Anda di halaman 1dari 16

P2P

LEND I NG
CHATARINA ERIKE WIR ATI WI 185020301111050
M AU L I D I YA UM MAT UL KHAIRANI 185020307111008
ALINDHA WINDHONINGSIH 185020307111010
PENGERTIAN P2P

Peer to Peer (P2P) lending adalah sarana pinjam atau memberikan pinjaman
secara online. Dapat dibilang sebagai penjembatan antara kesenjangan yang
terjadi antara pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki
dana berlebih. Peminjam biasanya adalah pihak yang sedang membangun
usaha dan membutuhkan modal tambahan. Dengan adanya bantuan materi
dari pemberi pinjaman, maka peminjam terfasilitasi untuk membiayai
usahanya. Pemberi pinjaman jatuhnya melakukan investasi kepada peminjam
lalu nantinya akan menikmati keuntungan dari bagi hasil yang telah
disepakati bersama. 
SEJARAH

Di Indonesia, P2PL baru mulai terkenal belakangan ini. Padahal, P2PL telah
ada sejak dulu. P2P lending pertama berawal dari lahirnya perusahaan
bernama Zopa di Inggris pada Februari 2005 lalu. Satu tahun kemudian,
Amerika juga memiliki Prosper sebagai penyedia layanan P2PL. Mulai
berkembang di beberapa negara lainnya seperti Inggris, Amerika, China, dan
Indonesia. 
DASAR HUKUM

• Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.01.2016 tentang Layanan


Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi
• Fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No.
67/DSN-MUI/III/2008 mengenai Anjak Piutang Syariah
• Untuk Fintech : Peraturan OJK Nomor 13/POJK.02/2018 tentang Inovasi
Keuangan Digital di Sektor Jasa Keuangan.
JUMLAH

Perusahaan fintech lending di OJK per Mei 2019 sendiri sudah ada 113
platform berizin dan sudah ada 5 terdaftar. Namun, dari keseluruhan jumlah
tersebut hanya ada 5 platfrom dengan jenis usaha syariah yang artinya
bahkan tidak sampai 5%. 
PERBEDAAN

1. Akad
Segala hal yang terjadi antara P2P, pemberi pinjaman, dan penerima pinjaman telah
ditentukan oleh akad yang sudah disepakati bersama dari awal. Ada beberapa akad yang
umum digunakan misalnya Mudharabah dan Murabahah. 
2. Riba
OJK sendiri tidak memiliki aturan resmi berapa bunga P2PL, sehingga bunga yang
dibebankan oleh P2PL konvensional bisa bermacam-macam. Namun dengan adanya P2P
syariah, peminjam bisa lebih tenang karena tidak adanya sistem bunga yang
memberatkan. Prinsip yang digunakan bersesuaian dengan syariat Islam sehingga
melarang adanya riba. Keuntungan yang diperoleh peminjam dari usahanya kemudian
akan dibagi hasil bersam dengan pemberi pinjaman.
3. Risiko
Segala risiko yang timbul dari kesepakatan usaha ditanggung sepenuhnya
oleh masing-masing pihak. Sedangkan pada P2PL konvensional biasanya jika
usaha yang dijalankan peminjam mengalami kerugian atau bangkrut,
maka peminjam tetap harus membayar pinjaman disertai bunga.
Perkembangan keuangan syariah termasuk juga P2P Syariah sangatlah
penting untuk dimanfaatkan masyarakat Muslim. Dapat menjadi jalan ke luar
finansial untuk terbebas dari riba dan hal-hal yang dilarang Islam.
PADA P2P SYARIAH ADA BEBERAPA AKAD
YANG UMUM DIGUNAKAN DIANTARANYA:
1. Murabahah:
Akad jual beli dengan menyampaikan harga perolehan dan margin yang disepakati.
Biasanya akad ini digunakan untuk pembiayaan personal. Misal seseorang yang ingin membeli
barang namun tidak memiliki uang kontan, lalu p2p akan membelikannya dan menjualnya
kembali disertai margin kepada orang tersebut dengan pembayaran cicil.
2. Wakalah bil Ujrah:
Akad pelimpahan kuasa yang menjadikan pihak lain dapat melakukan sesuatu yang
dikuasakan. Biasanya akad ini digunakan untuk pembiayaan anjak piutang (invoice
financing). Perusahaan yang memiliki suatu tagihan melimpahkan kuasa kepada
penyelenggara p2p untuk menagihkan piutang. Dalam proses tersebut p2p biasanya
memberikan dana talangan (qardh). Dan atas jasa penagihan perusahaan akan memberikan
upah (ujrah) kepada penyelenggara.
3. Istishna
Merupakan akad pemesanan pada suatu barang yang harus dibuatkan terlebih dahulu. Biasanya
akad ini digunakan untuk pembiayaan rumah. Contohnya penyelenggara p2p akan memberikan
pembiayaan untuk pembangunan suatu rumah kepada produsen. Ketika rumah tersebut jadi maka
penyelenggara akan mendapatkan pembagian keutungan sesuai dengan kesepakatan.
4. Mudharabah
Merupakan akad kongsi yang terdiri dari dua pihak atau lebih dimana satu pihak menjadi
pemilik dana dan lainnya menjadi pengelola. Biasanya akad ini digunakan untuk pembiayaan mikro.
Misalnya seseorang yang membutuhkan modal untuk membuka percetakan namun tidak memiliki
modal. Maka penyelenggara p2p akan mengumpulkan modal untuk pembelian seperti mesin
fotokopi, tinta, dan sebagainya. Kemudian keuntungan yang didapat akan dibagi hasil sesuai
dengan nisbah yang disepakati.
5. Musyarakah
Merupakan akad kongsi, sama halnya dengan akad mudharabah. Yang
membedakan dalam akad ini adalah kedua belah pihak sama-sama
memberikan modal dalam proyek pembiayaan.
KEUNTUNGAN

Keuntungan Peer to Peer (P2P) Lending Syariah dibanding yang biasa:


• Sesuai prinsip dan ketentuan Islam
Melalui layanan P2P lending syariah, bisa berinvestasi dengan lebih tenang karena bebas riba.
Skema syariah mengedepankan nilai-nilai syariah atau Islam yang banyak dicari oleh umat
muslim di Indonesia. Investor, akan menerima pendapatan imbal hasil berupa ujrah wakalah
sebagai jasa penagihan yang dibayarkan oleh Peminjam atau Borrower.
• Menggunakan sistem invoice financing
Pembiayaan tagihan dalam syariah menerapkan Akad Al Qardh, di mana Lender akan
memberikan dana talangan dan mewajibkan penerimanya harus mengembalikan dana
tersebut pada waktu yang telah disepakati. Serta ada Akad Wakalah Bil Ujrah, memungkinkan
seseorang yang memberikan dana talangan bisa memperoleh keuntungan atau labanya.
• Imbal hasil yang kompetitif
Semua proses berlangsung secara transparan dan diketahui bersama oleh kedua belah pihak.
Dengan begini, investasi atau mendanai di P2P lending insya Allah benar-benar memberikan
ketenangan.
• Ramah terhadap Borrower, tidak ada beban biaya dan bunga berlebih
Dalam skema syariah, tidak ada beban biaya kepada Borrower kecuali ketika pembiayaan telah
berhasil didanai oleh Lender. Skema syariah juga tidak memberlakukan sistem bunga karena
akan memberatkan Borrower. Imbal hasil disebut sebagai imbalan wakalah yang nilainya lebih
kecil dari bunga investasi konvensional. Seperti yang telah disebutkan di atas, imbalan wakalah
berkisar antara 9,6% - 16% per tahun. Sedangkan bunga untuk investasi konvensional bisa
berkisar antara 12% - 20% per tahun. Bila memang mencari bentuk investasi yang tidak
memberatkan Borrower, skema syariah adalah yang paling tepat.
CONTOH P2P LENDING SYARIAH DI
INDONESIA
• Investree
Investree berstatus syariah dan konvensional secara bersamaan. Mengutip dari websitenya “Investree telah
memperoleh Surat Rekomendasi Penunjukan Tim Ahli Syariah dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia
(DSN-MUI) melalui Surat Nomor U-492/DSN-MUI/VIII/2017.”
1. Minimum pendanaan senilai Rp 1.000.000
2. TKB 90 : 98,8% (per September 2019)
3. Akad yang digunakan Al Qardh dan Wakalah Bil Ujrah
• Ammana
Ammana adalah sebuah perusahaan teknologi financial (fintek) yang fokus pada permodalan usaha kecil, menengah
dengan prinsip syariah. Selain pendanaan (investasi), Ammana juga membuka program infak dan wakaf.
1. Minimum pendanaan senilai Rp 50.000
2. TKB 90 : 82,09% (per September 2019)
3. Akad yang digunakan Musyarakah dan Mudharabah
• Danasyariah
Danasyariah bergerak dibidang properti. Nilai bagi hasil up to 20% per tahun dengan profit akan dikirim setiap
bulan ke rekening investor. Sementara, uang pokok milik investor akan dikembalikan saat tenor berakhir.
1. Minimum pendanaan senilai Rp 1.000.000
2. TKB 90 : 100 % (per September 2019)
3. Akad yang digunakan Murabahah
• Danakoo
Dengan mendaftar sudah dapat menjadi pemberi dana dan penerima dana. Artinya seluruh pembiayaan dalam
situs ini adalah pembiyaan personal dengan tujuan sebagai berikut :
1. Membeli kendaraan
2. Membeli barang
3. Renovasi rumah
4. Keperluan keluarga
5. Membayar uang sekolah
6. Membayar rumah sakit Umroh
Uniknya setiap pembiayaan tidak menggunakan agunan, melainkan melakukan potongan gaji dari perusahaan
tempat penerima dana bekerja. Adapun resiko yang dihadapi investor adalah jika penerima dana berhenti
bekerja. Cicilan pokok dan hasil bagi hasil akan dibayar perbulan dikirim ke rekening bank investor.
1. Minimum pendanaan senilai Rp 500.000
2. TKB 90 : 100% (per September 2019)
3. Akad yang digunakan Murabahah dan Ijarah Multijasa
• Alamisharia
Adapun para penerima dana adalah usaha kecil menengah. Tenor pembiayaan 1 sampai dengan 6 bulan.
1. Minimum pendanaan senilai –
2. TKB 90 : 100% (per September 2019)
3. Akad yang digunakan Wakalah bil Ujrah
• Syarfi
Ada 4 jenis pembiayaan di dalam peer to peer lending syariah ini, yaitu:
1. Pembiayaan barang
2. Pembiayaan jasa
3. Pembiayaan usaha
4. Pembiayaan sosial
Pengembalian cicilan pokok dan pembagian margin akan dilakukan setiap bulan. Biaya sebesar 1% hanya akan
dikenakan setiap kita menerima pengembalian pokok dana setiap bulan.
1. Minimum pendanaan senilai Rp 1.000.000
2. TKB 90 : N/A (per September 2019)
3. Akad yang digunakan Murabahah dan Ijarah
• Qazwa.id
Pemberi Pembiayaan merupakan pemilik modal yang menyerahkan uang kepada Qazwa untuk digunakan
sebagai modal usaha Penerima Pembiayaan. Penerima Pembiayaan berkewajiban mengelola modal melalui
usaha yang telah disepakati. Bisnis usaha Penerima Pembiayaan melingkupi jenis industri bisnis yang tidak
bertentangan dengan nilai Syariah.
1. Minimum pendanaan senilai Rp 100.000
2. TKB 90 : 100% (per September 2019)
3. Akad yang digunakan Mudharabah dan Murabahah
• Bsalam
• Bsalam merupakan portal peer to peer lending syariah yang fokus kepada industri pariwisata halal terutama
umroh. Adapun cara kerjanya adalah Bsalam mempertemukan antara investor/pemberi dana dan PPIU
(Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) dan PIHK (Penyelenggara Ibadah Haji Khusus). Adapun resiko
yang akan dihadapi oleh para investor adalah saat Penerima Pembiayaan mengalami kegagalan dalam
usaha pemberangkatannya atau mengalami kebangkrutan. Pengembalian pokok dan margin akan dilakukan
saat tenor berakhir. Imbal hasil yang mungkin didapat hingga 18% / tahun.
1. Minimum pendanaan senilai Rp 3.000.000
2. TKB 90 : 100% (per September 2019)
3. Akad yang digunakan Musyarakah

Anda mungkin juga menyukai