Pembiayaan Murabahah
Metodologi Penelitian
Oleh :
Mahfuddhotul Laila
NIM 2020100580004
hidup dan salah satu cara terpenuhinya kebutuhan tersebut masyarakat harus berkerja.
Namun lapangan kerja yang merupakan lahan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan
belum mampu menampung para pencari kerja sehingga berdampak pada meningkatnya
jumlah pengangguran. Oleh karena itu, sebagian masyarakat mememilih untuk membuka
usaha, mengembangkan dan meningkatkan kualitas usahanya agar mampu bersaing dan
lebih diminati masyarakat, walaupun hanya usaha berskala mikro dengan tujuan untuk
Lembaga keuangan non-bank terdiri dari Pasar Modal, Pasar Uang, Koperasi
Simpan Pinjam, Perusahaan Pegadaian, Perusahaan Sewa Guna Usaha. Sehingga lembaga
ekonomi di kalangan masyarakat seperti halnya dalam UMKM. 1 UMKM memiliki peran
sangat strategis dalam perekonomian sebagai salah satu kekuatan pendorong utama dalam
UMKM tidak hanya tumbuh tetapi juga berkembang dalam kualitas dan memiliki daya
saing produknya. Usaha mikro di Indonesia memiliki jumlah yang lebih besar
dibandingkan dengan usaha kecil, keberadaan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sangat
penting dengan adanya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di harapkan dapat membantu para
pedagang dan usaha kecil dalam mengatasi masalah permodalan mereka. Karena modal
1
Peran Lembaga Keuangan Syariah ( Dedi Purwana ES. Universitas Negeri Jakarta, dpurwana@unj.ac.id) diakses
pada tahun 2016.1967. hlm 245-246
1
2
menjadi salah satu pokok permasalahan dalam semua jenis usaha. Begitu juga para
pedagang kecil yang tinggal di pedesaan atau di kompleks kecil dan tergolong ekonomi
lemah.
BMT (Baitu Mal Wat Tamwil) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya
berintikan Bayt al-mal Wat Tamwil dengan usaha mengembangkan usaha-usaha produktif
dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha menengah dan
kecil diantara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan
ekonominya. Selain itu BMT juga bisa menerima titipan zakat, infaq, dan sedekah, serta
menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya. 2 Syaikh Zainuddin bin Abdul
(disyaratkan) ada barang wakaf (mauquf) adalah barang wujud (mu’ayyanah), dimiliki
dengan pemilikan yang dapat dialihkan dan mempunyai faedah, baik seketika maupun di
belakang, misalnya buah atau kemanfaatan yang pada galibnya dapat disewakan, di mana
Pemberdayaan usaha mikro memiliki hubungan yang sangat erat dengan upaya
pemberdayaan masyarakat miskin yang merupakan pelaku utama usaha tersebut. UMKM
(Usaha Mikro Kecil dan Menegah) di Indonesia menjadi salah satu sektor usaha yang
cukup mendominasi dijalankan oleh pelaku usaha. Mulai dari pedagang kecil, tukang
sayur, dan toko sembako telah sukses bermitra dengan BMT. UMKM terdiri dari tiga
bentuk usaha berdasarkan skalanya, yaitu meliputi; Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha
2
Huda,Heykal(2010:363) Sejarah dan Badan Hukum Baitul Mal wat Tamwil hal;11-12
3
Zainuddin bin Abdul Aziz, Fath} Al-Mu’in (Surabaya: Nurul Huda, t.t.), hal;87.
3
1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha
Undang-Undang;
2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha
3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian. 4
Kelakah guna memperdayakan dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil yang ada di
daerah tersebut, Strategi yang digunakan yaitu dengan adanya pembinaan terhadap
anggota dan melakukan pendampingan terhadap anggota yang mempunyai Usaha Mikro
Kecil. Akan tetapi BMT UGT Sidogiri cabang Kecamatan Kelakah dalam memberikan
berkembang dan bertahan dalam persaingan dengan lembaga keuangan lainnya. dalam
pelayanan produk pembiayaan yang ditawarkan di BMT UGT Sidogiri cabang Kecamatan
Kelakah akad yang sering digunakan hanya akad murabahah, baik itu pembiayaan untuk
memilih produk akad pembiayaan murabahah karena keunggulan yang terdapat pada akad
4
Singgih Muheramtohadi, Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Pemberdayaan UMKM.
Feb 1, 2021 — 5 Nomer.1 (June. 2016): hal. 33- 27
4
kepentingan kedua pihak, Menggunakan sistem balas jasa bukan bunga, Keuntungan bisa
Konsumtif dan Produktif. Dan lebih dijelaskan lagi yaitu yang pertama:
skema akad murabahah yakni penjual wajib memberitahu pembeli terkait harga
produksi atau beli suatu produk dan menyepakati keuntungan yang diterima
Dalam kesepakatan ini, kedua belah pihak sama sama diuntungkan. Karena
penetapan laba penjual disepakati antara penjual dan pembeli. Sehingga kedua
belah pihak bisa mengukur keuntungan pantas diperoleh penjual dan harga yang
Ketiga, keunggulan akad murabahah adalah menggunakan sistem balas jasa, bukan
bunga. Pembiayaan murabahah sering kali digunakan dalam kredit syariah dimana
bank membeli barang keinginan pembeli, kemudian dijual dengan harga lebih
dinegosiasikan. Apabila pembeli merasa keberatan dengan harga jual suatu produk,
Begitu pula sebaliknya, saat penjual tidak puas dengan besaran laba yang diusulkan
produktif pun menggunakan akad murabahah. Dengan adanya fenomena semacam itu
tentunya menjadi salah suatu hal yang menarik, karena pada dasarnya pembiayaan modal
usaha yang sifatnya produktif idealnya mengunakan akad mudharabah dan musyarakah.
UGT Sidogiri cabang Kecamatan Kelakah pelakuannya seperti akad mudharabah. Hal
ini terjadi karena adanya tambahan akad wakalah pada produk pembiayaan tersebut.
murabahah investasi, ada tiga pihak yang terkait yaitu pihak penjual, pembeli dan
pemasok. Intinya murabahah adalah akad jual-beli barang dengan menyatakan harga
perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati penjual dan pembeli. Karena di
dalam pengertian tersebut ada kata “keuntungan yang disepakati”, maksudnya yaitu si
penjual harus memberitahukan harga pembelian barang tersebut dan menyatakan jumlah
keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut. Pada murabahah, untuk terbentuknya
murabahah. Menurut mayoritas (jumhur) ahli-ahli hukum Islam, rukun yang membentuk
6
akad murabahah ada lima yaitu: (a) Adanya penjual (ba’i); (b) Adanya
pembeli(musytari); (c) Objek atau barang (mabi’) yang diperjualbelikan; (d) Harga
(tsaman)nilai jual barang berdasarkan mata uang; (e) Ijab qabul (shigat) atau formula
akad, suatu pernyataan kehendak oleh masing-masing pihak yang disebut Ijab dan Kabul.
Sementara itu, syarat murabahah adalah; (a) Penjual memberitahu biaya modal kepada
nasabah; (b) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan; (c)
Kontrak harus bebas riba; (d) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi
cacat atas barang sesudah pembelian; (e) Penjual harus menyampaikan semua hal yang
Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan, peneliti
tertarik untuk menganalisa akses program tentang terjadinya akad murabahah pada
Kemudian nantinya penelitian ini tertarik untuk mengambil judul “Penaruh peran BMT
Murabahah’’
5
Penaruh Fiqih (fathulQorib juz1),
7
Kecamatan Kelakah?
2. Apakah terdapat penaruh peran Baitu Mal wat Tamwil (BMT) NUSANTARA Sidogiri
Kecamatan Kelakah?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan peran BMT NUSANTARA SIDOGIRI terhadap pemberdayaan
Kecamatan Kelakah.
F. Manfaat penelitian
1. Bagi Mahasiswa
penelitian selanjutnya dan bahan evaluasi serta memperoleh pengetahuan tentang Peran
UMKM
8
2. Bagi Praktisi
pengembangan pendidikan, khusunya pada prodi Ekonomi Islam dan dapat menjadi
dijadikan bahan bacaan dalam perkembangan pendidikan Ekonomi dan Bisnis Islam
4. Bagi Masyarakat/Anggota
5. Bagi Peneliti
UMKM.