Anda di halaman 1dari 102

Hasil Penelitian

PERAN KREDIT USAHA RAKYAT BANK BRI TERHADAP PENINGKATAN


PRODUKTIVITAS USAHA MASYARAKAT NELAYAN DI DESA
KALUMBATAN KECAMATAN TOTIKUM SELATAN KABUPATEN BANGGAI
KEPULAUAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
(S.E) Jurusan Perbankan Syariah

Oleh
NADIA TADIMBALAT
NIM. 194022026

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN SULTAN AMAI GORONTALO
2024
PENGESAHAN HASIL PENELITIAN
Peran Kredit Usaha Rakyat Bank Bri terhadap Peningktatan Produktivitas
Usaha Masyarakat Nelayan Di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum
Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan”.

Disusun dan Diajukan Oleh:

NADIA TADIMBALAT
NIM : 194022086

Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diseminarkan

Gorontalo, Januari 2024

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Dr. Syawaluddin S, S.pd., M.Si. Fauziah Husain, S.pd., M.Ak

NIP.196907212003121002 NIDN. 2025038702

Mengetahui

Ketua Jurusan Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Sultan Amai Gorontalo


Dr. Hj. WiwinKoni, S.E.I., M.S.A.

NIP. 198211172011012012
ABSTRAK

Nadia Tadimbalat, NIM 194022086, 2023 “Peran Kredit Usaha Rakyat

(KUR) Bank BRI Terhadap Peningkatan Produktivitas Usaha Masyarakat

Nelayan di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai

Kepulauan”. Dibimbin Ridwan oleh Dr. Syawaluddin S, S.Pd, M.Si selaku

pembimbing I dan Fauziah Husain, S.Pd, M.Ak selaku pemimbing II.

Penelitian ini bertujuan menganalisis peran KUR Bank BRI terhadap

peningktan produktivitas usaha masyarakat nelayan di Desa Kalumbatan

Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Metode penelitian

yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Berdasarkan hasil

penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa Peran pembiayaan KUR untuk

masyarakat nelayan di Bank BRI Unit Salakan dengan pembiayaan tersebut

dapat meningkatkan produktivitas masyarakat nelayan. Program kredit usaha

rakyat (KUR) merupakan suatu program yang sangat membantu masyarakat dan

sebagai modal kerja yang diperuntukkan untuk penambahan persediaan,

pertambahan modal bagi usaha dengan golongan kecil dan menengah, dengan

bantuan modal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai

nelayan dalam meningkatkan jumlah produksinya untuk meningkatkan

produktivitas nelayan.

Kata Kunci : KUR, Produktivitas, Nelayan


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur selalu terucap kehadirat Allah SWT. yang telah

memberikan rahmat kesehatan sehingga mampu menyelesaikan kewajiban

penulis. Tak lupa pula shalawat dan salam kepada junjungan alam penerang

umat muslim Nabi Muhammad SAW. Sehingga penulis dapat menyelesaikan

hasil penelitian dengan judul “Peran Kredit Usaha Rakyat Bank Bri terhadap

Peningktatan Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan Di Desa Kalumbatan

Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan”. Yang

sederhana ini dapat terselesaikan tidak kurang dari waktunya.

Maksud dan tujuan dari penulisan hasil penelitian ini tidaklah untuk

memenuhi salah satu sekian kewajiban mencapai gelar sarjana serta merupakan

bentuk langsung tanggung jawab yang diberikan. Pada kesempatan ini, penulis

juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Dr. Syawaluddin S, S.pd., M.SI

selaku dosen pembimbing I dan Fauziah Husain, S.pd., M.Ak selaku dosen

pembimbing II. Serta semua pihak yang telah membantu penyelesaian hasil

penelitian ini baik secara langsung maupun tidak langsung.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan dimana penulis pun

sadar bahwasannya penulis hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari

kesalahan dan kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah Azza

Wa’jala hingga dalam penulisan dan penyusunannya masih jauh dari kata

sempurna.

Gorontalo, Januari 2024

Penulis

Nadia Tadimbalat

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris, yaitu yang sebagian besar

penduduknya bekerja sebagai petani, agribisnis merupakan salah satu sektor

yang memiliki peran penting dalam perkembangan perekonomian di Indonesia.

Sebagai negara agraris, perlu adanya perhatian pada sektor pertanian agar

menjadi sektor yang kuat dan tangguh, dalam rangka mendukung pertumbuhan

ekonomi dan perekonomian Indonesia.1 Sektor pertanian memerlukan

pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu menjadi

salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk

mengentaskan kemiskinan. Pada akhir tahun 1990-an sektor pertanian telah

membuktikan sebagai sektor yang dapat menyangga perekonomian Indonesia.

Pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi

penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan

lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis.2

Untuk meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia adalah

dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh negara Indonesia, yaitu

dengan memanfaatkan usaha kecil dan menengah (UKM) dengan meningkatkan

kualitasnya. Peningkatan kualitas UKM bisa dilakukan dengan memberikan

tambahan modal. Dengan memberi tambahan modal mampu meningkatkan

pendapatan UKM. Untuk meningkatkan pendapatan UKM dibutuhkan modal

1
Desyani Panekenan, et.al, “Peran Kredit Perbankan pada Sektor Pertanian di Provinsi
Sulawesi
Utara”, Agri-SosioEkonomi Unsrat, Vol. 13, No. 1A, (2017), 183-194
2
Wira Noer Riadho, “Strategi Pemasaran Pembiayaan Pertanian”, Ilmu Ekonomi Syariah,
Vol 2 No 1 (Januari, 2010), 64.

1
banyak, sehingga modal sendiri tidak cukup untuk pengembangannya, salah

satu caranya adalah dengan memberikan modal tambahan yaitu pemberian

kredit modal kerja melalui lembaga keuangan bisa melalui Kredit Usaha Rakyat

(KUR).3

Pendapatan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengukur

tingkat keberhasilan para pengusaha mikro dan kecil. Semakin besar

pendapatan yang diperoleh, maka semakin besar laba yang diperoleh

pengusaha tersebut dan semakin besar pula pajak yang diterima oleh negara.

Pendapatan dapat didefinisikan sebagai jumlah seluruh uang yang diterima oleh

seseorang atau rumah tangga selama jangkawaktu tertentu (biasanya satu

tahun). Pendapatan terdiri dari: upah, atau penerimaan tenaga kerja,

pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan deviden, serta pembayaran

transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tunjangan sosial atau asuransi

pengangguran (Hana Erlinda, 2014).4

Dengan adanya tambahan modal tersebut diharapkan dapat

meningkatkan pendapatan yang diperoleh oleh para pengusaha mikro dan kecil

sehingga usahanya menjadi lebih maju. Tambahan modal bagi usaha mikro dan

kecil bertujuan untuk meningkatkan volume usaha, sehingga dengan

bertambahnya volume usaha diharapkan pendapatan dapat ditingkatkan.

Kekurangan modal menyebabkan rendahnya hasil yang diterima. Modal yang

lemah tidak akan mampu membangun usaha bagi pedagang kecil dan tidak

akan mampu mengembangkan usahanya tersebut, karena modal merupakan

kombinasi sumber dana jangka panjang yang digunakan oleh perusahaan. Cara

3
Nopriyan Rahma, “Analisis Peranan KUR Dari Bank BRI Terhadap Peningkatan
Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) Didesa Bukit Agung Pangkalan Kerinci,” Skripsi, 2020.
4
Rahma.

2
mengatasi kelemahan usaha mikro dan kecil dalam hal modal kerja tentu saja

pihak perbankan sangat memiliki peran yang sangat penting dalam

perkembangan usahanya, yaitu dengan cara memberikan fasilitas kredit. 5

Sedikitnya ada dua definisi usaha berskala kecil yang dikenal di

Indonesia. Pertama, definisi usaha kecil menurut Undang - Undang No.9 Tahun

1995 Tentang Usaha Kecil. Undang - Undang No.9 Tentang Usaha Kecil

tersebut menjelaskan bahwa usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi rakyat

yang memiliki hasil penjualan tahunan maksimal 1 miliar dan memiliki kekayaan

bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp.

200 juta (diluar tanah dan bangunan yang ditempati). Definisi Usaha Kecil dan

Menengah (UKM) berikutnya didefinisikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)

Indonesia.BPS mendeskripsikan besar kecilnya suatu industri berdasarkan

jumlah pekerjaannya.

UKM mempunyai peluang pasar yang besar karena selalu ada pasar bagi

produksi barang dan jasa mereka, mengingat UKM merupakan penghasil barang

dan jasa khususnya bagi masyarakat golongan menengah kebawah dengan

daya beli yang rendah. Permasalahan dari hampir semua usaha kecil yang tidak

bisa berkembang adalah karena kurangnya modal yang mereka miliki, dan

kebutuhan dana tambahan dari pihak luar baik itu berupa bantuan dari

pemerintah maupun kredit pinjaman dan lembaga keuangan. Sektor UKM juga

memiliki kelemahan yang dapat membuat UKM sulit berkembang dibandingkan

usaha-usaha besar. Adapun kelemahan-kelemahan tersebut seperti terbatasnya

modal yang dimiliki, manajemen yang lemah, kurangnya pemanfaatan informasi

dan teknologi, kurang mampu dalam pemanfaatan jaringan usaha, dan akses ke

5
Wahyu Wulandari, “Kajian Tingkat Kesejahteraan,” Skripsi, 2016, 4–21.

3
pasar yang minim. Modal dalam hal pertumbuhan usaha sangat memiliki peran

yang cukup besar dalam pendirian usaha kecil. Modal sendiri adalah modal yang

berasal dari perusahaan itu sendiri seperti cadangan laba yang berasal dari

pemilik seperti modal saham. Modal inilah yang menjadi tanggungan terhadap

keseluruhan resiko perusahaan dan dijadikan jaminan bagi kreditor, kekurangan

modal menyebabkan rendahnya hasil yang diterima (Daniel,2002).6

Dana yang berasal dari luar adalah modal yang berasal dari kreditur

(panyandang dana), modal inilah yang merupakan utang bagi perusahaan yang

bersangkutan. Modal yang lemah tidak akan mampu membangun usahabagi

pedagang kecil dan tidak akan mampu mengembangkan usahanya tersebut,

karena modal merupakan kombinasi sumber dana jangka panjang yang

digunakan oleh perusahaan (Keown, 2000). Cara mengatasi kelemahan UKM

dalam hal modal 4 kerja tentu saja pihak perbankan memiliki peran yang sangat

penting dalam perkembangan UKM tersebut. Oleh sebab itu pemerintah

memberikan bantuan modal yang disebut Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kredit Usaha Rakyat (KUR) sendiri adalah layanan kredit atau

pembiayaan yang diberikan oleh pemerintah melalui perbankan kepada UMKM

atau koperasi yang feasible tapi belum bankable. Feasible sendiri maksudnya

adalah usaha tersebut memiliki kelayakan, potensi, prospek bisnis yang baik,

dan mempunyai kemampuan untuk mengembalikan pinjaman.Beberapa usaha

rakyat yang diharapkan menggunakan KUR sendiri adalah meliputi keseluruhan

bentuk usaha, terutama usaha yang bergerak di sektor usaha produktif seperti

6
Abdul Latif et al., “Nilai-Nilai Dasar Dalam Membangun Ekonomi Islam,” n.d., 153–69.

4
pertanian, perikanan dan kelautan, perindustrian, kehutanan, dan jasa keuangan

simpan pinjam.7

Dengan adanya layanan pinjaman KUR ini UMKM dan Koperasi akhirnya

diharapkan dapat mengakses dan memanfaatkan KUR. Dalam penyalurannya,

KUR sendiri dapat dilakukan dengan dua cara yaitu secara langsung dan tidak

langsung. Penyaluran KUR secara langsung sendiri dilakukan oleh UMKM dan

Koperasi dengan cara mengakses atau mendatangi KUR di Kantor Cabang atau

Kantor Cabang Pembantu Bank Pelaksana. Namun guna lebih mendekatkan

pelayanan kepada usaha mikro, maka penyaluran KUR kemudian juga dapat

dilaksanakan secara tidak langsung.Artinya dalam penyaluran secara tidak

langsung ini usaha mikro (UMKM dan koperasi) dapat mengakses KUR melalui

Lembaga Keuangan Mikro dan KSP/USP Koperasi, atau melalui kegiatan

linkage program lainnya yang bekerjasama dengan Bank Pelaksana.Salah satu

bank yang menyediakan KUR adalah Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Bank Rakyat Indonesia (BRI) adalah salah satu bank milik pemerintah

yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) didirikan

di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden Bei Aria Wirjaatmadja dengan nama

De Poerwokertosche Hulpen Spaarbank der Inlandsche Hoofden atau "Bank

Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi Purwokerto", suatu lembaga

keuangan yang melayani orang-orang berkebangsaan Indonesia (pribumi).

Lembaga tersebut berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang kemudian dijadikan

sebagai hari kelahiran BRI. Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan

Peraturan Pemerintah No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah

sebagai Bank Pemerintah pertama di Republik Indonesia.

7
I. Tritama, “Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pendapatan Usaha Kecil Di
Kabupaten Luwu Pada BRI Unit Belopa,” no. 1 (2021): 1–15.

5
KUR yang ditawarkan bank BRI merupakan salah satu jenis dari daftar

pinjaman bank BRI yang ditawarkan kepada masyarakat yang ingin meminjam

sejumlah dana untuk keperluan mengembangkan jenis usaha mikro yang

sedang berjalan. Pihak bank turut melengkapi jenis pinjaman mikro ini dengan

asuransi kesehatan, jiwa, kecelakaan bahkan meninggal dunia yang bisa

didapatkan secara gratis yang artinya Anda tidak diharuskan untuk membayar

premi bulanan. Secara umum pinjaman ini bisa digunakan sebagai modal untuk

mengembangkan usaha di bidang perkebunan, pertanian, industri, perdagangan

dan jasa. Pinjaman mikro BRI tersedia dalam beberapa nominal pinjaman yaitu

mulai dari 25 juta sampai 100 juta. Dengan berbagai kelebihan yang

ditawarkannya, tidak mengherankan jika pinjaman mikro Bank BRI begitu

diminati masyarakat. Diharapkan dengan adanya KUR diharapkan UKM yang

berada didesa Bukit Agung, Kerinci Kanan Kabupaten Siak mampu meningkatan

pendapatannya dan memperbaiki perekonomiannya.Menurut Kasmir dalam Ni

Wayan Ana Purnamayanti dkk (2014) menyatakan bahwa kredit secara positif

dapat meningkatkan pendapatan, karena pemberian kredit yang disalurkan oleh


8
pihak bank dapat menambah modal usaha.

Berdasarkan monografi Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum

Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2023 penduduk Desa berjumlah 800

orang jiwa dengan angkatan kerja 500 jiwa. Dari 550 jiwa angkatan kerja

tersebut dibagi kedalam berbagai jenis mata pencaharian sebagai nampak

dalam tabel :

8
Rahma, “Analisis Peranan KUR Dari Bank BRI Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil
Menengah (UKM) Didesa Bukit Agung Pangkalan Kerinci.”

6
Penduduk
Mata Pencaharian Presentase
(Orang)
100 Nelayan (ikan penangkapan dan pengangkatan ikan) 18,18%
50 Nelayan (ikan pupuh) 9,0%
90 Nelayan (ikan asin) 16,36%
150 Penangkapan ikan terpadu 27,27%
30 Pegawai 5,45%
50 Petani 9,0%
550 Jumlah 100%
Sumber: Monografi Desa Kalumbatan

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh antara pengaruh KUR BRI terhadap peningkatan

produktivitas usaha masyarakat nelayan di Desa Kalumbatan Kecamatan

Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui penyaluran kredit usaha rakyat dibank BRI.

2. Untuk mengetahui pengaruh KUR BRI terhadap peningkatan produktivitas

usaha masyarakat nelayan di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum

Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian dapat dilihat dari dua sisi yaitu:

1. Secara Teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

pengetahuan dan memperkaya wawasan mengenai Peran KUR Bank BRI

terhadap peningkatan produktivitas usaha masyarakat nelayan.

2. Secara Praktis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi

atau rujukan bagi mahasiswa Perbankan Syariah dan kaum akademisi

lainnya dalam melakukan penelitian serupa selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam menyusun proposal ini, penyusun

menggunakan sistematika pembahasan sebagai berikut:

7
Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini menguraikan penjelasan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika pembahasan.

Bab II Kajian Pustaka.

Pada bab ini akan di bahas mengenai teori-teori yang berkaitan dengan

penelitian ini. Teori-teori yang akan digunakan sebagai dasar pembahasan

8
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Produktivitas

2.1.1 Pengertian Produktivitas

Produktivitas dalam bahasa inggris disebut dengan productifity ini pada

dasarnya terdiri dari dua kata yaitu “Product” dan “Activity” yang artinya adalah

kegiatan untuk menghasilkan sesuatu, baik itu berupa produk ataupun

Jasa/Layanan. Produktivitas merupakan istilah dalam kegiatan produksi sebagai

perbandingan luaran (output) dengan masukan (input). Dimana produktivitas

merupakan ukuran yang menyatakan bagaimana baiknya sumber daya diatur

dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil optimal. Produktivitas dapat digunakan

sebagai tolak ukur keberhasilan suatu industri dalam menghasilkan barang atau

jasa. Sehingga semakin tinggi perbandingannya, berarti semakin tinggi produk

yang dihasilkan.9

Menurut Daryanto, produktivitas adalah sebuah konsep yang

menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan atau jasa yang di

produksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja dan modal, tanah, energi, dan

sebagainya) untuk menghasilkan tersebut. Sedangkan menurut smith dan

wekeley, produktivitas adalah produksi atau output yang di hasilkan dalam satu

kesatuan waktu untuk input.10

Menurut Organisation for European Economic Cooperation (OEEC)

mengusulkan definisi produktivitas yang lebih formal/resmi yaitu produktivitas

ialah hasil bagi yang diperoleh dengan membagi output dan salah satu dari

9
Abubakar & Rodlial, T. (2018). “Pengaruh Kompetensi Pegawai Terhadap Produktivitas Kerja
Pegawai Dinas Kesehatan Kota Bandung”. Jurnal Administrasi Negara , Volume 24, Nomor 1.
10
Anoraga, & Pandji. (2004). Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka Cipta.

9
faktor-faktor produksi. Dengan jalan ini maka kita dapat berbicara tentang

produktivitas dari modal, investasi atau bahan mentah jika output yang dimaksud

berhubungan dengan modal, investasi dan sebagainya. Pengertian produktivitas

tidak hanya dikaitkan dengan aspek kuantitas saja tetapi juga aspek kualitas. Bila

kualitas suatu produk bertambah baik maka produktivitas pun meningkat karena

nilai keluaran semakin tinggi. Hal ini terjadi karena nilai masukan tetap

sedangkan nilai keluaran bertambah karena adanya peningkatan kualitas. 11

Ilmu ekonomi nelayan produktivitas merupakan perbandingan antara hasil

yang diharapkan akan diterima pada waktu memancing (penerimaan) dengan

biaya (pengorbanan) yang harus dikeluarkan. Hasil yang diperoleh nelayan pada

saat memancing disebut produksi, dan biaya yang dikeluarkan disebut biaya

produksi. Usaha nelayan yang bagus merupakan usaha nelayan yang produktif

atau efisien. Usaha nelayan yang produktif berarti usaha nelayan yang memiliki

produktivitas yang tinggi. Pengertian produktivitas ini merupakan penggabungan

antara konsepsi efisiensi usaha (fisik) dengan kapasitas tanah.12

2.1.2 Indikator Produktivitas

Indikator produktivitas mengukur efektivitas dan efisiensi dari input yang

ada dalam peningkatan output.

1. Efisiensi.

Efisiensi selalu dihubungkan dengan penggunaan sumber daya untuk

mencapai suatu tujuan. Aktivitas dapat dikatakan efisien apabila dapat

memperoleh hasil yang sama dengan aktivitas lain tetapi sumber daya yang

11
Cici, & Asmawaty. (2017). Pengaruh Konflik, Stress, Kompetensi Terhadap Produktivitas Kerja
Yang Dimediasi Oleh Variabel Motivasi (Studi Kasus Madarasah Tsanawiyah Tanah Bumbu). Jurnal
Ilmu Administrasi Dan Manajemen. Vol 5. No. 1.
12
Djuhara & Djadjun. (2009), Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi terhadap Produktivitas
pada Karyawan bagian Manajemen (Siklus dan Iklan PT.Tribun Jabar Bandung). STIE Pasundan
Bandung.

10
digunakan lebih sedikit. Tingkat efisiensi diukur dengan menggunakan

indikator dari rasio antara nilai tambah (value added) dengan nilai output. Ini

berarti semakin tinggi nilai rasio tersebut, semakin tinggi pula tingkat

efesiensinya. Sesuai dengan Permendagri No. 13 tahun 2006, efisiensi

diartikan sebagai hubungan antara masukan (input) dan keluaran (output),

efisiensi merupakan ukuran dalam penggunaan barang dan jasa oleh

organisasi perangkat pemerintah untuk mencapai tujuan organisasi dan

mencapai manfaat tertentu. Input merupakan segala sesuatu yang

dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan

keluaran. Sedangkan output adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat

dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan non-fisik.13 Efisiensi

dalam ilmu ekonomi digunakan untuk merujuk pada sejumlah konsep yang

terkait pada kegunaan pemaksimalan serta pemanfaatan seluruh sumber

daya dalam proses produksi barang dan jasa. Sebuah sistem ekonomi dapat

disebut efisien bila memenuhi kriteria berikut:

a. Tidak ada yang bisa dibuat menjadi lebih makmur tanpa adanya

pengorbanan.

b. Tidak ada keluaran yang dapat diperoleh tanpa adanya peningkatan

jumlah masukan.

c. Tidak ada produksi bila tanpa adanya biaya yang rendah dalam

satuan unit.

2. Efektivitas

Efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran

seberapa jauh target yang dapat tercapai baik secara kuantitas maupun

13
Daryanto, & Rahardjo, M. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

11
waktu. Makin besar presentase target tercapai, makin tinggi tingkat

efektivitasnya. Konsep ini berorientasi pada keluaran. Sesuai dengan

Permendagri No. 13 tahun 2006, efektivitas adalah pencapaian hasil program

dengan target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan

keluaran dengan hasil (output-outcome). Outcome dapat diartikan sebagai

segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada

jangka menengah.14

Menurut pendapat Krech, Cruthfied dan Ballachey dalam Danim,

mengemukakan ukuran dari efektivitas adalah sebagai berikut:

1) Jumlah hasil yang dapat di keluarkan, artinya hasil dapat berupa

kuantitas atau bentuk fisik dari organisasi, program atau kegiatan.

2) Tingkat kepuasan yang di peroleh, artinya ukuran dalam evektivitas ini

dapat kuantitatif (berdasarkan jumlah atau banyaknya) dan dapat

kualitatif (berdasarkan pada mutu).

3) Produk kreatif, artinya dalam dunia kerja perlu di tumbuhkan

kreativitas dan kemampuan yang dapat menciptakan kondisi yang

kondusif.

4) Intensitas yang akan di capai, artinya perlu memiliki ketaatan yang

tinggi dalam suatu tingkatan intens sesuatu, dimana perlu adanya

rasa saling memiliki dengan kadar yang tinggi.15

14
Djadjun & Djuhara. (2014). Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kompetensi Terhadap Produktivitas
Pada Karyawan Bagian Manajemen, Sirkulasi Dan Iklan PT. Tribun Jabar Bandung). Jurnal
Indonesia Membangun, Vol. 13, No 1.
15
Firman & Dony. (2021). Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja
Karyawan PT. Astra International Daihatsu, Tbk Cibubur. Jurnal Ekonomi dan Industri, Volume 21,
No.2.

12
Sedangkan menurut Siagian, ada beberapa kriteria yang dapat digunakan

untuk mengukur efektivitas kerja dari suatu organisasi yang memberikan

sebuah pelayanan diantaranya yaitu :

1) Faktor Waktu. Waktu dimaksud disini adalah ketepatan waktu dan

kecepatan waktu dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi pelayanan.

Ukuran dari waktu disini antara satu orang dengan orang lain memiliki

perbedaan.

2) Faktor Kecermatan. Untuk menilai efektivitas kerja organisasi perlu

adanya sebuah kecermatan atau ketelitian dari pemberi layanan kepada

pelanggan. Pelanggan merupakan penentu sebuah organisasi dalam

memberikan penilaian baik dan buruk melihat proses pelayanan yang

diberikan.

3) Faktor Gaya Pemberian Pelayanan. Gaya pemberian pelayanan

merupakan salah satu ukuran yang digunakan dalam mengukur efektivitas

kerja. Gaya dapat diartikan sebagai cara dan kebiasaan dari pemberi

pelayanan kepada pelanggan. Efektivitas dapat dikatakan sebagai

keberhasilan untuk mencapai tujuan organisasi dari dua sudut pandang yaitu

dari segi hasil dan dari segi usaha. Dari segi hasil efektivitas diukur dari

tujuan atau akibat yang dikehendaki oleh organisasi telah tercapai.

Sedangkan dari segi usaha diukur dengan usaha apa yang telah ditempuh

dan dilaksanakan telah tercapai.16

2.1.3 Peningkatan Produktivitas

Peningkatan Produktivitas bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam

memproduksi barang atau jasa dengan kata lain produktivitas mengutarakan

16
Gomes, & Cardoso, F. (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Andi Offset.

13
cara pemanfaatan secara maksimal terhadap sumber daya yang ada dalam

memproduksi barang dan jasa. Produktivitas merupakan sumber yang dapat

memberikan keuntungan yang kompetitif dan kelangsungan hidup suatu

perusahaan secara jangka panjang. Suatu perusahaan dapat menambah

kekompetitifannya dengan meningkatkan produktivitas dengan cara

menambahkan nilai tambah (added value) bagi produk/jasa yang dihasilkan lebih

baik dari kompetitor-kompetitor yang lain.17

Konsep dari produktivitas sendiri tidak lepas dari peningkatan kualitas,

baik kualitas input,output, dan proses itu sendiri. Dalam usaha meningkatkan

produktivitas para pekerja dalam proyek konstruksi, maka perlu dilakukan

beberapa penelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat

mempengaruhi produktivitas pekerja, baik itu faktor yang dapat meningkatkan

atau faktor yang dapat menghambat produktivitas. Untuk dapat mengetahui

faktor-faktor yang berpengaruh tersebut maka perlu dilakukan beberapa langkah

sebagai berikut :

1. Identifikasi Masalah, dalam hal ini pelaksana dan manajer proyek, dituntut

untuk dapat melihat setiap masalah yang timbul yang nantinya akan

berpengaruh terhadap produktivitas pekerja pada proyek konstruksi.

2. Seleksi Masalah, elanjutnya pelaksana dan manajer proyek menyeleksi

faktor terpenting yang ingin difokuskan penyelesaiannya terlebih dahulu.

3. Analisis Masalah, dalam langkah ini pelaksana dan manajer proyek

mengumpulkan data mengenai segala hal yang berhubungan dengan

faktor penghambat produktivitas.

17
Hariandja, & Efendi, M.T. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia, pengadaan,
Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: Gramedia
Widiasarana Indonesia

14
4. Rekomendasi Jalan Keluar, dalam hal ini pelaksana dan manajer proyek

membahas teknik penyelesaian masalah. Dalam membahas teknik

penyelesaian masalah biasanya didapatkan beberapa cara penyelesaian.

5. Keputusan Jalan Keluar, pelaksana dan manajer kemudian menganalisis

cara apa yang paling tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut. 18

Peningkatan produktivitas memerlukan proses perubahan yang bertahap,

dimana para pekerja bersama-sama mencari pemecahan masalah yang timbul di

lapangan pada pekerjaan konstruksi. Dalam menghadapi setiap kendala yang

dapat menghambat peningkatan produktivitas pada proyek konstruksi, maka para

pelaksana diharapkan mampu menyelesaikan segala dinamika yang timbul,

salah satunya megatasi segala permasalahan yang terjadi di lapangan.

Secara umum ada 8 faktor yang mempengaruhi produktivitas, yaitu :

1. Manusia

2. Modal

3. Metode / proses

4. Lingkungan organisasi (internal)

5. Produksi

6. Lingkungan negara (ekternal)

7. Sumber daya alam

8. Umpan balik. 19

Identifikasi yang akurat mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

produktivitas usaha di lapangan diharapkan dapat meningkatkan efektifitas para

nelayan yang bedampak pada tercapainya produktivitas usaha yang maksimal.

18
Hasibuan, & Malayu S.P. (2009). Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
19
Iskandar, Dedi & Betanursanti, I. (2013). Pengaruh Motivasi Karyawan terhadap Produktivitas
Perusahaan Tekstil PT. Unggulrejo Wasono. Purwokerto.

15
2.2 Definisi Peran

2.2.1 Pengertian Peran

Peran adalah pola perilaku normatif yang diharapkan pada kedudukan

(status) tertentu. Peran didefinisikan sebagai sebuah aktivitas yang diperankan

atau dimainkan oleh seseorang yang mempunyai kedudukan atau status sosial

dalam organisasi.20

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain

terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu sistem. Peran

dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat

stabil. Peran adalah ketika seseorang memasuki lingkungan masyarakat, baik

dalam skala kecil (keluarga) maupun skala besar (masyarakat luas), setiap orang

dituntut untuk belajar mengisi peran tertentu. Peran sosial yang perlu dipelajari

meliputi dua aspek, yaitu belajar untuk melaksanakan kewajiban dan menuntut

hak dari suatu peran ,dan memiliki sikap, perasaan, dan harapan-harapan yang

sesuai dengan peran tersebut.21

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Peran

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran serta meliputi:

1. Kelas sosial

Fungsi dari peran suami tertentu dipengaruhi oleh tuntutan kepentingan

dan kebutuhan yang ada dalam keluarga.

2. Bentuk keluarga

Keluarga dengan orang tua tunggal jelas berbeda dengan orang tua yang

masih lenkap demikian juga antara keluarga inti dengan keluarga besar yang

20
Applied Mathematics, “済無No Title No Title No Title,” 2016, 1–23.
21
Biddle, B.J dan Thomas, E.J, 1966. Role Theory : Concept and Research. NewYork : Wiley.

16
beragam dalam pengambilan keputusan dan kepentingan akan rawan konflik

peran.22

3. Latar belakang keluarga

a. Kesadaran dan Kebiasaan Keluarga

Kesadaran merupakan titik temu atau equilibrium dari berbagai

pertumbuhan dan perbandingan yang menghasilkan keyakinan.

Kebiasaan yang meningkatkan kesehatan yaitu : tidur teratur, sarapan

setiap hari, tidak merokok, tidak minum-minuman keras, tidak makan

sembarangan, olahraga, pengontrolan berat badan.

b. Sumber Daya Keluarga

Sumber daya atau pendapatan keluarga merupakan penerimaan

sesorang sebagai imbalan atas semua yang telah dilakuakan tenaga atau

pikiran seseorang terhadap orang lain atau organisasi lain.

c. Siklus Keluarga

Sesuai dengan fungsi keluarga yang sedang dialami juga merupakan

hal yang dapat mempengaruhi peran karena perbedaan kebutuhan dan

kepentingan. Didalam siklus keluarga peran anggota berbeda misalnya

ibu berperan sebagai asuh, asah dan asih, ayah sebagai pencari nafkah

dan anak tugasnya belajar dan menuntut ilmu.23

4. Pengetahuan

Menurut Dany (2009), Pengetahuan atau kognitif merupakan domain

yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behavior).

Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh

22
Biddle, B.J dan Thomas, E.J, 1966. Role Theory : Concept and Research. NewYork : Wiley.
23
Berry, David. (2003). Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo Persad

17
pengetahuan. Pengetahuan tinggi tentang obyek tertentu menyebabkan

seseorang dapat berfikir rasional dan mengambil keputusan. 24

Menurut Nasution faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran

serta meliputi :

a. Faktor internal meliputi: usia, pendidikan, pekerjaan, dan motivasi.

b. Faktor eksternal meliputi: lingkungan social, fasilitas,media.25

2.2.3 Macam-macam Peran

1. Peran Formal Keluarga

Peran formal bersifat eksplisit. Peran formal keluarga adalah :

a. Peran Prenteral dan Perkawinan

Nye dan Gecas, (1976) yang dikutip Andarmoyo (2012), telah

mengidentifikasi enam peran dasar yang membentuk bentuk sosial

sebagai suami-ayah dan istri-ibu. Peran tersebut adalah; 1) Peran

provider/penyedia, 2) Peran pengatur rumah tangga, 3) Peran perawatan

anak, 4) Peran sosialisasi anak, 5) Peran rekreasi, 6) Peran

persaudaraan/kindship/pemelihara hubungan keluarga paternal dan

maternal, 7) Peran terapeutik/memenuhi kebutuhan afektif dari pasangan,

8) Peran seksual.

b. Peran Anak

Peran anak adalah melaksanakan tugas perkembangan dan

pertumbuhan fisik, psikis, dan sosial.

c. Peran Kakek/Nenek

24
Dany Arti A. Pamularsih Analisis Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam
PemilihanKepala 2019
25
Nasution, 1994, Berbagai Pendekatan Belajar Dan Mengajar, Jakarta:Bina Aksara.

18
Menurut Bengtson (1985) yang dikutip Dany (2019), peran

kakek/nenek dalam keluarga adalah: 1) Semata-mata hadir dalam

keluarga, 2) Pengawal (menjaga dan melindungi bila diperlukan), 3)

Menjadi hakim (arbritrator), negosiasi antara anak dan orang tua, 4)

Menjadi partisipan aktif, menciptakan keterkaitan antara, masa lalu

dengan sekarang serta masa yang akan datang.26

2. Peran Informal Keluarga

Peran informal bersifat implisit biasanya tidak tampak ke permukaan dan

dimainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan emosional individu

(Satir, 1967 dalam Andarmoyo 2012) dan/atau untuk menjaga keseimbangan

dalam keluarga. Keberadaan peran informal penting bagi tuntutan-tuntutan

integratif dan adaptif kelompok keluarga (Andarmoyo, 2012). Beberapa

contoh peran informal yang bersifat adaptif dan merusak kesejahteraan

keluarga diantaranya sebagai berikut :

a. Pendorong

Pendorong memuji, setuju dengan, dan menerima konstribusi dari

orang lain. Akibatnya dapat merangkul orang lain dan membuat mereka

merasa bahwa pemikiran mereka penting dan bernilai untuk didengar.

b. Pengharmonis

Pengharmonis menengahi perbedaan yang terdapat di antara para

anggota menghibur menyatukan kembali perbedaan pendapat.

c. Inisiator-konstributor

Inisiator-konstributor mengemukakan dan mengajukan ide-ide baru

atau cara-cara mengingat masalah-masalah atau tujuan-tujuan kelompok.

26
Dany Arti A. Pamularsih Analisis Peran Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Dalam
PemilihanKepala 2019

19
d. Pendamai

Pendamai (compromiser) merupakan salah satu bagian dari konflik

dan ketidaksepakatan. Pendamai menyatakan posisinya dan mengakui

kesalahannya, atau menawarkan penyelesaian “setengah jalan”.

e. Penghalang

Penghalang cenderung negatif terhadap semua ide yang ditolak tanpa

alasan.

f. Dominator

Dominator cenderung memaksakan kekuasaan atau superioritas

dengan memanipulasi anggota kelompok tertentu dan membanggakan

kekuasaannya dan bertindak seakan-akan mengetahui segala-galanya

dan tampil sempurna.

g. Perawat keluarga

Perawat keluarga adalah orang yang terpanggil untuk merawat dan

mengasuh anggota keluarga lain yang membutuhkan.

h. Penghubung keluarga

Perantara keluarga adalah penghubung, ia (biasanya ibu) mengirim

dam memonitor komunikasi dalam keluarga.

2.2.4 Ciri-Ciri Peran

Cirri-ciri peran antara lain :

1. Terorganisasi, yaitu adanya interaksi

2. Terdapat keterbatasan dalam menjalankan tugas dan fungsi

3. Terdapat perbedaan dan kekhususan27

27
Soekanto.2002. Teori Peranan. Jakarta. Bumi Aksara

20
2.3 Pengertian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Dalam pengertian sederhana kredit merupakan penyaluran dana dari

pemilik dana kepada pihak yang memerlukan dana. Penyaluran dana tersebut

didasarkanpada kepercayaan yang diberikan oleh pemilik dana kepada

pengguna dana. Dalam bahasa Latin, kredit berasal dari kata “credere” yang

artinya percaya. Artinya pihak yang memberikan kredit percaya kepada pihak

yang menerima kredit, bahwa kredit yang diberikan pasti akan terbayar. Di lain

pihak, penerima kredit mendapat kepercayaan dari pihak yang memberi

pinjaman, sehingga pihak peminjam berkewajiban untuk mengembalikan kredit

yang telah diterimanya. Jumlah kredit yang disalurkan oleh sebuah bank kepada

masyakat bersumber dari dana bank bersangkutan.28

Pengertian kredit menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 Tahun

1998 adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan

itu. berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank

dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya

selelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Kredit ini merupakan

penyaluran dana yang dilakukan oleh bank konvensional kepada nasabah

(debitur).29

Beberapa peran strategis UMKM menurut Bank Indonesia antara lain:

jumlahnya yang besar menyerap banyak tenaga kerja dan setiap investasi

menciptakan lebih banyak kesempatan kerja, memiliki kemampuan untuk

Liran Ma et al., No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標


28

に関する共分散構造分析Title, Proceedings of the Institution of Mechanical Engineers, Part J:


Journal of Engineering Tribology, vol. 224, 2019.
29
Derlia Nita, “Analisis Peran Kredit Usaha Rakyat Dalam Meningkatkan Produktivitas
Dan
Pendapatan Petani Palawija Kecamatan Rebang Tangkas Kabupaten Way Kanan“, (Skripsi, Institus
Agama Islam Negeri Metro, Metro, 2020), 54.

21
memanfaatkan bahan baku lokal dan menghasilkan barang dan jasa yang

dibutuhkan mayarakat luas dengan harga terjangkau. Dalam posisi strategis

tersebut, pada sisi lain UMKM masih menghadapi banyak masalah dan

hambatan dalam melaksanakan dan mengembangkan aktivitas usahanya.

Sebenarnya masalah dan kendala yang selama ini telah sering diungkapkan,

antara lain: manajemen, permodalan, Teknologi, bahan baku, informasi dan

pemasaran, infrastruktur, birokrasi dan pungutan serta kemitraan.

Kredit Usaha Rakyat, yang disingkat KUR adalah kredit atau pembiayaan

kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam bentuk pemberian

modal kerja dan investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha

produktif. KUR adalah program yang dicanangkan oleh pemerintah namun

sumber dananya berasal sepenuhnya dari dana bank atau pun koperasi yang

tidak sedang menerima kredit program dari Pemerintah, pada saat permohonan

kredit/pembiayaan diajukan, yang dibuktikan dengan sistem informasi debitur,

dikecualikan untuk jenis KPR, KKB, Kredit dan kredit konsumsi lainnya. Usaha

yang dibiayai adalah usaha produktif. Tim Nasional percepatan penanggulangan

kemiskinan menyatakan bahwa KUR merupakan program yang termasuk dalam

kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan usaha

Ekonomi Mikro dan Kecil. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

KUR adalah kredit yang diberikan kepada UKM yang bertujuan untuk

meningkatkan akses permodalan dan sumber daya lainnya bagi usaha usaha

mikro kecil.30

30
hon Wesley Sinambela, “Peran KUR Bank Rakyat Indonesia Terhadap Produktivitas
Petani di
Kecamatan Lintongnihuta”, (Skripsi, Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara, 2019), 4.

22
Tujuan Program KUR adalah untuk mempercepat pengembangan

sektorsektor primer dan pemberdayaan usaha skala kecil, untuk meningkatkan

aksesbilitas terhadap kredit dan lembaga-lembaga keuangan, mengurangi

tingkat kemiskinan, dan memperluas kesempatan kerja. Pada dasarnya, KUR

merupakan modal kerja dan kredit investasi yang disediakan secara khusus

untuk unit usaha produktif melalui program penjaminan kredit.

Kendala yang dihadapi oleh perbankan dalam menyalurkan KUR adalah

sulitnya memperoleh calon debitur yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan

oleh bank dan kerjasama dengan lembaga penjamin masih belum jelas.

Sedangkan pada sisi UKM, penyaluran KUR telah memberikan kesempatan

pada pengusaha untuk mengembangkan usahanya ke arah yang lebih besar. 31

2.3.1 Pengertian Pemberian Kredit

Pemberian kredit menurut oleh PAPI revisi 2001 dalam Eddie Rinaldy

(2009:29): Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu,

berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan

pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya

setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian

hasil keuntungan.32

2.3.2 Fungsi dan Tujuan Kredit

Kredit mempunyai peranan yang sangat penting dalam perekonomian.

Secara garis besar fungsi kredit menurut Rivai (2013:200) di dalam

31
Amanda, Praiseila. 2015. Kajian Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian pada Bank
Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Tondano, Manado: Skripsi Tidak Diterbitkan
32
Deckiyanto, Firmansyah. 2013. Efektifitas Kebijakan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (Kur)
Mikro Berdasarkan Surat Edaran Direksi Nose: S.09c – DIR/ADK/03/2010 ATAS Ketentuan Kredit
Usaha Rakyat (Kur) Mikro, Malang: Universitas Brawijaya.

23
perekonomian, perdagangan, dan keuangan dapat dikemukakan sebagai

berikut:

1. Meningkatkan utility (daya guna) dari modal/uang.

2. Meningkatkan utility (daya guna) suatu barang.

3. Meningkatkan peredaran dan lalulintas uang.

4. Menimbulkan gairah berusaha masyarakat.

5. Alat stabilitas ekonomi.

6. Jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.

7. Sebagai alat meningkatkan hubungan ekonomi internasional. 33

Tujuan kredit menurut Kasmir (2011:105) yaitu dalam praktiknya tujuan

pemberian suatu kredit adalah sebagai berikut :

1. Mencari keuntungan hasil keuntungan ini diperoleh dalam bentuk bunga

yang diterima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit

yang di bebankan kepada nasabah.

2. Membantu usaha nasabah tujuan selanjutnya adalah untuk membantu

usaha nasabah yang memerlukan dana, baik dana untuk investasi

maupun dana untuk modal kerja.

3. Membantu pemerintah tujuan lainnya adalah membantu pemerintah

dalam berbagai bidang.34

2.3.3 Indikator Peranan Kredit Usaha Rakyat

Menurut (Hasibuan, 2006), salah satu kebijakan perkreditan yaitu

effectiveness, artinya kredit yang diberikan benar-benar dingunakan untuk

pembiayaan yang seharusnya, sebagaimana yang divantumkan dalam proposal

33
Dersal, William Van. 1978. Prinsip dan Teknik Supervisi ddalam Pemerintah dan perusahaan,
Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
34
Ma et al., No 主観的健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分
散構造分析Title.

24
kresit, dalam penyaluran kredit usaha, perlu dipastikan pleh pihak perbankan

kepada nasabah tersebut tepat digunakan untuk keperluan usaha, misalnya

sebagai tambahan modal usaha serta dingunakan untuk pengembangan usaha.

Menurut (Riyanti, 2013) peran kredit usaha yaitu :

1. Ketetapan sasaran

2. Ketetapan waktu

3. Ketetapan jumlah

4. Ketetapan beban kredit.35

2.3.4 Jenis-Jenis Kredit

1. Dilihat dari segi kegunaanya :

a. Kredit investasi,

b. yaitu kredit yang digunakan untuk keperluan perluasan usaha atau

c. membangun proyek baru atau untuk keperluan rehabilitasi.

d. Kredit modal kerja, digunakan untuk keperluan meningkatkan

produksi dalam operasionalnya, misalnya untuk membeli bahan

baku atau membayar gaji karyawan.

2. Dilihat dari segi tujuan kredit :

a. Kredit produktif, yaitu kredit yang digunakan untuk peningkatan

usaha produksi atau investasi untuk menghasilkan barang dan

jasa.

b. Kredit konsumtif, yaitu kredit yang digunakan untuk konsumsi

secara pribadi misalnya kredit untuk perumahan, kredit mobil

pribadi.

35
Deckiyanto, Firmansyah. 2013. Efektifitas Kebijakan Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Mikro berdasarkan Surat Edaran Direksi Nose: S.09c – DIR/ADK/03/2010 atas Ketentuan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) Mikro (Studi di Bank Rakyat Indonesia Unit Sleko Cabang Madiun), (Madiun:
Skripsi

25
c. Kredit perdagangan, yaitu kredit yang digunakan untuk

perdagangan, biasanya untuk membeli barang dagangan yang

pembayarannya diharapkan dari hasil penjualannya.

3. Dilihat dari segi waktu :

a. Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

kurang dari 1 tahun atau paling lama1 tahun dan diperlukan untuk

modal kerja.

b. Kredit jangka menengah, yaitu kredit yang memiliki jangka waktu

anatara 1 sampai 3 tahun, biasanya digunakan untuk investasi.

c. Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang masa pengembalianny

paling panjang yaitu 3 tahun atau 5 tahun.

4. Dilihat dari segi jaminan :

a. Kredit dengan jaminan, yaitu kredit yang diberikan dengan suatu

jaminan yang dapat berbentuk barang berwujud atau tidak

berwujud atau jaminan orang.

b. Kredit tanpa jaminan, yaitu kredit yang diberikan tanpa jaminan

barang atau orang tertentu.

5. Dilihat dari sektor usaha :

a. Kredit pertanian.

b. Kredit peternakan.

c. Kredit pendidikan.

d. Kredit profesi.

e. Kredit perumahan.36

36
Fakhriah, Nor. 2014. Tingkat Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank Syariah di
Banjarmasin,(Bamjarmasin: Skripsi Tidak Diterbitkan.

26
2.3.5 Unsur-unsur Kredit

unsur-unsur dalam pemberian kredit adalah sebagai berikut :

1) Kepercayaan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan

(berupa uang, barang, atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di

masa tertent di masa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh

bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penyelidikan tentang

nasabah baik secara interen maupun eksteren.Penyelidikan ini dilakukan

untuk mengetahui kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah

pemohon kredit.37

2) Kesepakatan

Yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang diberikan

(berupa uang, barang, atau jasa) akan benar-benar diterima kembali di

masa tertentu di masa yang akan datang. Kepercayaan ini diberikan oleh

bank, di mana sebelumnya sudah dilakukan penyelidikan tentang

nasabah baik secara interen maupun eksteren.Penyelidikan ini dilakukan

untuk mengetahui kondisi masa lalu dan sekarang terhadap nasabah

pemohon kredit.

3) Jangka waktu

Masa pengembalian kredit yang telah disepakati bersama. Jangka

waktu tersebut dapat berupa jangka waktu yang pendek, menegah

ataupun jangka panjang.

37
Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, and D A N Hipotesis, “BAB II - Kajian Pustaka
Kredit,” 2008, 8–49.

27
4) Risiko

Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan

suatu risiko tidak tertagihnya atau macet pemberian kredit. Semakin

panjang suatu kredit semakin besar risikonya demikian pula

sebaliknya.Risiko ini menjadi tanggungan bank, baik risiko yang disengaja

oleh nasabah yang lalai, maupun oleh risiko yang tidak disengaja.

Misalnya terjadi bencana alam atau bangkrutnya usaha nasabah tanpa

ada unsur kesengajaan lainnya.

5) Balas jasa

Yaitu keuntungan atas pemberian suatu kredit atau pembiayaan

yang dikenal sebagai bunga untuk bank konvensional atau bagi hasil

untuk bank yang menganut prinsip syariah.38

2.3.6 Landasan Pemberian Kredit

Indikator-indikator tersebut Meliputi (Menurut Suhardjono, 2003) :

a. Character (Watak)

Watak dari para pemohon kredit merupakan faktor utama dalam

memutuskan pemberian kredit. Diamana dari watak pihak bank mampu

melihat gambaran akan kemauan debitur dalam pengembalian pinjaman

kepada pihak bank.39

b. Capacity (kemampuan)

Analisa kemampuan dilakukan dengan tujuan untuk mengukur

tingkat kemampuan debitur dalam mengembalikan kredit dari usaha yang

akan dibiayai (the first way out) mencakup aspek manajemen, aspek

produksi, aspek pemasaran, aspek personalia, dan aspek finansial.

38
Fuady, Munir. 1999. Hukum Perbankan Modern Bandung: Citra Aditya Bakti
39
X-ray Diffraction Crystallography, 済無No Title No Title No Title, 2016.

28
c. Capital (modal)

Analisis modal mempunyai tujuan untuk mengukur kemampuan

debitur dalam menyediakan modal sendiri (ownshare) untuk mendukung

pembiayaan usaha. Dalam menganalisis modal mencakup pula besar dan

komposisi modal sebagaimana tercantum dalam akta pendirian

perusahaan dan perubahannya, perkembangan usaha, dan lain

sebagainya.

d. Colateral (jaminan)

Analisis jaminan bertujuan untuk besarnya nilai jaminan yang

digunakan sebagai alat pengaman dari debitur kepada kreditur. Jaminan

tersebut akan dinilai oleh bank untuk menentukan nilai pasar wajar (nilai

ekonomisnya pada saat dijual) dari jaminan yang akan diikat sebagai

jaminan.

e. Condotion Of Economy (kondisi ekonomi)

Analisa kondisi prospek usaha bertujuan untuk mengetahui

prospektif atau tidaknya suatu usaha yang akan dibiayai, yang meliputi

siklus bisnis mulai dari bahan baku (pemasok), pengelola, dan

pemasaran.40

2.4 Bank

2.4.1 Pengertian Bank

Menurut Ikatan Bankir Indonesia (2014: 3) Pada intinya bank dapat

didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang menghimpun dana dari

40
Fuady, Munir. 1999. Hukum Perbankan Modern Bandung: Citra Aditya Bakti

29
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.41

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan, “Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara

konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah

bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan

Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

2.4.2 Fungsi Bank

Menurut Susilo, Triandoro dan Santoso (2006:9) secara umum fungsi

utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya

kembali kepada masyarakat untuk berbagi tujuan atau sebagai Financial

Intermediary.42

2.4.3 Jenis Bank

Dalam praktik perbankan di Indonesia terdapat beberapa jenis perbankan

yang diatur dalam Undang-Undang Perbankan. Namun kegiatan utama atau

pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya. Adapun

jenis bank diantaranya:

a) Bank Umum

41
Ismail, Manajemen Perbankan, (Surabaya: Kencana, 2013), 97
42
Crystallography, 済無No Title No Title No Title.

30
Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.Sifat jasa

yang diberikan adalah umum, dalam arti dapat memberikan seluruh jasa

perbankan yang ada.Begitu pula dengan wilayah operasinya dapat

dilakukan di seluruh wilayah.Bank umum sering disebut bank komersil

(commercial bank).

b) Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melakukan kegiatan usaha

secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Artinya

di sini bahwa kegiatan BPR jauh lebih sempit jika dibandingkan dengan

kegiatan bank umum.

Di samping kedua jenis bank tersebut dalam praktiknya masih terdapat

satu lagi jenis bank yang ada di Indonesia yaitu Bank Sentral. Bank Sentral tidak

bersifat komersial seperti halnya Bank Umum dan BPR, dan di Indonesia fungsi

Bank Sentral dipegang oleh Bank Indonesia (BI). Fungsi Bank Sentral diatur oleh

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia.43

2.4.4 Definisi Nelayan

Nelayan adalah orang atau perseorangan yang, melakukan usaha

penangkapan ikan, dengan hak atau kuasa atas kapal/perahu dan atau alat

tangkap ikan yang dipergunakan untuk menagkap ikan. Nelayan dalam

Ensiklopedia Indonesia dinyatakan sebagai orang-orang yang secara aktif

melakukan penangkapan ikan, baik secara langsung maupun tidak langsung

43
Sujarweni, dan Utami. “Analisis Dampak Pembiayaan Dana Bergulir KUR Terhadap Kinerja
UMKM”, Bisnis dan Ekonomi, Vol. 22 No. 1 (2015), 14.

31
sebagai mata pencaharian. mengartikan nelayan dengan artian yang lebih luas

lagi, yaitu masyarakat nelayan bukan berarti mereka yang dalam mengatur

hidupnya hanya mencari ikan di laut untuk menghidupi keluarganya akan tetapi

juga orang-orang yang interal dalam lingkungan itu. (M.Khalil Mansyur (dalam

Imron :2012).

Nelayan atau kelompok nelayan sesuai UU No 9 tahun 1985 adalah

perorangan atau badan hukum yang melakukan usaha perikanan yang

mencakup, menangkap, membudidayakan, mendinginkan atau mengawetkan

ikan dengan tujuan komersial.

Pada daerah penelitian, sebagian besar merupakan nelayan kecil.

Perikanan tangkap skala kecil dapat diklasifikasikan ke dalam kondisi/karakter

usaha dimana nelayan sebagai operator usahanya. Dengan kata lain operator

usaha perikanan tangkap skala kecil diklasifikasikan sebagai nelayan kecil.

Nelayan kecil menurut UU No.45 Tahun 2009 adalah orang yang mata

pencahariannya melakukan penangkapan ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari yang menggunakan kapal perikanan berukuran paling besar lima

grosston (GT).44

2.5 Penelitian Terdahulu

Setelah masalah dirumuskan, maka langkah selanjutnya adalah mencari

teori-teori, konsep-konsep, generalisasi yang dapat dijadikan landasan teoritis

yang akan dijadikan bagi penelitian yang akan dilakukan itu. Teori-teori dan

konsep pada umumnya dapat ditemukan dalam sumber acuan umum, yaitu

kepustakaan yang berwujud buku-buku teks, dan sejenisnya. Generalisasi dapat

44
Maftuh, Nafiul. 2013. Pembiayaan Progam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Pembantu Singosari Malang. (Malang: Skripsi Tidak Diterbitkan).

32
ditarik dari laporan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan bagi masalah

yang sedang digarap.

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian

terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan, kemudian

membuat ringkasan, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum

terpublikasikan. Hasil-hasil penelitian terdahulu itu pada umumnya dapat

dikemukakan dalam sumber acuan khusus, yaitu kepustakaan yang berwujud

jurnal, tesis, disertasi, dan lain-lain sumber bacaan yang memuat laporan

penelitian. Dengan melakukan langkah ini maka akan dilihat sejauh mana

orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan. Penulis akan

mengemukakan beberapa diantara karya ilmiah yang mempunyai kemiripan

tema tersebut.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

Persamaan
Nama Judul Metode Hasil
No. dan
Peneliti Penelitian Penelitian Penelitian
Perbedaan
1. Yulida Alvi Peran Kredit Dalam Hasil dari Persamaan
Yunitha Usaha Rakyat penelitian ini penelitian ini penelitian
(2021) (Kur) Bank yang menyatakan terdahulu
BRI Unit digunakan (1) Penyaluran dengan
Besuk dalam ialah penelitian Kredit Usaha penelitian ini
Meningkatkan kualitatif Rakyat pada adalah
Produktivitas lapangan (field Bank BRI Unit variabel
Petani research) Besuk melalui independent
dengan teknik beberapa dan variabel
pengumpulan tahap yaitu dependen.
data tahap
menggunakan permohonan Perbedaan
observasi, dan penelitian
wawancara, pemrakarsa terdahulu
dan kredit, tahap dengan
dokumentasi. analisis penelitian ini
kredit/tahap adalah metode
pemeriksaan, penelitian,
tahap objek
pemberian penelitian
putusan kredit serta lokasi
dan tahap penelitian.
pencairan
kredit. (2)

33
Peran
pembiayayaan
KUR untuk
petani di bank
BRI Unit Besuk
dapat
meningkatkan
produktivitas
petani. Dengan
bantuan modal
tersebut dapat
meningkatkan
jumlah
produksinya
untuk
meningkatkan
produktivitas
petani.
2. Nopriyan Analisis Analisis data Hasil penelitian Persamaan
Rahma Peranan KUR dalam KUR Dari Bank penelitian
(2020) dari Bank BRI penelitian Bri Terhadap terdahulu
Terhadap menggunakan Peningkatan dengan
Peningkatan metode Pendapatan penelitian ini
Pendapatan deskriptif yaitu Usaha Kecil adalah
Usaha Kecil metode analisis Menengah variabel
Menengah dengan cara (Ukm) Didesa independent
(UKM) Didesa data yang Bukit Agung yaitu pernan
Bukit Agung disusun dan Pangkalan KUR BRI.
Pangkalan dikelompokkan, Kerinci (Studi
Kerinci kemudian Kasus Ukm Perbedaan
dianalisis Desa Bukit penelitian
Agung terdahulu
Pangkalan dengan
Kerinci) penelitian ini
pemberian adalah
KUR vairabel
berperanan dependen,
terhadap metode
peningkatan penelitian,
pendapatan objek
usaha kecil penelitian
menengah serta lokasi
(ukm). Karena penelitian.
pemberian
kredit dapat
membantu
dalam
penambahan
modal dan
untuk
memperbesar
usahanya
3. Layin Peran Penelitian ini Dari penelitian Persamaan
Macfiana penyaluran menggunakan didapatkan dalam
Azizah pembiayaan penelitian hasil yang penelitian ini

34
(2020) Kredit Usaha deskriptif menunjukkan adalah sama-
Rakyat (KUR) kualitatif bahwa sama
di Bank BRI prosedur membahas
SYARIAH penyaluran tentang peran
KCP pembiayaan kredit usaha
Mojokerto kredit usaha rakyat (KUR)
Majapahit rakyat (KUR)
terhadap yang Perbedaan
perkenbangan ditetapkan oleh penelitian
usaha mikro bank BRI terdahulu
kecil dan Syariah KCP dengan
menengah Mojokerto penelitian ini
(UMKM) di sudah adalah metode
Kabupaten dilakukan penelitian,
Mojokerto dengan baik variabel
dan benar, dependen dan
sesuai dengan lokasi
ketentuan yang penelitian.
sudah dibuat
dari pihak bank
BRI Syariah
KCP
Mojokerto.
4. Danny Peran Kredit Penelitian ini Berdasarkan Persamaan
Fadhilah Usaha Rakyat dilakukan penelitian penelitian
Daulay (KUR) dengan tersebut terdahulu
(2015) terhadap menggunakan didapatkan dengan
Pendapatan metode hasil yang penelitian ini
Petani Padi di Ordinary Least menunjukkan adalah
Kecamatan Square (OLS) bahwa kredit variabel
Gebang dengan usaha Rakyat independent,
Kabupaten menggunakan berpengaruh variabel
Langkat analisis untuk positif terhadap dependen dan
mengolah data peningkatan metode
yaitu dengan pendapatan penelitian.
menggunakan petani padi, ini
SPSS 17.0 for terlihat dari Perbedaan
Windows. beberapa penelitian
indikator terdahulu
seperti adanya dengan
peningkatan penelitian ini
pendapatan adalah objek
petani padi di penelitian
kecamatan serta lokasi
Gebang penelitian.
Kabupaten
Langkat.

35
2.6 Kerangka Penelitian

2.6.1 Kerangka Teori

Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau rencana yang berisi

tentang penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang

berlandaskan pada hasil dari penelitian tersebut (Arikunto, 2006).

Faktor yang mempengaruhi


Masyarakat Nelayan
produktivitas :
- Manusia
- Modal
- Metode / proses
- Lingkungan organisasi
(internal) Produktivitas Usaha
- Produksi
- Lingkungan negara
(ekternal)
- Sumber daya alam
- Umpan balik Berpengaruh Tidak berpengaruh

Pemberian KUR

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

: Variabel yang tidak diteliti

: Penghubung

36
2.6.2 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi tentang hubungan

atau kaitan antara konsep- konsep atau variabel-variabel yang akan diamati atau

diukur melalui penelitian yang akan dilakukan (Notoatmodjo, 2012).

Variabel Independen Variabel Dependen

Kredit Usaha Rakyat Produktivitas

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Keterangan :

: Garis Penghubung

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

2.7 Hipotesis
Dari kerangka konsep tersebut diatas, dapat ditarik hipotesis yakni:
1. Hipotesis Nol (H0) : Tidak ada pengaruh antara Kredit Usaha Rakyat
(KUR) terhadap Peningkatan Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan di
Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan.
2. Hipotesis Alternatif (Ha): Ada pengaruh antara Kredit Usaha Rakyat
(KUR) terhadap Peningkatan Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan di
Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan.

37
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pedekatan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu

penelitian yang bertujuan untuk mempelajari secara intensif latar belakang

keadaan sekarang dan interaksi lingkungan suatu unit sosial baik individu,

kelompok, lembaga atau masyarakat. Penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif. Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan

pendekatan cross sectional, yaitu suatu penelitian yang menekankan pada waktu

pengukuran observasi data variabel independen dan dependen hanya pada

suatu waktu, dimana variabel independen dan dependen dinilai secara simultan

pada suatu saat, jadi tidak terdapat tindak lanjut.45

Dilihat dari sifatnya penelitian ini bersifat deskriptif analis yaitu bertujuan

untuk mendiskripsikan apa-apa yang sedang berlaku, didalamnya terdapat upaya

mendeskripsikan, mencatat analisis dan menginterprestasikan kondisi-kondisi

yang sekarang ini terjadi.46

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan

Kabupaten Banggai Kepulauan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan

Desember 2023.

45
Iskandar, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif), Jakarta
: GP. Press.
46
Sumandi Suryabrata, Metode Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 22

38
3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Data Primer

Data primer didalam penelitian ini adalah data yang diperoleh secara

langsung dari kuesioner. Menurut sugiyono (2011) kuesioner adalah teknik

pengumpulan data dengan cara peneliti memberikan daftar pertanyaan atau

pernyataan yang tertulis untuk dijawab oleh responden. Dalam penelitian ini

peneliti melakukan pembagian kuesioner secara langsung.47

3.3.2 Data Sekunder

Sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data sekunder ini merupakan data yang sifatnya mendukung keperluan

data primer seperti buku-buku, literatur dan bacaan yang berkaitan dan

menunjang penelitian ini (Sugiyono, 2009). Data sekunder dari penelitian ini

didapatkan kuesioner dan lembar pengamatan untuk Instrumen Penelitian. 48

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi berupa sumber atau objek yang

akan diteliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulan, atau dengan kata lain,

populasi adalah totalitas dari seluruh objek peneliti. 49 Populasi dalam penelitian

ini adalah seluruh masyarakat nelayan yang ada di Desa Kalumbatan

Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan yang berjumlah 100

orang.

47
Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Bandung: alfabeta.
48
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, Bandung: Alfabeta.
49
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka
Cipta.

39
3.4.2 Sampel

Sampel adalah objek pengamatan yang dipilih dari populasi, sehingga

sampel merupakan bagian dari populasi dan mencerminkan karakteristik

populasinya.50 Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu

teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel dalam

penelitian ini adalah nelayan yang ada di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum

Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan. Rumus slovin:


𝑁
n = 1+𝑁(𝑒)2

Keterangan:

n= Ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel

yang masih dapat ditolelir atau diinginkan 10%. Rumus slovin:

n = N

1+N(e)2

n = 100

1+100 (0,10)2

n = 100

n = 50

Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 50 responden. Adapun

kriteria inklusi dan eksklusi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kriteria Inklusi: Masyarakat nelayan nasabah KUR BRI Unit Salakan yang

ada di Desa Kalumbatan.

50
Suharsimi Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka
Cipta.

40
2. Kriteria Eksklusi: Masyarakat yang tidak bersedia menjadi responden.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau

konstrak dengan cara memberikan arti, atau menspesifikan kegiatan, ataupun

memberikan suatu operasionalisasi yang diperlukan untuk mengukur konstrak

atau variabel tertentu.51

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasioanl Indikator Alat Ukur Skala


Variabel Pinjaman Kredit Usaha 1. Ketetapan Kuesioner Likert
Independen Rakyat (KUR) yang di sasaran
tujukan kepada 2. Ketetapan
Kredit Usaha masyarakat nelayan di waktu
Rakyat (KUR) Desa Kalumbatan dalam 3. Ketetapan
bentuk rupiah, yang jumlah
angsuran dan jumlah 4. Ketetapan
kreditnya telah disepakati beban
oleh kedua belah pihak. kredit
Variabel Besarnya penghasilan 1. Efisiensi Kuesioner Likert
Dependen yang dihasilkan dalam 2. Efektivitas
suatu kegiatan usaha
Produktivitas setelah menggunakan
Usaha KUR.
Masyarakat
Nelayan

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan kemajuan yang paling penting

dalam penelitian ini, karena tujuan utama eksplorasi adalah untuk memperoleh

informasi. Untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini,

diperlukan data seperti berikut :

1. Observasi

Menurut S. Margono, observasi diartikan sebagai pengamatan dan

mencatat secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek

51
Suratno Arsyad Lincoln. 1995. Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis, Yogyakarta: UPP
AMPYKPN

41
penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di

tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Teknik observasi dalam

penelitian ini berfungsi untuk memperoleh gambaran tentang sesuatu yang

diteliti, atau dengan kata lain observasi merupakan suatu cara yang

memungkinkan bagi peneliti untuk mengamati kondisi usaha nelayan di Desa

Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan

serta peran pihak bank atau KUR dalam peningkatan produktivitas usaha

masyarakat nelayan di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan

Kabupaten Banggai Kepulauan.52

2. Kuesioner

Survei adalah teknik bermacam-macam informasi. Sebuah strategi

dengan menggunakan daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun yang

telah diatur di mana responden dihubungi untuk menjawab dan memberikan

data seperti yang ditunjukkan oleh gaji dan keadaan asli mereka. Untuk

memperoleh informasi yang lebih tepat, survei disesuaikan langsung dengan

responden, lebih spesifik dengan mengunjungi responden untuk menyelidiki

daerah.53

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mengumpulkan

dokumen atau arsip yang ada kaitannya dengan masalah yang akan dibahas

yaitu peningkatan produktivitas usaha masyarakat nelayan.

a. Dokumen-dokumen atau berkas-berkas lainnya yang diperoleh dari

PT Bank Rakyat Indonesia.

52
Sugiono, 2006. Metode Penelitian Adminitrasi Dilengkapi dengan Metode R & D, Bandung:
Alfabeta
53
Sugiono, 2006. Metode Penelitian Adminitrasi Dilengkapi dengan Metode R & D, Bandung:
Alfabeta

42
b. Buku-buku serta bahan pustaka lainnya yang berkaitan dengan

pokok-pokok bahasan penelitian.

3.7 Validasi dan Reliabilitas

Instrument penelitan untuk variabel peran KUR terhadap peningkatan

produktivitas usaha masyarakat nelayan, merupakan kuesioner baku yang

diadopsi dari penelitian Sakina Amalia (2021) dalam penelitan yang berjudul

pengaruh kredit usaha rakyat (KUR) terhadap peningkatan produktivitas usaha

mikro, yang telah di uji rehabilitas dengan nilai 0,760 yang menunjukkan bahwa

hasil rhitung lebih besar dari nilai rtabel 0,60, sehingga instrumen penelitian

dinyatakan reliabel (handal).

3.8 Uji Asumsi Klasik

Menurut Irawan (2004), uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui

ada tidaknya normalitas residual, multikolinearitas, autokorelasi dan

heteroskedastis pada model regresi. Model regresi linier dapat disebut sebagai

model yang baik jika model tersebut memenuhi beberapa asumsi klasik yaitu

data residual terdistribusi normal, tidak adanya multikolinearitas, autokorelasi dan

heteroskedastis. Harus terpenuhinya asumsi klasik karena agar diperoleh model

regresi dengan estimasi yang tidak bias dan pengujian dapat dipercaya. Apabila

ada satu syarat saja yang tidak terpenuhi, maka hasil analisis regresi tidak dapat

dikatakan bersifat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator).54

3.9 Uji Hipotesis

Menurut Kurniawan dan Puspitaningtyas (2016) bahwa pengujian

hipotesis adalah suatu prosedur yang dilakukan dalam penelitian dengan tujuan

untuk dapat mengambil keputusan menerima atau menolak hipotesis yang

54
Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya.

43
diajukan. Uji hipotesis dilakukan dengan menaksir parameter populasi

berdasarkan data sampel melalui uji statistik inferensial, yaitu untuk menguji

kebenaran suatu pernyataan secara statistik serta menarik kesimpulan menerima

atau menolak pernyataan tersebut.55

1. Uji Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen (Basuki, 2015). Menurut Zaenuddin (2018) Uji t bertujuan untuk

melihat seberapa jauh pengaruh satu variabel bebas secara individual dalam

menerangkan variasi variabel terikat. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai

t tabel pada tingkat kepercayaan (1-a) x 100% dan derajat bebas n – k

(jumlah observasi dikurangi jumlah parameter.

Menurut Machali (2015) Kriteria pengujian dari uji t yaitu jika t hitung ≥ t

tabel (t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel) maka Ha diterima dan

Ho ditolak. Sedangkan Jika t hitung ≤ t tabel (t hitung lebih kecil atau sama

dengan t tabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan signifikansi :

a. Jika signifikansi > 0,05, maka Ho diterima.

b. Jika signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak.56

2. Koefisien Determinasi (Adjusted)

Menurut Basuki (2015) Koefisien determinasi merupakan koefisien yang

menjelaskan hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel

independen (Y) dalam suatu model. Koefisien determinasi untuk menjelaskan

55
Kurniawan, Agung Widhi dan Zarah Puspitaningtyas. (2016). Metode Penelitian
Kuantitatif.Yogyakarta: Pandiva Buku
56
Basuki, A.T & Yuliadi , I. (2014). Elektronik Data Prosesing (SPSS 15 dan Eviews 7). Yogyakarta

44
seberapa besar proporsi variasi variabel dependen dijelaskan oleh variabel

independen. Nilai koefisien determinasi ini terletak antara 0 dan 1. 0   1.57

Nilai yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel bebas dalam

menjelaskan variabel-variabel terikat sangat terbatas. Nilai yang mendekati 1

berarti variabel variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel terkait. Semakin angkanya

mendekati 1 maka semakin baik garis regresi karena mampu menjelaskan

data aktualnya. Semakin mendekati angka nol maka mempunyai garis regresi

yang kurang baik.58

57
Machali, Imam. 2015. Statistik Itu Mudah: Menggunakan SPSS Sebagai Alat Bantu Statistik.
Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata.
58
Basuki, A.T & Yuliadi , I. (2014). Elektronik Data Prosesing (SPSS 15 dan Eviews 7). Yogyakarta

45
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Singkat

Pada mulanya Desa Kalumbatan merupakan sebuah hamparan pasir dan

batu karang (Coral Relief) yang memanjang di semenanjung timur pulau peling,

yang konon tidak bertuan dan tidak memiliki nama. Disekitar pesisir pantai

tersebut, hanya di tumbuhi oleh tanaman bakau (Mangrove) sehingga nyaman

untuk di jadikan tempat persinggahan bagi para saudagar yang ingin

berdagang maupun bagi para nelayan suku bajo yang mencari nafkah dari

segala penjuru.59

Dengan seiringnya, maka tempat ini menjadi tempat persingggahan bagi

para pedagang dan para nelayan. Yang akhirnya beberapa orang diantara

mereka membuat semacam gubuk-gubuk kecil atau dalam bahasa bajo dikenal

dengan nama ’Bharoh’ untuk dijadikan sebagai tempat melepas lelah, dan

sekaligus sebagai tempat untuk berintraksi dan berniaga diantara sesams

mereka. Dari waktu-kewaktu tempat tersebut menjadi ramai dikunjungi dan di

singgahi, baik oleh para saudagar yang ingin berlayar maupun oleh para

penduduk desa-desa yang ada diseputaran tempat tersebut untuk menjual

hasil pertanian mereka, baik berupa bahan makanan maupun buah-buahan.

Dengan telah terjadinya interaksi sosial dari berbagai ragam suku, etnis,

budaya dan bahasa. Sehingga dari dialek yang sering dibahasakan oleh

mereka maka tempat ini sering mereka sebutkan dengan istilah POLUBATAN “

Dalam bahasa banggai yang artinya persinggahan.

59
Profil. (2022). Profil Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan.

46
Seiring dengan perkembangan zaman,orang-orang yang mendiami

tempat ini semakin banyak dan berkembang, akhirnya terbentuklah sebuah

perkampungan yang memiliki pemerintahan yang berdaulat dengan nama

“DESA KALUMBATAN” Yang dipimpin oleh seorang kepala desa yang diberi

gelar “PINGGAWA”. Adapun masyarakat yang mendiami tempat ini selain

suku bajo sendiri, juga ada yang berasal dari Sulawesi selatan, Sulawesi utara,

banggai (PAU LIPU) dan dari daerah-daerah lain.Walaupun terdiri dari

beragam etnis, suku, bangsa dan budaya, namun kehidpan sosial masyarakat

sangat dinamis dan harmonis, rukun dan damai.60

Dalam menjalani kehidupan selama berpuluh-puluh tahun, akhirnya pada

tanggal 04 Mei 2000 sehubungan dengan terjadinya gempa tektonik yang

melanda wilayah kabupaten banggai kepulauan, telah ikut meluluh lantakkan

rumah-rumah penduduk dan bangunan lainnya yang telah mereka diami secara

turun temurun tersebut.

Melihat kondisi perkampungan yang sangat parah akhirnya penduduk

setempat sekarang telah menjadi sebuah desa defenitif dan yang lainnya

pindah ke wilayah Tinitotoe yang juga sekaligus merupakan salah saut dusun

dari desa kalumbatan pada waktu yang cara kebutulan dibangun tahun 1992

yang merupakan hasil program pusat yaitu Pembangunan Daerah Ttertinggal

(PDT).

Karena telah merasa nyaman dan aman berada ditempat yang baru

tersebut, secara perlahan-lahan masyarakat meninggalkan tempat yang dulu

mereka diami secara turun-temurun dan membangun kembali satu persatu

rumah-rumah ditempat yang baru mereka tempati itu. Didukung dengan

60
Profil. (2022). Profil Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan.

47
Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada serta ditunjang dengan Sumber Daya

Alam (SDA) yang berlimpah akhirnya pembangunan masyarakat desa

kalumbatan meningkat dengan sangat pesat hingga seperti sekarang ini.

Akhirnya sejarah tentang penduduk penghuni negeri tak bertanah yang

berada diatas permukaan laut tersebut, kini tinggal cerita dan kenangan

bersama deburan ombak yang memecah dihamparan karang, yang dijadikan

dongeng pengantar tidur bagi anak-anak mereka sebagai generasi penerus

pada masa yang akan datang.

2. Kondisi Geografis

Secara geografis Desa Kalumbatan kecamatan totikum selatan terletak di

pesisir pantai selat kalumbatan, tepatnya di daratan timur pulau peling,

kabupaten banggai kepulauan dengan batas wilayah

 Sebelah utara berbatasan dengan desa kanali

 Sebelah selatan berbatasan dengan selat kalumbatan

 Sebelah barat berbatasan dengan selat kalumbatan

 Sebelah timur berbatasan dengan desa sobonon

3. Topografi

Berdasarkan sumber data statistic dan hasil evaluasi data, serta sumber-

sumber lainnya, komposisi ketinggian daratan di wilayah Desa Kalumbatan

Yaitu: terletak Pada Ketinggian ± 0,5 M dari permukaan laut dengan luas

kemiringan lahan ± 0,50 dan 2,0 Km2 dan merupakan daratan rendah.61

4. Keadaan Iklim

Iklim desa kalumbatan dipengaruhi oleh dua musim secara tetap yaitu

musim hujan dan musim panas, dengan curah hujan rata-rata 15000-3000

61
Profil. (2022). Profil Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai
Kepulauan.

48
mm/tahun dan suhu udara maksimum rata-rata seperti yang tercatat pada

stasiun meteorology bubung luwuk berkisar pada 25-34 0C.

4.2 Hasil penelitian

4.2.1 Analisis Responden

Profil responden dalam penelitian ini merupakan data diri responden yang

terdapat dalam kuesioner yang disebarkan kepada responden. Responden

dalam penelitian ini merupakan masyarakat nelayan yang termasuk nasabah

Bank BRI Unit Salakan. Penelitian ini menggunakan 50 orang responden.

Peneliti menyebarkan sebanyak 50 kuesioner dan terisi sesuai dengan target.

Profil responden tercantum dalam kuesioner bertujuan untuk mengetahui data

responden yang mengisi kuesioner dan dikelompokkan kemudian dirangkum

sehingga menjadi sebuah informasi yang berkaitan dengan penelitian ini.

Profil responden dikelompokkan berdasarkan umur, jenis kelamin dan

pendidikan terakhir. Berikut profil responden yang telah diolah dan dirangkum

menjadi sebuah informasi yang dihasilkan dari kuesioner yang telah disebarkan

kepada nasabah dalam bentuk tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1 Karakteristik Responden

Karakteristik Responden n %
Umur
Remaja Akhir (17-25 tahun) - -
Dewasa Awal (26-35 tahun) 2 4%
Dewasa Akhir (36-45 tahun) 48 96%
Lansia Awal (46-55 tahun) - -
Lansia Akhir (56-65 tahun) - -
Jenis Kelamin
Laki-laki 35 70%
Perempuan 15 30%
Pendidikan Terakhir
SD 18 36%
SMP 32 64%
SMA/SMK - -
S1 - -
Total 50 100%
Sumber: Data Primer (2024)

49
Berdasarkan karakteristik responden yang tergolong dalam kelompok

umur di atas, mayoritas responden berada pada usia dewasa akhir (36-45 tahun)

yaitu sebanyak 48 responden (96%), sedangkan 2 responden (4%) lainnya

berada pada umur dewasa awal (26-35 tahun). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa nasabah pada PT Bank BRI Unit Salakan mayoritas berada pada usia

dewasa akhir.

Berdasarkan karakteristik responden pada tabel 4.1 yang tergolong dalam

kelompok jenis kelamin di atas, jumlah responden berjenis kelamin pria sebanyak

35 orang atau dalam bentuk persen sebanyak 70%. Sedangkan jumlah

responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 15 orang atau dalam bentuk

persen sebanyak 30%. Jika dilihat dari besar jumlah respondennya, jumlah

responden berjenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada responden berjenis

kelamin perempuan sehingga dapat disimpulkan bahwa nasabah dominan

berjenis kelamin laki-laki.

Berdasarkan karakteristik responden yang tergolong dalam kelompok

jenis pendidikan terakhir di atas, jumlah responden berdasarkan pendidkan

terakhir SD sebanyak 18 orang atau dalam bentuk persentase sebanyak 36%,

sedangkan jumlah responden dengan pendidikan terakhir SMP sebanyak 32

orang atau dalam bentuk persentase sebanyak 64%. Jika melihat dari

perbandingan data jumlah responden di atas, responden terbanyak adalah

responden yang memiliki pendidikan SMP.

Tabel 4.2 Deskriptif Jawaban Responden pada Kuesioner Variabel X

Pernyataan SS S N TS STS
No.
Variabel X n % n % n % n % n %
Kur telah digunakan
18 82
1. dengan baik sebagai 9 41 0 0% 0 0% 0 0%
% %
sumber modal usaha
Pinjaman KUR 10
2. 50 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
digunakan untuk 0%

50
membeli bahan baku
guna meningkatkan
produksi
Biaya administrasi
96
3. pengajuan KUR relative 2 4% 48 0 0% 0 0% 0 0%
%
terjangkau
Jumlah dana yang
diterima nasabah sesuai 80 20
4. 40 10 0 0% 0 0% 0 0%
dengan yang diajukan % %
sebelumnya
Jumlah dana yang
10 90
5. diterima memenuhi 5 45 0 0% 0 0% 0 0%
% %
kebutuhan modal usaha
Beban bunga KUR
tergolong rendah 96
6. 1 2% 48 0 0% 1 2% 0 0%
dibandingkan kredit %
usaha lainnya
Persyaratan jaminan
18 82
7. yang ditetapkan tidak 9 41 0 0% 0 0% 0 0%
% %
memeberatkan nasabah
Jumlah dana pinjaman
80 20
8. mampu meningkatkan 40 10 0 0% 0 0% 0 0%
% %
pendapatan usaha
Beban bunga KUR tidak 72 28
9. 0 0% 36 14 0 0% 0 0%
memberatkan nasabah % %
Kredit Usaha Rakyat
98
10. memberikan angsuran 1 2% 49 0 0% 0 0% 0 0%
%
yang cukup ringan
Sumber: Data Primer (2024)

Dari tabel di atas diketahui skor data penelitian mengenai pernyataan

variable X kepada nasabah Bank BRI Unit Salakan. Pertanyaan tentang KUR

telah digunakan dengan baik sebagai sumber modal usaha, untuk pernyataan

tersebut terdapat 9 orang yang sangat setuju (SS) dengan persentase 18%,

untuk nasabah yang setuju terdapat 41 orang nasabah dan persentasenya 82%.

Untuk pernyataan tentang Pinjaman KUR digunakan untuk membeli bahan baku

guna meningkatkan produksi, untuk pernyataan tersebut seluruh 50 responden

menjawab sangat setuju (SS) dengan persentase 100%. Untuk pernyataan

tentang penyaluran KUR telah memberikan penjelasan megenai batasan jangka

waktu pinjaman, untuk pernyataan tersebut terdapat 2 orang yang sangat setuju

(SS) dengan persentase 4%, untuk nasabah yang setuju terdapat 48 orang

nasabah dan persentasenya 96%. Untuk pernyataan tentang prosedur

51
pemberian KUR sudah terlaksana secara efektif, untuk pernyataan tersebut

terdapat 40 orang yang sangat setuju (SS) dengan persentase 80%, untuk

nasabah yang setuju terdapat 10 orang nasabah dan persentasenya 20%. Untuk

pernyataan tentang jumlah dana yang diterima nasabah sudah sesuai dengan

yang diajukan sebelumnya, untuk pernyataan tersebut terdapat 5 orang yang

sangat setuju (SS) dengan persentase 10%, untuk nasabah yang setuju terdapat

45 orang nasabah dan persentasenya 90%. Untuk pernyataan tentang Beban

bunga KUR tergolong rendah dibandingkan kredit usaha lainnya, untuk

pernyataan tersebut terdapat 1 orang yang sangat setuju (SS) dengan

persentase 2%, untuk nasabah yang setuju terdapat 48 orang nasabah dan

persentasenya 96%, dan nasabah yang tidak setuju (TS) ada 1 orang nasabah

dengan persentase 2%. Untuk pernyataan tentang Persyaratan jaminan yang

ditetapkan tidak memeberatkan nasabah, untuk pernyataan tersebut terdapat 9

orang yang sangat setuju (SS) dengan persentase 18%, untuk nasabah yang

setuju terdapat 41 orang nasabah dan persentasenya 82%. Untuk pernyataan

tentang Jumlah dana pinjaman mampu meningkatkan pendapatan usaha, untuk

pernyataan tersebut terdapat 40 orang yang sangat setuju (SS) dengan

persentase 80%, untuk nasabah yang setuju terdapat 20 orang nasabah dan

persentasenya 20%. Untuk pernyataan tentang Beban bunga KUR tidak

memberatkan nasabah, untuk pernyataan tersebut terdapat 36 orang yang yang

setuju dengan persentase 72% dan terdapat 14 orang nasabah yang menjawab

netral dengan persentasenya 28%. Untuk pernyataan tentang Kredit Usaha

Rakyat memberikan angsuran yang cukup ringan, untuk pernyataan tersebut

terdapat 1 orang yang sangat setuju (SS) dengan persentase 2%, untuk nasabah

yang setuju terdapat 49 orang nasabah dan persentasenya 98%.

52
Tabel 4.3 Deskriptif Jawaban Responden pada Kuesioner Variabel Y

Pernyataan SS S N TS STS
No.
Variabel Y n % n % n % n % n %
Jumlah dana pinjaman
98
1. dapat meningkatkan 1 2% 49 0 0% 0 0% 0 0%
%
volume penjualan
Pinjaman KUR
digunakan untuk 10
2. 50 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
memperluas kapasitas 0%
usaha
Jumlah dana pinjaman
10
3. mampu meningkatkan 50 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
0%
perkembangan usaha
Dana pinjaman
98
4. memberikan keuntungan 1 2% 49 0 0% 0 0% 0 0%
%
bagi usaha
Produksi menambah
setelah menerima 10
5. 50 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
pinjaman modal Kredit 0%
Usaha Rakyat (KUR)
Dari produksi yang
bertambah, maka
90
6. pendapatan juga 1 2% 45 4 8% 0 0% 0 0%
%
meningkat setiap
penjualan
Laba/keuntungan yang
dihasilkan usaha
nasabah meningkat 94
7. 1 2% 1 2% 47 1 2% 0 0%
setiap bulannya setelah %
mendapat pinjaman
kredit dari bank
Sumber: Data Primer (2024)

Berdasarkan tabel di atas maka dapat tentang pertanyaan terhadap

variabel Y kepada nasabah Bank BRI Unit Salakan. Pada pertanyaan terhadap

variabel di atas terdapat 7 pertanyaan dan masing memiliki kriteria angka

masing-masing. Untuk Pertanyaan tentang Jumlah dana pinjaman dapat

meningkatkan volume penjualan, untuk pertanyaan tersebut terdapat 1 orang

yang sangat setuju (SS) dengan persentase 2%, untuk nasabah yang setuju

terdapat 49 orang nasabah dan persentasenya 98%. Untuk Pertanyaan tentang

Pinjaman KUR digunakan untuk memperluas kapasitas usaha, untuk pertanyaan

53
tersebut seluruh 50 responden menjawab sangat setuju (SS) dengan persentase

100%. Untuk Pertanyaan tentang Jumlah dana pinjaman mampu meningkatkan

perkembangan usaha, untuk pertanyaan tersebut seluruh 50 responden

menjawab sangat setuju (SS) dengan persentase 100%. Untuk Pertanyaan

tentang Dana pinjaman memberikan keuntungan bagi usaha, untuk pertanyaan

tersebut terdapat 1 orang yang sangat setuju (SS) dengan persentase 2%, untuk

nasabah yang setuju terdapat 49 orang nasabah dan persentasenya 98%. Untuk

Pertanyaan tentang Produksi menambah setelah menerima pinjaman modal

Kredit Usaha Rakyat (KUR), untuk pertanyaan tersebut seluruh 50 responden

menjawab sangat setuju (SS) dengan persentase 100%. Untuk Pertanyaan

tentang Dari produksi yang bertambah, maka pendapatan juga meningkat setiap

penjualan, untuk pertanyaan tersebut terdapat 1 orang yang sangat setuju (SS)

dengan persentase 2%, untuk nasabah yang setuju terdapat 45 orang nasabah

dan persentasenya 90% selanjutnya kriteria netral (N) 4 orang dengan

persentase 8%. Untuk Pertanyaan tentang Laba/keuntungan yang dihasilkan

usaha nasabah meningkat setiap bulannya setelah mendapat pinjaman, untuk

pertanyaan tersebut terdapat 1 orang yang sangat setuju (SS) dengan

persentase 2%, untuk nasabah yang setuju terdapat 1 orang nasabah dan

persentasenya 2% selanjutnya kriteria netral (N) 47 orang dengan persentase

94%, kriteria tidak setuju (TS) 1 orang nasabah dengan persentase 2%.

4.2.2 Deskripsi Variabel (Uji Statistik)

1. Uj Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui peran variabel Pemberian Kredit Usaha Rakyat (X) terhadap

Peningkatan Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan (Y). Analisis ini akan

54
menggunakan input berdasarkan data yang diperoleh dari Peran Pemberian

Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Peningkatan Produktivitas Usaha

Masyarakat Nelayan di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan

Kabupaten Banggai Kepulauan. Hasil Olah data analisis regresi liniear

sederhana dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi Sederhana

Standardized
Coefficients
Unstandardized Coefficients t Sig.
Std. Error
Beta
(Constant) 13,328 3,478 3,832 0,000
KUR 0,332 0,084 0,494 3,939 0,000
Sumber: Data Primer (2024)

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa metode yang digunakan dalam

analisis data yang telah dikumpulkan untuk mengetahui peran pemberian

kredit usaha rakyat (KUR) terhadap peningkatan produktivitas usaha

masyarakat nelayan. Dari hasil pengolahan data tersebut dapat disusun

persamaan sebagai berikut:

Y = a + bX + e

Y= 13,328+ 0,332 X + e

(3.939)**

*** = Sig pada taraf uji 1%

** = Sig pada taraf uji 5%

Dari persamaan regresi di atas, dapat dijelaskan beberapa hal, sebagai

berikut:

1) a = 13,328 : artinya apabila kredit usaha rakyat konstan atau tidak

dijalankan, maka produktivitas usaha masyarakat nelayan akan turun

13,328 satuan.

55
2) X = 0,398 : artinya apabila kredit usaha rakyat ditingkatkan 1 satuan

maka produktivitas usaha masyarakat nelayan akan meningkat pula

sebesar 0,398 satuan.

Dari hasil tersebut disimpulkan bahwa pemberian Kredit Usaha Rakyat

(KUR) akan meningkat jika produktivitas usaha masyarakat nelayan

ditingkatkan, sebaliknya jika pemberian kredit usaha rakyat tidak ditingkatkan

atau berjalan tetap, maka produktivitas usaha masyarakat nelayan akan

menurun.

2. Uji t (Parsial)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada peran yang signifikan dari

pemberian kredit usaha rakyat terhadap peningkatan produktivitas usaha

masyarakat nelayan. Dari hasil analisis didapatkan nilai t hitung sebesar

3,939 dengan signifikansi 0,000, karena signifikansi 0,000 < 0,05, maka

hipotesis alternatif diterima yang menyatakan ada peran yang signifikan dari

pemberian kredit usaha rakyat terhadap peningkatan produktivitas usaha

masyarakat nelayan.

3. Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.4 Hasil Uji Koefisien Determinasi

Std. Error of the


R R Square Adjusted R Square
Estimate
0,494a 0,244 0,229 0,698
Sumber: Data Primer (2024)

Berdasarkan analisis data maka dihasilkan besaran R². Adapun

kegunaan R² adalah untuk mengetahui persentase besarnya peran

pemberian kredit usaha rakyat terhadap peningkatan produktivitas usaha

masyarakat nelayan. Dari hasil analisis data diperoleh besaran R² sebesar

0.244 ini menunjukkan bahwa variabel yang diteliti yaitu pembrian kredit

56
usaha rakyat mempunyai peran terhadap peningkatan produktivitas usaha

masyarakat nelayan sebesar 24%. Sedangkan sisanya sebesar 76%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak terdapat di dalam model atau tidak

penulis teliti.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Di Bank BRI

Berdasarkan hasil penelitian peneliti di kantor PT. Bank Rakyat Indonesia

(persero) Unit Salakan, maka peneliti dapat mengemukakan bahwa proses

penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dilakukan secara bertahap yaitu sebagai

berikut:

1. Tahap Permohonan Kredit

Calon debitur mengajukan permohonan kredit usaha rakyat (KUR) secara

tertulis kepada pihak BRI Unit Salakan. Calon debitur KUR datang ke kantor

BRI Unit Salakan, kemudian Nasabah Mengajukan KUR dibantu oleh

customer service. Calon debitur mengisi formulir pendaftaran atau formulir

pengajuan permohonan KUR yang sudah disediakan pihak bank, kemudian

calon debitur menandatangani.62

Calon debitur kredit usaha rakyat diharuskan memenuhi persyartaan yang

telah ditetapkan dalam hal pengajuan permohonan kredit usaha rakyat. Kredit

usaha rakyat diperkenalkan sebagai kredit yang mudah didapat, maka syarat-

syarat yang harus dilakukan pun sederhana. Syarat yang perlu disertakan

adalah bukti identitas diri berupa (KTP) Kartu Tanda Penduduk, Kartu

keluarga (KK), Surat Keterangan Usaha.

62
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2010

57
Table 4.6 Persyaratan KUR Mikro

Keterangan Persyaratan
Calon Debitur Individu (perorangan) yang melakukan
usaha produktif dan layak
Usaha Telah melakukan usaha secara aktif
minimal 6 bulan
Besar Kredit Maksimal Rp. 35.000.000
Jenis Pinjaman Kredit  Kredit Modal Kerja (KMK) dengan
hangka waktu maksimum 3 tahun
 Pinjaman Investasi (KI) dengan
jangka waktu maksimum 5 tahun
Suku Bunga Suku bunga efektif 7% per tahun atau
setara dengan suku bunga flat 0,41%
per bulan
Provinsi / Administrasi Tidak dipungut biaya
Persyaratan Administrasi KTP, KK, dan Surat Izin Usaha

2. Tahap Pemeriksaan/Tahap Analisis Kredit

Dalam sistem penyaluran Kredit pada Bank BRI adalah tahap

pemeriksaan dan analisis kredit. Tahap ini dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui apakah berkas-berkas yang sudah lengkap sesuai persyaratan.

Pada tahap pemeriksaan, setelah syarat-syarat dilengkapi, pihak BRI Unit

Salakan dalam hal ini Mantri akan melihat serta meninjau langsung

kelapangan tentang layak atau tidak calon debitur kredit usaha rakyat

diberikan pinjaman dengan menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan

permohonan KUR tersebut antara lain:

a. Mencocokan fotocopi bukti diri/identitas lain sesuai dengan aslinya.

b. Menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan usaha calon debitur

kredit usaha rakyat.63

Misalnya tentang modal, tentang usaha, tentang pinjaman pada pihak

lain, dll. Tujuannya adalah untuk menganalisi apakah calon debitur mampu

63
Rahayu Widiastuti, ” Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berdampak Pada Kinerja Usaha UMKM di Kota
Salatiga, Jurnal Visi Manajemen, Vol 2 No 2 (2017), 104.

58
mengendalikan pinjaman atau tidak. Berdasarkan arahan Bank Indonesia

Sebagaimana termuat dalam SK direksi Bank Indonesia No. 27/162/KEP/DIR

tanggal 31 maret 1995, setiap permohonan kredit yang telah memenuhi

syarat harus dianalisis secara tertulis dengan prinsip sebagai berikut:

a. Bentuk, format, dan kedalaman analisis kredit ditetapkan oleh bank

yang disesuaikan dengan jumlah dan jenis kredit.

b. Analisis kredit harus mengambarkan konsep hubungan total

permohonan kredit. Ini bearti bahwa persetujuan pemberian kredit

tidak boleh berdasarkan semata-mata atas pertimbangan

permohonan untuk satu transaksi dari pemohon, namun harus

didasarkan atas penilaian seluruh kredit dari pemohon kredit yang

diberikan secara bersama-sama oleh bank.

c. Analisis kredit harus dibuat secara lengkap, akurat, dan objektif yang

sekurang-kurangnya meliputi;

 Mengambarkan semua informasi yang berkaitan dengan usaha

dan data dari pemohon termasuk hasil penelitian pada daftar

kredit macet.

 Penilaian kelayakan jumlah permohonan kredit dengan kegiatan

usaha yang akan dibiayai, dengan sasaran menghindari

kemungkinan terjadinya mark up yang dapat merugikan bank.

 Menyajikan penilian yang objektif dan tidak dapat dipengaruhi oleh

pihak-pihak yang berkepentingan dengan permohonan kredit.64

d. Analisa kredit harus mencakup penilian tentang prinsip 5C dan

penilaian terhadap sumber pelunasan kredit yang dititikberatkan pada

64
Rahayu Widiastuti, ” Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berdampak Pada Kinerja Usaha UMKM di Kota
Salatiga, Jurnal Visi Manajemen, Vol 2 No 2 (2017), 104.

59
hasil usaha yang dilakukan pemohon serta menyediakan aspek

yuridis perkreditan dengan tujuan untuk melindungi bank atas resiko

yang mungkin timbul.

e. Dalam penilian kredit sindikasi harus dinilai pula bank yang bertindak

sebagai bank induk.

Bagaimana arahan diatas, tetap terbuka peluang bagi bank-bank untuk

mengatur kebijakan kreditnya sesuai dengan kondisi dan kebutuhan bank itu

sendiri. BRI (persero) unit Salakan dalam melakukan analisa kredit pun

mempunyai kebijakan sendiri yang tentunya berpedoman pada arahan Bank

Indonesia. Laporan keuangan calon debitur merupakan salah satu data

pokok mutlak dalam hal analisis.65

3. Tahap Pemberian Putusan Kredit

Calon debitur akan memperoleh keputusan kredit yang berisi persetujuan

akan adanya pemberian kredit usaha rakyat sesuai permohonan yang

diajukannya. Keputusan persetujuan permohonan kredit berupa

mengabulkan sebagaian atau seluruh permohonan kredit dari calon debitur.

Pihak BRI (persero) Unit Salakan akan memberitahukan kepada calon

debitur untuk mengkonfirmasi kembali sekitar satu sampai dua hari

(Pengajuan kredit di BRI Unit tidak boleh lama sejak sejak pendaftaran

dengan putusan bank tidak lebih dari 7 hari). Setelah itu mantri sebelum

pemberian putusan kredit, kepala unit BRI Unit Salakan wajib memastikan

65
Niko, “Analisis Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada PT Bank Rakyat Indonesia
(PERSERO) Tbk. Unit Cinde Cabang Sriwijaya Palembang”, (skripsi, Universitas Muhammadiyah
Palembang, Palembang, 2013), 9.

60
bahwa dokumen-dokumen yang berkaitan atau yang mendukung pemberian

putusan kredit masih berlaku lengkap, sah dan memiliki kekuatan hukum. 66

4. Tahap Pencairan Kredit/Akad Kredit

Pencairan Kredit (Thomas Suyatno, dkk.2007:85) yang telah disetujui

dapat dilakukan dengan alat-alat dan cara yang ditentukan oleh bank, antara

lain pencairan dengan menarik cek atau giro bilyet, kuitansi. Dengan

dokumen-dokumen yang oleh bank dapat diterima sebagai perintah

pembayaran, atau dengan beban rekening pinjaman nasabah. Tahap

pencairan kredit meliputi beberapa tahap yaitu tahap pencairan,

penandatangan perjanjian pencairan kredit, flat bayar dan pembayaran

pencairan kredit.67

Adapun penjelasan mengenai langkah-langkah pada tahap akad kredit

adalah sebagai berikut :

1. Persiapan pencairan

Setelah surat keterangan permohonan pinjaman diputus, costumer

service mencatat pada register dan segera mempersiapkan pencairan

sebagai berikut:

a. Memberitahukan pada calon debitur bahwa permohonan KUR telah

mendapat persetujuan atau putusan tanggal pencairan.

b. Menyiapkan Surat Pengakuan Hutang (SPH).

c. Mengisi kuitansi pencairan KUR.

2. Menandatanganan Perjanjian Pencairan KUR

66
Munir Fuady, Hukum Perkreditan Kontenporer, (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996), 21-27.
67
Shofi Rifqih Zulfah,” Analisis Pengukuran Efesiensi dan Efektifitas Kinerja Pengelolaan Dana
Zakat Pada Organisasi Pengelola Zakat”, (Skripsi, IAIN Surakarta, Surakarta, 2017), 9.

61
Berkas pencairan disini adalah Surat Pengakuan Hutang, customer

service harus memastikan bahwa dokumen-dokumen yang berhubungan

dengan pencairan kredit usaha rakyat telah ditandatangani oleh debitur

sebagai bukti persetujuan. Setelah itu, customer service meminta debitur

untuk membaca dan memahami Surat Pengakuan Hutang (SPH) dan

menandatangani surat tersebut. Selanjutnya diserahkan kepada kepala unit

BRI untuk diperiksa. Untuk menjaga keamanan dan melaksanakan prinsip

kehati-hatian maka customer service mencocokan tanda tangan debitur

dengan waktu awal pendaftaran, kemudian menyerahkan semua berkas

kepala unit BRI untuk di flat bayar.

3. Flat Bayar

Kepala unit memeriksa berkas tentang kebenaran dan kelengkapan isi

berkas kredit usaha rakyat untuk disesuiakan dengan syarat yang disebutkan

dalam putusan kredit, setelah itu maka kepala unit membutuhkan tanda

tangan sebagai persetujuan flat bayar. Setelah selesai, kwitansi diserahkan

pada teller dan berkas diserahkan pada customer service.

4. Pembayaran Pencairan KUR Tanpa Jaminan

Pembayaran Pencairan kredit usaha rakyat kepada debitur dilakukan oleh

teller berdasarkan kwitansi yang diterima dari kepala unit BRI dengan terlebih

dahulu meneliti keabsahan kwitansi. Apabila terjadinya keterlambatan

pencairan dana kredit usaha rakyat, maka disebabkan oleh banyaknya

peminat yang hendak menjadi calon debitur kredit usaha rakyat, mengingat

jumlah tenaga kerja yang menangani kredit usaha rakyat tidak sebanding

dengan jumlah peminat kredit usaha rakyat.68

68
6 Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2010

62
4.3.2 Peran Pemberian Kredit Usaha Rakyat Bank BRI Terhadap

Peningkatan Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan di Desa

Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai

Kepulauan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil

bahwa secara statistik maka hipotesis alternatif yang menyatakan ada peran

signifikan dari pemberian kredit usaha rakyat terhadap peningkatan produktivitas

usaha masyarakat nelayan, diterima, dan hipotesis null yang menyatakan tidak

ada peran yang signifikan dari pemberian kredit usaha rakyat terhadap

penignkata produktivitas usaha masyarakat nelayan, ditolak. Berdasarkan tabel

4.3 yang diperoleh dari pengolahan data menggunakan program SPSS maka

hasilnya dapat disimpulkan bahwa variabel pendapatan (X) berperan secara

positif dan signifikan terhadap variabel produktivitas usaha masyarakat nelayan

(Y) apabila ditingkatkan 1 satuan dan apabila kredit usaha konstan atau tidak

dijalankan maka produktivitas usaha masyarakat nelayan akan menurun.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wawan

Kusnawan (2018) dengan judul Pengaruh Modal Sendiri dan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) Terhadap Pendapatan Usaha (Studi UMKM di Desa Platihan Kidul

Kecamatan Siman).69 Berdasarkan hasil dari penelitian ini bahwa modal

pinjaman KUR berpengaruh positif terhadap penghasilan. Penelitian ini juga

sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mauli Khairul Hakim (2019)

69
Hakim, Mauli Khairul. 2019. Peran Pembiayaan KUR Terhadap Perkembangan UMKM
Masyarakat Msulim di Kabupaten Kudus (Study Kasus Bank BRI Syariah cabang Kudus). Semarang:
Skripsi

63
dengan judul “Peran Pembiayaan KUR Terhadap Perkembangan UMKM

Masyarakat Muslim di Kabupaten Kudus”.70

Berdasarkan hasil penelitian, setelah menggunakan program KUR tidak

mengurangi produktivitas maupun pendapatan para nelayan melainkan

meningkat. Sebelumnya, nelayan masih menggunakan modal dari keluarga,

bahkan terkadang meminjam kepada rentenir, itupun dengan bunga yang cukup

tinggi, akibatnya hasil yang mereka dapatkan setelah penjualan tidak bertambah,

dikarenakan harus membayar bunga rentenir yang cukup tinggi, belum lagi untuk

biaya operasional. Masyarakat nelayan menggunakan program Kredit Usaha

Rakyat (KUR), tujuannya agar mudah untuk membeli kebutuhan memancing dan

membayar biaya operasional, dan setelah menggunakan dana KUR penghasilan

masyarakat nelayan bertambah.

Hal ini dapat dibuktikan dengan paparan tabel berikut, dimana hasil ini di

dapat setelah melakukan perbandingan terhadap nasabah KUR.

Tabel 4.7 Program KUR Bagi Masyarakat Nelayan

Pendapatan sebelum Pendapatan setelah


No. Responden Pinjaman KUR
pinjaman pinjaman
1. Tn. L 15.000.000 3.000.000 5.000.000
2. Ny. N 25.000.000 3.000.000 7.000.000
3. Tn. M 20.000.000 5.000.000 7.000.000
4. Ny. S 30.000.000 7.000.000 4.000.000
5. Tn. H 30.000.000 3.000.000 4.000.000
6. Ny. R 25.000.000 3.000.000 5.000.000
7. Tn. S 30.000.000 3.000.000 7.000.000
8. Tn. M 30.000.000 3.000.000 6.000.000
9. Ny. S 35.000.000 4.000.000 6.000.000
10. Ny. S.L 25.000.000 3.000.000 4.000.000
11. Tn. B 25.000.000 2.000.000 4.000.000
12. Tn. S 30.000.000 3.000.000 6.000.000
13. Tn. T 25.000.000 2.000.000 4.000.000

70
Riawan, dan Wawan Kusnawan. 2018. Pengaruh Modal Sendiri dan Kredit Usaha Rakyat (KUR)
terhadap Pendapatan Usaha (Studi Pada UMKM di Desa Platihan Kidul Kec. Siman). Jurnal
Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 31- 37

64
14. Tn. B 25.000.000 3.000.000 4.000.000
15. Tn. S 25.000.000 1.000.000 4.000.000
16. Tn. I 25.000.000 2.000.000 5.000.000
17. Ny. N 25.000.000 3.000.000 5.000.000
18. Tn. A 30.000.000 3.000.000 5.000.000
19. Tn. U 30.000.000 3.000.000 5.000.000
20. Tn. B 25.000.000 2.000.000 4.000.000
21. Ny. M 25.000.000 3.000.000 5.000.000
22. Ny. S 25.000.000 2.000.000 3.000.000
23. Ny. W 20.000.000 2.000.000 4.000.000
24. Tn. F 30.000.000 3.000.000 5.000.000
25. Tn. S 35.000.000 3.000.000 5.000.000
26. Tn. I 25.000.000 1.000.000 3.000.000
27. Tn. A 30.000.000 2.000.000 5.000.000
28. Tn. H 20.000.000 1.500.000 4.000.000
29. Tn. W 25.000.000 3.000.000 5.000.000
30. Tn. D 25.000.000 3.500.000 6.500.000
31. Tn A.M 15.000.000 3.000.000 5.000.000
32. Ny. F.B 25.000.000 3.000.000 7.000.000
33. Tn. A.D 20.000.000 5.000.000 7.000.000
34. Ny. S 30.000.000 7.000.000 4.000.000
35. Tn. B.L 30.000.000 3.000.000 4.000.000
36. Ny. D 25.000.000 3.000.000 5.000.000
37. Tn. K.S 30.000.000 3.000.000 7.000.000
38. Tn. J 30.000.000 3.000.000 6.000.000
39. Ny. W 35.000.000 4.000.000 6.000.000
40. Ny. A.L 25.000.000 3.000.000 4.000.000
41. Tn. K.M 25.000.000 2.000.000 4.000.000
42. Tn. L.G 30.000.000 3.000.000 6.000.000
43. Tn. P 25.000.000 2.000.000 4.000.000
44. Tn. S.A 25.000.000 3.000.000 4.000.000
45. Tn. A 25.000.000 1.000.000 4.000.000
46. Tn. B 25.000.000 2.000.000 5.000.000
47. Ny. D.S 25.000.000 3.000.000 5.000.000
48. Tn. R.S 30.000.000 3.000.000 5.000.000
49. Tn. L.K 30.000.000 3.000.000 5.000.000
50. Tn. P 25.000.000 2.000.000 4.000.000

Setelah KUR cair, pihak Bank tidak hanya memberikan modal namun ikut

serta memberi saran atau masukan kepada nasabah KUR, pihak Bank juga

melakukan pemantauan, dan pemantauan itu sendiri di lakukakan untuk melihat

benar atau tidaknya pinjaman tersebut digunakan untuk modal kerja. Dukungan

65
dari pihak Bank juga diberikan karena turut memberikan peran dalam

mendukung perekonomian masyarakat melalui sosialisasi KUR.

Peran Kredit Usaha Rakyat Bank BRI terhadap Peningktatan

Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan di Desa Kalumbatan Kecamatan

Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan, dapat diuraikan sebagai

berikut:

1. Membantu Para Petani Dalam Masalah Permodalan

Meningkatkan sumber pendapatan, mayoritas nasabah penerima KUR

BRI Unit Salakan menyatakan bahwa kinerja petani mengalami peningkatan.

Hal ini sesuai dengan teori peraturan menteri keuangan Nomor

135/PMK.05/2008 yang diubah menjadi Peraturan Menteri Keuangan Nomor

22/PMK.05/2010, tentang fasilitas dan tujuan Kredit Usaha Rakyat adalah

untuk mempercepat pengembangan sektor-sektor primer dan pemberdayaan

usaha skala kecil.71

2. Dengan Memberikan Penambahan Modal Dapat Meningkatkan Hasil

Produksi

Program KUR ini memang sangat berperan penting di dalam memulai

atau mengembangkan usaha, apalagi dengan bunga yang rendah. Hal ini

sesuai dengan teori Shofi Rifqi Zulfah, Tidak ada produksi bila tanpa adanya

biaya yang rendah dalam satuan unit.72

3. Efesien

Program KUR dengan agunan/jaminan yang mudah dan bunga yang

rendah dapat membantu para petani menyelesaikan pekerjaannya sesuai

tepat pada waktunya, dengan begitu para petani tidak mengeluarkan biaya

71
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2010
72
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT.Bumi Aksara

66
lagi dalam mengelola pertaniannya. Hal ini sesuai dengan teori Hal ini sesuai

dengan teori Shofi Rifqi Zulfa Tidak ada produksi bila tanpa adanya biaya

yang rendah dalam satuan unit.73

4. Efektivitas

Adanya program KUR dengan bunga yang cukup rendah para petani

dapat mengelola usahanya dan tidak perlu waktu lagi untuk menambah

pengerjaannnya karena kesulitan dengan biaya untuk membeli pupuk, obat-

obatan, dan biaya operasional, dengan dana KUR para petani dapat

mendapatkan hasil yang meningkat, (melebihi biaya modal). Hal ini sesuai

dengan teori Shofi Rifqi Zulfa dari segi hasil efektivitas diukur dari tujuan atau

akibat yang dikehendaki oleh organisasi telah tercapai. Sedangkan dari segi

usaha diukur dengan usaha apa yang telah ditempuh dan dilaksanakan telah

tercapai.74

73
Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT.Bumi Aksara
74
Ali, Masyhud. 2004. Asset Liability Management-Menyiasati Resiko Pasar dan Resiko
Operasional dalam Perbankan. Jakarta: PT Alex Media Kompotindo

67
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penyaluran Kredit Usaha Rakyat pada Bank BRI Unit Salakan melalui

beberapa tahap yaitu tahap permohonan dan pemrakarsa kredit, tahap

analisis kredit/tahap pemeriksaan, tahap pemberian putusan kredit dan

tahap pencairan kredit yang secara keseluruhan dilakukan oleh pihak ba

Bank BRI Unit Salakan dalam meningkatkan produktivitas petani.

2. Peran pembiayaan KUR untuk masyarakat nelayan di Bank BRI Unit

Salakan dengan pembiayaan tersebut dapat meningkatkan produktivitas

masyarakat nelayan. Program kredit usaha rakyat (KUR) merupakan

suatu program yang sangat membantu masyarakat dan sebagai modal

kerja yang diperuntukkan untuk penambahan persediaan, pertambahan

modal bagi usaha dengan golongan kecil dan menengah, dengan

bantuan modal tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

sebagai nelayan dalam meningkatkan jumlah produksinya untuk

meningkatkan produktivitas nelayan.

5.2 Saran

1. Bagi masyarakat yang menerima KUR agar lebih bijak dalam

menggunakan dana yang diberikan oleh pihak Bank. Agar lebih

merasakan manfaat adanya penyaluran KUR terhadap peningkatan

ekonomi.

68
2. Bagi pihak BRI diharapkan terus menerus memberikan pembelajaran dan

arahan kepada masyarakat yang menerima KUR dan selalu melakukan

pengawasan kepada nasabah secara rutin.

69
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Latif et al. 2010. Nilai-Nilai Dasar Dalam Membangun Ekonomi Islam,”

n.d., 153–69.

Abubakar & Rodlial, T. 2018. Pengaruh Kompetensi Pegawai Terhadap

Produktivitas Kerja Pegawai Dinas Kesehatan Kota Bandung. Jurnal

Administrasi Negara , Volume 24, Nomor 1.

Ali, Masyhud. 2004. Asset Liability Management-Menyiasati Resiko Pasar dan

Resiko Operasional dalam Perbankan. Jakarta: PT Alex Media

Kompotindo

Amanda, Praiseila. 2015. Kajian Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Pertanian pada Bank Rakyat Indonesia Syariah Kantor Cabang Tondano,

Manado: Skripsi Tidak Diterbitkan

Anoraga, & Pandji. 2004. Manajemen Bisnis, Cetakan Ketiga. Jakarta: Rineka

Cipta.

Basuki, A.T & Yuliadi, I. (2014). Elektronik Data Prosesing (SPSS 15 dan

Eviews 7). Yogyakarta

Berry, David. 2003. Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta: Raja Grafindo

Persad

Biddle, B.J dan Thomas, E.J. 1966. Role Theory : Concept and Research.

NewYork : Wiley.

Biddle, B.J dan Thomas, E.J. 1966. Role Theory : Concept and Research.

NewYork : Wiley.

Cici, & Asmawaty. 2017. Pengaruh Konflik, Stress, Kompetensi Terhadap

Produktivitas Kerja Yang Dimediasi Oleh Variabel Motivasi (Studi Kasus

70
Madarasah Tsanawiyah Tanah Bumbu). Jurnal Ilmu Administrasi Dan

Manajemen. Vol 5. No. 1.

Dany Arti A. 2019. Pamularsih Analisis Peran Badan Permusyawaratan Desa

(BPD) Dalam Pemilihan Kepala 2019.

Daryanto, & Rahardjo, M. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava

Media.

Deckiyanto, Firmansyah. 2013. Efektifitas Kebijakan Pemberian Kredit Usaha

Rakyat (Kur) Mikro Berdasarkan Surat Edaran Direksi Nose: S.09c –

DIR/ADK/03/2010 ATAS Ketentuan Kredit Usaha Rakyat (Kur) Mikro,

Malang: Universitas Brawijaya.

Derlia Nita. 2020. Analisis Peran Kredit Usaha Rakyat Dalam Meningkatkan

Produktivitas Dan Pendapatan Petani Palawija Kecamatan Rebang

Tangkas Kabupaten Way Kanan“, (Skripsi, Institus Agama Islam Negeri

Metro, Met),ro, 2020 54.

Dersal, William Van. 1978. Prinsip dan Teknik Supervisi ddalam Pemerintah dan

perusahaan, Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Desyani Panekenan, et.al. 2017. Peran Kredit Perbankan pada Sektor Pertanian di

Provinsi Sulawesi Utara. Agri-SosioEkonomi Unsrat, Vol. 13, No. 1A,

183-194

Djadjun & Djuhara. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kompetensi Terhadap

Produktivitas Pada Karyawan Bagian Manajemen, Sirkulasi Dan Iklan PT.

Tribun Jabar Bandung. Jurnal Indonesia Membangun, Vol. 13, No 1.

71
Djuhara & Djadjun. 2009. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi terhadap

Produktivitas pada Karyawan bagian Manajemen (Siklus dan Iklan

PT.Tribun Jabar Bandung). STIE Pasundan Bandung.

Fakhriah, Nor. 2014. Tingkat Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada Bank

Syariah di Banjarmasin,(Bamjarmasin: Skripsi Tidak Diterbitkan.

Firman & Dony. 2021. Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Terhadap

Produktivitas Kerja Karyawan PT. Astra International Daihatsu, Tbk

Cibubur. Jurnal Ekonomi dan Industri, Volume 21, No.2.

Fuady, Munir. 1999. Hukum Perbankan Modern Bandung: Citra Aditya Bakti

Gomes, & Cardoso, F. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Andi

Offset.

Hariandja, & Efendi, M.T. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia, pengadaan,

Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas

Pegawai. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Hakim, Mauli Khairul. 2019. Peran Pembiayaan KUR Terhadap Perkembangan

UMKM Masyarakat Msulim di Kabupaten Kudus (Study Kasus Bank BRI

Syariah cabang Kudus). Semarang: Skripsi

Hasibuan, & Malayu S.P. 2009. Manajemen Dasar, Pengertian, Dan Masalah.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. 2006. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Hon Wesley Sinambela. 2019. Peran KUR Bank Rakyat Indonesia Terhadap

Produktivitas Petani di Kecamatan Lintongnihuta. (Skripsi, Universitas

Sumatera Utara, Sumatera Utara, 2019), 4.

72
Iskandar, Dedi & Betanursanti, I. 2013. Pengaruh Motivasi Karyawan terhadap

Produktivitas Perusahaan Tekstil PT. Unggulrejo Wasono. Purwokerto.

Iskandar, 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif), Jakarta : GP. Press.

Ismail, Manajemen Perbankan, (Surabaya: Kencana, 2013), 97

Kurniawan, Agung Widhi & Zarah Puspitaningtyas. (2016). Metode Penelitian

Kuantitatif.Yogyakarta: Pandiva Buku

Machali, Imam. 2015. Statistik Itu Mudah: Menggunakan SPSS Sebagai Alat

Bantu Statistik. Yogyakarta: Lembaga Ladang Kata.

Maftuh, Nafiul. 2013. Pembiayaan Progam Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada

Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pembantu Singosari Malang.

(Malang: Skripsi Tidak Diterbitkan).

Munir Fuady. 1996. Hukum Perkreditan Kontenporer, (Bandung: Citra Aditya

Bakti, 1996), 21-27.

Nasution. 1994. Berbagai Pendekatan Belajar Dan Mengajar, Jakarta: Bina

Aksara.

Niko. 2013. Analisis Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pada PT

Bank Rakyat Indonesia (PERSERO) Tbk. Unit Cinde Cabang Sriwijaya

Palembang”, (skripsi, Universitas Muhammadiyah Palembang,

Palembang, 2013), 9.

Nopriyan Rahma. 2020. Analisis Peranan KUR Dari Bank BRI Terhadap

Peningkatan Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) Didesa Bukit

Agung Pangkalan Kerinci. Skripsi.

73
Profil. (2022). Profil Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten

Banggai Kepulauan.

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.05/2010

Rahayu Widiastuti. 2017. Kredit Usaha Rakyat (KUR) Berdampak Pada Kinerja

Usaha UMKM di Kota Salatiga, Jurnal Visi Manajemen, Vol 2 No 2

(2017), 104.

Rahma. 2020. Analisis Peranan KUR Dari Bank BRI Terhadap Peningkatan

Pendapatan Usaha Kecil Menengah (UKM) Didesa Bukit Agung

Pangkalan Kerinci.

Riawan, dan Wawan Kusnawan. 2018. Pengaruh Modal Sendiri dan Kredit Usaha

Rakyat (KUR) terhadap Pendapatan Usaha (Studi Pada UMKM di Desa

Platihan Kidul Kec. Siman). Jurnal Akuntansi dan Pajak, 19(01), 2018, 31-

37

Shofi Rifqih Zulfah. 2017. Analisis Pengukuran Efesiensi dan Efektifitas Kinerja

Pengelolaan Dana Zakat Pada Organisasi Pengelola Zakat”, (Skripsi, IAIN

Surakarta, Surakarta, 2017), 9.

Soehartono, Irawan. 2004. Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian

Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial lainnya, Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Soekanto. 2002. Teori Peranan. Jakarta. Bumi Aksara

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Adminitrasi Dilengkapi dengan Metode R & D,

Bandung: Alfabeta

74
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R dan D, Bandung:

alfabeta.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta

: Rineka Cipta.

Sujarweni, Utami. 2015. Analisis Dampak Pembiayaan Dana Bergulir KUR

Terhadap Kinerja UMKM”, Bisnis dan Ekonomi, Vol. 22 No. 1 (2015),

14.

Sumandi Suryabrata. 1998. Metode Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1998), h. 22

Suratno Arsyad Lincoln. 1995. Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis,

Yogyakarta: UPP AMPYKPN

Tritama. 2021. Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat Terhadap Pendapatan

Usaha Kecil Di Kabupaten Luwu Pada BRI Unit Belopa,” no. 1 (2021): 1–

15.

Wira Noer Riadho. 2010. Strategi Pemasaran Pembiayaan Pertanian. Ilmu

Ekonomi Syariah, Vol 2 No 1, 64.

Wahyu Wulandari. 2016. Kajian Tingkat Kesejahteraan. Skripsi, 2016, 4–21.

75
Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Kepada

Yth. Bapak/Ibu/Saudara/Saudari

Ditempat,

Dengan Hormat,

Dalam rangka menyelesaikan tugas akhir skripsi, saya NADIA

TADIMBALAT mahasiswi Program Studi Perbankan Syariah IAIN Sultan AMAI

Gorontalo, bermaksud mengadakan penelitian tentang “Peran Kredit Usaha

Rakyat Bank BRI terhadap Peningktatan Produktivitas Usaha Masyarakat

Nelayan Di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten

Banggai Kepulauan”.

Penelitian ini melibatkan masyarakat nelayan yang ada di Desa

Kalumbatan. Kami mohon bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan informasi

dengan cara mengisi kuesioner ini secara lengkap sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya. Semua keterangan dan jawaban yang diperoleh semata-mata

hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya. Oleh sebab itu

jawaban Bapak/Ibu berikan besar sekali artinya bagi kelancaran penelitian ini.

Atas bantuan Bapak/Ibu, peneliti mengucapkan terima kasih.

Gorontalo, Desember 2023

Hormat Saya,

Nadia Tadimbalat

76
Lampiran 2. Persetujuan Menjadi Responden

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bertandatangan dibawah ini setelah membaca dan memahami

penjelasan tentang surat pengantar menjadi responden penelitian, saya

menyatakan bersedia menjadi responden yang dilakukan oleh mahasiswa

Program Studi Perbankan Syariah IAIN Sultan AMAI Gorontalo yang sedang

melakukan penelitian dengan judul “Peran Kredit Usaha Rakyat Bank BRI

terhadap Peningktatan Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan Di Desa

Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan”.

Saya memahami bahwa keikutsertaan saya sebagai responden dalam

penelitian ini bermanfaat bagi peningkatan kualitas pelayanan perbankan syariah

di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum Selatan Kabupaten Banggai

Kepulauan. Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak berdampak negatif kepada

saya dan rumah sakit.

Gorontalo, Desember 2023

Responden

(................................)

77
Lampiran 3. Kuesioner

KUESIONER PENELITIAN

Kepada Yth Bapak/Ibu penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat

Indonesia Sehubungan dengan penelitian Skripsi saya, dengan biodata saya

sebagai berikut :

Nama : NADIA TADIMBALAT

NIM : 194022026

Jurusan : Perbankan Syariah

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam, IAIN SULTAN AMAI Gorontalo

Pada saat ini saya sedang menyusun skripsi saya yang berjudul :

Peran Kredit Usaha Rakyat Bank BRI terhadap Peningktatan Produktivitas

Usaha Masyarakat Nelayan Di Desa Kalumbatan Kecamatan Totikum

Selatan Kabupaten Banggai Kepulauan

Atas kesediaannya untuk berpartisipasi dalam menjawab beberapa pertanyaan

yang akan digunakan sebagai bahan pengolahan data, penulis mengucapkan

terima kasih.

A. Data Responden

1. Nomor Kuesioner : …………….(Di isi Oleh Peneliti)

2. Nama : …………….(Inisial)

3. Usia : …………….

4. Jenis Kelamin : …………….

5. Pendidikan Terakhir : …………….

78
B. Petujuk Pengisian

Pilihlah salah satu alternative jawaban yang sesuai dengan cara memberikan

tanda centang (√) pada salah satu kolom jawaban yang Bapak/Ibu anggap

sesuai dengan keadaan sebenarnya.

C. Pertanyaan Penelitian

 Variabel Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) (X)

Berapakah modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang anda dapatkan dari Bank

Rakyat Indonesia Unit Salakan Cabang Banggai Kepulauan?

a. Rp. 1.000.000 – 3.000.000 (……………….......................)

b. Rp. 4.000.000 – Rp. 6.000.00 (……………….......................)

c. Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000 (………………………............)

d. Rp. 10.000.000 – Rp.12.000.000 (…………………...................)

e. ≥ Rp. 12.000.000 (………………......................)

 Variabel Peningktatan Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan (Y)

Berapa pendapatan rata-rata per bulan Anda sebelum menerima Kredit

Usaha Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia Unit Salakan Cabang

Banggai Kepulauan?

a. Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 (………………………..................)

b. Rp. 4.000.000 – Rp. 6.000.000 (………………………..................)

c. Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000 (……………………......................)

d. Rp. 10.000.000 – Rp.12.000.000 (…………………….....................)

e. ≥ Rp. 12.000.000 (………………….........................)

79
 Berapa pendapatan rata-rata per bulan Anda setelah menerima Kredit Usaha

Rakyat (KUR) dari Bank Rakyat Indonesia Unit Salakan Cabang Banggai

Kepulauan?

a. Rp. 1.000.000 – Rp. 3.000.000 (……………………....................)

b. Rp. 4.000.000 – Rp. 6.000.000 (…………………........................)

c. Rp. 7.000.000 – Rp. 9.000.000 (…………………........................)

d. Rp. 10.000.000 – Rp.12.000.000 (………………...........................)

e. ≥ Rp. 12.000.000 (………………….......................)

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda check list sesuai

petunjuk berikut ini :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

N : Netral

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No. Pernyataan SS S N TS STS


Variabel Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
KUR telah digunakan dengan baik sebagai
1.
sumber modal usaha
Pinjaman KUR digunakan untuk membeli bahan
2.
baku guna meningkatkan produksi
Penyaluran KUR telah memberikan penjelasan
3.
mengenai batasan dan jangka waktu pinjaman
Prosedur pemberian KUR sudah terlaksana
4.
secara efektif
Jumlah dana yang diterima nasabah sesuai
5.
dengan yang diajukan sebelumnya
Beban bunga KUR tergolong rendah
6.
dibandingkan kredit usaha lainnya
Persyaratan jaminan yang ditetapkan tidak
7.
memeberatkan nasabah
8. Jumlah dana pinjaman mampu meningkatkan

80
pendapatan usaha
9. Beban bunga KUR tidak memberatkan nasabah
Kredit Usaha Rakyat memberikan angsuran yang
10.
cukup ringan
Variabel Peningktatan Produktivitas Usaha Masyarakat Nelayan
Jumlah dana pinjaman dapat meningkatkan
1.
volume penjualan
Pinjaman KUR digunakan untuk memperluas
2.
kapasitas usaha
Jumlah dana pinjaman mampu meningkatkan
3.
perkembangan usaha
Dana pinjaman memberikan keuntungan bagi
4.
usaha
Produksi menambah setelah menerima pinjaman
5.
modal Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Dari produksi yang bertambah, maka
6.
pendapatan juga meningkat setiap penjualan
Laba/keuntungan yang dihasilkan usaha
7. nasabah meningkat setiap bulannya setelah
mendapat pinjaman kredit dari bank

81
Lampiran 4. Master Tabel 1

No. Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir KUR Pendapatan Sebelum Pendapatan Sesudah

1 Tn. L 41 tahun Laki-laki SMP 15.000.000 3.000.000 5.000.000


2 Ny. N 40 tahun Perempuan SD 25.000.000 3.000.000 7.000.000
3 Tn. M 45 tahun Laki-laki SMP 20.000.000 5.000.000 7.000.000
4 Ny. S 43 tahun Perempuan SMP 30.000.000 7.000.000 4.000.000
5 Tn. H 45 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 4.000.000
6 Ny. R 40 tahun Perempuan SMP 25.000.000 3.000.000 5.000.000
7 Tn. S 40 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 7.000.000
8 Tn. M 42 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 6.000.000
9 Ny. S 40 tahun Perempuan SD 35.000.000 4.000.000 6.000.000
10 Ny. S.L 38 tahun Perempuan SD 25.000.000 3.000.000 4.000.000
11 Tn. B 40 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 2.000.000 4.000.000
12 Tn. S 41 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 6.000.000
13 Tn. T 42 tahun Laki-laki SD 25.000.000 2.000.000 4.000.000
14 Tn. B 39 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 3.000.000 4.000.000
15 Tn. S 40 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 1.000.000 4.000.000
16 Tn. I 40 tahun Laki-laki SD 25.000.000 2.000.000 5.000.000
17 Ny. N 40 tahun Perempuan SMP 25.000.000 3.000.000 5.000.000
18 Tn. A 40 tahun Laki-laki SD 30.000.000 3.000.000 5.000.000
19 Tn. U 41 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 5.000.000
20 Tn. B 40 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 2.000.000 4.000.000
21 Ny. M 40 tahun Perempuan SD 25.000.000 3.000.000 5.000.000
22 Ny. S 39 tahun Perempuan SMP 25.000.000 2.000.000 3.000.000

75
No. Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir KUR Pendapatan Sebelum Pendapatan Sesudah
23 Ny. W 41 tahun Perempuan SD 20.000.000 2.000.000 4.000.000
24 Tn. F 38 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 5.000.000
25 Tn. S 39 tahun Laki-laki SMP 35.000.000 3.000.000 5.000.000
26 Tn. I 40 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 1.000.000 3.000.000
27 Tn. A 39 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 2.000.000 5.000.000
28 Tn. H 40 tahun Laki-laki SD 20.000.000 1.500.000 4.000.000
29 Tn. W 41 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 3.000.000 5.000.000
30 Tn. D 38 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 3.500.000 6.500.000
31 Tn A.M 39 tahun Laki-laki SMP 15.000.000 3.000.000 5.000.000
32 Ny. F.B 43 tahun Perempuan SD 25.000.000 3.000.000 7.000.000
33 Tn. A.D 44 tahun Laki-laki SMP 20.000.000 5.000.000 7.000.000
34 Ny. S 40 tahun Perempuan SD 30.000.000 7.000.000 4.000.000
35 Tn. B.L 40 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 4.000.000
36 Ny. D 38 tahun Perempuan SMP 25.000.000 3.000.000 5.000.000
37 Tn. K.S 40 tahun Laki-laki SD 30.000.000 3.000.000 7.000.000
38 Tn. J 34 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 6.000.000
39 Ny. W 39 tahun Perempuan SD 35.000.000 4.000.000 6.000.000
40 Ny. A.L 41 tahun Perempuan SMP 25.000.000 3.000.000 4.000.000
41 Tn. K.M 38 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 2.000.000 4.000.000
42 Tn. L.G 39 tahun Laki-laki SMP 30.000.000 3.000.000 6.000.000
43 Tn. P 40 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 2.000.000 4.000.000
44 Tn. S.A 39 tahun Laki-laki SD 25.000.000 3.000.000 4.000.000
45 Tn. A 40 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 1.000.000 4.000.000

76
No. Nama Umur Jenis Kelamin Pendidikan Terakhir KUR Pendapatan Sebelum Pendapatan Sesudah
46 Tn. B 41 tahun Laki-laki SMP 25.000.000 2.000.000 5.000.000
47 Ny. D.S 35 tahun Perempuan SD 25.000.000 3.000.000 5.000.000
48 Tn. R.S 45 tahun Laki-laki SD 30.000.000 3.000.000 5.000.000
49 Tn. L.K 39 tahun Laki-laki SD 30.000.000 3.000.000 5.000.000
50 Tn. P 41 tahun Laki-laki SD 25.000.000 2.000.000 4.000.000

77
Lampiran 5. Master Tabel 2

Kuesioner (X) Kuesioner (Y)


No. Nama Total Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7
1 Tn. L 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 45 4 4 4 4 4 4 4 28
2 Ny. N 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
3 Tn. M 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 45 5 4 4 5 4 5 5 32
4 Ny. S 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 43 4 4 4 4 4 4 2 26
5 Tn. H 5 4 5 5 5 2 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 3 3 26
6 Ny. R 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 3 3 26
7 Tn. S 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
8 Tn. M 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
9 Ny. S 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
10 Ny. S.L 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
11 Tn. B 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
12 Tn. S 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
13 Tn. T 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
14 Tn. B 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
15 Tn. S 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 3 27
16 Tn. I 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
17 Ny. N 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 4 4 4 4 4 4 3 27
18 Tn. A 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 40 4 4 4 4 4 4 3 27
19 Tn. U 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 4 4 4 4 4 4 3 27
20 Tn. B 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
21 Ny. M 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 3 3 26

78
Kuesioner (X) Kuesioner (Y)
No. Nama Total Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7
22 Ny. S 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
23 Ny. W 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
24 Tn. F 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
25 Tn. S 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
26 Tn. I 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
27 Tn. A 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
28 Tn. H 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
29 Tn. W 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
30 Tn. D 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 3 27
31 Tn A.M 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
32 Ny. F.B 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
33 Tn. A.D 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
34 Ny. S 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
35 Tn. B.L 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
36 Ny. D 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
37 Tn. K.S 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
38 Tn. J 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 3 27
39 Ny. W 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
40 Ny. A.L 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 4 4 4 4 4 3 3 26
41 Tn. K.M 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 40 4 4 4 4 4 4 3 27
42 Tn. L.G 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 4 4 4 4 4 4 3 27
43 Tn. P 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27

79
Kuesioner (X) Kuesioner (Y)
No. Nama Total Total
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7
44 Tn. S.A 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
45 Tn. A 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
46 Tn. B 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
47 Ny. D.S 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
48 Tn. R.S 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27
49 Tn. L.K 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 42 4 4 4 4 4 4 3 27
50 Tn. P 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 41 4 4 4 4 4 4 3 27

80
Lampiran 6. Hasil Uji SPSS

1. Deskriptif Responden

Statistics
Pendidikan
Umur Jenis Kelamin Terakhir
N Valid 50 50 50
Missing 0 0 0

Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Dewasa Awal (26-35 tahun) 2 4.0 4.0 4.0
Dewasa Akhir (36-45 tahun) 48 96.0 96.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 35 70.0 70.0 70.0
Perempuan 15 30.0 30.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD 18 36.0 36.0 36.0
SMP 32 64.0 64.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

81
2. Deskriptif Hasil Jawaban Kuesioner Variabel X

Statistics
Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
N Valid 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Kuesioner X1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 41 82.0 82.0 82.0
Sangat Setuju 9 18.0 18.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner X2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 50 100.0 100.0 100.0

Kuesioner X3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 48 96.0 96.0 96.0
Sangat Setuju 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner X4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 10 20.0 20.0 20.0
Sangat Setuju 40 80.0 80.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

82
Kuesioner X5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 45 90.0 90.0 90.0
Sangat Setuju 5 10.0 10.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner X6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0
Setuju 48 96.0 96.0 98.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner X7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 41 82.0 82.0 82.0
Sangat Setuju 9 18.0 18.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner X8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 40 80.0 80.0 80.0
Sangat Setuju 10 20.0 20.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner X9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 14 28.0 28.0 28.0
Setuju 36 72.0 72.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

83
Kuesioner X10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 49 98.0 98.0 98.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

3. Jawaban Hasil Kuesioner Variabel Y

Statistics
Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
N Valid 30 30 30 30 30 30 30
Missing 0 0 0 0 0 0 0

Kuesioner Y1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 49 98.0 98.0 98.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner Y2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 50 100.0 100.0 100.0

Kuesioner Y3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 50 100.0 100.0 100.0

84
Kuesioner Y4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 49 98.0 98.0 98.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner Y5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 50 100.0 100.0 100.0

Kuesioner Y6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Netral 4 8.0 8.0 8.0
Setuju 45 90.0 90.0 98.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

Kuesioner Y7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 2.0 2.0 2.0
Netral 47 94.0 94.0 96.0
Setuju 1 2.0 2.0 98.0
Sangat Setuju 1 2.0 2.0 100.0
Total 50 100.0 100.0

85
4. Hasil uji Asumsi Klasik

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Xb . Enter
a. Dependent Variable: Y
b. All requested variables entered.

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson
a
1 .577 .333 .319 6.762 1.532
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1094.505 1 1094.505 23.939 .000b
Residual 2194.615 48 45.721
Total 3289.120 49
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 28.158 5.215 5.400 .000
X .768 .157 .577 4.893 .000
a. Dependent Variable: Y

Residuals Statisticsa
Minimum Maximum Mean Std. Deviation N
Predicted Value 41.22 61.20 53.24 4.726 50
Std. Predicted Value -2.543 1.684 .000 1.000 50
Standard Error of Predicted .958 2.636 1.290 .410 50
Value

86
Adjusted Predicted Value 40.81 62.32 53.27 4.744 50
Residual -16.285 14.242 .000 6.692 50
Std. Residual -2.408 2.106 .000 .990 50
Stud. Residual -2.434 2.246 -.002 1.014 50
Deleted Residual -16.634 16.190 -.032 7.027 50
Stud. Deleted Residual -2.573 2.349 -.003 1.035 50
Mahal. Distance .003 6.467 .980 1.467 50
Cook's Distance .000 .345 .026 .058 50
Centered Leverage Value .000 .132 .020 .030 50
a. Dependent Variable: Y

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 50
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 6.69238785
Most Extreme Differences Absolute .076
Positive .076
Negative -.065
Test Statistic .076
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Xb . Enter
a. Dependent Variable: ABS_RES
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .022 .000 -.020 3.96912

87
a. Predictors: (Constant), X

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression .358 1 .358 .023 .881b
Residual 756.188 48 15.754
Total 756.546 49
a. Dependent Variable: ABS_RES
b. Predictors: (Constant), X

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 4.909 3.061 1.604 .115
X .014 .092 .022 .151 .881
a. Dependent Variable: ABS_RES

5. Hasil Uji t

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
b
1 KUR . Enter
a. Dependent Variable: Peningkatan Produktivitas
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
a
1 .494 .244 .229 .698
a. Predictors: (Constant), KUR

88
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 7.567 1 7.567 15.513 .000b
Residual 23.413 48 .488
Total 30.980 49
a. Dependent Variable: Peningkatan Produktivitas
b. Predictors: (Constant), KUR

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 13.328 3.478 3.832 .000
KUR .332 .084 .494 3.939 .000
a. Dependent Variable: Peningkatan Produktivitas

89
Lampiran 7. Dokumentasi

90

Anda mungkin juga menyukai