Anda di halaman 1dari 18

BANK & LEMBAGA

KEUANGAN NON BANK


PEGADAIAN

OLEH :

DESSY RUKMANA (11651063)


IKA JUNIANTI (11651068)
FITRIA HASDAMIAR (11651076)
SEJARAH PEGADAIAN

Pegadaian sudah beberapa kali berubah status, yaitu


sebagai Perusahaan Negara (PN) sejak 1 Januari 1961, kemudian
berdasarkan PeraturanPemerintah No.7/1969 menjadi
Perusahaan Jawatan (Perjan), dan selanjutnya berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.10/1990 (yang diperbaharui dengan
Peraturan Pemerintah No.103/2000) berubah lagi menjadi
Perusahaan Umum (Perum). Kemudian, pada tahun 2011,
perubahan status kembali terjadi yakni dari Perum menjadi
Perseroan yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah
(PP) No.51/2011 yang ditandatangani pada 13 Desember 2011.
Namun demikian, perubahan tersebut efektif setelah anggaran
dasar diserahkan ke pejabat berwenang yaitu pada 1 April 2012.
“Secara umum usaha gadai
diartikan sebagai kegiatan
menjaminkan barang berharga
kepada pihak tertentu, guna
memperoleh sejumlah uang dan
barang yang dijaminkan akan
ditebus kembali sesuai perjanjian
antara nasabah dengan lembaga
gadai”
KONVENSIONAL

PEGADAIAN

SYARIAH
PEGADAIAN KONVENSIONAL
Suatu hak yang diperoleh oleh
orang yang berpiutang atas suatu
barang yang bergerak yang diserahkan
oleh orang yang berpiutang sebagai
jaminan utangnya dan barang tersebut
dapat dijual oleh yang berpiutang bila
yang berutang tidak dapat melunasi
Kewajibannya pada saat jatuh tempo.
PEGADAIAN SYARIAH

Menjadikan sesuatu barang yang


mempunyai nilai harta dalam pandangan
syara sebagai jaminan hutang, yang
memungkinkan untuk mengambil seluruh
atau sebagian utang dari orang
tersebut.
Tugas Pokok Pegadaian
 Menyalurkan uang pinjaman atas dasar
hukum gadai dan usaha-usaha lain yang
berhubungan dengan tujuan pegadaian
atas dasar materi.
 Memberi pinjaman kepada masyarakat
atas dasar hukum gadai agar masyarakat
tidak dirugikan oleh kegiatan lembaga
keuangan non formal yang cenderung
memanfaatkan kebutuhan dana
mendesak dari masyarakat.
JENIS-JENIS BARANG YANG BISA
DIGADAIKAN
Barang-barang elektronik : laptop, TV, kulkas, radio, tape
1 recorder,vcd/dvd, radio kaset.

2 Kendaraan : sepeda, sepeda motor, mobil.

Barang-barang rumah tangga


3

4 Mesin: mesin jahit, mesin motor kapal.

Barang-barang lain yang dianggap bernilai seperti surat-surat berharga


5 baik dalam bentuk saham, obligasi, maupun surat-surat berharga lainnya.
Manfaat Pegadaian
Bagi Nasabah
• Manfaat utama yang diperoleh
nasabah yang meminjam dari perum
pegadaian adalah ketersediaan dana
dengan prosedur yang relatif lebih
sederhana dan dalam waktu yang
lebih cepat terutama apabila
dibandingkan dengan kredit
perbankan.
Lanjutan …

Bagi Perusahaan Pegadaian

Manfaat yang diharapkan Perum Pegadaian sesuai jasa yang


diberikan kepada nasabahnya adalah Penghasilan yang bersumber
dari sewa modal yang dibayarkan oleh peminjam dana; Penghasilan
yang bersumber dari ongkos yang dibayarkan oleh nasabah
memperoleh jasa tertentu dari Perum Pegadaian; Pelaksanaan misi
Perum Pegadaian sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara
yang bergerak dalam bidang pembiayaan berupa pemberian
bantuan kepada masyarakat yang memerlukan dana dengan
prosedur dan cara yang relatif sederhana;

Berdasarkan peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990, laba yang


diperoleh oleh Perum Pegadaian digunakan untuk: Dana pembangunan
semesta (55%); Cadangan umum (5%); Cadangan tujuan (5%); Dana sosial
(20%).
Tujuan Pegadaian
Membantu orang- orang yang membutuhkan pinjaman dengan syarat
mudah.

Untuk masyarakat yang ingin mengetahui barang yang dimilikinya,


pegadaian memberikan jasa taksiran untuk mengetahui nilai barang.

Menyediakan jasa pada masyarakat yang ingin menyimpan barangnya.

Menunjang pelaksana kebijakan dan program pemerintah dibidang


ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya melalui penyaluran
uang pinjaman atas dasar hukum gadai.

Memberikan kredit kepada masyarakat yang mempunyai penghasilan


tetap seperti karyawan.
Keuntungan Usaha Gadai

Waktu yang relatif singkat untuk memperoleh uang, yaitu


paada hari itu juga, hal ini disebabkan prosedurnyayang tidak
berbelit-belit;

Persyaratan yang sangat sederhana sehingga memudahkan


konsumen untuk memenuhinya;

Pihak pegadaian tidak mempermasalahkan uang tersebut


digunakan untuk apa, jadi sesuai dengan kehendak
nasabahnya.
Sumber Dana Pegadaian

Untuk memenuhi kebutuhan dananya, perum pegadaian


memiliki sumber-sumber dana sebagai berikut:

Modal sendiri

Penyertaan modal pemerintah

Pinjaman jangka pendek dari perbankan

Pinjaman jangka panjang yang berasal dari kredit lunak bank


Indonesia

Dari masyarakat melalui penerbitan obligasi


Mekanisme Kerja Pegadaian Konvensional

Cara kerja pegadaian yang konvensional ini adalah


dengan cara:

orang yang perlu uang datang ke tempat pegadaian, mereka akan


menyerahkan barang yang akan digadaikan, barang yang akan
digadaikan ini akan ditaksir oleh petugas, dan nilai taksirannya
akan diberikan dalam bentuk uang. Sehingga orang yang
memerlukan uang itu akan menerima sejumlah uang, sesuai nilai
taksir barang yang digadaikannya. Mereka biasanya menggadaikan
barangnya selama 4, 6 bulan, sesuai yang disepakati, tapi biasanya
tidak lebih dari 1 tahun. Jadi biasanya kegunaannya ini agak
berbeda dari bank yang bisa 2 atau 3 tahun, ini untuk kegunaan
yang mendesak.
Mekanisme Kerja Pada
Pegadaian Syariah
Pertama, apabila ada orang yang membutuhkan uang dan mereka
datang ke pegadaian syariah, maka secara teknis akan dilakukan
penaksiran terhadap barang yang akan digadaikan. Kemudian setelah
dilakukan penaksiran terhadap barang yang digadaikan, orang tersebut
akan mendapatkan sejumlah dana sesuai nilai taksiran tersbut. Sampai
sini masih sama dengan pegadaian konvensional, di mana terjadi proses
pinjam-meminjam uang. Bedanya di pegadaian konvensional dikenakan
bunga, yang biasa disebut jasa uang, sedangkan di syariah mereka
tidak bisa mengenakan bunga atau jasa uang. Lalu dari mana pegadaian
syariah mendapatkan keuntungan jika mereka tidak bisa mengenakan
bunga atau yang tadi kita sebut sebagai jasa uang? Barang yang
digadaikan tersebut, harus dtitipkan. Tempat penitipan inilah yang
dibayar jasanya. Jadi ada jasa penitipan barang.. Jasa pentipan ini
tidak serta merta dikalikan dari persentase tertentu, tapi dia
dikaitkan dengan suatu rate tertentu. Misalnya kalau barangnya sekian
gram sampai sekian gram, biaya penitipannya sekian. Sehinga yang
terjadi di pegadaian syariah ini, nasabah dikenakan charge berupa
biaya tempat pentipian. Jadi mereka membayar biaya sewa penitipan .
Perbedaan Pegadaian
Konvensional & Pegadaian Syariah
Perbedaan Pegadaian dan Bank
THANK YOU

Akuntansi Manajerial

BY 2ND GROUP

Anda mungkin juga menyukai