Anda di halaman 1dari 10

https://www.gurupendidikan.co.

id/pengertian-pegadaian/

Pengertian Pegadaian – Jenis, Tugas, Tujuan, Fungsi, Struktur, Produk, Kegiatan,


Kewajiban, Berakhirnya, Kategori
Pengertian Pegadaian
Pengertian Gadai menurut Susilo (1999) adalah : Suatu hak yang diperoleh oleh seseorang
yang mempunyai piutang atas suatu barang bergerak. Barang bergerak tersebut diserahkan
kepada orang yang berpiutang oleh seorang yang mempunyai hutang atau oleh orang lain atas
nama orang yang mempunyai hutang.

Seorang yang berutang tersebut memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk
menggunakan barang bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi hutang apabila pihak
yang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.  Pegadaian
merupakan sebuah BUMN di Indonesia yang usaha intinya adalah bidang jasa penyaluran
kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.

Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gadai adalah suatu hak yang diperoleh oleh
orang yang berpiutang atas suatu barang bergerak yang diserahkan oleh orang yang berhutang
sebagai jaminan hutangnya dan barang tersebut dapat dijual (dileleng) oleh yang berpiutang
bila yang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Sedangkan Perusahaan Umum Pegadaian adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
berfungsi memberikan pembiayaan dala, bentuk penyaluran dana kredit kepada masyarakat
atas dasar hukum gadai.
Jenis-Jenis Pegadaian
Berikut Ini Merupakan Jenis-Jenis Pegadaian.

1. Pegadaian konvensional
Jenis pegadaian ini merupakan suatu lembaga pemerintah yang memberikan uang pinjaman
terhadap nasabah atas dasar hukum gadai. Pegadaian konvensional ini sudah tersebar ke
semua pedesaan. Namun jenis pegadaian ini masih menggunakan sebuah sistem pencatatan
manual, dengan menggunakan sistem bunga dan tarif jasa simpannya yang cukup besar.

2. Pegadaian Syariah
Jenis pegadaian ini adalah sebuah lembaga keuangan / devisi dari bentuk pegadaian dengan
memberikan uang pinjaman sesuai dengan sebuah prinsip-prinsip syariat Islam. Banyak
sekali keuntungan pada pegadaian syariah ini, yaitu antara lain :

menggunakan sebuah sistem bagi hasil yang sesuai syariat dan prinsip-prinsip islam, tarif jasa
simpan uang tidak terlalu besar, dan pada biaya administrasinya sangat kecil. Tapi, pegadaian
syariah ini dalam pencatatan  yang masih manual.
Tugas, Tujuan Dan Fungsi Pegadaian
Sebagai lembaga keuangan non bank milik pemerintahan yang berhak memberikan pinjaman
kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai yang bertujuan agar masyarakat tidak
dirugikan oleh lembaga keuangan non formal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan dana
mendesak dari masyarakat, maka pada dasarnya lembaga pegadaian (Perum Pegadaian)
tersebut mempunyai tugas, tujuan serta fungsi-fungsi pokok sebagai berikut (Usman,
1995:359) :

Tugas Pokok
Tugas pokok Pegadaian yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan usaha-
usaha lain yang berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.

Fungsi Pegadaian
 Sebagai pengelola penyaluran dana pinjaman yang berdasarkan atas dasar hukum
gadai dengan cara yang mudah, cepat dan aman.
 Untuk mengelola semua bentuk keuangan, kepegawaian, perlengkapan, pendidikan
dan, pelatihan.
 Untuk menciptakan & mengembangkan suatu usaha-usaha yang menguntungkan bagi
pegadaian itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.
 Untuk mengelola sebuah organisasi dan tata cara dalam pelaksanaan pegadaian.
 Untuk pengembangan dan pengawasan dalam sebuah pengelolaan pegadaian.

Tujuan Pegadaian
 Untuk melaksanakan dan menunjang sebuah kebijaksanaan dan program pemerintah
dibidang ekonomi dan dibidang pembangunan nasional yang melalui penyaluran
pinjaman atas dasar hukum gadai
 Untuk mencegah timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba, dan pinjaman tidak
wajar lain sebagainya.
 Agar menyediakan dana dengan cara yang sederhana pada masyarakat luas, terutama
bagi kalangan menengah bawah, untuk konsumsi dan produksi.
Pegadaian banyak sekali manfaat bagi masyarakat, terutama bagi kalangan masyarakat
menengah bawah.
Struktur Organisasi Pegadaian
Perum Pegadian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara yang bernaung di bawah
Departemen Keuangan. Sehingga, yang berhak mengusulkan pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksinya kepada Presiden adalah Menteri Keuangan.

Selain mengusulkan pengangkatan dan pemberentian dewan Direksi, dalam melaksanakan


fungsi pengawasannya Menteri Keuangan juga dapat mengusulkan pengangkatan dan
pemberentian anggota-anggota Dewan Pengawas (Komisaris) Perum Pegadaian.

Menurut ketentuannya Dewan Komisaris minimal dapat dijabat oleh dua orang dan maksimal
lima orang yang terdiri dari ketua dan anggota. Dewan Komisaris bertanggungjawab penuh
atas pelaksanaan pengawasan kepada Menteri Keuangan. Masa jabatan Dewan komisaris
selama tiga tahun dan dapat diangkat kembali.

Struktur Organisai di Perum Pegadaian


Produk/Layanan

1. KCA (Kredit Cepat Aman)


Kredit KCA adalah pinjaman berdasarkan hukum gadai dengan prosedur pelayanan yang
mudah, aman dan cepat. Dengan usaha ini, Pemerintah melindungi rakyat kecil yang tidak
memiliki akses kedalam perbankan.
Dengan demikian, kalangan tersebut terhindar dari praktek pemberian uang pinjaman yang
tidak wajar. Pemberian kredit jangka pendek dengan pemberian pinjaman mulai dari Rp.
20.000,- sampai dengan Rp. 200.000.000,-. Jaminannya berupa benda bergerak, baik berupa
barang perhiasan emas dan berlian, elektronik, kendaraan maupun alat rumah tangga lainnya.
Jangka waktu kredit maksimum 4 bulan atau 120 hari dan dapat diperpanjang dengan cara
hanya membayar sewa modal dan biaya administrasinya saja.

2. Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)


Membantu mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM) serta
menyejahterakan masyarakat merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai sebuah
BUMN.
Pegadaian selalu berusaha membantu perkembangan usaha produktif, terutama bagi
Pengusaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pemberian berbagai fasilitas kredit yang
cepat, mudah dan murah. Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para
pengusaha UMKM adalah kredit KREASI.
KREASI adalah kredit dengan sistem FIDUSIA, yang diberikan kepada Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya.

3. Kredit Angsuran Sistem Gadai (KRASIDA)


KRASIDA merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha Mikro dan Kecil (dalam
rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai dengan pengembalian pinjaman dilakukan
melalui mekanisme angsuran.

4. Gadai Syariah ( Ar- Rahn)


RAHN adalah produk jasa gadai yang berlandaskan pada prinsi-prinsip Syariah, dimana
nasabah hanya akan dipungut biaya administrasi dan Ijaroh (biaya jasa simpan dan
pemeliharaan barang jaminan).
Pegadaian Syariah menjawab kebutuhan transaksi gadai sesuai Syariah, untuk solusi
pendanaan yang Cepat, Praktis, dan Menentramkan.

5. Jasa Taksiran
Jasa Taksiran adalah suatu layanan kepada masyarakat yang peduli akan harga atau nilai
harta benda miliknya. Dengan biaya yang relatif ringan, masyarakat dapat mengetahui
dengan pasti tentang nilai atau kualitas suatu barang miliknya setelah lebih dulu diperiksa dan
ditaksir oleh juru taksir berpengalaman.
Kepastian nilai atau kualitas suatu barang. Misalnya kualitas emas atau batu permata, dapat
memberikan rasa aman dan rasa lebih pasti bahwa barang tersebut benar-benar mempunyai
nilai investasi yang tinggi.

6. Jasa Titipan
Dalam dunia perbankan, layanan ini dikenal sebagai safe deposit box. Harta dan surat
berharga perlu di jaga keamanannya agar tidak sampai hilang, rusak atau di salahgunakan
orang lain. Tetapi ternyata tidak selamanya barang dan surat berharga itu aman di tangan
sendiri.
Jika anda mendapatkan kesulitan “mengamankan”nya di rumah sendiri, karena akan dinas ke
luar kota/luar negeri, menunaikan ibadah haji, berlibur, sekolah di luar negeri , dll.
Percayakan saja penyimpanannya kepada kami. Jangka waktu penitipan dua minggu sampai
dengan satu tahun dan dapat di perpanjang. Kami akan menjaga dan melindunginya dengan
penuh perhatian.

7. KRISTA
Membantu mengembangkan Usaha Rumah Tangga, serta menyejahterakan masyarakat
merupakan suatu misi yang diemban Pegadaian sebagai sebuah BUMN. Pegadaian selalu
berusaha membantu perkembangan usaha produktif, Usaha Rumah Tangga melalui
pemberian berbagai fasilitas kredit yang cepat, mudah dan murah.

Salah satu bentuk fasilitas pinjaman yang dapat diperoleh para Usaha Rumah Tangga adalah
kredit KRISTA.  KRISTA adalah kredit Usaha Rumah Tangga, yang diberikan kepada Usaha
Rumah Tangga untuk pengembangan usahanya.

8. ARRUM (Ar-Rahn Untuk Usaha Mikro Kecil)


Bagi Anda para pengusaha mikro kecil, kini telah hadir Pembiayaan ARRUM untuk
pengembangan usaha Anda dengan berprinsip syariah.

9. Mulia
Logam Mulia atau emas mempunyai berbagai aspek yang menyentuh kebutuhan manusia
disamping memiliki nilai estetis yang tinggi juga merupakan jenis investasi yang nilainya
stabil, likuid, dan aman secara riil.
Mulia (Murabahah Logam Mulia untuk Investasi Abadi) adalah penjualan logam Mulia oleh
Pegadaian kepada masyarakat secara tunai, dan agunan dengan jangka waktu Fleksibel.
Akad Murabahah Logam Mulai untuk Investasi Abadi Abadi adalah persetujuan atau
kesepakatan yang dibuat bersama antara Pegadaian dan Nasabah atas sejumlah pembelian
Logam Mulia disertai keuntungan dan biaya-biaya yang disepakati.

10. Kucica (Kiriman Uang Cara Instan, Cepat dan Aman)


Adalah suatu produk pengiriman uang dalam dan luar negeri yang bekerjasama dengan
Western Union.
Kegiatan Usaha Pegadaian
Kegiatan usaha Perum Pegadaian pada umumnya meliputi dua hal, yaitu Penghimpunan Dana
dan Pengunaan Dana (Susilo, 1999:1818). Penghimpunan Danayang diperlukan di Perum
Pegadaian untuk melakukan kegiatan usahanya berasal dari :

1. Pinjaman jangka pendek dari perbankan.


Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk pinjaman jangka pendek dari
perbankan (sekitas 80% dari total dana jangka pendek yang dihimpun).

2. Pinjaman jangka pendek dari pihak lain.


Pinjaman dana jangka pendek dari pihak lain biasanya diperoleh dari hutang kepada rekanan,
hutang kepada nasabah, hutang pajak, dan lain-lain.

3. Penerbitan obligasi.
Untulk memperoleh atau menghimpun dana Perum Pegadaian pernah menerbitkan obligasi
sebanyak dua kali, yaitu tahun 1993 dan pada tahun 1994 yang jangka waktunya masing-
masing lima tahun.

4. Modal sendiri.
Modal sendiri yang dimilki oleh Perum Pegadaian terdiri dari :
1. Modal awal, yaitu kekayaan negeri di luar APBN.
2. Penyertaan modal pemerintah.
3. Laba ditahan, laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak perusahaan
Perum Pegadaian berdiri.
4. Penggunaan Dana.

Dana yang berhasil dihimpun akan digunakan untuk mendanai kegiatan usaha Perum
Pegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan untuk hal-hal berikut :
1. Uang kas dan dana likuid lain.
2. Pendanaan kegiatan operasional
3. Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan inventaris.
4. Penyaluran dana.
5. Investasi lain
Hak dan Kewajiban Para Pihak
Para pihak (pemberi dan penerima gadai) maisng-masing mempunyai hak dan kewajiban
yang harus dipenuhi. Sedangkan hak dan kewajiban adalah sebagai berukut (Dahlan,
2000:383) :

Hak Kewajiban Pemegang Gadai


1. Pemegang gadai berhak untuk menjual barang yang digadaikan, yaitu apabila penberi
gadai pada saat jatuh tempo atau pada waktu yang ditentukan tidak dapat memenuhi
kewajibannya sebagai orang yang berhutang. Sedang hasil penjualan barang jaminan
tersebut diambil sebagai untuk melunasi hutang pemberi gadai dan sisanya
dikembalikan kepadanya.
2. Pemegang gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang telah dikeluarkan untuk
menjaga keselamatan barang jaminan.
3. Selama hutangnya belum dilunasi, maka pemegang gadai berhak untuk manahan
barang jaminan yang diserahkan oleh pemberi gadai (hak retentie).

Kewajiban Pemegang Gadai


1. Pemegang gadai berkewajiban bertanggung jawab atas hilangnya atau merosotnya
harga barang yang digadaikan jika itu semua atas kelalaiannya.
2. Pemegang gadai tidak diperbolehkan menggunakan barang-barang yang digadaikan
untuk kepentingan sendiri.
3. Pemegang gadai berkewajiban untuk memberi tahu kepada pemberi dagai sebelum
diadakan pelelangan barang gadai.

Hak Pemberi Gadai


1. Pemberi gadai mempunyai hak untuk mendapatkan kembali barang miliknya setelah
pemberi gadai melunasi hutannya.
2. Pemberi gadai berhak menuntut ganti rugi dari kerusakan dan hilangnya barang gadai
bila hal itu disebabkan oleh kelalaian pemegang gadai.
3. Pembari gadai berhak untuk mandapatkan sisa dari penjualan barangnya setelah
dikurangi biaya pelunasan hutang, bunya dan biaya lainya.
4. Pemberi gadai berhak meminta kembali barangnya bila pemegang gadai telah jelas
menyalahgunakan barangnya.

Kewajiban Pemberi Gadai


1. Pemberi gadai berkewajiban untuk melunasi hutang yang telah diterimanya dari
pemegang gadai dalam tenggang waktu yang telah ditentukan termasuk bunga dan
biaya lain yang telah ditentukan pemegang gadai.
2. Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan atau barang gadai miliknya, apabila
dalam jangka yang telah ditentukan pemberi gadai tidak dapat melunasi hutangnya
kepada pemegang gadai.
Berakhirnya Hak Gadai
Suatu perjanjian hutang piutang pada dasarnya tidak ada yang bersifat langgeng, artinya
perjanjian tersebut sewaktu-waktu akan dapat berakhir atau batal, demikian pula dengan
perjanjian gadai. Namun batalnya hak gadai akan sangat berbeda dengan hak-hak lain.
Sedangkan menurut Dahlan (2000), bahwa hak gadai dikatakan batal apabila :
1. Hutang piutang yang telah terjadi telah dibayar dan dilunasi.
2. Barang gadai keluar dari kekuasaan pemberi gadai, yaitu bukan lagi menjadi hak
milik pemberi gadai.
3. Para pihak tidak melaksanakan yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing.
4. Barang gadai tetap dibiarkan dalam kekuasaan pemberi gadai ataupun yang
kembalinya atas kemauan yang berpiutang.
Kategori Barang Gadai
Pada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan di Perum Pegadaian. Namun
ada juga barang-barang bergerak tertentu yang tidak dapat digadaiakan. Jenis barang-barang
bergerak yang dapat diterima sebagai barang jaminan di perum pegadaian yaitu antara lain
(Marzuki, 1995:360) :
1. Barang-barang perhiasan : emas, perak, intan, mutiara, dan lain-lain.
2. Barang-barang elektronik : tv, kulkas, radio, video, tape, recorder, dan lain-lain.
3. Kendaraan : sepeda, motor, mobil.
4. Barang-barang rumah tangga : barang-barang pecah belah.
5. Mesin : mesin jahit, mesin ketik, dan lain-lain.
6. Tekstil : kain batik, permadani.
7. Barang-barang lain yang dianggap bernilai.

Adapun barang-barang yang tidak dapat dijadikan jaminan karena keterbatasan


tempat penyimpanan, sumber daya menusia di Perum Pegadaian adalah sebagai
berikut :
1. Binatang ternak : kerbau, sapi, kambing, dan lain-lain.
2. Hasil bumi : padi, jagung, ketela pohon, dan lain-lain.
3. Barang dagangan dalam jumlah besar.
4. Barang-barang yang cepat rusak, busuk atau susut.
5. Barang-barang yang amat kotor.
6. Kendaraan yang sangat besar.
7. Barang-baragn seni yang sulit ditaksir.
8. Barang-barang yang mudah terbakar.
9. Barang-barang jenis senjata, amunisi, dan mesiu.
10. Barang-barang yang disewa belikan.
11. Barang-barang milik pemerintah.
12. Barang-barang illegal.

Anda mungkin juga menyukai