Anda di halaman 1dari 7

TUGAS EKONOMI

PEGADAIAN

Nama kelompok :
1. I Kadek Prama Adianta (11)
2. I Komang Denny Suartawan (14)
3. I Wayan Abi Suarjana (19)
4. Komang Logista Nayasi (22)
5. Ni Gusti Ayu Ryana Irayanti (24)
PEGADAIAN
Pegadaian adalah lembaga keuangan yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan
kegiatan operasionalnya berupa pembiayaan kredit kepada masyarakat dalam bentuk
penyaluran dana dengan jumlah yang relatif kecil maupun jumlah yang besar atas dasar gadai,
juga sebagai jasa titipan, jasa taksiran. Secara umum, Pegadaian merupakan lembaga keuangan
yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan jaminan tertentu. Nilai jaminan menentukan
besarnya nilai pinjaman. Mulanya usaha pegadaian ini dilakukan oleh perusahaan milik
pemerintah. Kini menjamur pula usaha pegadaian yang dilakukan oleh pihak swasta.

A. Pengertian Pegadaian Menurut Para Ahli :


1. Siamat
Pegadaian yakni suatu lembaga yang dapat menyediakan suatu layanan untuk
masyarakat umum dan untuk memperoleh keuntungan dari layanan tersebut
berdasarkan prinsip pengelolaan.
2. Subagyo
Pegadaian yaitu suatu lembaga keuangan yang dapat memberikan pinjaman ke
masyarakat dengan ciri khusus, yakni berdasarkan pada aturan gadai.
3. Sigit Triandaru
Pegadaian ialah salah satu badan usaha di Indonesia yang sangat resmi dalam
menjalankan berbagai kegiatan lembaga keuangan seperti menerima barang yang
berharga serta menyalurkan dana ke masyarakat sesuai aturan hukum gadai.
4. Susilo
Pegadaian ialah suatu hak yang dapat diperoleh oleh seseorang yang memiliki piutang
atas barang bergerak.
5. Peraturan Pemerintah (PP) NOmor 10 Tahun 1990 tentang Perusahaan Umum
Pegadaian
Pegadaian merupakan salah satu kegiatan menjaminkan barang-barang yang berharga
kepada pihak tertentu, guna mendapatkan sejumlah uang senilai barang yang dapat
dijaminkan yang akan ditebus sesuai dengan kesepakatan antara masalah dengan
lembaga gadai.
6. Undang-Undang Hukum Perdata (KUHP) Pasal 1150
Gadai ialah suatu hak yang dapat diperoleh seorang yang berpiutang atas suatu barang
bergerak yang dapat diserahkan kepadanya oleh seorang yang memiliki utang atau
seorang lain atas namanya dan juga memberikan kekuasaan kepada orang yang
berpiutang itu. Untuk mengambil sebuah pelunasan dari barang tersebut diprioritaskan
daripada orang yang berpiutang lainnya, dengan pengecualian biaya untuk dapat
melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk bisa menyelamatkan
setelah barang itu digadaikan.
B. Sejarah Pegadaian

Lembaga Pegadaian ini pertama kali dikenal di Indonesia pada masa penjajahan
Belanda. Pemerintah Belanda pada saat ini mendirikan Lembaga Keuangan yang
bekerja dengan sistem gadai, lembaga ini juga disebut dengan Bank Leening yang
didirikan di Batavia pada tanggal 20 Agustus 1746. Tetapi ketika Inggris berhasil untuk
mengambil alih kekuasaan atas Indonesia dari Beanda, lembaga tersebut akhirnya
dibubarkan. Kemudian masyarakat diberikan sebuah kebebasan untuk dapat
membangun usaha gadainya tersendiri dengan syarat harus mendapatkan lisensi dari
Pemerintah Daerah setempat. Namun sistem ini ternyata akan memberikan kerugian
kepada pemerintah inggris dimana pemilik lisensi yang bersifat semena-mena dengan
praktik rentenir.

Oleh karena itu sistemnya dapat kembali diubah, pendirian usaha dengan sistem gadai
ini diberikan kepada umum asalkan mereka mampu membayar pajak yang tinggi
kepada Pemerintah daerah. Kemudian kembali terjadi sebuah konflik perebutan
kekuasaan dan Belanda menang sehingga menjadi penguasa lagi. Pada masa tersebut
Belanda memutuskan untuk dapat mempertahankan sistem tadi. Tetapi tidak lama
kemudian pemerintah Belanda yang menyadari bahwa banyak penyelewangan yang
dapat dilakukan orang-orang yang diberikan menjalankan bisnis gadai sehingga mereka
dapat kembali mengganti sistemnya. Kali ini Kegiatan Pegadaian dapat dilakukan
sendiri oleh pemerintah dengan tujuan memberikan manfaat terbesar bagi pemerintah
dan masyarakat.

Pada Tanggal 1 April 1901, Belanda juga mendirikan Pegadaian negara pertama di
Sukabumi, Jawa Barat, dan seterusnya pada tanggal 1 April dijadikan hari ulang tahun
Pegadaian. Setelah Belanda kalah dari Jepang, sistem pegadaian ini masih sama dan
tidak banyak perubahan sejak masa tersebut. Ketua pegadaian pada masa itu ialah orang
Jepang, sedangkan wakilnya yaitu orang pribumi. Pada masa perjuangan kemerdekaan,
kantor Pusat Jawatan Pegadaian yang awalnya berada di jalan Kramat Raya, Jakarta
sempat dipindahkan ke Karanganyar, Kebumen karena pada situasi perang yang masih
memanas. Agregasi militer Belanda II membuat sebuah kantor pusat ini kembali
dipindahkan lagi ke Magelang sebelum akhirnya kembali dipindahkan ke Jakarta pasca
perang kemerdekaan Indonesia. Sejak pada masa itu Pegadaian sudah beberapa kali
berubah statusnya yaitu sebagai Perusahaan Negara sejak tanggal 1 Januari 1961.
Kemudian juga sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan), lalu sebagai Perusahaan Umum
(Perum), dan menjadi Perseroan pada tanggal 13 Desember 2011.
C. Ciri-Ciri Pegadaian
Ada beberapa ciri-ciri dari sistem pegadaian di Indonesia, antara lain sebagai
berikut:
1. Jika nasabah ingin meminjam, pihak nasabah harus menggadaikan barang nasabah ke
pihak pegadaian
2. Barang yang digadaikan disesuaikan dengan dana yang didapatkan oleh nasabah
3. Jika nasabah ingin mengambil barang yang digadai, harus memenuhi syarat yang
digadaikan
4. Lembaga pegadaian mendapatkan keuntungan dari pihak nasabah dengan bunga yang
diterapkan pada syarat tersebut

D. Visi dan Misi Pegadaian


1. Visi Pegadaian
Menjadi The Most Valuable Financial Company di Indonesia dan juga Sebagai Agen
Inklusi Keuangan Pilihan Utama Masyarakat.
2. Misi Pegadaian
- Memberikan suatu manfaat dan keuntungan optimal bagi seluruh pemangku
kepentingan dengan mengembangkan bisnis inti.
- Membangun bisnis yang jauh lebih beragam dengan mengembangkan bisnis baru
untuk dapat menambah proposisi nilai ke nasabah dan pemangku kepentingan.
- Memberikan service excelence dengan focus nasabah melalui sebagai berikut :
- Bisnis proses yang jauh lebih sederhana dan digital.
- Teknologi informasi yang sangat handal dan mutakhir.
- Praktek manajemen risiko yang sangat kokoh.
- SDM yang profesional dan berbudaya pada kinerja yang baik.

E. Tujuan Pegadaian
1. Untuk dapat melaksanakan dan menunjang sebuah kebijaksanaan dan suatu program
pemerintah dibidang ekonomi dan dibidang pembangunan nasional yang melalui
penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai.
2. Untuk dapat mencegah timbulnya praktik ijon, pegadaian gelap, riba, dan pinjaman tidak
wajar lain sebagainya.
3. Agar bisa menyediakan dana dengan cara yang sederhana pada masyarakat luas,
terutama bagi kalangan menengah bawah, untuk konsumsi dan produksi.
F. Fungsi Pegadaian
1. Untuk dapat mengelola penyaluran dana pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara
yang mudah, cepat dan aman.
2. Mengelola segala bentuk keuangan, kepegawaian, perlengkapan, pendidikan dan juga
pelatihan.
3. Untuk dapat menciptakan & mengembangkan usaha-usaha yang menguntungkan bagi
pegadaian itu sendiri dan masyarakat pada umumnya.
4. Untuk bisa mengelola organisasi dan tata cara pelaksanaan pegadaian.
5. Untuk sebuah pengembangan dan pengawasan dalam pengelolaan pegadaian.

G. Manfaat Pegadaian
1. Manfaat Bagi Lembaga Pegadaian
- Penghasilan yang bersumber dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam
dana.
- Penghasilan yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
- Memenuhi Misi pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara untuk
dapat memberikan bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan
prosedur dan cara yang relatif sederhana.
- Laba dari pegadaian yang dapat digunakan untuk Dana Pembangunan (55%),
Cadangan Umum (20%), Cadangan Tujuan (5%) dan Dana Sosial (20%).
2. Manfaat Bagi Nasabah Pegadaian
- Nasabah dengan sangat cepat menerima dana segar dari lembaga pegadaian
berdasarkan berbagai prosedur yang relatif lebih mudah dan sederhana.
- Nasabah yang akan mendapatkan penaksiran nilai suatu barang ebrgerak secara
profesional.
- Nasabah yang akan mendapatkan fasilitas penitipan barang bergerak yang aman
dan dapat dipercaya.

H. Peran Pegadaian
 Mencegah sebuah praktek ijon, adanya pegadaian gelap serta pinjaman yang tidak
wajar.
 Berperan dalam suatu pelaksanaan serta menunjang pelaksanaan sistem pembagungan
nasional, umunya penyaluran dana pembiayaan atau pinjaman dengan dasar hukum
gadai.
 Penggunaan gadai bebas bunga terhadap gadai syari’ah mempunyai beberapa efek
sebuah jaring pengaman sosial sebab masyarakat yang membutuhkan dana mendesak
dan tak lagi dijerat dengan pinjaman pembiayaan bebas bunga.
I. Jenis-Jenis Pegadaian
1. Pegadaian Konvensional
Pegadaian konvensional merupakan salah satu lembaga pemerintah yang
memberikan uang pinjaman kepada para nasabah atas dasar hukum gadai.
 Kelebihan Pegadaian Konvensional
Pegadaian konvensional juga sudah tersebar luas dibanyak tempang hingga di desa-
desa, sehingga dapat dengan mudah di jangkau.
 Kekurangan Pegadaian Konvensional
- Menggunakan sebuah sistem bunga.
- Tarif jasa simpan relatif yang lebih besar.
- Biaya administrasi yang jauh lebih besar dibanding dengan pegadaian syariah.
- Sisa uang dari beberapa hasil pelelangan barang diambil oleh lembaga
pegadaian tersebut.
- Pegadaian konvensional ini masih menggunakan sistem pencatatan secara
manual.

2. Pegadaian Syariah
Pegadaian Syariah ialah salah satu lembaga keuangan atau juga devisi dari form
pegadaian dengan memberikan sebuah pinjaman kepada nasabah sesuai dengan prinsip-
prinsip syariah Islam.
 Prinsip syariah
- Mudharabah yakni suatu pembiayaan yang berdasarkan prinsip penyertaan
modal.
- Musharakah ialah salah satu prinsip jual neli barang dengan memperoleh
keuntungan.
- Ijarah ialah sebuah pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni
tanpa pilihan.
- Ijarah Waiqtinu yakni beberapa pilihan pemindahan kepemilikan atas barang
yang disewa dari para pihak bank oleh pihak lain.
 Kelebihan Pegadaian Syariah
- Menggunakan sebuah sistem bagi hasil.
- Menggunakan sebuah sistem gadai syariah dengan prinsip-prinsip syariah.
- Tarif jasa simpan yang lebih sedikit, yaitu 0,8 % per 10 hari dari taksiran.
- Biaya administrasi yang lebih kecil, yaitu 0,27 % dari uang pinjaman.
 Kekurangan Pegadaian Syariah
- Kekurangan yang dapat dimiliki oleh pegadaian syariah yaitu measih
menggunakan sistem pencatatan secara manual.
J. Kekurangan dan Kelebihan Pegadaian
 Kekurangan Pegadaian
- Harus ada sebuah jaminan untuk mendapatkan uang.
- Uang yang didapatkan cenderung jauh lebih rendah dari harga barang
sebenarnya.
- Barang yang akan digadaikan harus diserahkan ke pegadaian sehingga barang
tersebut tidak dapat dimanfaatkan.
- Jumlah uang yang dapat diberikan sangat terbatas.

 Kelebihan Pegadaian
- Waktu yang diperlukan untuk bisa mendapatkan uang relatif singkat.
- Prosedur yang sangat sederhana.
- Nasabah yang diberikan kebebasan dalam penggunaan uang yang didapatkan.
- Tidak perlu membuka rekening seperti pada tabungan atau deposito.
- Banyak barang yang dapat dijadikan sebagai suatu jaminan.
- Jangka waktu dapat juga diperpanjang jika bunga sudah dibayarkan.

Anda mungkin juga menyukai