Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Bisnis dan Ekonomi (JBE), Maret 2015, Hal. 11 – 24 Vol. 22, No.

1 11
ISSN: 1412-3126

ANALISIS DAMPAK PEMBIAYAAN DANA BERGULIR KUR (KREDIT USAHA RAKYAT)


TERHADAP KINERJA UMKM
(Studi Kasus di Daerah Istimewa Yogyakarta)

V. Wiratna Sujarweni
Lila Retnani Utami
Universitas Respati Yogyakarta
(lianharahap@gmail.com)

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh peran Kredit Usaha Rakyat (KUR) meningkatakna kinerja dalam
usaha kecil menengah (UMKM) di Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk mengetahui perbedaan kinerja (ongkos produksi,
omset penjualan, keuntungan, dan jam kerja) UMKM sebelum dan sesudah diberikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Populasi penelitian ini adalah Populasi dari penelitian ini adalah Usaha Kecil Menengah di DIY yang mendapatkan bantuan
KUR, metode sampel dengan purposive sampling yaitu dengan menggunakan kriteria-kriteria sebagai berikut: UMKM di
Sleman dan Bantul, yang mendapatkan dana KUR pada tahun 2013 dan 2014, kemudian teknik yang kedua dengan
insedental sampling yaitu sample yang dapat dan terjangkau untuk menjadi sampel. Menggunakan teknik pengumpulan data
sekunder berupa data identitas responden, data ongkos produksi, omset penjualan, dan keuntungan bulanan serta jam kerja.
Alat analisis yang digunakan adalah pengujian deskriptif dan uji perbedaan paired sample t-test. Hasil bahwa Kredit Usaha
Rakyat (KUR) sangat berperan dalam meningkatakna kinerja dalam usaha kecil menengah (UMKM) di Daerah Istimewa
Yogyakarta, dibuktikan dari hasil penelitian bahwa ongkos produksi,omset penjualan,keuntungan, dan jam kerja yang
meningkat sebelum dan sesudah mendapatkan dana KUR.
Kata Kunci: Kredit Usaha Rakyat (KUR), Usaha Kecil menengah (UMKM), ongkos produksi, omset penjualan,
keuntungan, jam kerja

ABSTRACT
This study aims to find out how much the role of the People's Business Credit (KUR) meningkatakna
performance in small and medium enterprises (SMEs) in Yogyakarta. To determine the difference in
performance (the cost of production, turnover, profit, and working hours) MSME fund before and after
the People's Business Credit (KUR). The research population is the population of this study is the
Small and Medium Enterprises in the province who get help KUR, methods of sample with purposive
sampling using criteria as follows: SMEs in Sleman and Bantul, which get KUR funds in 2013 and
2014, then the second technique with insedental sampling and sample that can be affordable to be
sampled. Using the technique of collecting secondary data, the identity of respondents, the data cost of
production, turnover and profit as well as the monthly working hours. The analysis tool used is
descriptive testing and test the difference paired sample t-test. The results that the People's Business
Credit (KUR) was instrumental in meningkatakna performance in small and medium enterprises
(SMEs) in Yogyakarta, evidenced from the findings that the cost of production, turnover, profit, and
working hours are increased before and after getting KUR funds.
Keyword: people's business credit (kur), small and medium enterprises (smes), costs of production,
turnover, profit, working hours

PENDAHULUAN Terbukti di saat krisis ekonomi melanda


Usaha mikro termasuk dalam bagian Indonesia, pemerintah sangat mengandalkan
usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) peran UMKM untuk memperkecil dampak
mempunyai peran yang cukup penting dalam negatif dari krisis ekonomi. UMKM merupakan
membangun perekonomian di Indonesia. solusi untuk menyerap tenaga kerja yang
12 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi

diberhentikan akibat PHK (Pemutusan Hubungan usaha mikro dalam rangka penanggulangan atau
Kerja) dan juga memberikan sumber pendapatan pengentasan kemiskinan dan perluasan
tambahan bagi tenaga kerja. kesempatan kerja. Bank penyalur KUR di
Keberadaan UMKM hendaknya wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang BNI, BRI, Mandiri, BSM, BTN, Bukopin, BPD
cukup baik terhadap upaya penanggulangan Dengan berbagai upaya pemerintah dan
masalah-masalah yang dihadapi seperti tingginya pihak-pihak terkait untuk terus mendukung
tingkat kemiskinan, besarnya jumlah keberadaan dan kemajuan UMKM terutama
pengangguran, ketimpangan distribusi usaha mikro dalam hal bantuan atas modal, maka
pendapatan dan segala aspek yang tidak baik. dampak yang ditimbulkan dari adanya bantuan
Peranan UMK di Indonesia yang dikaitkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada UMKM di
dengan pemerintah hendaknya harus dapat wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta terhadap
mengurangi tingkat pengangguran yang semakin perkembangan usaha mikro dianggap penting
bertambah disetiap tahun, menanggulangi untuk diteliti. Adapun permasalahannya adalah
kemiskinan dengan membantu masyarakat yang seberapa jauh peran Kredit Usaha Rakyat (KUR)
kurang mampu dan pemerataan pendapatan yang meningkatakna kinerja dalam usaha kecil
dapat memperbaiki kehidupan masyarakat yang menengah (UMKM) di Daerah Istimewa
memiliki keterbatasan dalam keuangan Yogyakarta?; Apakah ada perbedaan kinerja
khususnya Menurut Partomo dan Soejodono (ongkos produksi) UMKM sebelum dan sesudah
(2004) keberadaan UMKM selama ini telah diberikan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR)?;
menjadi sumber kehidupan dari sebagian besar Apakah ada perbedaan kinerja (omset penjualan)
rakyat Indonesia. Yang menjadikan UMKM terus UMKM sebelum dan sesudah diberikan dana
bertahan disaat krisis ekonomi adalah karena, Kredit Usaha Rakyat (KUR)?; Apakah ada
pertama, sebagian besar UMKM memproduksi perbedaan kinerja (keuntungan/laba) UMKM
barang konsumsi dan jasa-jasa dengan elastisitas sebelum dan sesudah diberikan dana Kredit
permintaan terhadap pendapatan yang rendah. Usaha Rakyat (KUR)?; Apakah ada perbedaan
Kedua, sebagian besar UMKM menggunakan kinerja (jam tenaga kerja) UMKM sebelum dan
modal sendiri tanpa bantuan modal dari sesudah diberikan dana Kredit Usaha Rakyat
perbankan sehingga ketika terjadi krisis di sektor (KUR)?
perbankan dan suku bunga bank naik maka tidak
mempengaruhi kinerja dari UMKM itu sendiri. LANDASAN TEORI DAN
Ketiga, krisis ekonomi yang berkepanjangan PENGEMBANGAN HIPOTESIS
terjadi kasus pemberhentian tenaga kerja di
sektor formal Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Namun demikian, setiap usaha mikro Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20
yang didirikan memerlukan bantuan modal untuk Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan
mengembangkan usahanya, modal tersebut dapat Menengah (UMKM) yang dimaksud dengan
diperoleh salah satunya dari lembaga keuangan. usaha mikro adalah usaha produktif milik orang
Peran lembaga keuangan dalam hal ini adalah perorangan dan/atau badan usaha perorangan
perbankan telah menyediakan modal bagi pelaku yang memenuhi kriteria usaha mikro
usaha usaha mikro dengan mengalirkan dana sebagaimana diatur dalam undang-undang ini.
dalam bentuk perkreditan. Adapun tujuan dari Usaha mikro adalah usaha produktif yang
bank-bank mengalirkan dana untuk pelaku usaha dimiliki oleh orang perorangan dan/atau badan
mikro adalah untuk meningkatkan akses usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha
pembiayaan bagi usaha mikro yang melakukan mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang
kegiatan usaha produktif dan mewujudkan ini.
pembangunan sektor riil dan pemberdayaan
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 13

Peran Usaha Mikro Kecil dan Menengah 2. Masalah Kemitraan


(UMKM) Kemitraan mengacu pada pengertian kerjasama
Berdasarkan UU No.20 Tahun 2008 tentang antar pengusaha dengan tigkatan yang berbeda.
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dalam pasal Secara konseptual, kemitraan merupakan
3 disebutkan bahwa Usaha Mikro, Kecil, dan “koreksi” atas kebijakan pola hubungan
Menengah bertujuan menumbuhkan dan pengusaha besar kecil yang telah ada. Sebelum
mengembangkan usahanya dalam rangka muncul konsep kemitraan, pola hubungan ini
membangun perekonomian nasional berdasarkan banyak dikritik, karena berkecenderungan
demokrasi ekonomi yang berkeadilan. menempatkan hubungan keduanya dalam status
Menurut Anderson (dalam Sulistyastuti, quo.
2004) dalam membangun satu tipologi untuk 3. Masalah Sumber Daya Manusia
tahap-tahap industri suatu negara kontribusi Permasalahan yang menyangkut sumber daya
industri kecil dan rumah tangga sangat penting manusia biasanya terkait dengan struktur
dalam proses industrialisasi dalam tahap awal organisasi, pembagian kerja, masalah tenaga
yaitu sebesar 50% hingga 75%. Menurut Adha kerja serta kemampuan manajerial pengusaha.
Panca Wardanu (2009) peran usaha mikro dan 4. Masalah Keuangan
kecil dapat dilihat melalui 2 aspek, yaitu peran Pengusaha mikro dan kecil umumnya belum
terhadap penyerapan tenaga kerja yang besar mampu melakukan pemisahan manajemen
karena sektor UMK didominasi padat karya atau keuangan perusahaan dan rumah tangga. Kondisi
home industri dan peranan terhadap nilai ekspor. ini mengakibatkan pengusaha kecil sulit
Selain itu, UMK begitu penting peranannya melakukan perhitungan hasil kegiatan usaha
khususnya di Indonesia dimana jumlah tenaga secara akurat dan akhirnya menghambat proses
kerja berpendidikan rendah dan sumber daya pembentukan modal usaha untuk menunjang
alam yang berlimpah, capital terbatas, pengembangan usaha.
pembangunan desa masih terbelakang dan Selain hal tersebut di atas, hasil studi
distribusi pendapatan tidak merata. Sangat erat lembaga manajemen fakultas ekonomi
hubungannya dengan sifat umum usaha mikro, Universitas Indonesia (dalam www.smecda.com),
kecil dan menengah. menunjukkan bahwa usaha mikro memiliki
permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai
Masalah yang Dihadapi Usaha Mikro Kecil berikut:
dan Menengah (UMKM) 1. Sistem pembukuan yang relatif sederhana dan
Perkembangan usaha mikro dan kecil dan cenderung mengikuti kaidah administrasi
menengah di Indonesia tidak pernah lepas dari standart, sehingga datanya tidak up to date.
berbagai macam masalah. Menurut Pandji Hal tersebut mengakibatkan sulitnya menilai
Anoraga dan Djoko Sudantoko (2004) masalah usaha mikro.
yang sering dihadapi usaha mikro dan kecil 2. Margin usaha yang cenderung tipis mengingat
adalah: persaingan yang sangat ketat.
1. Masalah Pemasaran 3. Terbatasnya modal usaha.
Pemasaran merupakan aspek yang dianggap 4. Pengalaman manajerial perusahaan yang
paling penting dalam dunia usaha. Pendapat yang terbatas.
sering muncul adalah bahwa “kemampuan 5. Skala ekonomi yang terlalu kecil sehingga
menghasilkan produk tetapi tidak disertai sangat sulit mengharapkan penekanan biaya
kemampuan memasarkan produk tersebut adalah untuk mencapai efisiensi yang tinggi.
kehancuran”. Oleh karena itu permasalahan 6. Kemampuan pemasaran, negosiasi,
dibidang pemasaran pada usaha mikro dan kecil diversifikasi pasar yang terbatas.
sering ditempatkan sebagai masalah utama di
antara masalah-masalah lainnya.
14 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi

7. Kemampuan untuk memperoleh sumber dana c. Kesepakatan KUR diperjanjikan oleh Bank
dari pasar modal yang rendah, karena Pelaksana dengan UMKM-K
keterbatasan sistem administrasi. 2. KUR terbagai menjadi dua yakni KUR Retail
dan KUR Mikro. Plafond yang ditetapkan
Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk KUR Retail adalah di atas Rp
Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan 20.000.000,- sampai dengan Rp
kredit/pembiayaan dalam bentuk modal kerja dan 500.000.000,- dengan tingkat suku bunga
atau investasi yang tujukan kepada UMKM-K sebesar maksimal 14% efektif per tahun atau
(Usaha Mikro Kecil dan Menengah serta ditetapkan lain oleh Menteri Keuangan atas
Koperasi) di bidang usaha produktif dan layak rekomendasi Komite Kebijakan. Sedangkan
namun belum bankable dengan plafond pinjaman plafond KUR Mikro maksimal Rp
sampai dengan Rp 500.000.000,00 yang dijamin 20.000.000,- dengan tingkat suku bunga 22%
oleh perusahaan penjamin. Yang dimaksud efektif per tahun atau ditetapkan lain oleh
dengan usaha produktif adalah usaha untuk Menteri Keuangan atas rekomendasi Komite
menghasilkan barang atau jasa yang dapat Kebijakan.
memberikan nilai tambah dan dapat 3. Keputusan untuk memberikan pinjaman
meningkatkan pendapatan bagi pelaku usaha. berupa KUR diputuskan oleh bank pelaksana
Usaha layak adalah usaha yang dilakukan para sesuai dengan kelayakan usaha dengan asas-
calon debitur yang dapat menguntungkan asas perkreditan yang sehat dan yang sesuai
sehingga calon debitur mampu membayar bunga dengan ketentuan yang berlaku. Tujuan dari
dan dapat mengembalikan seluruh adanya program KUR adalah agar sektor-
hutang/kewajiban pokok kredit dalam waktu sektor primer dan pemberdayaan usaha skala
yang sudah disepakati antara bank pelaksana kecil dapat berkembang dengan pesat,
dengan debitur. Sedangkan yang dimaksud mempermudah dalam hal aksesibilitas
dengan belum bankable adalah UMKM-K yang terhadap kredit dan lembaga-lembaga
belum memenuhi persyaratan pembiayaan dari keuangan, mengurangi tingkat kemiskinan,
bank pelaksana dalam penyediaan agunan atau dan memperluas lapangan kerja. Beberapa
dapat dikatakan belum mampu memenuhi prosedur yang harus dilakukan oleh calon
persyaratan pembiayaan sesuai dengan ketentuan debitur untuk memperoleh KUR adalah
bank pelaksana. Sedangan untuk penjaminan, sebagai berikut :
penjaminan sebesar 70% berasal dari pemerintah a. Calon debitur yang menginginkan atau
terhadap risiko KUR dan 30% sisanya membutuhkan KUR dapat menghubungi
ditanggung oleh bank pelaksana. Menurut kantor cabang bank pelaksana tersebut.
Peraturan Menteri Keuangan No. 10 / PMK.05 / b. Debitur menyusun estimasi kebutuhan
2009 tentang Fasilitas Penjamin Kredit Usaha kredit pembiayaan kemudian mengajukan
Rakyat, terdapat beberapa ketentuan yang surat permohonan kredit pembiayaan
disyaratkan oleh pemerintah dalam penyaluran pada perbankan dengan estimasi
KUR adalah sebagai berikut : penggunaan kredit pembiayaan yang
1. UMKM-K yang dapat menerima fasilitas diketahui oleh Dinas Teknis setempat.
penjaminan adalah usaha produktif yang c. Bank pelaksana akan melakukan
layaknamun belum bankable dengan penilaian atau survei kelayakan usaha
beberapa ketentuan berikut : debitur.
a. Merupakan debitur baru yang belum d. Jika prosedural sudah dilakukan dan
pernah mendapat kredit dari perbankan. memenuhi syarat maka kredit
b. Fasilitas penjaminan dapat diberikan pembiayaan dapat dicairkan setelah
kepada debitur yang belum pernah semua syarat terpenuhi dan disetujui.
mendapat kredit dari program lain.
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 15

.METODE PENELITIAN literatur dan download jurnal dari internet


sehubungan dengan pemberian KUR usaha
Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel kecil menengah dalam rangka peningkatan
Populasi dari penelitian ini adalah Usaha kinerja.
Kecil Menengah di DIY yang mendapatkan
bantuan KUR, metode sampel dengan purposive Metode Analisis
sampling yaitu dengan menggunakan kriteria- Uji Deskriptif
kriteria sebagai berikut: UMKM di Sleman dan Analisis yang digunakan untuk menggambarkan
Bantul, yang mendapatkan dana KUR pada tahun keberadaan karakteristik responden meliputi
2013 dan 2014. Dan teknik Insidental sampling bidang usaha, lama berdiri, besar dana yang
yaitu setelah dilakukan pemilihan UMKM diperoleh dari KUR, tahun mendapatkan dana.
berdasarkan criteria kemudian sample yang Menggambarkan tentang kinerja UMKM dengan
dipilih berdasarkan sample yang bersedia dan melihat ongkos produksi, omset penjualan,
mau dijadikan sample. keuntungan/laba, jumlah jam kerja sebelum dan
sesudah periode pemberian KUR .
Lokasi Penelitian Uji Normalitas
Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Uji normalitas data ini sebaiknya dilakukan
UKM-UKM yang ada di DIY meliputi Sleman, sebelum data diolah berdasarkan model-model
Bantul penelitian. Uji normalitas ini bertujuan untuk
mengetahui distribusi data dalam variabel yang
Metode Pengumpulan Data akan digunakan dalam peneltian. Data yang baik
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan dan layak digunakan dalam penelitian adalah
menggunakan data yang memiliki distribusi normal. Normalitas
1. Kuesioner, yaitu dengan dengan pertanyaan data dapat dilihat dengan menggunakan uji
seputar karakteristik responden pemilik Normal Kolmogorov-Smirnov (V.Wiratna, 2009)
UKM DIY meliputi pendidikan, umur, Kriteria: sig > 0,05 maka data berdistribusi
bidang usaha, lama berdiri, besar dana yang normal
diperoleh dari KUR, bank pemberi KUR. Sig< 0,05 maka data tidak berdistribusi
2. Dokumentasi normal
Dokumentasi dilakukan untuk mendapatkan
data kinerja masing-masing UKM. Uji Beda Paired Sampel t-test( Uji t untuk dua
Pengukuran kinerja UKM dengan melihat sample yang berpasangan)
ongkos produksi, omset penjualan, Uji t-Paired digunakan untuk menentukan
keuntungan/laba, jumlah jam kerja sebelum ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel
dan sesudah periode pemberian KUR.. bebas. Dua sampel yang dimaksud adalah sampel
yang sama namun mempunyai dua data (V.
Sumber data Wiratna, 2009)
Sumber data yang digunakan
1. Data primer HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pengumpulan data primer diperoleh secara Deskripsi Obyek Penelitian
langsung dari pelaku UMKM di DIY melalui Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak
pengisian kuesioner yang dibagikan. 33 dan diisi lengkap oleh responden. Dari
2. Data sekunder informasi demografis yang mengisi kuesioner,
Pengumpulan data sekunder diperoleh dari terlebih dahulu akan disajikan sedikit mengenai
laporan pembukuan yang dibuat oleh gambaran dari responden tersebut. Beberapa
masing-masing UMKM sebelum dan setelah diantaranya berisi tentang informasi mengenai
mendapatkan KUR, penelusuran buku identitas responden. Dari kuesioner yang telah
16 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi

diisi oleh responden didapat data identitas Deskriptif Variabel Keuntungan/Laba


responden. Penyajian data mengenai identitas Bulanan
responden disini, yaitu untuk memberikan Hasil uji deskriptif variabel
gambaran tentang keadaan diri dari pada keuntungan/laba bulanan sebelum mendapatkan
responden. dana KUR dan sesudah mendapatkan dana KUR
Tabel 1 menjelaskan bahwa dana KUR yang Studi Kasus UMKM di Daerah Istimewa
diperoleh responden terbanyak yang dikucurkan Yogyakarta adalah terlampir. Statistika
adalah Rp10.000.000,- sebanyak 13 (39,4%) dan deskriptif untuk variabel sebelum mendapatkan
dana KUR paling sedikit dikucurkan sebesar dana KUR mempunyai rata-rata keuntungan
masing masing Rp2.000.000, Rp5.000.000, bulanan sebanyak Rp3.209.091. sesudah
Rp7.000.000 sebanyak 1 (3%). mendapatkan dana KUR mempunyai rata-rata
Tabel 2 menjelaskan bahwa paling banyak keuntungan bulanan sebanyak Rp5.700.000 jadi
mendapatkan dana KUR adalah tahun 2014 secara rata-rata keuntungan bulanan meningkat
sebanyak 21 (63,6%), selanjutnta tahun 2013 ada setelah mendapatkan dana KUR.
sebanyak 12 (36,4%).
Usaha terbanyak responden adalah warung Deskriptif Variabel Jam Kerja Harian
makan dan es poding masing-masing sebanyak 8 Hasil uji deskriptif variabel jam kerja
(24,2%). Paling sedikit usaha toko bangunan harian sebelum mendapatkan dana KUR dan
sebanyak 2 orang (6,1%). sesudah mendapatkan dana KUR Studi Kasus
. UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
Deskriptif Variabel dalam lampiran
Hasil uji deskriptif variabel ongkos Statistika deskriptif untuk variabel
produksi bulanan sebelum mendapatkan dana sebelum mendapatkan dana KUR mempunyai
KUR dan sesudah mendapatkan dana KUR Studi rata-rata jam kerja harian sebanyak 7,6061 jam.
Kasus UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta sesudah mendapatkan dana KUR mempunyai
adalah terlampir..Statistika deskriptif untuk rata-rata jam kerja sebanyak 10,3333 jam jadi
variabel sebelum mendapatkan dana KUR secara rata-rata jam kerja meningkat setelah
mempunyai rata-rata ongkos produksi bulanan mendapatkan dana KUR.
sebanyak Rp4.342.424. sesudah mendapatkan
dana KUR mempunyai rata-rata ongkos produksi Hasil Analisis Data
bulanan sebanyak Rp7.796.970 jadi secara rata- Pengujian hipotesis dalam penelitian ini
rata ongkos produksi meningkat setelah dilakukan dengan menggunakan model uji beda
mendapatkan dana KUR. berpasangan. Uji ini digunakan untuk
menentukan ada tidaknya perbedaan rata-rata dua
Deskriptif Variabel Omset Penjualan Bulanan sampel bebas. Dua sampel yang dimaksud adalah
Hasil uji deskriptif variabel omset sampel yang sama namun mempunyai dua data.
penjualan bulanan sebelum mendapatkan dana Namun sebelum menguji beda, perlu dilakukan
KUR dan sesudah mendapatkan dana KUR Studi uji normalitas data. Apabila data yang ada
Kasus UMKM di Daerah Istimewa Yogyakarta berdistribusi normal maka pengujian hipotesis
adalah terlampir. Statistika deskriptif untuk akan menggunakan uji beda berpasangan dengan
variabel sebelum mendapatkan dana KUR paired sample t test dan apabila data tidak
mempunyai rata-rata omset penjualan bulanan berdistribusi normal maka uji hipotesis akan
sebanyak Rp8.615.151,5. sesudah mendapatkan menggunakan uji wilcoxson.
dana KUR mempunyai rata-rata omset penjualan
bulanan sebanyak Rp12.769.697 jadi secara rata-
rata omset penjualan meningkat setelah
mendapatkan dana KUR.
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 17

Pengujian Ongkos Produksi Sebelum dan menggunakan mendapatkan dana KUR.


Sesudah Mendapatkan Dana KUR Perbedaan sebelum mendapatkan dana KUR
Hasil uji normalitas dengan menggunakan mempunyai rata-rata omset penjualan bulanan
kolmogorov Smrinov ini menghasilkan pada data sebanyak Rp8.615.151,5. sesudah mendapatkan
dalam variable sebelum ongkos produksi bulanan dana KUR mempunyai rata-rata omset penjualan
nilai sig sebesar 0,485 dan sesudahnya sebesar bulanan sebanyak Rp12.769.697 jadi secara rata-
0,187 berada lebih besar dari 0,05 yang artinya rata omset penjualan meningkat setelah
data berdistribusi normal. mendapatkan dana KUR, perbedaannya sebesar
Rp4.154.545.
Uji Hipotesis Dengan Uji Paired sampel t test
Dikarenakan data ongkos produksi Pengujian Keuntungan Bulanan Sebelum dan
sebelum dan sesudah mendapatkan dana KUR Sesudah Mendapatkan Dana KUR
berdistribusi normal maka pengujian beda Hasil uji normalitas dengan menggunakan
menggunakan uji paired sampel t test. Hasil kolmogorov Smrinov ini menghasilkan pada data
penelitian menunjukkan bahwa sig 0,000 < 0,05 dalam variable sebelum keuntungan bulanan nilai
maka Ho ditolak. Jadi berada pada daerah Ho sig sebesar 0,122 dan sesudahnya sebesar 0,137
ditolak maka terdapat perbedaan ongkos berada lebih besar dari 0,05 yang artinya data
produksi bulanan sebelum dan sesudah berdistribusi normal.
menggunakan mendapatkan dana KUR.
Perbedaan sebelum mendapatkan dana KUR Uji Hipotesis Dengan Uji Paired sampel t test
mempunyai rata-rata ongkos produksi bulanan Dikarenakan data keuntungan sebelum
sebanyak Rp4.342.424. sesudah mendapatkan dan sesudah mendapatkan dana KUR
dana KUR mempunyai rata-rata ongkos produksi berdistribusi normal maka pengujian beda
bulanan sebanyak Rp7.796.970 jadi secara rata- menggunakan uji paired sampel t test. Hasilnya
rata ongkos produksi meningkat setelah adalah dari penelitian bahwa sig 0,000 < 0,05
mendapatkan dana KUR, perbedaannya sebesar maka Ho ditolak. Jadi berada pada daerah Ho
Rp3.454.545 ditolak maka terdapat perbedaan keuntungan
bulanan sebelum dan sesudah menggunakan
Pengujian Omset Penjulan Bulanan Sebelum mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum
dan Sesudah Mendapatkan Dana KUR mendapatkan dana KUR mempunyai rata-rata
Uji Normalitas keuntungan bulanan sebanyak Rp3.209.091.
Hasil uji normalitas dengan menggunakan sesudah mendapatkan dana KUR mempunyai
kolmogorov Smrinov ini menghasilkan pada data rata-rata keuntungan bulanan sebanyak
dalam variable sebelum omset penjualan bulanan Rp5.700.000 jadi secara rata-rata keuntungan
nilai sig sebesar 0,100 dan sesudahnya sebesar bulanan meningkat setelah mendapatkan dana
0,133 berada lebih besar dari 0,05 yang artinya KUR jadi secara rata-rata keuntungan meningkat
data berdistribusi normal. setelah mendapatkan dana KUR, perbedaannya
sebesar Rp2.490.909.
Uji Hipotesis Dengan Uji Paired sampel t test
Dikarenakan data omset penjualan Pengujian Jam Kerja Bulanan Sebelum dan
sebelum dan sesudah mendapatkan dana KUR Sesudah Mendapatkan Dana KUR
berdistribusi normal maka pengujian beda Hasil uji normalitas dengan
menggunakan uji paired sampel t test.Hasilnya menggunakan kolmogorov Smrinov ini
terlampir. Hasil analisis dari penelitian nilai sig menghasilkan pada data dalam variable
0,000 < 0,05 maka Ho ditolak. Jadi berada pada sebelum keuntungan bulanan nilai sig
daerah Ho ditolak maka terdapat perbedaan sebesar 0,090 dan sesudahnya sebesar 0,127
omset penjualan bulanan sebelum dan sesudah
18 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi

berada lebih besar dari 0,05 yang artinya mendapatkan dana KUR, perbedaannya
data berdistribusi normal. sebesar Rp3.454.545.
3. Terdapat perbedaan omset penjualan bulanan
Uji Hipotesis Dengan Uji Paired sampel t test sebelum dan sesudah menggunakan
Dikarenakan data jam kerja sebelum dan mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum
sesudah mendapatkan dana KUR berdistribusi mendapatkan dana KUR mempunyai rata-
normal maka pengujian beda menggunakan uji rata omset penjualan bulanan sebanyak
paired sampel t test.Hasilnya adalah terlampir. Rp8.615.151,5. sesudah mendapatkan dana
Hasil penelitian (terlampir) menunjukkan bahwa KUR mempunyai rata-rata omset penjualan
sig 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak bulanan sebanyak Rp12.769.697 jadi secara
Jadi berada pada daerah Ho ditolak maka rata-rata omset penjualan meningkat setelah
terdapat perbedaan jam kerja harian sebelum dan mendapatkan dana KUR, perbedaannya
sesudah menggunakan mendapatkan dana KUR. sebesar Rp4.154.545.
Perbedaan sebelum mendapatkan dana KUR 4. Terdapat perbedaan keuntungan bulanan
mempunyai rata-rata jam kerja harian sebanyak sebelum dan sesudah menggunakan
7,6061 jam. sesudah mendapatkan dana KUR mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum
mempunyai rata-rata jam kerja sebanyak 10,3333 mendapatkan dana KUR mempunyai rata-
jam jadi secara rata-rata jam kerja meningkat rata keuntungan bulanan sebanyak
setelah mendapatkan dana KUR jadi secara rata- Rp3.209.091. sesudah mendapatkan dana
rata jam kerja harian meningkat setelah KUR mempunyai rata-rata keuntungan
mendapatkan dana KUR, perbedaannya sebesar bulanan sebanyak Rp5.700.000 jadi secara
2,72727 jam. rata-rata keuntungan bulanan meningkat
setelah mendapatkan dana KUR jadi secara
PENUTUP rata-rata keuntungan meningkat setelah
Simpulan mendapatkan dana KUR, perbedaannya
Berdasarkan hasil pembahasan sebesar Rp2.490.909.
analisis data yang telah dijelaskan, maka 5. Terdapat perbedaan jam kerja harian
dapat diambil kesimpulan dari penelitian ini sebelum dan sesudah menggunakan
sebagai berikut : mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum
1. Kredit Usaha Rakyat (KUR) sangat berperan mendapatkan dana KUR mempunyai rata-
dalam meningkatakna kinerja dalam usaha rata jam kerja harian sebanyak 7,6061 jam.
kecil menengah (UMKM) di Daerah sesudah mendapatkan dana KUR
Istimewa Yogyakarta, dibuktikan dari hasil mempunyai rata-rata jam kerja sebanyak
penelitian bahwa ongkos produksi,omset 10,3333 jam jadi secara rata-rata jam kerja
penjualan,keuntungan, dan jam kerja yang meningkat setelah mendapatkan dana KUR
meningkat sebelum dan sesudah jadi secara rata-rata jam kerja harian
mendapatkan dana KUR. meningkat setelah mendapatkan dana KUR,
2. Terdapat perbedaan ongkos produksi perbedaannya sebesar 2,72727 jam.
bulanan sebelum dan sesudah menggunakan
mendapatkan dana KUR. Perbedaan sebelum Saran
mendapatkan dana KUR mempunyai rata- Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
rata ongkos produksi bulanan sebanyak bahwa ada perbedaan kinerja sebelum dan
Rp4.342.424. sesudah mendapatkan dana sesudah mendapatkan dana KUR, dan
KUR mempunyai rata-rata ongkos produksi perbedaannya adalah kinerjanya lebih baik dari
bulanan sebanyak Rp7.796.970 jadi secara sebelum mendapatkan dana KUR, berarti masih
rata-rata ongkos produksi meningkat setelah begitu banyaknya UKM di wilayah Daerah
Istimewa Yogyakarta yang harus memanfaatkan
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 19

dana KUR. Perlu dilakukan informasi bagaimana Peraturan Menteri Keuangan No. 10 / PMK.05 /
cara mendapatkan dana KUR serta memberi 2009
pelatihan pengelolaan dana setelah mendapatkan Toti Indrawati, Susi Lenggogeni, dan Martina
dana KUR. Pasha (2009) Peran PT. Bank Rakyat
Indonesia (BRI) dalam Penyaluran Kredit
DAFTAR PUSTAKA Umum Pedesaan terhadap Pengembangan
Achma Hendra Setiawan dan Tri Wahyu Usaha Mikro di Kota Pekanbaru. Jurnal
Rejekiningsih (2009) Dampak Program Ekonomi Vol 17 No 3 Tahun 2009
Dana Bergulir Bagi UKM. Jurnal ASET Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008
Vol 11 No 2
V. Wiratna Sujarweni 2009. Beajar Mudah SPSS
Anoraga, Pandji dan Sudantoko Djoko, (2002). Untuk Penelitian. Global Media Informasi
Koperasi Kewirausahaan, dan Usaha Kecil, Yogyakarta.
Rineka Cipta. Jakarta
Partomo, T. Dan A. Soejodono. 2004. Ekonomi
Skala Kecil/Menengah dan Koperasi.
Jakarta: Ghalia

LAMPIRAN

Tabel.1 Dana KUR


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1500000,00 2 6,1 6,1 6,1
2000000,00 1 3,0 3,0 9,1
3000000,00 2 6,1 6,1 15,2
5000000,00 1 3,0 3,0 18,2
7000000,00 1 3,0 3,0 21,2
10000000,00 13 39,4 39,4 60,6
12000000,00 6 18,2 18,2 78,8
13000000,00 4 12,1 12,1 90,9
20000000,00 3 9,1 9,1 100,0
Total 33 100,0 100,0

Tabel.2 Tahun mendapatkan KUR


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 2013,00 12 36,4 36,4 36,4
2014,00 21 63,6 63,6 100,0
Total 33 100,0 100,0
20 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Tabel 3. usaha

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid peternakan 3 9,1 9,1 9,1
tempe 3 9,1 9,1 18,2
warung makan 8 24,2 24,2 42,4
warung kelontong 3 9,1 9,1 51,5
jahit 3 9,1 9,1 60,6
es poding 8 24,2 24,2 84,8
beras 3 9,1 9,1 93,9
toko bangunan 2 6,1 6,1 100,0
Total 33 100,0 100,0

Tabel 4. Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


ongkos produksi sebelum 33 500000,00 10000000,00 4342424 3006142,701
ongkos produksi sesudah 33 1000000 35000000,00 7796970 6711393,524
Valid N (listwise) 33

Tabel 5. Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


omset penjualan sebelum 33 2000000 16250000,00 8615151,5 5751731,870
omset penjualan sesudah 33 3000000 25000000,00 12769697 8347285,668
Valid N (listwise) 33

Tabel 6. Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


keuntungan sebelum 33 600000,00 9000000,00 3209091 2755150,136
keuntungan sesudah 33 1000000 17500000,00 5700000 4624662,150
Valid N (listwise) 33
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 21

Tabel 7 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


jumlah jam kerja sebelum 33 6,00 10,00 7,6061 1,36792
jumlah jam kerja sesudah 33 8,00 16,00 10,3333 2,27303
Valid N (listwise) 33

Tabel 8. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ongkos ongkos omset omset jumlah jumlah


produksi produksi penjualanpenjualankeuntungan
keuntungan
jam kerjajam kerja
sebelumsesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelumsesudah
N 33 33 33 33 33 33 33 33
a,b Mean
Normal Parameters 4342424,2
7796969,7
8615151,512769697
7572727,273
5700000,000
7,6061 10,3333
Std. Deviation 3006142,7
6711393,5
5751731,9
8347285,7
18843372,06
4624662,150
1,36792 2,27303
Most Extreme Absolute ,146 ,190 ,213 ,203 ,409 ,201 ,217 ,255
Differences Positive ,146 ,190 ,213 ,203 ,409 ,201 ,217 ,255
Negative -,122 -,164 -,200 -,141 -,356 -,155 -,179 -,152
Kolmogorov-Smirnov Z ,837 1,089 1,224 1,165 1,351 1,157 1,244 1,166
Asymp. Sig. (2-tailed) ,485 ,187 ,100 ,133 ,122 ,137 ,090 ,127
a.Test distribution is Normal.
b.Calculated from data.

Table 9. Paired Samples Statistics

Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair ongkos produksi
4342424 33 3006142,701 523302,3
1 sebelum
ongkos produksi
7796970 33 6711393,524 1168304
sesudah
22 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Table 10. Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. DeviationMean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair ongkos produksi
1 sebelum - ongkos
-3454545 5568218,460
969302,4-5428950-1480141 -3,564 32 ,001
produksi sesudah

Table 11. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ongkos ongkos omset omset jumlah jumlah


produksi produksi penjualan penjualan keuntungankeuntunganjam kerjajam kerja
sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelum sesudah
N 33 33 33 33 33 33 33 33
a,b Mean
Normal Parameters 4342424,27796969,78615151,5127696977572727,273 5700000,0007,6061 10,3333
Std. Deviation 3006142,76711393,55751731,98347285,718843372,06 4624662,150 1,36792 2,27303
Most Extreme Absolute ,146 ,190 ,213 ,203 ,409 ,201 ,217 ,255
Differences Positive ,146 ,190 ,213 ,203 ,409 ,201 ,217 ,255
Negative -,122 -,164 -,200 -,141 -,356 -,155 -,179 -,152
Kolmogorov-Smirnov Z ,837 1,089 1,224 1,165 1,351 1,157 1,244 1,166
Asymp. Sig. (2-tailed) ,485 ,187 ,100 ,133 ,122 ,137 ,090 ,127
a.Test distribution is Normal.
b.Calculated from data.

Table 12. Paired Samples Statistics

Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair omset penjualan
8615151,5152 33 5751731,870 1001248
1 sebelum
omset penjualan
12769696,9697 33 8347285,668 1453076
sesudah

Table 13. Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair omset penjualan
1 sebelum - omset -4154545 4403112,600 766483,5 -5715821 -2593270 -5,420 32 ,000
penjualan sesudah
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 23

Table 14. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ongkos ongkos omset omset jumlah jumlah


produksi produksi penjualanpenjualankeuntungan
keuntungan
jam kerjajam kerja
sebelumsesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelumsesudah
N 33 33 33 33 33 33 33 33
a,b Mean
Normal Parameters 4342424,2
7796969,7
8615151,512769697
7572727,273
5700000,000
7,6061 10,3333
Std. Deviation 3006142,7
6711393,5
5751731,9
8347285,7
18843372,06
4624662,150
1,36792 2,27303
Most Extreme Absolute ,146 ,190 ,213 ,203 ,409 ,201 ,217 ,255
Differences Positive ,146 ,190 ,213 ,203 ,409 ,201 ,217 ,255
Negative -,122 -,164 -,200 -,141 -,356 -,155 -,179 -,152
Kolmogorov-Smirnov Z ,837 1,089 1,224 1,165 1,351 1,157 1,244 1,166
Asymp. Sig. (2-tailed) ,485 ,187 ,100 ,133 ,122 ,137 ,090 ,127
a.Test distribution is Normal.
b.Calculated from data.

Table 15. Paired Samples Statistics

Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair keuntungan sebelum 3209091 33 2755150,136 479610,1
1 keuntungan sesudah 5700000 33 4624662,150 805050,3

Table 16. Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair keuntungan sebelum -
-2490909 2232762,252 388674,0 -3282612 -1699206 -6,409 32 ,000
1 keuntungan sesudah
24 V. Wiratna Sujarweni dan Lila Retnani Utami Jurnal Bisnis dan Ekonomi

Table 17. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ongkos ongkos omset omset jumlah jumlah


produksi produksi penjualanpenjualankeuntungan
keuntungan
jam kerjajam kerja
sebelumsesudah sebelum sesudah sebelum sesudah sebelumsesudah
N 33 33 33 33 33 33 33 33
a,b Mean
Normal Parameters 4342424,2
7796969,7
8615151,5
12769697
7572727,273
5700000,000
7,6061 10,3333
Std. Deviation 3006142,7
6711393,5
5751731,9
8347285,7
18843372,06
4624662,150
1,36792 2,27303
Most Extreme Absolute ,146 ,190 ,213 ,203 ,409 ,201 ,217 ,255
Differences Positive ,146 ,190 ,213 ,203 ,409 ,201 ,217 ,255
Negative -,122 -,164 -,200 -,141 -,356 -,155 -,179 -,152
Kolmogorov-Smirnov Z ,837 1,089 1,224 1,165 1,351 1,157 1,244 1,166
Asymp. Sig. (2-tailed) ,485 ,187 ,100 ,133 ,122 ,137 ,090 ,127
a.Test distribution is Normal.
b.Calculated from data.

Table 18. Paired Samples Statistics

Std. Error
Mean N Std. Deviation Mean
Pair jumlah jam
7,6061 33 1,36792 ,23812
1 kerja sebelum
jumlah jam
10,3333 33 2,27303 ,39568
kerja sesudah

Table 19. Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.
Pair jumlah jam kerja
1 sebelum & jumlah 33 ,687 ,000
jam kerja sesudah

Table 20. Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Std. Error Difference
Mean Std. Deviation Mean Lower Upper t df Sig. (2-tailed)
Pair jumlah jam kerja
1 sebelum - jumlah -2,72727 1,66344 ,28957 -3,31710 -2,13744 -9,418 32 ,000
jam kerja sesudah
Vol. 22 No. 1 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 25

Anda mungkin juga menyukai