Anda di halaman 1dari 10

SMA Nahdlatul

Ulama’ 1 Gresik

Mendorong BPR (Bank-bank Perkreditan Rakyat) sebagai Lembaga


Ujung Tombak Pembiyaan Usaha Kecil dan Mikro di Pedesaan

Peningkatan Perekonomian Negara melalui Pemberian Modal Kredit pada UKM

Disusun Oleh :
1. Hesty Dwi Febriani
2. Hesty Fajarwati Suryani
3. Yeni Anggraeni Putri

diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Perbankan


Se-Jawa Timur 2010
Gresik
Februari 2010

TIM :

………………..

Dibiayai oleh Dinas Pendidikan


Provinsi Jawa Tengah
Tahun Anggaran 2009

UNIVERSITAS/INSTITUT/SEKOLAH
TINGGI/AKADEMI/POLITEKNIK
2009
ABSTRAK
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya
kepada kami sehingga karya tulis yang berjudul “ Peningkatan Perekonomian Negara
melalui pemberian modal kredit pada UKM “ ini dapat diselesaikan sesuai batas waktu yang
telah ditentukan.
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk diikutkan dalam lomba karya tulis ilmiah
perbankan. Karya tulis ini dapat memberikan gambaran tentang BPR yang meminjamkan
modal kredit pada UKM serta menmbahkan wawasan kepada kami .
Adapun guru yang telah membimbing kami dalam penyelesaian karya tulis ini sehingga kami
dapat menyelesaikan karya tulis ini dengan tepat waktu, untuk itu kami ucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Drs. H.Z Fuad Basyir, M.Ag selaku kepala SMA Nahdlatul Ulama’ 1 Gresik yang telah
memberi izin kepada kami untuk mengikuti lomba karya tulis ini.
2. Ibu KHasannah S.Pd yang telah memberikan bimbingan penulisan karya tulis ini dan
3. Semua pihak yang telah membantuh dalam penilisan ini.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini belum sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari
pembaca sangat kami harapkan. Atas saran dan kritiknya. Semoga dengan membaca karya
tulis ini dapat menambah wawasan dan dapat memberikan solusi kami ucapkan terimakasih.

Tim penyusun ,
Daftar Isi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Kondisi sistem perekonomian Indonesia saat ini berada dalam


ketidakpastian. Hal ini merupakan dampak dari krisis ekonomi global yang
tengah merajalela. Dalam kondisi perekonomian yang cukup tertekan
pemerintah belum mengambil langkah - langkah pengaman demi terjaganya
stabilitas ekonomi secara keseluruhan. Sejak dilanda krisis ekonomi sejak
tahun 1998 kedudukan UKM di Indonesia menempati tingakatan tertinggi.
Selain itu, UKM juga sebagai sektor penyedia lapangan kerja yang besar.
Maka dari itu, dalam penelitian ini kami akan membahas bagaimana usaha
kecil menengah (UKM) dapat memberikan konstribusi yang positif terhadap
kemajuan ekonomi di Indonesia.
Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha
Kecil adalah: Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang
usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu
dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat. Namun,
pada saat ini industri kecil ini banyak menuai masalah salah satunya adalah
masalah permodalan. Pelaku usaha industri kecil menengah dan para pedagang
kecil, mengeluhkan sulitnya mendapatkan bantuan permodalan dari lembaga
keuangan seperti bank. Hal itulah yang akan kami bahas didalam karya ilmiah
ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang menjadi kendala bagi UKM untuk meningkatkan usaha ?


2. Apakah pemberian modal dapat meningkatkan UKM ?
3. Bagaimana tindakan yang diambil BPR ke depan untuk membantu UKM?
1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui factor yang menjadi kendala dalam UKM


2. Untuk mengetahui apakah pemberian modal dapat meningkatkan uasaha UKM
3. Untuk mengetahui tindakan yang dilakukan BPR ke depan pada UKM

1.4 MANFAAT

Menambah wawasan tentang pentingnya modal bagi pengembangan usaha


kecil menengah ( UKM ). Agar dapat memberi solusi terhadap kendala yang
dialami oleh UIKM dalam mendapatkan permodalan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Usaha Kecil Menengah (UKM)


UKM dibagi menjadi 3 :
1. Usaha mikro adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat
tradisional dan informal, dalam arti belum terdaftar, belum tercatat dan belum
berbadan hukum. Hasil penjualan bisnis tersebut paling banyak Rp 100.000,00.
2. usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria sebagi
berikut :
a. usaha yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000,00.
b. usaha yang memiliki penjualan tahunan paling banyak Rp 1 miliar.
c. usaha yang berdiri sendiri, bukan perusahaan atau cabang perusahaan yang
dimiliki, dikuasai,atau terafiliasi, bvaik langsung maupun tidak langsung
dengan usaha menengah atau skala besar.
d. berbentuk usaha ynag dimiliki orang perorangan, badan usaha yang tidak
berbadan hukum atau badan usaha yang berbadan hukum trermasuk koperasi.
3. Usaha menengah adalah kegiatan ekonomi rakyat yang memenuhi kriteria
sebagi berikut:
a. usaha yang memiliki kekayaan bersih lebih besar Rp 200 juta rupiah
sampai dengan paling besar Rp 10 miliar, tidak termasuk tanah dan
bangunan usaha.
b. Usaha yang berdiri sendiri, bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan
yang dimiliki, dikuasai, atau terafiliasi, baik langsung maupun tidak
langsung, dengan usaha menengah atau sekala besar.
UKM meningkatkan perekonomian Indonesia
Peofil UKM di Indonesia
Indikator 2000 2003

Jumlah usaha (juta unit) 38,72 42,40

Tenaga kerja (juta orang) 70,40 79,03

Nilai ekspor (triliun rupiah) 75,45 75,86

Porsi terhadap ekspor non migas (%) 19,35 19,90

Porsi terhadap PDB 54,50 56,70

Porsi terhadap total kredit 44,61% 44,78


Sumber : BPS , 2004

Tabel di atas memperlihatkan berbagai indicator UKM di indonesia. Jumlah


usaha UKM di Indonesia sebanyak 38,72 juta unit pada tahun 2000 dan bertumbuh
menjadi 42,4 juta unit pada tahun 2003. Angka tersebut menggambarkan bahwa
selama tiga tahun terakhir bahwa pertumbuhan UKM sebanyak 3,68 juta unit atau
pertumbuhan 3,07% per tahunnya.
Jumlah tenaga kerja yang diserap juga cukup besar dari 70,4 juta orang pada
tahun 2000 meningkat menjadi 79,03 juta orang pada tahun 2003. Selama periode
tersebut terjadi pertumbuhan tenaga kerja yang diserap sebesar 3,93% pertahunnya.
Pertumbuhan ini sangat diharapkan karena masih banyaknya masyarakat yang
menganggur. Sumbangan UKM terhadap ekspor non migas juga cukup besar; sekitar
19,35% pada tahun 2000 dan terjadi kenaikan kecil menjadi 19,9% pada tahun 2003.
UKM ini mempunyai porsi terhadap total kredit sebanyak 44,61% pada tahun
2000 menjadi 44,78% pada tahun 2003. Tetapi, sumbangannya terhadap PDB nasional
juga besar; melebihi separuh dari PDB. Tahun 2000 sumbangan UKM terhadap PDB
sebesar 54,5% dan meningkat menjadi 56,7% pada tahun 2003. Peningkatan ini juga
menggambarkan bahwa UKM sangat besar kontribusinya terhadap perekonomian
Indonesia, sehingga pemerintah harus memperhatikan dan membuat kebijakan yang
tepat agar UKM dapat bertumbuh pesat.
2.2 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang dimaksud


Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

Usaha-usaha Bank Perkreditan Rakyat, diantaranya:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa deposito berjangka
dan tabungan

b. Memberi kredit

c. Menyediakan pembiayaan bagi nasabah berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan
yang ditetapkan pemerintah

d. menempatkan dananya dalam bentuk sertifikat Bank Indonesia (SBI) 

Pembagian bank selain didasarkan Undang-Undang Perbankan dapat juga dibagi menurut
kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang meliputi: 
1. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik berupa
uang kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini adalah:
a. Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal. Selain itu
tugas Bank Sentral diantaranya:
- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
- mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
- mengatur dan mengawasi bank.
b. Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku secara
khusus dan tidak berlaku secara umum).
2. Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran dan
hanya berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong dalam bank
ini adalah Bank Perkreditan Rakyat.
BAB III
Metode Penulisan Berisi

A. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama ……………hari, yaitu di mulai dari tanggal…
hingga………….. 2010

B. Objek, Populasi Dan Sampel Penelitian


Objek dan populasi penelitian ini adalah usaha kecil menengah di Gresik. Saat ini,
Gresik tercatat usaha kecil dengan jumlah …unit yang tersebar di hampir seluruh kabupaten
Gresik. Setelah kami melakukan pendataan

C. Metode Pengumpulan Data

 Data kuantitatif, diperoleh dengan metode survai lapangan serta menberikan


kuesioner kepada UKM .Dengan metode ini, angket yang berupa pertanyaan-
pertanyaan di sebarkan kepada UKM.

 Data kualitatif , dikumpulkan dengan cara mendatangi para UKM Pertanyaan


yang diajukan berkaitan dengan pandangan informan terhadap peran, perataan
modal pinjaman, dan kendala nasabah dalam kaitannya dengan pembiayaan
UKM.

Secara umum data kuantitatif dan data kualitatif yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi:

a. Kegiatan BPR menyangkut perannya kepada usaha kecil


b. Kendala dan atau masalah usaha kecil dalam memperoleh kredit
c. Perataan permodalan dari BPR kepada usaha kecil
d. Memberikan sosialisasi tentang BPR kepada UKM

 Data sekunder, dikumpulkan dengan berbagai metode dan sumber diantaranya


melalui studi pustaka dan dari data internet. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini antara lain :

a. Berkembangnya UKM di Gresik mendorong perekonomian digresik


b. Untuk

Anda mungkin juga menyukai