PROPOSAL TESIS
Oleh
SUCI ASFARANI
NPM : 201418055
PENDAHULUAN
dari masalah yang ada di Indonesia. Sumber daya manusia yang masih minim
merupakan hal yang selalu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah dari masa
ke masa.
1
ketertiban dunia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut dilaksanakan pembangunan
masyarakat seluruhnya.
baik yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat pemerintah daerah itu sendiri.
masyarakat maka perlu adanya managerial dari pemerintah, agar program yang
diluncurkan kepada masyarakat dapat berjalan dengan baik. Selain itu juga perlu
2
masyarakat kecil yang memiliki usaha kecil menengah (UKM). Program
pemerintahan.
2. Pengembangan kewirausaha
Usaha Rakyat (KUR), dengan fasilitas penjaminan kredit dari Pemerintah melalui
KUR ini adalah Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank BTN, Bank Syariah
Rakyat, yaitu:
3
Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKMK guna meningkatkan pertumbuhan
ekonomi Indonesia,
Rakyat,
Kredit usaha rakyat adalah kredit atau pembiayaan yang diberikan kepada
UMKM yang feasible tapi belum bankable. Maksud dari feasible dan bankable
adalah usaha tersebut memiliki prospek bisnis yang baik dan memiliki
4
persyaratan bank.
diperoleh pengertian bahwa: Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini. Usaha Kecil adalah usaha
ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan
atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun
tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-
Tabel 1.1
Kriteria UMKM Berdasarkan Undang-undang No. 20 Tahun 2008 tentang
UMKM
Sumber: http://www.pringsewukab.go.id
5
UMKM dan koperasi yang diharapkan dapat mengakses KUR adalah yang
bergerak di sektor usaha produktif antara lain: pertanian, perikanan , kelautan, dan
perindustrian, kehutana dan jasa keuangan simpan pinjam. Penyaluran KUR dapat
mengakses KUR di kantor cabang atau kantor cabang pembantu Bank pelaksana.
Dapat juga di lakukan secara tidak langsung, maksudnya usaha mikro dapat
mengakses KUR melalui lembaga keuangan mikro dan KSP/USP koperasi, atau
pelaksana.
Sejak dimulainya program KUR pada November 2007 sampai pada Juli
2019, diketahui bahwa total realisasi kredit dari program KUR secara nasional
yang dikelola oleh Komite KUR telah mencapai sekitar kurang lebih Rp. 147
Triliun dengan total debitur mencapai 11.309.283 jiwa. Dari angka tersebut,
diketahui bahwa Bank BRI memiliki plafon kredit terbesar yaitu mencapai Rp.
Sumber: http://kur.ekon.go.id/realisasi_kur/2021
6
Program KUR, membantu masyarakat dari segi akses permodalan serta
dari segi pembiayaan. Dari observasi awal yang peneliti lakukan, dilihat bahwa
sejak adanya KUR, dirinya terbantu dalam hal permodalan. Ditambah lagi karena
suku bunga dari program KUR masih bisa terjangkau oleh dirinya. Selain itu,
13.20 Wib).
Pendapat yang sama juga diungkapkan oleh Bapak Asep (Pemilik usaha
warung makan di sekitaran Jalan Raya Jend. Sudirman) bahwa setelah adanya
KUR, dirinya sudah terbantu dan menjauh dari jeratan rentenir karena sebelumnya
uang dari rentenir. (wawancara dilakukan pada 23 Oktober 2021 Pukul 14.10
Wib).
Sedangkan menurut Pak Ujang (Pemilik usaha Emping dan oleh-oleh khas
dirinya selaku pengusaha kecil dalam memperoleh modal dengan suku bunga
banyak yang tidak tepat sasaran. Program KUR yang merupakan program
pemerintah yang dikhususkan bagi pelaku usaha kecil dan mikro justru dinikmati
7
oleh masyarakat yang tidak memiliki usaha atau dinikmati oleh mereka yang
ternyata mampu melakukan pinjaman tanpa perlu jaminan dari pemerintah (Hasil
observasi peneliti dari wawancara dengan Bapak Sutarman nasabah KUR yang
berstatus PNS pada tanggal 25 Oktober 2021 Pukul 11.25 WIB). Hal ini peneliti
nasabah KUR BRI yang peneliti dapatkan, ternyata juga banyak nasabah KUR
usaha produktif (wawancara dengan Bapak Mahdi nasabah KUR yang berstatus
sebagai Tukang Ojek pada tanggal 25 Oktober 2021 Pukul 12.50 WIB). Dari hasil
audit yang dilakukan oleh internal perbankan, diketahui bahwa pada periode 2019,
diketahui tidak layak menerima program KUR dan diketahui menggunakan dana
dari program KUR untuk kegiatan yang bukan usaha produktif (Sumber: Audit
internal BNI). Dalam hal ini peneliti melihat bahwa minimnya sosialisasi dari
ada di bank, serta ada anggapan dari masyarakat bahwa jika berurusan dengan
bank pasti melibatkan jaminan sementara mayoritas warga tidak memiliki jaminan
selain usaha yang dijalankan (wawancara dengan Bapak Jamal pelaku usaha
mikro emping melinjo yang bukan nasabah KUR pada tanggal 25 Oktober 2021
8
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan
benar-benar terjadi (Sugiono, 2000 : 35). Masalah adalah suatu kerangka bertanya
yang sistematis tentang aspek yang tidak jelas dari segala atau suatu pertanyaan-
pertanyaan tentang keterkaitan gejala yang tidak jelas dengan yang diteorikan
masalah yaitu:
1. Program KUR yang kurang tepat sasaran karena juga dinikmati oleh
Pelaksanan.
9
1. Bagaimana efektifitas program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam
Kecamatan Pringsewu?
program?
Kecamatan Pringsewu.
program.
yaitu:
publik.
10
b. Penelitian ini diharapkan dapat (menjadi model) memberikan
2. Manfaat Praktis
c. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat menambah referensi dan sebagai
d. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi referensi dan sebagai bahan
11
BAB II
dengan suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu. Secara
harus disertai dengan sarana yang mendukung yang nantinya akan menimbulkan
ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat- alat yang diperlukan, siapa
12
yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya, mulai dan bagaimana cara
kegiatan tindak lanjut setelah program atau kebijaksanaan telah ditetapkan yang
yang menjadi kenyataan guna mencapai sasaran dari program yang telah
atau kegiatan pemerintah, serta perilaku negara pada umumnya dan kebijakan
policy, menjadi dua: substantif dan prosedural. Kebijakan substantif yaitu apa
pejabat-pejabat pemerintah.
Untuk itu implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah cara agar sebuah
kebijakan dapat mencapai tujuannya tidak lebih dan tidak kurang. Untuk
mengimplementasikan kebijakan publik, ada dua pilihan langkah yang ada, yaitu
13
implementasi kebijakan dapat diamati dengan jelas yaitu dimulai dari program, ke
kebijakan yang dilakukan oleh organisasi publik yang diarahkan untuk mencapai
14
implementasi merupakan suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh berbagai
aktor sehingga pada akhirnya akan mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan
variabel, yaitu:
dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika
15
d) Struktur Birokrasi, Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan
dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan (content of policy) dan
mencakup: sejauh mana kepentingan kelompok sasaran atau target group termuat
dalam isi kebijakan, jenis manfaat yang diterima oleh target group, sejauh mana
perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan, apakah letak sebuah program
rinci, dan apakah sebuah program didukung oleh sumberdaya yang memadai.
ditentukan oleh isi kebijakan dan konteks implementasinya. Ide dasarnya adalah
16
bahwa setelah kebijakan di transformasikan, barulah implementasi kebijakan
c) Kepatuhan dan daya tanggap. Keunikan dari model Grindle terletak pada
Menurut Mazmanian dan Sabatier (dalam Subarsono, 2011: 94) ada tiga
17
kebijakan/undang-undang (ability of statute to structure implementation) dan
Menurut Meter dan Horn (dalam Subarsono, 2011: 99) ada lima variabel yang
harus menyadari bahwa suatu keputusan telah dibuat dan suatu perintah untuk
hanya harus diterima oleh para pelaksana kebijakan, tetapi juga komunikasi
kepada pelaksana kabur dan tidak menetapkan kapan dan bagaimana suatu
program dilaksanakan.
18
kebijakan jelas, tetapi bila perintah tersebut bertentangan maka perintah
kunci yaitu untuk menjalankan suatu kebijakan, untuk memenuhi janji- janji
namun sejak saat itu konsep implementasi kemudian menjadi suatu konsep yang
mulai dikenal dalam disiplin ilmu politik, ilmu administrasi publik dan ilmu
19
yang dilakukan oleh para implementer kepada kelompok sasaran sebagai upaya
dengan baik oleh kelompok sasaran sehingga dalam jangka panjang hasil
atau siklus kebijakan. Dalam hal ini implementasi dimaknai sebagai pengelolaan
dilihat sebagai suatu studi atau sebagai suatu bidang kajian yang tidak dapat
dilepaskan dari upaya yang dilakukan oleh para ahli untuk memahami
berbagai elemen penting yaitu cara memahami obyek yang dipelajari dan tindakan
yang diperlukan.
B. Pengertian Program
20
didefinisikan secara teknis sebagai kumpulan dari proyek- proyek yang
Program adalah unsur kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan untuk
mencapai sasaran yang ada demi terciptanya suatu kegiatan. Di dalam program
mengenai :
5. Strategi pelaksanaan
program maka pada umumnya yang dimaksudkan ialah suatu lingkup kegiatan
juga sebagai usaha- usaha jangka panjang yang bertujuan untuk meningkatkan
pembangunan pada suatu sektor tertentu untuk dapat mencapai beberapa proyek
atau kegiatan.Program juga dapat dipahami sebagai kegiatan sosial yang teratur
yang mempunyai tujuan yang jelas dan khusus serta dibatasi oleh tempat dan
waktu tertentu. Kumpulan instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih
kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dana
21
tujuan serta memperoleh alokasi anggaran atau kegiatan masyarakat yang
cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang
3. Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat diakui
oleh publik
Melalui program maka segala bentuk rencana akan lebih terorganisir dan
lebih mudah untuk di operasionalkan. Hal ini sesuai dengan pengertian program
yang diuraikan bahwa suatu program adalah kumpulan proyek- proyek yang
harmonis dan secara intgrafit untuk mencapai sasaran kebijaksanan tersebut secara
model teoritis yang jelas, yakni sebelum menentukan masalah sosial yang ingin
diatasi dan mulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran
yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang
22
tersusun, memiliki arah dan dilakukan seorang, kelompok atau pemerintah dalam
sumberdaya; (3) disposisi; (4) struktur birokrasi. Keempat variable tersebut juga
Gambar 2.1
Teori George C. Edwards III
COMMUNICATIONS
RESOURCES
IMPLEMENTATION
PERFORMANCE
DISPOSITIONS
BUREAUCRATIC
STRUCTURE
23
1. Komunikasi.
implementator mengetahui apa yang harus dilakukan. Apa yang menjadi tujuan
group) sehingga akan mengurai distorsi implementasi. Selain itu, kebijakan yang
2. Sumberdaya.
informasi mengenai data kepatuhan dari pelaksana terhadap peraturan dan regulasi
3. Disposisi.
implementator memiliki disposisi yang baik, amak dia akan dapat menjalankan
24
kebijakan dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan.
efektif. Hal-hal penting yang perlu dicermati pada variable disposisi, adalah:
4. Struktur Birokrasi.
pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan. Salah satu yang dapat
mendongkrak kinerja struktur birokrasi / organisasi kearah yang lebih baik, adalah
birokrasi yang rumit dan kompleks. Ini pada gilirannya menyebabkan aktivitas
organisasi fleksibel.
KUR adalah skema kredit/pembiayaan modal kerja dan atau investasi yang
25
penjaminan oleh Pemerintah dengan besarnya coverage penjaminan maksimal
Askrindo.
kemiskinan serta perluasan kesempatan kerja. Secara lebih rinci, tujuan program
kesempatan kerja.
26
Informasi Debitur (SID) pada saat Permohonan Kredit/Pembiayaan
dari Pemerintah;
yang bersangkutan.
b. KUR disalurkan kepada UMKM-K untuk modal kerja dan investasi dengan
ketentuan:
1. Untuk kredit sampai dengan Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah), tingkat
2. Untuk kredit diatas Rp. 5.000.000 (lima juta rupiah) sampai dengan
27
2.4 Kerangka Pemikiran
keluaran kebijakan (policy output) dapat sampai kepada kelompok sasaran dengan
berbagai kriteria tepat seperti : tepat sasaran, waktu, kualitas, dan lain-lain untuk
yang langsung dirasakan (initial outcomes) maupun yang akan muncul dalam
implementing agency memiliki peran yang sangat vital, sebab lembaga inilah yang
tersebut. Kapasitas organisasi itu sendiri merupakan fungsi dari berbagai macam
procces yang dirancang untuk menjalankan peran yang harus diemban oleh
28
organisasi, dan last but not least dukungan lingkungan dimana tugas organisasi
sangat penting dalam proses kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah
maka akan dapat diketahui faktor apa yang menghambat dan menjadi kendala
dalam mencapai tujuan, sehingga dapat menjadi bahan masukan untuk pihak-
pihak terkait.
penulis menggunakan teori Edward III (1980). Dalam pandangan Edward III,
(2) sumber daya, (3) disposisi dan (4) struktur birokrasi. Keempat variabel
29
Gambar 2.2 Kerangka Pikir
Kerangka Pikir Penelitian
Komunikasi
Sumber Daya
Disposisi
Struktur Birokrasi
Efektifitas Program
30
BAB III
METODE PENELITIAN
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
implementasi progam yang dapat diuraikan dengan data deskriptif sesuai hasil
kasus, yang merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu
31
Menurut Kumar (1999) adalah suatu pendekatan untuk meneliti
fenomena sosial melalui analisis kasus individual secara lengkap dan teliti,
serta memberikan suatu analisis yang intensif dari banyak rincian khusus
yang sering terlewatkan oleh metode penelitian lain. Pollit & Hungler (1999)
dampak dan manfaat adanya program Kredit Usaha Rakyat tersebut. Serta
32
suatu kasus yang sedang diteliti. Pengumpulan datanya diperoleh dari
Sumber data adalah subyek dari mana asal data penelitian itu
diperoleh. Adapun jenis dan sumber data menurut Nasir (2013) yang
a) Data Primer
b) Data Sekunder
33
Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan
badan pustaka yaitu berupa karya tulis/karya ilmiah yang sesuai dengan
penelitian ini serta teori-teori dari para ahli yang tersusun dalam literatur
1. Wawancara/ Interview
Yaitu cara memperoleh data dengan tanya jawab dan langsung bertatap
dengan penelitian.
2. Dokumentasi
a) Pengumpulan Data
34
2. Proses pengumpulan data tidak mewakili proses waktu tersendiri tetapi
maupun dokumentasi
tulisan dan sudah memiliki alaur tema yang jelas dalam suatu matrik
sederhana disebut dengan sub tema dan diakhiri dengan pemberian kode
(coding)
35
2. Secara esensial akan berisi uraian seluruh sub kategori tema yang ada
diperoleh
Dalam penelitian ini lokasi yang diambil oleh peneliti adalah yang pertama
36
DAFTAR PUSTAKA
Sumber buku:
Creswell.J.W. 2010. Research design: pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan
mixed. PT Pustaka Pelajar. Yogjakarta.
Danim, 2004. Pengantar Studi Penelitian Kebijakan. Bumi Aksara. Jakarta.
Farida.L. dan Lustiadi.Y., 2015. Pedoman Penulisan Tesis, MIA-UBL Press.
Bandar Lampung
Hasibuan. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,. Jakarta.
Inu Kencana, 2011. Manajemen Pemerintahan. Refika Aditama. Bandung.
Mahmudi, 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. UPP AMP. YKPN.
Yogyakarta.
Ndraha. 2003. Kybernologi (Ilmu Pemerintahan Baru). Jilid 1-2. Rineka Cipta.
Jakarta.
Pitana dan Gyatri. 2005. Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Pustaka
Pelajar. Yogyakarta.
Sugiyono, 2013 Metode Penelitian Kuantitati, Kualitatif dan Kombinasi
(Mixed Methods). Alphabeta. Bandung.
Widodo. 2001. Etika Birokrasi Dalam Pelayanan Publik. CV. Citra. Malang.
Departemen Pendidikan Indonesia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Balai Pustaka. Jakarta
37