Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Peran BMT Nusantara Sidogiri Terhadap Pemberdayaan UMKM Melalui

Pembiayaan Murabahah

Proposal ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Metodologi Penelitian

Dosen Pembimbing: Siti Nur Latifah M.E

Oleh :
Mahfuddhotul Laila
NIM 2020100580004

PROGRAM STUDI AKUNTANSI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN LUMAJANG
WONOREJO-LUMAJANG
2023
A. Judul
Penaruh Peran BMT NUSANTARA Sidogiri Terhadap Pemberdayaan UMKM Melalui
Pembiayaan Murabahah.
B. Latar belakang

Perkembangan ekonomi ialah suatu proses kegiatan untuk memenuhi kebutuhan

hidup dan salah satu cara terpenuhinya kebutuhan tersebut masyarakat harus berkerja.

Namun lapangan kerja yang merupakan lahan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan

belum mampu menampung para pencari kerja sehingga berdampak pada meningkatnya

jumlah pengangguran. Oleh karena itu, sebagian masyarakat mememilih untuk membuka

usaha, mengembangkan dan meningkatkan kualitas usahanya agar mampu bersaing dan

lebih diminati masyarakat, walaupun hanya usaha berskala mikro dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

Lembaga keuangan non-bank terdiri dari Pasar Modal, Pasar Uang, Koperasi

Simpan Pinjam, Perusahaan Pegadaian, Perusahaan Sewa Guna Usaha. Sehingga lembaga

keuangan memiliki peranan yang besar dalam mendistribusikan sumber-sumber daya

ekonomi di kalangan masyarakat seperti halnya dalam UMKM. 1 UMKM memiliki peran

sangat strategis dalam perekonomian sebagai salah satu kekuatan pendorong utama dalam

pembangunan ekonomi nasional.

Pemberdayaan dan pengembangan yang berkelanjutan perlu dilakukan agar

UMKM tidak hanya tumbuh tetapi juga berkembang dalam kualitas dan memiliki daya

saing produknya. Usaha mikro di Indonesia memiliki jumlah yang lebih besar

dibandingkan dengan usaha kecil, keberadaan Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sangat

penting dengan adanya Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di harapkan dapat membantu para

pedagang dan usaha kecil dalam mengatasi masalah permodalan mereka. Karena modal

1
Peran Lembaga Keuangan Syariah ( Dedi Purwana ES. Universitas Negeri Jakarta, dpurwana@unj.ac.id) diakses
pada tahun 2016.1967. hlm 245-246

1
2

menjadi salah satu pokok permasalahan dalam semua jenis usaha. Begitu juga para

pedagang kecil yang tinggal di pedesaan atau di kompleks kecil dan tergolong ekonomi

lemah.

BMT (Baitu Mal Wat Tamwil) adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya

berintikan Bayt al-mal Wat Tamwil dengan usaha mengembangkan usaha-usaha produktif

dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha menengah dan

kecil diantara lain mendorong kegiatan menabung dan menunjang pembiayaan kegiatan

ekonominya. Selain itu BMT juga bisa menerima titipan zakat, infaq, dan sedekah, serta

menyalurkannya sesuai dengan peraturan dan amanatnya. 2 Syaikh Zainuddin bin Abdul

Aziz menyebutkan di dalam kitab Fathl Al-Mu’in bahwa: 3


“Untuk kesahan wakaf

(disyaratkan) ada barang wakaf (mauquf) adalah barang wujud (mu’ayyanah), dimiliki

dengan pemilikan yang dapat dialihkan dan mempunyai faedah, baik seketika maupun di

belakang, misalnya buah atau kemanfaatan yang pada galibnya dapat disewakan, di mana

barang itu disyariatkan agar menjadi sedekah yang mengalir pahalanya.”

Pemberdayaan usaha mikro memiliki hubungan yang sangat erat dengan upaya

pemberdayaan masyarakat miskin yang merupakan pelaku utama usaha tersebut. UMKM

(Usaha Mikro Kecil dan Menegah) di Indonesia menjadi salah satu sektor usaha yang

cukup mendominasi dijalankan oleh pelaku usaha. Mulai dari pedagang kecil, tukang

sayur, dan toko sembako telah sukses bermitra dengan BMT. UMKM terdiri dari tiga

bentuk usaha berdasarkan skalanya, yaitu meliputi; Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Usaha

Menengah. Berikut adalah pengertian dari ketiganya didasarkan Undang-undang;

2
Huda,Heykal(2010:363) Sejarah dan Badan Hukum Baitul Mal wat Tamwil hal;11-12
3
Zainuddin bin Abdul Aziz, Fath} Al-Mu’in (Surabaya: Nurul Huda, t.t.), hal;87.
3

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha

perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam

Undang-Undang;

2. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha

Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang;

3. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan

anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi

bagian. 4

Pembiayaan tersebut terdapat strategi yang digunakan BMT UGT Cabang

Kelakah guna memperdayakan dan mengembangkan Usaha Mikro Kecil yang ada di

daerah tersebut, Strategi yang digunakan yaitu dengan adanya pembinaan terhadap

anggota dan melakukan pendampingan terhadap anggota yang mempunyai Usaha Mikro

Kecil. Akan tetapi BMT UGT Sidogiri cabang Kecamatan Kelakah dalam memberikan

pelayanan jasa keuangan bagi masyarakat untuk memantapkan posisi memerlukan

strategi-strategi khusus, sehingga dalam operasionalnya ketika melayani dapat selalu

berkembang dan bertahan dalam persaingan dengan lembaga keuangan lainnya. dalam

pelayanan produk pembiayaan yang ditawarkan di BMT UGT Sidogiri cabang Kecamatan

Kelakah akad yang sering digunakan hanya akad murabahah, baik itu pembiayaan untuk

keperluan konsumtif, investasi maupun produktif. Mengapa masyarakat kebanyakan

memilih produk akad pembiayaan murabahah karena keunggulan yang terdapat pada akad

murabahah yaitu diantaranya tranksaksi murabahah lebih transparan, Mengutamakan

4
Singgih Muheramtohadi, Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Pemberdayaan UMKM.
Feb 1, 2021 — 5 Nomer.1 (June. 2016): hal. 33- 27
4

kepentingan kedua pihak, Menggunakan sistem balas jasa bukan bunga, Keuntungan bisa

dinegosiasikan, Angsuran dibayar sesuai kesepakatan, Bisa digunakan untuk kegiatan

Konsumtif dan Produktif. Dan lebih dijelaskan lagi yaitu yang pertama:

a) Tranksaksi murabahah lebih transparan

Pertama, keunggulan akad murabahah adalah transaksi lebih transparan. Karena

skema akad murabahah yakni penjual wajib memberitahu pembeli terkait harga

produksi atau beli suatu produk dan menyepakati keuntungan yang diterima

penjual. Sehingga transaksi harus dilakukan secara amanah dan jujur.

b) Mengutamakan Kepentingan Dua Pihak

Kedua, keunggulan akad murabahah adalah mengutamakan kepentingan dua pihak.

Dalam kesepakatan ini, kedua belah pihak sama sama diuntungkan. Karena

penetapan laba penjual disepakati antara penjual dan pembeli. Sehingga kedua

belah pihak bisa mengukur keuntungan pantas diperoleh penjual dan harga yang

tepat bagi pembeli.

c) Menggunakan Sistem Balas Jasa, Bukan Bunga

Ketiga, keunggulan akad murabahah adalah menggunakan sistem balas jasa, bukan

bunga. Pembiayaan murabahah sering kali digunakan dalam kredit syariah dimana

bank membeli barang keinginan pembeli, kemudian dijual dengan harga lebih

tinggi sebagai laba sesuai kesepakatan dengan pembeli.

d) Keuntungan Bisa Dinegosiasikan

Selanjutnya, keunggulan murabahah adalah profit dari transaksi dapat

dinegosiasikan. Apabila pembeli merasa keberatan dengan harga jual suatu produk,

maka hal ini dapat dinegosiasikan dengan penjual.

Begitu pula sebaliknya, saat penjual tidak puas dengan besaran laba yang diusulkan

pembeli, maka keduanya bisa berdiskusi untuk mencapai kesepakatan harga.


5

e) Angsuran Dibayar Sesuai Kesepakatan

Berikutnya, keunggulan akad murabahah adalah angsuran dibayar sesuai

kesepakatan. Transaksi murabahah tidak hanya mengatur transparansi saja, namun

pembayaran cicilan juga dibahas sesuai kesepakatan. Pembeli dapat melakukan

negosiasi besaran nominal dan jangka waktu mengangsur bersama penjual.

f) Bisa Digunakan untuk Kegiatan Konsumtif dan Produktif

Terakhir, keunggulan murabahah adalah bisa digunakan untuk kegiatan konsumtif

dan produktif. Pembiayaan murabahah banyak dilakukan pada lembaga keuangan

syariah untuk membantu nasabah dalam membiayai kegiatan konsumtif seperti

pembelian rumah dan aktivitas produktif seperti pengembangan usaha.

Sehingga keperluan pembiayaan untuk kebutuhan modal usaha yang sifatnya

produktif pun menggunakan akad murabahah. Dengan adanya fenomena semacam itu

tentunya menjadi salah suatu hal yang menarik, karena pada dasarnya pembiayaan modal

usaha yang sifatnya produktif idealnya mengunakan akad mudharabah dan musyarakah.

Prakteknya, akad murabahah yang di terapkan untuk produk pembiayaan BMT

UGT Sidogiri cabang Kecamatan Kelakah pelakuannya seperti akad mudharabah. Hal

ini terjadi karena adanya tambahan akad wakalah pada produk pembiayaan tersebut.

murabahah investasi, ada tiga pihak yang terkait yaitu pihak penjual, pembeli dan

pemasok. Intinya murabahah adalah akad jual-beli barang dengan menyatakan harga

perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati penjual dan pembeli. Karena di

dalam pengertian tersebut ada kata “keuntungan yang disepakati”, maksudnya yaitu si

penjual harus memberitahukan harga pembelian barang tersebut dan menyatakan jumlah

keuntungan yang ditambahkan pada biaya tersebut. Pada murabahah, untuk terbentuknya

akad pembiayaan didalam Islam, haruslah memenuhi rukun-rukun dan syarat-syarat

murabahah. Menurut mayoritas (jumhur) ahli-ahli hukum Islam, rukun yang membentuk
6

akad murabahah ada lima yaitu: (a) Adanya penjual (ba’i); (b) Adanya

pembeli(musytari); (c) Objek atau barang (mabi’) yang diperjualbelikan; (d) Harga

(tsaman)nilai jual barang berdasarkan mata uang; (e) Ijab qabul (shigat) atau formula

akad, suatu pernyataan kehendak oleh masing-masing pihak yang disebut Ijab dan Kabul.

Sementara itu, syarat murabahah adalah; (a) Penjual memberitahu biaya modal kepada

nasabah; (b) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan; (c)

Kontrak harus bebas riba; (d) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi

cacat atas barang sesudah pembelian; (e) Penjual harus menyampaikan semua hal yang

berkaitan dengan pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang. 5

Maka dari itu, berdasarkan latar belakang yang telah peneliti paparkan, peneliti

tertarik untuk menganalisa akses program tentang terjadinya akad murabahah pada

BMT UGT terhadap pemberdayaan UMKM sering terjadi dikalangan masyarakat .

Kemudian nantinya penelitian ini tertarik untuk mengambil judul “Penaruh peran BMT

NUSANTARA Sidogiri terhadap pemberdayaan UMKM melalui Pembiayaan

Murabahah’’

C. Identifikasi dan Batasan Masalah


Agar penelitian ini terarah dan tidak menyimpang dari topik yang dipersoalkan
maka perlu adanya pembatasan masalah dalam penelitian ini. Dengan demikian penulis
hanya meneliti “Penaruh Peran BMT UGT Sidogiri terhadap pemberdayaan UMKM
melalui Pembiayaan Murabahah”
D. Fokus Penelitian
Pada penelitian kualitatif masalah bertumpu pada suatu fokus. Fokus
di sini dalam arti pembatasan masalah itu sendiri yaitu suatu usaha
pembatasan dalam sebuah penelitian yang bertujuan agar mengetahui secara
jelas tentang batasanbatasan mana saja atau untuk mengetahui ruang lingkup
yang akan diteliti supaya sasaran penelitian tidak terlalu luas.

5
Penaruh Fiqih (fathulQorib juz1),
7

Berdasarkan penelitian diatas, maka pertanyaan penelitian pada penelitian ini


adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peran Baitu Mal wat Tamwil (BMT) NUSANTARA SIDOGIRI dalam

pemberdayaan UMKM melalui pembiayaan murabahah di BMT UGT SIDOGIRI

Kecamatan Kelakah?

2. Apakah terdapat penaruh peran Baitu Mal wat Tamwil (BMT) NUSANTARA Sidogiri

dalam pemberdayaan UMKM melalui pembiayaan murabahah di BMT UGT Sidogiri

Kecamatan Kelakah?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan peran BMT NUSANTARA SIDOGIRI terhadap pemberdayaan

UMKM melalui pembiayaan Murabahah di BMT NUSANTARA SIDOGIRI

Kecamatan Kelakah.

2. Untuk mengetahui penaruh peran BMT NUSANTARA Sidogiri terhadap

pemberdayaan UMKM melalui pembiayaan Murabahah di BMT NUSANTARA

Sidogiri Kecamatan Kelakah.

F. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Mahasiswa

Penelitian ini sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan pada mahasiswa,

khususnya pada bidang ekonomi dalam memperdayakan lingkungan sekitar untuk

penelitian selanjutnya dan bahan evaluasi serta memperoleh pengetahuan tentang Peran

pembiayaan murabahah BMT NUSANTARA Sidogiri terhadap pemberdayaan

UMKM
8

2. Bagi Praktisi

Diharapkan penelitian ini dapat meningkatkan profesionalitas kerja bagi

pemerintah ataupun instansi terkait, khusunya bagi pengelola BMT NUSANTARA

Sidogiri Cabang Kecamatan Kelakah agar bisa mengoptimalkan pengelolaan BMT

untuk mensejahterakan ekonomi masyarakat.

3. Bagi IAI Syarifuddin

Dapat memberikan kontribusi terhadap lembaga IAI Syarifuddin terutama dalam

pengembangan pendidikan, khusunya pada prodi Ekonomi Islam dan dapat menjadi

lebih lengkapnya literatur pengembangan pendidikan Ekonomi islam, dan juga

dijadikan bahan bacaan dalam perkembangan pendidikan Ekonomi dan Bisnis Islam

4. Bagi Masyarakat/Anggota

Diharapkan penelitian ini dapat menambah informasi dan pengetahuan

masyarakat mengenai penyaluran pembiayaan murabahah modal usaha kepada

masyarakat untuk mengembangkan usahanya.

5. Bagi Peneliti

Memberikan pemahaman baru terhadap pembaca tentang adanya sistem

Pembiaayaan Murabahah di BMT NUSANTARA Sidogiri dalam pemberdayaan

UMKM.

Anda mungkin juga menyukai