2 85
ISSN: 1412-3126
Oleh : Jumhur
Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura Pontianak
Abstract
bebas ada yang berdasarkan sistem scoring juga berkisar antara 0 hingga 1, dengan
dan ada juga yang tidak. asumsi untuk jawaban ”ya” bernilai 1 dan
Sistem skoring untuk variabel terikat, untuk jawaban ”tidak” bernilai 0 (Gujarati,
yaitu pengukuran jawaban yang tegas 2003). Dalam penelitian ini jawaban
terhadap permasalahan yang ditanyakan, terhadap variabel terikat diberi score 1 untuk
seperti jawaban ”ya” atau ”tidak” (Ridwan, penilaian memiliki pinjaman di BMT, dan
2002). Score ini bersumber dari penilaian score 0 untuk penilaian yang tidak memiliki
dummy dependent variable, atau kategorik, pinjaman di BMT.
yang merupakan bentuk logit model. Model Dalam teknik analisis, penelitian ini
probabilita linier secara umum dapat tidak melakukan uji normalitas data, kerana
didefinisikan sebagai berikut: Regresi logit tidak memerlukan asumsi
Pi = E (Yi = 1 | Xi) = Zi = a + biXi normalitas pada variabel bebasnya. Artinya
variabel bebasnya tidak harus memiliki
1 distribusi normal, linier maupun memiliki
Pi = E (Yi = 1 | Xi) =
1 + e – (a + biXi ) varian yang sama dalam setiap grup (Imam
Gozali, 2005). Gujarati (1999) menyatakan
Pendefinisian Pi dalam bentuk (3) ini bahwa Regresi Logit juga mengabaikan
mengikuti fungsi distribusi logit. Oleh sebab masalah Heteroskedastisitas. Artinya
itu, permodelan yang berdasarkan pada variabel terikatnya tidak memerlukan
pendifinisian Pi yang demikian ini disebut homosdedasitas untuk masing-masing
logik model. Pi terletak antara 0 dan 1, variabel bebasnya.
karena Zi terletak antara - ∞ dan ∞. Bila Z Regresi logit dalam penelitian ini
∞, maka P1 = 1 dan Z - ∞ , maka Pi dilakukan untuk menguji variabel yang akan
= 0 (Gujarati, 1999) diproksi yaitu : Total Asset (TA),
Diketahui bahwa Pi adalah Keuntungan Perbulan (KP), Rasio Bagi
probabilitas terjadinya suatu peristiwa, dan Hasil (RBH) mempegaruhi variabel
1- Pi adalah probabilita tidak terjadi suatu dependen yang diproksi dengan probabilita
peristiwa maka, bentuk logit model adalah : pinjaman yang dilakukan usaha kecil sektor
perdagangan dari BMT (Y). Dari fungsi
1 tersebut jika diformulasikan dalam model
Pi =
1 + e – (a + biXi ) umum Regresi Logit, maka persamaannya
menjadi sebagai berikut :
1 e – (a + biXi ) p
1- Pi = 1 - – (a + biXi ) =
1+e 1 + e – (a + biXi ) Ln a b1TA b2 KP b3 RBH b4 TBLKL e
1 p
Bila di Log naturalkan, maka
bentuknya menjadi :
P
In i In e ( a biXi)
1 Pi
Pi
Perbandingan disebut juga
1 P1
odds ratio atau nilai hambatan Pi untuk
memperoleh nilai Pi = 1
Karena Pi (=Y) terletak antara 0 dan
1, maka nilai variabel terikat Y Logit model
Vol. 16 No. 2, September 2009 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 89
waktu dimana dalam proses produksi perusahaan untuk berbagai input untuk
terdapat faktor-faktor produksi yang sifatnya keperluan produknya.
tetap (fix input) dan faktor produksi yang Dalam teori ekonomi keuntungan
jumlahnya dapat diubah (variable input). mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan
Dalam suatu perusahaan yang pengertian keuntungan dari segi pembukuan.
memaksimumkan laba akan menggunakan Ditinjau dari sudut pembukuan perusahaan
unit tambahan dari input sampai suatu titik keuntungan adalah perbedaan nilai uang dari
dimana tambahan penerimaan akibat hasil penjualan yang deperoleh dengan
penggunaan tambahan satu unit input seluruh biaya yang dikeluarkan. Dalam teori
tersebut sama dengan biaya yang ekonomi definisi itu dipandang terlalu luas
dikeluarkan untuk menggunakan unit input karena tidak mempertimbangkan ongkos
tersebut (Walter Nicholson, 2002). tersembunyi yang tidak dibayar dengan uang
Kemudian Rozef (1982) dalam Endang tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari
Kurniati (2003) menyatakan bahwa tingkat ongkos produksi. Pengeluaran tersebut
pertumbuhan asset yang tinggi cenderung (ongkos tersembunyi) meliputi pendapatan
akan memudahkan perusahaan dalam yang seharusnya dibayar kepada para
mengembangkan usahanya menjadi lebih pengusaha yang menjalankan sendiri
besar. Adanya perubahan asset perusahaan perusahaannya, tanah dan modal sendiri
dapat diinterpretasikan sebagai kabar baik yang digunakan, dan bangunan dan
dan kabar buruk. Jika perubahan asset peralatan pabrik yang dimiliki sendiri.
perusahaan menurun maka dapat diartikan Keuntungan menurut pembukuan bila
sebagai kabar buruk, sementara jika asset dikurangi ongkos tersebunyi akan
perusahaan meningkat dapat diartikan menghasilkan keuntungan ekonomi atau
sebagai kabar baik. Asset yang meningkat keuntungan murni. Dalam teori ekonomi
merupakan sinyal mengenai peningkatan yang dimaksud keuntungan adalah
kinerja perusahaan secara umum, sementara keuntungan ekonomi (Sadono Sukirno,
asset yang menurun akan menunjukkan 2000).
sinyal penurunan kinerja perusahaan. Investasi merupakan pengeluaran
Beberapa penelitian telah membuktikan yang ditujukan untuk meningkatkan atau
bahwa adanya pertumbuhan jumlah asset mempertahankan stok barang modal. Stok
menjadi berita baik (good news) bagi barang modal tersebut terdiri atas barang
investor (Untung Afandi dan Sidarta Utama, modal (capital stok) dapat berupa pabrik,
1988). mesin, kantor dan produk tahan lama yang
Dalam kegiatan perusahaan digunakan untuk proses produksi
keuntungan ditentukan degan cara (R.Dornbush dan Stanley Fisher, 2004). Arti
mengurangi berbagai biaya yang lain dari Investasi yaitu sebagai pengeluaran
dikeluarkan dari hasil penjualan yang oleh sektor produsen (swasta) untuk
diperoleh. Biaya yang dikeluarkan meliputi membeli barang-barang/jasa-jasa untuk
pengeluaran untuk bahan mentah, menambah stok barang dan perluasan
pembiayaan upah, pembiayaan bunga, dan perusahaan (Budiono, 2002).
sewa tanah. Keuntungan merupakan Tingkat bunga adalah harga yang
pendapatan total dikurangi biaya total menghubungkan masa kini dan masa depan
(Mankiw, 2003). Pendapatan total (total (Mankiw, 2003). Menurut Boediono (2002)
revenue) adalah jumlah pendapatan yang bunga adalah harga dari dana yang dapat
diterima oleh suatu perusahaan dari penjulan disalurkan dalam bentuk pinjaman.
produknya, sedangkan biaya total (total Penawaran pinjaman berasal dari kelompok
cost) adalah jumlah dana yang dibelanjakan penyimpan yaitu mereka yang memiliki
pendapatan lebih besar dibandingkan
Vol. 16 No. 2, September 2009 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 91
BMT sebesar 0,115 dengan asumsi variabel serta tingkat bunga dilembaga keuangan
keuntungan perbulan dan rasio bagi hasil lainnya dianggap konstan. Sedangkan
serta tingkat bunga dilembaga keuangan hubugan antara rasio bagi hasil dengan odds
lainnya dianggap konstan. Setiap unit usaha kecil akan meminjam modal kerja dari
kenaikan keuntungan perbulan akan BMT akan menurun sebesar -0,6597 kali
meningkatkan log of odds usaha kecil (pendekatan dari (2,7138)-0.416) lebih rendah
meminjam modal kerja dari BMT sebesar bagi pengusaha kecil yang memiliki pinjman
0,011 dengan asumsi variabel total asset dan modal kerja dari BMT dibandingkan dengan
rasio bagi hasil serta tingkat bunga usaha kecil yang tidak meminjam modal
dilembaga keuangan lainnya konstan. kerja dari BMT dengan asumsi total asset
Demikian pula usaha kecil baik yang dan keuntungan perbulan serta tingkat
memiliki pinjaman modal kerja maupun bunga diulembaga keuangan lainnya
yang tidak memiliki pinjaman modal kerja dianggap konstan. Sedangkan hubugan
dari BMT, setiap unit kenaikan rasio bagi antara tingkat bunga dilembaga keuangan
hasil yang dikenakan oleh BMT akan lainnya dengan odds usaha kecil akan
menurunkan log of odds usaha kecil meminjam modal kerja dari BMT akan
meminjam modal kerja dari BMT sebesar - meningkat sebesar 75,6433 kali (pendekatan
0,416 dengan asumsi variabel total asset dan dari (2,7138)4,326) lebih tinggi bagi
keuntungan perbulan serta tingkat bunga pengusaha kecil yang memiliki pinjaman
dilembaga keuangan lainnya dianggap modal kerja dari BMT dibandingkan dengan
konstan. Demikian pula usaha kecil baik usaha kecil yang tidak meminjam modal
yang memiliki pinjaman modal kerja kerja dari BMT dengan asumsi total asset,
maupun yang tidak memiliki pinjaman keuntungan perbulan serta rasio bagi hasil
modal kerja dari BMT, setiap kenaikan dianggap konstan
tingkat bunga dilembaga keuangan lainnya Keberadaan BMT dimasa depan
akan menaikkan log of odds usaha kecil masih diharapkan kehadirannya ditengah-
meminjam modal kerja dari BMT sebesar tengah masyarakat khususnya usaha kecil.
4,326 dengan asumsi variabel total asset dan Karena BMT masih memiliki kesempatan
keuntungan perbulan serta rasio bagi hasil untuk mempertahankan mitra yang ada
dianggap konstan sekarang ini serta menambah nasabahnya.
Hubungan antara variabel total asset Hal ini terlihat ketika responden ditanya
dengan odds usaha kecil meminjam modal apakah berencana akan mengajukan
kerja sebesar 1,1219 (pendekatan dari (e = pinjaman lagi ke BMT setelah pinjaman
2,7183)0,115) kali lebih tinggi untuk yang sekarang ini lunas.
pengusaha kecil yang mempunyai pinjaman Berdasarkan pendapat responden
modal kerja dari BMT dibandingkan dengan tentang keberadaan BMT di kota Pontianak,
pengusaha kecil yang tidak memiliki mayoritas responden 84 persen menyatakan
pinjaman modal kerja dari BMT dengan akan tetap bermitra dengan BMT dan
asumsi variabel keuntungan perbulan dan sebanyak 9 persen akan mencari alternatif
rasio bagi hasil dianggap kostan. Hubungan pinjaman ditempat lain dan sisanya
variabel keuntungan perbulan dengan odds sebanyak 7 persen menyatakan tidak akan
pengusaha kecil meminjam modal kerja dari mencari pinjaman.
BMT naik sebanyak 1,0111 kali (pendekatan Kemudian alasan mereka tetap
dari (2,7138)0,011) bagi pengusaha kecil yang bermitra dengan BMT antara lain karena
memiliki pinjaman dari BMT dibandingkan usaha kecil masih memerlukan modal 40
dengan pengusaha kecil yang tidak memiliki persen, sudah familier dengan petugas BMT
pinjaman modal kerja dari BMT dengan 27,27 persen, prosedur mudah dan
asumsi nilai total asset dan rasio bagi hasil persyaratan ringan 23,64 persen dan karena
Vol. 16 No. 2, September 2009 Jurnal Bisnis dan Ekonomi 95
BMT menggunakan sistem Syariah 9,09 dana pinjaman yang diberikan bisa
persen. dimanfaatkan untuk keperluan
mengembangkan usaha.saja, bukan
Kesimpulan untuk keperluan konsumtif.
2. Perlu adanya penelitian terhadap
1. Secara keseluruhan model probabilita faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan kredit modal kerja usaha permintaan modal kerja kecil,
kecil yang diestimasi dengan model dengan menambah beberapa variabel
Regresi Logistik memberikan hasil baik lain dan jumlah responden yang
dan perilaku empirik variabel yang lebih banyak, agar diperoleh
diteliti sesuai dengan ekspektasi kesimpulan yang lebih akurat
perilaku teoritis bila dilihat dari mengenai faktor-faktor yang
kesesuaian tandanya. mempengaruhi permintaan modal
2. Makin tinggi jumlah asset yang dimiliki kerja usaha kecil secara keseluruhan.
usaha kecil sektor perdagangan di kota
Pontianak maka keperluan terhadap
modal kerja juga semakin meningkat Referensi
3. Tingkat keuntungan perbulan yang
diperoleh usaha kecil sektor Alfian Lains. 2003. Ekonometrika Teori
perdagangan berpengaruh positif dan Aplikasi, Jilid 1. Jakarta:
terhadap permintaan modal kerja usaha LP3ES.
kecil di kota Pontianak, tapi tidak
Bambang Isnawan. 2002. Peran Lembaga
signifikan terhadap probabilita
Keuangan Mikro Dalam Otonomi
permintaan modal kerja dari BMT.
Daerah. Ekonomi Rakyat Online:
4. Rasio bagi hasil yang diterapkan oleh www.ekonomirakyat. org.
BMT berpengaruh negatif terhadap
probabilita usaha kecil meminjam Budiono. 2002. Ekonomi Mikro Seri
modal kerja dari BMT. Karena rasio Sinopsis Pengatra Ilmu Ekonomi
bagi hasil merupakan biaya penggunaan No.1. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
dana oleh nasabah peminjam yang harus Dornbush.R, Fisher.S, Startz.R, 2004,
dikembalikan Makro Ekonomi Edisi Bahasa
5. Tingkat bunga di bank umum Indonesia, PT. Media Global
berpengaruh signifikan dan positif Idukasi. Alih Bahasa oleh Yusuf
terhadap probabilita usaha kecil Wibowo dan Roy Indra. Jakarta:
meminjam modal kerja dari BMT di PT. Media Ilmu Global Edukasi,.
Kota Pontianak.
Endang Kurniati. 2003. Analisis Pengaruh
Saran Devidend Payot Ratio, Current
Ratio, Pertumbuhan Asset dan
1. Pengusaha kecil diharapkan Laverage Return Saham (Studi
menggunakan pinjaman yang Kasus Pada Saham-Saham LQ45
diperoleh untuk mengembangkan di Bursa Efek Jakarta Periode
usahanya. Karena penggunaan tahun 2001. Tesis program MM
pinjaman tidak semuanya untuk Universitas Diponegoro (tidak
mengembangkan usaha, maka dipublikasikan).
penomenan ini merupakan masukan Gujarati, Damondar N. 1999.
bagi BMT untuk lebih meningkatkan Ekonometrika Dasar, Alih Bahasa
monitoring kepada nasabah agar
96 Jumhur Jurnal Bisnis dan Ekonomi