Anda di halaman 1dari 5

Pengaruh KUR Terhadap Laju Perekonomian Sektor UMKM

Anisa Hidayatur Rohmah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Malang
anisa.hidayatur.2006126@students.um.ac.id

Abstract
UMKM merupakan salah satu bentuk usaha yang dijalankan secara mandiri
maupun kelompok yang dianggap menyokong perekonomian dalam negeri. Dalam
pelaksaan kegiatan usaha ini, terdapat berbagai hambatan yang dirasakan oleh para
pelaku UMKM salah satunya adalah modal yang terbatas. Untuk itu pemerintah
mengadakan program Kredit Usaha Rakyat untuk membantu para pelaku bisnis dalam
kegiatan usahanya. Hasil dari penelitian ini adalah pemberian KUR kepada para Pelaku
UMKM di Kota Palopo memberikan hasil yang signifikan. Peningkatan terhadap
pemberian KUR meningkatkan profitabilitas UMKM di Kota Palopo, dalam hal ini yang
dimaksud adalah pada pendapatan. Namun pada pelaksanaan pemberian KUR sejumlah
pelaku UMKM kesulitan dalam mendapatkan kredit karena tidak memenuhi syarat yang
diberlakukan.

Kata Kunci: UMKM, KUR


PENDAHULUAN
Perkembangan ekonomi yang ada di Indonesia tentu saja tidak lepas dari peran
kegiatan usaha yang ada di masyarakat, salah satu bentuk dari kegiatan usaha yang
sering di jumpai tersebut adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Saat ini
kegiatan UMKM yang ada di Indonesia memiliki peningkatan yang baik dan terus
berkembang, hal ini tentu sangat berpengaruh positif terhadap perkembangan pada
sektor ekonomi Indonesia. Dengan adanya UMKM ini, diharapkan akan menjadi salah
satu solusi untuk menghadapi masalah-masalah yang terjadseperti kesejahteraan sosial.
Peran UMKM dalam mengatasi berbagai masalah sosial-ekonomi dapat dikatan
cukup besar, karena jika dilihat dengan seksama dengan semakin banyaknya UMKM
yang berdiri, maka akan semakin berkurang masalah pengangguran, kemiskinan, dan
pendapatan tidak merata yang terjadi di masyarakat dan tentunya sangat
mempengaruhi perekonomian nasional. Namun dalam menjalan kegiatan usahanya,
UMKM juga memiliki berbagai masalah salah satunya yaitu modal. Permodalan
seringkali menjadi hal yang menyulitkan bagi para perintis UMKM. Sebagian besar
pelaku UMKM menggunakan modal pribadinya untuk merintis usaha dengan jumlah
yang terbatas. Kurangnya modal menyebabkan pelaku UMKM melakukan pembatasan
pada usahanya demi meningkatkan kualitas produknya, sehingga kegiatan yang terjad
didalamnya mengalami hambatan untuk mencapai target untuk memperoleh
keuntungan yang maksimal.
Dilihat dari permasalahan yang terjadi, maka UMKM membutuhkan fasilitas
untuk memudahkan mereka dalam memperoleh bantuan modal usaha yan disediakan
oleh lembaga terpercaya salah satunya yaitu lembaga keuangan yang berwenang. Dalam
hal ini pemerintah telah menerapkan kebijakan bagi pemberdayaan UMKM untuk
menyelesaikan permasalahan permodalan yaitu salah satunya dengan program Kredit
Usaha Rakyat (KUR). Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan suatu modal kerja yang
diberikan untuk dijadikan dana yang ditujukan untuk usaha kecil dan menengah yang
bergerak dalam bidang usaha produktif, peminjaman diberikan dengan nilai yang
memadai, diatur dengan persyaratan perbankan serta adanya jaminan dari pihak
perusahaan penjamin (Amalia, 2021).
Dalam artikel ini, akan membahas mengenai pengaruh kebijakan program Kredit
Usaha Rakyat terhadap peningkatan perekonomian pelaku UMKM di Indonesia. Artikel
ini juga akan membahas tentang penelitian yang telah dilakukan oleh para peneliti-
peneliti sebelumnya menegnai pengaruh KUR terhadap perekonomian UMKM di
wilayah tertentu. Selain itu, artikel ini juga akan membahas kelebihan-kelebihan yang
dirasakan para pelaku UMKM dengan diberlakukannya program Kredit Usaha Rakyat
(KUR) ini.

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan
menggunakan pendekatan pada studi kasus. Metode ini dipilih karena peneliti ingin
memperdalam dan mendapatkan suatu pemahaman yang lebih baik mengenai
fenomena yang dibahas, yaitu pengaruh Kredit Usaha Rakyat terhadap laju
perekonomian di sektor UMKM. Sumber yang didapatkan untuk menyusun artikel
adalah bersumber dari jurnal-jurnal dan dokumen terkait yang relevan.
Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan menerapkan teknik analisis
deskriptif. Analisis dekriptif merupakan suatu metode untuk menganilisis,
menggambarkan, dan meringkas berbagai situasi dan kondisi yang terdapat dalam data
yang telah dikumpulkan. Pemilihan kasus dalam penelitian ini adalah Kredit Usaha
Rakyat yang dilakukan oleh bank BRI dalam pengembangan UMKM yang ada dikota
Palopo.

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
Secara umum kredit memiliki artisebuah kepercayaan. Kredit Usaha Rakyat atau
yang biasa disebut dengan KUR merupakn suatu program yang diadakan oleh
pemerintah yang utamanya ditujukan kepada para pelaku UMKM berupa pinjaman
kredit atau modal agar memudahkan pelaku dalam mengembangkan usahanya. Melalui
program pelayanan kredit inilah pemerintah berusaha untuk mengatasi berbagai
masalah dan juga hadir sebagai bentuk dukungan untuk perkembangan usaha dalam
masyarakat baik usaha kecil, maupun usaha menengah. Program Kredit Usaha Rakyat
(KUR) dilaksanakan dengan menjalin kerjasama dari pihak pemerintah bersama pihak
dari lembaga keuangan, seperti bank yang bertindak sebagai fasilitator kredit dengan
menyediakan dana serta layanan peminjaman modal usaha dan investasi bagi UMKM
(Alfi Yunita, 2016). Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program dari
pemerintah dengan tujuan untuk memnanggulangi kemiskinan yang berbasis pada
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil yang dihadirkan untuk memaksimalkan
permodalan bagi para pelaku usaha. Tujuan dan fungsi dari KUR menurut Ttritama
(2021) adalah sebagai berikut:
1. Memacu pertumbuhan sektor ekonomi melalui kegiatan usaha kecil dan
menengah
2. Memudahkan akses terhadap kredit dari lembaga keuangan bagi para pemilik
usaha kecil dan memengah
3. Menurunkan derajat kemiskinan
4. Memperluas lapangan kerja bagi masyarakat
B. KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BANK BRI
Lembaga usaha dengan sistem penawaran pinjaman modal usaha bisnis disebut
dengan bank. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu lembaga keuangan
yang yang telah menjalin hubungan dengan pemerintah untuk memberikan
pelayanan kredit kepada UMKM (Amalia, 2021). BRI melalui program KUR mikro
bermaksud membantu memudahkan akses UMKM yang sudah feasible dari sudut
pandang bisnis tetapi belum bankable karena tidak memiliki agunan yang cukup,
pembukuan yang masih tradisional sederhana, kurang memiliki pengetahuan dalam
masalah peminjaman modal usaha lewat kredit perbankan (Erlinda, 2014).
Penyaluran KUR diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan
No. 135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat yang telah
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.05/2009. Beberapa
ketentuan yang dipersyaratkan oleh pemerintah dalam penyaluran KUR adalah
sebagai berikut (Suplemen 4, Serba-Serbi Kredit Usaha Rakyat, Bank Indonesia) :
a. UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha produktif
yang feasible namun belum bankable dengan ketentuan :
1. Merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat kredit/ pembiayaan
dari perbankan yang dibuktikan dengan melalui Sistem Informasi Debitur (SID)
pada saat Permohonan Kredit/Pembiayaan diajukan dan/ atau belum pernah
memperoleh fasilitas Kredit Program dari Pemerintah
2. Khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal Nota Kesepakatan
Bersama (MoU) Penjaminan KUR dan sebelum addendum I (tanggal 9 Oktober
2007 s.d. 14 Mei 2008), maka fasilitas penjaminan dapat diberikan kepada
debitur yang belum pernah mendapatkan pembiayaan kredit program lainnya
3. KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan UMKM-K yang
bersangkutan.
b. KUR disalurkan kepada UMKM-K untuk modal kerja dan investasi dengan
ketentuan:
1. Untuk kredit sampai dengan Rp. 5 juta, tingkat bunga kredit atau margin
pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar atau setara 20-21% efektif
pertahun
2. Untuk kredit di atas Rp. 5 juta rupiah sampai dengan Rp. 500 juta, tingkat
bunga kredit atau margin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar atau
setara 12- 13% efektif pertahun.
c. Bank pelaksana memutuskan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)
berdasarkan penilaian terhadap kelayakan usaha sesuai dengan asas-asas
perkreditan yang sehat, serta dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.

C. USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)


Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu bentuk usaha
yang bergerak secara mandiri dan digerakkan oleh individu, kelompok maupun
suatu bada usaha tertentu. Keberadaan Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM)
dianggap mampu untuk menyokong pertumbuhan ekonomi suatu negara (Hakim,
2019)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil
dan Menengah (UMKM) adalah :
1. Usaha Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik
orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif
yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha
kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.

D. PENGARUH KUR PADA BANK BRI TERHADAP PELAKU UMKM


Berdasarkan penelitian sebelumnya yang meneliti mengenai pengaruh KUR
terhadap pengembangan UMKM di Kota Palopo Sulawesi Utara, pengaruh yang dari
diberlakukannya KUR pada beberapa usaha seperti usaha pakaian, toko campuran,
kosmetik, salon, bengkel, laundry, percetakan dan pangkalan memberikan hasil yang
positif dan signifikan. Hal ini berarti ketika terjadi peningkatan terhadap pemberian
KUR maka akan meningkatkan profitabilitas UMKM di Kota Palopo, dalam hal in
yang dimaksud adalah pada pendapatan. Setelah pelaku usaha UMKM mendapatkan
bantuan KUR, pendapatan mereka menjadi meningkat secara signifikan karena
bantuan dari KUR yang mereka dapatkan dan gunakan sehingga KUR dapat
dikatakan efektif dalam meningkatkan perekonomian UMKM. Hal ini diperkuat
dengan adanya hasil dari olah data menggunakan SPSS 25.
Dengan adanya kredit pelaku usaha dapat terbantu dalam kegiatan
operasionalnya. Namun terdapat masalah lain mengenai pengkreditan perbankan
ini, yaitu masalah yang disebabkan karena administrasi pengkreditan. Para industri
kecil pada umumnya tidak memenuhi persyaratan-persyaratan untuk menerima
kredit atau dapat dikatakan dengan istilah tidak bankableI (Dharmajaya, 2018).
Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
(Hasan, 2019), menunjukkan bahwa pemberian KUR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Profitabilitas UMKM. Maka dapat dikatakan bahwa terdapat
pengaruh yang positif dan signifikan antara kredit usaha rakyat (KUR) terhadap
profitabilitas usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada PT. Bank Rakyat
Indonesia Cabang Pangkep.
KESIMPULAN
Usaha Mikro Kecil dan Menegah sangat berpengaruh terhadap perkembangan
ekonomi di Indonesia, namun pada pelaksanaannya UMKM memiliki beberapa
hambatan salah satunya pada permodalan. Oleh karena itu pemerintah mengadakan
program Kredit Usaha Rakyat yang bertujuan untuk memudahkan para pelaku bisnis
dalam usahanya. suatu program yang diadakan oleh pemerintah yang utamanya
ditujukan kepada para pelaku UMKM berupa pinjaman kredit atau modal agar
memudahkan pelaku dalam mengembangkan usahanya. Salah satu Bank yang
menyediakan layanan Kredit Usaha Rakyat adalah Bank BRI.
Hasil dari penelitian yang dilakukan adalah bank BRI memberikan efek positif
bagi para pelaku UMKM di kota Palopo pada sejumlah pelaku bisnis dibidang pakaian,
toko campuran, kosmetik, salon, bengkel, laundry, percetakan dan pangkalan. Hal ini
diperoleh dari hasil olah data yang dilakukan oleh peneliti yaitu signifikansi terjadi saat
peningkatan terhadap pemberian KUR meningkatkan profitabilitas UMKM di Kota
Palopo, dalam hal ini yang dimaksud adalah pada pendapatan. Namun pada
pelaksanaan pemberian KUR sejumlah pelaku UMKM kesulitan dalam mendapatkan
kredit karena tidak memenuhi syarat yang diberlakukan oleh bank.

DAFTAR PUSTAKA

AinAlfi Yunita, G. (2016). Peran Kebijakan Pemerintah Dalam Pemberian Kredit Usaha
RakyatPada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 1–53.
Mawahda, Ainun (2022) Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap Profitabilitas Usaha
Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kota Palopo (Studi Kasus Bank BRI). Skripsi thesis,
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALOPO.
Dharmajaya, A. (2018). Urgensi peran dan fungsi perbankan dalam meningkatkan
usaha, mikro, kecil dan menengah di Indonesia. Dialogia Iuridica: Jurnal Hukum
Bisnis Dan Investasi, 10(1), 26–37.
Hakim, M. K. (2019). Peran Pembiayaan Kur Terhadap Perkembangan Umkm
Masyarakat Muslim Di Kabupaten Kudus. April, 33–35.
Amalia, S. (2021). Pengaruh Kredit Usaha Rakyat (KUR) terhadap Peningkatan
Pendapatan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM) Di Kecamatan Kabupaten
Jeneponto. 10.
Erlinda, H. (2014). Analisis Pengaruh Pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) Terhadap
Kinerja Usaha Kecil di Kota Makassar (Studi kasus PT. Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk Cabang A. Yani Makassar). Jurnal Ekonmi Dan Akuntanbilitas FEB
Universitas Hasanuddin Makassar.
http:/www.vibiznews.com/news/banking_insurance/2012/01/10/suku-bunga-kur-turun-2-
tahun-2012/ (14 Juni 2012)
http:/www.smecda.com/sme/kur/default.htm (10 juni 2012)

Anda mungkin juga menyukai