PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lembaga pegadaian merupakan sebuah lembaga keuangan
formal di Indonesia, yang bertugas menyalurkan pembiayaan dengan
bentuk pemberian uang pinjaman kepada masyarakat yang
membutuhkan berdasarkan hukum gadai. Lembaga Pegadaian ini
wujud dari pembangunan perekonomian nasional yang diamanatkan
oleh Pasal 33 UUD 1945, dengan tujuan turut melaksanakan dan
menunjang pelaksanaan kebijaksanaan dan program pemerintah
dibidang ekonomi pembangunan nasional pada umumnya melalui
penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai, dan mencegah
timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba dan pinjaman tak wajar
lainnya.
Banyak masyarakat yang membutuhkan dana cepat mencari
alternatif untuk mengatasi kekurangan dananya dengan mendatangi
pegadaian. Di pegadaian, masyarakat dapat memperoleh dana yang
dibutuhkan dengan waktu yang singkat dan tingkat biaya yang
dikenakan juga masih terjangkau. Lembaga pegadaian memiliki
keunggulan dari lembaga keuangan yang lain, yaitu diantaranya: hanya
memerlukan waktu yang relatif singkat untuk mencairkan uang
pinjaman tepat pada hari yang dibutuhkan. Hal ini disebabkan prosedur
pencairan yang tidak berbelit-belit.1 Tugas utama pegadaian adalah
untuk mengatasi agar masyarakat yang sedang membutuhkan uang
tidak jatuh ke tangan rentenir yang bunganya relatif tinggi. 2 Dengan
1
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah (Jakarta: Kencana
Prenada Media, 2009), 388.
2
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2010), 24.
1
2
3
Julius R.Latumaerissa, Bank dan Lembaga Keuangan Lain (Jakarta:
Salemba Empat, 2011), 459.
4
Gita Danupranata, Manajemen Perbankan Syariah (Jakarta: Salemba
Empat, 2013), 103.
5
UU No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
3
6
Gatut Susanta dan M Azrin Syamsuddin, Cara Mudah Mendirikan dan
Mengelola UMKM (Bogor: Raih Asa Sukses, 2009), 6.
4
7
Gatut Susanta dan M.Azrin Syamsuddin, Cara Mudah Mendirikan dan
Mengelola UMKM., 6.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang penulis uraikan, maka muncul
dua pokok permasalahan yang berkaitan dengan masalah Pengaruh
Pembiayaan Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM), yaitu :
1. Penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan
Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
8
http://www.pegadaian.co.id/pegadaian-arrum.php diakses Kamis, 19
Januari 2017 pukul 13.31 WIB.
6
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membahas mengenai Pengaruh
Pembiayaan Terhadap Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah
(UMKM). Responden pada penelitian ini adalah nasabah yang
menggunakan Pembiayaan Ar-Rum BPKB di Pegadaian Syariah
Cabang Kepandean Serang. Objek yang diteliti pada penelitian ini
adalah Pegadaian Syariah Kepandean Serang.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan masalah yang dapat
diambil sebagai dasar dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana Pengaruh Pembiayaan terhadap Pendapatan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM)?
2. Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap Pembiayaan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pegadaian Syariah?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang
dikemukakan maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini
antara lain:
1. Untuk mengetahui Pengaruh Pembiayaan terhadap Pendapatan
Usaha Mikro Kecil Mikro Kecil Menengah (UMKM).
2. Untuk mengetahui Bagaimana Pandangan Ekonomi Islam terhadap
Pembiayaan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
7
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang penulis harapkan dari
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Bagi Lembaga Pegadaian Syariah
Dengan dilakukannya penelitian, lembaga ini lebih melihat
nasabah dan menjadikan nasabah sebagai mitra kerja yang
saling menguntungkan sesuai syariat Islam. Juga sebagai dasar
pertimbangan dan masukan bagi pihak lembaga baik dalam
menjalankan aktivitas maupun dalam mengambil keputusan
manajemen di masa yang akan datang.
2) Bagi Pengusaha Kecil/ UMKM
Memberikan tambahan pengetahuan kepada para pengambil
keputusan yang berkaitan dengan pengembangan usaha kecil,
sekaligus sebagai evaluasi program penyaluran
pinjaman/pembiayaan oleh Pegadaian Syariah kepada usaha
kecil.
3) Bagi Penulis
Manfaat penelitian ini bagi penulis adalah untuk memberikan
tambahan wawasan baru mengenai produk Ar-Rum BPKB
dalam meningkatkan pendapatan UMKM.
4) Bagi Pihak Lain
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak
lain dalam berbagai kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan
kajian ini untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan.
8
G. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi yang merupakan laporan
hasil penelitian ini terdiri dari:
BAB I: PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan peneliltian, manfaat
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II: KAJIAN TEORI
Bab ini membahas tentang teori-teori serta kajian teori yang
berkaitan dengan penelitian, dan berhubungan dengan pokok
permasalahan yaitu Pembiayaan, dan Pendapatan Usaha
Mikro Kecil Menengah (UMKM).
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang Ruang lingkup penelitian, Populasi dan
Sampel, Jenis dan sumber data, Teknik pengumpulan data,
Definisi operasional variabel, Uji validitas dan reabilitas,
Metode analisis data.
BAB IV: ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
Menguraikan mengenai hasil penelitian yang dilakukan
dengan disertai pembahasannya, deskripsi objek penelitian,
dan argumentasi terhadap hasil penelitian.
BAB V: PENUTUP
Menyajikan secara singkat apa yang telah diperoleh dari hasil
penelitian yang telah dilakukan, terangkum dalam bagian
simpulan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Pembiayaan
1. Pengertian Pembiayaan
Arti pembiayaan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan biaya.9 Secara etimologi pembiayaan berasal dari kata
biaya, yaitu membiayai kebutuhan usaha.
Pembiayaan menurut para ahli:
1. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang
dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan kesepakatan antara bank dengan pihak lain
yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka
waktu tertentu dengan imbalan atau bagi hasil.10
2. Pembiayaan merupakan salah satu tugas pokok bank yaitu
pemberian fasilitas dana untuk memenuhi kebutuhan pihak-
pihak yang merupakan deficit unit.11
Berdasarkan UU No 20 Tahun 2008 yang dimaksud
pembiayaan adalah:
9
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008).
10
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2001),
92.
11
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praktik (Jakarta:
Gema Insani Press, 2001), hlm 160.
9
10
riba...14
12
UU No 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
13
Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah dari Teori ke Praltek, hlm 170.
14
Hasbi Ashshidiqi, Al-Qur’an dan Terjemahan (Jakarta, Derpartemen
Agama RI, 2013), hlm 47.
11
15
Ismail, Perbankan Syariah, , (Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011),
hlm 107.
12
16
Ismail, Perbankan Syariah, 108-109.
13
3. Pembiayaan Konsumsi
Pembiayaan ini diberikan kepada nasabah untuk membeli
barang-barang untuk keperluan pribadi dan tidak untuk
keperluan usaha.17
5. Akad Pembiayaan
Akad pembiayaan di pegadaian memiliki 2 (dua) jenis
akad transaksi syariah, diantaranya yaitu :
1. Akad Rahn
Akad rahn adalah awal mulai berlakunya proses penahanan
barang milik peminjam sebagai jaminan dari uang yang
telah diterima oleh nasabah.
2. Akad Ijarah
Akad ijarah merupakan adak transaksi pemanfaatan hak
guna tanpa disertai perpindahan kepemilikan. Pembiayaan
dengan akad ijarah ini merupakan pembiayaan bank kepada
nasabah untuk transaksi sewa-menyewa barang atau jasa
untuk mendapatkan imbalan atas objek sewa yang di
manfatkan oleh nasabah.18
6. Proses Pemberian Pembiayaan
Pemberian fasilitas pembiayaan lembaga keuangan
kepada nasabah dilakukan melalui serangkaian proses mulai
dari permohonan, pengumpulan informasi, pencairan
pembiayaan, hingga pelunasan kembali pembiayaan. Setelah
ada permohonan nasabah atau calon nasabah, proses pemberian
pembiayaan dari awal hingga akhir yaitu:
17
Ismail, Perbankan Syariah, 113-114
18
Ikatan Bankir Indonesia, Memahami Bisnis Bank Syariah (Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2014), 214
15
C. Pendapatan
1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau
penurunan jumlah kewajiban suatu badan usaha yang timbul
dari penyerahan barang dan jasa atau aktifitas usaha yang
lainnya dalam suatu periode. Dalam mengukur kondisi ekonomi
seseorang atau rumah tangga, salah satu konsep pokok yang
sering digunakan adalah melalui tingkat pendapatan.
Pendapatan menunjukkan seluruh uang atau hasil material
lainnya yang dicapai dari penggunaan kekayaan atau jasa yang
diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu
tertentu pada suatu kegiatan ekonomi. Sehingga dapat
didefinisikan pendapatan adalah aliran masuk pada perusahaan
yang diperoleh dari aktivitas kerja ataupun produksi dimana
20
19
Zaki Baridwan, Akuntansi Keuangan Intermediate:Masalah-Masalah
Khusus Edisi 1, (Yogyakarta: BPFE,2011) hlm 28.
20
Zaki Baridwan, Akuntansi Keuangan Intermediate:Masalah-Masalah
Khusus Edisi 1, hlm 35.
21
21
Prathama Rahardja dan Mandala A Manurung, Teori Ekonomi Mikro
(Jakarta: FEUI, 2010), 293.
22
Prathama Rahardja dan Mandala A Manurung, Teori Ekonomi Mikro, 294.
23
23
Sadono Sukirno, Makro Ekonomi Teori Pengantar (Jakarta: RajaGrafindo
Persada, 2006), 48-49.
24
Zaini Ibrahim, Pengantar Ekonomi Mikro (Serang: LP2M IAIN Banten,
2014), 85-86.
24
25
Gatut Susanta dan M. Azrin Syamsuddin, Cara Mudah Mendirikan dan
Mengelola UMKM, 7.
26
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil
(Bandung: Alfabeta, 2012), 269.
26
27
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, 270.
28
Tiktik Sartika Partomo, Ekonomi Koperasi, 3.
28
29
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, 268.
30
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, 269.
29
31
Mulyadi Nitisusastro, Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil, 270.
32
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2012),
82.
30
33
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya., 38.
31
G. Kerangka Pemikiran
Pembiayaan merupakan kegiatan menyalurkan dana kepada
pihak-pihak yang mengalami kekurangan dana. Penyaluran dana dalam
bentuk pembiayaan didasarkan pada kepercayaan yang diberikan oleh
pemilik dana kepada pengguna dana. Pemilik dana percaya kepada
penerima dana, bahwa dana dalam bentuk pembiayaan yang diberikan
pasti akan terbayar. Pembiayaan dalam penelitian ini dinotasikan
dengan variabel X, sedangkan Pendapatan Usaha Mikro Kecil
Menengah (UMKM) dinotasikan dengan variabel Y.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Variabel X Variabel Y
Pembiayaan Pendapatan Usaha Mikro Kecil
Indikator: Menengah (UMKM)
1. Kepercayaan
Indikator:
2. Akad
1. Unsur-unsur Pendapatan
3. Jangka Waktu
2. Sumber-sumber Pendapatan
4. Risiko
5. Balas Jasa
.
Pembiayaan yang dilakukan Pegadaian bertujuan untuk
memberikan kemudahan untuk masyarakat yang membutuhkan uang
dengan cepat, aman, dan mudah. Dengan berdasarkan prinsip syariah,
yang dilandasi dengan kepercayaan (fidusia). Pembiayaan tersebut
berkembang diiringi dengan adanya pembiayaan untuk meningkatkan
usaha dan pendapatan para pengusaha kecil menengah, yang mana
34
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena, keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.35
Berdasarkan masalah di atas, maka hipotesisnya adalah sebagai berikut:
Ho = Diduga tidak terdapat Pengaruh Pembiayaan terhadap Pendapatan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Ha = Diduga terdapat Pengaruh Pembiayaan terhadap Pendapatan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
34
Tiktik Sartika Partomo, Ekonomi Koperasi, (Bogor: Ghalia Indonesia,
2009), 3.
35
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi (Jakarta:
Gelora Aksara, 2003), 59.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
35
36
36
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, 123.
37
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, 118-119.
37
2. Data sekunder, yaitu data yang didapat dari catatan, buku, dan
majalah berupa laporan pemerintah, artikel, buku-buku sebagai
teori, dan lain sebagainya. 38
38
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi,
(Yogyakarta: Pustaka Baru, 2015), 89.
39
Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen, Pedoman Penelitian
Untuk Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. (Semarang: BP UNDIP, 2006),
97.
38
40
M. Subhan dan Sudrajat, Dasar-Dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung:
Pustaka Setia, 2009), 144.
39
tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil.41
Pendapatan UMKM (Y): Pendapatan adalah peningkatan
jumlah aktiva suatu UMKM yang timbul dari aktifitas transaksi
penyerahan barang dan jasa atau aktifitas usaha yang lainnya dalam
suatu periode tertentu.
41
Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012),
hlm 82.
42
Mudrajad Kuncoro, Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi, 172.
43
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis.., 110.
40
44
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi., 172.
42
a. Uji Normalitas
Merupakan suatu pengujian yang bertujuan untuk
mengetahui apakah variabel dependen, independen atau
keduanya berdistribusi normal, mendekati normal atau
tidak.
b. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi adalah sebuah analisis statistik yang
dilakukan untuk mengetahui adakah korelasi variabel yang
ada dalam model prediksi dengan perubahan waktu.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah
dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian
dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain.
2) Uji Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan apabila nilai uji
statisnya berada di dalam daerah kritis (daerah dimana Ho
ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila uji statisnya
berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis
regresi linear ada 2 jenis kriteria ketepatan yaitu:
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji t merupakan suatu pengujian dilakukan untuk melihat
signifikansi dari pengaruh variabel independen secara
individu terhadap variabel dependen dengan menganggap
variabel lain bersifat konstan. Pengujian ini dilakukan
berdasarkan perbandingan nilai thitung dengan ttabel .
43
45
M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi
Ekonomi, dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya (Jakarta: Kencana,
2006), 99.
44
46
Sugiyono, Statistik Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2010), 216.
45
47
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi., 164.
48
V. Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi., hlm
75.
46
Tabel 3.3
Tabel Operasional Variabel
Variabel Dimensi
Konsep variabel Indikator Pengukuran
Pembiayaan
Kepercayaan Pegadaian syariah memberikan 1. Kejujuran 1. Pegadaian syariah memberikan Skala Likert
kepercayaan kepada nasabah yang 2. Tidak berdusta kepercayaan kepada nasabah dengan bobot skor
menerima pembiayaan bahwa 3. Amanah dalam melakukan pembiayaan. yaitu:
nasabah akan memenuhi kewajiban 2. Keputusan menggunakan 1. Sangat Tidak
untuk mengembalikan dana tersebut produk Ar-Rum BPKB sudah Setuju
sesuai dengan jangka waktu yang tepat. 2. Tidak Setuju
telah diperjanjikan. 3. Kurang Setuju
Akad Kesepakatan atau akad perjanjian 1. Proses transaksi 1. Setiap teransaksi selalu 4. Setuju
(Kesepakatan) yang dilakukan antara pegadaian 2. Objek transaksi memiliki bukti tertulis yang 5. Sangat Setuju
syariah dengan nasabah. lengkap.
2. Otorisasi transaksi pembiayaan
dilakukan oleh petugas yang
berwenang.
47
48
Jangka waktu Periode waktu yang diperlukan oleh 1. Tepat waktu 1. Jangka waktu yang diberikan
nasabah untuk membayar kembali 2. disiplin sesuai dengan kemampuan
pembiayaan yang telah diberikan pengembalian.
oleh pegadaian syariah. 2. Waktu jatuh tempo tidak
membebani.
Risiko Setiap pembiayan yang disalurkan 1. Faktor Internal 1. Menerapkan prinsip kehati- Skala Likert
memiliki risiko. Kemungkinan 2. Faktor Eksternal hatian. dengan bobot skor
terjadinya kerugian yang akan 2. Melakukan pemeriksaan yaitu:
timbul akibat penyaluran dana. terhadap dokumen pengajuan 1. Sangat Tidak
pembiayaan. Setuju
Balas jasa Sebagai balas jasa atas penitipan 1. Adil 1. Penentuan biaya sangat adil. 2. Tidak Setuju
barang yang digunakan untuk 2. Tidak Membebani 2. Penetapan biaya tidak 3. Kurang Setuju
pengajuan pembiayaan, maka membebani. 4. Setuju
nasabah membayar sejumlah yang 5. Sangat Setuju
telah disepakati sesuai akad.
49
Variabel
Pendapatan Konsep variabel Dimensi Indikator Pengukuran
UMKM
Unsur-unsur Pendapatan hasil produksi 1. Cukup untuk memenuhi 1. Usaha yang dimiliki adalah Skala Likert dengan
Pendapatan barang atau jasa, imbalan yang pokok usaha yang sedang bobot skor yaitu:
diterima atas penggunaan 2. Cukup untuk memenuhi berkembang. 1. Sangat Tidak
aktiva atau sumber-sumber kebutuhan tidak terduga 2. Produk yang dipasarkan Setuju
ekonomis perusahaan, dan banyak diminati oleh 2. Tidak Setuju
penjualan aktiva diluar barang konsumen. 3. Kurang Setuju
dagangan merupakan unsur- 3. Pendapatan cukup untuk 4. Setuju
unsur pendapatan lain-lain. memenuhi kebutuhan pokok. 5. Sangat Setuju
4. Pendapatan yang didapatkan
cukup untuk memenuhi
kebutuhan tak terduga.
5. Pendapatan digunakan untuk
mencicil angsuran Ar-Rum
50
51
52
49
Muhammad Habiburrahman, dkk, Mengenal Pegadaian Syariah, (Jakarta:
Kuwais, 2012), 139.
53
MISI
a) Memberikan pembiayaan yang tercepat, termudah, aman, dan
selalu memberikan pembinaan terhadap usaha golongan
menengah kebawah untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi.
b) Memastikan pemerataan pelayanan dan infrastuktur yang
memberikan kemudahan dan kenyamanan di seluruh
pegadaian dalam mempersiapkan diri menjadi pilihan utama
masyarakat.
c) Membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat golongan menengah kebawah dan melakukan
usaha dalam rangka optimalisasi sumber daya perusahaan.
a. Inovatif
b. Nilai Moral Tinggi
c. Terampil
d. Adi Layanan
e. Nuansa Citra
Dan berikut Sepuluh Perilaku Utama Insan Pegadaian:
a. Berinisiatif, kreatif, produktif, dan adaptif
b. Berorientasi pada solusi bisnis
c. Taat beribadah
d. Jujur dan berpikir positif
e. Kompeten di bidang tugasnya
f. Selalu mengembangkan diri
g. Peka dan cepat tangggap
h. Empatik,santun, dan ramah
i. Bangga sebagai insan pegadaian
j. Bertanggung jawab atas asset dan reputasi perusahaan
55
Sekretariat
Penaksir Penaksir
Pranata Galery-24 Syariah Syariah
Syariah
Pengelola Pengelola
Costumer Marhun Marhun
Service Syariah
Kasir Kasir
Kurir Syariah Syariah Syariah
5. Gambaran Objek
Kelebihan yang dimiliki oleh pegadaian syariah cabang
kepandean serang yang selalu ramai dibandingkan dengan unit
pegadaian syariah lainnya dikarenakan setiap transaksi yang
dilakukan di unit pegadaian syariah misalnya barang berharga
yang digadaikan akan di simpan di pegadaian cabang kepandean
serang. Oleh karena itu jika nasabah yang menggadaikan
barangnya di unit pegadaian syariah dan ingin menebusnya
56
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Kriteria Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Jumlah
Pegawai Negeri 6
Pegawai Swasta 14
Pelajar/Mahasiswa 2
Ibu Rumah Tangga 8
Lain-lain 0
Total 30
58
2) Data Responden
Langkah selanjutnya setelah melakukan penyebaran
angket adalah melakukan pengolahan data agar data bisa
disajikan sebagai informasi dalam bentuk tabel dan angket.
Untuk menguji data dan untuk mengetahui seberapa besar
hubungan antara Pembiayaan dan Pendapatan Usaha Mikro
Kecil Menengah di Pegadaian Syariah Serang, setelah
dilakukan pengumpulan dan melalui penyebaran angket kepada
sejumlah responden penulis menggunakan bantuan software
SPSS 23.0 for window.
Adapun data ordinal Variabel X dan Y dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
59
Tabel 4.4
Data Ordinal Variabel X dan Y
Responden Pembiayaan (X) Pendapatan UMKM (Y)
1 46 44
2 32 42
3 45 41
4 49 43
5 49 41
6 45 41
7 43 39
8 42 40
9 44 40
10 45 40
11 45 41
12 43 40
13 40 48
14 44 41
15 42 28
16 43 32
17 34 41
18 40 35
19 44 37
20 40 38
21 45 44
22 48 37
23 43 47
60
24 41 25
25 36 36
26 32 32
27 40 43
28 38 37
29 39 33
30 41 38
Tabel 4.5
Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Standardize
Unstandardized d
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2,694 ,901 2,990 ,006
X ,283 ,214 ,243 1,323 ,197
a. Dependent Variable: Y
Tabel 4.7
Uji Validitas Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah (Y)
Variabel Nilai Korelasi Kriteria Keterangan
Y1 0,701 >0,361 Valid
Y2 0,702 >0,361 Valid
Y3 0,816 >0,361 Valid
Y4 0,696 >0,361 Valid
Y5 0,677 >0,361 Valid
Y6 0,454 >0,361 Valid
Y7 0,822 >0,361 Valid
Y8 0,657 >0,361 Valid
Y9 0,888 >0,361 Valid
Y10 0,660 >0,361 Valid
b. Uji Reliabilitas
Dari uji reliabilitas yang dilakukan pada kedua variabel
maka diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.8
Reliabilitas Pembiayaan (X)
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Tabel 4.11
Koefisien Korelasi
Model Summaryb
Mode R Adjusted R Std. Error of Durbin-
l R Square Square the Estimate Watson
1 ,243a ,059 ,025 ,50303 2,154
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
Berdasarkan tabel diatas, diperoleh koefisien korelasi
sebesar 0,243 terletak pada interval koefisien 0,20 – 0,399 yang
berarti tingkat hubungan antara Pembiayaan terhadap
Pendapatan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah rendah.
5) Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari
Variabel X terhadap variabel Y, maka digunakan koefisien
determinasi yaitu suatu bilangan yang merupakan bentuk
kuadrat dari koefisien korelasi berdasarkan hasil pengolahan
SPSS for Window 23.0 maka diperolah nilai hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.12
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Mode R Adjusted R Std. Error of Durbin-
l R Square Square the Estimate Watson
1 ,243a ,059 ,025 ,50303 2,154
a. Predictors: (Constant), X
b. Dependent Variable: Y
71
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 2,694 ,901 2,990 ,006
X ,283 ,214 ,243 1,323 ,197
a. Dependent Variable: Y
72
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan skripsi yang
berjudul Pengaruh Pembiayaan terhadap Pendapatan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) studi kasus Nasabah Pegadaian Syariah
Cabang Serang beralamatkan di Jalan Raya Serang-Cilegon,
Lontar Baru, Ruko Kepandean Kavling 756, Kecamatan Serang,
Kota Serang-Banten. Maka penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Hasil analisis diperoleh dari uji hipotesis yang dilakukan dengan
membandingkan thitung dengan ttabel yaitu menunjukan bahwa
pembiyaan tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
2. Pandangan ekonomi islam terhadap pembiayaan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) dengan membolehkannya rahn
yakni bersumber pada Al-quran dan Hadist. Transaksi akad
dalam pegadaian di bolehkan dengan syarat dan rukun yang
bebas dari unsur-unsur yang dilarang dan merusak dalam
perjanjian gadai. dengan prinsip-prinsip islam sehingga tidak
ada unsur yang di haramkan seperti gharar, maisir, dan riba
75
76
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan skripsi ini,
penulis dapat memberikan berbagai saran, yaitu pada Pegadaian
Syariah Serang lebih meningkatkan lagi kualitas dan kuantitas
pembiayaan agar nasabah yang menggunakan jasa produk pegadaian
syariah “Ar-Rum BPKB” bisa memperoleh manfaat yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU:
Baridwan, Zaki. Akuntansi Keuangan Intermediate:Masalah-Masalah
Khusus Edisi 1. Yogyakarta: BPFE. 2011
77
78
SKRIPSI:
AL-QUR’AN
UNDANG-UNDANG:
WEBSITE:
http://www.pegadaian.co.id/pegadaian-arrum.php