DI INDONESIA
A. Pengertian BMT
Pengertian Baitul maal wattamwil (BMT) terdiri dari dua istilah, yaitu
baitul maal dan baitut tamwil. Baitul maal lebih mengarah pada usaha-usaha
pengumpulan dan penyaluran dana non-profit, seperti : zakat, infak, shadaqoh dan
wakaf. Sedangkan baitut tamwil sebagai usaha pengumpulan dan penyaluran dana
komersial. Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT
contoh dari lembaga keuangan mikro. Selain BMT ada contoh lainnya yaitu
(Yusar Sagara, 2016). Secara badan hukum kedua jenis lembaga keuangan mikro
Namun secara operasional BMT dan koperasi berbeda, BMT secara operasional
oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ada 35 koperasi yang terdaftar di Otoritas Jasa
berlandaskan Al- Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad SAW. Lembaga ini
UMKM ini tidak bisa dengan cara konvensional. Sebab usaha mikro itu
merupakan usaha yang informal, yang jauh dari masalah legalitas, kelembagaan,
manajemen, pembukuan, audit dan kepemilikan asset seperti tanah, rumah yang
biasa digunakan jaminan. Karena itu kalau mau melalui pendekatan perbankan-
permodalan. Karena itu cara yang paling efektif sebagaimana yang disepakati oleh
para pakar, pemberdayakan UMKM dapat melalui lembaga keuangan mikro yang
melaksanakannya baik dari pihak BMT maupun pihak nasabah. Untuk itu Usaha
Menegah Kecil Mikro (UMKM) tidak bisa dilepaskan dari bagian perekonomian
dalam pertumbuhan ekonomi di negara ini. Salah satunya adalah sebagai penyedia
Pertumbuhan UMKM
itu dalam pengembangan usaha kecil menengah mikro (UMKM) perlu adanya
pengoptimalisasi dalam hal peran BMT yaitu menyalurkan dana kepada para
pelaku usaha menengah kecil mikro dalam yang membutuhkan modal atau
pendanaan agar usahanya dapat berkembang dan berjalan lancer tanpa hambatan
modal lebih mudah dan sederhana dari pada di perbankan. Hal ini juga bisa
menjadi salah satu peluang atau sebagai alternatif bagi UMKM agar lebih mudah
permodalan bagi UMKM, lembaga keuangan mikro syariah khususnya BMT juga
pemerintah juga harus berpihak pada para pelaku usaha mikro, dimana jika itu
yang berbasis syariah (BMT) ini perlu adanya peran dan dukungan dari
pemerintah berupa sistem regulasi. Dimana jika sistem regulasi ini berpihak
Di Indonesia UMKM menjadi salah satu usaha yang banyak diminati oleh
para pelaku usaha yang mempunyai modal yang tidak begitu banyak. Namun jika
UMKM berjalan dengan baik dan terus menunjukkan eksetensinya juga akan
berdampak pada perekonomian suatu negara. Untuk mewujudkan itu semua masih
di Indonesia salah satunya yaitu dari segi keterampilan. Hal ini dikarenakan
produk yang mereka hasilkan tidak berkembang dan tidak sesuai dengan
minat atau selera konsumen. Selain keterampilan juga ada faktor pendidikan
2) Manajemen keluarga
Kebanyakan UMKM adalah usaha untuk para pelaku bisnis kecil dimana
3) Perencanaan
usaha, maka harus ada perencanaan seperti usaha yang kita lakukan apakah
tepat sasaran atau akan diminati konsumen, cara penjualannya, dan dapat
Semangat dan disiplin harus ditumbuhkan dalam diri setiap pelaku usaha.
Karena pada umumnya usaha mikro ini menjalankan usahanya sesuai dengan
adanya perizinan baik pendirian UMKM dan perizinan hak cipta atas merk
7) Permodalan
sedikit. Hal ini juga menjadi penghambat bagi para pelaku UMKM untuk
pelaku UMKM akan terbebani dengan suku bunga yang tinggi, dimana tidak