akan
dibangun. Karena, perencanaan yang baik akan menghasilkan keuntungan yang baik pula. Selain
itu, dalam penanganan birokrasi sebaiknya pembaca lebih banyak memiliki jaringan sehingga,
lebih banyak pengalaman akan menghindarkan diri dari kecurangan dan kegagalan.
7
DAFTAR PUSTAKA
Marlinah, L. (2020). Peluang dan Tantangan UMKM Dalam Upaya Memperkuat Perekonomian
Nasional Tahun 2020 Ditengah Pandemi Covid-19. Jurnal Ekonomi, Volume 22 Nomor 2.
http://www.kerjausaha.com/2013/01/mengenal-usaha-mikro-kecil-dan-menengah.html diakses
pada 16 Juni 2021 pukul 14.00 WIB
http://www.fiskal.depkeu.go.id/2010/m/edef-konten-view- mobile.asp?
id=20131231220022813872431 diakses pada 16 Juni 2021 pukul 15.00 WIB
http://ekonomi.kompasiana.com/bisnis/2013/12/18/perkembangan-koperasi-dan-ukm-di-
indonesia-617617.html diakses pada 16 Juni 2021 pukul 15.30 WIB
https://www.academia.edu/8750905/Peranan_Pemerintah_dalam_Pemberdayaan_UMKMdiakses
pada 16 Juni 2021 pukul 12.45 WIB
https://aangkusnandar.wordpress.com/2010/01/06/landasan-hukum-pengembangan-umkm/ diaks
es pada 16 Juni 2021 pukul 13.00 WIB