Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

AKUNTANSI ENTITAS MIKRO KECIL MENENGAH


PERKEMBANGAN UMKM DI INDONESIA

Disusun Oleh :
Nama : Salvia Julia Austy
NIM : 2021620095

Dosen Pengampu :
Nama : Ekki Satria Jaya

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI BALIKPAPAN


BALIKPAPAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat dan kasih karunia-Nya maka saya dapat menyelesaikan sebuah makalah
yang membahas “PERKEMBANGAN UMKM DI INDONESIA” dengan tepat
waktu.

Terima kasih kepada Pak Ekki Satria Jaya, selaku dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengah yang telah memberikan tugas makalah
ini sehingga saya bisa menambah ilmu terkait dengan UMKM yang berada di
Indonesia.

Melalui kata pengantar ini, saya meminta maaf dan memohon pemakluman
apabila makalah ini terdapat kekurangan dan tulisan yang kurang tepat atau
menyinggung pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah saya ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat untuk semua orang
yang membacanya.

Balikpapan, 19 September 2022

Salvia Julia Austy—-----

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR 1
Daftar Isi 2
BAB I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar Belakang 3
1.2 Rumusan Masalah 4
1.3 Tujuan Makalah 5
BAB II PEMBAHASAN 6
1.1 Perkembangan UMKM di Indonesia 6
1.2 Upaya Pemerintah Terhadap UMKM 7
1.3 Kendala yang Terjadi Pada Perkembangan UMKM di Indonesia 9
BAB III SARAN 11
SIMPULAN 12
DAFTAR PUSTAKA 13

2
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

UMKM memainkan peran penting di dalam pertumbuhan ekonomi di


negara berkembang seperti Indonesia. Sehingga perkembangan UMKM di
Indonesia sangat pesat hingga menjadi sorotan pada setiap pembicaraan
terkait perkembangan ekonomi. Karena Sebagian besar masyarakat
Indonesia memiliki usaha mikro, kecil dan menengah. UMKM menjadi
salah satu peluang untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia.
Hal tersebut dapat membantu terjadinya pemerataan dan pembangunan
perekonomian di daerah pedesaan maupun perkotaan.
UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki oleh individu maupun
badan usaha yang sudah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro. Adapun
Undang - undang yang mengatur tentang UMKM No. 20 tahun 2008 yang
menjelaskan bahwa “perusahaan kecil yang dimiliki dan dikelola oleh
seseorang atau dimiliki oleh sekelompok kecil orang dengan jumlah
kekayaan dan pendapatan tertentu.”
UMKM dapat digolongkan berdasarkan omset yang didapat dalam satu
tahun, jumlah kekayaan atau aset, dan jumlah karyawan. Adapun kriteria
UMKM seperti yang sudah di sebut di pengertian yaitu :
1. Usaha mikro memiliki aset maksimal 50 jt dan omsetnya 300jt per
tahun.
2. Usaha kecil memiliki aset maksimal 50 - 500jt dan omsetnya 300 -
2,5 Miliar per tahun.
3. Usaha menengah memiliki aset maksimal 500 - 10 Miliar dan
omsetnya 2,5 - 10 Miliar.
Sedangkan yang melebihi dari kriteria diatas termasuk kedalam usaha
besar.
Biasanya pelaku usaha UMKM memanfaatkan keunggulan Sumber
Daya Alam (SDA) lokal dan padat karya seperti, pertanian tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan, perdagangan dan restoran. Sehingga

3
UMKM melalui Pendapatan Asli Daerah (PDA) dapat memberikan
sumbangan bagi pemerintah daerah. Untuk itu maka perlu diadakan
pengembangan dan peningkatan terhadap kualitas UMKM yang ada di
Indonesia. Adapun peranan UMKM yang signifikan, yaitu :
1. UMKM memiliki kontribusi yang besar terhadap PDB yaitu
61,97% dari total PDB nasional yang setara dengan Rp 8.000
triliun pada tahun 2020.
2. UMKM menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar 97% dari
dunia usaha pada tahun 2020.
3. UMKM menyerap kredit terbesar pada tahun 2018 kurang lebih Rp
1 triliun.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, jumlah UMKM
saat ini mencapai 64,19 juta dengan kontribusi terhadap PDB sebesar
61,97% atau senilai 8.573,89 triliun rupiah. Kontribusi UMKM terhadap
perekonomian Indonesia meliputi kemampuan menyerap 97% dari total
tenaga kerja yang ada serta dapat menghimpun sampai 60,4% dari total
investasi. Bidang usaha UMKM di Indonesia cukup banyak, jika hanya
dilihat dari bidang usahanya terdapat 3 bidang non pertanian yang
menguasai, yaitu :

1. Pedagang eceran (46,17%)


2. Restoran, Rumah makan, Cafe, dan Catering (16,53%)
3. Kegiatan industri lainnya (16,53%)

Melihat dari data diatas bahwa UMKM sangat berpengaruh pada


perekonomian Indonesia, bahkan mungkin bisa saja UMKM menjadi
penghasilan utama negara Indonesia hingga bisa mengekspor produk lokal
menuju go internasional. Karena itu mari kita bahas bagaimana
perkembangan UMKM lebih dalam dan bagaimana pemerintah Indonesia
memberikan peluang nya untuk pelaku UMKM.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan UMKM di Indonesia dari waktu ke waktu?

4
2. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perkembangan
UMKM di indonesia?
3. Bagaimana kesulitan yang terjadi terhadap Perkembangan UMKM di
Indonesia?

1.3 Tujuan Makalah

1. Memaparkan perkembangan UMKM di Indonesia dari tahun ke tahun


2. Menjelaskan bagaimana upaya yang dilakukan oleh pemerintah terhadap
perkembangan UMKM di Indonesia
3. Menjelaskan kesulitan yang terjadi terhadap perkembangan UMKM di
Indonesia

5
BAB II PEMBAHASAN

1.1 Perkembangan UMKM di Indonesia

Pada saat masa pemerintahan orde baru, UMKM sangat


dikesampingkan, namun sekarang UMKM sangat diandalkan oleh
pemerintah karena dapat membantu perekonomian negara.
Perkembangannya dapat dilihat dari jumlah pertumbuhannya. Dari tahun
ketahun, jumlah unit UMKM maupun PDB nya terus bertambah dari tahun
2010 hingga 2017. Total unit UMKM juga terbilang cukup banyak, sekitar
62,5 juta unit di berbagai sektor yang berbeda - beda. Jumlah UMKM yang
tersebar di berbagai wilayah Indonesia juga berperan sebagai penyedia
lapangan kerja terbesar sebanyak 99%. Sehingga UMKM dapat membantu
pemerintah di perkotaan maupun di pedesaan untuk mengurangi tingkat
pengangguran dan kemiskinan.
Kontribusi UMKM di indonesia terhadap PDB (Produk Domestik
Bruto) dalam 5 tahun terakhir meningkat dari 57,8% menjadi 61%.
UMKM juga berperan sebagai tameng pada saat Indonesia mengalami
masa krisis, seperti masa krisis pada tahun 1998 dan 2008. Kenapa bisa
bertahan pada masa krisis? karena mayoritas pelaku usaha UMKM tidak
memerlukan modal besar hingga melakukan kredit menggunakan mata
uang asing. Sehingga hal tersebut menimbulkan UMKM sebagai usaha
yang produktif untuk mendukung perekonomian ekonomi secara makro
maupun mikro di segala sektor di Indonesia.
Pada tahun 2016, tercatat 61,7 juta UMKM di Indonesia dan
mengalami peningkatan hingga tahun 2022 yang mencapai 64,7 Juta.
Menurut menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, tercatat 19 juta usaha
mikro, kecil, dan menengah masuk ke dalam lingkungan go digital sampai
dengan bulan Mei 2022. Namun, jumlah tersebut tidak mencapai sasaran
awal yang seharusnya sebanyak 30 juta UMKM go digital tahun 2024.
Pemerintah juga menjelaskan bahwa kredit perbankan akan naik dari 20%
menjadi 30% pada tahun 2024. Maka, cara yang akan dilakukan

6
pemerintah mengatasi hal itu yaitu dengan meningkatkan Kredit Usaha
Rakyat (KUR) di setiap tahunnya. Alokasi KUR pada tahun ini sudah
terserap mencapai 60% .
Akhir - akhir ini perkembangan teknologi di era industri 4.0 dapat
memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM dalam kegiatan jual beli
melalui media elektronik, seperti penggunaan e-commerce untuk menjual
produk mencapai pasar yang lebih luas, penggunaan m-banking atau
penggunaan uang digital untuk melakukan transaksi jarak jauh dengan
pelanggan. Internet Of Think atau IOT merupakan salah satu solusi atau
inovasi terkini yang dibutuhkan pada era industri 4.0 yang mempengaruhi
kenyamanan berbagi informasi melalui internet tanpa harus kontak
langsung dengan manusia. Revolusi industri 4.0 merupakan revolusi
industri keempat yang ditandai dengan kemajuan teknologi digital yang
sangat berpengaruh pada kehidupan masyarakat mulai dari bidang
ekonomi, pendidikan, hukum, sosial, budaya dan sebagainya.
Revolusi era industri 5.0 menjadi tantangan terbesar bagi pelaku
UMKM dikarenakan mereka harus beradaptasi dengan teknologi yang
lebih canggih dari era industri 4.0 dan sudah siap dengan kemajuan
kemajuan tersebut. Namun akan sulit bagi Indonesia untuk diwujudkan
jika dilihat dari jumlah UMKM yang sudah menggunakan teknologi
tercanggih masih terbilang sangat minim dan lebih memilih melakukannya
dengan cara manual. Saat ini, dunia sedang proses menuju era industri 5.0
yang diperkirakan akan masuk ke Indonesia pada tahun 2045. Sedangkan
negara Jepang telah memasuki era industri 5.0 sejak tahun 2019. Yang
membuat Indonesia terlambat dalam memasuki era tersebut adalah karena
faktor sumber daya manusia.

1.2 Upaya Pemerintah Terhadap UMKM

Pada perkembangan UMKM di Indonesia, Pemerintah telah


melakukan beberapa upaya dalam memberikan penyuluhan dan bantuan
terhadap pelaku usaha, seperti :
1. Undang - Undang Hak Cipta

7
Indonesia memiliki 64,13 juta UMK yang masih berada di sektor
informal sehingga perlu dilakukannya transformasi ke sektor
formal. Namun, Indonesia masih memiliki kendala terkait
perizinan yang masih rumit dan tumpang tindih antara regulasi di
tingkat pusat dan daerah. Oleh karena itu, pemerintah berupaya
memperbaiki permasalahan tersebut melalui penyusunan UU Cipta
Kerja yang sudah disahkan pada tahun 2020 yang mengatur tentang
kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan UMKM. Lalu,
pemerintah berharap melalui UU Cipta Kerja, UMKM dapat
berkembang dan berdaya saing.
2. Program PEN
Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) adalah salah satu
program yang dibuat oleh pemerintah untuk memulihkan ekonomi
indonesia akibat dampak pandemi. Program ini juga merupakan
tanggapan pemerintah yang prihatin atas penurunan aktivitas
masyarakat yang terdampak, khususnya sektor informal atau
UMKM. Program ini dibuat berdasarkan PP Nomor 23 Tahun 2020
yang kemudian diganti PP Nomor 43 tahun 2020.
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) disalurkan melalui lembaga
keuangan dengan pola penjaminan. Adapun biaya jasa (suku
bunga) atas kredit/pembiayaan modal kerja disubsidi oleh
pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan
dan memperkuat permodalan pelaku UMKM.
4. Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI)
Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Germas BBI)
merupakan salah satu program pemerintah sebagai upaya
pemerintah untuk memajukan UMKM yang diluncurkan pada
tahun 2020 yang bertujuan untuk mendorong national branding
produk lokal unggulan untuk menciptakan industri baru dan juga
yang sangat diharapkan yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi

8
yang membuat pelaku ekonomi terdorong untuk bergabung ke
platform digital.
5. Perluasan Ekspor Produk Indonesia melalui ASEAN Only Sale
Day (AOSD)
ASEAN Online Sale Day (AOSD) atau Hari Belanja Daring
ASEAN adalah acara belanja yang dilakukan serentak oleh
platform niaga-elektronik di sepuluh negara ASEAN. Acara ini
merupakan salah satu kesempatan bagi Indonesia untuk
mempromosikan dan membangun citra produk lokal nasional
menuju kancah ASEAN serta diharapkan dapat meningkatkan
kegiatan ekspor produk Indonesia.
Itulah upaya upaya yang dilakukan oleh pemerintah yang
diharapkan dapat memajukan UMKM, meningkatkan jumlah UMKM di
Indonesia dan tentunya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi
Indonesia. Sehingga hal tersebut dapat menghasilkan lapangan pekerjaan
yang dapat menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan.

1.3 Kendala yang Terjadi Pada Perkembangan UMKM di Indonesia

Sebagai roda perekonomian Indonesia, UMKM bahkan menjadi


salah satu sektor yang paling unggul karena selalu tumbuh dan
berkembang dari tahun ketahun. Setelah masuknya era industri 4.0,
pemerintah berharap bahwa pelaku UMKM di Indonesia bisa bersaing
dengan skala besar sebagai upaya transformasi digital pada UMKM
walaupun sebenarnya banyak kendala yang dihadapi oleh pelaku usaha
mikro dan menengah. Karena Indonesia berada di era industri 4.0 maka
pemerintah mengharapkan bahwa para pelaku UMKM dapat
memanfaatkan marketplace yang tersedia, namun sangat disayangkan
bahwa hanya 13% UMKM yang terhubung dengan online marketplace dan
pasar digital. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya literasi ekonomi
digital kepada pelaku UMKM dan menjadi kendala yang paling utama di
Indonesia.
Ada pula kendala yang membuat perubahan dalam dunia UMKM,
yaitu akibat pandemi. Pandemi mengakibatkan diberlakukannya
pembatasan sosial hingga pembatasan kegiatan yang lainnya sehingga
pelaku UMKM sangat kesulitan sehingga pemerintah melakukan
digitalisasi dan salah satu meluasnya pengetahuan industri 4.0 di
Indonesia. Terdapat survei yang menunjukkan bahwa sebagian besar

9
UMKM mengalami kesulitan dari segi keuangan maupun non-keuangan.
Hingga mengakibatkan penurunan tingkat pemesanan, sulitnya distribusi,
dan sulitnya memperoleh bahan baku sehingga UMKM yang terdampak
kesulitan untuk membayar biaya - biaya tetap hingga harus melakukan
pengurangan jumlah pekerja. Terlihat dari data survei yang dilakukan oleh
Bappenas, bahwa bantuan peningkatan SDM dan infrastruktur sangat
dibutuhkan UMUM untuk bertahan di masa pandemi.

tabel 1.1 : data bantuan SDM dan infrastruktur


sumber : Bappenas
Melihat dari survei diatas, maka perlu dorongan untuk
pembangunan infrastruktur teknik informasi dan teknologi yang memadai
di seluruh wilayah Indonesia.

10
BAB III SARAN

Saran saya melihat persoalan diatas bahwa, UMKM sangat bagus dan
benar - benar sangat dibutuhkan pemerintah untuk keberlangsungan pertumbuhan
ekonomi di Indonesia, oleh karena itu sebaiknya pemerintah kedepannya lebih
memfokuskan perkembangan yang dilakukan untuk memajukan pelaku UMKM.
Seperti contohnya lebih banyak melakukan ekspor sebagai bentuk promosi produk
lokal menuju kancah internasional. Dan melakukan pelatihan - pelatihan untuk
meningkatkan kualitas pelaku UMKM, seperti lebih memperluas masyarakat
Indonesia untuk mendaftar kartu Prakerja dan melakukan sosialisasi kegunaan dan
manfaat dari kartu prakerja. Seperti yang dikutip di website prakerja.go.id,bahwa
tujuan utama dari kartu prakerja yaitu mengembangkan kompetensi angkatan
kerja, meningkatkan produktivitas dan daya saing angkatan kerja, serta
mengembangakan kewirausahaan.
Dan yang paling penting adalah melakukan pelatihan secara serius
terhadap para pelaku UMKM terkait dengan TIK dan digitalisasi lainnya agar
lebih siap dalam menghadapi era industri 5.0 di Indonesia. Dilihat dari
pembahasan diatas bahwa faktor utama penghambat terlambatnya Indonesia
menuju era industri 5.0 adalah SDM.

11
SIMPULAN
UMKM menjadi salah satu peluang untuk mengurangi jumlah
pengangguran di Indonesia. UMKM adalah usaha produktif yang dimiliki oleh
individu maupun badan usaha yang sudah memenuhi kriteria sebagai usaha mikro.
Total unit UMKM juga terbilang cukup banyak, sekitar 62,5 juta unit di berbagai
sektor yang berbeda - beda. Jumlah UMKM yang tersebar di berbagai wilayah
Indonesia juga berperan sebagai penyedia lapangan kerja terbesar sebanyak 99%.
Indonesia memiliki 64,13 juta UMK yang masih berada di sektor informal
sehingga perlu dilakukannya transformasi ke sektor formal. Program PEN
(Pemulihan Ekonomi Nasional) adalah salah satu program yang dibuat oleh
pemerintah untuk memulihkan ekonomi indonesia akibat dampak pandemi.
Sebagai roda perekonomian Indonesia, UMKM bahkan menjadi salah satu sektor
yang paling unggul karena selalu tumbuh dan berkembang dari tahun ketahun.
Terlihat dari data survei yang dilakukan oleh Bappenas, bahwa bantuan
peningkatan SDM dan infrastruktur sangat dibutuhkan UMUM untuk bertahan di
masa pandemi.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amanda, Nabilla J. “Bagaimana Perjuangan UMKM Di Era Digital?”

Vutura, 2020, https://vutura.io/blog/perjuangan-umkm-di-era-digital/.

Accessed 19 September 2022.

Kementerian Investasi/BKPM. “Upaya Pemerintah Memajukan UMKM

Indonesia.” BKPM, 2020,

https://www.bkpm.go.id/id/publikasi/detail/berita/upaya-pemerintah-

untuk-memajukan-umkm-indonesia. Accessed 19 September 2022.

Kompas.com. “Pengertian UMKM, Kriteria, Ciri dan Contohnya Halaman

all - Kompas.com.” Kompas Money, 19 January 2022,

https://money.kompas.com/read/2022/01/19/051518426/pengertian-

umkm-kriteria-ciri-dan-contohnya?page=all. Accessed 19 September

2022.

Primadhyta, Safrya. “19 Juta Pelaku UMKM Masuk Ekosistem Digital per

Mei 2022.” CNN Indonesia, 17 June 2022,

https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20220616172828-92-809888/19-

juta-pelaku-umkm-masuk-ekosistem-digital-per-mei-2022. Accessed 19

September 2022.

Riskinaswara, Leski. “Kajian Bappenas, Digitalisasi UMKM Sebagai

Upaya Bertahan Saat Pandemi.” Ditjen Aptika, 17 December 2020,

https://aptika.kominfo.go.id/2020/12/kajian-bappenas-digitalisasi-umkm-

sebagai-upaya-bertahan-saat-pandemi/. Accessed 19 September 2022.

13
Riskita, Amelia. “Perkembangan UMKM di Indonesia dan Perannya,

Seperti Apa?” SIRCLO Store, 7 June 2022,

https://store.sirclo.com/blog/perkembangan-umkm-di-indonesia/.

Accessed 19 September 2022.

Salsabila, Shafa, and Abrar Adzkia Ahmad. “Pemanfaatan Pelayanan

Digitalisasi Ekonomi Terhadap UMKM 4.0.” Solopos.com, 15 January

2021, https://www.solopos.com/pemanfaatan-pelayanan-digitalisasi-

ekonomi-terhadap-umkm-4-0-1102016. Accessed 19 September 2022.

Tanifund. “Perkembangan dan Tantangan UMKM di Indonesia.”

TaniFund, 2021, https://tanifund.com/blog/pinjaman/perkembangan-dan-

tantangan-umkm-di-indonesia. Accessed 19 September 2022.

14

Anda mungkin juga menyukai