1 11
ISSN: 1412-3126
V. Wiratna Sujarweni
Lila Retnani Utami
Universitas Respati Yogyakarta
(lianharahap@gmail.com)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) meningkatakna kinerja dalam
usaha kecil menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui perbedaan kinerja (ongkos produksi,
omset penjualan, keuntungan, dan jam kerja) UMKM sebelum dan sesudah diberikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Populasi penelitian ini adalah Populasi dari penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah di DIY yang mendapatkan bantuan
KUR, metode sampel dengan purposive sampling yaitu dengan menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut: UMKM di
Sleman dan Bantul, yang mendapatkan dana KUR pada tahun 2013 dan 2014, kemudian teknik yang kedua dengan
insedental sampling yaitu sample yang dapat dan terjangkau untuk menjadi sampel. Menggunakan teknik pengumpulan data
sekunder berupa data identitas responden, data ongkos produksi, omset penjualan, dan keuntungan bulanan serta jam kerja.
Alat analisis yang digunakan adalah pengujian deskriptif dan uji perbedaan paired sample t-test. Hasil bahwa Kredit Usaha
Rakyat (KUR) sangat berperan dalam meningkatakna kinerja dalam usaha kecil menengah (UMKM) di Daerah Istimewa
Yogyakarta, dibuktikan dari hasil penelitian bahwa ongkos produksi,omset penjualan,keuntungan, dan jam kerja yang
meningkat sebelum dan sesudah mendapatkan dana KUR.
Kata Kunci: Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Kecil menengah (UMKM), ongkos produksi, omset penjualan,
keuntungan, jam kerja
ABSTRACT
This study aims to find out how much the role of the People's Business Credit (KUR) meningkatakna
performance in small and medium enterprises (SMEs) in Yogyakarta. To determine the difference in
performance (the cost of production, turnover, profit, and working hours) MSME fund before and after
the People's Business Credit (KUR). The research population is the population of this study is the
Small and Medium Enterprises in the province who get help KUR, methods of sample with purposive
sampling using criteria as follows: SMEs in Sleman and Bantul, which get KUR funds in 2013 and
2014, then the second technique with insedental sampling and sample that can be affordable to be
sampled. Using the technique of collecting secondary data, the identity of respondents, the data cost of
production, turnover and profit as well as the monthly working hours. The analysis tool used is
descriptive testing and test the difference paired sample t-test. The results that the People's Business
Credit (KUR) was instrumental in meningkatakna performance in small and medium enterprises
(SMEs) in Yogyakarta, evidenced from the findings that the cost of production, turnover, profit, and
working hours are increased before and after getting KUR funds.
Keyword: people's business credit (kur), small and medium enterprises (smes), costs of production,
turnover, profit, working hours
diberhentikan akibat PHK (Pemutusan Hubungan usaha mikro dalam rangka penanggulangan atau
Kerja) dan juga memberikan sumber pendapatan pengentasan kemiskinan dan perluasan
tambahan bagi tenaga kerja. kesempatan kerja. Bank penyalur KUR di
Keberadaan UMKM hendaknya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang BNI, BRI, Mandiri, BSM, BTN, Bukopin, BPD
cukup baik terhadap upaya penanggulangan Dengan berbagai upaya pemerintah dan
masalah-masalah yang dihadapi seperti tingginya pihak-pihak terkait untuk terus mendukung
tingkat kemiskinan, besarnya jumlah keberadaan dan kemajuan UMKM terutama
pengangguran, ketimpangan distribusi usaha mikro dalam hal bantuan atas modal, maka
pendapatan dan segala aspek yang tidak baik. dampak yang ditimbulkan dari adanya bantuan
Peranan UMK di Indonesia yang dikaitkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada UMKM di
dengan pemerintah hendaknya harus dapat wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap
mengurangi tingkat pengangguran yang semakin perkembangan usaha mikro dianggap penting
bertambah disetiap tahun, menanggulangi untuk diteliti. Adapun permasalahannya adalah
kemiskinan dengan membantu masyarakat yang seberapa jauh peran Kredit Usaha Rakyat (KUR)
kurang mampu dan pemerataan pendapatan yang meningkatakna kinerja dalam usaha kecil
dapat memperbaiki kehidupan masyarakat yang menengah (UMKM) di Daerah Istimewa
memiliki keterbatasan dalam keuangan Yogyakarta?; Apakah ada perbedaan kinerja
khususnya Menurut Partomo dan Soejodono (ongkos produksi) UMKM sebelum dan sesudah
(2004) keberadaan UMKM selama ini telah diberikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR)?;
menjadi sumber kehidupan dari sebagian besar Apakah ada perbedaan kinerja (omset penjualan)
rakyat Indonesia. Yang menjadikan UMKM terus UMKM sebelum dan sesudah diberikan dana
bertahan disaat krisis ekonomi adalah karena, Kredit Usaha Rakyat (KUR)?; Apakah ada
pertama, sebagian besar UMKM memproduksi perbedaan kinerja (keuntungan/laba) UMKM
barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas sebelum dan sesudah diberikan dana Kredit
permintaan terhadap pendapatan yang rendah. Usaha Rakyat (KUR)?; Apakah ada perbedaan
Kedua, sebagian besar UMKM menggunakan kinerja (jam tenaga kerja) UMKM sebelum dan
modal sendiri tanpa bantuan modal dari sesudah diberikan dana Kredit Usaha Rakyat
perbankan sehingga ketika terjadi krisis di sektor (KUR)?
perbankan dan suku bunga bank naik maka tidak
mempengaruhi kinerja dari UMKM itu sendiri. LANDASAN TEORI DAN
Ketiga, krisis ekonomi yang berkepanjangan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
terjadi kasus pemberhentian tenaga kerja di
sektor formal Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Namun demikian, setiap usaha mikro Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20
yang didirikan memerlukan bantuan modal untuk Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan
mengembangkan usahanya, modal tersebut dapat Menengah (UMKM) yang dimaksud dengan
diperoleh salah satunya dari lembaga keuangan. usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
Peran lembaga keuangan dalam hal ini adalah perorangan dan/atau badan usaha perorangan
perbankan telah menyediakan modal bagi pelaku yang memenuhi kriteria usaha mikro
usaha usaha mikro dengan mengalirkan dana sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
dalam bentuk perkreditan. Adapun tujuan dari Usaha mikro adalah usaha produktif yang
bank-bank mengalirkan dana untuk pelaku usaha dimiliki oleh orang perorangan dan/atau badan
mikro adalah untuk meningkatkan akses usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
pembiayaan bagi usaha mikro yang melakukan mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang
kegiatan usaha produktif dan mewujudkan ini.
pembangunan sektor riil dan pemberdayaan
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 13
7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana c. Kesepakatan KUR diperjanjikan oleh Bank
dari pasar modal yang rendah, karena Pelaksana dengan UMKM-K
keterbatasan sistem administrasi. 2. KUR terbagai menjadi dua yakni KUR Retail
dan KUR Mikro. Plafond yang ditetapkan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk KUR Retail adalah di atas Rp
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan 20.000.000,- sampai dengan Rp
kredit/pembiayaan dalam bentuk modal kerja dan 500.000.000,- dengan tingkat suku bunga
atau investasi yang tujukan kepada UMKM-K sebesar maksimal 14% efektif per tahun atau
(Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan atas
Koperasi) di bidang usaha produktif dan layak rekomendasi Komite Kebijakan. Sedangkan
namun belum bankable dengan plafond pinjaman plafond KUR Mikro maksimal Rp
sampai dengan Rp 500.000.000,00 yang dijamin 20.000.000,- dengan tingkat suku bunga 22%
oleh perusahaan penjamin. Yang dimaksud efektif per tahun atau ditetapkan lain oleh
dengan usaha produktif adalah usaha untuk Menteri Keuangan atas rekomendasi Komite
menghasilkan barang atau jasa yang dapat Kebijakan.
memberikan nilai tambah dan dapat 3. Keputusan untuk memberikan pinjaman
meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha. berupa KUR diputuskan oleh bank pelaksana
Usaha layak adalah usaha yang dilakukan para sesuai dengan kelayakan usaha dengan asas-
calon debitur yang dapat menguntungkan asas perkreditan yang sehat dan yang sesuai
sehingga calon debitur mampu membayar bunga dengan ketentuan yang berlaku. Tujuan dari
dan dapat mengembalikan seluruh adanya program KUR adalah agar sektor-
hutang/kewajiban pokok kredit dalam waktu sektor primer dan pemberdayaan usaha skala
yang sudah disepakati antara bank pelaksana kecil dapat berkembang dengan pesat,
dengan debitur. Sedangkan yang dimaksud mempermudah dalam hal aksesibilitas
dengan belum bankable adalah UMKM-K yang terhadap kredit dan lembaga-lembaga
belum memenuhi persyaratan pembiayaan dari keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan,
bank pelaksana dalam penyediaan agunan atau dan memperluas lapangan kerja. Beberapa
dapat dikatakan belum mampu memenuhi prosedur yang harus dilakukan oleh calon
persyaratan pembiayaan sesuai dengan ketentuan debitur untuk memperoleh KUR adalah
bank pelaksana. Sedangan untuk penjaminan, sebagai berikut :
penjaminan sebesar 70% berasal dari pemerintah a. Calon debitur yang menginginkan atau
terhadap risiko KUR dan 30% sisanya membutuhkan KUR dapat menghubungi
ditanggung oleh bank pelaksana. Menurut kantor cabang bank pelaksana tersebut.
Peraturan Menteri Keuangan No. 10 / PMK.05 / b. Debitur menyusun estimasi kebutuhan
2009 tentang Fasilitas Penjamin Kredit Usaha kredit pembiayaan kemudian mengajukan
Rakyat, terdapat beberapa ketentuan yang surat permohonan kredit pembiayaan
disyaratkan oleh pemerintah dalam penyaluran pada perbankan dengan estimasi
KUR adalah sebagai berikut : penggunaan kredit pembiayaan yang
1. UMKM-K yang dapat menerima fasilitas diketahui oleh Dinas Teknis setempat.
penjaminan adalah usaha produktif yang c. Bank pelaksana akan melakukan
layaknamun belum bankable dengan penilaian atau survei kelayakan usaha
beberapa ketentuan berikut : debitur.
a. Merupakan debitur baru yang belum d. Jika prosedural sudah dilakukan dan
pernah mendapat kredit dari perbankan. memenuhi syarat maka kredit
b. Fasilitas penjaminan dapat diberikan pembiayaan dapat dicairkan setelah
kepada debitur yang belum pernah semua syarat terpenuhi dan disetujui.
mendapat kredit dari program lain.
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 15
berada lebih besar dari 0,05 yang artinya mendapatkan dana KUR, perbedaannya
data berdistribusi normal. sebesar Rp3.454.545.
3. Terdapat perbedaan omset penjualan bulanan
Uji Hipotesis Dengan Uji Paired sampel t test sebelum dan sesudah menggunakan
Dikarenakan data jam kerja sebelum dan mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum
sesudah mendapatkan dana KUR berdistribusi mendapatkan dana KUR mempunyai rata-
normal maka pengujian beda menggunakan uji rata omset penjualan bulanan sebanyak
paired sampel t test.Hasilnya adalah terlampir. Rp8.615.151,5. sesudah mendapatkan dana
Hasil penelitian (terlampir) menunjukkan bahwa KUR mempunyai rata-rata omset penjualan
sig 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak bulanan sebanyak Rp12.769.697 jadi secara
Jadi berada pada daerah Ho ditolak maka rata-rata omset penjualan meningkat setelah
terdapat perbedaan jam kerja harian sebelum dan mendapatkan dana KUR, perbedaannya
sesudah menggunakan mendapatkan dana KUR. sebesar Rp4.154.545.
Perbedaan sebelum mendapatkan dana KUR 4. Terdapat perbedaan keuntungan bulanan
mempunyai rata-rata jam kerja harian sebanyak sebelum dan sesudah menggunakan
7,6061 jam. sesudah mendapatkan dana KUR mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum
mempunyai rata-rata jam kerja sebanyak 10,3333 mendapatkan dana KUR mempunyai rata-
jam jadi secara rata-rata jam kerja meningkat rata keuntungan bulanan sebanyak
setelah mendapatkan dana KUR jadi secara rata- Rp3.209.091. sesudah mendapatkan dana
rata jam kerja harian meningkat setelah KUR mempunyai rata-rata keuntungan
mendapatkan dana KUR, perbedaannya sebesar bulanan sebanyak Rp5.700.000 jadi secara
2,72727 jam. rata-rata keuntungan bulanan meningkat
setelah mendapatkan dana KUR jadi secara
PENUTUP rata-rata keuntungan meningkat setelah
Simpulan mendapatkan dana KUR, perbedaannya
Berdasarkan hasil pembahasan sebesar Rp2.490.909.
analisis data yang telah dijelaskan, maka 5. Terdapat perbedaan jam kerja harian
dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebelum dan sesudah menggunakan
sebagai berikut : mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum
1. Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat berperan mendapatkan dana KUR mempunyai rata-
dalam meningkatakna kinerja dalam usaha rata jam kerja harian sebanyak 7,6061 jam.
kecil menengah (UMKM) di Daerah sesudah mendapatkan dana KUR
Istimewa Yogyakarta, dibuktikan dari hasil mempunyai rata-rata jam kerja sebanyak
penelitian bahwa ongkos produksi,omset 10,3333 jam jadi secara rata-rata jam kerja
penjualan,keuntungan, dan jam kerja yang meningkat setelah mendapatkan dana KUR
meningkat sebelum dan sesudah jadi secara rata-rata jam kerja harian
mendapatkan dana KUR. meningkat setelah mendapatkan dana KUR,
2. Terdapat perbedaan ongkos produksi perbedaannya sebesar 2,72727 jam.
bulanan sebelum dan sesudah menggunakan
mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum Saran
mendapatkan dana KUR mempunyai rata- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
rata ongkos produksi bulanan sebanyak bahwa ada perbedaan kinerja sebelum dan
Rp4.342.424. sesudah mendapatkan dana sesudah mendapatkan dana KUR, dan
KUR mempunyai rata-rata ongkos produksi perbedaannya adalah kinerjanya lebih baik dari
bulanan sebanyak Rp7.796.970 jadi secara sebelum mendapatkan dana KUR, berarti masih
rata-rata ongkos produksi meningkat setelah begitu banyaknya UKM di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta yang harus memanfaatkan
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 19
dana KUR. Perlu dilakukan informasi bagaimana Peraturan Menteri Keuangan No. 10 / PMK.05 /
cara mendapatkan dana KUR serta memberi 2009
pelatihan pengelolaan dana setelah mendapatkan Toti Indrawati, Susi Lenggogeni, dan Martina
dana KUR. Pasha (2009) Peran PT. Bank Rakyat
Indonesia (BRI) dalam Penyaluran Kredit
DAFTAR PUSTAKA Umum Pedesaan terhadap Pengembangan
Achma Hendra Setiawan dan Tri Wahyu Usaha Mikro di Kota Pekanbaru. Jurnal
Rejekiningsih (2009) Dampak Program Ekonomi Vol 17 No 3 Tahun 2009
Dana Bergulir Bagi UKM. Jurnal ASET Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
Vol 11 No 2
V. Wiratna Sujarweni 2009. Beajar Mudah SPSS
Anoraga, Pandji dan Sudantoko Djoko, (2002). Untuk Penelitian. Global Media Informasi
Koperasi Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, Yogyakarta.
Rineka Cipta. Jakarta
Partomo, T. Dan A. Soejodono. 2004. Ekonomi
Skala Kecil/Menengah dan Koperasi.
Jakarta: Ghalia
LAMPIRAN
Tabel 3. usaha
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid peternakan 3 9,1 9,1 9,1
tempe 3 9,1 9,1 18,2
warung makan 8 24,2 24,2 42,4
warung kelontong 3 9,1 9,1 51,5
jahit 3 9,1 9,1 60,6
es poding 8 24,2 24,2 84,8
beras 3 9,1 9,1 93,9
toko bangunan 2 6,1 6,1 100,0
Total 33 100,0 100,0
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair ongkos produksi
4342424 33 3006142,701 523302,3
1 sebelum
ongkos produksi
7796970 33 6711393,524 1168304
sesudah
22 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. DeviationMean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair ongkos produksi
1 sebelum - ongkos
-3454545 5568218,460
969302,4-5428950-1480141 -3,564 32 ,001
produksi sesudah
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair omset penjualan
8615151,5152 33 5751731,870 1001248
1 sebelum
omset penjualan
12769696,9697 33 8347285,668 1453076
sesudah
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair omset penjualan
1 sebelum - omset -4154545 4403112,600 766483,5 -5715821 -2593270 -5,420 32 ,000
penjualan sesudah
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 23
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair keuntungan sebelum 3209091 33 2755150,136 479610,1
1 keuntungan sesudah 5700000 33 4624662,150 805050,3
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair keuntungan sebelum -
-2490909 2232762,252 388674,0 -3282612 -1699206 -6,409 32 ,000
1 keuntungan sesudah
24 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi
Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair jumlah jam
7,6061 33 1,36792 ,23812
1 kerja sebelum
jumlah jam
10,3333 33 2,27303 ,39568
kerja sesudah
N Correlation Sig.
Pair jumlah jam kerja
1 sebelum & jumlah 33 ,687 ,000
jam kerja sesudah
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair jumlah jam kerja
1 sebelum - jumlah -2,72727 1,66344 ,28957 -3,31710 -2,13744 -9,418 32 ,000
jam kerja sesudah
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 25