PENDAHULUAN
A. Kajian Pustaka
َيا اَيَّهَا الّ ِذ ْينَ اَ َمنُوْ ا اَل تَا ْء ُكلُ ُوا اَ ْم َو الَ ُك ْم بَ ْينَ ُك ْم بِ ْالبَا ِط َل اِاّل اَ ْن تَ ُكوْ نَ تِ َجا َرةَ ع َْن تَ َراضَّ ِم ْن ُك ْم
َواَل تَ ْقتُلُوْ ا اَ ْنفُ َس ُك ْم اِ َّن هللاَ َكانَ بِ ُك ْم َر ِح ْي َما
a) Bai’(penjual)
b) Mustari (pembeli)
c) Shighat (ijab qobul)
d) ma’qud alaih (barang)
a. Mitra/anggota
b. Menyampaikan tujuan meminta bantuan untuk
membelikan barang/alat produksi/mesin yang
dibutuhkan. Kegunaan barang tersebut dalam usaha
bisnisnya serta sumber dana dan cara melunasi
pembelian barang tersebut.
c. Menyerahkan data-data : legalitas keungan minimal 3
bulan terakhir data jaminan dan hubungan hukum
anggota usaha dengan jaminan serta persyaratan
lainnya yang diperlukan.
d. Melampirkan informasi barang atau alat yang
diajukan dengan beberapa spesifikasi antara lain tipe,
jumlah, warna, dan ukuran serta penjual/ supplier
barang tersebut.
h. Mengembangkan promosi
Mengadakan talk show antara asosiasi dengan mitra
usaha adalah upaya dalam memperkenalkan produk yang
telah dihasilkan yang berguna mempercepat proses
kemitraan.
i. Mengembangkan kerja sama yang setara
Perlu adanya kerjasama atau koordinasi yang serasi
antara pemerintah dengan dunia usaha UMKM untuk
menginventarisir berbagai isu-isu mutakhir yang terkait
dengan perkembangan usaha.
2. Indikator
Indikator Perkembangan Usaha Barometer tingkat keberhasilan
dan perkembangan Usaha dapat dilihat dari pertumbuhan omzet
penjualan dan pertumbuhan tenaga kerja. Tolak ukur perkembangan
usaha haruslah merupakan parameter yang dapat diukur sehingga tidak
bersifat nisbi atau bahkan bersifat maya yang sulit dapat untuk
dipertanggungjawabkan. Semakin kongkrit tolak ukur itu semakin
mudah bagi semua pihak untuk memahami serta membenarkan atas
diraihnya keberhasilan tersebut (Mohammad, 2008). Para peneliti (Kim
dan Choi, 1994; Lee dan Miller, 1996;Lou, 1999; Miles at all, 2000;
Hadjimanolis, 2000) menganjurkan peningkatan omset penjualan,
pertumbuhan tenaga kerja, dan pertumbuhan pelanggan sebagai
pengukuran perkembangan usaha (Sholeh, 2008)
C. Rumusan Hipotesis
Hipotesis adalah suatu konklusi atau gambaran yang sifatnya masih
sementara atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang
masih lemah dan harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesa
merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan
kebenarannya melalui analisis data. Hipotesis yang dikemukakan adalah:
H0 = Pembiayaan BMT UGT Sidogiri Capem Arjasa tidak berpengaruh
terhadap perkembangan UMKM.
H1 = Pembiayaan BMT UGT Sidogiri Capem Arjasa berpengaruh terhadap
perkembangan UMKM.
Dalam hipotesis ini disebutkan bahwa Pembiayaan BMT UGT Sidogiri
Capem Arjasa berpengaruh terhadap perkembangan UMKM.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif . Metode
kuantitatif adalah metode penelitian yang dapat diartikan sebagai metode
yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2016:8).
E. Pengumpulan Data
ini merupakan hal yang sangat penting didalam sebuah penelitian,
karena metode ini adalah strategi yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpilkan data yang diperlukan untuk penelitiannya. Pengumpulan
data yang dimaksud yaitu dalam mendapatkan bahan-bahan, keterangan,
fakta, serta informasi yang dipercaya (Sudaryono 2018:205). Penelitian ini
menggunakan data internal. Data internal adalah data yang
menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi (Djahir &
Pratita, 2014:263) data internal diperoleh dari anggota nasabah yang
menggunakan akad murabahah untuk pemberdaan UMKM.
a. Teknik pengumpulan data
1) Kuesioner
Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan beberapa pernyataan maupun pertanyaan
tertulis kepada responden agar dijawab (Sugiyono, 2015:142).
Kuesioner di sebarkan kepada konsumen pengguna akad murabahah
di BMT UGT Sidogiri Capem Arjasa. Kuesioner dapat berupa
pertanyaan/pernyataan tertutup/terbuka dengan, dapat di berikan
kepada responden secara langsung (Sugiyono, 2015:142). Dengan
ini diharapkan peneliti dapat memperoleh data yang akurat
mengenai pengaruh akad murabahah terhadap perkembangan
UMKM.
2) Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip,
dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta
keterangan yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan data kemudian di telaah
(Sugiyono, 2015:329).
3) Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mepunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada
orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono,
2015:234). Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu
proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis.
Dua diantara yang terpenting adalah proses–proses pengamatan dan
ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-
gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar
(Sugiyono, 2015:235).
b. Uji Validitas
Validitas merupakan tolak ukur yang membuktikan ketepatan
atau keandalan sebuah alat ukur, dalam menguji validitas terhadap
alat ukur yang digunakan maka terlebih dahulu menentukan korelasi
antara elemen alat ukur secara menyeluruh, yaitu mengkorelasikan
elemen alat ukur dengan skor total (Riduwan, 2018:109). Analisa
faktor dapat dilakukan dengan mengkorelasi jumlah skor faktor
dengan skor total. Apabila korelasi pada setiap faktornya positif dan
besarnya adalah 0,3 ke atas maka faktor tersebut adalah construct
yang kuat. Dalam penelitian ini jika korelasi antara skor butir
dengan skor total nilainya dibawah 0,3 maka butir-butir dalam
instrumen tersebut dinyatakan tidak valid (Sugiyono, 2012:178).
c. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Setiap alat
pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil
pengukuran relative konsisten dari waktu ke waktu (Purnomo,
2019:70). Reliabilitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari
suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas
karena reliabilitas memusatkan perhatian pada masalah konsistensi
(Kuncoro, M., 2013:175). Uji reliabilitas bisa dilakukan dengan
melihat koefisien Alpha Cronbach, (Nugroho, 2011:33). Indeks
kriteria reliabilitas dapat dibedakan dalam tabel 3.2 sebagai berikut:
Analisis data adalah suatu kegiatan setelah dari dari semua responden
atau dari sumber data lain yang terkumpul. Kegiatan dalam analsis data
yaitu mengelompokkan data yang berdasarkan variabel serta jenis
responden, mentabulasi data yang mendasari variabel dari keseluruhan
responden, menyajikan data variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
dalam menjawab rumusan masalah serta melakukan perhitungan untuk
menguji hipotesis yang sudah diajukan (Menurut Sugiyono, 2015:238).
Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah
jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji
hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian. Karena datanya
kuantitati, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik
(Sugiyono, 2016:243). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier
sederhana.
1. Uji Statistik Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan data dari masing-
masing variabl dalam penelitian (Ghozali, 2011:19). Varian
maksismum, minimum, sum. Range, kurtoris serta skewness
(kemencangan distribusi).
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Berdasarkan pendapat (Basuki, A., & Prawoto, N.2017:57)
uji normalitas bermanfaat dalam memastikan data yang sudah
dikumpulkan telah berdistribusi normal atau diambil berasal
dari populasi normal atau tidak.Dalam uji asumsi klasik
pengujian normalitas bisa dikatakan tidak begitu sulit. Sebab
berdasarkan beberapa pengalaman dari pakar statistik, data
yang lebih banyak dari 30 angka, maka sudah bisa dianggap
berdistribusi normal dan bisa dinyatakan sebagai sampel
berjumlah besar.
Namun dalam hal ini diperlukan pembuktian dengan uji
normalitas, sebab data yang berjumlah lebih dari 30 atau kurang
dari 30 belum tentu dapat dipastikan berdistribusi normal.
Menurut (Bahri, S. 2018:162) menyatakan bahwa uji normalitas
yakni pengujian distribusi data yang akan dianalisis, dengan
maksud untuk melihat apakah penyebarannya berada di bawah
kurva normal atau tidak.
Distribusi normal yakni distribusi yang berbentuk mirip
lonceng serta simetris. Pengujian ini dipakai untuk menguji
normalitas data, salah satu metode yangdapat digunakan yakni
metode grafik, yakni dengan dengan mengamati tersebarnya
data pada sumber diagonal pada grafik normal P-P Plot of
regression standardized residual. Apabila titik-titik tersebar di
sekitar garis serta mengikuti garis diagonal, maka nilai residual
dinyatakan normal.Pengujian normalitas dalam penelitian ini
menggunakan metode grafik normal P-P Plot of regression
standardized residual.
Menurut (Paramita & Rizal, 20018:85) uji normalitas dapat
dilakukan dengan menggunakan cara lain yaitu dengan melihat
normal probability plot pada output SPSS, apabila niloai – nilai
selebaran data berada disekitar garis lurus diagonal yang berarti
data telah memenuhi syarat distibusi normal.
b) Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah
dalam sebuah regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual
suatu pengamatan ke pengamatan lain. Persyaratan dalam
regresi adalah tidak adanya gejala heteroskedastisitas (Ghozali,
2011:139).
c) Uji Linearitas
Uji linearitas dapat dipakai untuk mengetahui apakah
variabel terikat dengan variabel bebas memiliki hubungan linear
atau tidak secara signifikan. Uji linearitas dapat dilakukan
melalui test of linearity. Kriteria yang berlaku adalah jika nilai
signifkansi pada linearity 0,05, maka dapat diartikan bahwa
antara variabel bebas dan variabel terikat terdapat hubungan
yang linier (Sugiyono, 2015:323).
3. Uji Hipotesis
a) Analisis regresi linier sederhana
Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kasual satu variabel independen dengan satu
variabel dependen (Sugiyono, 2016:300). Persamaan umum
regresi linier sederhana adalah :
Y1 = a+bX
Dimana :
Y = Subyek atau nilai dalam variabel dependen yang
diprediksikan.
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan).
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan
angka peningkatan ataupun perumusan variabel dependen
yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka
naik, dan b (-) maka terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai
nilai tertentu.
Setelah dilakukan analisis regresi linier sederhana
kemudian dilakukan pengujian hipotesis yang digunakan
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dan seberapa
besar pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel
dependen (Y) baik secara persial maupun simultan.