Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN TEORI PERENCANAAN

PERENCANAAN KAWASAN BERBASIS EKONOMI LOKAL

STRATEGI PENGEMBANGAN UMKM DI KELURAHAN KEBUN


BUNGA KOTA PALEMBANG

DOSEN PENGAMPU :

DR. ENDY AGUSTIAN, S.T., M.ENG.

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

M Daffa Kurnia Ramadhan 2021280005

Sherly Adithia Putri Utami 2021280013

M.Abillah Aqshal 2021280020

Frantiku Jaya 2021280025

M.Raikhan 2021280031

Khodijah 2021280035

M.Alfiansyah Lefandi 2021280037

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim, Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran


Allah S.W.T atas limpahan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan teori perencanaan. Adapun tujuan dari Penulisan laporan
ini disusun sebagai tugas final mata kuliah “Teori Perencanaan” Selama
penulisan laporan ini, penulis mengalami banyak kendala, namun berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya laporan ini dapat
terselesaikan dengan baik. Namun penulis mencatat bahwa mungkin saja ada
kekurangan di dalamnya.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun.

Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman tim karena


sudah menyumbangkan pemikirannya dalam penyusunan laporan ini dan tidak
terlepas jugak bimbingan dari ‘’Dr. Endy Agustian, S.T., M.Eng’’ selaku dosen
pengampu Teori Perencanaan, berkat bimbingan dan tuntunan beliaulah sehingga
penyusun dapat menyelesaikan laporan ini. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan khususnya bagi pembaca.

Palembang, 18 mei 2023

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................
BAB I.........................................................................................................................
1.1 Definisi dan Konteks UMKM..........................................................................
1.2 Peran UMKM...................................................................................................
1.3 Faktor – Faktor Mempengaruhi Keberhasilan UMKM....................................
1.4 Jenis – Jenis UMKM........................................................................................
1.5 Permasalahan – Permasalahan pada UMKM...................................................
1.6 Strategi Pengembangan Perencanaan UMKM.................................................
BAB II........................................................................................................................
2.1 Potensi Pada Aspek Administrasi Wilayah......................................................
2.2 Potensi Pada Sarana dan Prasarana..................................................................
2.3 Potensi UMKM Terhadap Masyarakat Sekitar................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

3
BAB I

TINJAUAN PUSTAKA

1.1. DEFINISI UMKM

Pengertian UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan


maupun badan usaha yang telah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Seperti
diatur dalam peraturan perundang-undangan No. 20 tahun 2008, sesuai pengertian
UMKM tersebut maka kriteria UMKM dibedakan secara masing-masing meliputi
usaha mikro, usaha kecil, dan usaha menengah.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu


prioritas pengembangan di setiap Negara. Hal ini disebabkan oleh besarnya
sumbangsih UMKM terhadap Negara, khususnya dalam bidang ekonomi dan
sosial. Selain meningkatkan pertumbuhan ekonomi Negara, UMKM sangat
berperan dalam penyerapan tenaga kerja sektor informal dan pemerataan
pendapatan masyarakat, khususnya di daerah. Oleh karena itu, berbagai kebijakan
dan program pendukung telah dirumuskan dan diimplementasikan oleh
pemerintah pusat dan daerah untuk mendukung pemberdayaan UMKM dan
pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan. Kebijakan dan program pendukung
tersebut bertujuan untuk melindungi dan mengembangkan UMKM melalui
penciptaan iklim usaha yang kondusif.

Definisi UMKM menurut Bank Indonesia dalam Aufar (2014:9): Usaha


kecil adalah usaha produktif milik warga negara Indonesia, yang berbentuk badan
usaha orang perorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan
usaha berbadan hukum seperti koperasi; bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang yang dimiliki, dikuasai atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak
langsung dengan usaha menengah atau besar. Memiliki kekayaan bersih paling
banyak Rp. 200.000.000, tidak termasuk tanah dan bangunan atau memiliki hasil
penjualan paling banyak Rp. 200.000.000 per tahun, sedangkan usaha menangah,
merupakan usaha yang memiliki kriteria aset tetapnya dengan besaran yang
dibedakan antara industry manufaktur (Rp. 200.000.000 s.d. 8 Rp. 500.000.000)
dan non manufaktur (Rp. 200.000.000 s.d. Rp. 600.000.000).

4
Perkembangan UMKM di Indonesia terus meningkat dari segi kualitasnya,
hal ini dikarenakan dukungan kuat dari pemerintah dalam pengembangan yang
dilakukan kepada para pegiat usaha UMKM, yang mana hal tersebut sangat
penting dalam mengantisipasi kondisi perekonomian ke depan serta menjaga dan
memperkuat struktur perekonomian nasional.

Para ahli memiliki pandangan dan pengertian yang berbeda-beda


mengenai UMKM. Berikut adalah beberapa pendapat dari para ahli terkait dengan
UMKM:

1. M. Kwartono
Berdasarkan yang disampaikan M. Kwartono, pengertian UMKM adalah
sebuah kegiatan ekonomi rakyat yang memiliki harta kekayaan bersih
maksimal sebesar Rp200 juta, dimana tanah serta bangunan tempat usaha
tidak termasuk dalam hitungan.
2. Ina Primiana
Berdasarkan yang diterangkan Ina Primiana, pengertian UMKM adalah
sebuah pengembangan empat kategori kegiatan ekonomi utama yang
tengah menjadi motor penggerak untuk proses pembangunan Indonesia. Di
samping itu, Ina juga menjelaskan bahwa pengertian UMKM dapat
diartikan sebagai sebuah pengembangan kawasan andalan untuk
mempercepat pemulihan perekonomian. Usaha ini juga mewadahi
program prioritas serta pengembangan untuk berbagai sektor di Indonesia.
3. Rudjito
Berdasarkan yang disampaikan Rudjito, pengertian UMKM adalah usaha
yang memiliki peran signifikan dalam sistem perekonomian negara
Indonesia, baik dari segi penciptaan lapangan kerja maupun segi
jumlah usahanya.

1.2. PERAN UMKM

Peran UMKM bukan hanya dirasakan oleh Negara berkembang saja.


Negara-negara maju pun mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan oleh
karena adanya pertumbuhan UMKM. Sebagai contoh, negara-negara maju di

5
Eropa memiliki proporsi UMKM di atas 90% (Johnson, 2007). Beberapa Negara
di Asia Pasifik juga mengalami hal yang sama dengan Negara-negara di Eropa.
Sebagai contoh, Negara Taiwan dan Korea juga merasakan pertumbuhan ekonomi
yang signifikan oleh karena pertumbuhan UMKMnya. Bahkan Jepang telah
mengeluarkan kebijakan untuk terus meningkatkan inovasi UMKM. (Gunawan,
2014)

Peran UMKM salah satunya yang sangat berpengaruh pada kesejahteraan


masyarakat yaitu dengan terciptanya lapangan pekerjaan yang dapat membantu
memenuhi empat indikator yang dapat dilihat untuk mencapai kesejahteraan yaitu,
pendapatan, perumahan, kesehatan dan pendidikan. Peran UMKM sangat besar
untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlahnya mencapai 99%
dari keseluruhan unit usaha.

Peran Usaha Mikro kecil dan Menengah

Ternyata UMKM tidak hanya sekedar kategori usaha saja. Faktanya usaha mikro
ini memiliki peran penting dan bermanfaat sebagai berikut:

1. Membuka Lapangan Kerja

Melihat dari skala bisnisnya yang mencapai ratusan juta rupiah, maka
tidak heran jika usaha ini dapat membuka peluang kerja. Di sisi lain, syarat untuk
para calon tenaga kerja pun tergolong ringan.

2. Pendorong Perekonomian Agar Lebih Merata

Usaha mikro juga menjadi salah satu upaya pemerintah agar bisa
menciptakan perekonomian nasional yang lebih merata. Bahkan efek positif dari
usaha ini bisa dirasakan baik di pedesaan maupun perkotaan.

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat

Penggiat UMKM akan mendapatkan bahan baku produksi langsung dari


masyarakat sekitar. Produsen lokal akan mendapatkan keuntungan dari para
penggiat UMKM di wilayahnya. Masyarakat pun bisa mendapatkan apa yang
mereka butuhkan secara akurat dari bisnis mikro tersebut. Dalam hal ini, peranan

6
UMKM dalam perekonomian Indonesia adalah menyejahterakan masyarakat
dengan memutar ekonomi di wilayah-wilayah pedesaan.

4. Meningkatkan devisa negara

Di era internet seperti sekarang, transaksi jual-beli jadi lebih luas


jangkauannya. UMKM bisa melakukan transaksi hingga ke luar negeri secara
mandiri dengan bantuan marketplace di internet. Bisnis UMKM akan
meningkatkan devisa negara dengan cara melakukan ekspor ke konsumen luar
negeri. Produk yang berkualitas akan menarik konsumen mancanegara hingga
devisa negara pun ikut tumbuh.

5. Penopang perekonomian di kala krisis

Masa-masa krisis akan selalu terjadi secara mendadak. Contohnya krisis


moneter pada tahun 1998 silam yang membuat Indonesia hampir terpuruk karena
perekonomian yang jeblok kala itu. Tak lupa juga pandemi Covid-19 yang
membuat Indonesia kesulitan memutar roda ekonominya karena kebijakan
kesehatan yang harus kita patuhi. Dalam krisis tersebut, bisnis UMKM-lah yang
perlahan menjadi pilar ekonomi bangsa.

1.3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan UMKM

Lokasi

Faktor yang mempengaruhi keberhasilan UMKM tentu mengenai lokasi, lokasi


menjadi salah satu faktor yang cukup penting dimana lokasi yang strategis dan
memiliki sarana prasarana yang baik tentu menjadi nilai lebih untuk menunjang
keberhasilan UMKM. lokasi yang baik yaitu lokasi yang memiliki aksesbilitas
yang baik sehingga pengunjung/pelanggan dengan mudah untuk menuju lokasi
UMKM.

Inovasi

Di zaman sekarang terdapat banyak sekali inovasi-inovasi yang bermunculan


dengan kreativitas yang luar biasa. Inovasi bisa menjadi faktor keberhasilan

7
UMKM dengan memberikan inovasi yang berbeda dan terbaru baik dalam sektor
teknologi hingga kuliner.

Penguatan Aspek Pemasaran


Pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam bisnis. Untuk membuat
UMKM dikenal banyak masyarakat diperlukan yang namanya pemasaran. Di
zaman sekarang pemasaran sudah sangat maju, pada zaman dahulu pemasaran
hanya bisa dilakukan di kantor – kantor pemasaran dan surat kabar kini
pemasaran bisa dilakukan melalui Online seperti Amazon.com , Shopee,
Tokopedia, Alibaba, dll.
1.4 Jenis-Jenis UMKM

Seperti yang dijelaskan pada pengertian UMKM yang tertuang


dalam Keppres RI No. 19 Tahun 1998 sebagai kegiatan ekonomi rakyat pada
skala kecil yang perlu dilindungi dan dicegah dari persaingan yang tidak sehat.

Pada dekade terakhir ini mulai marak bermunculan bisnis UMKM mulai dari
skala rumahan hingga skala yang lebih besar. Berikut ada 3 jenis usaha yang
termasuk UMKM:

1. Usaha Kuliner

Salah satu bisnis UMKM yang paling banyak digandrungi bahkan hingga
kalangan muda sekalipun. Berbekal inovasi dalam bidang makanan dan modal
yang tidak terlalu besar, bisnis ini terbilang cukup menjanjikan mengingat setiap
hari semua orang membutuhkan makanan.

2. Usaha Fashion

Selain makanan, UMKM di bidang fashion ini juga sedang diminati. Setiap tahun
mode tren fashion baru selalu hadir yang tentunya meningkatkan pendapatan
pelaku bisnis fashion.

3. Usaha Agribisnis

8
Siapa bilang usaha agribisnis di bidang pertanian harus bermodalkan tanah yang
luas. Anda bisa memanfaatkan perkarangan rumah yang disulap menjadi lahan
agrobisnis yang menguntungkan.

1.5 Permasalahan-Permasalahan Pada UMKM

Selama ini UMKM masih mengalami permasalah yang belum sepenuhnya


terpecahkan, sehingga dari berbagai permasalahan tersebut menjadi penghalang
bagi pengembangan dan kemajuan UMKM. Hal ini berakibat pada kalah
bersaingnya UMKM dengan usaha yang lebih besar, baik kalah bersaingan
dengan usaha dalam negeri maupun dari luar negeri.

Permasalahan UMKM diungkapkan oleh Yustika (2005) bahwa UMKM selalu


terjebak dalam problem keterbatasan modal, teknik produksi, pemasaran, dan
teknologi. Hafsah dalam Yustika (2005) juga mengungkapkan permasalahan yang
dihadapi UMKM yaitu permasalahan internal meliputi :

1) rendahnya profesionalisme tenaga pengelola UMKM

2) keterbatasan permodalan dan kurangnya akses terhadap perbankan dan pasar

3) kemampuan penguasaan teknologi yang masih kurang.

4) Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.

5) Kendala pemasaran produk Sebagian besar pengusaha Industri Kecil lebih


memperioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran
kurang mampu dalam mengakseskannya, khususnya dalam informasi pasar dan
jaringan pasar, sehingga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.

6) Kecenderungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk Industri


Kecil.

7) Kendala permodalan usaha sebagian besar Industri Kecil memanfaatkan modal


sendiri dalam jumlah yang relatif kecil

Sedangkan permasalahan eksternal yang dihadapi UMKM yaitu meliputi :

9
1) iklim usaha yang kurang menguntungkan bagi pengembangan usaha kecil

2) kebijakan pemerintah yang belum berjalan sebagaimana mestinya

3) kurangnya dukungan

4) kurangnya pembinaan, bimbingan manajemen, dan peningkatan kualitas


sumber daya manusia.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Koncoro (2009) bahwa UMKM
mempunyai masalah dasar yaitu :

1) kelemahan dalam memperoleh peluang pasar dan memperbesar pasar

2) kelemahan dalam struktur modal dan keterbatasan untuk memperoleh jalur


terhadap sumber permodalan

3) kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya manusia

4) keterbatasan jaringan usaha kerjasama antara pengusaha kecil

5) iklim usaha yang kurang kondusif karena persaingan yang saling mematikan

6) pembinaan yang dilakukan masih kurang terpadu dan kurangnya kepercayaan


dan kepedulian masyarakat terhadap usaha kecil.

Senada dengan pendapat tersebut di atas Wijono (2005) juga mengungkapkan


bahwa UMKM masih dihadapkan pada masalah mendasar yang secara garis besar
mencakup:

1) masih sulitnya akses UMKM pada pasar atas produk-produk yang


dihasilkannya, 2) masih lemahnya pengembangan dan penguatan usaha,

3) keterbatasan akses terhadap sumber- sumber pembiyaan dari lembagalembaga


keuangan formal khususnya dari perbankan.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat diungkapkan bahwa


permasalahan yang ada dalam UMKM menyangkut permasalahan yang berupa
kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas, iklim investasi dan iklim usaha
yang kurang kondusif, kurangnya bimbingan dan pembinaan dari pihak terkait,

10
teknologi yang rendah, sumber daya modal yang kurang, manajemen yang masih
tradisional, infrastruktur yang tidak memadai, sulitnya memperoleh bahan baku,
sulitnya memperoleh ijin usaha atau badan hukum, dan sulitnya memasarkan
produk yang dihasilkan. Nampaknya permasalahan yang masih ada dalam
UMKM harus segera di atasi dengan berbagai strategi dan kebijakan yang tepat,
komprehensif, dan berkelanjutan.

Strategi Pengembangan Perencanaan UMKM

Strategi Pengembangan Usaha Perencanaan strategis harus memperhatikan


tujuan dan sasaran yang ingin di capai di waktu yang akan datang. Strategi adalah
penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan dan arah tindakan
serta alokasi sumberdaya yang di perlukan untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu
(Grand dan Craig, 2002).

Siagian (2000) mendefinsiikan strategi sebagai cara yang terbaik untuk


mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntutan. Konsep
strategi mencakup lima arti yang saling terkait, yaitu:

1) Perencanaan untuk semakin memperjelas arah yang di tempuh organisasi


secara rasional dalam mewujudkan tujuan-tujuan jangka panjangnya

2) Acuan yang berkenaan dengan penilaian konsistensi ataupun inconsistensi


prilaku serta tindakan yang di lakukan oleh organisasi.

3) Sudut yang di posisikan oleh organisasi saat memunculkan aktivitasnya.

4) Suatu perspektif yang menyangkut visi yang terintegrasi antara organisasi


dengan lingkungannya yang menjadi batas bagi aktivitasnya.

5) Rincian langkah taktis organisasi yang berisi informasi untuk mengelabui para
pesaing.

Menurut Rangkuti (2009), prinsipnya strategi dapat di kelompokkan berdasarkan tiga


tipe strategi yaitu :

1) Strategi Manajemen

11
2) Strategi Investasi

3) Strategi Bisnis

Menurut David (2002), proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahapan yaitu: 1)
Perumusan Strategi

2) Penerapan Strategi

3) Penilaian Strategi

a. Peninjauan ulang faktor-faktor ekstrenal dan internal yang menjadi landasan


teori bagi strategi saat ini

b. Pengukuran kinerja

c. Mengambilan langkah korektif

Dalam proses mengidentifikasi strategi kompetitif tertentu yang dianggap tepat


bagi perusahaan dapat digunakan tiga proses langkah. Menurut (Rudianto, 2013) tiga
proses langkah tersebut adalah :

1) Melakukan strategi analisis terhadap perusahaan dengan menggunakan


analisis SWOT.

2) Mengembangkan ukuran yang relevan dan dapat diandalkan untuk faktor


kunci sukses bagi keberhasilan perusahaan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

3) Mengembangkan sistem akuntansi strategi yang dapat membantu


manajemen mencapai faktor kunci sukses keberhasilan perusahaan.

Menurut Rekohadiprojo (2003) selain pendekatan analisis, perusahaan juga


perlu untuk memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal perusahaan. Faktor-
faktor tersebut adalah:

1) Faktor Internal

Faktor Internal adalah situasi didalam perusahaan yang meliputi kekuatan dan
kelemahan baik dalam segi operasional yang berupa fungsi pemasaran,
produksi, sumber daya manusia maupun segi manajerial yang menyangkut

12
perencanaan, pengkoordinasian, pengawasan dan semua kegiatan operasi
perusahaan.

2) Faktor Eksternal

Faktor Eksternal merupakan faktor yang berada di luar perusahaan yang


merupakan peluang dan ancaman bagi perusahaan, yang meliputi sektor sosial
ekonomi, sektor teknologi, sektor pemasok, sektor pesaing dan sektor
pemerintah.

Strategi mengembangkan UMKM dalam menghadapi persaingan, di dalam


pemasaran selain terdapat langkah-langkah dalam menentukan strategi ada pula unsur-
unsur pemasaran yang tentunya mempuntai peran penting dalam tujuan pemasaran
(Alma, 2006). Unsur-unsur pokok tersebut antara lain:

1) Strategi produk Strategi produk yang di lakukan oleh para pedagang dalam
pengembangan suatu produk adalah meliputi : menciptakan merek,
menciptakan kemasan, inovasi dan keputusan lebel.

2) Strategi Harga Harga adalah nilai yang tercantum dalam daftar harga atau
dapat juga diartikan harga sebagai nilai akhir yang diterima oleh perusahaan
sebagai pendapatanny. Tujuan penetapan harga secara umum adalah untuk
bertahan hidup, untuk memaksimalkan laba, untuk memperbesar market share,
mutu produk dan karena pesaing.

3) Strategi Tempat Penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting, hal ini di sebabkan agar konsumen mudah
menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang dan jasa.
Sarana dan prasarana harus memberikan rasa nyaman yang aman kepada
seluruh konsumennya (Kasmir, 2005). Stategi tempat meliputi lokasi yang
strategis, sesuai dengan target pasar yang sedang di bidik

4) Strategi Promosi Promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk


mengkomunikasikan programprogram pemasaran secara persuasif kepada
target pelanggan atau calon pelanggan untuk mendorong terciptanya transaksi
pertukaran antara perusahaan dan pelanggan (Hasan, 2009).

13
Strategi pemasaran, strategi yang tepat dan terbaik diterapkan, bisa dilihat
dari faktor bauran pemasaran. Bauran pemasaran dikatagorikan menjadi
empat variabel yaitu produk, harga, tempat dan promosi.

a. Strategi produk, Saat ini UMKM memiliki 42 produk minuman dan


topping-nya yang terdiri atas 7 kategori produk. Semua produk minuman
instan ini diolah menggunakan bahan pilihan serta tidak menggunakan
pengawet jadi aman untuk dikonsumsi.

b. Strategi harga, produk dipasarkan dalam bentuk gelas plastik dengan


sedotan yang siap di minum, produk ini dijual dengan harga yang cukup
terjangkau mulai dari Rp. 10.000,- hingga Rp. 16.500,-.

c. Strategi tempat, UMKM dalam menjual produk minumannya terdiri dari


beberapa cabang yang semua cabangnya terletak di tempat strategis
(pinggir jalan).

d. Strategi promosi, saat ini UMKM

melakukan promosi di berbagai media mulai dari cara offline (di toko)
maupun online (sosial media) yang dapat diakses oleh masyarakat
walaupun belum optimal.

4. Sistem penjualan, UMKM saat ini belum memiliki sistepenjualan yang


menunjang untuk memenuhi pembelian offline sedangkan untuk
memenuhi pembelian online UMKM hanya mengandalkan point of sales
pada masing-masing aplikasi online partnership saja seperti Go-Food dan
Grab Food.

14
BAB II

IDENTIFIKASI PERSEBARAN POTENSI UMKM KELURAHAN KEBUN


BUNGA KOTA PALEMBANG

Sumber : Observasi kelompok 3, 2023

Dalam peta tersebut menunjukkan beberapa persebaran UMKM yang ada di


kelurahan kebun bunga kecamatan sukarame. Dalam peta terdapat beberapa titik
sampel UMKM yang kelompok 3 ambil yang berdekatan karena pada kawasan
kelurahan kebun bunga memang sangat banyak kegiatan maupun produk UMKM.

2.1. Potensi Pada Aspek Administrasi Wilayah

15
Berdasarkan observasi kelompok 3 pada kelurahan Kebun Bunga
kecamatan Sukarame dapat diketahui bahwa kelurahan Kebun Bunga memiliki
lokasi yang strategis karna berada pada dekat dengan pusat kota Palembang
sehingga hal tersebut menjadi potensi yang dangat signifikat bagi UMKM pada
kelurahan Kebun Bunga.

alasan mengapa lokasi yang strategis dapat menjadi faktor kunci untuk kesuksesan
UMKM:

1. Aksesibilitas: aksesbilitas merupakan salah satu unsur yang sangat penting


bagi masyarakat, dengan adanya aksesbilitas yang baik dan memadai
membuat masyarakat mudah untuk berpergian baik melakukan kegiatan
sehari maupun kegiatan ekonomi, dengan aksesbilitas yang bagus sangat
berpengaruh besar bagi kelancaran dan keberhasilan umkm karena
membuat masyarakat lebih tertarik dan mudah untuk dicapai
2. Keterjangkauan Biaya : dekat dengan kota menjadi salah satu keuntungan
yaitu keterjangkauan biaya baik dalam jangkauan pelanggan maupun
jangkauan pemasok bahan baku.
3. Meningkatkan daya tarik masyarakat : dengan memilih lokasi yang
strategis membuat masyarakat memiliki daya tarik tersendiri untuk
berkunjung

2.2 Potensi Pada Sarana dan Prasarana

1. Sarana pendidikan

16
Berdasarkan observasi di lokasi terdapat sebuah Sekolah Dasar (SD)
Negeri132 kota palembang. Berada dipinggir jalan dengan akses keluar masuk
berada di jalan lorong bukan jalan utama.
2. Sarana Ekonomi

Pada lokasi juga terdapat pasar tradisional yang cukup besar, tampak luar
bersih dan terawat, lokasi yang strategis dan aksesbilitas yang bagus membuat
pasar ini ramai pengunjung
3. Prasarana
 Jalan umum
hasil observasi yang telah dilakukan terlihat pada lokasi memiliki
jalan yang sudah ter aspal dengan kondisi jalan yang bagus tetapi
terdapat beberapa jalan berlubang di bahu jalan.

17
 Jalan lorong
hasil observasi yang telah dilakukan terlihat pada lokasi memiliki
jalan yang sudah ter aspal dengan kondisi jalan yang lebih kecil
daripada jalan umum tetapi tetap memiliki kondisi yang bagus tidak
adanya jalan yang berlubang.

18
 Drainase

Hasil pengamatan untuk drainase pada lokasi yaitu kurang besarnya


saluran drainase serta banyak nya saampah yang berada di drainase sehingga
dapat membuat tersumbatnya jaringan saluran air sehingga membuat kebanjiran
(ungkap salah satu narasumber)

2.3 Potensi UMKM terhadap Masyarakat Sekitar

 Membantu percepatan pertumbuhan ekonomi


UMKM dapat membantu percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia
dengan menyerap tenaga kerja, menciptakan nilai tambah, dan
membuka peluang bisnis baru.
 Memperkuat sektor UMKM.
Pemerintah Indonesia juga telah banyak memberikan dukungan dan
peningkatan fasilitas kepada sektor UMKM seperti peningkatan
kualitas produk, pembiayaan modal, dan peningkatan akses pasar,
termasuk melalui program-program seperti UMi
dan Gerbang UMKM.
 Peningkatan lapangan kerja
UMKM dapat memberikan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga
mengurangi jumlah pengangguran dan dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat.
 Meningkatkan gairah wirausaha
UMKM dapat menjadi pendorong gairah wirausaha di Indonesia. Hal
ini dapat membantu menciptakan produk-produk unik dan inovatif
yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

19

Anda mungkin juga menyukai